• Tidak ada hasil yang ditemukan

Profil Puskesmas Kebayoran Baru

N/A
N/A
Tria Yulinda

Academic year: 2024

Membagikan "Profil Puskesmas Kebayoran Baru"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PUSKESMAS KEBAYORAN BARU

SHIBA DWI PERMATA (2023000098)

TRIA YULINDA (2023000099)

(2)

PROFIL PUSKESMAS KEBAYORAN BARU

Puskesmas kebayoran baru berlokasi di Jalan

Iskandar Raya No. 105, RT. 5 RW. 05, Melawai, Jakarta

Selatan, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota

Jakarta. Wilayah kerja Puskesmas Kebayoran Baru

meliputi seluruh wilayah kecamatan Kebayoran Baru

yang terbagi menjadi 9 wilayah kelurahan

(3)

WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEBAYORAN BARU

Puskesmas Kelurahan Selong

Puskesmas Kelurahan Petogogan

Puskesmas Kelurahan Cipete Utara Puskesmas Kelurahan Rawa Barat

Puskesmas Kelurahan Pulo

Puskesmas Kelurahan Gandaria Utara 1

Puskesmas Kelurahan Gandaria Utara 2

Puskesmas Kelurahan Kramat Pela

Puskesmas Kelurahan Gunung

(4)

SUMBER DAYA MANUSIA

01 08

Bertanngung jawab atas unit farmasi di puskesmas tersebut serta menjamin terlaksananya pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai yang baik dan ikut melakukan pelayanan farmasi.

Ikut serta menjalankan pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai yang baik dan melakukan pelayanan farmasi

Apoteker

Tenaga Teknis Kefarmasian

(5)

Halaman 03

Ruang Penerimaan Resep

Lemari Obal TB

Ruang Pelayanan dan Peracikan

Lemari

Penyimpanan Obat

Ruang Penyerahan

Lemari pintu

ganda(narko&psiko)

Ruang Konseling

Lemari Pendingin

SARANA DAN PRASARANA

(6)

Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai

Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai

STANDAR PELAYANAN

KEFARMASIAN DI PUSKESMAS

(7)

Perencanaan

PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI DAN BMHP

Perencanaan didasarkan pada pola konsumsi dengan merekap laporan pemakaian obat selama periode sebelumnya se-kecamatan dan berdasarkan pola penyakit di Puskesmas dengan memperhatikan stok penyangga/buffer stock dan waktu tunggu.

Pemilihan obat mengacu pada Formularium Nasional dan Formularium Puskesmas.

(8)

Pengadaan

PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI DAN BMHP

Pengadaan dilakukan sesuai dengan Perencanaan Kebutuhan (RKO) dengan cara pembelian mandiri (sistem BLUD/Badan Layanan Usaha Daerah) secara e-Purchasing yaitu melalui sistem katalog elektronik (e-Catalogue) dan pembelian secara langsung (non e-Catalogue), serta berdasarkan permintaan untuk obat-obat program dan vaksin.

(9)

Penerimaan

PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI DAN BMHP

Penerimaan barang dilakukan dengan memeriksa kesesuaian barang dan faktur dengan Surat Pesanan ataupun Surat Permintaan (penerimaan obat dari Suku Dinas Kesehatan), meliputi kesesuaian item dan jumlah, nomor batch, serta expired date.

(10)

Penyimpanan

PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI DAN BMHP

Penyimpanan dilakukan sesuai prinsip FEFO (First Expired First Out) dan FIFO (First In First Out). Sediaan farmasi dan BMHP disusun berdasarkan bentuk sediaan, farmakologi, alfabetis, obat LASA (Look Alike Sound Alike) disimpan berjeda dan diberikan label LASA berwarna kuning, obat high alert diberikan label berwarna merah, obat ARV, TB dan OOT disimpan dalam lemari terpisah, obat narkotika dan psikotropika disimpan dalam lemari kayu dengan kunci ganda. Untuk penyimpanan di gudang farmasi dengan memperhatikan pergerakan stok, obat fast moving akan diletakkan dekat dengan pintu keluar gudang agar mempermudah pengambilan saat diperlukan.

(11)

Pemusnahan

PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI DAN BMHP

Pemusnahan dilakukan setiap 3 bulan sekali menggunakan jasa pihak ketiga. Obat yang akan dimusnahkan dipisahkan dan diserahterimakan kepada pihak ketiga bersama tim Kesehatan Lingkungan (Kesling) dengan disertai berita acara pemusnahan. Pemusnahan obat narkotika dan psikotropika melibatkan pihak lain dari Suku Dinas Kesehatan sebagai saksi.

(12)

Pengendalian

PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI DAN BMHP

Pengendalian persediaan, dilakukan dengan mencatat pemakaian obat dan BMHP pada sistem e- inventory di ENA. Pengendalian penggunaan, dilakukan dengan membuat LPLPO (Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat) yang dapat digunakan untuk melaporkan penggunaan obat disetiap bulannya, serta penanganan sediaan farmasi yang hilang, rusak, atau kadaluwarsa.

(13)

Pencatatan dan Pelaporan

PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI DAN BMHP

Pencatatan

Pencatatan pada tahap perencanaan, permintaan obat, penerimaan, serta memasukan obat dan perbekalan farmasi ke sistem ENA primer

pengisian kartu stok

pencatatan suhu lemari es

pencatatan jumlah resep berdasarkan pasien (umum dan bpjs)

(14)

Pencatatan dan Pelaporan

PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI DAN BMHP

Pelaporan

Pelaporan penggunaan obat dilakukan per bulan atau pertahun

Pelaporan obat narkotika dan psikotropika melalui website SIPNAP pada setiap bulan

Pelaporan penggunaan obat ARV melalui website SIHA

Pelaporan POR (Penggunaan Obat Rasional) untuk ISPA non pneumonia dan untuk diare non spesifik

LPLPO (Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat) Pelaporan pemusnahan resep Berita Acara

Pelaporan Monitoring Efek Samping Obat (MESO) Pelaporan Pemberian Informasi Obat (PIO)

(15)

PELAYANAN FARMASI KLINIK

Pengkajian dan Pelayanan Resep

Pengkajian resep dilakukan secara administratif meliputi kelengkapan data pasien (nama, umur, jenis kelamin, dan berat badan), data dokter (nama, nomor SIP, alamat, nomor telepon dan paraf), serta tanggal penulisan resep. Pengkajian farmasetika yaitu terkait dengan kesesuaian obat-obatan yang diresepkan dokter seperti bentuk sediaan, kekuatan sediaan, jumlah dan cara pemberian. Pengkajian klinis terkait dengan ketepatan pengobatan seperti tepat dosis, tepat indikasi, tepat aturan pakai dan interaksi obat.

(16)

PELAYANAN FARMASI KLINIK

Pelayanan Informasi Obat

Pelayanan Informasi Obat (PIO) merupakan kegiatan pemberian informasi dan rekomendasi obat yang dilakukan oleh apoteker kepada dokter, perawat, profesi kesehatan lainnya serta pasien. Pelayanan Informasi Obat yang dilakukan di Puskesmas Puskesmas Kecamatan Kebayoran Baru yaitu memberikan dan menyebarkan informasi kepada pasien secara pro dan aktif, menjawab pertanyaan dari pasien maupun tenaga kesehatan melalui telepon atau tatap muka langsung dan hasil Pelayanan Informasi Obat didokumentasikan melalui pengisian formulir PIO serta membuat brosur atau leaflet, poster, dan majalah dinding tentang informasi obat maupun tentang penyakit.

(17)

PELAYANAN FARMASI KLINIK

Konseling

Konseling terbatas dilakukan hanya pada pasien HIV/AIDS

Pada pasien baru diterapkan 3 prime question sedangkan pada pasien lama dapat ditanyakan terkait efek samping obat dan keluhan selama penggunaan obat.

Verifikasi Akhir

Memeriksa pemahaman pasien dan mengidentifikasi serta menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan cara penggunaan obat untuk mengoptimalkan terapi.

Dilakukan pencatatan konseling pada form konseling.

(18)

PELAYANAN FARMASI KLINIK

Monitoring Efek Samping Obat (MESO)

Kejadian efek samping obat pada dosis lazim biasanya diketahui melalui pasien yang mengalami efek samping tersebut. Petugas farmasi akan langsung mencatat informasi menggunakan buku pelaporan efek samping obat setelah itu direkap setiap awal bulan dan dilaporkan ke e- meso BPOM. Untuk puskesmas pembantu/kelurahan akan berkoordinasi dengan penanggung jawab farmasi di puskesmas kecamatan.

(19)

PELAYANAN FARMASI KLINIK

Pemantauan Terapi Obat (PTO)

Dilakukan hanya pada pasien TB-RO dan HIV/AIDS.

Pemantauan obat Kegiatan PTO yang dilakukan yaitu memantau kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat melalui sisa obat dan juga pasien diberikan kartu PTO yang telah diberikan poli masing-masing dan dibawa setiap kontrol ke dokter

(20)

PELAYANAN FARMASI KLINIK

Evaluasi Penggunaan Obat (EPO)

Merupakan kegiatan untuk mengevaluasi penggunaan obat secara terstruktur dan berkesinambungan untuk menjamin obat yang digunakan sesuai indikasi, efektif, aman dan terjangkau (rasional). Namun kegiatan ini belum dilakukan di Puskesmas kebayoran baru karena jarangnya pasien dengan pengobatan polifarmasi ataupun pasien dengan pola penggunaan obat pada kasus tertentu.

(21)

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan perilaku ibu terhadap kejadian diare pada balita di wilayah kerja puskesmas kelurahan Pondok Labu Jakarta Selatan.. Ilmu

Dharmawangsa III No.1,Kebayoran Baru, Jakarta Selatan KAMPUS II : Jl.. Dharmawangsa III No.1,Kebayoran Baru, Jakarta Selatan KAMPUS II

Kelurahan kebayoran Lama Selatan, Pondok Pinang, dan Kelurahan Grogol Selatan merupakan beberapa dari kelurahan yang menjadi sasaran program Kelas Berkebun Pemerintah

Kegiatan yang dilakukan terkait dengan upaya pelayanan kesehatan jiwa di puskesmas Tempel II meliputi pendataan pasien gangguan jiwa yang ada di wilayah kerja

2.1.5 Setiap petugas kesehatan di Puskesmas Kecamatan Kebayoran Baru yang berkewajiban melakukan identifikasi sebelum pemberian obat, infus, sebelum

Kepulusan Lurah Rawa Baral Nomor 03 Tahun 2014 tenlang Susunan Pengurus Pejabat Pengelola Informasi dan Ookumentasi (PPIO) Kelurahan Rawa Barat Kecamalan Kebayoran Baru

Penderita Diabetes Melitus Tipe II di Puskesmas Kebayoran Lama, Jakarta Selatan HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH IMT DAN RASIO LINGKAR PINGGANG PINGGUL RLPP DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH

Deskripsi wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Panjang yang meliputi geografi, topografi, dan