• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM JURUSAN TARBIYAH DAN ADAB

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM JURUSAN TARBIYAH DAN ADAB "

Copied!
121
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka peneliti merumuskan masalah yang menjadi pokok bahasan dalam penelitian ini.

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Implementasi Kurikulum 2013

Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan baik kepala sekolah, guru maupun siswa sangat berkepentingan dan terkena dampak langsung dari setiap perubahan kurikulum, sehingga diharapkan perubahan kurikulum dari KTSP ke kurikulum 2013 menjadi jawaban atas segala kebutuhan pendidikan di Indonesia. . Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis kompetensi dengan memperkuat proses pengajaran dan penilaian otentik untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan.

Kurikulum Pendidikan Agama Islam

Pengembangan kurikulum pendidikan agama Islam di sekolah, madrasah dan universitas (Jakarta; PT Rajagrafindo Persada, 2005). Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa sumber materi dan materi kurikulum Pendidikan Agama Islam dapat dikembangkan melalui materi-materi yang terdapat dalam teks al-qur an dan hadis maupun dalam realitas kehidupan.

Pembentukan Karakter

Ada tiga faktor yang sangat penting dalam proses pembentukan karakter siswa yaitu (1) lingkungan keluarga sebagai lembaga pendidikan pertama dan utama bagi seorang anak, (2) lingkungan sekolah sebagai tempat siswa dapat mengembangkan potensi dirinya, ( 3) lingkungan masyarakat sebagai tempat. Pendidikan moral juga dapat diartikan sebagai pendidikan karakter, yang akan membentuk karakter yang baik pada diri siswa. Di sekolah, kepala sekolah, pengawas, guru dan staf harus memiliki pandangan yang sama dalam kaitannya dengan pembentukan karakter siswa.

Pendidik merupakan panutan bagi peserta didik dan memiliki peran yang sangat besar dalam membentuk karakter peserta didik. Proses pembentukan karakter siswa menjadi tanggung jawab semua guru di sekolah, termasuk guru bimbingan dan konseling (konselor sekolah). Dari beberapa pernyataan tersebut dapat dipahami bahwa sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam proses pembentukan karakter siswa.

Tinjauan Hasil Penelitian Relevan

Indikator yang menjadi kriteria implementasi kurikulum 2013 yang akan dikaji adalah pertumbuhan sikap, keterampilan, dan pengetahuan siswa secara keseluruhan. Kriteria tersebut telah menjelma menjadi rangkaian Kompetensi Inti yang akan dicapai dalam Kurikulum 2013, karena pelaksanaan Kurikulum 2013 lebih fokus dan menjauh dari karakter dan kompetensi yang akan dibentuk, kemudian memikirkan pengembangan kurikulum. tujuan yang ingin dicapai. Namun kriteria penelitian ini hanya tumbuhnya sikap siswa secara keseluruhan, baik sikap religius maupun sikap sosial yang terdiri dari sikap jujur, disiplin, tanggung jawab, kerjasama, kerja keras dan percaya diri.

Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa hasil analisis data yang diperoleh bahwa pembelajaran pendidikan agama Islam berpengaruh terhadap pembentukan karakter siswa di SMA Negeri 1 Baranti Kabupaten Sidenreng Rappang.36. Perbedaan penelitian di atas dengan penelitian saat ini, penelitian di atas hanya fokus pada pembelajaran agama islam dalam pembentukan karakter siswa itu sendiri, sedangkan penelitian saat ini tidak hanya fokus pada pembelajaran agama islam saja, namun juga menitikberatkan pada implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran agama Islam, sehingga berusaha membentuk karakter siswa di dalamnya.

Kerangka Pikir

Hipotesis Penelitian

H0 : Tidak terdapat pengaruh penerapan kurikulum 2013 terhadap pembentukan karakter siswa mata pelajaran PAI di SMA Negeri 2 Pinrang. H1 : Terdapat pengaruh penerapan kurikulum 2013 terhadap pembentukan karakter siswa mata pelajaran PAI di SMA Negeri 2 Pinrang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembentukan karakter siswa pada mata pelajaran PAI masuk dalam kategori sedang.

Pembahasan ini akan mendeskripsikan implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran PAI di SMA Negeri 2 Pinrang untuk siswa kelas XI. Pengenalan kurikulum 2013 pada mata pelajaran PAI diharapkan dapat memperkuat sikap siswa (tahu mengapa), keterampilan (tahu bagaimana) dan pengetahuan (tahu apa). Penerapan kurikulum 2013 memiliki pengaruh atau hubungan yang signifikan terhadap pembentukan karakter siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di kelas XI SMA Negeri 2 Pinrang.

Tabel  3.1  Data  julmah  peserta  didik  kelas  XI  SMA  Negeri  2  Pinrang  secara     keseluruhan
Tabel 3.1 Data julmah peserta didik kelas XI SMA Negeri 2 Pinrang secara keseluruhan

Defenisi Operasional Variabel

Lokasi dan Waktu Penelitian

Berdasarkan observasi awal, sekolah ini telah menggunakan kurikulum 2013 dalam program pembelajarannya, sehingga perlu implementasi yang baik dalam proses pembelajaran terutama dalam upaya pembentukan karakter siswa. Mata pelajaran yang paling besar pengaruhnya terhadap pembentukan peserta didik adalah mata pelajaran pendidikan agama Islam yang mengajarkan akhlak dan etika. Dengan adanya silabus tahun 2013 ini diharapkan proses pembelajaran pendidikan agama Islam tidak hanya diupayakan untuk dipahami dan dihafalkan, melainkan menghayati dan mengamalkan nilai-nilai mata pelajaran tersebut.

Populasi dan Sampel

Pada penelitian ini lokasi yang menjadi obyek penelitian adalah SMA Negeri 2 Pinrang yang terletak di Desa Pekkabata Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang. Sedangkan populasi heterogen adalah apabila unsur-unsur populasi yang diteliti memiliki ciri-ciri yang relatif berbeda satu sama lain. Ciri-ciri seperti ini sering dijumpai dalam penelitian sosial dan perilaku yang objeknya adalah manusia atau gejala dalam kehidupan manusia.

Jika populasi terdiri dari beberapa subpopulasi yang tidak homogen dan setiap subpopulasi akan terwakili dalam penelitian. Jumlah subpopulasi terbanyak adalah 34 siswa dan jumlah subpopulasi paling sedikit adalah 27 siswa. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah siswa yang diambil dari setiap kelas.

Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Observasi ini bertujuan untuk mencari dan mengumpulkan data yang valid mengenai keefektifan implementasi kurikulum 2013 sehingga dapat mempengaruhi pembentukan karakter siswa. Dalam penelitian ini, teknik ini digunakan peneliti untuk memperoleh data dengan cara mencatat sejumlah dokumen atau bukti tertulis seperti keadaan populasi, struktur organisasi dan data yang diperlukan untuk melengkapi penyusunan hasil penelitian. Kuesioner atau kuisioner adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan sekumpulan pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk ditanggapi sesuai dengan permintaan pengguna.

Data yang akan diperoleh dengan melakukan angket adalah mengenai reaksi siswa terhadap implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran pendidikan agama Islam oleh guru (X) dan berbagai kegiatan yang akan membentuk karakter siswa agar jujur, disiplin, bertanggung jawab, sifat kooperatif dan kerja keras (Y). Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen angket dengan skala Likert, dengan 20 pernyataan tentang hubungan penerapan kurikulum 2013 dengan pembentukan karakter siswa pada mata pelajaran PAI.

Teknik Analisis Data

Dasar pengambilan uji regresi mengacu pada dua hal, yaitu dengan membandingkan nilai thitung dengan ttabel, atau dengan membandingkan nilai signifikan dengan nilai probabilitas 0,05. Jika nilai thitung lebih besar dari nilai ttabel, berarti variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Jika nilai thitung lebih kecil dari nilai ttabel, berarti variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

Jika nilai signifikansi tidak lebih dari nilai probabilitas 0,05, berarti variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Jika nilai signifikansi lebih besar dari nilai probabilitas 0,05, berarti variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Perhitungan dengan rumus di atas menunjukkan adanya pengaruh positif atau tidak, apakah pengaruh yang ditemukan berlaku untuk populasi, dan memiliki persamaan regresi.

Tabel 3.2 Pedoman untuk memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi  No.  Interval Koefisien  Tingkat Hubungan
Tabel 3.2 Pedoman untuk memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi No. Interval Koefisien Tingkat Hubungan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pengujian Persyaratan Analisis Data

Uji validitas data variabel Implementasi Kurikulum 2013 dan Pembentukan Karakter Siswa dilampiri dengan ketentuan jika rxy lebih besar dari rtabel maka butir pernyataan dinyatakan valid pada taraf signifikansi α = 5%. Setelah dilakukan uji validasi variabel X implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran PAI yang terdiri dari 10 pernyataan dengan rtabel = 0,225, didapatkan 10 pernyataan dinyatakan valid karena rxy item pernyataan lebih besar dari rtabel. Setelah dilakukan uji validitas Y (Pembentukan Karakter Siswa) yang terdiri dari 10 butir pernyataan dengan rtabel = 0,225, diketahui 1 dari 10 butir pernyataan dinyatakan tidak valid karena nilai rxy butir pernyataan kurang dari rtabel, sehingga bahwa hanya 9 butir pernyataan yang dinyatakan valid karena nilai rxy butir pernyataan lebih besar dari rtabel.

Berdasarkan tabel di atas reliabilitas instrumen variabel Y (pembentukan karakter siswa) diperoleh dari nilai Alpha Croanboach pada taraf signifikansi α = 5%, sehingga instrumen pernyataan memiliki reliabilitas yang tinggi. H1 : Distribusi frekuensi berasal dari populasi yang berdistribusi normal H0 : Distribusi frekuensi tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Variabel Y kemudian diterima H1, artinya pendugaan distribusi frekuensi berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Tabel  4.5  Hasil  Analisis  Instrumren  Implementasi  Kurikulum  2013  Dalam  Mata Pelajaran PAI
Tabel 4.5 Hasil Analisis Instrumren Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Mata Pelajaran PAI

Pengujian Hipotesis

Tingginya hubungan atau dampak implementasi kurikulum 2013 terhadap pembentukan karakter peserta didik pada mata pelajaran pendidikan agama Islam dapat diketahui dengan kuadrat nilai koefisien korelasinya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa besarnya hubungan atau dampak implementasi kurikulum 2013 terhadap pembentukan karakter peserta didik yang kasusnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah 97,21%, pada artinya 2,79% lainnya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diamati dalam penelitian ini. Berdasarkan tabel pedoman interpretasi dapat disimpulkan bahwa implementasi kurikulum 2013 memiliki hubungan yang sangat kuat dengan pembentukan karakter siswa SMA Negeri 2 Pinrang pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (Pendidikan Agama Islam).

Sedangkan untuk melihat signifikansi persamaan regresi dapat dilihat dari nilai F sebesar 8,948 dengan tingkat signifikansi 0,04 < 0,05, maka regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel desain karakter atau dengan kata lain terdapat pengaruh variabel X (kinerja rencana pembelajaran 2013) terhadap variabel Y (pembentukan karakter). Berdasarkan koefisien pada persamaan regresi terlihat kolom B konstan sebesar 19,615 dan implementasi kurikulum 2013 sebesar 0,275. Sedangkan berdasarkan nilai thitung 2,991 > ttabel 1,993 dapat disimpulkan bahwa variabel X (Penerapan Kurikulum 2013) berpengaruh terhadap variabel Y (Pembentukan Karakter).

Table 4.10 Pedoman untuk memberi interpretasi terhadap koefisien korelasi   No.  Interval Koefisien  Tingkat Hubungan
Table 4.10 Pedoman untuk memberi interpretasi terhadap koefisien korelasi No. Interval Koefisien Tingkat Hubungan

Pembahasan Hasil Penelitian

Dalam hal ini yang menjadi prioritas utama peneliti adalah bagaimana penguatan sikap yang akan dituangkan dalam pembentukan karakter siswa di sekolah. Siswa dituntut untuk lebih aktif, inovatif dan kreatif dalam setiap proses pembelajaran sebagaimana yang ditetapkan dalam kurikulum 2013. Selain itu, skor total variabel pembentukan karakter siswa yang diperoleh dari hasil penelitian adalah 2281, skor tertinggi dari variabel ini untuk setiap responden.

Selain itu, pengaruh penerapan kurikulum 2013 terhadap pembentukan karakter siswa pada mata pelajaran PAI di SMA Negeri 2 Pinrang juga dapat dilihat pada uji regresi linier sederhana, koefisien regresi R = 0,332, dan F = 8,948 terhadap 'tingkat signifikansi 5%. Tingkat kreativitas guru PAI dalam implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran PAI juga harus lebih ditingkatkan lagi agar siswa tidak mengalami kebosanan saat mempelajari materi PAI sehingga implementasi kurikulum 2013 membantu pembentukan karakter siswa akan berpengaruh . Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Pembentukan Karakter Siswa SMA Negeri 1 Baranti Kabupaten Sidenreng Rappang.

PENUTUP

Rekomendasi

Selain itu, kami berharap kepala sekolah dapat menyediakan sarana dan prasarana yang memadai untuk memfasilitasi pelaksanaan kurikulum 2013 oleh guru Mekanisme kerja guru pendidikan agama Islam dan pengaruhnya terhadap peningkatan prestasi belajar siswa di SMP Negeri 4 Tinambung Kec. Karena kurikulum 2013 menuntut guru untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengajar, setiap kali pembelajaran PAI dilaksanakan oleh guru.

Tabel Hasil Analisis Data
Tabel Hasil Analisis Data

Gambar

Tabel  3.1  Data  julmah  peserta  didik  kelas  XI  SMA  Negeri  2  Pinrang  secara     keseluruhan
Tabel 3.2 Pedoman untuk memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi  No.  Interval Koefisien  Tingkat Hubungan
Tabel 4.1 Rangkuman hasil statistik deskriptif (variable X)
Diagram variable ini dapat ditunjukkan pada gambar berikut ini.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil simpulan, hasil perhitungan kualitas pelayanan usaha