• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pradita Puspa Pradana 13103241043

N/A
N/A
tinna utami

Academic year: 2023

Membagikan "Pradita Puspa Pradana 13103241043"

Copied!
206
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Siswa gangguan perilaku kelas II di SLB E Prayuwana memiliki perhatian dan minat belajar yang sangat rendah khususnya dalam pembelajaran bahasa Indonesia bidang membaca. Belum ada strategi yang tepat untuk meningkatkan minat dan perhatian membaca pada siswa kelas II penderita gangguan perilaku di SLB E Prayuwana, sehingga kemampuan membacanya rendah.

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memajukan pengetahuan di bidang pendidikan khusus mengenai efektivitas penggunaan buku berukuran besar terhadap keterampilan membaca awal pada siswa dengan gangguan perilaku.

KAJIAN PUSTAKA

Pengertian Anak Conduct Disorder

Karakteristik Anak Conduct Disorder

Berdasarkan penjelasan ahli di atas, dapat kita simpulkan bahwa siswa dengan gangguan perilaku pada umumnya kurang memiliki kemampuan membaca dasar, atau kemampuan membaca awal dan matematika. Di sisi lain, ketidakstabilan emosi anak dengan gangguan perilaku juga mempengaruhi proses belajar, termasuk awal belajar membaca.

Faktor Penyebab Conduct Disorder

Variabel terikatnya (dalam penelitian subjek tunggal disebut perilaku sasaran) adalah: kemampuan membaca awal. Nilai subjek dalam hal intonasi pada tes membaca awal fase dasar sesi pertama adalah 8. 3) Kefasihan.

Kajian Mengenai Kemampuan Membaca Permulaan

  • Pengertian Membaca Permulaan
  • Tujuan Membaca Permulaan
  • Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Membaca Permulaan
  • Aspek-aspek Membaca Permulaan

Kajian Tentang Media Big Book

  • Pengertia Big Book
  • Keunggulan Media Big Book
  • Cara Pembuatan Media Big Book
  • Materi Pembuatan Media Big Book
  • Langkah-langkah Pembelajaran Membaca Permulaan
  • Membaca Permulaan Pada Anak Conduct Disorder

Suyanto menjelaskan buku besar merupakan salah satu media yang disukai anak-anak dan dapat dibuat sendiri oleh guru. Jadi dengan menggunakan buku besar, siswa akan mencapai keterampilan membaca awal dan menguasai materi pembelajaran.

Kerangka Pikir

Nilai subjek pada aspek pengucapan tes membaca pada awal fase baseline sesi kedua adalah 9. 2) Intonasi. Nilai subjek pada aspek intonasi tes membaca pada awal fase baseline sesi ketiga adalah 9. 3) Kefasihan.

Gambar 1. Kerangka Berpikir Penelitian Siswa conduct disorder
Gambar 1. Kerangka Berpikir Penelitian Siswa conduct disorder

Hipotesis Penelitian

METODE PENELITIAN

Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain A-B-A' yang terdiri dari fase baseline-1, intervensi, dan baseline-2. Dalam penelitian ini tujuan penggunaan desain A-B-A' adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh media buku berukuran besar terhadap kemampuan membaca awal siswa dengan gangguan perilaku.

Tempat dan Waktu Penelitian

  • Tempat Penelitian
  • Waktu Penelitian

Subjek Penelitian

Variabel Penelitian

Variabel independen (dalam penelitian dengan subjek tunggal dikenal dengan intervensi atau pengobatan) adalah: media buku besar.

Setting Penelitian

Definisi Operasional

Siswa dengan gangguan perilaku merupakan salah satu siswa dengan gangguan emosi dan perilaku di Kelas II SLB E Prayuwana yang mempunyai perhatian dan minat belajar yang rendah khususnya dalam pembelajaran membaca, sehingga juga mempunyai kemampuan membaca awal yang rendah. Membaca permulaan merupakan keterampilan membaca awal yang harus dikuasai siswa, yang meliputi aspek pengucapan, intonasi, kelancaran, dan kejelasan suara.

Teknik Pengumpulan Data

  • Pengembangan Instrumen Peneltian

Metode observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengamati aktivitas belajar anak selama proses intervensi pembelajaran bahasa Indonesia khususnya pada awal membaca dengan menggunakan media buku berukuran besar. Peneliti pada penelitian ini menggunakan tes untuk mengetahui kemampuan anak yaitu tes kemampuan membaca awal yang diberikan pada setiap fase (fase baseline 1, intervensi, dan baseline 2). Tes dilakukan pada seluruh tahapan untuk melihat kemampuan awal subjek sebelum mendapat intervensi, kemampuan subjek pada saat intervensi, dan kemampuan subjek setelah mendapat intervensi berupa penggunaan media buku besar dalam pembelajaran membaca awal.

Tes untuk mengukur kemampuan membaca awal siswa menggunakan pedoman Ak Prize yang meliputi “pengucapan, intonasi, kelancaran dan kejelasan suara”. Teknik penilaian tes kemampuan membaca awal terdiri dari empat aspek penilaian dengan masing-masing indikator. Panduan observasi dalam penelitian ini akan mengungkap aktivitas anak pada saat awal belajar membaca dengan media buku besar.

Pedoman mengamati aktivitas siswa pada kegiatan pembelajaran membaca awal dengan menggunakan buku besar adalah sebagai berikut. Kisi-kisi alat observasi aktivitas siswa dalam membaca permulaan, aktivitas pembelajaran dengan menggunakan Media Big Book.

Tabel 4. Kisi-Kisi Tes Membaca Permulaan  Variabel  Aspek Yang
Tabel 4. Kisi-Kisi Tes Membaca Permulaan Variabel Aspek Yang

Uji Validitas Instrumen

Penelitian ini menggunakan instrumen tes untuk mengungkap keterampilan membaca awal siswa yang mengalami gangguan tingkah laku, sehingga instrumen tes tersebut tervalidasi. Oleh karena itu, untuk menguji validitas instrumen dalam penelitian ini, peneliti meminta penilaian dari ahli yang bersangkutan. Ahli yang diminta untuk memvalidasi instrumen tes dalam penelitian ini adalah mata pelajaran wali kelas di SLB E Prayuwana, karena mata pelajaran wali kelas lebih mempunyai pengetahuan tentang karakteristik dan kemampuan mata pelajaran serta standar kompetensi yang harus dikuasai mata pelajaran. berdasarkan kemampuan mereka.

Prosedur Perlakuan

Baseline-1 dilakukan untuk mengetahui kemampuan membaca awal anak sebelum diberi perlakuan dengan media Big Book. Tahap perlakuan atau intervensi instrumen tes yang digunakan berbeda-beda, namun tetap mempunyai bobot soal yang sama. Intervensi ini disampaikan dalam lima pertemuan dan pengajaran berlangsung selama 35 menit pada setiap pertemuan.

Kata atau kalimat yang dipelajari pada setiap pertemuan merupakan kalimat dalam media buku besar yaitu tentang hewan peliharaan. Kontrak perilakunya adalah jika siswa duduk dengan baik dari awal hingga akhir pembelajaran, dan jika siswa ingin membaca seluruh kalimat pada satu halaman buku besar, maka siswa dapat bermain di laptop selama 15 menit setelahnya. penyelesaian. pelajaran. Kegiatan baseline-2 merupakan replikasi dari baseline-1 yang dimaksudkan sebagai evaluasi untuk melihat pengaruh pemberian treatment atau intervensi terhadap peningkatan kemampuan membaca awal siswa dengan gangguan perilaku.

Dalam hal ini perlakuan yang digunakan adalah penggunaan media buku berukuran besar untuk meningkatkan keterampilan membaca awal siswa dengan gangguan perilaku. Berdasarkan hasil kegiatan baseline-2, dapat diketahui apakah media buku besar efektif digunakan untuk membantu meningkatkan keterampilan membaca awal siswa gangguan perilaku dengan membandingkan hasil kegiatan pada tahap baseline-1, fase intervensi dan fase baseline-2.

Teknik Analisis Data

Nilai subjek pada aspek pengucapan pada tes membaca awal fase dasar sesi pertama adalah 12. 2) Intonasi. Nilai subjek pada aspek kelancaran tes membaca pada awal fase baseline sesi pertama adalah 9. 4) Kejelasan bicara. Nilai subjek pada aspek intonasi pada tes membaca awal fase dasar sesi kedua adalah 7.74 3) Kefasihan.

Nilai subjek pada aspek kelancaran tes membaca pada awal fase baseline sesi kedua adalah 11. 4) Kejelasan. Nilai subjek pada aspek pengucapan tes membaca awal fase dasar sesi ketiga adalah 11. 2) Intonasi. Nilai subjek pada aspek kelancaran tes membaca pada awal fase dasar sesi ketiga adalah 10. 4) Kejelasan.

Nilai subjek pada aspek pengucapan pada tes membaca pada awal intervensi tahap sesi pertama adalah 19. 2) Intonasi. Nilai subjek pada aspek kelancaran tes membaca pada awal intervensi tahap sesi pertama adalah 18. 4) Kejelasan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Subjek Penelitian

  • Identitas Subjek
  • Karakteristik Subjek

Nilai subjek pada aspek intonasi tes membaca pada awal intervensi tahap sesi pertama adalah 10. 3) Kefasihan. Nilai subjek pada aspek intonasi tes membaca pada awal fase intervensi sesi ketiga adalah 12. 3) Kefasihan. Skor subjek pada aspek kelancaran tes membaca pada awal tahap intervensi sesi ketiga adalah 23. 4) Kejelasan.

Skor subjek pada aspek pengucapan tes membaca pada awal intervensi fase keempat adalah 21. 2) Intonasi. Nilai subjek pada aspek kelancaran tes membaca pada awal sesi keempat fase intervensi adalah 22. 4) Kejelasan. Skor subjek pada aspek intonasi pada tes membaca awal fase intervensi sesi kelima adalah 13,92 3) Kefasihan.

Skor subjek pada aspek kelancaran tes membaca pada awal intervensi tahap sesi kelima adalah 23. 4) Kejelasan.

Tabel 7. Hasil Skor Tes Kemampuan Membaca Permulaan pada Fase  Baseline-1.
Tabel 7. Hasil Skor Tes Kemampuan Membaca Permulaan pada Fase Baseline-1.

Hasil Penelitian

  • Deskripsi Fase Baseline 1 (Kemampuan Awal Subjek Sebelum
  • Deksripsi Fase Intervensi (Saat Pemberian Perlakuan)
  • Deskripsi Fase Baseline 2 (Kemampuan Subjek Setelah

Hasil Uji Hipotesis

Dalam penelitian ini langkah-langkah yang dilakukan untuk menguji hipotesis adalah dengan menganalisis data hasil tahap Baseline 1 (A), Intervensi (B), Baseline 2 (A'), yaitu dengan melakukan analisis dalam kondisi dan antar kondisi. Berdasarkan temuan penelitian, rata-rata skor kumulatif pada fase baseline 1 adalah 41, fase intervensi adalah 70,6, dan fase baseline 2 adalah 79,3. Fase penelitian yang dimaksud dalam penelitian ini adalah fase baseline 1, fase intervensi, dan fase baseline 2.

Data trace cenderung meningkat pada fase intervensi dan baseline 2, sedangkan data trace pada baseline fase 1 stabil. Tingkat stabilitas Baseline 1 (A) stabil dengan rentang 39-42, artinya rentang data pada Baseline Fase 1 berada di antara skor 39 hingga 42. Tingkat perubahannya berdasarkan hasil analisis fase baseline 1 (A) = 0, artinya tidak ada data pada fase baseline yang berubah atau cenderung stabil.

Perbandingan antara fase intervensi (B) dan fase baseline 2 (A') masing-masing meningkat dan meningkat yang berarti kondisi membaik setelah intervensi dan meningkat lagi dibandingkan dengan baseline fase 1. Tren stabilitas pada Baseline Fase 1 (A) dengan intervensi (B) masing-masing stabil hingga stabil, sedangkan perbandingan pada fase intervensi (B) dengan baseline fase 2 (A') juga stabil hingga stabil.

Tabel 12. Perkembangan Kemampuan Membaca Permulaan
Tabel 12. Perkembangan Kemampuan Membaca Permulaan

Pembahasan Penelitian

Upaya treatment atau intervensi dalam penelitian ini berupa penggunaan media buku berukuran besar untuk meningkatkan keterampilan membaca awal siswa dengan gangguan perilaku di Kelas II Sekolah Dasar di SLB E Prayuwana. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji efektivitas media buku besar terhadap keterampilan membaca awal siswa gangguan perilaku. Kontrak perilaku mendukung efektivitas penggunaan media buku besar terhadap keterampilan membaca karena dapat mengontrol sikap siswa pada awal pembelajaran membaca.

Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis yang dilakukan dapat dibuktikan bahwa intervensi dengan menggunakan media buku berukuran besar efektif terhadap kemampuan membaca awal subjek yang diteliti. Data survei menunjukkan perubahan kemampuan membaca awal dari tahap ke tahap dalam penelitian ini. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan media buku berukuran besar ternyata memberikan pengaruh langsung terhadap kemampuan membaca awal subjek.

Berdasarkan hasil penjelasan di atas menunjukkan bahwa penggunaan media buku berukuran besar efektif terhadap kemampuan membaca awal siswa kelas II gangguan tingkah laku di SLB E Prayuwana. Berdasarkan pendapat ahli dan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa big book efektif untuk kemampuan membaca awal siswa kelas II gangguan perilaku di SLB E Prayuwana.

Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penggunaan media buku berukuran besar efektif terhadap kemampuan membaca awal mata pelajaran HU. Harapannya media buku berukuran besar dapat menjadi alternatif media pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan membaca awal siswa dengan gangguan perilaku. Meningkatkan keterampilan membaca awal melalui media buku besar pada siswa kelas I SD Negeri Delegan 2 Prambanan Sleman.

Dengan membaca kalimat dalam buku besar dan melihat gambar, siswa dapat membaca kata dan kalimat dengan pengucapan yang benar. Dengan membaca kalimat dalam buku besar dan melihat gambar, siswa dapat membaca kata dan kalimat dengan intonasi yang benar. Dengan membaca kalimat dalam buku besar dan melihat gambar, siswa dapat membaca kata dan kalimat dengan lancar (dalam waktu sekitar dua detik/kata).

SIMPULAN DAN SARAN

Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, peneliti menyampaikan beberapa implikasi sebagai berikut: bagi siswa, penggunaan media buku besar dapat meningkatkan kemampuan membaca awal siswa. Oleh karena itu, dalam upaya meningkatkan keterampilan membaca awal siswa, buku berukuran besar dapat terus dikembangkan menjadi kegiatan pembelajaran lain yang memerlukan keterampilan membaca. Bagi guru, media buku besar dapat dijadikan salah satu alternatif pilihan media untuk digunakan dalam upaya meningkatkan keterampilan membaca permulaan siswa gangguan tingkah laku kelas 2 karena berisi gambar-gambar yang berwarna dan menarik sehingga dapat meningkatkan minat membaca siswa.

Saran

Penggunaan Big Book: Pendekatan Pembelajaran Berbasis Standar untuk Calon Guru Bahasa Asing pada Program Prek-12. Peningkatan Keterampilan Membaca Awal Melalui Media Big Book Siswa Kelas IB SDN Mangiran Kecamatan Srandakan.

gambar yang ditunjuk  peneliti didalam big book.
gambar yang ditunjuk peneliti didalam big book.

Gambar

Tabel 1. Pedoman Penilaian Membaca Permulaan           Aspek
Tabel 2. Fonem dan Alofon
Gambar 1. Kerangka Berpikir Penelitian Siswa conduct disorder
Tabel 4. Kisi-Kisi Tes Membaca Permulaan  Variabel  Aspek Yang
+7

Referensi

Dokumen terkait

 Siswa bersama- sama mengulang dengan suara lantang kosakata- kosakata baru yang diucapkan guru atau didengar dari kaset/CD  Masing-masing siswa mengulang dengan suara

mengulang dengan suara lantang kosakata-kosakata dan kalimat-kalimat baru yang diucapkan guru atau didengar dari kaset/CD  Merespon dengan mengulang apa yang diucapkan

 Siswa bersama-sama mengulang dengan suara lantang kosakata-kosakata baru yang diucapkan guru atau didengar dari kaset/CD  Masing-masing!. siswa mengulang dengan suara

mengulang dengan suara lantang kosakata-kosakata dan kalimat-kalimat baru yang diucapkan guru atau didengar dari kaset/CD  Merespon dengan mengulang apa yang diucapkan

 Siswa bersama- sama mengulang dengan suara lantang kosakata- kosakata baru yang diucapkan guru atau didengar dari kaset/CD  Masing-masing siswa mengulang dengan suara

 Merespon dengan mengulang apa yang diucapkan guru atau didengar dari kaset/CD dengan suara lantang Merespon dengan meng- ulang apa yang diucap-kan guru atau didengar

 Berorientasi ke masa depan  Siswa bersama-sama mengulang dengan suara lantang kosakata- kosakata dan kalimat- kalimat baru yang diucapkan guru atau didengar dari

Kriteria Baik Sekali 4 Baik 3 Cukup 2 Kurang 1 Intonasi dan kejelasan suara Siswa membaca dengan suara lantang dan dapat didengar oleh seisi kelas Siswa membaca