• Tidak ada hasil yang ditemukan

PPT MUAL MUNTAH KEL 1[1]

N/A
N/A
Indriani

Academic year: 2023

Membagikan "PPT MUAL MUNTAH KEL 1[1]"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

PENYULIT PASCA BEDAH MUAL MUNTAH

Disusun oleh :

Indriani 210106078 M Rizqy Diaz 210106102 M Thoriq Hasan 210106118

M Hanif Izaaz 210106123

(2)

Definisi Mual Muntah Pasca Operasi (Ponv)

Pembahasan

01

03 Komplikasi Pada Mual Muntah

02 Faktor Risiko Mual Muntah

04 Pengobatan Dan

Penatalaksanaan Penyulit

Pasca Bedah Ponv

(3)

0 1

Definisi Mual Muntah Pasca

Operasi (Ponv)

(4)

Mual didefinisikan sebagai sensasi tidak menyenangkan secara subyektif dimana pasien sadar akan keinginan untuk muntah tapi tidak bisa atau tidak harus melakukannya. Muntah didefinisikan sebagai gerakan fisik secara obyektif yang ditandai dengankontraksi otot perut, turunnya diafragma, dan pembukaan kardia gaster, yang mengakibatkan keluarnya isi perut dari mulut. Mual dimediasi oleh jalur syaraf, sedangkan muntah dimulai dan dikoordinasikan oleh pusat muntah dan Cremoreceptor Trigger Zone (CTZ).

Mual muntah pasca operasi adalam bahasa inggris disebut sebagai Post Operative Nausea and Vomiting (PONV). Mual muntah terjadi dalam waktu 24 jamsetelah operasi. Untuk penyebab mual muntah pasca anestesi dianggap multifaktor, karena bisa melibatkan faktor risiko dari individunya, jenis anestesi dan bahkan Tindakan pembedahannya.

(5)

Faktor Resiko Mual Muntah

02

(6)

A. Faktor Yang Berhubungan Dengan Anestesi

• Jenis anestesi yang digunakan selama operasi dan durasi pemberian anestesi

Inhalasi anestesi seperti sevoflurane dan desflurane memiliki efek iritasi pada saluran pernapasan yang dapat merangsang mual dan muntah. Selain itu, penggunaan opioid sebagai analgesik selama operasi juga dapat meningkatkan risikoPONV.

Durasi pemberian obat bius yang lebih lama juga berarti paparan tubuh terhadap obat tersebut lebih lama, meningkatkan kemungkinan efek sampingnya. Namun, ada juga jenis anestesi lainnya yang diketahui memiliki risiko lebih rendah terhadap PONV. Contohnya adalah propofol.

(7)

B. Faktor Yang Berhubungan Dengan Prosedur Bedah

Beberapa jenis pembedahan seperti operasi pada saluran pencernaan atau sistem saraf pusat memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami PONV.

Jenis dan luasnya pembedahan

Iritasi pada organ atau jaringan tertentu dapat merangsang pelepasan zat kimia seperti histamin dalam tubuh.

Histamin adalah mediator inflamasi yang dapat mempengaruhi reseptor di otak yang terlibat dalam mual dan muntah.

Iritasi pada organ atau jaringan saat pembedahan

(8)

C. Faktor Yang Berhubungan Dengan Pasien

Penelitian telah menunjukkan bahwa wanita memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami PONV dibandingkan dengan pria. Selain itu, usia juga merupakan faktor risiko penting dalam terjadinyaPONV. Studi menunjukkan bahwa orang tua memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami PONV dibandingkan dengan pasien yang lebih muda

Jenis kelamin dan usia sebagai faktor risiko terjadinya mual dan muntah pasca operasi (PONV)

Mabuk perjalanan (motion sickness) merupakan kondisi yang seringdialami oleh beberapa orang saat melakukan perjalanan dengan kendaraan seperti mobil, kapal, atau pesawat terbang. Gejala yang umum dialami adalah mual dan muntah.

Riwayat kesehatan, seperti riwayat mabuk perjalanan atau episode PONV sebelumnya.

(9)

Komplikasi Pada Mual Muntah

03

(10)

4. Terhukanya tepi-tepi bekas jahitan 6. Sesak Nafas

5. Pendarahan

1. Dehidrasi ketidak seimbangan elektrolit akibat kehilangan cairan melalui muntah

2. Keterlambatan pemulihan setelah operasi karena episode PONV yang berkepanjangan

3. Tegang di area bekas jahitan operasi

(11)

Pengobatan Dan Penatalaksanaan Penyulit Pasca Bedah

Ponv

04

(12)

1. Penggunaan obat antiemetik sebelum pemberian anestesi

2. Menghindari puasa yang terlalulama sebelum operasi

A. Tindakan Pencegahan sebelum operasi

C. Terapi alternatif

1. Pemberian obat antiemetik berdasarkan kondisi pasien 2. Memberikan cairan infus untuk mencegah dehidrasi

3. Mendorong ambulasi dini dan asupan oral sesuai toleransi

B. Intervensi pasca operasi

1. Akupunktur atau akupresur untuk meredakan mual dan muntah

2. Penggunaan jahe sebagai obat alami mual pasca operasi

(13)

KESIMPULAN

Penyulit pasca bedah mual muntah adalah kondisi yang sering terjadi setelahoperasi. Mual dan muntah adalah reaksi alami tubuh terhadap efek samping anestesi atauperubahan dalam sistem pencernaan setelah operasi. Meskipun gejala ini umum nyaringan dan hilang dengan sendirinya, ada beberapa kasus di mana mual dan muntah pasca bedah dapat menjadi penyulit yang serius. Dalam kesimpulannya, penyulit pasca bedah berupa gejala mual dan muntah dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien. Oleh karena itu, penanganan yang tepat dan holistik sangat penting untuk mengurangi risiko komplikasi dan mempercepat pemulihan pasca operasi.

(14)

TARENGKYU

EPRIBADEHHH

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui profil faktor risiko dari karakteristik pasien berupa usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan,

Tujuan: Mendapatkan obat pilihan lain untuk mengurangi resiko kejadian mual muntah pada pasien dengan skor prediksi resiko tinggi dan sangat tinggi mengalami

Pada kasus ini, pasien mengalami mual dan muntah, pasien diberikan antiemetik untuk mengatasi terjadinya mual dan muntah, menurut guideline terapi untuk menangani mual

Berdasarkan distribusi faktor risiko pasien osteoartritis genu yang datang ke rehabilitasi medik, usia paling banyak pada pasien diatas 65 tahun, jenis kelamin paling banyak

Berdasarkan penelusuran pustaka ini dapat disimpulkan bahwa, faktor risiko terjadinya cutaneous larva migrans (CLM) terdiri dari jenis kelamin, usia, pendapatan, tidak

1) Untuk mengetahui distribusi frekuensi faktor risiko stroke iskemik dengan Fibrilasi Atrium yang tidak dapat dimodifikasi meliputi Jenis kelamin, Usia pasien di

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui profil faktor risiko dari karakteristik pasien berupa usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan,

Penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang tidak berhubungan secara signifikan p-value >0.05 dengan luaran klinis pasien adalah usia, jenis kelamin, pendidikan orang tua,