LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM PRAKARYA KIMIA
“Pengawetan Buah Nanas Dalam Botol”
Kelompok 3
1. Cantika Bella Nursyafitri K3317017
2. Hafidz Habibullah K3317033
3. Isnani Imroatun Nabila K3317039
4. Safarin Nisrinah Nadhilah K3317063
Dosen Pengampu
Dr. Sri Retno Dwi Ariani, S.Si., M.Si.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2020
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...i
DAFTAR ISI...ii
BAB I PENDAHULUAN...1
A. Tanaman Nanas...1
B. Jenis-Jenis Nanas di Indonesia...1
C. Kandungan Buah Nanas...2
D. Panen dan Pengolahan...3
E. Pengawetan Buah Nanas dalam Botol...4
BAB II BAHAN DAN PERALATAN...5
BAB III CARA PENGAWETAN BUAH DALAM BOTOL...6
BAB IV ANALISIS USAHA PENGAWETAN BUAH DALAM BOTOL...10
DAFTAR PUSTAKA...12
LAMPIRAN...13
BAB I PENDAHULUAN A. Tanaman Nanas
Nanas atau Ananas comosus L. merupakan tanaman yang diperkirakan berasal dari Amerika Selatan yang ditemukan oleh orang Eropa pada tahun 1493 di pulau Caribean. Akhir abad ke-16 Portugis dan Spanyol memperkenalkan nanas ke benua Asia, Afrika, dan Pasifik Selatan, sehingga pada abad ke-18, buah ini dibudidayakan di Hawaii, Thailand, Filipina, China, Brasil, dan Meksiko (Lawal, 2013).
Prihatman (2000) mengatakan bahwa penyebaran buah nanas di Indonesia dibawa oleh bangsa Spanyol pada abad ke-15. Kondisi lahan dan iklim Indonesia yang memungkinkan dalam pertumbuhan nanas, menyebabkan nanas banyak dibudidayakan baik sebagai tanaman pekarangan maupun budidaya perkebunan dalam skala yang besar.
Menurut Sunarjono (2008), daerah penghasil nanas yang terkenal di Indonesia yaitu Subang, Bogor, Riau, Palembang, dan Blitar. Nanas mempunyai nama lain seperti henas, kenas, honas (Batak), manas (Bali), Danas (Sunda), dan Pandang (Makassar) (Sunarjono, 2008).
Buah nanas merupakan buah majemuk yang merupakan gabungan dari 100 – 200 bunga yang berbentuk bulat panjang. Putik bunga akan berubah menjadi mata buah nanas. Buahnya mempunyai rasa yang asam hingga manis, berbentuk bulat panjang, berdaging, berwarna hijau, dan akan berwarna kuning jika masak (Dalimartha, 2001).
Daun nanas berbentuk pedang dengan panjang sekitar ± 100 cm dan lebar 2-8 cm, ujung daun berbentuk lancip dan tepi daun memiliki duri dan berwarna hijau atau hijau kemerahan. Daun nanas berkumpul dalam roset akar, dimana bagian pangkalnya melebar menjadi pelepah. Pada mulanya daun nanas akan tumbuh melambat setelah beberapa lama dan menjadi cepat seiring dengan pertambahan umur tanaman (Dalimartha, 2001).
B. Jenis-Jenis Nanas di Indonesia
Menurut Santoso (2010), berdasarkan habitat tanaman, terutama bentuk daun dan buah, nanas digolongkan menjadi 4, yaitu:
1. Cayenne, merupakan nanas yang mempunyai daun yang halus, berduri dan tidak berduri, buah berbentuk slindris dengan ukuran yang besar, berwarna hijau kekuningan dengan rasa sedikit asam.
2. Queen, nanas dengan daun yang pendek, berduri tajam, buah berbentuk lonjong, berwarna kuning kemerahan dengan rasa yang manis
3. Spanyol, nanas yang mempunyai daun yang panjang kecil, berduri halus sampai kasar, buah bulat dengan mata yang datar.
4. Abacaxi, merupakan nanas dengan daun panjang berduri kasar dan buah berbentuk silindris.
5. Maipure, ciri-cirinya memiliki pinggir daun berduri, bobot buah sekitar 0,8-2,5 kg, silinder, warna kulit buah kuning atau merah, warna daging buah putih atau kuning tua, hati kecil sampai medium, rasanya lebih manis dari pada cayenne, berserat. Nenas maipure dibudidayakan di Amerika Tengah dan Selatan.
Santoso (2010) menjelaskan bahwa di Indonesia, varietas nanas yang banyak ditanama adalah Cayenne yang biasa merupakan nanas yang umum dan Queen dengan contoh seperti nanas madu.
C. Kandungan Buah Nanas
Nanas mempunyai kandungan nitrogen, enzim bromelin dan asam amino yang tinggi yang berfungsi dalam menurunkan pertumbuhan bakteri dalam mulut dan pembentukan plak (Muhammad, 2005). Selain itu nanas juga mempunyai kandungan klor, iodium dan fenol yang berfungsi sebagai antiseptik. Klor akan bereaksi dengan air membentuk hipoklorit yang bersifat bactericidal, iodin merupakan zat bactericidal
terkuat dalam membunuh hampir semua bakteri patogen dengan cara menggumpalkan protein, dan fenol yang akan mendenaturasi protein sel bakteri sehingga bakteri akan mati (Muhammad, 2005).
Adapun kandungan gizi buah nenas segar (per 100 g bahan) dapat dilihat pada Tabel 2.
D. Panen dan Pengolahan 1. Tanda-Tanda Siap Panen
a. Tanaman nanas berumur 12 bulan hingga 24 bulan sejak tanam.
b. Mengeluarkan aroma nanas yang khas dan harum.
c. Jarak mata buah melebar, tepinya agak bundar, dan bentuknya mendatar.
d. Warna bagian dasar buah menguning.
e. Mahkota buah lebih terbuka.
f. Tangkai buah lebih mengkerut.
2. Cara Panen
a. Memilih buah-buah nanas yang memiliki tanda-tanda siap panen.
b. Waktu panen siang hari saat cuaca cerah.
c. Memotong pangkal tangkai buah dengan pisau.
d. Pemanenan buah nanas dilakukan bertahap sampai tiga kali, yaitu: panen pertama sekitar 25%, panen kedua 50%, dan panen ketiga 25%.
3. Keuntungan Pengolahan Nanas
a. Menyelamatkan kelebihan produksi pada saat terjadi panen raya di daerah sentra produksi nanas.
b. Meningkatkan nilai ekonomi.
c. Menciptakan peluang berusaha dan bekerja.
d. Mendukung program penganekaragaman pangan.
e. Menambah pendapatan keluarga.
E. Pengawetan Buah Nanas dalam Botol
Buah-buahan diawetkan dengan jalan merendamnya dalam gula yang berisi asam sitrat. Produk olahan ini merupakan usaha untuk menurunkan kandungan air, dengan demikian diharapkan dapat memperpanjang daya tahan simpan dengan menekan pertumbuhan mikroorganisme pencemar atau perusak.
1. Manfaat Pengawetan Buah Nanas dalam Botol
Buah nanas dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat olahan yang dapat dikonsumsi oleh seluruh lapisan masyarakat. Pengawetan buah nanas dalam botol berwarna kuning kecoklatan dengan terdapat potongan buah nanas di dalamnya dan rasanya manis sedikit asam. Usaha pengawetan buah nanas dalam botol ini dimaksudkan untuk :
1. Menganekaragamkan pangan 2. Meningkatkan nilai ekonomi 3. Memperpanjang masa simpan
4. Mempertahankan atau memperbaiki mutu gizi buah nanas 2. Aspek Sosial-Ekonomi
a. Petani nanas belum semuanya mengenal cara memanfaatkan nanas menjadi bentuk olahan, misalnya pembuatan manisan/ mengawetkan buah dalam botol yang dapat menghasilkan keuntungan ganda.
b. Jika teknologi pembuatan olahan ini dapat diterima dan dilaksanakan masyarakat, maka diharapkan mereka dapat meningkatkan kesejahteraannya.
BAB II
BAHAN DAN PERALATAN
Sebelum membuat atau memproduksi sesuatu tentu dibutuhkan langkah-langkah persiapan yaitu berupa peralatan dan bahan-bahan yang dibutuhkan. Dalam pengawetan buah dalam botol ini memerlukan peralatan dan bahan sebagai berikut.
A. Kebutuhan Bahan 1. Nanas
Pilihlah nanas yang matang, keras, dan rasanya manis. Untuk satu buah nanas bisa dijadikan satu produk pengawetan buah dalam botol.
2. Gula Pasir
Penggunaan gula pasir dimaksudkan untuk menambah rasa manis dan untuk pembuatan sirup gula.
3. Asam Sitrat
Penggunaan asam sitrat untuk menambahkan rasa sedikit asam yang dicampurkan ke dalam sirup gula yang juga berperan sebagai pengawet sari buah nanas.
4. Air Mineral
Penggunaan air dimaksudkan untuk membuat sirup gula yang akan digunakan.
B. Kebutuhan Alat
1. Kompor : untuk memasak sirup gula
2. Pisau : untuk mengupas kulit buah dan mengiris buah nanas 3. Sendok stainless : untuk membantu proses pemberian gula pasir 4. Panci : untuk tempat memasak sirup gula
5. Sterilisator (dandang) : untuk mensterilkan botol-botol yang akan dipakai sebagai wadah
6. Pengaduk kayu/plastic : untuk mengaduk selama proses memasak sirup gula 7. Botol : untuk wadah produk olahan buah nanas
8. Label kemasan : untuk memberi label pada produk
BAB III
CARA PENGAWETAN BUAH DALAM BOTOL
Setelah mempersiapakan bahan dan peralatan secukupnya, langkah selanjutnya adalah pengawetan buah dalam botol. Langkah-langkah pengawetan buah dalam botol adalah sebagai berikut.
A. PEMILIHAN
Pilihlah buah nanas yang segar, bebas hama, bebas penyakit dan bebas kerusakan lainnya serta mempertimbangkan bentuk, ukuran dan warna buah. Direncanakan akan mengolah buah nanas sebanyak 50 kg setiap hari.
B. PENGUPASAN
Buah nanas dikupas dengan menggunakan pisau. Caranya dengan memotong mahkota buah nanas dan pangkal bawah buah nanas. Kupaslah nanas seperti mengupas buah pada umumnya. Hilangkan mata buah nanas dengan cara membuat potangan miring secara melingkar untuk mengeluarkan mata buah nanas. Potongan miring dan melingkar agar nanas terlihat rapi dan cantik, potonglah dengan alur searah.
C. PENCUCIAN
Setelah kulit dan mata buah nanas dibuang, cucilah daging nanas hingga bersih dengan menggunakan air yang mengalir.Pencucian bertujuan agar tidak ada kotoran-kotoran
yang menempel pada daging buah dan agar buah nanas tidak menyebabkan gatal saat dimakan.
D. PEMOTONGAN
Potonglah nanas dengan ukuran agak besar dan rapi agar terlihat rapi dan cantik pada saat selesai produksi
E. PEMBUATAN SIRUP GULA
Buatlah sirup gula dengan cara melarutkan gula kedalam air, kemudian menambahkan asam sitrat secukupnya kemudian memanaskannya diatas kompor hingga mendidih dan larut.
F. PENGEMASAN dan PENSTERILAN
1. Botol-botol dimasukkan kedalam autoclave selama 10 -15 menit untuk pensterilan 2. Buah nanas yang sudah dipotong-potong dimasukkan kedalam botol yang sudah
disterilkan dengan rapi sampai penuh
3. Memesukkan sirup gula dalam keadaan panas kedalam botol yang berisi buah 4. Buah nanas dalam botol dipanaskan lagi kedalam autoclave selama 15 menit
untuk mensterilkan botol dan isinya.
5. Memberikan label pada produk yang telah dibuat.
Bagan Proses Pengawetan Buah dalam Botol
Mengupas buah nanas, lalu mencuci hingga bersih
Memotong buah nanas menurut besar agar rapi
Membuat sirup gula dengan cara melarutkan gula kedalam air, kemudian menambahkan asam sitrat secukupnya
Masukan buah ke dalam botol yang sudah disiapkan
Menuangkan sirup gula dalam keadaan panas ke dalam botol berisi buah
melakukan sterilisasi botol dan isisnya
Memberikan lebel pada produk yang telah dibuatdan menyimpan produk selama 3 hari
BAB IV
ANALISIS USAHA PENGAWETAN BUAH DALAM BOTOL
Sari buah jeruk dapat menjadi produk usaha yang menguntungkan, karena jeruk disukai dari semua kalangan masyarakat, harga yang terjangkau, dan kandungan yang sehat.
Berikut analisis usaha dari sari buah jeruk:
1. Nama produk : Pengawetan Buah Nanas dalam Botol “Nastol”
2. Jumlah produksi per hari : 100 botol
3. Harga jual : Rp 10.000,00
4. Kebutuhan baku buah jeruk : 55 buah 25 kg 5. Periode produksi 1 bulan : 25 hari kerja
Berikut analisis biaya produksi dan keuntungan dalam satu bulan A. Pemasukan
Hasil penjualan per bulan :
25 hari produksi x 100 botol x Rp 10.000,00 = Rp 25.000.000,00 B. Pembelian peralatan
1. Kompor Rp 150.000,00
2. Panci besar Rp 50.000,00
3. Pengukus dandang Rp 75.000,00
4. Sendok Rp 2.000,00
5. Pengaduk Rp 5.000,00
6. Pisau Rp 5.000,00
+
Total Rp 287.000,00
Catatan :
Diperkirakan umur teknis peralatan dua tahun, sehingga nilai penyusutan tiap bulan adalah :
Rp 287.000,00 : 24 = Rp 11.958,33 C. Pengeluaran
1. Penyusutan alat Rp 11.958,33
2. Buah nanas
25 x 25 kg x Rp 8.000,00 Rp 5.000.000,00 3. Gula pasir
25 x 12,5 kg x Rp 16.500,00 Rp 5.156.250,00 4. Air
25 x 25 L x Rp 5000,00 (per 19 L) Rp 164.500,00 5. Asam sitrat
1 kg asam sitrat Rp 25.000,00
6. Botol kemasan
25 x 100 botol x Rp 2.000,00 Rp 5.000.000,00 7. Etiket
25 x 100 botol x Rp 100,00 Rp 250.000,00 8. Gas
5 tabung x Rp 25.000,00 Rp 125.000,00
9. Tenaga produksi (1 Pekerja)
25 x Rp 40.000,00 Rp 1.000.000,00
+
Total Rp 16.732.708,33
10. Keuntungan
1. Pemasukan Rp 25.000.000,00
2. Pengeluaran Rp 16.732.708,33
+
3. Keuntungan tiap bulan Rp 8.267.291,67
DAFTAR PUSTAKA
Abo K, Lawal I. (2013). Anti-diabetic activity of Physalis angulata extracts and fractions in alloxan-induced diabetic rats. J Adv Sci Res;4(3):32-6.
Dalimartha, S. (2001). Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 2 Nanas. Jakarta : Trubus Agriwidya.
Ilyas, Muhammad. (2005). Daya Hambat Minimal Ekstrak Bonggol Nanas Terhadap Pertumbuhan Bakteri Gram Positif Dalam Plak Gigi. Jurnal PDGI: 193-197.
Prihatman, Kemal. (2000). Nanas (Ananas comosus). Jakarta: TTG Budidaya Pertanian.
Santoso, H. B. (2010). Teknologi Tepat Guna Manisan Nanas. Cetakan ke Delapan.
Yogyakarta : Kanisius.
Sunarjono. H.H. (2008). Berkebun 21 Jenis Tanaman Buah. Jakarta: Penebar Swadaya
LAMPIRAN 1. Label Produk
2. Produk yang sudah jadi
3. Laporan Sementara
LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM PRAKARYA KIMIA
I. Judul
Pengawetan Buah dalam Botol II. Tujuan
Mengetahui cara pengawetan buah dalam botol III. Alat dan Bahan
Alat Jumlah
Pisau 2 buah
Panic berlapis email 1 buah
Sendok 2 buah
Dandang 1 buah
Pengaduk kayu 1 buah Kompor listrik 1 buah
Botol selai 1 buah
IV. Bagan Kerja dan Hasil Pengamatan
Bagan Kerja Hasil Pengamatan
Mengupas buah nanas , lalu mencucinya hingga bersih
↓
Memotong buah nanas menurut besar agar rapi
↓
Membuat sirup gula dengan cara
melarutkan gula ke dalam air, kemudian menambahkan asam sitrat secukupnya
↓
Memasukkan buah ke dalam botol yang sudah disiapkan
↓
Menuangkan sirup gula dalam keadaan panas ke dalam botol yang berisi buah
↓
Melakukan sterilisasi botol dan isinya
↓
Memberikan label pada produk yang telah dibuat dan menyimpan produk selama 3 hari
Buah nanas = kuning, rasanya manis sedikit asam
gula pasir = kristal putih Asam sitrat = kristal putih Sirup gula = bening kekuningan
Buah nanas dalam botol menjadi mengapung salam sirup gula setelah disterilisasi
Botol dan isinya menjadi steril
Mengetahui, Surakarta, 9 Maret 2020
Bahan Jumlah
Buah nanas 3 buah
Air mineral 250 mL
Gula pasir 0,25 kg
Asam sitrat secukupnya
Asisten Praktikan,