REVIEW FILM GUNDALA
MODUL NUSANTARA SINEAS
FILM
KARTIKA VERRA INDYASTUTI (202105041)
Judul Film : Gundala Durasi : 123 menit Tahun Produksi : 2019 Sutradara : Joko Anwar
Rumah Produksi : PT. Screenplay Bumilangit Produksi
IDENTITAS FILM
FILM
SINOPSIS
Gundala mengisahkan tentang Sancaka, seorang laki-laki miskin yang bekerja sebagai petugas kebersihan di Jakarta. Hidupnya yang sulit diwarnai dengan kehilangan ayahnya dalam kecelakaan saat Sancaka masih kecil. Suatu malam, ketika ia mencoba membantu seorang anak perempuan yang terjebak di jalanan hujan, petir menyambar dan memberinya kekuatan super. Sancaka berubah menjadi Gundala, pahlawan super dengan kekuatan yang terhubung dengan keadilan.
UNSUR INTRINSIK
FILM
Pada film Gundala tema yang diterapkan
FILM
adalah Superhero TEMA
TOKOH
Terdapat 3 jenis penokohan dalam film, yaitu : Tokoh Protagonis : Sancaka
Tokoh Antagonis : Pengkor Tokoh Tritagonis :
1.
2.
3.
Wulan Teddy
Ridwan Bahri Ghazul
Awang Nemo
Ganda Hamdan Sri Asih
Swara Batin Cantika
Desti Nikita Jack Mandagi
Tanto Ginanjar Mutiara Jenar Adi Sulaiman Kamal Atmaja
Sam Buadi Kanigara
Ki Waluwuk
Pengenalan
FILM
Pada tahap awal cerita dimulai dengan memperkenalkan tokoh Sancaka yang kehilangan ayahnya dan ditinggal oleh ibunya. Sancaka hidup seorang diri dengan bekerja sebagai satpam pada suatu pabrik surat kabar.
Sancaka ikut campur masalah orang lain dengan membantu Wulan untuk membereskan masalah pasar. Saat malam hujan disertai petir, Sancaka tersambar. Munculah kekuatan petir dalam dirinya. Kemudian, Sancaka menolong setiap orang yang sedang mempunyai masalah dengan kekuatan petirnya tersebut.
Klimaks
Pertarungan Sancaka dengan anak buah Pengkor. Setelah itu, Gundala berhadapan dengan musuh utamanya Pengkor. Akar semua permasalahan yang dihadapi Sancaka.
Penyelesaian
Sancaka berhasil mengalahkan Pengkor dan sekutunya. Kemudian, ia berhasil menyelamatkan masyarakat dengan kekuatannya. Dengan mengembalikan keadaan menjadi lebih baik. Sancaka mempertimbangkan untuk menjaga dan menjadi harapan bagi kota dan masyarakat.
Alur yang digunakan dalam film ini adalah alur maju. Dengan tahapan sebagai berikut;
Munculnya Masalah
ALUR
Latar waktu FILM
Latar waktu pada film ini banyak diambil pada waktu malam hari, siang hari, dan beberapa di pagi hari
Latar tempat
latar tempat pada film ini adalah pabrik, tempat tinggal Sancaka, gang perkotaan, rumah susun, pasar, jalan, hotel, rumah fahri bahri, kantor legislatif dan atap bangunan.
Latar suasana
Suasana dalam film ini bermacam-macam, yaitu tegang, iba, lucu, dan patriotik.
LATAR
Genre pada film Gundala adalah Action,
FILM
Thriller, dan Drama.
GENRE
STYLE
Film Gundala menggunakan style Dark.
PESAN
Jangan sampai terkena sambaran petir.
UNSUR EKSTRINSIK
FILM
Berlokasi di Jakarta pada tahun 1980an
FILM
Terdapat banyak kejahatan preman
Survei upah buruh sesuai Peraturan Pemerintah
Permasalahan adopsi ilegal dan kekerasan dalam panti asuhan
Permasalahan rakyat dengan Dewan Perwakilan Rakyat yang tidak memihak rakyat
LATAR BELAKANG MASYARAKAT
LATAR BELAKANG SUTRADARA Joko Anwar lahir 3 Januari 1976
Seorang sutradara, penulis skenario, produser asal Indonesia.
Film sebelum Gundala adalah Pengabdi Setan
Film setelah Gundala adalah Perempuan Tanah Jahanam
Genre film sebelumnya adalah drama, komedi, horor dan thriller.
FILM
Nilai kekeluargaan dan kasih sayang Nilai keadilan
Nilai keteguhan hati Nilai perjuangan
Nilai yang terkandung dalam film gundala yaitu
NILAI
KRITIK
FILM
S FILM
Kedekatannya dengan fenomena sosial di Indonesia. Seperti permasalahan struktur sosial yang dialami oleh masyarakat kalangan bawah atau masyarakat biasa dengan pejabat pemerintahan.
Sehingga, masyarakat yang menonton dapat merasakan cerita film Gundala.
STRENGTH
WEAKNESS
Kekurangan dalam film Gundala ini adalah perkembangan latar belakang karakter yang lambat. Sehingga masih terasa perbadaan scene satu dengan scene lainnya. Alur mudah ditebak, sehingga ada rasa bosan saat menonton.
W
O FILM
Peluang film Gundala sangat besar. Dikarenakan pada tahun 2019, masyarakat sedang menggebu-gebu untuk menonton film superhero luar negeri.
Sehingga, pada saat film Gundala tayang perdana, banyak masyarakat yang merasa penasaran bagaimana film Gundala ini. Hal ini membuat film Gundala mengalami kesuksesan besar.
OPPORTUNITIES
THREATS
Ancaman yang terjadi pada film Gundala pada saat dirilis ialah banyaknya platform legal yang menyediakan film-film yang dapat ditonton di rumah dengan hanya berlangganan. Dibandingkan dengan menonton film ke bioskop dengan sekali bayar. Masyarakat banyak yang beralih ke platform ini karena dapat menonton puluhan hingga ratusan film dengan berlangganan.
Sehingga minat menonton ke bioskop dapat menurun karena hal ini.
T
ANALISA FILM DAN SUTRADARA
FILM
1 FILM
Menurut saya dari pandangan jurusan desain interior terhadap film Gundala adalah dari tata letak properti atau furniture di setiap adegan dalam film sudah sesuai dengan apa yang film ini ingin tunjukan. Seperti pada latar tempat rumah Sancaka pada saat masih kecil, furniture yang ditampilkan sangat minimalis dengan banyaknya noda pada dinding, lantai, dan furniture terlihat bahwa Sancaka berasal dari keluarga dengan ekonomi kekurangan namun tetap dapat hidup. Terlihat perbedaan pada latar tempat rumah Ridwan Bahri yang memiliki banyak furniture dan gaya klasik minimalis pada interiornya ditambah banyaknya jumlah lampu yang digunakan. Hal itu dapat menegaskan bahwa interior rumah seseorang dapat memperlihatkan status sosialnya.
ANALISA FILM
2 FILM
Menurut saya, alasan Joko Anwar membuat film ini adalah karena Joko Anwar ingin keluar dari zona nyaman. Dia ingin mencoba hal baru mengenai genre film yang dia telah buat. Maka dari itu, ia menggarap film Gundala ini yang kebetulan pihak Bumilangit Studio mempunyai visi dan misi yang sama dengannya. Sehingga dia dapat menjadi sutradara film Gundala.
ANALISA SUTRADARA
KESIMPULAN
FILM
1 FILM
Film Gundala merupakan film superhero Indonesia yang masih dapat ditonton walaupun masih terdapat kekurangan dalam film ini. Tentu ini tidak luput dari usaha Joko Anwar dan tim produksinya yang berhasil membuat film superhero yang masih berkaitan dengan isu-isu yang ada di Indonesia. Sehingga, masyarakat yang menonton dapat merasakan bahwa film ini berlokasi di Indonesia. Dengan berhasilnya film ini diterima oleh masyarakat, semoga akan banyak film yang akan dihasilkan yang sesuai dengan keinginan masyarakat Indonesia.
KESIMPULAN