• Tidak ada hasil yang ditemukan

PPT PARENKIM dan SEKRETORI

N/A
N/A
Artha Winata

Academic year: 2023

Membagikan "PPT PARENKIM dan SEKRETORI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Definisi dari jaringan parenkim atau jaringan dasar:

Jaringan dasar merupakan jaringan dewasa yang terletak di antara jaringan pelindung atau epidermis serta jaringan pengangkut atau jaringan pembuluh. Disebut sebagai jaringan dasar karena jaringan ini berperan sebagai komponen yang mengisi sebagian besar tubuh tumbuhan.

Karakteristik jaringan dasar:

1. Parenkim tersusun atas sel-sel yang masih hidup karena itu nukleusnya terlihat jelas.

2. sel parenkim juga memiliki sitoplasma yang padat dengan vakuola yang besar ini karena jaringan parenkim bisa berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan sehingga sel-sel penyusunnya memiliki vakuola yang besar.

3. Selain itu sel-sel penyusun jaringan parenkim juga tersusun renggang atau memiliki ruang antar sel, hal ini untuk memberikan jalan bagi transportasi air dan juga unsur hara ini karena jaringan parenkim terletak di bagian korteks sehingga air maupun unsur hara yang akan masuk ke pembuluh angkut di stele harus melewati bagian ini terlebih

4. sel penyusun jaringan parenkim ini juga memiliki dinding sel yang tipis dan mengandung selulosa, bentuk selnya sendiri bisa berbagai macam ya meliputi Oval, bulat, kotak maupun hexagonal.

Fungsi jaringan parenkim:

Jaringan ini bisa berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan sekaligus sebagai tempat terjadinya fotosintesis Khususnya jaringan Parenkim yang ada di daun dan mengandung banyak kloroplas.

Jenis parenkim berdasarkan fungsinya:

Dibedakan menjadi 6 macam:

1. Yaitu parenkim asimilasi 2. parenkim penimbun 3. parenkim air

4. parenkim udara 5. parenkim pengangkut 6. dan parenkim penutup luka parenkim asimilasi

Jaringan ini merupakan jaringan yang berfungsi sebagai tempat fotosintesis, disebut juga parenkim fotosintetik. Jaringan ini umumnya terletak di dekat epidermis daun, kenapa? Karena kan proses fotosintesis membutuhkan cahaya matahari dan juga karbondioksida nah supaya mendapat cahaya matahari yang optimal parenkim asimilasi ini terletak di dekat jaringan epidermis dan juga supaya transpor karbondioksida yang didapat dari stomata, dari pertukaran udara di stomata itu bisa ditransportasikan ke parenkim asimilasi jadi tidak terlalu jauh transpornya. Karena Parenkim asimilasi ini banyak mengandung klorofil makanya jaringan parenkim asimilasi disebut juga sebagai jaringan klorenkim istilah ini berasal dari kata kloro yang menunjukkan Klorofil atau kloroplas dan juga kim yang artinya parenkim. Oleh sebab itu parenkim asimilasi atau parenkim fotosintetik umumnya juga disebut sebagai jaringan klorenkim. Selain pada daun jaringan parenkim ini juga dapat ditemukan pada bagian tumbuhan yang masih berwarna hijau.

(2)

Parenkim penimbun:

Sesuai dengan namanya jaringan parenkim ini berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan berupa karbohidrat, lemak, dan protein. Karena fungsinya adalah tempat untuk menyimpan cadangan makanan maka jaringan ini memiliki vakuola yang besar. Parenkim penimbun ditemukan pada akar rimpang, kotiledon biji, dan umbi-umbian.

Kotiledon biji:

Merupakan bagian dari biji yang fungsinya untuk menutrisi dan menyimpan cadangan makanan selama proses perkecambahan biji. Berdasarkan jumlah kotiledonnya biji dibagi menjadi dua yaitu biji monokotil yaitu yang memiliki satu kotiledon dan biji dikotil yang memiliki dua kotiledon.

Umbi:

Merupakan bagian tumbuhan yang tumbuh membesar dan berisi cadangan makanan.

Parenkim air (Aquiferous Parenchyma):

Sesuai dengan namanya jaringan parenkim ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan air. Punya dinding sel tipis dan ukurannya relatif besar. Memiliki vakuola besar dan berlendir tempat air disimpan. Air disimpan dalam bentuk cairan berlendir di dalam vakuola. Jaringan parenkim air umumnya ditemukan di tumbuhan xerofit atau tumbuhan yang perlu tempat penyimpanan air agar tidak kekurangan air. Contohnya kaktus.

Parenkim udara (aerenkim):

Bisa dilihat dari gambar di samping bahwa tanaman eceng gondok tersebut memiliki batang dan pelepah daun yang berongga. Hal tersebut merupakan bentuk adaptasi tumbuhan agar bisa mengapung di permukaan air. Adanya rongga-rongga tersebut membuat tumbuhan eceng gondok di samping menjadi lebih ringan karena massa jenis eceng gondok lebih kecil dari massa jenis air.

Rongga-rongga tersebut disebut parenkim udara atau aerenkim, yang merupakan ruang antar sel yang besar untuk menyimpan udara. Parenkim udara memungkinkan tumbuhan untuk mengapung khususnya tumbuhan air. Banyak dimiliki oleh tumbuhan hidrofit, contohnya teratai dan eceng gondok. Bisa ditemukan di akar maupun di batang.

Parenkim pengangkut:

Sesuai dengan namanya jaringan parenkim ini terletak di sekitar jaringan pengangkut (xilem dan floem). Parenkim pengangkut ini bisa terdapat pada tumbuhan angiospermae maupun gymnospermae. Fungsi dari parenkim pengangkut itu sendiri yaitu membantu kerja masing-masing pembuluh angkut. Parenkim xilem berfungsi untuk membantu pembuluh xilem sedangkan parenkim floem berfungsi untuk membantu pembuluh floem. Selain itu juga memfasilitasi koordinasi xilem dan floem. Dapat juga menjadi tempat penyimpanan cadangan makanan.

Parenkim penutup luka :

Sesuai dengan namanya parenkim ini berfungsi untuk menutup atau menyembuhkan luka. Letaknya berada di dekat (di bawah) bagian tumbuhan yang mengalami luka. Parenkim penutup luka ini dapat terbentuk akibat aktivitas kambium yang kemudian akan membentuk korteks sekunder atau feloderm.

(3)

Jenis parenkim berdasarkan bentuknya:

Sementara itu berdasarkan bentuknya parenkim dapat dibedakan menjadi 4 macam yaitu:

1. Parenkim palisade 2. Parenkim bunga karang 3. Parenkim bintang

4. Dan juga parenkim lipatan

Parenkim bintang :

Sesuai dengan bentuk yang terlihat parenkim ini disebut parenkim bintang, atau nama lainnya aktinenkim. Parenkim bintang ini sel-selnya bercabang dengan ujung yang saling berlekatan. Dia juga memiliki ruang kosong yang disebut ruang antar sel. Rongga-rongga tersebut nantinya akan berisi udara. Berdasarkan fungsinya sebenarnya jaringan parenkim bintang ini termasuk parenkim udara.

Sel-sel jaringan parenkim bintang masih hidup dan mengandung sedikit kloroplas.

Parenkim palisade

Parenkim bunga karang

Kedua parenkim ini terletak di mesofil daun dikotil. Mesofil merupakan bagian daun yang terletak diantara epidermis atas dan epidermis bawah. Keduanya tergolong parenkim fotosintetik berdasarkan fungsinya.

Parenkim palisade:

Parenkim ini berbentuk panjang dan tersusun rapat terletak dengan epidermis atas daun. Parenkim palisade ini juga mengandung lebih banyak kloroplas. Parenkim palisade lebih banyak ditemukan di permukaan atas daun. Biasanya permukaan atas daun berwarna lebih jauh karena mendapat sinar matahari yang lebih intens. Parenkim palisade susunan selnya lebih rapat. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan luas permukaan tempat terjadinya fotosintesis. Oleh karena itu aktivitas fotosintetik nya lebih tinggi.

Parenkim bunga karang (spons):

Dibanding dengan parenkim palisade dan parenkim bunga karang bentuknya sedikit lebih bulat.

Terletak di bagian daun yang kurang terekspos sinar matahari. Ruang antar sel nya pun lebih luas.

Umumnya terletak di dekat epidermis bawah daun. Dibandingkan dengan parenkim palisade aktivitas fotosintetik nya lebih rendah karena memiliki sedikit kloroplas. Ruang antar sel tersusun dengan renggang hal ini untuk memfasilitasi pergerakan gas karbondioksida dan transportasi air.

Parenkim lipatan:

Parenkim ini dapat ditemukan pada daun tumbuhan gymnospermae ( tumbuhan berbiji terbuka).

Contohnya dapat ditemukan pada daun pinus. Parenkim lipatan memiliki ujung-ujung sel yang mengalami invaginasi (pelekukan ke arah dalam) sehingga membentuk struktur seperti cekungan kecil di bagian permukaan. Parenkim lipatan banyak mengandung kloroplas.

(4)

JARINGAN SEKRETORI

Jaringan sekretori merupakan jaringan dewasa yang memiliki fungsi khusus untuk mensekresikan atau mengeluarkan senyawa tertentu. Sekresi sendiri dapat diartikan sebagai proses penguraian senyawa atau sekret yang masih diperlukan oleh tubuh. Contohnya sekresi hormon dan sekresi enzim. Sedangkan ekskresi merupakan proses penguraian senyawa atau zat yang sudah tidak lagi diperlukan oleh tubuh.

Karakteristik jaringan sekretori:

Berbeda dengan jaringan parenkim jaringan sekretori bisa dikatakan sebagai jaringan spesial.

1. Karena sel penyusun jaringan sekretori memiliki susunan yang unik.

2. Selain itu sel-sel penyusun jaringan juga mengalami modifikasi struktur untuk mendukung fungsi sekresinya.

Terkadang jaringan sekretori disebut sebagai struktur sekretori karena sel sekretori tidak selalu membentuk kompleks multiseluler melainkan terkadang hanya bersifat singular dan terletak menyebar. Secara umum sel-sel sekretori memiliki kemampuan menghasilkan dan mengeluarkan senyawa tertentu. Senyawa tersebut umumnya dikeluarkan dalam bentuk getah.

Senyawa-senyawa yang terdapat di dalam jaringan sekretori dapat di deposit atau disimpan di dalam sel-sel sekretori namun juga dapat dikeluarkan keluar sel. Senyawa ini dapat langsung dikeluarkan keluar tubuh tumbuhan maupun ke rongga atau ruang antar sel. Oleh karena itu berdasarkan letaknya jaringan sekretori bisa dikelompokkan ke dalam sekretori eksternal dan sekretori internal.

Jaringan sekretori eksternal:

Jaringan sekretori eksternal terletak pada bagian luar tumbuhan sehingga mengeluarkan sekretnya langsung ke permukaan luar tumbuhan.

Jaringan sekretori internal:

Jaringan sekretori internal terletak di bagian dalam tumbuhan dan umumnya memiliki struktur seperti saluran atau duktus sebagai tempat sekret dikeluarkan.

Trikoma glanduler:

Trikoma glanduler merupakan derivat epidermis yang dapat menghasilkan sekret dan terletak pada bagian luar tumbuhan. Secret yang dihasilkan akan terakumulasi dan mendorong kutikula. Trikoma glanduler ini merupakan salah satu contoh jaringan sekretori eksternal.

Terutama glanduler sendiri masih bisa dibedakan menjadi kelenjar pencernaan, kelenjar garam, kelenjar nektar, dan juga rambut sengat.

Kelenjar pencernaan:

Kelenjar pencernaan ini merupakan bentuk kompleks trikoma glanduler pada tumbuhan insektivora atau tumbuhan pemakan serangga. Kelenjar pencernaan ini dapat menghasilkan sekret berupa enzim untuk mencerna serangga. Salah satu contoh tumbuhan yang memiliki kelenjar pencernaan adalah kantung semar. Sel sekretori ini berada di bagian dalam daun tumbuhan yang berbentuk seperti kantung. Organ yang berbentuk kantong tersebut merupakan modifikasi dari daun.

(5)

Rambut sengat :

Rambut sengat pada Urtica ferox merupakan sekret berupa senyawa penyebab mati rasa (iritasi).

Jika diperbesar bagian bawah daun Urtica ferox ini memiliki rambut rambut sengat. Dimana bagian dasar yang itu merupakan sel sekretori.

Kelenjar garam Halophyta:

Halophyta berasal dari kata Halas yang artinya garam dan phyta yang berarti tumbuhan. Halophyta merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut tumbuhan yang beradaptasi pada lingkungan salin (kadar garam tinggi). Tidak semua tumbuhan dapat hidup di lingkungan yang berkadar garam tinggi karena Lingkungan dengan kadar garam tinggi bersifat hipertonis dibandingkan cairan sitoplasma. Akibatnya jika suatu tumbuhan ditempatkan di lingkungan yang berkadar garam tinggi cairan akan berosmosis keluar, akibatnya protoplasma tumbuhan akan mengerut dan tumbuhan pun akan kehilangan air. Padahal air merupakan hal yang dibutuhkan oleh tumbuhan karena air dapat memfasilitasi kegiatan fotosintesis.

Tanaman Halophyta sendiri memiliki mekanisme adaptasi pada habitat dengan salinitas yang tinggi.

Hal ini dikarenakan tumbuhan Halophyta memiliki kelenjar garam. Kelenjar garam sendiri merupakan salah satu Jaringan sekretori eksternal yang dapat mengeluarkan sekret berupa garam mineral.

Tujuannya adalah untuk mengurangi kelebihan garam.

Kelenjar nektar

Kelenjar nektar mengeluarkan sekret yang berupa nektar yang terakumulasi dalam bentuk tetesan.

Nektar dapat terakumulasi di dasar bunga, khususnya pada bunga yang memiliki struktur seperti tabung, contohnya bunga terompet. Konektor umumnya ditemukan pada bunga (organ reproduktif).

Hal ini bertujuan untuk memikat polinator agar membantu penyebaran polen (serbuk sari). Tapi kelenjar nektar juga dapat ditemukan pada organ vegetatif.

Hidatoda:

Hidatoda merupakan tepi daun yang terdapat celah (pori-pori). Hidatoda merupakan celah tempat keluarnya air yaitu dalam bentuk cairan (gutasi). Hidatoda ini seperti stomata, yaitu merupakan setelah keluarnya air tetapi terdapat perbedaan diantara keduanya. Hidatoda selalu dalam keadaan membuka, sedangkan stomata bisa membuka maupun menutup.

Pidato dalam mengeluarkan air dalam bentuk cairan dalam prosesnya disebut gutasi. Sedangkan stomata mengeluarkan cairan dalam bentuk uap air dan proses yang disebut transpirasi.

Hidatoda itu sendiri merupakan struktur kompleks di tepian daun (ujung tulang daun). Sama seperti halophyta, hidatoda memiliki sel penjaga namun saat ini tidak memiliki mekanisme membuka dan menutup. Akibatnya hidatoda akan selalu berada dalam kondisi membuka.

Selain Sel penjaga hidatoda juga memiliki sel yang disebut dengan sel epitem atau kumpulan sel yang tidak berkloroplas dengan ruang antar sel yang luas.

(6)

Selain itu juga ada unsur trakea (trakeid), Dari unsur tragedi inilah air nantinya akan dikeluarkan melalui celah hidatoda.

Hidatoda ini umumnya ditemukan pada angiospermae yang hidup di lingkungan lembab dan akuatik.

Jaringan sekretori internal dibagi menjadi : 1. Sel sekretori

2. Saluran sekretori 3. Rongga sekretori 4. Jaringan latisifer

Sel sekretori

Sel ini merupakan sel khusus penghasil sekret dengan bentuk yang berbeda dari jaringan di sekitarnya. Sel sekretori ini juga disebut dengan idioblas Sekretori. Umumnya bentuk sel sekretori itu berbentuk isodiametrik atau memanjang. Dapat menghasilkan sekret berupa lendir, tanin, minyak, enzim, walaupun kristal.

Sel sekretori penghasil minyak

Tentu kita tahu bahwa minyak goreng dihasilkan dari biji kelapa sawit. Lebih tepatnya minyak goreng yang dihasilkan dari bagian mesokarp biji kelapa sawit. Ini karena pada bagian mesokarp ini terdapat banyak idioblas sekretori penghasil minyak. Minyak tersebut disimpan dalam elaioplas.

Sel sekretori penghasil kristal

Kristalnya umumnya berbentuk kalsium oksalat yang diakumulasikan dalam vakuola.

Umumnya hal ini dilakukan saat kadar kalsium lingkungan tinggi.

Sel sekretori penghasil tanin

Sel sekretori penghasil tanin umumnya berkaitan dengan jaringan pengangkut. Tanin yang di akumulasi biasanya berada di batang kayu yang berada di bagian tengah.

Sel sekretori penghasil lendir

Bisa ditemukan pada tumbuhan kaktus. Lendir ini berfungsi untuk mengikat air sehingga mengurangi penguapan.

Sel sekretori penghasil enzim mirosinase

Disebut juga sel mirosin. Bisa kita temukan pada brokoli, atau kembang kol. Enzim ini berfungsi untuk melindungi tumbuhan dari herbivora.

Rongga sekretori :

Pembentukan rongga sekretori secara sizogen:

Rangga minyak pada masa pil daun eucalyptus SP. Terbentuk secara sizogen. Pada masa embrionik rongga sekretori itu merupakan kumpulan sel-sel epitel atau sel khusus yang dapat menghasilkan sekret. Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan tanaman, Lamela tengah yang menghubungkan sel-sel tersebut akan terdegradasi sehingga selnya memisah membentuk rongga yang disebut sebagai rongga minyak.

(7)

Pembentukan sekretori secara lisigen:

Pembentukan rongga sekretori secara lisigen tidak terjadi karena adanya penghancuran Lamela tengah, mainkan karena penghancuran sel (lisis sel) untuk membentuk rongga atau ruang antar sel.

Sekretnya umumnya dalam bentuk senyawa aromatik . Senyawa ini akan mengalami lisis atau penghancuran. Lisisnya sel tersebut akan mengakibatkan sekret yang terkandung di sitoplasma sel menjadi tumpah dan terakumulasi di bagian rongga.

Saluran sekretori:

Terbentuk dari komponen dinding sel berupa selulosa. Proses pembentukannya disebut gumnosis.

Karena terbentuk dari selulosa maka 90% kandungannya berupa karbohidrat kompleks.

Gambar di samping merupakan gambar dari batang arabic gum . Salah satu manfaat dari Arabic gum yaitu dapat menjadi bahan campuran permen karet. Arabic gum ini dihasilkan dari pohon akasia.

Pohon akasia ini bisa menghasilkan arabic gum karena memiliki saluran gom. di mana saluran tersebut merupakan bagian dari jaringan sekretori internal. Dapat terbentuk secara ilmiah maupun sebagai respon terhadap gangguan patogen dan kerusakan mekanik. Gom disimpan dalam tawuran gom. Saluran itu sendiri terbentuk karena adanya pemisahan sel.

Pemisahan sel itu terjadi karena adanya penghancuran atau peleburan Lamela tengah, Lamela tengah itu sendiri merupakan bagian perekat dinding sel tumbuhan yang satu dengan yang lainnya menjadikan sel tumbuhan bisa tersusun rapat atau berdekatan satu sama lain karena adanya Lamela tengah. Ketika Lamela tengah itu terdegradasi atau hancur tidak ada lagi perekat merekatkan, akibatnya sel satu dengan sel yang lain itu akan memisah, menyisakan struktur yang berbentuk seperti saluran yang disebut sebagai saluran gom proses atau mekanisme pembentukan saluran gom dengan cara penghancuran atau peleburan Lamela tengah ini disebut sebagai proses pembentukan secara sizogen.

Selain saluran gom ada juga saluran resin:

Umumnya ditemukan pada tumbuhan Pinus. Saluran resin yang dimiliki oleh pinus sama seperti saluran gom, saluran resin ini juga terbentuk secara sizogen, artinya salurannya ini bisa terbentuk karena adanya degradasi atau peleburan Lamela tengah yang menyebabkan sel satu dengan sel lainnya itu terpisah menyisakan rongga yang akhirnya disebut sebagai saluran resin. Resin ini sendiri dikelilingi oleh sel-sel penghasil resin, nanti sekret yang dihasilkan oleh sel penghasil resin ini berupa resin yang akan terakumulasi di saluran resin. Saluran resin ini sendiri bisa terbentuk secara alamiah maupun sebagai respon akibat adanya infeksi mikroorganisme

Jaringan latisifer beruas:

Jaringan latisifer beruas ini merupakan jaringan sekretori internal yang bersifat kompleks. Kenapa kompleks? Karena jaringan ini memiliki kumpulan sel membentuk pembuluh. Dinding selnya sudah ter gradasi. Protoplasmanya terhubung dan memiliki banyak inti. Jaringan latisifer beruas terletak di sekitar floem. Tetapi pada tumbuhan pepaya terletak di sekitar xilem.

Jaringan latisifer beruas bisa dibedakan menjadi 2 macam:

Beranastomosis

Tidak beranastomosis

Pengertian dari anastomosis itu sendiri merupakan hubungan satu pembuluh lateks dengan lainnya yang membentuk struktur seperti jala.

(8)

Pembuluh lateks beranastomosis:

Lateks beranastomosis terdapat di pepaya. Terletak di sekitar xilem. Terdapat juga di pohon karet.

Terletak di sekitar floem.

Pembuluh lateks tidak beranastomosis :

Pembuluh lateks tidak beranastomosis artinya dia tidak membentuk struktur seperti jala.

Jaringan latisifer tidak beruas:

Istilah latisifer itu sendiri berasal dari kata latic-› getah (lateks). Jaringan ini menghasilkan sekret berupa getah (resin, minyak, asam, garam, protein, gula). Warna getah putih susu, oranye, tidak berwarna.

Berdasarkan sel penyusunnya jaringan latisifer bisa dibedakan menjadi dua macam. Yaitu jaringan latisifer beruas dan jaringan latisifer tidak beruas.

Jaringan latisifer tidak beruas:

Jaringan ini berasal dari satu sel tunggal (sel lateks) yang memanjang seiring pertumbuhan tumbuhan. Jaringan hati seperti di bawah ini masih memiliki protoplasma. Protoplasmanya berinti banyak dengan vakuola besar. Kenapa berinti banyak? Karena seiring sel lateks yang membelah, nukleus atau inti selnya akan ikut membelah.

Jadi kesimpulannya latisifer tidak beruas berasal dari satu sel dan disebut sebagai sel lateks.

Sedangkan latisifer beruas merupakan kumpulan sel membentuk pembuluh, disebut sebagai pembuluh lateks

Referensi

Dokumen terkait

Keluarga ini memiliki struktur dasar huruf yang terletak pada perbandingan tinggi huruf dengan lebar stoke.. Pada umumnya dapat dibagi menjadi 3 bagian: light, reguler

 struktur tanah : kering, endapan, pasir, humus (dari lapukan tumbuhan), podzolit (umumnya di pegunungan), vulkanik (dari zat vulkanik).  tanah humus paling berguna sebagai

Dampak tempat kedudukan kendali terhadap perilaku organisasi bagi kelompok atau bagian internal umumnya mempunyai kinerja yang lebih baik pada pekerjaan, yaitu lebih aktif

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

Faktor Internal yang mempengaruhi Hasil Belajar Siswa di Materi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan pada Siswa Kelas XI MIA-1 Madrasah Aliyah Negeri 2 Trenggalek tahun pelajaran