Penyerapan protein, lemak dan karbohidrat pada ikan
(analisis proximat tubuh ikan dan pakan)
FITRIA IRIANI, S.Pi
RISMAYANTI S.Pi
pendahuluan
Pentingnya nutrisi dalam pertumbuhan ikan
menjadikannya aspek penting dalam manajemen
budidaya akuakultur. Pemberian pakan yang sesuai
dengan kebutuhan nutrisi ikan, pemantauan kondisi
lingkungan air, dan perencanaan nutrisi yang baik
sangat penting untuk memastikan pertumbuhan
dan kesehatan ikan yang optimal dalam sistem
budidaya ikan.
Nutrisi esensial bagi ikan
+ Protein, Protein berperan dalam pembentukan jaringan tubuh, otot, tulang, dan organ-organ vital. Ikan membutuhkan sumber protein yang baik, seperti ikan kecil, udang, cacing, atau makanan komersial yang dirancang khusus untuk ikan.
+ Karbohidrat bertujuan untuk memberikan energi. Ini dapat berasal dari sumber alami seperti alga, tanaman air, atau sumber karbohidrat
dalam makanan ikan
.
+ Lemak, diperlukan untuk pertumbuhan, perkembangan saraf dan fungsi sistem reproduksi
Lanjutan
+ Vitamin, berfungsi membantu menjaga kesehatan ikan, mengatur proses metabolik, dan berperan dalam sistem kekebalan tubuh.
+ Mineral, diperlukan untuk menjaga keseimbangan elektrolit,
perkembangan tulang dan gigi, serta banyak reaksi kimia dalam tubuh ikan.
+ Air, ikan memerlukan air yang bersih dan berkualitas baik untuk mendukung semua fungsi tubuh mereka, termasuk pencernaan, ekskresi limbah, dan regulasi suhu tubuh.
+ Pigmenmembantu mempertahankan warna merah, oranye, atau kuning pada ikan tertentu.
Analisi Proximat
Analisis proximat adalah sebuah metode analisis laboratorium yang digunakan untuk menentukan komposisi proksimat atau komponen- komponen dasar dari suatu bahan makanan atau sampel biologis.
Komponennya meliputi :
• Kandungan air
• Kandungan Protein
• Kandungan Lemak
• Kandungan Serat
• Kandungan
karbohidrat
Metode Analisis Proximat
Metode analisis proximat adalah cara standar untuk mengukur komponen- komponen utama dalam makanan,
termasuk protein, lemak, dan karbohidrat.
Metode ini digunakan dalam laboratorium makanan dan industri makanan untuk
menentukan nilai gizi dan komposisi bahan
makanan.
langkah-langkah umum untuk melakukan analisis proximat untuk mengukur protein, lemak, dan karbohidrat:
+ Pemilihan Sampel: Pilih sampel makanan yang akan dianalisis.
Sampel harus mewakili produk yang akan diproduksi atau dikonsumsi.
Pastikan sampel tersebut cukup homogen.
+ Pengeringan (Analisis Kadar Air):
Timbang sekitar 2-5 gram sampel dan catat beratnya sebagai "A."
Panaskan sampel di dalam oven pada suhu sekitar 100-105°C
selama beberapa jam sampai beratnya konstan. Catat berat akhirnya sebagai "B."
Hitung persentase kadar air dengan rumus: Persentase Kadar Air = [(A - B) / A] x 100.
Analisis Protein (Metode Kjeldahl)
Timbang sekitar 1-2 gram sampel kering dan tambahkan ke dalam tabung Kjeldahl.
Tambahkan reagen Kjeldahl (asam sulfat dan katalisator) dan panaskan dalam alat pencerna Kjeldahl untuk menguraikan sampel.
Uapkan asam sulfat yang tersisa dan dinginkan cairan hasil pencernaan.
Tambahkan larutan standar titrasi seperti larutan natrium hidroksida (NaOH) dan titrasi sampai mencapai titik ekuivalen untuk mengukur jumlah nitrogen dalam sampel.
Hitung kadar protein dengan mengalikan jumlah nitrogen dengan faktor konversi yang sesuai (biasanya 6.25 untuk banyak jenis makanan).
Analisis Lemak (Metode Soxhlet atau Ekstraksi)
Timbang sekitar 2-5 gram sampel kering dan tambahkan ke dalam karung ekstraksi.
Ekstraksi lemak dari sampel dengan menggunakan pelarut seperti eter atau heksana dalam sistem Soxhlet atau metode ekstraksi lainnya.
Larutkan lemak dalam pelarut dan distilasi untuk menghilangkan pelarut.
Timbang berat lemak yang diperoleh dan hitung kadar lemak
dalam sampel.
Analisis Karbohidrat
(Perhitungan Perbedaan)
Hitung persentase karbohidrat dengan mengurangkan jumlah persentase air,
protein, lemak, serat, dan komponen lain
yang telah diukur dari 100%.
Analisis Proximat untuk tubuh ikan:
+ Kadar Air, dapat diukur dengan mengeringkan sampel ikanpada suhu tertentu hingga beratnya konstan. Perbedaan antara berat awal dan berat akhir mengindikasikan kadar air.
+ Kadar Protein, dapat diukur dengan metode Kjeldahl atau metode Kjeldahl modifikasi. Ini melibatkan penghancuran sampel ikan, pencernaan protein menjadi amonia, dan
penentuan kadar amonia yang kemudian dikonversi menjadi kadar protein
+ Kadar Lemak, dapat diukur dengan metode Soxhlet, ekstraksi berdasarkan solven, atau dengan menggunakan metode
ekstraksi lainnya. Ini melibatkan penghilangan lemak dari sampel ikan dan penentuan berat lemak yang diekstraksi.
+ Kadar Karbohidrat, dapat diukur dengan dengan metode pengujian kimia seperti fenol-sulfat atau dengan menggunakan metode lain yang cocok untuk mengidentifikasi karbohidrat.
+ Kandungan Abu (Mineral), dapat diukur dengan menghitung sisa yang tersisa setelah
sampel ikan dioksidasi pada suhu tinggi.
Abu mengandung mineral seperti
kalsium, fosfor, magnesium, dan lain-
Lanjutan : Analisis Proximat
untuk tubuh ikan:
Analisi Proximat pada pakan
+ Kadar Air (Moisture Content): Ini mengukur persentase air dalam bahan pakan. Kadar air adalah faktor penting karena dapat memengaruhi stabilitas pakan dan kualitas
penyimpanannya.
+ Kandungan Protein (Protein Content): Ini mengukur jumlah protein dalam bahan pakan. Protein adalah nutrisi esensial untuk pertumbuhan dan perkembangan hewan.
+ Kandungan Lemak (Fat Content): Ini mengukur jumlah lemak dalam bahan pakan. Lemak adalah sumber energi yang
penting dalam pakan.
+ Kandungan Serat (Fiber Content): Ini mengukur kandungan serat kasar dalam bahan pakan. Serat dapat memengaruhi pencernaan dan kesehatan hewan.
+ Kandungan Karbohidrat (Carbohydrate Content): Ini menghitung karbohidrat total dengan mengurangkan persentase protein, lemak, serat, dan air dari total berat sampel.
+ Abu (Ash Content): Ini mengukur sisa mineral dan unsur anorganik dalam bahan pakan setelah
pemanasan hingga semua materi organik terbakar. Ini
mencakup mineral seperti kalsium, fosfor, magnesium,
dll.
komponen utama yang diukur dalam analisis proximat pakan ikan :
+ Kandungan Air (Moisture): Ini mengukur jumlah air dalam pakan ikan. Air adalah komponen penting dalam pakan, dan kandungan air yang tepat harus diketahui untuk menghitung komposisi bahan kering dari pakan.
+ Kandungan Protein: Ini mengukur jumlah protein dalam pakan ikan. Protein adalah nutrisi utama bagi ikan, dan perlu
diketahui untuk memastikan pakan memiliki cukup protein untuk memenuhi kebutuhan ikan.
+ Kandungan Lemak (Fat): Ini mengukur jumlah lemak dalam pakan ikan. Lemak adalah sumber energi utama dan juga membawa asam lemak esensial untuk pertumbuhan dan
+ Serat (Fiber): Serat dalam pakan ikan umumnya terkait dengan bahan baku sumber serat seperti serat kasar, yang memiliki dampak pada pencernaan ikan.
+ Abu (Ash): Ini mengukur jumlah abu dalam pakan ikan. Abu adalah sisa mineral yang tinggal setelah semua bahan
organik terbakar. Ini bisa memberi petunjuk tentang sumber mineral dalam pakan.
+ Karbohidrat: Karbohidrat umumnya dihitung sebagai selisih dari komponen proximat yang lain (100% - (Kandungan Air + Protein + Lemak + Serat + Abu)). Karbohidrat dalam pakan mungkin terdiri dari sumber seperti tepung ikan, tepung tumbuhan, atau sumber karbohidrat lainnya.
+ Energi Bruto: Ini dihitung berdasarkan kandungan protein, lemak, dan karbohidrat dalam pakan
ikan. Energi bruto adalah perkiraan energi yang akan diberikan oleh pakan.
+ Energi Metabolis: Ini adalah estimasi dari energi
yang benar-benar dapat digunakan
Referensi Materi
+ Hardy, R. W. (2010). Utilization of plant proteins in fish diets:
effects of global demand and supplies of fishmeal.
Aquaculture Research,
+ Tacon, A. G. J., & Metian, M. (2015). Fish matters: importance of aquatic foods in human nutrition and global food supply.
Reviews in Fisheries Science & Aquaculture,
+ Hasan, M. R., & Halwart, M. (2009). Fish as feed inputs for aquaculture: practices, sustainability and implications: a synthesis. FAO Fisheries and Aquaculture Technical Paper,