• Tidak ada hasil yang ditemukan

Praktikum Membuat Perencanaan Program Penyuluhan

N/A
N/A
Faiza Marsya

Academic year: 2025

Membagikan "Praktikum Membuat Perencanaan Program Penyuluhan"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PRAKTIKUM MEMBUAT PERENCANAAN

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Perencanaan dan Evaluasi Program Penyuluhan

Dosen Pengampu:

Dr. Taufik Hidayatullah, M.Si

Disusun oleh kelompok 6:

Zannuby Al Izzami (11210520000060)

Alvin Faiz Al Farizi (11210520000057)

Ingid Dzulka Ryazi (11210520000059)

Angel Cahya Raudhatul Jannah (11210520000066)

Elsa Ananta Subagja (11210520000071)

Kurnia Farhanah (11210520000079)

Latifah Isfuliah (11210520000080)

Muhammad Naufal (11210520000082) BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2024

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah- Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Tidak lupa shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan ke zaman yang penuh keilmuan seperti sekarang. Tidak lupa pula kami mengucapakan terima kasih kepada dosen pengampu atas bimbingan dan arahan agar makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.

Adapun judul dari makalah ini yaitu “Praktikum Membuat Perencanaan”, dimana tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan dan Evaluasi Program Penyuluhan. Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Maka dari itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat konstruktif sebagai penambahan pengetahuan bagi penulis dalam menyusun makalah selanjutnya.

Ciputat, 22 Oktober 2024

Penulis

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I PENDAHULUAN ... iii

A. LATAR BELAKANG ... 1

B. TUJUAN MASALAH. ...2

C. MANFAAT...2

D. RUANG LINGKUP...3

E. KRITERIA KEBERHASILAN...3

BAB II PEMBAHASAN ... 4

A. DESKRIPSI PROYEK ... 5

B. TAHAP PERSIAPAN ... 7

C. TAHAP TAKING OWNERSHIP ... 8

D. TAHAP MERANCANG PERUBAHAN...9

BAB III PENUTUP ... 12

A. KESIMPULAN ... 12

B. SARAN ... 12

DAFTAR PUSTAKA… ... 13

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keluarga sakinah adalah konsep keluarga dalam ajaran Islam yang merujuk pada keluarga yang harmonis, damai, dan penuh kasih sayang. Kata "sakinah"

sendiri berasal dari bahasa Arab yang berarti ketenangan atau kedamaian. Keluarga sakinah dicirikan oleh adanya cinta kasih, saling menghargai, serta komitmen untuk membangun kehidupan yang sesuai dengan tuntunan agama. Prinsip utama dari keluarga sakinah adalah kesetaraan, keadilan, komunikasi yang baik, dan pemenuhan hak serta kewajiban antara suami dan istri, serta mendidik anak-anak dengan akhlak yang baik.

Permasalahan dalam Keluarga Sakinah, Meskipun tujuan utama keluarga sakinah adalah mencapai kedamaian dan kesejahteraan dalam rumah tangga, seringkali terdapat permasalahan yang bisa muncul dalam perjalanan menuju keluarga yang ideal ini. Beberapa permasalahan yang umum terjadi adalah Kurangnya komunikasi efektif, Ketidak seimbangan peran dan tanggung jawab, Masalah ekonomi, Perselisihan mengenai pola asuh anak, dan Kurangnya waktu berkualitas

Permasalahan dalam keluarga sakinah bisa terjadi karena beberapa faktor, di antaranya:

1. Perbedaan kepribadian: Setiap individu memiliki kepribadian dan cara berpikir yang berbeda. Jika tidak ada upaya untuk saling memahami, perbedaan ini bisa menimbulkan konflik.

2. Faktor eksternal: Pengaruh dari luar, seperti tekanan dari keluarga besar, teman, atau masyarakat, juga bisa menjadi sumber konflik jika tidak dikelola dengan baik.

(5)

3. Faktor emosional dan psikologis: Perubahan dalam kondisi emosional, seperti stres, depresi, atau kelelahan, dapat memperburuk situasi dalam rumah tangga.

4. Kurangnya pemahaman agama: Jika prinsip-prinsip agama tentang keluarga sakinah tidak diterapkan atau dipahami dengan baik, keluarga bisa kehilangan arah dan mengalami berbagai kesulitan dalam menjalani kehidupan rumah tangga.

Untuk mengatasi permasalahan dalam keluarga sakinah, diperlukan komunikasi yang baik, pemahaman yang mendalam tentang peran masing-masing, dan kesediaan untuk saling mendukung dalam situasi apa pun.

B. Tujuan

1. Tujuan Jangka Pendek

Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta tentang konsep keluarga sakinah, melalui talkshow, diskusi, dan workshop. Peserta akan belajar tentang peran suami, istri, dan anak, serta mendapatkan solusi praktis untuk masalah keluarga seperti komunikasi dan pengelolaan emosi. Program juga menyediakan ruang untuk berbagi pengalaman dan meningkatkan keterampilan yang dapat langsung diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Tujuan Jangka Panjang

Dalam jangka panjang, program ini bertujuan membantu peserta membangun keluarga yang harmonis dan kuat berdasarkan nilai-nilai agama. Kami berharap program ini dapat berkontribusi pada pemberdayaan komunitas, meningkatkan kesejahteraan sosial, dan menyebarkan praktik baik keluarga sakinah secara berkelanjutan. Program ini juga bertujuan menjalin kolaborasi jangka panjang untuk mendukung keluarga-keluarga di Indonesia menuju kehidupan yang lebih baik.

C. Manfaat

Program ini membantu peserta memahami konsep keluarga sakinah dan peran anggota keluarga dalam menciptakan keharmonisan. Melalui FGD, peserta dapat

(6)

berbagi pengalaman dan menemukan solusi bersama atas tantangan keluarga.

Workshop membekali peserta dengan keterampilan praktis, seperti komunikasi efektif dan pengelolaan konflik, yang dapat langsung diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, program ini juga berkontribusi pada pemberdayaan komunitas dan membuka peluang kolaborasi dengan alumni, pakar, dan praktisi untuk mendukung penguatan keluarga secara berkelanjutan.

D. Ruang Lingkup

- Ruang lingkup wilayah pelaksanaan program, berdasarkan konteks yang diuraikan makalah ini diduga program akan dilaksanakan di seluruh RT di satu desa tertentu. Namun lokasi desa belum disebutkan. Ruang lingkup target peserta, yang terindentifikasi dalam makalah adalah keluarga di seluruh RT satu desa, mencakup berbagai kelompok umur mulai dari anak-anak hingga dewasa.

Ruang lingkup isu atau permasalahan yang ditangani, yaitu upaya meningkatkan pemahaman dan praktik keluarga sakinah secara menyeluruh mencakup aspek agama, komunikasi, pengasuhan anak, dan lainnya. Ruang lingkup kegiatan, meliputi seminar, talkshow, FGD, dan kemungkinan kegiatan tindak lanjut secara berkelanjutan.

- Dalam talkshow, peserta akan mendapatkan pemaparan mendalam mengenai konsep keluarga sakinah dari perspektif agama dan sosial. Alumni dan praktisi akan berbagi pengalaman pribadi tentang membangun keluarga yang harmonis, diikuti sesi tanya jawab yang memungkinkan peserta mengajukan pertanyaan langsung kepada narasumber. Selain itu, talkshow ini akan ditutup dengan pesan motivasi untuk membangun keluarga yang lebih sejahtera.

- FGD akan berlangsung dengan diskusi kelompok terarah, di mana peserta membahas tantangan yang mereka hadapi dalam keluarga, seperti komunikasi atau peran gender. Setiap kelompok akan berbagi pengalaman, mengidentifikasi masalah, dan mencari solusi bersama. Hasil dari diskusi akan disimpulkan untuk memberikan rekomendasi yang bisa diterapkan oleh peserta.

(7)

- Workshop akan fokus pada pelatihan keterampilan praktis yang dapat membantu peserta dalam membangun keluarga sakinah. Peserta akan mempelajari teknik komunikasi yang efektif, cara mengelola konflik, dan pengambilan keputusan dalam keluarga. Selain itu, workshop ini juga mencakup simulasi skenario dan studi kasus nyata, sehingga peserta dapat langsung mempraktikkan keterampilan yang dipelajari.

E. Kriteria Keberhasilan

Kriteria keberhasilan program edukasi untuk meningkatkan keluarga sakinah harus didasarkan pada berbagai aspek yang menyeluruh. Program ini biasanya bertujuan untuk menciptakan keluarga yang harmonis, bahagia, dan sejahtera, yang dilandasi oleh prinsip-prinsip agama dan moral yang kuat. Berikut adalah kriteria keberhasilan program edukasi untuk meningkatkan keluarga sakinah:

1. Pemahaman dan Penerapan Nilai-nilai Agama

Program harus mampu meningkatkan pemahaman yang komprehensif tentang ajaran agama yang menjadi landasan utama keluarga sakinah, yaitu ajaran tentang hak dan kewajiban suami-istri, pengasuhan anak, dan manajemen rumah tangga dalam Islam. Keberhasilan dapat diukur dari peningkatan pengetahuan teoretis dan penerapan praktis ajaran agama di dalam keluarga.

Misalnya, pemahaman tentang konsep "sakinah, mawaddah, dan rahmah" dalam pernikahan, serta kemampuan untuk menghadirkan ketiga aspek tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

2. Komunikasi yang Efektif dan Terbuka

Komunikasi yang efektif adalah kunci dalam menghindari dan menyelesaikan konflik. Program edukasi harus berhasil mengajarkan teknik komunikasi yang terbuka, jujur, dan asertif antara suami, istri, dan anak-anak.

Keberhasilan ini dapat terlihat dari kemampuan anggota keluarga untuk

(8)

berbicara tanpa rasa takut atau tekanan, mendengarkan dengan empati, dan menemukan solusi bersama ketika menghadapi masalah.

3. Pemenuhan Hak dan Kewajiban Anggota Keluarga

Program edukasi harus memastikan bahwa setiap anggota keluarga memahami peran dan tanggung jawab mereka sesuai dengan syariat Islam, baik dalam konteks hubungan suami-istri maupun peran orang tua terhadap anak.

Suami sebagai kepala keluarga bertanggung jawab atas kesejahteraan material dan spiritual keluarga, sedangkan istri berperan dalam manajemen rumah tangga serta mendidik anak. Anak-anak pun diajarkan untuk patuh dan hormat kepada orang tua.

4. Kualitas Kehidupan Sosial dan Emosional yang Baik

Keberhasilan program diukur dari kualitas hubungan sosial dan emosional dalam keluarga. Program harus mengajarkan keterampilan sosial seperti empati, dukungan emosional, dan keterampilan mendengarkan. Keluarga harus mampu menciptakan suasana penuh kasih sayang, di mana setiap anggota merasa aman dan nyaman secara emosional.

5. Pendidikan dan Pengasuhan Anak yang Baik

Program edukasi harus memberikan bimbingan tentang pentingnya pendidikan anak, baik secara formal maupun nonformal, termasuk pendidikan agama dan moral. Keberhasilan terlihat ketika orang tua menjadi model yang baik dalam perilaku dan tutur kata, serta menyediakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan spiritual, mental, dan intelektual anak.

Dengan memperhatikan kriteria-kriteria di atas, program edukasi keluarga sakinah diharapkan tidak hanya menciptakan keharmonisan dalam rumah tangga, tetapi juga membangun keluarga yang kuat dalam berbagai aspek kehidupan.

(9)

Keluarga yang berhasil mengikuti program ini akan menjadi contoh nyata bagi masyarakat di sekitarnya.

(10)

BAB II

DESKRIPSI PERENCANAAN PROYEK

A. Deskripsi Proyek

Proyek perubahan adalah sebuah inisiatif strategis yang dirancang untuk mengatasi masalah yang ada dalam suatu organisasi atau instansi melalui penerapan perubahan sistem, prosedur, atau pola kerja yang lebih efektif dan efisien. Tujuan utama dari proyek ini adalah meningkatkan kinerja organisasi, memaksimalkan produktivitas, dan memastikan bahwa perubahan yang diimplementasikan membawa dampak positif bagi seluruh pemangku kepentingan.

Proyek perubahan biasanya melibatkan beberapa tahap utama:

1. Identifikasi Masalah: Mengidentifikasi tantangan utama yang dihadapi organisasi, baik dalam hal operasional, kebijakan, atau sumber daya manusia.

2. Analisis Situasi: Memahami penyebab utama dari masalah tersebut melalui analisis mendalam terhadap data dan proses yang ada.

3. Perancangan Solusi: Menyusun rencana perubahan yang mencakup solusi teknis dan strategis yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.

4. Implementasi Perubahan: Menerapkan solusi yang telah dirancang dengan melibatkan seluruh tim, dengan dukungan pelatihan atau perubahan kebijakan yang diperlukan.

5. Evaluasi dan Pemantauan: Memantau hasil implementasi dan mengevaluasi efektivitas perubahan yang diterapkan untuk memastikan hasil yang optimal.

Dalam konteks pemerintahan atau organisasi publik, proyek perubahan sering kali dirancang sebagai bagian dari upaya reformasi birokrasi atau modernisasi layanan publik, bertujuan untuk menciptakan birokrasi yang lebih transparan, akuntabel, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

(11)

Proyek Edukasi untuk Menigkatkan Keluarga Sakinah merupakan suatu inovasi dalam meningkatkan pemahaman dan praktik nilai-nilai islami dalam kehidupan berkeluarga, membangun komunikasi yang baik antar anggota keluarga, serta mempromosikan ketahanan keluarga di setiap RT dalam satu desa.

Selama ini diseluruh RT banyak terjadi permasalahan keluarga mencangkup perselingkuhan,masalah keuangan,kehadiran orang ketiga,dan masih banyak lagi permasalahan didalam keluarga. Para warga di seluruh RT tersebut sering mengadu pada kepala RT terkait masalah keluarga ini membuat di RT tersebut membutuhkan program edukasi untuk meningkatkan keluarga sakinah.

Program Edukasi untuk meningkatkan keluarga sakinah ini dirancang dengan sasaran yang membutuhkan pengetahuan keluarga sakinah mencangkup anak-anak hingga dewasa. Program ini dilakukan dalam 4× kegiatan mencangkup kegiatan pertama mengadakan seminar yang difokuskan pada teknik-teknik praktis untuk meningkatkan kualitas hubungan keluarga. Seminar ini melibatkan berbagai topik, mulai dari teknik komunikasi pasangan yang efektif, manajemen konflik dalam rumah tangga, hingga cara menanamkan nilai-nilai agama kepada anak-anak. Setiap RT di desa diundang untuk menghadiri seminar ini, sehingga cakupan edukasi menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

Kegiatan kedua talkshow yang berfungsi sebagai pengenalan konsep dasar keluarga sakinah, di mana pembicara yang kompeten membahas teori dan landasan agama yang mendasari konsep ini. Dengan format talkshow, warga diajak untuk lebih mengenal bagaimana menjaga hubungan harmonis dalam keluarga, terutama dalam menghadapi tantangan modern. Para ahli agama dan konsultan keluarga juga diundang sebagai narasumber.

Kegiatan ketiga diadakan FGD (Focus Group Discussion) yang lebih mendalam di setiap RT. Dalam FGD ini, keluarga-keluarga dapat secara langsung berdiskusi tentang permasalahan yang mereka hadapi dalam membangun keluarga sakinah, serta mencari solusi bersama melalui diskusi terbuka. Setiap FGD dipandu

(12)

oleh fasilitator yang memiliki latar belakang konseling keluarga dan pemahaman mendalam tentang dinamika sosial di masyarakat desa.

Setiap perencanaan akan terjalankan jika terbagi pembagian tugas yang pasti, sehingga pembagian tugas PIC diperlukan untuk mengidentifikasi masalah mengenai topik-topik yang akan digunakan untuk pelaksanaan seminar, talkshow dan FGD yang memang sudah ditentukan sebelumnya. Setiap PIC merancang langkah-langkah kerja dengan semaksimal mungkin.

Program edukasi dalam meningkatkan keluarga sakinah dilakukan dengan menempuh langkah kerja sebagai berikut:

1. Mengali permasalah dengan studi pustaka mengenai sebuah keluarga sakinah.

2. Menyusun segala permasalahan yang ada dengan melakukan observasi kepada daerah tujuan.

3. Menyusun konsep dan program kerja yang sesuai dengan permasalahan.

4. Terakhir mendiskusikan kembali apakah program tersebut sesuai atau tidak.

B. Perencanaan Tahap Kegiatan

Perencanaan tahap kegiatan terdiri dari persiapan kegiatan tersebut, setiap kegiatan akan dilaksanakan secara bertahap dengan memiliki dokumentasi sehingga perencanaan ini pun dibuat. Perencanaan tahap kegiatan akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan dimulai dari tahap diagnosa kebutuhan perubahan, tahap taking ownership atau tahap mengembangkan ide kreatif dan inovatif serta membangun tim efektif, dan tahap merancang perubahan.

a. Tahap Diagnosa Kebutuhan Perubahan

Tahap diagnosa kebutuhan perubahan adalah merancang kebutuhan

(13)

keluarga sakinah berdasarkan tugas dan fungsinya. Kebutuhan perubahan area organisasi diidentifikasi berdasarkan diagnosa area yang bermasalah dalam penerapan program edukasi keluarga sakinah.

Pelaksanaan edukasi untuk membentuk keluarga sakinah selama ini dilakukan hanya berdasarkan permintaan atau ketika masalah dalam keluarga sudah muncul, sehingga seringkali belum tersedia edukasi yang komprehensif untuk mengantisipasi masalah sebelum terjadi, seperti ketidakseimbangan peran, komunikasi yang buruk, atau kurangnya pemahaman agama. Edukasi yang reaktif ini sering kali kurang efektif dalam mencegah potensi masalah yang dapat menghambat pencapaian keluarga sakinah.

Perlunya langkah-langkah edukasi yang lebih komprehensif dan proaktif dalam mempertajam materi pembinaan keluarga sakinah sehingga membutuhkan waktu yang cukup dan pendekatan yang lebih mendalam.

Area perubahan yang diusulkan adalah peningkatan pelaksanaan edukasi keluarga sakinah melalui metode kerja proaktif.

Dengan metode kerja proaktif, edukasi tentang pembentukan keluarga sakinah akan lebih efektif jika dilakukan dengan memahami latar belakang masalah yang sering dihadapi keluarga, seperti pemahaman tentang hak dan kewajiban dalam Islam, keterampilan komunikasi, pengelolaan konflik, dan penguatan iman. Edukasi ini juga dapat dilengkapi dengan bahan pendukung seperti naskah-naskah pendidikan agama, studi kasus, atau bahkan didiskusikan dengan narasumber yang kompeten dalam bidang psikologi keluarga dan pendidikan agama.

Pendekatan proaktif ini merupakan kunci pemecahan masalah yang sangat efektif untuk mengantisipasi tantangan dalam keluarga sebelum masalah-masalah seperti disharmoni atau konflik rumah tangga muncul.

Melalui metode ini, program edukasi untuk keluarga sakinah akan lebih siap dan relevan dalam membantu keluarga mencapai kondisi sakinah secara holistik.

b. Tahap Taking Ownership

(14)

Tahap taking ownership ini terdiri dari tahap mengembangkan ide kreatif dan inovatif serta membangun tim efektif,yaitu :

1) Pengembangan gagasan kreatif dan inovatif terkait nilai yang akan disajikan untuk memenuhi kebutuhan atau mendukung kinerja customer yang menjadi target perubahan. Gagasan kreatif tersebut dituangkan dalam sebuah inovasi yang mencakup semua aspek yang perlu dipertimbangkan dalam proses perubahan, meliputi:

a) Customers,ini merupakan pihak yang akan dibantu dalam proyek perubahan terdiri pihak internal dan eksternal,pihak internal ini terdiri dari para keluarga diseluruh RT satu desa termasuk pasangan yang sudah menikah punya anak atau belum mempunyai anak,para lansia diseluruh RT satu desa,para orang dewasa yang belum menikah diseluruh RT satu desa,dan para kepala RT diseluruh RT satu desa.

Sedangkan pihak eksternal pada program ini meliputi masyarakat umum dilingkup luar RT maupun luar desa atau masih satu desa.

b) Vakue Provided, adalah output kunci yang akan ditawarkan kepada customers,yaitu pemberian pendidikan keluarga tentang nilai-nilai keluarga,pengelolaan rumah tangga, pentingnya hubungan harmonis didalam keluarga,melatih keterampilan berkomunikasi didalam keluarga secara efektif dan efisien,serta mengajarkan teknik dan strategi dalam mengatasi konflik didalam keluarga,juga cara mengelola emosi pada konflik di lingkungan keluarga.

c) Channel,sarana untuk mendeliver customer,melalui materi presentasi mencangkup slide presentasi dan handout (materi cetak maupun digital yang bisa dibawa pulang oleh peserta untuk dijadikan referensi),fasilitator dan narasumber mencangkup narasumber yang berkompeten dibidang keluarga sakinah dan moderator yang berpengalaman dalam mengarahkan acara yang membuat para peserta nyaman,interaksi peserta mencangkup

(15)

diskusi tanya jawab agar peserta bisa berinteraksi dengan narasumber dan diskusi kelompok,materi edukasi tambahan mencangkup pemberian buku atau panduan pada peserta dan membagikan video pada peserta untuk memperdalam materi keluarga sakinah,feedback peserta mencangkup mengumpulkan feedback dari peserta untuk mengevaluasi acara melalui wawancara peserta,rencana tindak lanjut dengan memberikan peserta untuk menerapkan apa yang telah dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.

d) Customers Relationship; adalah cara bersosialisasi dengan customers melalui seminar sosialisasi,Focus Group Discussion (FGD),dan talkshow.

e) Benefit, adalah manfaat yang dihasilkan dari value yang diberikan kepada customers yaitu meningkatkan kualitas hidup pada keluarga,ikatan sosial didalam keluarga menjadi kuat,dan buku panduan tentang pengetahuan keluarga sakinah.

f) Key Activieties,adalah langkah-langkah utama yang akan dilakukan dalam proyek perubahan,yaitu :

(1) Mengidentifikasi masalah melalui survey atau wawancara pada kepala seluruh RT ataupun para masyarakat dilingkungan seluruh RT pada satu desa.Temukan yang perlu ditingkatkan seperti komunikasi,resolusi konflik,pengelolaan keuangan,dsb.

(2) Kumpulkan data informasi dari para warga serta analisislah kebutuhan apa yang diperlukan oleh warga setempat.

(3) Rumuskanlah tujuan dan sasaran pada proyek perubahan ini.

(4) Sesuaikan anggaran biaya dan cari sumber pedanaan seperti dana sponsor pedagang sebelum menentukan jenis kegiatan pada proyek perubahan.

(5) Rumuskanlah rancangan jenis kegiatan pada proyek perubahan ini seperti sosialisasi,talkshow,dan FGD.

(16)

(6) Siapkan sarana dan prasarana pada proyek perubahan seperti bangku dan trashbag

(7) Libatkan para tokoh masyarakat seperti Penyuluh Agama KUA, pendidik,tokoh agama dan tenaga kesehatan serta melibatkan perangkat desa seperti kepala desa dan seluruh kepala RW disatu desa.

(8) Buatlah jadwal sesuai narasumber,masyarakat,dan para perangkat desa.

(9) Key Resourches; adalah sumber daya yang dimiliki dan dibutuhkan dalam menyukseskan proyek perubahan, yaitu sumber daya manusia,.anggaran, perangkat computer (laptop,stopkontak,proyektor,sound system,dan mic) ,banner,buku pengetahuan keluarga sakinah,sofa,meja,taplak meja,vas bunga dan flyer.

g) Key Partners; adalah pihak-pihak yang membantu pemimpin perubahan menjalankan proyek agar mencapai tujuan yang ditetapkan,yaitu Pihak KUA, pemerintah desa,tokoh agama ,RW,tenaga kesehatan,dan akademisi,serta LSM.

h) CostStructure; adalah struktur biaya yang dibutuhkan dalam menjalankan seluruh rangkaian proyek perubahan.

2) Membangun Tim Efektif adalah pemetaan (net map) pihak-pihak yang menjadi stakeholders proyek perubahan, terdiri dari customers dan key partners yang teridentifikasi dapat menjadi faktor mendukung atau penghambat proyek perubahan. Hasil pemetaan net map teridientifikasi bahwa pihak yang kurang mendukung proyek perubahan adalah pendidik dikarenakan telat membuat materi dikarenakan ada rapat mendadak.

Sedangkan customers yang lainnya dan key partners akan mendukung proyek perubahan.

c. Tahap Merancang Perubahan

Pada tahap ini, merancang perubahan adalah sebuah perbedaan atau pembaharuan yang tumbuh dari pola pikir leader untuk mengembangkan

(17)

proyek yang telah terjalankan, pada proyek sebuah program edukasi untuk meningkatkan keluarga sakinah memiliki fokus kepada costumer untuk meningkatkan keluarga sakinah dalam menjalankan sebuah rumah tangga, terdapat dua tahap yakni tahapan jangka pendek dan tahapan jangka panjang.

Tahapan jangka pendek diperlukanya sebuah aktivitas kunci atau key activities yang akan dilaksankan untuk meningkatkan keluarga sakinah.

Tahapan jangaka pendek akan dilaksankan selama 6 minggu yang akan dimulai sejak 4 November s.d 13 Desember 2024. Tahapan jangka panjang yakni program ini bertujuan membantu peserta membangun keluarga yang harmonis dan kuat berdasarkan nilai-nilai agama. Kami berharap program ini dapat berkontribusi pada pemberdayaan komunitas, meningkatkan kesejahteraan sosial, dan menyebarkan praktik baik keluarga sakinah secara berkelanjutan. Program ini juga bertujuan menjalin kolaborahsi jangka panjang untuk mendukung keluarga-keluarga di Indonesia menuju kehidupan yang lebih baik.

(18)

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN

Makalah ini menyimpulkan bahwa mencapai kehidupan keluarga yang harmonis sangat penting untuk kesejahteraan secara keseluruhan. “Keluarga Sakinah” ditandai dengan cinta, rasa hormat, dan komitmen di antara anggota keluarga, yang menumbuhkan lingkungan yang damai. Ini mengidentifikasi beberapa tantangan yang sering dihadapi keluarga, seperti komunikasi yang tidak efektif, ketidakseimbangan peran, kesulitan ekonomi, dan ketidaksepakatan tentang gaya pengasuhan. Menyadari tantangan ini sangat penting bagi keluarga yang bertujuan untuk mencapai harmoni. Kesimpulannya menyoroti bahwa faktor eksternal, seperti tekanan masyarakat dan harapan keluarga, dapat berkontribusi pada konflik dalam keluarga. Kesadaran dan pengelolaan pengaruh-pengaruh ini diperlukan untuk menjaga keharmonisan keluarga. Makalah ini menekankan pentingnya dukungan emosional dan psikologis di antara anggota keluarga. Ini menunjukkan bahwa keluarga harus menumbuhkan lingkungan di mana anggota dapat mengekspresikan perasaan mereka dan saling mendukung melalui masa-masa sulit. Kesimpulan ini menganjurkan pelaksanaan inisiatif pendidikan yang berfokus pada nilai-nilai keluarga, keterampilan komunikasi, dan resolusi konflik. Program semacam itu dapat membekali keluarga dengan alat yang dibutuhkan untuk menavigasi tantangan secara efektif. Melibatkan komunitas melalui lokakarya dan diskusi direkomendasikan untuk memberi keluarga sumber daya dan dukungan tambahan. Upaya kolektif ini dapat meningkatkan pemahaman dan mempromosikan budaya harmoni. Akhirnya, makalah ini menyarankan bahwa keluarga harus secara teratur mengevaluasi dinamika mereka dan efektivitas strategi mereka. Umpan balik dan penyesuaian yang berkelanjutan dapat membantu keluarga tetap selaras dengan tujuan mereka mencapai “Keluarga Sakinah”.

Kesimpulan menekankan perlunya pendekatan komprehensif untuk menumbuhkan keharmonisan keluarga, mengatasi tantangan, memberikan dukungan, dan terlibat dalam inisiatif pendidikan.

(19)

B. SARAN

1. Evaluasi dan Pemantauan Kegiatan

Makalah ini perlu menambahkan bagian evaluasi dan pemantauan terhadap kegiatan yang akan dilaksanakan. Hal ini penting untuk mengukur keberhasilan program dan mengetahui hasil yang dicapai.

2. Umpan Balik dari Peserta

Perlu ada mekanisme untuk mendapatkan umpan balik dari peserta, seperti kuesioner atau wawancara. Umpan balik berguna untuk meningkatkan program di masa depan.

3. Keberlanjutan Program

Perlu ada saran untuk menjamin keberlanjutan program edukasi keluarga sakinah, seperti membentuk komunitas/forum keluarga atau melakukan kegiatan tindak lanjut secara berkala.

4. Diseminasi Ilmu

Hasil program perlu didisseminasikan kepada masyarakat luas, misalnya melalui media sosial, publikasi di portal pemerintah, atau workshop pemberdayaan masyarakat.

5. Kerjasama dengan Pihak Terkait

Perlu dibangun kerjasama dengan instansi terkait seperti puskesmas, panti sosial, atau organisasi keagamaan untuk mensinergikan program

(20)

DAFTAR PUSTAKA

John P. Kotter. 1996.Leading Change. Boston : Harvard Bussiness.

Referensi

Dokumen terkait

adalah benar mahasiswa pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan sehubungan dengan penyelesaian tugas Mata Kuliah ”...”,

Diah Yuliana (2008), NIM : 104051101938, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) konsentrasi jurnalistik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

Bogor Institut Agama Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta S.Ag Reguler. 15 Mashlahul Ihsan L Bogor, 01 Januari 1962 Pendidikan Islam Manajemen

Penelitian yang dilakukan oleh Rosim dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2020 yang meneiliti tentang “Pengaruh Kualitas

Dalam Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta ini, dari pihak panitia mengajukan tawaran kerjasama kepada Lembaga / Perusahaan

DAFTAR PERTANYAAN PRAKTIKUM BIOKIMIA: ISOLASI DNA Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum Biokimia Disusun oleh: Adi Muhammad Falah Sutopo K3317002 Alfiana

“Kekuatan Mengikat Penggunaan Mata Uang Kripto Dalam Transaksi Elektronik Studi Komparasi Hukum Perdata Dan Hukum Islam.” TESIS, Universitas Islam Negeri Syarif hidayatullah Jakarta,

Dokumen ini membahas tentang perencanaan dan evaluasi program penyuluhan pertanian Rumah Tanam Smart Farming 4.0 untuk meningkatkan pendapatan petani skala kecil di Kecamatan Bolaang Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow