PENDAHULUAN
Identifikasi Masalah
Siswa berperilaku tidak sesuai dengan norma yang berlaku, seperti menggunakan bahasa kotor, tidak sopan, dan ceroboh. Perilaku tidak sopan seperti berkelahi dengan guru, menggunakan kata-kata kotor dan menghina teman lain.
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Sistematika Penulisan
Strategi guru Akidah Akhlak dalam mengembangkan kecerdasan spiritual siswa di MTs Negeri 1 Kota Bengkulu akan dijelaskan pada wawancara berikut. Faktor Pendukung dan Penghambat Guru Akhlak Aqidah Dalam Mengembangkan Kecerdasan Spiritual Siswa Di MTs Negeri 1 Kota Bengkulu.
LANDASAN TEORI
Akidah Akhlak
Asas aqidah akhlak ialah ajaran Islam itu sendiri yang menjadi sumber hukum dalam Islam iaitu al-Quran dan al-Hadis. Al-Quran dan Al Hadith merupakan pedoman hidup dalam Islam yang menjelaskan kriteria atau ukuran baik buruk perbuatan manusia. Ketika ditanya tentang akidah akhlak Nabi Muhammad SAW, Siti Aisyah berkata. Asas akidah akhlak Nabi Muhammad SAW ialah al-Quran.11.
Untuk memahami Al-Qur'an lebih detail, umat Islam diperintahkan untuk mengikuti ajaran Rasulullah SAW, karena tingkah laku Rasulullah SAW merupakan contoh nyata yang dapat dilihat dan dipahami oleh setiap umat Islam (Muslim). As-Sunnah merupakan penjelasan tafsir ayat-ayat Al-Qur'an yang masih bersifat mujmal dan umum. Hukum-hukum yang disebutkan dalam Al-Qur'an tidak dirinci dalam As-Sunnah.
Kedudukan As-Sunnah begitu tinggi dalam penerapan hukum agama sehingga hilangnya satu bagian As-Sunnah sama buruknya dengan hilangnya satu bagian Al-Qur'an c. Ijtihad adalah istilah dari fiqih, yaitu penalaran yang menggunakan seluruh ilmu pengetahuan yang dimiliki para ulama hukum Islam untuk menetapkan suatu hukum yang tidak ditetapkan dalam Al-Qur'an dan hadis dengan syarat-syarat tertentu.
Kecerdasan Spiritual
Banyak masyarakat yang melakukan kegiatan sosial seperti membantu anak yatim piatu untuk memenuhi kebutuhan rohaninya. Namun tidak jarang orang melakukan meditasi, melakukan yoga atau introspeksi diri untuk menemukan jati diri dan berubah menjadi pribadi yang lebih baik sehingga dapat menemukan makna hidup yang sebenarnya. Kecerdasan Spiritual (SQ) tampak dalam aktivitas sehari-hari seperti bagaimana bersikap, memaknai kehidupan dan menjadi pribadi yang lebih bijaksana dalam segala hal.
Memiliki kecerdasan spiritual (SQ) berarti memiliki kemampuan fleksibel, mudah beradaptasi dengan lingkungan, mampu mengambil hikmah dari setiap kejadian dalam hidup sehingga dapat menjadi pribadi yang bijak dalam hidup. Orang yang memiliki kecerdasan spiritual (SQ) pada umumnya adalah orang yang bijaksana, mempunyai sikap tenang, memandang segala sesuatu dari sisi positif, dan mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya dengan bijaksana. Orang dengan kecerdasan spiritual (SQ) cenderung tidak terlalu memikirkan hal-hal materi yang menjadi tujuan hidup.
Menjadi pribadi dengan Kecerdasan Spiritual (SQ) yang tinggi memerlukan niat dan kemauan yang kuat untuk benar-benar berubah menjadi pribadi yang lebih baik dan mengisi jiwa dengan kebaikan serta memandang segala sesuatu dari sisi positif. Orang yang jujur adalah orang yang berani mengungkapkan pandangannya secara transparan, tanpa ada kebohongan atau tipu muslihat.
Konsep tentang Guru
Dimana tugas guru agama selain mengajar juga merupakan tugas suci untuk memberikan ilmu dan mendidik mereka menjadi murid yang berakhlak mulia. Oleh karena itu, tugas guru agama Islam setidaknya bisa mendekati apa yang disabdakan Nabi, karena pendidikan Islam memang demikian. Guru agama harus mampu berfungsi sebagai penyelenggara kegiatan belajar siswa dan juga harus mampu memanfaatkan lingkungan baik di dalam kelas maupun di luar kelas yang menunjang kegiatan belajar mengajar.
- UU No. 11 Tahun 1998, Pasal 28 Ayat 2 menyatakan bahwa guru agama adalah “tenaga pengajar, tenaga pengajar yang bersangkutan harus beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memahami Pancasila dan UUD 1945, serta mempunyai kualifikasi sebagai tenaga pengajar.” Tujuannya adalah agar mereka diharapkan dapat tumbuh menjadi guru agama yang baik, yaitu mereka yang dapat mewujudkan manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia. Pembimbing dapat diartikan sebagai seseorang yang membimbing peserta didik dalam perkembangannya dengan memberikan lingkungan dan bimbingan yang sejalan dengan tujuan pendidikan.35 Dalam hal ini pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditetapkan merupakan tugas dan tanggung jawab guru agama.
Tugas dan fungsi guru agama lebih berat dibandingkan dengan tugas dan fungsi guru umum, karena guru agama mengajarkan materi agama dengan kebenaran mutlak, kebenaran hakiki harus diterima dan diamalkan. Secara rinci, guru agama sebagai pembimbing harus memiliki dasar-dasar ilmu agama Islam yang sesuai dengan tugasnya, ilmu pengajaran yang memadai, komitmen terhadap nilai-nilai agama dan kemanusiaan, berkepribadian baik dan akhlak yang patut diteladani.
Hasil Penelitian yang Relevan
Persamaannya dengan penelitian ini terletak pada aspek spiritual yang diteliti, sedangkan perbedaannya terletak pada topik penelitian. Persamaannya dengan penelitian ini terletak pada aspek spiritual yang diteliti, sedangkan perbedaannya terletak pada topik penelitian dan jenis penelitian. Raniati, 2012 judul penelitian “Pemanfaatan Fungsi Masjid Dalam Penanaman Nilai-Nilai Spiritual Pada Remaja Oleh Masyarakat Desa Pondok Suguh Kecamatan Pondok Suguh Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu”.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pemanfaatan masjid untuk menanamkan nilai-nilai spiritual oleh masyarakat Desa Pondok Suguh Kecamatan Pondok Suguh Kabupaten Mukomuko belum dilakukan secara efektif. 40Nuryanto, Pemanfaatan fungsi masjid untuk membentuk nilai-nilai spiritual pada remaja oleh masyarakat Desa Pondok Suguh, Kecamatan Pondok Suguh, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, (Bengkulu: Skripsi IAIN Bengkulu, 2011). Dari hasil penelitian terlihat bahwa masyarakat di desa Pondok Suguh memanfaatkan fungsi masjid hanya sebagai tempat beribadah.
Selain itu, fungsi masjid lainnya seperti tempat mengembangkan ilmu pengetahuan masih sebatas membaca Al-Qur'an. Warga desa Pondok Suguh tidak memanfaatkan fungsi masjid sebagai tempat pengembangan seni dan budaya.41.
Kerangka Berfikir
Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian lapangan dengan pendekatan deskriptif kualitatif yaitu mendeskripsikan strategi guru aqidah akhlak dalam mengembangkan kecerdasan spiritual siswa di MTs Negeri 1 Kota Bengkulu. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Wakil Kepala Bidang Kurikulum, guru Aqidah Akhlak dan siswa MTs Negeri 1 Kota Bengkulu. Di bawah ini akan kami sajikan hasil penelitian mengenai strategi guru akhlak aqidah dalam mengembangkan kecerdasan spiritual siswa di MTs Negeri 1 Kota Bengkulu.
Untuk mengetahui metode apa saja yang digunakan oleh guru MT Negeri 1 Kota Bengkulu dalam upaya mengembangkan kecerdasan spiritual anak. Kerja sama antara guru dan orang tua sangat diperlukan dalam pengembangan kecerdasan spiritual siswa di MTs Negeri 1 Kota Bengkulu karena. Pembinaan kecerdasan spiritual siswa di MTs Negeri 1 Kota Bengkulu sangat dipengaruhi oleh peran seorang pemimpin khususnya Kepala.
Media massa mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan kecerdasan spiritual siswa MTs Negeri 1 Kota Bengkulu. Strategi guru Aqidah Akhlak dalam mengembangkan kecerdasan spiritual siswa di MTs Negeri 1 Kota Bengkulu melalui kegiatan seperti sholat berjamaah dan ceramah agama. Selain itu, faktor penghambat pengembangan kecerdasan spiritual siswa di MTs Negeri 1 Kota Bengkulu antara lain faktor internal yaitu rendahnya motivasi siswa, serta kurangnya pendidikan di keluarga siswa itu sendiri.
Penulis berharap kepada seluruh guru khususnya guru Akidah AKHlak untuk meningkatkan pengawasan dalam pengembangan kecerdasan spiritual siswa di MTs Negeri 1 Kota Bengkulu, agar hasilnya lebih terlihat maksimal.
METODE PENELITIAN
Lokasi dan Waktu Penelitian
Sumber Data
Dalam penelitian ini sumber datanya adalah dokumen-dokumen yang berkaitan dengan MTs Negeri 1 Kota Bengkulu.
Informan Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
Wawancara adalah proses percakapan dengan tujuan membangun informasi tentang orang, peristiwa, aktivitas, organisasi, motivasi.6 Penulis melakukan wawancara ini dengan kepala sekolah, guru keyakinan moral, dan siswa. Metode dokumentasi mencari informasi tentang suatu hal atau variabel berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, risalah rapat, agenda, dan lain-lain.7 Dalam penelitian ini, teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh informasi tentang profil MTs Negeri 1 Kota Bengkulu.
Teknik Keabsahan Data
Intinya, penerapan kriteria skala keyakinan (reliabilitas) berfungsi menggantikan konsep validitas internal yang non-kualitatif. Kriteria ini mempunyai dua fungsi: pertama, melakukan penyidikan untuk mencapai tingkat kepercayaan; kedua, menunjukkan tingkat kepercayaan terhadap hasil temuan dengan memvalidasi peneliti, bahwa kenyataannya peneliti banyak. Konsep validitas menyatakan bahwa generalisasi suatu temuan dapat diterapkan atau diterapkan pada semua konteks dalam populasi yang sama atas dasar apa yang diperoleh dari sampel yang representatif.
Mengulangi suatu penelitian pada waktu yang sama dan memperoleh hasil yang sama menunjukkan bahwa penelitian tersebut bersifat dependen. Dalam hal ini, kepastian obyektif atau tidaknya suatu hal bergantung pada persetujuan sebagian orang terhadap pandangan, pendapat, dan temuannya.
Teknik Analisis Data
Awal berdirinya MTs Negeri 1 Kota Bengkulu berpijak pada Jembatan Kecil MIS Nurul Huda di Kabupaten Bengkulu. Jumlah guru/staf MTs Negeri 1 Kota Bengkulu sebanyak 66 orang, Satpam sekolah 2 orang, Satpam sekolah 3 orang, Staf TU 11 orang, Guru 45 orang. Program peningkatan kecerdasan spiritual di sekolah, yang dibuat oleh sekolah itu sendiri, ditentukan langsung oleh pihak sekolah, dimana program ini dibentuk atau dilaksanakan di lingkungan Sekolah MTs Negeri Kota Bengkulu.”
Dalam pengembangan kecerdasan spiritual siswa di MTs Negeri 1 Kota Bengkulu tidak bisa diserahkan sepenuhnya kepada guru di sekolah tanpa adanya dorongan dari orang tuanya di rumah. Dalam penanaman nilai-nilai agama, hal pertama yang diperhatikan siswa adalah sikap orang tuanya di rumah. Kepala sekolah banyak memberikan motivasi dan masukan mengenai apa yang telah dilakukan guru dalam mengembangkan kecerdasan spiritual siswa MTs Negeri 1 Kota Bengkulu, bahkan kepala sekolah pun turut andil dalam hal tersebut yaitu menyikapi siswa yang nakal dan memberikan nasehat kepada siswa. siswa. Kerjasama antara guru Aqidah Akhlak dengan guru bidang studi lainnya. Kolaborasi antara guru di wilayah belajar Aqidah Akhlak dengan guru di wilayah belajar lainnya sangat diperlukan dalam mengembangkan kecerdasan spiritual siswa di MTs Negeri 1 Kota Bengkulu. Dengan adanya kerjasama antar guru dalam suatu lembaga pendidikan, siswa dapat dengan mudah melakukan navigasi.
“Kolaborasi antar guru untuk mengembangkan kecerdasan spiritual siswa di MTs Negeri 1 Kota Bengkulu seperti ini sangat diperlukan karena akan ada masukan dan tanggung jawab dari seluruh guru untuk memberikan bimbingan dan arahan kepada siswa, baik dalam proses belajar mengajar maupun di luar kelas. jam." Dalam pengembangan kecerdasan spiritual siswa MTs Negeri 1 Kota Bengkulu kita dibatasi oleh pengaruh lingkungan sekitar, karena bagaimanapun cara dan bentuk program pembelajaran nilai-nilai agama yang dilakukan di lingkungan tersebut. sekolah, apabila pengaruh lingkungan benar-benar mempengaruhi hal itu, maka siswa akan dengan mudah mengikuti pengaruh tersebut. Dalam pengembangan kecerdasan spiritual siswa MTs Negeri 1 Kota Bengkulu menggunakan metode seperti keteladanan, nasehat, pendekatan dan pembiasaan, karena metode tersebut lebih cocok untuk menanamkan nilai-nilai agama, karena selain membiasakan mereka pada hal-hal yang baik dalam diri mereka. keseharian mereka Saat ini mereka juga bisa meniru gurunya.
Pada saat penulis melakukan penelitian, para guru telah berusaha semaksimal mungkin menggunakan metode dan melaksanakan program untuk mengembangkan kecerdasan spiritual siswa di MTs Negeri 1 Kota Bengkulu, namun dalam segala upaya yang dilakukan pasti ada kendala.