1 PENGARUH HARGA, BUDAYA, SOSIAL, PRIBADI DAN PSIKOLOGIS
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MINUMAN SUPLEMEN CAIR MEREK M-150
(Studi Kasus Pada Jorong Sungai Aro Kenagarian Lubuk Gadang Timur Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan)
Beni Dianda Putra1, Dessyta Gumanti2, Yulna Dewita Hia2
1Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat
2.Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected]
ABSTRACT
. Research it aims to analyse the influence of the price , social , personal , psychological against the decision of the purchase. The results of the analysis of the data indicates that : (1) there is a positive and significant influence between the purchase price against the decision of the purchase, where the value tcount 4.493 > ttable 1.66123. (2) there is a positive and significant influence between the culture against the purchasing decision, where by the value tcount 3.871 >
ttable 1.66123. (3) there is a positive and significant influence among social purchasing decision, whereby the value tcount 2.561 > ttable 1.66123. (4) there is a positive and significant influence between private against the purchasing decision, where by the value tcount 1.998 > ttable 1.66123.
(5) there is a positive and significant influence among psychological against purchasing decision, where by the value tcount 2.058 > ttable 1.66123. (6) there are influences a positive and significant between price, culture, social, personal and psychological together against to purchasing decisions . This is evidenced by the the value of Fcalculate 31.524 > Ftable 2.31 with the significant level < 0.000 α 0.05 and R square registration 0.626
Keywords : Price, Personal, social, Cultural, psychological and purchasing decisions, the M- 150
PENDAHULUAN
Saat sekarang ini terlihat bahwa sektor industri telah berkembang pesat, sehingga telah membawa perubahan kepada pola hidup masyarakat dan tingkat kebutuhan hidup masyarakat akan barang-barang konsumsi yang dihasilkan oleh suatu industry tersebut. Sehingga menyebabkan melimpahnya barang-barang konsumsi dan jasa di pasar yang selanjutnya akan melahirkan persaingan antar produsen dalam
hal ini adalah perusahaan. Dimana suatu perusahaan akan memproduksi barang dan jasa yang bervariasi dengan menciptakan inovasi dan kualitas produknya. Hal ini merupakan sebuah fenomena dalam mengikuti perkembangan perilaku konsumen dalam hal ini adalah masyarakat.
Sebagaimana diketahui bahwa secara umum manusia adalah masyarakat yang konsumtif
2 dalam memenuhi berbagai kebutuhannya,
sementara alat pemuas kebutuhan terbatas.
Titik awal seseorang melakukan pembelian sebuah produk adalah adanya kebutuhan atau keinginan konsumen yang tak terbatas. Konsumen akan membeli produk karena alasan-alasan tertentu, atau paling tidak adanya keyakinan bahwa kemampuan produk dalam memenuhi kebutuhannya mempunyai nilai yang lebih besar dibanding biaya yang akan dikeluarkan. Bermacam stimulan yang disodorkan di pasar bukan saja mempengaruhi perilaku pembelian mereka tetapi juga mendorong perilaku mencoba produk baru bagi yang belum pernah mencobanya (Veterinawati, 2013:746).
Menurut Keegan, (2009:28) bahwa:
dengan susunan pilihan produk yang memusingkan yang ada di pasar, konsumen yang sudah pasti menempati posisi tertinggi, mengharapkan sesuatu yang lebih dari sebelumnya. Konsumen tidak hanya mengharapkan suatu produk yang berkualitas tinggi, karena kualitas produk sudah merupakan suatu norma dan persyaratan. Generasi selanjutnya merupakan konsumen baru yang menginginkan produk yang berkualitas tinggi dengan harga yang sesuai dan terjangkau bagi mereka.
Harga adalah jumlah sesuatu yang memiliki nilai pada umumnya berupa uang yang harus dikorbankan untuk mendapatkan suatu produk (Suparyanto dan Rosad, 2015:141). Harga berperan sebagai penentu utama pilihan pembeli, karena konsumen akan memutuskan apakah harga suatu produk sudah tepat atau belum.
Berdasarkan hal tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa konsumen dalam hal ini masyarakat, untuk menentukan pilihan membeli produk adalah sesuai dengan harga yang terjangkau olehnya, dikarenakan adanya dorongan hasrat untuk membeli sehingga termotivasi untuk membelinya.
Bila konsumen bersedia menerima harga tersebut, maka produk tersebut akan diterima oleh masyarakat. Perusahaan menetapkan harga karena berbagai pertimbangan, namun ada baiknya jika dalam penetapan harga tersebut disesuaikan juga dengan nilai, manfaat dan kualitas produk.
M-150 merupakan salah satu produk jenis minuman yang ditujukan untuk menambah energi, revitalisasi dan memperbaiki mood seseorang yang meminumnya. Bagi beberapa kalangan, minuman energi diminum dengan tujuan untuk mencegah kantuk dan menambah
3 tenaga untuk melakukan aktivitas yang berat
(Wibowo, 2011: 36).
Berdasarkan keterangan tersebut di atas, maka Top Brand Indonesia mengkalsifikasikan minuman suplemen ini menjadi dua jenis yaitu: Minuman penambah tenaga cair dan minuman penambah tenaga non cair. Berikut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 1 Kalsifikasi Top Brand Indonesia Tahun 2017 Fase I
Sumber: www.topbrand-award.com
Berdasarkan tabel 1 di atas terlihat bahwa peringkat atas Top Brand Indonesia dengan kategori minuman penambahan tenaga cair adalah merek Kratingdaeng sebesar 41,2% sedangkan M-150 sebesar 11,6% berada di peringkat ketiga setelah Hemaviton Energy Drink sebesar 22,0%.
Sedangkan kategori minuman penambah tenaga non cair, peringkat teratasnya adalah Exstra Joss sebesar 52,2%. Mesikipun Top Brand di Indonesia adalah Kratingdaeng namun di suatu daerah tentu terjadi
perbedaan atas permintaan konsumen terhadap suatu produk tersebut.
Menurut Kristanto, (2011:23) bahwa perbedaan lingkungan geografi menyebabkan perbedaan karakter permintaan konsumen. Berdasarkan keterangan tersebut maka ditemukan sebuah fenomena, dimana setelah dilakukannya pengamatan dan obeservasi awal terhadap penjualan minuman suplemen cair dengan berbagai jenis merek yang disediakan oleh Toko/Kedai yang ada di Jorong Sungai Aro Nagari Lubuk Gadang Timur maka dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2 Jumlah Penjualan Produk Suplemen Berbagai Jenis Merek Berbeda Kategori Cair Yang Terdapat Pada Toko/Kedai di Jorong Sungai Aro Nagari Lubuk Gadang Timur
Sumber: Data Sekunder Observasi Awal 2017.
Berdasarkan tabel 2 di atas terlihat bahwa jumlah penjualan produk minuman suplemen cair dari lima Toko dan Kedai di Jorong Sungai Aro Nagari Lubuk Gadang Timur tersebut yang paling banyak yaitu
4 merek M-150 dengan jumlah penjualan
sebesar 3.500 Botol, sedangkan merek Kratingdaeng sebesar 970 Botol dan merek Hemaviton Energy Drink yaitu sebesar 528 Botol.
Menurut Kotler dan Amstrong dalam (Dudung, 2012:117) bahwa perilaku pembelian konsumen di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologis.
Sebagaimana diketahui bahwa karakteristik masyarakat Jorong Sungai Aro Nagarai Lubuk Gadang Timur banyak bekerja dan beraktivitas pada sektor pertanian. Melihat kebiasaan atau budaya masyarakat setelah melakukan pekerjaan yang berat selain minum air putih untuk mengganti ion tubuh yang hilang.
Masyarakat biasanya membeli dan meminum minuman suplemen untuk mengembalikan stamina dan semangat agar dapat melakukan aktivitasnya kembali.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif asosiatif.
Menurut Iskandar (2009:61), penelitian deskriptif asosiatif adalah penelitian untuk memberikan uraian mengenai fenomena atau gejala sosial yang diteliti dengan mendeskripsikan tentang nilai variabel
mandiri, baik satu variabel atau lebih berdasarkan indikator-indikator dari yang diteliti guna untuk mengetahui pengaruh antara dua variabel atau lebih, atau pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat.
Penelitian ini dilakukan di Jorong Sungai Aro Kenagarian Lubuk Gadang Timur Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan dilaksanakan pada Bulan Mei Tahun 2017.
Maka metode pengambilan sampel digunakan adalah non probability sampling.
Dalam teknik non probability sampling ini metode yang peneliti gunakan adalah Purposive Sampling. Kemudian responden
diberikan pernyataan yang sesuai dengan kisi-kisi instrument penelitian berikut ini:
Adapun semua pernyataan mencakup tentang budaya, sosial, pribadi dan psikologis yang terdapat pada kisi-kisi instrumen tersebut yang telah dijawab oleh responden kemudian dilakukan pengujian validitas dan reliabelitas nya angket tersebut.
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan suatu instrument, sebuah instrumen dikatakan valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah (Arikunto, 2006: 168).
5 Menurut Noor, (2011:130) uji validitas
adalah indeks yang menunjukan sejauhmana suatu alat pengukuran betul-betul mengukur apa yang akan diukur. Kriteria untuk menentukan valid atau
tidaknya angket tersebut adalah dengan membandingkan dengan koefisien korelasi yang dihasilkan dengan kriteria kritis pada α = 0,05 dari rtabel = 0,361. Jika r0
≤ rtabel maka angket dikatakan valid.
Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karna instrumen tersebut Sudah baik . apabila nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6 maka jawaban responden pada kuesioner sebagai alat pengukur nilai dinyatakan reliabel. Jika nilai Cronbach’s Alpha lebih kecil dari 0,6.
Maka jawaban responden pada kuesioner sebagai alat ukur dinyatakan tidak reliabel (Arikunto, 2006: 178).
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Tingkat Kecapaian Responden (TCR) Masing-Masing Varaibel
Berdasarkan nilai TCR dari masing- masing variabel didapatkan bahwa: TCR untuk variabel Keputusan Pembelian (Y) adalah 76,98% berada pada kategori Sedang.
Untuk variabel Harga (X1) dengan TCR 79,34% berada pada kategori Sedang.
Untuk variabel Budaya (X2) dengan TCR 71,48% berada pada kategori Sedang. TCR variabel Sosial (X3) adalah 93,25% berada pada kategori Sangat Baik. TCR variabel Pribadi (X4) adalah 69,73% berada pada kategori Sedang dan variabel Psikologis (X5) adalah 73.96% berada pada kategori Sedang.
2. Analisis Regresi Linear Berganda Analisis regresi berganda dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS Versi 20.0 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std.
Error
Beta
1
(Constant) -7.270 5.513 -
1.319 .190 Harga .443 .099 .366 4.493 .000 Budaya .429 .111 .331 3.871 .000 Sosial .250 .097 .165 2.561 .012 Pribadi .216 .108 .151 1.998 .049 Psikologis .225 .109 .137 2.058 .042 a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber: Olahan Data Primer 2017 Output SPSS V.20.
Berdasarkan hasil yang terdapat pada tabel 3 di atas, maka dapat dirumuskan persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:
Y= a + bı Xı + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + b5 X5 + e
6 Y= -7.270 + 0.443X1 + 0.429X2 + 0.250X3
+ 0.216X4 + 0.225X5
Dari model persamaan regresi linear berganda di atas dapat diketahui bahwa nilai konstanta sebesar -7.270 yang berarti bahwa tanpa adanya pengaruh dari variabel Harga, Budaya, Sosial, Pribadi, dan Psikologis maka Keputusan Pembelian sebesar -7.270.
Koefisien regresi Harga sebesar 0.443.
Artinya apabila Harga meningkat sebesar satu satuan maka Keputusan Pembelian akan meningkat sebesar 0.443 dalam setiap satuannya dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.
Koefisien regresi Budaya sebesar 0.429. Hal ini berarti apabila Budaya meningkat sebesar satu satuan maka Keputusan Pembelian akan meningkat sebesar 0.429 dalam setiap satuannya dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.
Koefisien regresi Sosial sebesar 0.250.
Hal ini berarti apabila Sosial meningkat sebesar satu satuan maka Keputusan Pembelian akan meningkat sebesar 0.250 dalam setiap satuannya dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.
Koefisien regresi Pribadi sebesar 0.216. Hal ini berarti apabila Pribadi meningkat sebesar satu satuan maka
Keputusan Pembelian akan meningkat sebesar 0.216 dalam setiap satuannya dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.
Koefisien regresi Psikologis sebesar 0.225. Hal ini berarti apabila Psikologis meningkat sebesar satu satuan maka Keputusan Pembelian akan meningkat sebesar 0.225 dalam setiap satuannya dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.
3. Koefisien Determinasi (R2)
Uji determinasi dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS Versi 20.0 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4 Hasil Uji Determinasi
Model Summaryb
Model R R
Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .791a .626 .607 3.62738
a. Predictors: (Constant), Psikologis, Sosial, Harga, Pribadi, Budaya
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber: Olahan Data Primer 2017 Output SPSS V.20.
Berdasarkan tabel 4 di atas maka didapatkan nilai R square sebesar 0,626 yang artinya 62,6% perubahan pada variabel dependen (Keputusan Pembelian) dapat dijelaskan oleh variabel independen (Harga, Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologis) sedangkan sisanya sebesar 37,4%
7 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
termasuk kedalam penelitian ini.
4. Uji T
Adapun hasil uji t dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 5 Hasil Uji t
Coefficientsa
Model T Sig.
1
(Constant) -1.319 .190
Harga 4.493 .000
Budaya 3.871 .000
Sosial 2.561 .012
Pribadi 1.998 .049
Psikologis 2.058 .042
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber: Olahan Data Primer 2017 Output SPSS V.20.
Berdasarkan hasil yang terdapat pada tabel 5 di atas, maka dapat diuraikan sebagai berikut:
Hipotesis 1:
Terdapat pengaruh antara Harga (X1) terhadap Keputusan Pembelian (Y) dengan nilai thitung sebesar 4.493 > ttabel sebesar 1.66123 sedangkan nilai signifikan 0,000 <
0,05, berarti Haditerima dan H0ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara Harga dengan Keputusan Pembelian M-150 di Jorong Sungai Aro Kenagarian Lubuk Gadang Timur Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan.
Hipotesis 2:
Terdapat pengaruh antara Budaya (X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y) dengan nilai thitung sebesar 3.871 > ttabel sebesar 1.66123 sedangkan nilai signifikan 0,000 <
0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara Budaya dengan Keputusan Pembelian M-150 di Jorong Sungai Aro Kenagarian Lubuk Gadang Timur Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan.
Hipotesis 3:
Terdapat pengaruh antara Sosial (X3) terhadap Keputusan Pembelian (Y) dengan nilai thitung sebesar 2.561 > ttabel sebesar 1.66123 sedangkan nilai signifikan 0,012 <
0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara Sosial dengan Keputusan Pembelian M-150 di Jorong Sungai Aro Kenagarian Lubuk Gadang Timur Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan.
Hipotesis 4:
Terdapat pengaruh antara Pribadi (X4) terhadap Keputusan Pembelian (Y) dengan nilai thitung sebesar 1.998 > ttabel sebesar 1.66123 sedangkan nilai signifikan 0,049 <
0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa
8 terdapat pengaruh antara Pribadi dengan
Keputusan Pembelian M-150 di Jorong Sungai Aro Kenagarian Lubuk Gadang Timur Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan.
Hipotesis 5:
Terdapat pengaruh antara Psikologi (X5) terhadap Keputusan Pembelian (Y) dengan nilai thitung sebesar 2.058 > ttabel sebesar 1.66123 sedangkan nilai signifikan 0,042 <
0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara Psikologis dengan Keputusan Pembelian M-150 di Jorong Sungai Aro Kenagarian Lubuk Gadang Timur Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan.
5. Uji F
Adapun hasil uji F dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 6 Hasil Uji F
ANOVAa
Model F Sig.
1
Regression 31.524 .000b
Residual Total
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
b. Predictors: (Constant), Psikologis, Sosial, Harga, Pribadi, Budaya
Sumber: Olahan Data Primer 2017 Output SPSS V.20.
Berdasarkan hasil yang terdapat pada tabel 6 di atas didapatkan Fhitung sebesar 31,524 > Ftabel sebesar 2,31 dan nilai
signifikan 0,000 < 0,05. Hal ini berarti H0
ditolak dan Ha diterima, Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Harga, Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologis, berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian M-150 di Jorong Sungai Aro Kenagarian Lubuk Gadang Timur Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Variabel harga memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian dengan nilai koefisien regresi harga sebesar 0.443 dan nilai thitung sebesar 4.493 > ttabel sebesar 1.66123 sedangkan nilai signifikan 0,000 <
0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara Harga dengan Keputusan Pembelian M-150 di Jorong Sungai Aro Kenagarian Lubuk Gadang Timur Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan.
2. Variabel budaya memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian dengan nilai koefisien regresi budaya sebesar 0.429 dan nilai thitung sebesar 3.871 > ttabel sebesar 1.66123 sedangkan nilai signifikan 0,000 <
0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak
9 dengan demikian dapat dikatakan bahwa
terdapat pengaruh antara Budaya dengan Keputusan Pembelian M-150 di Jorong Sungai Aro Kenagarian Lubuk Gadang Timur Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan.
3. Variabel sosial memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian dengan nilai koefisien regresi sosial sebesar 0.250 dan nilai thitung sebesar 2.561 > ttabel sebesar 1.66123 sedangkan nilai signifikan 0,012 <
0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara Sosial dengan Keputusan Pembelian M-150 di Jorong Sungai Aro Kenagarian Lubuk Gadang Timur Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan.
4. Variabel pribadi memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian dengan nilai koefisien regresi pribadi sebesar 0.216 dan nilai thitung sebesar 1.998 > ttabel sebesar 1.66123 sedangkan nilai signifikan 0,049 <
0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara Pribadi dengan Keputusan Pembelian M-150 di Jorong Sungai Aro Kenagarian Lubuk Gadang Timur Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan.
5. Variabel psikologis memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian dengan nilai koefisien regresi psikologis sebesar 0.225 dan nilai thitung sebesar 2.058 > ttabel sebesar 1.66123 sedangkan nilai signifikan 0,042 <
0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara Psikologis dengan Keputusan Pembelian M-150 di Jorong Sungai Aro Kenagarian Lubuk Gadang Timur Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan.
6. Harga, Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologis memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian M-150 di Jorong Sungai Aro Kenagarian Lubuk Gadang Timur Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan dengan Fhitung 31,524 > Ftabel 2,31 dan nilai signifikan 0,000 < 0,05. Hal ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima, Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Harga, Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologis, berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian M-150 di Jorong Sungai Aro Kenagarian Lubuk Gadang Timur Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan. Dan nilai R square sebesar 0,626 yang artinya 62,6% perubahan pada variabel dependen (Keputusan Pembelian) dapat dijelaskan oleh variabel independen (Harga, Budaya, Sosial, Pribadi dan
10 Psikologis) sedangkan sisanya sebesar
37,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk kedalam penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi. Jakarta:
Rineka Cipta.
Dudung, Agus 2012. Merancang Produk.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Iskandar. 2009. Metodologi Penenlitian Pendidikan dan Sosial, Jakarta:
Gaung Persada Press.
Keegan, Warren J. 2009. Manajemen Pemasaran Golabal, Edisi Keenam Jilid 1 Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia.
Kristanto, Jayat. 2011. Manajemen Pemasaran Internasional Sebuah Pendekatan Strategi. Jakarta:
Erlangga.
Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah. Jakarta:
Kencana.
Suparyanto, RW dan Rosad. 2015.
Manajemen Pemasaran, Bogor: In media.
Veterinawati, Desy. 2013. Pengaruh Faktor Sosial, Pribadi, dan Psikologis Terhadap Keputusan Pembelian Blackberry di Surabaya. (Jurnal Ilmu Manajemen, Volume 1 Nomor 3 Mei 2013.
Wibowo, Topan Condro. 2011. Persepsi Maskulin Pada Iklan Televisi Minuman Berenergi (studi deskriptif kualitatif mengenai persepsi maskulin iklan televisi M- 150 versi “hero”). (Skripsi Program Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Atma Jaya Yogyakarta).