PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Keberhasilan peserta didik sangat bergantung pada profesionalitas guru dalam pengembangan pembelajaran, seperti halnya guru yang tersertifikasi tentunya harus memikul tanggung jawab penuh atas keberhasilan peserta didiknya. Berdasarkan berbagai fakta di lokasi penelitian, peneliti tertarik dengan proses pembelajaran guru bersertifikat di sekolah tersebut.
Fokus Penelitian
Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengangkat judul “Profesionalisme Guru PAI Pasca Sertifikasi dalam Mengembangkan Pembelajaran di SMK Plus Capital Bangsa Abul Abbas Kaliwining, Rambipuji, Jember”.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
- Manfaat Teoritis
- Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan pengetahuan dan pemahaman para guru tentang bagaimana menjadi guru yang profesional, khususnya guru yang telah tersertifikasi. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi deskriptif tentang profesionalisme seorang guru khususnya yang bersertifikat.
Definisi Istilah
Dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidikan kepada guru dan dosen. Sedangkan yang dimaksud dengan sertifikasi adalah pemberian sertifikat kepada guru dan dosen yang telah memenuhi persyaratan tertentu, yaitu mengenai kualifikasi akademik, kompetensi, kesehatan jasmani dan rohani serta mempunyai kemampuan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Sistematika Pembahasan
Fokus penelitian memuat fenomena yang ingin diteliti, disertai informasi yang lebih spesifik mengenai keterbatasan penelitian. Hasil penelitian (teoretis dan praktis) memuat manfaat yang akan diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan.
KAJIAN KEPUSTAKAAN
Penelitian Terdahulu
Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian ini sama-sama membahas tentang Sertifikasi Guru. Bondowoso terdapat pada metode penelitian, penelitian sebelumnya menggunakan metode kuantitatif sedangkan penelitian yang akan dilakukan menggunakan metode kualitatif.
Kajian Teori
Penyampaian materi pembelajaran yang tepat dalam proses belajar mengajar dapat memudahkan siswa dalam memahami isi materi pembelajaran yang diberikan dan disampaikan oleh guru. Materi pembelajaran yang akan disajikan hendaknya sejalan dengan upaya pengembangan kepribadian siswa secara menyeluruh dan menyeluruh. Evaluasi pengajaran adalah evaluasi atau penilaian terhadap pertumbuhan dan kemajuan peserta didik dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan undang-undang.
Dengan menggunakan hasil informasi tersebut, baik guru maupun siswa dapat mengetahuinya dengan menilai keterampilan yang dicapai dan melakukan perbaikan yang lebih baik. Portofolio ini berupa file hasil karya siswa, dokumen atau gambar yang menunjukkan apa yang telah dilakukan siswa dalam lingkungan dan suasana kerja yang natural, berdasarkan kenyataan yang ada. Di sekolah, portofolio merupakan ukuran kinerja siswa untuk mengetahui seberapa tuntas siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan dalam kurikulum atau sesuai dengan persyaratan mutu yang telah ditetapkan: 1) Rasa saling percaya antara guru dan siswa.
Data yang dapat didokumentasikan dalam penilaian portofolio adalah: 1) Hasil tes tertulis 2) Hasil tes lisan 3) Lembar kegiatan observasi dengan 4) Laporan kegiatan 5) Karya tulis 7) Hasil karya siswa berupa grafik, peta, gambar, foto, dll. Dalam hal ini penelitian deskriptif berupaya menggambarkan fakta-fakta yang ada yang ditemukan di tempat penelitian, tanpa menambah atau mengurangi fakta-fakta yang ditemukan, berdasarkan data-data yang dapat diperoleh dan diingat oleh peneliti.
Subyek Penelitian
Alasan penelitian ini memilih lokasi di SMK Plus Modal Bangsa Abul Abbas Kaliwining, Rambipuji, Jember. Peneliti memilih hal tersebut karena di sekolah ini terdapat 2 (dua) orang guru yang baru saja tersertifikasi yaitu pada tahun 2014. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti dan ingin mengetahui kebenaran bagaimana menjadi guru profesional setelah sertifikasi dalam mengembangkan pembelajaran, baik dari segi persiapan pembelajaran, penggunaan media, strategi dan evaluasi pembelajaran di sekolah.
Subyek penelitian ini adalah guru bersertifikat dan non-sertifikasi di SMK Plus Modal Bangsa Abul Abbas Kaliwinning, Rambipuji, Jember, yang objek penelitiannya menekankan pada profesionalisme guru PAI pasca sertifikasi dalam pengembangan pembelajaran sekolah. Namun dalam melakukan penelitian, data yang diperoleh akan sangat tidak valid jika hanya menentukan subjek atau sumber data dari satu sisi, maka dalam hal ini peneliti dapat menentukan subjek penelitian dengan menggunakan teknik yang bertujuan (targeted). informan. Pemilihan yang bertujuan tersebut dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu.48 Oleh karena itu, informan yang ditentukan dalam penelitian ini adalah: 1) Kepala Sekolah, 2) Guru PAI yang bersertifikat, 3) Guru PAI yang tidak bersertifikat, 4) Guru Kelas guru. , 5) Siswa. Karena tujuan utama peneliti adalah mempelajari bagaimana menjadi guru yang lebih profesional dan bertanggung jawab atas pekerjaannya setelah sertifikasi.
Teknik Pengumpulan Data
Penelitian selain menggunakan metode yang tepat juga harus memilih teknik dan alat pengumpulan data yang relevan. Data yang diperoleh dari teknik observasi ini adalah letak geografis, kondisi sekolah, proses atau kegiatan belajar mengajar di SMK Plus Modal Bangsa Abul Abbas Kaliwining, Rambipuji, Jember. Sedangkan menurut Sudarwan Danim, wawancara adalah suatu metode pengumpulan data berupa pertemuan langsung antara dua orang atau lebih yang pertanyaan-pertanyaannya diajukan peneliti kepada subjek atau kelompok subjek penelitian untuk dijawab.
Jadi dari pengertian wawancara dapat disimpulkan bahwa wawancara adalah suatu cara pengumpulan data berupa tanya jawab dengan seseorang secara langsung yang pertanyaannya ditanyakan oleh peneliti kepada subjek yang ingin dimintai keterangan atau pendapatnya. tentang sesuatu. Data yang diperoleh dari teknik wawancara ini adalah bagaimana guru PAI merencanakan pembelajaran pasca sertifikasi, strategi pembelajaran guru PAI pasca sertifikasi, dan bagaimana guru PAI memanfaatkannya. Data yang diperoleh dari teknik dokumentasi ini adalah, 1. Sejarah singkat berdirinya SMK Plus Modal Bangsa Abul Abbas Kaliwining, Rambipuji, Jember, 2) Letak geografis SMK Plus Modal Bangsa Abul Abbas Kaliwining, Rambipuji, Jember, 3) Visi dan Misi SMK Plus Modal Bangsa Abul Abbas Kaliwining, Rambipuji, Jember, 4) Struktur Organisasi SMK Plus Modal Bangsa Abul Abbas Kaliwining-Rambipuji-Jember, 5) Jadwal kegiatan pembelajaran SMK Plus Modal Bangsa Abul Abbas.
Analisis Data
Menurut Milles dan Huberman, reduksi data adalah proses pemilihan, pemfokusan, dan perhatian untuk menyederhanakan dan mentransformasikan data “mentah” yang dihasilkan dari catatan lapangan tertulis. Mereduksi data berarti merangkum, memilih pokok-pokok, memusatkan perhatian pada hal-hal yang penting, mencari tema dan pola serta membuang yang tidak diperlukan. Setelah memperoleh seluruh data, peneliti segera memilih data dari catatan tertulis yang diperoleh dari lapangan, dan pemilihan data ini hendaknya dilakukan terus menerus selama penelitian kualitatif berlangsung.
Penyajian data disini merupakan kumpulan informasi terstruktur yang memberikan kesempatan untuk menarik kesimpulan dan mengambil tindakan. Setelah mereduksi data, peneliti menyajikan data yang dikumpulkan mengenai profesionalisme guru PAI pasca sertifikasi dalam pengembangan pembelajaran di SMK Plus Modal Bangsa Abul Abbas Kaliwining, Rambipuji, Jember. Setelah peneliti menyajikan data, langkah selanjutnya adalah menarik kesimpulan dari data yang disajikan, seperti yang dikutip dalam pernyataan Milles & Huberman.
Keabsahan Data
Setelah peneliti menyajikan data, langkah selanjutnya adalah menarik kesimpulan dari data yang disajikan, seperti yang dikutip dari pernyataan Milles & Huberman bahwa... kita mulai mencari makna sesuatu, memperhatikan keteraturan, pola, penjelasan, konfigurasi. kemungkinan, aliran sebab akibat, dan proposisi”. Sedangkan yang dimaksud dengan triangulasi teknis adalah hasil akhir penelitian kualitatif berupa rumusan informasi atau pernyataan tesis. Selain itu, triangulasi teknis dapat meningkatkan kedalaman pemahaman sepanjang peneliti mampu menggali pengetahuan teoritis yang mendalam berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh.
Tahap-tahap Penelitian
Penyajian data di sini berarti kumpulan informasi terstruktur yang memberikan kemungkinan untuk menarik kesimpulan dan mengambil tindakan. Membentuk kesimpulan dari data yang disajikan.. a) Izin penyuntingan untuk melengkapi penelitian b) Penyajian data dalam bentuk laporan c) Revisi laporan yang telah selesai.
PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA
Gambaran Obyek Penelitian
Penyajian Data dan Analisis
Berbicara tentang perencanaan pembelajaran di SMK Plus Modal Bangsa Muhammad Mukhlish selaku kepala sekolah mengatakan. Media yang digunakan di SMK Plus Capital Bangsa meliputi media berbasis visual seperti gambar, grafik dan bagan. Seperti yang diungkapkan Muhammad Ilyas selaku Kepala Bidang Kurikulum SMK Plus Capital Bangsa.
Pernyataan tersebut diperkuat oleh Muhammad Mukhlis, Kepala Sekolah SMK Plus Capital Bangsa yang mengatakan. Hal senada diungkapkan siswa bernama Muhammad Wahyudi, siswa kelas X SMK Plus Capital Bangsa. Pernyataan senada juga disampaikan Aminuddin, guru bahasa Indonesia di SMK Plus Capital Bangsa, yang mengatakan:
Pembahasan Temuan
Sementara itu, proses pembelajaran di SMK Plus Capital Bangsa masih belum maksimal. Untuk mengantisipasi munculnya permasalahan dan memudahkan mengatur hal-hal yang berkaitan dengan pembelajaran, maka seorang guru harus mempersiapkan terlebih dahulu bahan pembelajaran yang akan diajarkan. Dalam proses belajar mengajar, guru Pendidikan Agama Islam di SMK Plus Capital Bangsa telah menggunakan strategi pengajaran yang antara lain: Meskipun strategi pengajaran yang digunakan di SMK Plus Capital Bangsa seperti ini, namun masih ada hal-hal yang perlu ditingkatkan, seperti ketika pembelajaran hendak dimulai, guru harus melakukannya.
Penggunaan media yang diterapkan oleh guru Pendidikan Agama Islam SMK Plus Modal Bangsa Abul Abbas Kaliwining Rambipuji Jember dapat dikatakan baik karena dalam setiap pembelajaran menggunakan media yang diberikan berbeda-beda tergantung materi yang akan diajarkan. Jika teori diatas dikaitkan dengan proses pembelajaran di SMK Plus Modal Bangsa tentu saja masih kurang dan perlu ditingkatkan, karena di SMK Plus Modal Bangsa meskipun menggunakan media pembelajaran visual dan audiovisual hanya sebatas sebatas itu saja. masih kurang maksimal penggunaannya. Guru Pendidikan Agama Islam di SMK Plus Modal Bangsa Abul Abbas Kaliwining Rambipuji Jember menggunakan macam-macam penilaian: a) Penilaian kinerja digunakan untuk menilai kemampuan siswa melalui penugasan.
PENUTUP
Kesimpulan
Setelah dilakukan pengumpulan, pengolahan dan analisis data yang diperoleh dari penelitian profesionalisme guru PAI pasca sertifikasi dalam pengembangan pembelajaran di SMK Plus Modal Bangsa Abul Abbas Kaliwinning-Rambipuji-Jember, maka hasil penelitian yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya adalah , kesimpulan yang dapat diambil : . Profesionalisme guru PAI pasca sertifikasi dalam perencanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru PAI walaupun masih banyak yang perlu ditingkatkan, namun sudah berjalan dan sesuai dengan ketentuan dan prinsip kurikulum 2013, serta perencanaan pembelajaran oleh guru Pendidikan Agama Islam. sesuai dengan yang tercantum dalam RPP. Karena setiap proses pembelajaran yang dilaksanakan bervariasi, sehingga siswa tidak jenuh dan jenuh dalam mengikuti dan mendengarkan pembelajaran yang dijelaskan oleh guru, hanya perlu ditingkatkan saja.
Guru PAI masih belum menguasai banyak strategi, sehingga proses pembelajaran bersifat monoton dalam arti strategi yang digunakan sebagian besar sama. Guru PAI dalam menggunakan media berbasis komputer masih sangat lemah, ketika ada program yang salah guru masih kewalahan dalam menghadapinya. Kemahiran guru PAI pasca sertifikasi dalam mengevaluasi pembelajaran di SMK Plus Modal Bangsa Abul Abbas Kaliwining Rambipuji Jember telah diterapkan dan menerapkan sistem evaluasi sesuai dengan tiga ranah yaitu evaluasi kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Saran-saran
2005, Kompetensi Guru dan Peningkatan Mutu Pendidikan, Jakarta: Pusat Pelatihan dan Pengembangan Keagamaan, Jilid XVIII, Jurnal Ilmiah Manahij Nomor 3, 2008, Berpikir Transformatif Kritis, Kutai Timur: STAIS.