PUSKESMAS KEBAYORAN BARU
SHIBA DWI PERMATA (2023000098)
TRIA YULINDA (2023000099)
PROFIL PUSKESMAS KEBAYORAN BARU
Puskesmas kebayoran baru berlokasi di Jalan
Iskandar Raya No. 105, RT. 5 RW. 05, Melawai, Jakarta
Selatan, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta. Wilayah kerja Puskesmas Kebayoran Baru
meliputi seluruh wilayah kecamatan Kebayoran Baru
yang terbagi menjadi 9 wilayah kelurahan
WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEBAYORAN BARU
Puskesmas Kelurahan Selong
Puskesmas Kelurahan Petogogan
Puskesmas Kelurahan Cipete Utara Puskesmas Kelurahan Rawa Barat
Puskesmas Kelurahan Pulo
Puskesmas Kelurahan Gandaria Utara 1
Puskesmas Kelurahan Gandaria Utara 2
Puskesmas Kelurahan Kramat Pela
Puskesmas Kelurahan Gunung
SUMBER DAYA MANUSIA
01 08
Bertanngung jawab atas unit farmasi di puskesmas tersebut serta menjamin terlaksananya pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai yang baik dan ikut melakukan pelayanan farmasi.
Ikut serta menjalankan pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai yang baik dan melakukan pelayanan farmasi
Apoteker
Tenaga Teknis Kefarmasian
Halaman 03
Ruang Penerimaan Resep
Lemari Obal TB
Ruang Pelayanan dan Peracikan
Lemari
Penyimpanan Obat
Ruang Penyerahan
Lemari pintu
ganda(narko&psiko)
Ruang Konseling
Lemari Pendingin
SARANA DAN PRASARANA
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
STANDAR PELAYANAN
KEFARMASIAN DI PUSKESMAS
Perencanaan
PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI DAN BMHP
Perencanaan didasarkan pada pola konsumsi dengan merekap laporan pemakaian obat selama periode sebelumnya se-kecamatan dan berdasarkan pola penyakit di Puskesmas dengan memperhatikan stok penyangga/buffer stock dan waktu tunggu.
Pemilihan obat mengacu pada Formularium Nasional dan Formularium Puskesmas.
Pengadaan
PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI DAN BMHP
Pengadaan dilakukan sesuai dengan Perencanaan Kebutuhan (RKO) dengan cara pembelian mandiri (sistem BLUD/Badan Layanan Usaha Daerah) secara e-Purchasing yaitu melalui sistem katalog elektronik (e-Catalogue) dan pembelian secara langsung (non e-Catalogue), serta berdasarkan permintaan untuk obat-obat program dan vaksin.
Penerimaan
PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI DAN BMHP
Penerimaan barang dilakukan dengan memeriksa kesesuaian barang dan faktur dengan Surat Pesanan ataupun Surat Permintaan (penerimaan obat dari Suku Dinas Kesehatan), meliputi kesesuaian item dan jumlah, nomor batch, serta expired date.
Penyimpanan
PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI DAN BMHP
Penyimpanan dilakukan sesuai prinsip FEFO (First Expired First Out) dan FIFO (First In First Out). Sediaan farmasi dan BMHP disusun berdasarkan bentuk sediaan, farmakologi, alfabetis, obat LASA (Look Alike Sound Alike) disimpan berjeda dan diberikan label LASA berwarna kuning, obat high alert diberikan label berwarna merah, obat ARV, TB dan OOT disimpan dalam lemari terpisah, obat narkotika dan psikotropika disimpan dalam lemari kayu dengan kunci ganda. Untuk penyimpanan di gudang farmasi dengan memperhatikan pergerakan stok, obat fast moving akan diletakkan dekat dengan pintu keluar gudang agar mempermudah pengambilan saat diperlukan.
Pemusnahan
PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI DAN BMHP
Pemusnahan dilakukan setiap 3 bulan sekali menggunakan jasa pihak ketiga. Obat yang akan dimusnahkan dipisahkan dan diserahterimakan kepada pihak ketiga bersama tim Kesehatan Lingkungan (Kesling) dengan disertai berita acara pemusnahan. Pemusnahan obat narkotika dan psikotropika melibatkan pihak lain dari Suku Dinas Kesehatan sebagai saksi.
Pengendalian
PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI DAN BMHP
Pengendalian persediaan, dilakukan dengan mencatat pemakaian obat dan BMHP pada sistem e- inventory di ENA. Pengendalian penggunaan, dilakukan dengan membuat LPLPO (Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat) yang dapat digunakan untuk melaporkan penggunaan obat disetiap bulannya, serta penanganan sediaan farmasi yang hilang, rusak, atau kadaluwarsa.
Pencatatan dan Pelaporan
PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI DAN BMHP
Pencatatan
Pencatatan pada tahap perencanaan, permintaan obat, penerimaan, serta memasukan obat dan perbekalan farmasi ke sistem ENA primer
pengisian kartu stok
pencatatan suhu lemari es
pencatatan jumlah resep berdasarkan pasien (umum dan bpjs)
Pencatatan dan Pelaporan
PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI DAN BMHP
Pelaporan
Pelaporan penggunaan obat dilakukan per bulan atau pertahun
Pelaporan obat narkotika dan psikotropika melalui website SIPNAP pada setiap bulan
Pelaporan penggunaan obat ARV melalui website SIHA
Pelaporan POR (Penggunaan Obat Rasional) untuk ISPA non pneumonia dan untuk diare non spesifik
LPLPO (Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat) Pelaporan pemusnahan resep Berita Acara
Pelaporan Monitoring Efek Samping Obat (MESO) Pelaporan Pemberian Informasi Obat (PIO)
PELAYANAN FARMASI KLINIK
Pengkajian dan Pelayanan Resep
Pengkajian resep dilakukan secara administratif meliputi kelengkapan data pasien (nama, umur, jenis kelamin, dan berat badan), data dokter (nama, nomor SIP, alamat, nomor telepon dan paraf), serta tanggal penulisan resep. Pengkajian farmasetika yaitu terkait dengan kesesuaian obat-obatan yang diresepkan dokter seperti bentuk sediaan, kekuatan sediaan, jumlah dan cara pemberian. Pengkajian klinis terkait dengan ketepatan pengobatan seperti tepat dosis, tepat indikasi, tepat aturan pakai dan interaksi obat.
PELAYANAN FARMASI KLINIK
Pelayanan Informasi Obat
Pelayanan Informasi Obat (PIO) merupakan kegiatan pemberian informasi dan rekomendasi obat yang dilakukan oleh apoteker kepada dokter, perawat, profesi kesehatan lainnya serta pasien. Pelayanan Informasi Obat yang dilakukan di Puskesmas Puskesmas Kecamatan Kebayoran Baru yaitu memberikan dan menyebarkan informasi kepada pasien secara pro dan aktif, menjawab pertanyaan dari pasien maupun tenaga kesehatan melalui telepon atau tatap muka langsung dan hasil Pelayanan Informasi Obat didokumentasikan melalui pengisian formulir PIO serta membuat brosur atau leaflet, poster, dan majalah dinding tentang informasi obat maupun tentang penyakit.
PELAYANAN FARMASI KLINIK
Konseling
Konseling terbatas dilakukan hanya pada pasien HIV/AIDS
Pada pasien baru diterapkan 3 prime question sedangkan pada pasien lama dapat ditanyakan terkait efek samping obat dan keluhan selama penggunaan obat.
Verifikasi Akhir
Memeriksa pemahaman pasien dan mengidentifikasi serta menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan cara penggunaan obat untuk mengoptimalkan terapi.
Dilakukan pencatatan konseling pada form konseling.
PELAYANAN FARMASI KLINIK
Monitoring Efek Samping Obat (MESO)
Kejadian efek samping obat pada dosis lazim biasanya diketahui melalui pasien yang mengalami efek samping tersebut. Petugas farmasi akan langsung mencatat informasi menggunakan buku pelaporan efek samping obat setelah itu direkap setiap awal bulan dan dilaporkan ke e- meso BPOM. Untuk puskesmas pembantu/kelurahan akan berkoordinasi dengan penanggung jawab farmasi di puskesmas kecamatan.
PELAYANAN FARMASI KLINIK
Pemantauan Terapi Obat (PTO)
Dilakukan hanya pada pasien TB-RO dan HIV/AIDS.
Pemantauan obat Kegiatan PTO yang dilakukan yaitu memantau kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat melalui sisa obat dan juga pasien diberikan kartu PTO yang telah diberikan poli masing-masing dan dibawa setiap kontrol ke dokter
PELAYANAN FARMASI KLINIK
Evaluasi Penggunaan Obat (EPO)
Merupakan kegiatan untuk mengevaluasi penggunaan obat secara terstruktur dan berkesinambungan untuk menjamin obat yang digunakan sesuai indikasi, efektif, aman dan terjangkau (rasional). Namun kegiatan ini belum dilakukan di Puskesmas kebayoran baru karena jarangnya pasien dengan pengobatan polifarmasi ataupun pasien dengan pola penggunaan obat pada kasus tertentu.
TERIMA KASIH