• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS "

Copied!
136
0
0

Teks penuh

Metode Outdoor Learning dalam Rencana Pelaksanaan Pengajaran IPA di SMPN 21 Kota Bengkulu, Skripsi Program Studi IPA Fakultas Tarbiyah Tadris IAIN Bengkulu. Penelitian ini merupakan bentuk pembelajaran outdoor yaitu studi lapangan yang dilakukan di SMP N 21 kota Bengkulu.

Identifikasi Masalah

Lingkungan luar sekolah dapat dijadikan sebagai sumber belajar yang nyata karena materi pembelajaran yang dipelajari siswa di kelas dapat diperoleh langsung di lapangan. Pembelajaran outdoor dalam pembelajaran IPA (IPA) dapat memudahkan siswa dalam menerima dan memahami materi yang disampaikan.10 Dari penjelasan di atas penulis tertarik untuk membahasnya dalam bentuk penelitian lebih lanjut terhadap fakta-fakta yang muncul di lapangan. dalam bentuk tesis yang berjudul: “Analisis metode pembelajaran outdoor dalam rencana pelaksanaan pembelajaran IPA di SMP Negeri 21 Kota Bengkulu.

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Masalah

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, pengalaman dan wawasan tentang metode pembelajaran outdoor pada mata pelajaran IPA di SMP Negeri 21 Kota Bengkulu. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan prestasi guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, serta menjadi kontribusi bagi guru untuk dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPA dengan menggunakan metode outdoor learning pada mata pelajaran IPA di SMP Negeri 21 Bengkulu. Kota.

Kajian Teori

Pengertian metode

Metode Outdoor Learning

Kegiatan belajar mengajar di luar kelas bukan sekedar karena bosan belajar di kelas atau karena bosan. Guru dapat menanyakan kesan-kesan yang didapat siswa dari kegiatan pembelajaran tersebut, selain kelengkapan materi yang diperoleh.

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam a. Pengertian pembelajaran

Naturvidenskab merupakan terjemahan dari kata bahasa Inggris yaitu naturvidenskab yang berarti ilmu pengetahuan alam. IPA membahas fenomena alam yang disusun secara sistematis berdasarkan hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan manusia. Ada berbagai alasan mengapa mata pelajaran yang satu ini dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah.

Kesejahteraan material suatu bangsa sangat bergantung pada kemampuan bangsa tersebut dalam bidang ilmu pengetahuan, karena ilmu pengetahuan sering kali menjadi landasan teknologi.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Identitas mata pelajaran, meliputi: satuan pendidikan, kelas, semester, program keahlian, mata pelajaran atau tema mata pelajaran, jumlah pertemuan. Standar kompetensi adalah kualifikasi minimum mahasiswa yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dapat dicapai pada setiap kelas dan/atau semester suatu mata pelajaran. Kompetensi dasar merupakan serangkaian keterampilan yang harus dikuasai siswa pada mata pelajaran tertentu sebagai acuan untuk menetapkan indikator kompetensi dalam suatu pembelajaran.

Indikator pencapaian kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diamati untuk menunjukkan pencapaian kompetensi inti tertentu yang menjadi acuan evaluasi mata kuliah.

Penelitian Relevan

Persamaan penelitian Okky karya Irmina Safitri, Amin Retnoningsih, Andin Irsadi dengan penelitian saya terdapat pada metode outdoor learning. Persamaan penelitian Della Gustiano, Muhamad Ali, Dian Miranda dengan penelitian saya adalah menggunakan pembelajaran outdoor. Persamaan penelitian Nunung Dwi Setiyorini dengan penelitian saya adalah mereka menggunakan outdoor learning sebagai pembelajaran.

Kemiripan penelitian Nur Fadila dengan penelitian yang saya lakukan adalah sama dengan penggunaan Pembelajaran Eksternal.

Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir

Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat kualitatif, yaitu penelitian yang menjelaskan fenomena melalui kata-kata dan kalimat (kualitatif-deskriptif). Penelitian kualitatif adalah proses penyelidikan masalah-masalah yang berhubungan dengan manusia secara komprehensif, disusun berdasarkan kalimat, disajikan secara rinci berdasarkan informasi dan dilakukan dalam suasana alamiah. Penelitian kualitatif merupakan suatu metode penelitian yang berlandaskan filosofi postpositivisme dan digunakan untuk mempelajari keadaan benda alam (bukan eksperimen), dimana peneliti sebagai instrumen kuncinya, teknik pengumpulan data dilakukan dengan triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan pada signifikansi daripada generalisasi.43.

Dilakukan dalam kondisi alami (bukan eksperimen), akses langsung ke sumber data dan peneliti merupakan instrumen utama.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Sumber Data

  • Data Primer
  • Data Sekunder

Penelitian ini merupakan bagian dari data sekunder yang meliputi penelitian dokumentasi berupa profil sekolah, data warga sekolah, data siswa dan kegiatan pembelajaran di luar kelas.

Teknik Pemgumpulan Data

Wawancara merupakan suatu cara pengumpulan informasi dengan cara melakukan pembekalan lisan secara sepihak, tatap muka dan dengan arah serta tujuan yang telah ditentukan. Peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau sedikit. Teknik pengumpulan data ini didasarkan pada laporan diri sendiri atau setidaknya berdasarkan pengetahuan dan keyakinan pribadi. Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data ketika peneliti atau pengumpul data sudah yakin akan informasi apa yang akan diperoleh.

Wawancara tidak terstruktur merupakan wawancara bebas yang penelitinya tidak menggunakan pedoman wawancara yang sistematis dan lengkap.

Pengecekan Keabsahan Data

Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan memeriksa tingkat kepercayaan terhadap informasi yang diperoleh melalui titik waktu dan instrumen yang berbeda dengan metode kualitatif. Triangulasi dengan metode, menurut Patton, menggunakan dua strategi, yakni pertama, pengecekan derajat kepercayaan terhadap hasil penelitian dari teknik pengumpulan data yang berbeda, dan kedua, pengecekan derajat kepercayaan sumber data yang berbeda dengan menggunakan metode yang sama. C. Triangulasi dengan peneliti artinya pengecekan dengan menggunakan peneliti atau pengamat lain untuk memeriksa kembali tingkat kepercayaan data. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik triangulasi dengan sumber yaitu membandingkan dan memeriksa derajat kepercayaan terhadap informasi yang diperoleh melalui titik waktu dan instrumen yang berbeda dalam metode kualitatif.

Dalam penelitian ini triangulasi dengan sumber bertujuan untuk membandingkan dan memverifikasi tingkat kepercayaan terhadap informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif.

Teknik Analisis Data

Berdasarkan hipotesis yang dirumuskan berdasarkan data, kemudian mencari data kembali secara berulang-ulang untuk menyimpulkan apakah hipotesis diterima atau ditolak berdasarkan data yang dikumpulkan. 52. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data model lapangan Miles dan Huberman yang dikenal juga dengan teknik analisis data interaktif, dimana analisis data dilakukan secara interaktif dan dilakukan secara terus menerus hingga selesai, sehingga data yang diperoleh lengkap. jenuh. Analisis ini dilakukan pada saat peneliti berada di lapangan memaparkan seluruh data yang telah dikumpulkan, kemudian dianalisis sedemikian sistematis, cermat dan akurat.

Dalam hal ini data yang digunakan berasal dari wawancara dan dokumentasi yang ada serta dari hasil observasi di SMP Negeri 21 Kota Bengkulu.

Deskripsi wilayah Penelitian 1. Profil dan Lokasi Lembaga

  • Visi, Misi Sekolah a. Visi
  • Keadaan Guru dan Staf SMP Negeri 21 Kota Bengkulu
  • Sarana dan Prasarana SMP Negeri 21 Kota Bengkulu
  • Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode outdoor learning pada mata pelajaran IPA siswa kelas VII dan VIII di SMP
  • Kegiatan inti (160 menit)
  • Faktor pendukung dan penghambat guru IPA dalam proses metode outdoor learning pada pembelajaran IPA SISWA KELAS
  • Respon peserta didik setelah menggunakan metode outdoor learning pada mata pelajaran IPA siswa kelas VII dan VIII di

58 Arsip data SMP Negeri 21 Kota Bengkulu, 16 Juli 2021. dokumentasi cara pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode outdoor learning pada mata pelajaran IPA siswa kelas VII dan VIII SMP Negeri 21 Kota Bengkulu. Metode pembelajaran outdoor pada mata pelajaran IPA siswa kelas VII dan VIII SMP Negeri 21 Kota Bengkulu, berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber Ny. Rahmawati S.Pd selaku guru kelas VII pada pelaksanaan pembelajaran outdoor. Menurut Ny. Siska guru kelas VIII, terdapat beberapa langkah kegiatan dalam RPP yang menggunakan outdoor learning tentang struktur dan fungsi tumbuhan yaitu.

Respon siswa setelah menggunakan metode outdoor learning IPA untuk siswa kelas VII dan VIII dalam pembelajaran IPA siswa kelas VII dan VIII SMPN 21 Kota Bengkulu.

Pembahasan Penelitian

  • Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunnakan metode outdoor learning pada mata pelajaran IPA siswa kelas VII dan VIII di SMP
  • Faktor pendukung dan penghambat guru IPA dalam metode outdoor learning pada pembelajaran IPA siswa kelas VII dan VIII
  • Respon peserta didik setelah menggunakan metode outdoor learning pada mata pelajaran IPA siswa kelas VII dan VIII di SMP

Pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode outdoor learning pada mata pelajaran IPA untuk siswa VII. dan VIII. kelas dalam pembelajaran SMP pada mata pelajaran IPA untuk siswa kelas VII. dan VIII. kelas SMP Negeri 21 Kota Bengkulu. Di lingkungan sekolah yang strategis, ada beberapa mata pelajaran yang dapat digunakan bila menggunakan metode pembelajaran outdoor. Reaksi siswa setelah menggunakan metode outdoor learning pada mata pelajaran IPA siswa VII. dan VIII. kelas dalam pembelajaran SMP pada mata pelajaran IPA untuk siswa kelas VII. dan VIII. kelas di SMP Negeri 21 Kota Bengkulu.

Berdasarkan hasil wawancara terhadap siswa kelas VII dan VIII SMP Negeri 21 kota Bengkulu terlihat bahwa dengan menggunakan metode outdoor learning siswa menjalin keterhubungan dengan alam/lingkungan.

Kesimpulan Dari hasil

Reaksi siswa setelah menggunakan metode outdoor learning memungkinkan pemahaman langsung terhadap mata pelajaran yang diikutinya di luar kelas. Anak akan lebih tertarik dan cepat memahami jika diperlihatkan langsung pada benda yang ada dan juga berdasarkan pengamatan siswa. Sekali lagi lebih menyegarkan dan menstimulasi mereka, mereka lebih mudah memahami dan menyerap informasi, anak-anak lebih semangat dalam belajar, mereka terlihat sangat gembira, terlihat dari semangat mereka ketika diajak belajar di luar kelas, mereka terlihat sangat senang. untuk bersorak kegirangan.

Saran Berdasarkan

Melaksanakan pembelajaran outdoor untuk meningkatkan hasil belajar kognitif mahasiswa pada mata kuliah sistematika tumbuhan tingkat tinggi. Efektivitas pembelajaran outdoor berbasis nilai karakter terhadap hasil belajar tematik terpadu siswa kelas IV SD Negeri 1 Meteseh Rembang. Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk dari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.

Komponen suatu ekosistem dan mencakup semua makhluk hidup dan benda mati yang dikandungnya. e.

Tujuan

Kompetensi Inti

Kompetensi Dasar

Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Pertemuan Pertama (3jp)

Materi Pembelajaran 1. Fakta

  • Teori

Metode Pembelajaran 1. Diskusi

  • LKPD

Langkah Kegiatan/ Skenario pembelajaran 1. Pertemuan Pertama (3JP)

  • Penilaian

Bersama siswa, guru menyimpulkan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan, Guru mengklarifikasi apabila terdapat kesalah pahaman dalam kegiatan yang dilakukan siswa, mengingat kembali materi yang telah disampaikan (Kesimpulan). Berdasarkan kegiatan percobaan yang anda lakukan dan penjelasan guru, apa saja faktor yang mempengaruhi gerak pada tumbuhan. Guru memberikan tugas kelompok membuat makalah tentang gerak hewan air, darat, dan udara.

Presentasi karya hasil penelitian berbagai sumber informasi tentang teknologi terinspirasi dari pengamatan struktur tumbuhan.

Media Pembelajaran, Alat dan Sumber Belajar

Guru mempersilahkan siswa untuk mengidentifikasi sebanyak-banyaknya pertanyaan yang berkaitan dengan gambar-gambar yang disajikan pada LKS dan akan dijawab melalui kegiatan pembelajaran khususnya pada materi struktur dan fungsi tumbuhan. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu dengan cara klasik, mengemukakan pendapat tentang presentasi yang disajikan kemudian memberikan tanggapan kembali kepada kelompok atau individu yang menyajikannya. Guru dan siswa menarik kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari sehubungan dengan struktur dan fungsi tumbuhan. Siswa kemudian diberi kesempatan untuk bertanya kembali mengenai hal-hal yang belum dipahami.

Guru dan siswa membuat rangkuman/kesimpulan pembelajaran tentang poin-poin penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru saja dilaksanakan.

Penilaian Hasil Pembelajaran

Guru memberikan penguatan terhadap materi yang dipelajari dengan memberikan tugas dan menyampaikan RPP yang akan datang dan diakhiri dengan salam penutup.

Referensi

Dokumen terkait

‌ ك PENGARUH PENERAPAN METODE OUTDOOR LEARNING TERHADAP PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA ARAB PADA SISWA KELAS VII MTS SABIILUL MUTTAQIEN SUKARAJA NUBAN LAMPUNG TIMUR TAHUN AJARAN