• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL PUSEKSMAS RAJABASA INDAH TAHUN 2022

N/A
N/A
new value

Academic year: 2023

Membagikan "PROFIL PUSEKSMAS RAJABASA INDAH TAHUN 2022"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

GAMBARAN UMUM

Gambaran Umum Kecamatan Rajabasa

  • Luas Wilayah
  • Jumlah Kepadatan Penduduk Kelurahan
  • Jumlah Penduduk Menurut jenis Kelamin
  • Rasio Jenis Kelamin

Jumlah penduduk menurut jenis kelamin di Kawasan Puskesmas Rajabasa Indah Kabupaten Rajabasa berjumlah 27.507 jiwa atau 51% berjenis kelamin laki-laki, sedangkan 26.782 jiwa atau 49% berjenis kelamin perempuan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2022, jumlah penduduk Kabupaten Rajabasa terdiri dari laki-laki sebanyak 27.507 jiwa dan perempuan sebanyak 26.782 jiwa, dengan rasio gender sebesar 95,5.

SARANA KESEHATAN

Sarana Kesehatan

  • Jumlah Sarana Kesehatan

Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan

  • Cakupan Kunjungan di Puskesmas RBI
  • Ketersediaan Obat dan Vaksin

Dari grafik diatas terlihat jumlah kunjungan terbanyak ke Puskesmas Rajabasa Indah untuk kunjungan baru pada bulan Oktober yaitu sebesar 706 orang, dan jumlah kunjungan terendah pada bulan Maret yaitu sebesar 347 orang. . Sedangkan jumlah pengunjung tertinggi pada bulan September sebanyak 9.640 orang dan terendah pada bulan Agustus sebanyak 5.729 orang.

Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat

  • Cakupan Posyandu per Strata
  • Rasio Posyandu per 100 Balita
  • Posbindu PTM

Obat yang dipantau ketersediaannya antara lain obat indikator yang digunakan untuk pelayanan kesehatan dasar dan obat penunjang pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan pemerintah. Rasio posyandu di Kabupaten Rajabasa akan menjadi 1,0 pada tahun 2022. Pelayanan kesehatan anak balita di Kabupaten Rajabasa sudah baik karena rutin diberikan di kecamatan dengan tenaga kesehatan dan kader kesehatan yang terlatih.

SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

Tenaga Kesehatan

  • Jumlah dan Rasio Tenaga Medis
  • Jumlah dan Rasio Tenaga Keperawatan
  • Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan
  • Jumlah dan Rasio Tenaga Kefarmasian di

Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, Puskesmas Rajabasa Indah terus mengembangkan pelayanan prima bagi masyarakat di wilayah distrik Rajabasa. Pelayanan kesehatan bagi ibu hamil harus memenuhi frekuensi minimal per trimester, minimal satu kali pada trimester pertama (0-12 minggu kehamilan), minimal satu kali pada trimester kedua (12-24 minggu) dan minimal dua kali pada trimester ketiga. . (kehamilan 24 minggu) sampai sesaat sebelum kelahiran). Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan akan paling optimal bila dilakukan di institusi pelayanan kesehatan, hal ini menyangkut sarana dan prasarana yang dapat menunjang kelancaran pertolongan persalinan.

Pada tahun 2022, persentase seluruh kelurahan di Kelurahan Rajabasa menjadi kelurahan UCI (Universal Child Immunization), hingga 100%. Pelayanan kesehatan balita di Puskesmas antara lain vaksinasi, SDIDTK minimal dua kali setahun dan vitamin A dua kali setahun.Semua faktor tersebut mempengaruhi kualitas pelayanan kesehatan balita di Kota Bandar Lampung. Pada tahun 2022, jumlah anak usia sekolah dasar (7-15 tahun) mencapai 5.027 anak, dan 0 anak atau 0% akan mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar, karena tidak memungkinkannya kunjungan ke sekolah selama pandemi.

Pelayanan kesehatan lansia di wilayah kabupaten Rajabasa dilaksanakan di 7 desa dengan kegiatan rutin senam lansia, pemeriksaan kesehatan serta pemberian penyuluhan dan pemberian multivitamin. Kegiatan ini meliputi upaya pencarian penderita dengan pemeriksaan lendir di fasilitas pelayanan kesehatan yang ditindaklanjuti dengan paket pengobatan. Pada tahun 2022, jumlah penderita TBC paru klinis (dugaan ditemukan) di Kecamatan Rajabasa sebanyak 140 penderita dan persentase penderita suspek TBC yang mendapat pelayanan sesuai standar kesehatan sebesar 215%.

Data tahun 2022 menunjukkan terdapat 28.981 orang yang berisiko tertular HIV atau disebut populasi kunci, dan 77,9% dari populasi tersebut menerima layanan kesehatan HIV standar. Pada tahun 2022, jumlah kasus di Kecamatan Rajabasa akan mencapai 100% penderita Gangguan Jiwa Berat (ODGJ) yang mendapat pelayanan kesehatan.

PEMBIAYAAN KESEHATAN

Anggaran Puskesmas Rajabasa Indah

Anggaran Kesehatan Per Kapita

Dari tahun 2018 hingga tahun 2022, cakupan layanan kesehatan K1 dan Q4 cenderung meningkat, hanya saja terjadi penurunan pada tahun 2020, dimana tahun tersebut merupakan puncak pandemi di Indonesia, pada tahun 2022 kinerja Q1 sebesar 103% dan Q4 104,2%. Selain ASI Eksklusif, faktor lain yang mempengaruhi kualitas kesehatan bayi adalah pelayanan kesehatan bayi di Puskesmas KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) dan MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit). Pelayanan kesehatan anak meliputi pemberian imunisasi dasar, pemantauan tumbuh kembang, SDIDTK, pemberian vitamin A, penyuluhan ASI eksklusif dan MP ASI.

Berdasarkan data program pencegahan dan pengendalian penyakit, penyakit malaria di Kecamatan Rajabasa bernilai 0 sehingga tidak ada kasus malaria pada tahun 2022.

KESEHATAN KELUARGA

Kesehatan Ibu

  • Angka Kematian Ibu
  • Pelayanan Kesehatan pada Ibu Hamil
  • Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga
  • Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga
  • Cakupan Pelayanan Nifas
  • Persentase Ibu Nifas Mendapatkan Vitamin A
  • Cakupan Imunisasi Td Ibu Hamil dan Wanita Usia
  • Cakupan Penanganan Komplikasi Kebidanan
  • Persentase KB Aktif
  • Persentase Peserta KB Pasca Persalinan

Dari grafik di atas penyebab kematian ibu terbesar adalah Covid-19 yaitu 2 kasus atau 100% dari seluruh penyebab kematian ibu hamil, nifas, dan nifas. Beberapa upaya yang dilakukan untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) yaitu pelayanan kesehatan ibu hamil, pelayanan imunisasi tetanus bagi wanita usia subur dan hamil, pelayanan kesehatan ibu, pelayanan kesehatan ibu nifas, puskesmas yang menyelenggarakan kursus persalinan ibu hamil. program perencanaan dan pencegahan komplikasi (P4K) dan. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga medis Untuk menurunkan angka kematian dilakukan upaya untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi, selain pemeriksaan kehamilan juga dilakukan edukasi kepada ibu hamil agar setiap persalinan ditolong oleh tenaga medis yang berkualitas yaitu dokter spesialis. di bidang Obstetri dan Ginekologi (SpOG), dokter umum, perawat dan bidan di fasilitas pelayanan kesehatan.

Salah satu penyebab kematian ibu dan bayi adalah infeksi tetanus yang disebabkan oleh bakteri Clostridium Tetani akibat proses persalinan yang tidak aman/steril atau akibat luka yang diderita ibu hamil sebelum melahirkan. Berdasarkan data imunisasi tahun 2022, cakupan Td2+ pada ibu hamil di Puskesmas Rajabasa Indah sebesar 84,4% dari 7 kecamatan yang menyasar wanita usia subur. Dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Kota Bandar Lampung, penatalaksanaan komplikasi obstetri memegang peranan penting agar ibu hamil dapat mengatasi permasalahan kesehatan baik pada masa kehamilan maupun saat persalinan.

Fasilitas pelayanan yang lengkap dan baik serta tenaga kesehatan yang terlatih untuk menangani komplikasi obstetrik pada ibu hamil dan nifas.

Kesehatan Anak

  • Jumlah dan Angka Kematian Neonatal
  • Jumlah dan Angka Kematian Bayi dan Balita
  • Persentase Berat Badan Bayi Lahir Rendah
  • Cakupan Kunjungan Neonatal 1 (KN1)
  • Persentase Bayi diberi ASI Eksklusif
  • Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi
  • Persentase Kel UCI (Universal Child Immunization) 33
  • Cakupan Pemberian Vitamin A pada Balita
  • Cakupan Pelayanan Kesehatan Balita
  • Persentase Balita Ditimbang
  • Persentase Balita Gizi Kurang (BB/Umur),
  • Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa
  • Pelayanan Kesehatan Usia Pendidikan Dasar

Cakupan kunjungan neonatal (KN) adalah persentase bayi baru lahir yang mendapat pelayanan kesehatan minimal dua kali dari tenaga kesehatan; sekali pada umur 0-7 hari dan sekali pada umur 8-28 hari. Pelayanan tersebut meliputi pelayanan kesehatan dasar neonatal (resusitasi, pencegahan hipotermia, pemberian ASI dini dan eksklusif, pencegahan infeksi berupa mata, tali pusat, perawatan kulit dan pemberian imunisasi), pemberian vitamin K, pelayanan terpadu. Balita Muda (MTBM) dan saran perawatan neonatal di rumah dengan menggunakan buku KIA dan digunakan untuk melihat jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan neonatal.

Pertanggungan kunjungan bayi adalah pertanggungan kunjungan bayi berusia 1-12 bulan ke sistem pelayanan kesehatan, di rumah atau di tempat lain melalui kunjungan staf. Setiap bayi mendapat pelayanan kesehatan minimal 4 kali, yaitu satu kali pada usia 1-3 bulan, satu kali pada usia 3-6 bulan, satu kali pada usia 6-9 bulan, dan satu kali pada usia 9-12 bulan. Dari grafik 5.21 terlihat pelayanan kesehatan anak balita di Puskesmas Rajabasa tercakup sebesar 100,9% dan seluruh kecamatan telah mencapai 100% dan memenuhi target yang ditetapkan.

Standar penimbangan anak kecil minimal 8 kali dalam setahun guna memenuhi standar pelayanan minimal pelayanan kesehatan anak kecil sesuai Peraturan Menteri Kesehatan no. 4 tahun 2019.

Kesehatan Usia Produktif dan Lanjut Usia

  • Persentase Pelayanan Kesehatan Usia Produktif
  • Persentase Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut

Berdasarkan grafik di atas, data menunjukkan bahwa pada tahun 2022 persentase balita yang mengalami gizi kurang (WW/U) sebesar 2,0%, stunting (TB/U) sebesar 1,6%, dan underweight (WW/TB) sebesar 1,6%. 0,9%. Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa kelas 1 SD/MI, 7 SMP/MTs dan 10 SMA/MA SMP/MTs dan 10 SMA/MA. Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa Kelas 1 SD/MI sebesar 0%, Kelas 7 SMP/MTs sebesar 0%, dan Kelas 10 SMA/MA sebesar 0%.

Angka tersebut relatif sesuai dengan target yang ditetapkan agar kelompok usia produktif mendapatkan 100% pemeriksaan kesehatan dasar. Upaya pemberian pelayanan kesehatan pada kelompok usia produktif sangat dipengaruhi oleh upaya kerjasama lintas sektor, seperti dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan serikat pekerja serta BUMD dan BUMN. Kebijakan Kementerian Kesehatan dalam pelayanan kesehatan geriatri bertujuan untuk meningkatkan mutu kesehatan lansia dengan menyediakan fasilitas kesehatan yang ramah geriatri agar lansia bermanfaat bagi keluarga dan lansia.

Pada tahun 2022, di Kecamatan Rajabasa, jumlah peserta ujian laki-laki lanjut usia sebanyak 4.898 orang dan perempuan sebanyak 4.623 orang, dengan tingkat hasil ujian sebesar 100%.

PENGENDALIAN PENYAKIT

Persentase Orang Terduga Tuberkulosis

Kelompok bakteri Mycobacterium selain Mycobacterium Tuberculosis yang dapat menyebabkan gangguan pernafasan dikenal dengan nama MOTT (Mycobacterium Other Than Tuberculosis), yang terkadang dapat mengganggu diagnosis dan pengobatan tuberkulosis. Pada penderita HIV positif, batuk seringkali bukan merupakan gejala khas TBC paru, sehingga gejala batuk tidak selalu berlangsung selama 2 minggu atau lebih. Untuk mengatasi masalah TBC di Indonesia, pemerintah telah melaksanakan program pengendalian penyakit TBC dengan strategi Directly Observe Treatment (DOTS).

Strategi Program Tuberkulosis Paru P2 Kota Bandar Lampung juga mengacu pada strategi DOTS yang meliputi; upaya untuk menemukan dan mengobati minimal 80% kasus TBC paru BTA+, diikuti dengan tingkat konversi 80% dan tingkat kesembuhan minimal 85%, dilaksanakan melalui unit pelayanan kesehatan masyarakat dan unit pelayanan kesehatan lainnya.

Case Notification Rate (CNR) Seluruh Kasus

Tinggi rendahnya CNR suatu wilayah tidak hanya dipengaruhi oleh upaya deteksi kasus saja, namun juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti kinerja sistem registrasi dan pelaporan di wilayah tersebut, jumlah institusi kesehatan yang terlibat dalam layanan DOTS, dan jumlah Pasien TBC tidak dilaporkan oleh fasilitas kesehatan.

Case Detection Rate (CDR) Tuberkulosis

Cakupan Penemuan Tuberkulosis Anak

Angka Kesembuhan (Cure Rate) Tuberkulosis Paru

Angka Pengobatan Lengkap (Complete Rate) Semua

Pada tahun 2020-2021 angka keberhasilannya cenderung meningkat, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan pengobatan, yang terpenting adalah kesadaran masyarakat untuk melakukan pengobatan secara rutin dan disiplin, selain itu juga dilakukan monitoring dan evaluasi. tenaga kesehatan, namun pada tahun 2022 angka keberhasilannya menurun dari 97,3% menjadi 96,8%.

Jumlah Kematian Selama Pengobatan

Cakupan Penemuan Penderita Pneumonia

Jumlah Kasus HIV, Sefilis dan Gonorohe

Jumlah Kematian karena AIDS

Persentase Diare Ditemukan dan Ditangani

Persentase Diare Ditemukan dan Ditangani pada

Pada tahun 2022, sasaran deteksi diare pada semua umur adalah 1.442 orang terdeteksi dan diobati sesuai standar kesehatan 712 orang diare atau 49,7% dan sudah berobat dan menjalani oralit.

Angka Penemuan Kasus Baru Kusta (NCDR)

Data jumlah kasus DBD di Kecamatan Rajabasa pada tahun 2022 sebanyak 129 kasus, tidak ditemukan jumlah kematian akibat DBD. Meski kasus DBD meningkat dari tahun lalu, namun kasus DBD menjadi perhatian Puskesmas Rajabasa Indah untuk lebih mengoptimalkan program pencegahan dan pengendalian DBD agar kasus terus menurun. Jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kecamatan Rajabasa pada tanggal 31 Desember 2022 sebanyak 377 kasus yang tersebar di seluruh wilayah kecamatan, relatif menurun dibandingkan tahun 2021 yang sebanyak 407 kasus, selama tahun 2022 jumlah kasus berfluktuasi, namun puncak kasus Covid-19 terjadi pada bulan Februari 239 kasus, dengan kematian 2 orang terkena Covid 19 dan terus menurun hingga tidak ditemukan kasus pada bulan Desember 2022. Pada tahun 2022, jumlah kunjungan pasien DM pada pria akan menurun dan peningkatan pada wanita.

Tabel 6.12 menunjukkan bahwa pada tahun 2022 persentase penderita diabetes yang berobat ke Puskesmas Rajabasa akan mengalami penurunan dengan jumlah penderita sebanyak 452 penderita dengan dominasi perempuan yaitu sebanyak 240 orang. Persentase deteksi dini kanker serviks (IVA) dan kanker payudara (SADANIS) di kabupaten Rajabasa tahun 2019. Target deteksi dini kanker serviks (IVA) di wilayah Rajabasa pada tahun 2022 sebanyak 6504 orang dengan target sebesar 80%, namun pencapaian pada tahun 2022 hanya sebesar 11,1% dan relatif lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, pembiayaan yang tidak murah menjadi salah satu kendala deteksi dini IVA.

Berdasarkan hasil pemeriksaan payudara, persentase wanita yang ditemukan tumor atau benjolan pada tahun 2019 sebanyak 4 kasus, tahun 2020 sebanyak 2 orang, tahun 2021 sebanyak 3 kasus, dan tahun 2022 sebanyak 3 kasus. Pada tahun 2022, terdapat 32 sarana air minum yang tersebar di 7 kecamatan di Walayak kecamatan Rajabasa, dari hasil seluruh rekomendasi maka persentase sarana air minum yang beresiko rendah dan sedang sebanyak 32 sarana atau 100%. Pada tahun 2022, tidak ada sampel dari fasilitas air minum yang akan diperiksa parameter kimia, fisik, dan mikrobiologinya.

Gambar

Gambar 1.1. Peta Wilayah Kecamatan Rajabasa

Referensi

Dokumen terkait

Di dalam penelitian ini akan didiskusikan mengenai hubungan pemakaian Obat Anti Tuberkulosis (OAT) terhadap gangguan pendengaran pada penderita TB paru di Rumah Sakit

Dari Grafik di atas menunjukkan bahwa jumlah penderita TB-Paru BTA Positif tertinggi terdapat di Puskesmas Nulle sebanyak 29 kasus, Puskesmas Niki-niki sebanyak 24 kasus

Di dalam penelitian ini akan didiskusikan mengenai hubungan pemakaian Obat Anti Tuberkulosis (OAT) terhadap gangguan pendengaran pada penderita TB paru di Rumah Sakit

Di dalam penelitian ini akan didiskusikan mengenai hubungan pemakaian Obat Anti Tuberkulosis (OAT) terhadap gangguan pendengaran pada penderita TB paru di Rumah Sakit

Petugas kesehatan bersama-sama dengan penderita TB Paru dan tidak ada jarak yang ditunjukkan petugas kesehatan dalam mengkomunikasikan tentang penyakit dan pengobatan..

Buku Profil Statistik Kabupaten Tangerang Tahun 2022 | 22 Tabel 2.1.14 Jumlah Kasus Tuberkulosis, angka Keberhasilan Pengobatan, dan Jumlah Kematian selama Pengobatan di Kabupaten

2 Untuk mengetahui proses Komitmen Politis, penanggulangan TB paru dengan penjaringan suspek penemuan kasus melalui pemeriksaan dahak mikroskopis, pemberian obat yang diawasi secara

Tabel 2 Distribusi Frekuensi Faktor Penyebab Terjadinya Tuberkulosis Paru berdasarkan Status Gizi Di Puskesmas Binjai Estate Tahun 2022 Status Gizi Frekuensi Persentas e % Dominan