Analisis Limbah pada Industri Cat
Bahan baku
Cat
Pelarut dan zat
aditif Pigmen
Bahan perekat
Latek Cat s
Pigmen Or- ganik dan Anorganik
Zat Warna perendaman
Perekat selu- losa dan non
selulosa
Lateks
Bahan Pengemulsi
Agen Anti Pembentuk dan
Agen Peng- gabungan
Pengawet dan Pelarut
• Limbah utama yang harus dikelola industri cat adalah limbah pembersih peralatan y ang dominan menghasilkan 8 0% limbah
• Limbah utama yang harus dikelola industri cat adalah limbah pembersih peralatan y ang dominan menghasilkan 8 0% limbah
K la si f ka si
Cat berbasis pelarut airCat berbasis pelarut bahan organik
Cat tanpa pelarut
• Air limbah biasanya berasal dari operasi pembersihan mixer, reaktor, blender, mesin pengepakan dan lantai
• Air limbah biasanya berasal dari operasi pembersihan mixer, reaktor, blender, mesin pengepakan dan lantai
Secara umum, limbah cat bersifat basa dan memiliki BOD dan COD yang tinggi, logam berat, padatan tersuspensi dan bahan berwarna.
Secara umum, limbah cat bersifat basa dan memiliki BOD dan COD yang tinggi, logam berat, padatan tersuspensi dan bahan berwarna.
Metode Pengolahan Limbah Cair Industri Cat
• Air limbah mengandung konsentrasi k arbon yang cukup banyak/ Biologi cal Oxygen Demand (BOD) ataupunC hemical Oxygen Demand (COD), pa datan tersuspensi, senyawa berac un dan warna.
• Pembuangan air limbah ke lingk ungan secara langsung dapat mengha mbat penetrasi cahaya, merusak kuali tas air dan beracun terhadap terhada p organisme
• Limbah industri cat yang akan dibua ng ke lingkungan harus melalui pe ngolahan
Tabel 1. Karakteristik Limbah Cair Industri C at
Proses Pengolahan Limbah Cair Industri Cat Berbasis Pelarut Air
Pengolahan secara fsika/kimia dilanjutkan dengan proses aerasi jangka pendek
Filtrasi menggunakan flter
Parameter COD, BOD, TSS dan pH diukur
M o d e l P ro to y p e
kompartemen pen- campuran kimia
Zona flokulasi
Zona Klarifkasi Lamela
Dissolved Air Floata- tion (DAF) dengan
pompa
Composer Udara
Skimmer
fltrasi
1. Pencampuran kimia
Pada pengolahan secara kimia, limbah ditambahkan dengan NaOH
sebagai agen pengendap, dimana logam-logam transisi dari pewarna dan logam alkali dari bahan aditif akan terendapkan
2. Zona flokulasi
• Kaogulasi/flokulasi : proses pengumpulan partikel-partikel ukuran halus yang dapat diendapkan, menjadi partikel yang berukuran lebih besar sehingga bisa diendapkan s ecara gravitasi, dengan menambahkan bahan koagulasi
• Kegunaan : memudahkan partikel-partikel yang tersuspensi dengan ukuran yang sangat lembut dan bahan-bahan k oloid di dalam air membentuk flok dalam air, sehingga d apat dipisahkan dengan proses sedimentasi/pengendapan
3. Zona klarifikasi lamella
• Sistem Lamella terdiri dari serangkaian incline plate yang dipa sang dengan sudut kemiringan 60° yang tersusun berjajar da n berfungsi untuk membentuk ruangan atau sel – sel sedimen tasi yang terpisah di tiap pasang plat yang saling berdekatan
• Sel–sel ini merupakan faktor bertambahnya luas area sedimen tasi yang sebanding dengan jumlah plat yang digunakan sehi ngga seluruh flok yang terbentuk pada unit flokulasi akan ter endapkan di permukaan incline plate.
4. Dissolved Air Flotation (DAF)
• Flotasi udara terlarut (DAF) : proses pengolahan air yang memp erjelas limbah cair (atau perairan lainnya) dengan menghilangka n bahan tersuspensi seperti minyak atau padatan
• Penghilangan dilakukan dengan melarutkan udara di air atau l imbah cair di bawah tekanan dan kemudian melepas udara pada tekanan atmosfir di bak tangki flotasi. Udara yang dilepaskan membentuk gelembung kecil yang menempel pada materi tersuspensi yang menyebabkan masalah tersuspensi mengapu ng ke permukaan air lalu dilepas oleh perangkat skimming.
5. Filtrasi
• Filtrasi : proses pengolahan air dimana air dipisahkan dari koloid dan z at pengotor yang dikandungnya, jumlah bakteri berkurang dan karakt eristik kimia air berubah, dengan cara melewatkannya melalui media b erpori
• Filtrasi : proses pengolahan air limbah dengan cara mengalirkan air limbah melewati suatu media filter (lapisan berpori) yang disusun d ari bahan-bahan butiran dengan diameter dan tebal tertentu. Lapisa n berpori ini dapat terdiri dari bermacam-macam bahan, seperti gr anular (kerikil), pasir, batuan kecil, antrasit, pecahan kaca, abu.
Urutan proses terbaik dalam pengolahan limbah cair industri cat :
1. Proses kimia/fisika menggunakan NaOH dan alum sebagai agen koagula n
2. Proses klarifikasi lamella, kemudian proses aerasi selama 1-2 jam dan dila njutkan dengan filtrasi
• Hasil optimal menunjukan bahwa COD yang dihasilkan jauh lebih rend ah dibandingkan dengan hanya perlakuan kimia/fisika . Hasil COD optimal didapat sebesar 20 %.
• Persentase TSS (Total Solid Suspended) setelah pengolahan secara kimia/fis ika saja menunjukkan hasil yang masih tinggi sebesar 96 % sedangkan set elah perlakuan aerasi, lamella dan filtrasi dapat menurunkan TSS sebesar 1 6 %.
• Hal tersebut juga berlaku pada hasil BOD (Biological Oxygen Demand).
Aerasi akan meningkatkan oksigen terlarut dalam air limbah