• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM ADIWIYATA DALAM DUNIA PENDIDIKAN

N/A
N/A
Jeremia Sebastian

Academic year: 2024

Membagikan "PROGRAM ADIWIYATA DALAM DUNIA PENDIDIKAN "

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

Ahad, 22

September 2013

ISTI ENDARTATI

BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN MAGELANG

PROGRAM ADIWIYATA DALAM DUNIA

PENDIDIKAN

P e m b e k a l a n K K N U M M A n g k a t a n 3 7 Te m a t i k

P o s d a y a 2 0 1 3

(2)

Dasar Hukum

 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

 Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Program

Adiwiyata

Pembekalan KKN UMM Angkatan 37 Tematik

Posdaya Tahun 2013

(3)

Adiwiyata

 Program Adiwiyata (Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan) merupakan

kerjasama KLH dan Kementerian

Pendidikan Nasional, dicanangkan pada tanggal 21 Februari 2006.

Pembekalan KKN UMM Angkatan 37 Tematik

Posdaya Tahun 2013

(4)

Pengertian

 Kata ADIWIYATA berasal dari kata Sansekerta “ADI”

dan “WIYATA”

 Adi mempunyai makna : besar, agung, baik, ideal atau sempurna

 Wiyata mempunyai makna : tempat dimana seseorang mendapatkan ilmu pengetahuan, norma dan etika dalam berkehidupan sosial.

 Bila digabung, Adiwiyata mempunyai makna : Tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup kita dan menuju kepada cita-cita pembangunan berkelanjutan. Pembekalan KKN UMM Angkatan 37 Tematik

Posdaya Tahun 2013

(5)

Tujuan Program Adiwiyata

Tujuan Utama Program Adiwiyata : mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui tata kelola sekolah yang baik untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.

Pembekalan KKN UMM Angkatan 37 Tematik

Posdaya Tahun 2013

(6)

Prinsip-prinsip Dasar Program Adiwiyata

Prinsip-prinsip dasar yang dipegang dalam program Adiwiyata diletakkan pada dua prinsip dasar yaitu;

 Partisipatif : Komunitas sekolah terlibat dalam manajemen sekolah yang meliputi keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai tanggungjawab dan peran.

 Berkelanjutan : Seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus menerus secara

komprehensif.

Pembekalan KKN UMM Angkatan 37 Tematik

Posdaya Tahun 2013

(7)

Komponen Adiwiyata

Untuk mencapai tujuan program ADIWIYATA, maka ditetapkan 4 ( empat ) komponen program yang menjadi satu kesatuan utuh dalam mencapai sekolah ADIWIYATA. Keempat

komponen tersebut adalah;

Kebijakan Berwawasan Lingkungan.

Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan.

Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif.

Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan.

Pembekalan KKN UMM Angkatan 37 Tematik

Posdaya Tahun 2013

(8)

Keuntungan mengikuti Program Adiwiyata

Beberapa keuntungan apabila sekolah mengikuti program Adiwiyata ini adalah :

Mendukung pencapaian standar kompetensi/kompertensi dasar dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) pendidikan dasar dan menengah.

Meningkatkan efisiensi penggunaan dana operasional sekolah melalui penghematan dan pengurangan konsumsi dari berbagai sumber daya energi.

Menciptakan kebersamaan warga sekolah dan kondisi belajar mengajar yang lebih nyaman dan kondusif.

Menjadi tempat pembelajaran tentang nilai-nilai pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan benar bagi warga sekolah dan masyarakat sekitar.

Meningkatkan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui kegiatan pengendalian pencemaran, pengendalian kerusakan dan pelestarian fungsi lingkungan di sekolah Pembekalan KKN UMM Angkatan 37 Tematik

Posdaya Tahun 2013

(9)

Pelaksana Program Adiwiyata

 Tim Nasional : KLH, Kemendikbud, Kemenag,

Kementerian Dalam Negeri, LSM Lingkungan, PT, media, swasta

 Tim Provinsi : BLH Prov, Dinas Pendidikan, Kanwil Agama, LSM pendidikan lingkungan, media, PT, swasta

 Tim Kab/Kota : BLH, Dinas Pendidikan, Kantor Agama, LSM pendidikan lingkungan, media, PT.

Swasta

 Tim Sekolah : guru, siswa, komite, tenaga non pendidikan, alumni

Pembekalan KKN UMM Angkatan 37 Tematik

Posdaya Tahun 2013

(10)

Peran dan tugas tim sekolah

 Mengkaji kondisi lingkungan hidup sekolah,

kebijakan sekolah, kurikulum sekolah, kegiatan sekolah, dan sarana prasarana

 Membuat rencana kerja dan mengalokasikan anggaran sekolah berdasarkan hasil kajian tersebut di atas, dan disesuaikan dengan

komponen, standart dan implementasi adiwiyata

 Melaksanakan rencana kerja sekolah

 Melakukan pemantauan dan evaluasi

 Menyampaikan laporan kepada kepala sekolah dengan tembusan BLH Kab/Kota dan instansi

terkait Pembekalan KKN UMM Angkatan 37 Tematik

Posdaya Tahun 2013

(11)

Materi program pembelajaran adiwiyata A. Umum

Sosial budaya lingkungan ekonomi

1. HAM 8. SDA 13 Pengurangan

kemiskinan

2. Keamanan 9. Perubahan iklim 14 Tanggung jawab perusahaan (CSR)

3. Kesetaraan gender 10.Urbanisasi

berkelanjutan 15 Ekonomi pasar/ekonomi lingkungan

4. Keragaman budaya dan pemahaman

lintas budaya

11. Pencegahan dan penanganan bencana alam

5. Kesehatan 12. Pencegahan pencemaran dan kerusakan LH

6. HIV/AIDS 7. Tata kelola

Pembekalan KKN UMM Angkatan 37 Tematik

Posdaya Tahun 2013

(12)

B. Materi khusus

 Materi yang perlu diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari yang berhubungan langsung dengan persoalan lingkungan sekolah dan dibudayakan dalam

mendukung program adiwiyata di sekolah, a.l. :

a. Pengelolaan SD air, pembuatan sumur resapan, pembuatan biopori,

pengelolaan air limbah, pelestarian air bersih, dll

b. Pengelolaan sampah dengan 3R, pemilahan, pengelolaan sampah, pengomposan, dll

Pembekalan KKN UMM Angkatan 37 Tematik

Posdaya Tahun 2013

(13)

Pembinaan

 Pengertian Pembinaan ADIWIYATA.

 Suatu tindakan yang dilakukan oleh organisasi/lembaga atau pihak

lainnya melakukan pembinaan dalam meningkatkan pencapaian kinerja

program ADIWIYATA yang berdampak positif terhadap perlindungan dan

pengelolaan lingkungan hidup.

Pembekalan KKN UMM Angkatan 37 Tematik

Posdaya Tahun 2013

(14)

Tujuan Pembinaan.

 Meningkatkan kapasitas sekolah untuk mewujudkan sekolah ADIWIYATA.

 Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan sdm dalam pengelolaan sekolah untuk mewujudkan sekolah ADIWIYATA.

 Meningkatkan pencapaian kinerja pengelolaan ADIWIYATA baik di Provinsi maupun di

Kabupaten/Kota termasuk sekolah dan masyarakat sekitarnya.

Pembekalan KKN UMM Angkatan 37 Tematik

Posdaya Tahun 2013

(15)

Komponen, Standar, dan Implementasi.

Komponen dan standar ADIWIYATA meliputi :

a. Kebijakan Berwawasan Lingkungan, memiliki standar :

1) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) memuat upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

2) RKAS memuat program dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

b. Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan, memiliki standar :

1)

Tenaga pendidik memiliki kompetensi dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran lingkungan hidup.

2)

Peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

c. Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif memiliki standar :

3)

Melaksanakan kegiatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang terencana bagi warga sekolah.

4)

Menjalin kemitraan dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dengan berbagai pihak (masyarakat, pemerintah, swasta, media, sekolah lain).

d. Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan memiliki satandar :

5)

Ketersediaan sarana prasarana pendukung yang ramah lingkungan.

6)

Peningkatan kualitas pengelolaan sarana dan prasarana yang ramah lingkungan di sekolah.

Pembekalan KKN UMM Angkatan 37 Tematik

Posdaya Tahun 2013

(16)

KEBIJAKAN BERWAWASAN LINGKUNGAN

Standar Implementasi Pencapaian

A. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) memuat kebijakan upaya

perlindungan dan

pengelolaan lingkungan hidup.

1. Visi, Misi dan Tujuan sekolah yang tertuang dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (dokumen 1) memuat kebijakan perlindungan dan pengelolaan

lingkungan hidup.

Tersusunnya Visi, misi dan tujuan yang memuat upaya pelestarian fungsi lingkungan dan/atau, mencegah terjadinya pencemaran dan/atau

kerusakan lingkungan hidup.

1. Struktur kurikulum memuat muatan lokal, pengembangan diri terkait kebijakan perlindungan dan pengelolaan

lingkungan hidup.

Struktur kurikulum memuat pelestarian fungsi lingkungan, mencegah terjadinya

pencemaran, dan kerusakan lingkungan hidup pada komponen mata pelajaran wajib, dan/atau muatan lokal, dan /atau pengembangan diri.

1. Mulok pelajaran wajib dan/atau Mulok yang terkait PLH dilengkapi dengan Ketuntasan minimal belajar.

Adanya ketuntasan minimal belajar pada mata pelajaran wajib dan/atau muatan lokal yang terkait dengan pelestarian fungsi lingkungan, mencegah terjadinya pencemaran,

dan/atau kerusakan lingkungan hidup.

Pembekalan KKN UMM Angkatan 37 Tematik

Posdaya Tahun 2013

(17)

KEBIJAKAN BERWAWASAN LINGKUNGAN

Standar Implementasi Pencapaian

A. Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) memuat program dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

Rencana kegiatan dan anggaran sekolah memuat upaya

perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, meliputi : Kesiswaan, Kurikulum dan kegiatan pembelajaran,

peningkatan kapasitas pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, budaya dan lingkungan sekolah,

peningkatan dan pengembangan mutu.

Sekolah memiliki anggaran untuk upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebesar 20 % dari total

anggaran sekolah.

Anggaran sekolah dialokasikan secara proporsional untuk kegiatan Kesiswaan, Kurikulum dan kegiatan pembelajaran, peningkatan kapasitas pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, budaya dan lingkungan sekolah,

peningkatan dan pengembangan mutu.

Pembekalan KKN UMM Angkatan 37 Tematik

Posdaya Tahun 2013

(18)

PELAKSANAAN KURIKULUM BERBASIS LINGKUNGAN

Standar Implementasi Pencapaian

A. Tenaga pendidik memiliki kompetensi dalam

mengembangkan kegiatan pembelajaran lingkungan hidup.

1. Menerapkan pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang

melibatkan peserta didik secara aktif dalam

pembelajaran (Pakem/belajar aktif/partisipatif).

70 % tenaga pendidik menerapkan metode yang melibatkan peserta didik secara aktif (demonstrasi, diskusi (FGD), simulasi (bermain peran),

pengalaman lapangan, curah pendapat, debat, simposium, laboratorium (praktek langsung), penugasan, observasi, project percontohan, dll).

1. Mengembangkan isu lokal dan atau isu global sebagai materi pembelajaran LH sesuai dengan jenjang pendidikan.

70 % tenaga pendidik mengem- bangkan isu lokal (daerah) dan isu global yang terkait dengan PPLH.

1. Mengembangkan indikator dan instrumen penilaian

pembelajaran LH.

70 % tenaga pendidik mengem- bangkan indikator pembelajaran dan instrumen penilaian yang terkait dengan PPLH.

1. Menyusun rancangan

pembelajaran yang lengkap, baik untuk kegiatan di dalam kelas, laboratorium, maupun di luar kelas.

70 % tenaga pendidik menyusun rancangan pembelajaran yang terkait dengan PPLH.

1. Mengikutsertakan orang tua peserta didik dan

masyarakat dalam program pembelajaran LH

Prosentase tenaga pendidik yang mengikutsertakan orang tua peserta didik dan masyarakat yang terkait dengan PPLH. (SD sebesar 50%, SMP sebesar 40%, SMA/SMK sebesar 30%)

1. Mengkomunikasikan hasil- hasil inovasi pembelajaran LH.

Hasil inovasi pembelajaran LH dikomunikasikan melalui :

majalah dinding, buletin sekolah, pameran, web-site, radio, TV, surat kabar, jurnal, dll

Pembekalan KKN UMM Angkatan 37 Tematik

Posdaya Tahun 2013

(19)

PELAKSANAAN KURIKULUM BERBASIS LINGKUNGAN

Standar Implementasi Pencapaian

A. Peserta didik

melakukan kegiatan pembelajaran tentang perlindungan dan pengelolaan

lingkungan hidup.

1. Mengkaitkan pengetahuan konseptual dan prosedural dalam pemecahan masalah LH, serta

penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

70 % tenaga pendidik mempunyai kemampuan memecahkan masalah LH.

1. Menerapkan

pengetahuan LH yang diperoleh untuk

memecahkan masalah LH dalam kehidupan sehari-hari.

50% peserta didik

mempunyai kemampuan memecahkan masalah LH

1. Mengkomunikasikan hasil pembelajaran LH dengan berbagai cara dan media.

50% peserta didik

mengkomunikasikan hasil pembelajaran LH melalui : majalah dinding, buletin sekolah, pameran, web- site,radio, TV, surat kabar, jurnal, dll.

Pembekalan KKN UMM Angkatan 37 Tematik

Posdaya Tahun 2013

(20)

KEGIATAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF

 

Standar Implementasi Pencapaian

A. Melaksanakan kegiatan perlindungan dan

pengelolaan lingkungan hidup yang terencana bagi warga sekolah.

1. Memelihara dan merawat gedung dan lingkungan sekolah oleh warga sekolah.

80 % warga sekolah terlibat dalam pemeliharaan gedung dan lingkungan sekolah , antara lain;

piket kebersihan kelas, Jumat Bersih, lomba kebersihan kelas, kegiatan pemeliharaan taman oleh masing masing kelas, dll.

1. Memanfaatkan lahan dan fasilitas sekolah sesuai kaidah-kaidah perlindungan dan pengelolaan LH (dampak yang diakibatkan oleh

aktivitas sekolah).

80 % warga sekolah memanfaatkan lahan dan fasilitas sekolah sesuai kaidah- kaidah PPLH antara lain ; pemeliharaan taman, toga,

rumah kaca (green house), hutan sekolah. pembibitan, kolam, pengelolaan sampah, dll.

1. Mengembangkan kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai dengan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

80 % kegiatan ekstrakurikuler (pramuka, Karya Ilmiah Remaja, dokter kecil, Palang Merah Remaja, Pecinta Alam, dll) yang dimanfaatkan untuk

pembelajaran terkait dengan PPLH seperti : pengomposan, tanaman toga, biopori, daur ulang, pertanian organik, biogas, dll.

1. Adanya kreativitas dan inovasi warga sekolah dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

5 klasifikasi kegiatan kreativitas dan inovasi dari warga sekolah dalam upaya PPLH, sebagai berikut : daur ulang sampah, pemanfaatan dan pengolahan air, karya ilmiah, karya seni, hemat energi, energi alternatif.

1. Mengikuti kegiatan aksi lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak luar.

 Tenaga pendidik mengikuti 6 (enam) kegiatan aksi

lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak luar

 Peserta didik mengikuti 6 (enam) kegiatan aksi lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak luar.

Pembekalan KKN UMM Angkatan 37 Tematik

Posdaya Tahun 2013

(21)

-

A. Menjalin kemitraan dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dengan berbagai pihak

(masyarakat, pemerintah, swasta, media, sekolah lain).

1. Memanfaatkan narasumber untuk meningkatkan pembelajaran lingkungan hidup.

3 (tiga) mitra yang dimanfaatkan sebagai sumber untuk meningkatkan pembelajaran lingkungan hidup antara lain : orang tua, alumni, LSM, Media (pers), dunia usaha, Konsultan, instansi pemerintah daerah terkait, sekolah lain, dll.

1. Mendapatkan dukungan dari kalangan yang terkait dengan sekolah (orang tua, alumni, Media (pers), dunia usaha, pemerintah daerah, LSM, Perguruan Tinggi, sekolah lain untuk meningkatkan upaya perlindungan dan

pengelolaan lingkungan hidup di sekolah.

3 (tiga) mitra yang mendukung dalam bentuk materi untuk kegiatan yang terkait dengan PPLH seperti : pelatihan yang terkait PPLH, pengadaan sarana ramah

lingkungan, pembinaan dalam upaya PPLH, dll

1. Meningkatkan peran komite sekolah dalam membangun kemitraan untuk pembelajaran lingkungan hidup dan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

3 (tiga) kemitraan yang difasilitasi oleh komite sekolah terkait dengan pembelajaran lingkungan hidup dan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

1. Menjadi sumber dalam rangka pembelajaran lingkungan hidup.

3 (tiga) kali menjadi nara sumber dalam rangka pembelajaran lingkungan hidup,

Seperti : sekolah lain, seminar, pemerintah daerah, dll.

1. Memberi dukungan untuk meningkatkan upaya

perlindungan dan pengelolaan LH.

3 (tiga) dukungan yang diberikan sekolah dalam upaya PPLH, seperti : bimbingan teknis pembuatan biopori, pengelolaan sampah, pertanian organik, bio gas, dll.

Pembekalan KKN UMM Angkatan 37 Tematik

Posdaya Tahun 2013

(22)

PENGELOLAAN SARANA PENDUKUNG RAMAH LINGKUNGAN

Standar Implementasi Pencapaian

A. Ketersediaan sarana

prasarana pendukung yang ramah lingkungan.

1. Menyediakan sarana prasarana untuk mengatasi permasalahan

lingkungan hidup di sekolah.

Tersedianya 6 (enam) sarana prasarana untuk mengatasi permasalahan

lingkungan hidup di sekolah sesuai dengan standar sarana dan prasarana

Permendiknas no 24 tahun 2007, seperti : air bersih, sampah (penyediaan tempat sampah terpisah, komposter), tinja, air limbah/drainase, ruang terbuka hijau, kebisingan/getaran/radiasi, dll.

2. Menyediakan sarana prasarana untuk mendukung pembelajaran lingkungan hidup di sekolah.

Tersedianya 6 (enam) sarana prasarana pendukung pembelajaran lingkungan hidup, antara lain; pengomposan, pemanfaatan dan pengolahan air,

hutan/taman/kebun sekolah, green house, toga, kolam ikan, biopori, sumur resapan, biogas, dll).

Pembekalan KKN UMM Angkatan 37 Tematik

Posdaya Tahun 2013

(23)

PENGELOLAAN SARANA PENDUKUNG RAMAH LINGKUNGAN

Standar Implementasi Pencapaian

B. Peningkatan kualitas

pengelolaan dan pemanfaatan sarana dan prasarana yang ramah

lingkungan.

1. Memelihara sarana dan prasarana

sekolah yang ramah lingkungan.

Terpeliharanya 3 (tiga) sarana dan prasarana yang ramah lingkungan sesuai fungsinya, seperti :

Ruang memiliki pengaturan cahaya dan ventilasi udara secara alami.

Pemeliharaan dan pengaturan pohon peneduh dan penghijauan

Menggunakan paving block, rumput.

1. Meningkatkan pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas sanitasi sekolah.

Tersedianya 4 (empat) unsur mekanisme

pengelolaan dan pemeliharaan sarana meliputi : penanggung jawab, tata tertib, pelaksana (daftar piket), pengawas, dll terkait dalam kegiatan penyediaan dan pemakaian sarana fasilitas sanitasi sekolah.

3. Memanfaatkan listrik, air dan ATK secara efisien.

20% efisiensi pemanfaatan listrik, air dan ATK.

3. Meningkatkan kualitas pelayanan kantin sehat dan ramah lingkungan.

Kantin melakukan 3 (tiga) upaya dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kantin sehat dan ramah lingkungan, meliputi :

Kantin tidak menjual makanan/minuman yang mengandung bahan pengawet/ pengenyal, pewarna, perasa yang tidak sesuai dengan standar kesehatan.

Kantin tidak menjual makanan yang tercemar/terkontaminasi, kadaluarsa.

Kantin tidak menjual makanan yang dikemas tidak ramah lingkungan, seperti : plastik, styrofoam, aluminium foil.

Pembekalan KKN UMM Angkatan 37 Tematik

Posdaya Tahun 2013

(24)

PEMBERIAN PENGHARGAAN ADIWIYATA.

Pengertian Penghargaan ADIWIYATA.

Penghargaan ADIWIYATA merupakan pemberian insentif yang diberikan kepada sekolah yang telah berhasil memenuhi 4 (empat) komponen Program ADIWIYATA. Bentuk insentif yang diberikan dapat berupa piagam, piala dan atau bentuk lainnya.

Tujuan Pemberian Penghargaan ADIWIYATA.

Sebagai wujud apresiasi atas usaha yang telah dilakukan sekolah dalam upaya melaksanakan perlindungan dan pengeloaan

lingkungan dalam proses pembelajaran,

Sebagai tanda bahwa suatu sekolah telah melaksanakan 4 (empat) komponen sekolah ADIWIYATA,

Sebagai dasar untuk pelaksanaan pembinaan program ADIWIYATA yang harus dilaksanakan oleh pihak Kabupaten/Kota, Provinsi, dan pusat.

Pembekalan KKN UMM Angkatan 37 Tematik

Posdaya Tahun 2013

(25)

Jenis dan Bentuk Penghargaan

Sekolah ADIWIYATA Kabupaten/Kota mendapat penghargaan dari Bupati/Walikota, bentuk penghargaan berupa Piagam dan Piala.

Sekolah ADIWIYATA Provinsi mendapatkan penghargaan dari Gubernur, bentuk penghargaan berupa piagam dan piala.

Sekolah ADIWIYATA tingkat nasional mendapatkan penghargaan piagam dari Menteri Lingkungan Hidup dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, sedangkan piala dari Menteri Lingkungan Hidup.

Sekolah ADIWIYATA Mandiri mendapatkan penghargaan piagam dari Menteri Lingkungan Hidup dan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan, sedangkan piala dari Menteri Lingkungan Hidup, yang diserahkan oleh Presiden.

Pembekalan KKN UMM Angkatan 37 Tematik

Posdaya Tahun 2013

(26)

Jenis dan Bentuk Penghargaan

No Jenis Penghargaan Bentuk

Penghargaan Penghargaan Tim Evaluasi

1. Sekolah ADIWIYATA Kab

/Kota Piagam dan Piala Bupati / Walikota Kabupaten/Kota 2. Sekolah ADIWIYATA

Provinsi Piagam dan Piala Gubernur Provinsi

3. Sekolah ADIWIYATA

Nasional Piagam dan Piala Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan Nasional

4. ADIWIYATA Mandiri Piagam dan Piala Menteri Lingkungan

Hidup Nasional

Pembekalan KKN UMM Angkatan 37 Tematik

Posdaya Tahun 2013

(27)

Mekanisme Pemberian Penghargaan.

Sekolah ADIWIYATA Kabupaten/Kota.

Tim Kabupaten/Kota menetapkan jenjang dan jumlah sekolah yang akan dilakukan evaluasi hasil pelaksanaan program ADIWIYATA.

Calon sekolah ADIWIYATA terpilih, menyampaikan dokumen berdasarkan lembar evaluasi sekolah ADIWIYATA dengan melampirkan bukti fisik

kebijakan yang berwawasan lingkungan, yang terdiri dari KTSP dan RKAS.

Tim ADIWIYATA Kabupaten/Kota melakukan evaluasi administrati terhadap dokumen KTSP dan RKAS.

Bagi sekolah yang memenuhi standar Administratif dilakukan observasi lapangan dengan menggunakan lembar evaluasi sekolah ADIWIYATA.

Antara lain; pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan, kegiatan lingkungan berbasis partisipatif, dan pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan.

Berdasarkan matrik rekapitulasi evaluasi hasil pelaksanaan program

ADIWIYATA, Tim ADIWIYATA Kabupaten/Kota menetapkan nilai pencapaian sekolah.

Penetapan sekolah sebagai penerima penghargaan sekolah ADIWIYATA tingkat Kabupaten / Kota apabila mencapai mencapai nilai minimal 56, yaitu 70 % dari total nilai maksimal (80).

Sekolah ADIWIYATA nilai terbaik tingkat Kabupaten/Kota dapat diusulkan untuk ikut dalam seleksi penerimaan penghargaan Sekolah ADIWIYATA Tingkat Provinsi.  

Pembekalan KKN UMM Angkatan 37 Tematik

Posdaya Tahun 2013

(28)

Sekolah ADIWIYATA Provinsi

 Tim Provinsi menetapkan jenjang dan jumlah sekolah yang akan dilakukan Observasi lapangan berdasarkan usulan dari Kabupaten/Kota

 Calon Sekolah ADIWIYATA tingkat Provinsi yang terpilih, dilakukan observasi lapangan.

 Berdasarkan matrik rekapitulasi evaluasi hasil pelaksanaan program ADIWIYATA, Tim Provinsi menetapkan nilai

pencapaian sekolah.

 Penetapan sekolah sebagai penerima penghargaan sekolah ADIWIYATA tingkat Provinsi apabila mencapai nilai minimal 64, yaitu 80 % dari total nilai maksimal (80).

 Sekolah ADIWIYATA dengan nilai terbaik tingkat Provinsi dapat diusulkan untuk ikut dalam seleksi penerimaan penghargaan Sekolah ADIWIYATA tingkat Nasional.

Pembekalan KKN UMM Angkatan 37 Tematik

Posdaya Tahun 2013

(29)

Sekolah Adiwiyata Nasional.

Tim Nasional menetapkan jenjang dan jumlah sekolah yang akan dilakukan Observasi lapangan berdasarkan usulan dari Provinsi

Calon Sekolah Adiwiyata Nasional yang terpilih, dilakukan observasi lapangan.

Berdasarkan matrik rekapitulasi evaluasi hasil pelaksanaan

program ADIWIYATA, Tim ADIWIYATA Nasional menetapkan nilai pencapaian sekolah.

Penetapan sekolah sebagai penerima penghargaan sekolah

ADIWIYATA Nasional, apabila mencapai nilai minimal 72, yaitu 90

% dari total nilai maksimal (80).

Pembekalan KKN UMM Angkatan 37 Tematik

Posdaya Tahun 2013

(30)

ADIWIYATA Mandiri.

Tim Nasional menetapkan sekolah yang akan dilakukan Observasi lapangan berdasarkan laporan dari Sekolah ADIWIYATA Nasional.

Calon Sekolah ADIWIYATA Mandiri yang terpilih, dilakukan observasi lapangan.

Penetapan sekolah sebagai penerima penghargaan Sekolah ADIWIYATA Mandiri, apabila telah melakukan pembinaan

terhadap sekolah lain, sehingga menghasilkan minimal 10 sekolah ADIWIYATA Kabupaten/Kota.

Sekolah ADIWIYATA Mandiri dapat diusulkan untuk ikut

dalam seleksi penerimaan penghargaan tingkat Acean Eco School.

Pembekalan KKN UMM Angkatan 37 Tematik

Posdaya Tahun 2013

(31)

Standart penilaian

 Lihat di word

Pembekalan KKN UMM Angkatan 37 Tematik

Posdaya Tahun 2013

(32)

Langkah menuju sekolah adiwiyata

1. Membentuk tim adiwiyata sekolah

2. Menyusun kajian lingkungan sekolah

3. Menyusun rencana aksi lingkungan

4. Pelaksanaan aksi lingkungan

5. Evaluasi dan monitoring

(33)

Ad 1. Tim adiwiyata sekolah

 Unsur : kepala sekolah, komite, guru, TU, siswa, orang tua siswa, pemerintah

setempat (desa/kel, kecamatan), PT, masyarakat sekitar,LSM.

 Sebaiknya ada tim inti dan tim teknis

 Tim inti : koord, sekretaris, bendahara

 Tim khusus : kelompok kerja bidang (kebijakan, kurikulum, kegiatan

partisipatif, sarana prasarana)

(34)

Ad 2. kajian lingkungan sekolah

Fungsi : mengetahui gambaran dan kondisi lingkungan sekolah saat ini yang perlu segera dilakukan langkah

perbaikan, gambaran rencana aksi lingkungan yang akan dilakukan sehingga arah program adiwiyata di sekolah tersebut menjadi lebih jelas

Cara penyusunan kajian lingkungan :

Tim harus bekerja sama, sebanyak mungkin melibatkan siswa

Kajian dapat dilakukan dengan checklist yang mencakup berbagai isu lingkungan yang terjadi di sekolah, misalnya sampah, air, energi, makanan di kanton sekolah,

keanekaragaman hayati, dll

Dari isu tersebut sekolah dapat memfokuskan satu atau beberapa masalah yang ditetapkan menjadi fokus dalam renca aksi lingkungan

Kajian dilakukan setiap kurun waktu tertentu

(35)

Ad 3. rencana aksi lingkungan

Rencana aksi dikembangkan berdasarkan hasil kajian lingkungan

Sasaran yang ditetapkan harus realistis sesuai potensi dan sumber daya yang dimiliki dan dapat dicapai

Pilih tipok sesuai prioritas kebutuhan sekolah dengan mempertimbangkan kemampuan dan tenggang waktu yang dimiliki (misalnya sekolah ingin mengatasi

permasalahan sampah sebagai kegiatan utama maka

semua sumber daya yang dimiliki sekolah diarahkan untuk mengatasi permasalahan tersebut)

Jika ada bagian yang tidak mampu diselesaikan oleh

sekolah maka perlu dicari cara untuk bekerja sama dengan pihak lain agar dapat mengatasinya.tetapkan siapa yang menjadi penanggung jawab setiap kegiatan . Sedapat mungkin setiap kegiatan melibatkan siswa

Rencana aksi harus didiskripsikan dalam 4 komponen

program adiwiyata

(36)

Ad 4. pelaksanaan aksi lingkungan

 Setelah rencana aksi tersusun dan

didokumentasikan oleh sekolah, langkah

selanjutnya adalah pelaksanaan aksi mengacu

pada 4 komponen (kebijakan, kurikulum, kegiatan partisipatif, sarana prasarana)

 Pelaksanaan dibuktikan dengan dokumen otentik yang sah (perencanaan program, daftar hadir,

berita acara, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, akte kerjasama, hasil kegiatan siswa, foto, leaflet, dsb)

 Khusus sekolah adiwiyata yang akan menuju

adiwiyata mandiri dilengkapi dengan bukti

otentik tentang akte kerjasama dan laporan

kemajuan hasil pembinaan kepada 10 sekolah

lain.

(37)

Ad 5. Evaluasi dan monitoring

 Untuk mengetahui apakah tim adiwiyata sekolah berhasil mencapai target yang tercantum dalam rencana aksi lingkungan atau tidak

 Monev dapat dilakukan menggunakan kuesioner dan survey, melibatkan siswa misalnya dalam pembacaan meter dan perhitungan tagihan energi untuk melihat perubahan kegiatan

penghematan energi

 Menimbang sampah yang terkumpul untuk didaur ulang

 Dokumentasikan setiap kegiatan (sebelum, selama, setalah)

 Membuat daftar spesies sebelum dan setelh

kegiatan untuk mengetahui dampak kegiatan

terhadap kehati.

(38)

Perkembangan Program Adiwiyata di Kabupaten Magelang

 Di Kabupaten Magelang Program Adiwiyata mulai dianggarkan walaupun masih sangat terbatas

pada tahun 2011 dengan diadakan sosialisasi program adiwiyata untuk 50 sekolah (SD, SMP, SMA, SMK)

 Tahun 2012 sosialisasi lanjutan diikuti 30 sekolah.

 Tahun 2013 pembinaan terhadap 1 sekolah (SD

Tamanagung 4), lokakarya dan direncanakan

pembinaan pada 4 sekolah (1 sekolah tiap

jenjang pendidikan)

(39)

Permasalahan yang ditemui di sekolah

 Permasalahan administrasi : sekolah tidak ada tenaga administrasi yang

khusus menangani program adiwiyata dan tenaga administrasi yang ada

terbatas.

 Kebanyakan sekolah sebenarnya sudah melakukan kegiatan yang terkait

program adiwiyata, namun belum terprogram

 Kegiatan yang sudah dilaksanakan

kebanyakan tidak terdokumentasikan.

(40)

Peran Perguruan Tinggi

 PT bisa berperan sebagai pelaksana program adiwiyata baik di tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota, maupun sekolah.

 Peran yang dapat dilakukan antara lain :

 Merintis terbentuknya sekolah adiwiyata di Kabupaten Magelang

A. Bersama Tim Kabupaten :

Mengembangkan/melaksanakan program adiwiyata tingkat kabupaten, sosialisasi ke

sekolah, bimbingan teknis, membuat pilot project, menetapkan penghargaan, monev

B. Bersama Tim Sekolah :

Mengkaji kondisi lingkungan sekolah, membuat rencana kerja dan

mengalokasikan anggaran sekolah

berdasarkan hasil kajian, melaksanakan

rencana kerja, monev, laporan

(41)

Penutup

 Terciptanya sekolah adiwiyata semakin tercipta sikap peduli dan berbudaya lingkungan, yang diharapkan akan semakin baik kualitas

lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat

 Dengan adanya partisipasi semua pihak dalam melaksanakan dan mendukung program

adiwiyata, maka akan terjadi perubahan perilaku yang berbudaya lingkungan, peningkatan

kualitas sdm dan kualitas LH, yang akan

mendukung perlindungan dan pengelolaan LH

menuju pembangunan berkelanjutan

(42)

TERIMA KASIH

(Kesempurnaan hanya milik Allah)

Pembekalan KKN UMM Angkatan 37 Tematik

Posdaya Tahun 2013

(43)

-

Referensi

Dokumen terkait

Diharapkan lebih mengoptimalkan peran serta dari semua anggota sekolah dalam pelaksanaan manajemen sarana prasarana sekolah khususnya sarana prasarana

Faktor pendukung implementasi kebijakan adalah adanya persamaan pemahaman dari seluruh warga sekolah dan ditunjang sarana dan prasarana yang memadai, dampak langsung

pengembangan sarana dan prasarana pendukung sekolah \DQJ UDPDK OLQJNXQJDQ ´ (Wawancara dengan Ibu Juli S.Pd, wakil kepala sekolah SMP Negeri 20 Pekanbaru, 10 Mei

lokasi sekolah, visi dan misi, kondisi peserta didik, kondisi guru, KBM dan kurikulum, ekstrakurikuler, dan sarana prasarana sekolah; (2) kondisi lingkungan geografis Desa

Rencana kegiatan dan anggaran sekolah telah mencantumkan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, meliputi : Kesiswaan, kurikulum dan kegiatan

(1) Proses pengadaan sarana dan prasarana yaitu dilakukan dengan adanya musyawarah bersama tim pengembang sekolah, yang disesuaikan dengan alokasi dan prioritas kegiatan

Dengan demikian penyelenggaraan pendidikan inklusif menuntut pihak sekolah untuk melakukan penyesuaian baik dari segi kurikulum, sarana prasarana pendidikan, maupun

Pembentukan tim gerakan ramah anak yang akan bertanggung jawab akan kebijakan dan program ramah anak; 3 Meningkatkan Sarana dan Prasarana seperti ruang ibadah, perlengkapan sekolah