PENDAHULUAN
Latar Belakang
13 Khamdiyah, “Sistem Boarding School pada Pendidikan Karakter Kelas VII Siswa MTS Nurul Ummah Kotagede Yogyakarta”. Karena dengan diterapkannya sistem berasrama, maka pembentukan karakter berbasis budaya sekolah ini lebih efektif.
Pertanyaan Penelitian
Pendidikan akhlak Islami dalam sistem Pesantren di SMP Tarbiyatul Mu’alimin Dinding Mu’allimats Al-Islamiyyah Roudlatul Qur’an Metro.”
Tujuan Penelitian
Mendeskripsikan dan menganalisis faktor pendukung dan penghambat penerapan budaya sekolah dalam pendidikan karakter Islami pada sistem pesantren di SMA Tarbiyatul Mu’alimin Dinding Mu’allimats Al-Islamiyyah Roudlatul Qur’an Metro.
Manfaat Penelitian
LANDASAN TEORI
Pendidikan Karakter
- Pengertian Karakter
- Proses dan Penerapan Pendidikan Karakter
- Tujuan Pendidikan Karakter
- Ruang Lingkup Pendidikan Karakter
Oleh karena itu, pendidikan karakter merupakan bagian dari nilai-nilai yang harus dipelajari dan dilaksanakan hingga terbentuk karakter khas umat Islam. 43 Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter: Konsepsi dan Penerapan di Instansi Pendidikan (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), hal.
Budaya Sekolah
- Pengertian Budaya Sekolah
- Fungsi Budaya Sekolah
- Pengertian Boarding School
- Karakteristik sistem Boarding School
- Kelebihan dan Kelemahan Sistem Boarding School
Short dan Greer mendefinisikan bahwa budaya sekolah adalah keyakinan, kebijakan, norma dan kebiasaan di sekolah yang dapat dibentuk, diperkuat dan. Kebebasan budaya sekolah yang memberikan harapan kepada setiap orang untuk mencapai prestasi setinggi-tingginya. Budaya sekolah yang baik akan mengetahui apa yang harus dibicarakan dan apa yang harus dirahasiakan.
Ciri-ciri budaya merupakan salah satu standar utama dalam suatu organisasi, ciri-ciri budaya yang menjadi fokus kajiannya adalah ciri-ciri budaya sekolah yang kemudian akan mendorong terciptanya suatu budaya dengan nilai-nilai budaya yang menjadi ciri dan menjadi identitas suatu organisasi. lembaga pendidikan. Menurut Laluin, Pondok Pesantren merupakan lembaga pendidikan dimana para santri tidak hanya belajar saja, namun mereka tinggal dan hidup bersama di dalam lembaga tersebut. Asrama memadukan tempat tinggal peserta didik di lembaga pendidikan yang jauh dari rumah dan keluarga sambil mengajarkan agama dan mempelajari beberapa mata pelajaran di tempat yang sama.
Pondok pesantren merupakan sebuah lembaga pendidikan yang tempat para santrinya tidak hanya belajar saja, melainkan mereka tinggal dan hidup bersama dalam lembaga tersebut. Pondok pesantren memadukan tempat tinggal santri di lembaga pendidikan yang jauh dari rumah dan keluarganya sambil mengajarkan agama dan mempelajari beberapa mata pelajaran. Dalam sistem Boarding School, siswa tinggal di kampus sekolah (Sekolah Internasional) di bawah asuhan wali lembaga pendidikan.
Pengaplikasian Budaya Sekolah dalam Pendidikan Karakter Islami
- Pengaplikasian Budaya Sekolah dalam Pendidikan Karakter
- Pendidikan Karakter Islami pada Sistem Boarding School
Banyak hal yang bisa diperoleh di pesantren atau boarding school, karena lamanya berada di lembaga pendidikan memungkinkan para santri untuk mengutarakan apa yang diinginkannya di sekolah. Beberapa pengaruh pendidikan karakter Islami yang diterapkan di sistem pesantren dibandingkan. Di sisi lain, pesantren dapat merancang program pendidikan yang komprehensif-holistik mulai dari program pendidikan agama, pengembangan akademik, life skill (soft skill dan hard skill) hingga membangun wawasan global.
Pondok pesantren memiliki fasilitas yang lengkap; mulai dari fasilitas sekolah yaitu ruang belajar yang baik (AC, 24 siswa, smartboard, perpustakaan mini, kamera), laboratorium, klinik, sarana olah raga segala olah raga, perpustakaan, taman dan taman hijau. Sekolah berasrama umumnya lebih menuntut kualitas guru dibandingkan dengan sekolah konvensional. Kecerdasan intelektual, sosial, spiritual dan kemampuan pedagogi metodis, serta adanya jiwa muda dalam diri setiap guru di pondok pesantren.
Sejauh ini menurut perkiraan saya, pesantren (Internet School) belum mampu mengintegrasikan guru sekolah dengan guru pesantren. Pondok pesantren dengan program yang komprehensif, fasilitas yang lengkap, pengajar yang berkualitas serta lingkungan yang sesuai dan terkendali dapat memberikan jaminan mutu jika dibandingkan dengan sekolah konvensional. Asrama dapat melaksanakan perlakuan secara individual, sehingga setiap mahasiswa dapat menampilkan bakat dan potensi masing-masing.
METODOLOGI PENELITIAN
- Metode Penelitian
- Kehadiran Peneliti
- Lokasi Penelitian
- Sumber Data
- Prosedur Pengumpulan Data
- Penguji Keabsahan Data
- Teknik Analisi Data
Hal tersebut diungkapkan AA, MH, IN dan EY selaku siswa yang tinggal dan belajar di SMA Roudlatul Qur'an TMI. Berdasarkan penjelasan di atas dalam pendidikan karakter Islami dalam sistem asrama di SMA Roudlatul Qur'an TMI termasuk sistem yang dirancang untuk membentuk karakter siswa menjadi lebih baik dan menjadi karakter Islami. Pemanfaatan Budaya Sekolah dalam Pendidikan Karakter Islami di Pondok Pesantren SMA TMI Roudlatul Qur'an Metro.
Dalam rangka pengembangan, peningkatan akhlak dan penerapan budaya sekolah dalam pendidikan karakter islami di pesantren SMP TMI Roudlatul Qur’an Metro merupakan upaya atau cara untuk meningkatkan akhlak, akhlak dan sikap peserta didik agar mereka tidak terjerumus ke dalam jurang kesalahan. Dengan adanya pesantren yang dilaksanakan oleh SMP Roudlatul Qur'an TMI ini banyak sekali yang merubah atau memperbaiki karakter santri, hanya saja terdapat beberapa kekurangan dan hal-hal lainnya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti mengenai faktor-faktor yang mendukung dan menghambat peningkatan kemampuan siswa dalam menerapkan budaya sekolah dalam pendidikan karakter Islami.
Implementasi budaya sekolah dalam pendidikan karakter Islami dalam sistem pesantren di SMA TMI Roudlatul Qur'an Metro meliputi: (1) meningkatkan keterampilan dalam bidang akademik dan non-akademik, (2) mendidik siswa agar mandiri dan berakhlak mulia. berkarakter, (3) menghasilkan lulusan yang berakhlak mulia dan berprestasi sesuai visi dan misi yang dijalankan di sekolah, (4) menjadi peserta didik yang jujur, saling percaya, disiplin, bertanggung jawab. Strategi yang digunakan dalam membangun budaya sekolah dalam pendidikan karakter pada sistem boarding school di SMA Roudlatul Qur'an TMI adalah dengan mengajarkan perilaku yang baik, memberikan keteladanan dan melakukan pengawasan yang baik terhadap siswa. Sekolah di SMA Roudlatul Qur’an Metro TMI, implikasinya antara lain penerapan strategi dan metode yang baik dan benar sehingga dapat menghasilkan siswa yang memiliki budaya sekolah yang baik dan peningkatan dari segi karakter pada siswa.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Temuan Umum
- Sejarah Berdirinya Sekolah
- Profil Sekolah
- Visi dan Misi Sekolah
- Denah Lokasi Sekolah SMP TMI Roudlatul Qur’an Metro
- Tujuan SMP TMI Roudlatul Qur’an Metro
- Keadaan Guru dan Karyawan
- Keadaan Siswa
- Keadaan Sarana Prasarana
- Kegiatan Ekstrakurikuler
- Struktur Organisasi SMP TMI Roudlatul Qur’an Metro
- Faktor pendukung dan Penghambat
SMA TMI Roudatul Qur'an Metro didirikan pada tahun 2004 di bawah Dinas Pendidikan Kota Metro. Kemudian pada tahun 2008 SMP TMI Roudatul Qur'an Metro mempunyai gedung sendiri yang berkembang hingga sekarang. Pemanfaatan Budaya Sekolah di SMA TMI Roudlatul Qur'an Metro Dunia pendidikan saat ini sudah memasuki era digital, proses pembelajaran pun harus mengikuti perkembangan zaman, salah satunya pemanfaatan literasi digital.
Dalam penerapan budaya sekolah dalam pendidikan karakter Islami dalam sistem pesantren di SMP Roudlatul Qur'an TMI, budaya tersebut sedikit banyak sudah diterapkan sejak masuk di SMP Roudlatul Qur'an TMI. Berdasarkan pemaparan di atas penerapan budaya sekolah dalam pendidikan karakter Islami dalam sistem asrama di SMP TMI Roudlatul Qur'an meliputi: Dilanjutkan dengan wawancara terkait poin-poin sistem asrama yang digunakan di SMP TMI Roudlatul Qur'an Metro menjadi, agar penerapan budaya sekolah dalam pendidikan terlaksana.
Dari segi observasi yang peneliti lakukan di SMP TMI Roudlatul Qur'an Metro menemukan hal sebagai berikut: fasilitas dan. Dengan dukungan sekolah dan sarana prasarana yang memadai diharapkan penerapan budaya sekolah dalam pendidikan karakter islami di pesantren SMP TMI Roudlatul Qur’an Metro dalam pembelajaran di sekolah akan berjalan sesuai harapan melalui kemampuan dan dengan baik. akhlak, akhlak Islami. Faktor-faktor yang menghambat penerapan budaya sekolah dalam pendidikan karakter islami dalam sistem pesantren di SMP TMI Roudlatul Qur’an Metro antara lain: tidak semua guru yang ikut serta dalam supervisi pesantren melaksanakan pengajaran di sekolah tersebut, masih kurangnya kedisiplinan dalam pelaksanaannya.
Pembahasan Hasil Penelitian
- Penerapan Budaya Sekolah dalam Pendidikan Karakter Pada
Berikut ini peneliti akan memaparkan pembahasan pemanfaatan budaya sekolah dalam pendidikan karakter islami di pondok pesantren SMA TMI Roudlatul Qur’an Metro. Sedangkan faktor yang mendukung pemanfaatan budaya sekolah dalam pendidikan karakter islami di sistem pesantren, dengan dukungan pihak sekolah yang dilakukan setiap hari. Pendukung lainnya adalah adanya sarana dan prasarana yang memadai untuk memaksimalkan proses belajar mengajar dengan media yang disediakan sekolah dan kondisi yang sangat sesuai untuk terlaksananya penggunaan budaya sekolah dalam pendidikan yang bersifat Islami di pesantren. .
Meskipun terdapat beberapa faktor yang dapat menghambat pemanfaatan budaya sekolah dalam pendidikan karakter Islami di pesantren, namun ada beberapa guru yang tidak semuanya berpartisipasi dalam pembelajaran di sekolah sehingga menyebabkan visi dan misi yang dibuat oleh sekolah agak terhambat. mereka menciptakan karakter Islam yang baik. Lalu ada pula siswa yang agak sulit mengaturnya dengan dilatarbelakangi berbagai hal dan juga kurang disiplinnya dalam melaksanakan beberapa rencana, sehingga menghambat keutuhan kegiatan belajar mengajar dalam upaya pemanfaatan budaya sekolah dalam pembelajaran. pendidikan karakter islami di pesantren. Faktor yang mendukung pemanfaatan budaya sekolah dalam pendidikan karakter islami di pesantren adalah dukungan sekolah yang dilaksanakan setiap hari.
Implikasi teoritis mengacu pada kontribusi pengembangan teori-teori terkait bagaimana penerapan strategi budaya sekolah dalam pendidikan karakter Islami di sistem pesantren. Bagi pihak-pihak yang berkepentingan, hasil penelitian ini akan dijadikan acuan dalam rangka implementasi budaya sekolah dalam pendidikan karakter Islami di sistem pesantren. Khamdiyah, “Sistem Pesantren dalam Pendidikan Karakter Kelas VII MTS Nurul Ummah Kotagede Yogyakarta”.
PENUTUP
Kesimpulan
Guru melaksanakan pembelajaran dengan memperhatikan kebutuhan yang harus disampaikan kepada siswa, dengan demikian visi dan misi sekolah akan terwujud dengan baik dan benar. Menghormati nilai-nilai dan menerapkan strategi terwujudnya pembelajaran atau pembiasaan budaya sekolah untuk menghasilkan karakter Islami pada siswa tentunya dengan sebab dan akibat yang ada. Dengan menerapkan secara tekun dan memperhatikan situasi kemudian melakukan penilaian yang diperlukan.
Strategi yang diterapkan selama ini telah banyak membuahkan hasil dan nilai-nilai karakter yang baik bagi siswa dalam kehidupannya.
Implikasi
Saran
Agus Zaenul Fitri, Heruitvinding van menslike karakter: waardes en etiek-gebaseerde karakteropvoeding in skole, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012. Akhmad Muhaimin Azzet, The Urgency of Character Education in Indonesia Revitalization of Character Education on Learning Cleanliness and Nation Progress , Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2016. Anas Salahudin en Irwanto Alkrienciehie, Karakteropvoeding gebaseer op godsdiens en kultuur, Bandung: CV Pustaka Setia, 2013.
Anas Salahudin, Irwanto Alkrienciehie, Pendidikan karakter berbasis agama dan budaya bangsa, Bandung: Pustaka Setia. Andri Septilinda Susiyani, Subiyantoro, Manajemen Pondok Pesantren dan Relevansinya dengan Tujuan Pendidikan Islam di Pondok Pesantren Muhammadiyah (MBS) Yogyakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Pendidikan Guru, UIN Sunan Kalijaga. Dharma Kesuma, dkk., Pendidikan Karakter: Kajian Teori dan Praktek di Sekolah, Bandung: PT, Remaja Rosdakarya, 2011.
Fadlillah, Muhammad dan Lilif Mualifatu Khorida, Pendidikan Karakter Anak Usia Dini, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Artinya, “Pendidikan nilai residensi di SMPIT Yogyakarta”, Disertasi UIN Suanan Kalijaga, Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2008. Reza Armin Abdillah Dalimunthe, “Strategi dan Implementasi Implementasi Pendidikan Karakter di SMP N 9 Yogyakarta,” Jurnal Karakterkarta . Pendidikan, Tidak.
Rianawati, Peran Ibu dalam Pendidikan Karakter Anak Usia Dini Menurut Pandangan Islam, Pusat Kajian Gender dan Anak, Institut Keagamaan Islam Negeri (IAIN) Pontianak. Sofan Amri, Ahmad Jauhari, Tatik Elisah, Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Analisis Pembelajaran dan Strategi Pengembangan Karakter Siswa dalam Proses Pembelajaran, Jakarta: PT.