• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI KEBIJAKAN PENGENTASAN KEMISKINAN MELALUI PROGRAM REHABILITASI SOSIAL RUMAH TIDAK LAYAK HUNI OLEH PEMERINTAH KOTA SURABAYA DI KELURAHAN BULAK BANTENG, KECAMATAN KENJERAN PROPOSAL TUGAS MATA KULIAH METODE PENELITIAN ADMINISTRASI

N/A
N/A
170@Adinda Prameiswary

Academic year: 2023

Membagikan " EVALUASI KEBIJAKAN PENGENTASAN KEMISKINAN MELALUI PROGRAM REHABILITASI SOSIAL RUMAH TIDAK LAYAK HUNI OLEH PEMERINTAH KOTA SURABAYA DI KELURAHAN BULAK BANTENG, KECAMATAN KENJERAN PROPOSAL TUGAS MATA KULIAH METODE PENELITIAN ADMINISTRASI"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian yang berjudul “Evaluasi Kebijakan Pengentasan Kemiskinan Melalui Program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni Pemerintah Kota Surabaya di Kelurahan Bulak Banteng Kecamatan Kenjeran”. Proposal penelitian ini disusun dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Metode Penelitian Administrasi pada Program Studi Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Fat Sukarno, MS, CHRA selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Nyonya. Ertien Rining Nawangsari, M.Sc. selaku Koordinator Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Pak. dan Ibu mengajar mata kuliah administrasi publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Pembangunan Nasional. Teman-teman Program Studi Administrasi Publik angkatan 2020 yang telah memberikan dukungan dan pihak-pihak lain yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan proposal penelitian ini.

  • Latar Belakang Masalah
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian
    • Manfaat Teoritis
    • Manfaat Praktis

Salah satu program yang dilakukan Pemerintah Kota Surabaya adalah Program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni. Upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Surabaya Sesuai Peraturan Wali Kota Surabaya no. 9 Tahun 2022, Pemerintah Kota Surabaya berupaya menjalani program rehabilitasi sosial rumah tidak layak huni. Program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni merupakan program Pemerintah Kota Surabaya yang mungkin merasa program tersebut masuk dalam kategori MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) Daftar Pemerintah Kota Surabaya, atau minimal mereka yang memiliki surat keterangan tidak mampu.

Mengenai target jumlah bantuan yang berasal dari program rehabilitasi sosial rumah tidak layak huni di Kota Surabaya setiap tahunnya semakin meningkat. Tujuan dari program rehabilitasi sosial rumah tidak layak huni di Kota Surabaya adalah untuk mengembalikan fungsi sosial dan meningkatkan kualitas perumahan masyarakat miskin dengan memperbaiki kondisi rumah menjadi layak huni, sehat dan aman. Bagaimana implementasi kebijakan penanggulangan kemiskinan melalui program rehabilitasi sosial rumah tidak layak huni di Desa Bulak Banteng Kecamatan Kenjeran.

Untuk mengetahui implementasi kebijakan pengentasan kemiskinan melalui Program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni di Desa Bulak Banteng Kecamatan Kenjeran. Bagi masyarakat Kota Surabaya khususnya yang terdampak kemiskinan, penelitian ini bermanfaat untuk memperkuat peran masyarakat selama proses Program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni dalam pengentasan kemiskinan Manfaat Teoritis 1.4.2 Manfaat Praktis.

Penelitian Terdahulu

Tingkat respon masyarakat terhadap program perbaikan rumah tidak layak huni cukup tinggi karena peran masyarakat sangat berpengaruh dari awal pelaksanaan program hingga akhir program. Efektivitas program dinas TNI renovasi rumah tidak layak huni (RTLH) di Komando Distrik Militer (Koramil) 0819/19 Prigen. Jenis penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan deskriptif untuk menganalisis dan mendeskripsikan program khusus TNI untuk renovasi RTLH di Koramil 0819/19 Prigen, fokus penelitian adalah mengukur efektivitas program dan lokasi penelitian Koramil 0819/19 Prigen satuan luas.

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa komitmen TNI terhadap program renovasi RTLH di Koramil 0819/19 Prigen sudah tepat sasaran programnya, menyasar warga Kabupaten Prigen, dan tepat diidentifikasi oleh arsip Koramil 0819/19 Prigen. Sosialisasi program, Koramil 0819/19 Prigen dalam setiap persiapannya melakukan sosialisasi kepada pihak-pihak terkait, untuk memberikan informasi dan sebagai bentuk pengumpulan informasi calon penerima. Oleh karena itu, dengan keadaan saat ini, ada baiknya Koramil 0819/19 Prigen mengalokasikan dana program tersebut ke program lain yang sesuai dengan kebutuhan warga kabupaten Prigen.

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi program rehabilitasi rumah tidak layak huni di Kabupaten Tuban. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan fokus penelitian menggunakan teori Leo Agustino meliputi sumber peralatan, kelembagaan, infrastruktur dan teknologi, keuangan dan regulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa evaluasi program rehabilitasi rumah tidak layak huni di Kabupaten Tuban telah berjalan dengan baik sejak tahun 2007, hal ini terlihat dari target pencapaian pelaksanaan program pada tahun 2016 hingga tahun 2020 yang mencapai 5.276 unit. Kemudian indikator infrastruktur teknologi untuk menunjang kinerja program rehabilitasi perumahan tidak layak huni tidak terpenuhi.

Program Bantuan Sosial Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RS-RTLH) dapat dikelola dengan baik oleh pelaksana program dari Dinas Sosial dengan pekerja sosial di lapangan, karena berbagai indikator proses pelaksanaan Program Bantuan RS-RTLH mendapat penilaian baik dari komunitas. . Indikator ketepatan sasaran pelaksanaan program sangat sesuai untuk masyarakat miskin yang mempunyai rumah tidak layak huni di Kota Surabaya. Sosialisasi program, Sosialisasi program pengabdian TNI pembaharuan RTLH yang diselenggarakan Koramil 0819/19 Prigen dilakukan oleh Babinsa di masing-masing desa dengan beberapa cara.

Persamaan yang terlihat dari penelitian terdahulu dan penelitian saat ini adalah sama-sama berkaitan dengan renovasi rumah tidak layak huni.

Landasan Teori

  • Evaluasi Kebijakan
  • Kebijakan Publik
  • Permukiman Kumuh
  • Program RTLH

Menurut Lester dan Stewart (Leo Agustino menjelaskan bahwa evaluasi bertujuan untuk melihat beberapa kelemahan suatu kebijakan dan mengetahui apakah kebijakan yang telah dirumuskan dan dilaksanakan dapat menghasilkan dampak yang diinginkan. Evaluasi formal adalah suatu pendekatan yang menggunakan metode deskriptif untuk menghasilkan informasi yang valid dan cepat dipercaya mengenai hasil-hasil kebijakan, namun mengevaluasi hasil-hasil tersebut berdasarkan tujuan program kebijakan yang telah diumumkan secara formal oleh pengambil kebijakan, dan evaluasi teori keputusan merupakan suatu pendekatan yang menggunakan metode deskriptif untuk menghasilkan informasi, bertanggung jawab dan hasil kebijakan yang valid dan secara eksplisit dinilai oleh berbagai aktor politik.

Penelitian mengenai evaluasi kebijakan pengentasan kemiskinan melalui program rehabilitasi sosial rumah tidak layak huni di Desa Bulak Banteng Kecamatan Kenjeran ini akan menggunakan pendekatan evaluasi formal dengan jenis evaluasi formatif, yaitu evaluasi yang dilakukan selama program berjalan secara berkesinambungan dan untuk menentukan hasil dari program yang dilaksanakan, dan hasil dari tujuan program yang ditetapkan oleh pengambil kebijakan. Mengenai penjelasan mengenai macam-macam dan kriteria evaluasi, peneliti tidak bermaksud untuk mempelajari seluruh tahapan kebijakan, melainkan hanya pada tahap evaluasi outcome saja, yaitu untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan program yang dapat diukur berdasarkan evaluasi kebijakan yang diusulkan oleh Dunn. Kebijakan publik merupakan keputusan yang mengikat masyarakat umum pada tingkat strategis atau umumnya diambil oleh otoritas publik (Suharto, 2008).

Menurut Bridgeman dan Davis (2004) dalam Edi Suharto (2007;5), menjelaskan bahwa kebijakan publik mempunyai tiga dimensi yang saling berkaitan, yaitu sebagai berikut. Artinya kebijakan publik adalah serangkaian tindakan pemerintah yang dirancang untuk mencapai hasil tertentu yang diharapkan oleh masyarakat sebagai konstituen pemerintahan; Kebijakan publik merupakan suatu konsep, prinsip, atau pedoman untuk bertindak atau tidak terhadap suatu permasalahan tertentu.

Kebijakan publik selalu berkembang sesuai situasi dan kondisi yang ada dalam jangka waktu tertentu, sehingga kebijakan tersebut tidak bersifat statis. Kebijakan publik yang dibuat oleh pemerintah pada dasarnya dijadikan landasan untuk memutar roda pemerintahan. Permukiman kumuh menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 Pasal 1 ayat (13) adalah permukiman yang tidak layak huni karena tidak teraturnya bangunan, tingginya tingkat kepadatan bangunan, dan mutu bangunan serta sarana dan prasarana yang tidak memenuhi persyaratan. . .

Pekerjaan tidak tetap (pekerja lepas)/penghasilan di bawah upah minimum/janda Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RS-RTLH) merupakan program kesejahteraan sosial bagi masyarakat miskin untuk mewujudkan rumah layak huni. Untuk bantuan kepada masyarakat miskin yang memiliki rumah tidak layak huni di perkotaan, penyalurannya dilakukan oleh Direktorat Pengentasan Kemiskinan Perkotaan Kementerian Sosial Republik Indonesia. Program ini menawarkan bantuan berupa renovasi rumah kepada masyarakat yang memiliki rumah tidak layak huni.

Kerangka Berfikir

Program RS-RTLH dilaksanakan di wilayah yang masyarakatnya masih memiliki rumah tidak layak huni, baik di perkotaan maupun perdesaan. Penanggung jawab kegiatan program RS-RTLH di lingkungan Kementerian Sosial Republik Indonesia adalah Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Pengentasan Kemiskinan. Kemudian dalam pelaksanaannya, penyaluran bantuan program RS-RTLH dibagi menjadi 2 sasaran, yaitu bantuan kepada masyarakat miskin di perdesaan, dan bantuan kepada masyarakat miskin di perkotaan.

Sedangkan penyalurannya ke perdesaan dilakukan oleh Direktorat Pengentasan Kemiskinan Perdesaan Kementerian Sosial Republik Indonesia. Selain itu, ada juga pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota yang juga melaksanakan program yang sama dengan Kementerian Sosial RI. Namun petunjuk pelaksanaan program tetap mengacu pada pedoman umum program RS-RTLH dari Kementerian Sosial Republik Indonesia.

Program RS-RTLH di daerah dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi bersama Dinas Sosial Kota/Kabupaten sebagai upaya untuk mengatasi masalah kemiskinan. Program tersebut berupa dana stimulus yang anggarannya bersumber dari APBD kota/kabupaten, provinsi, dan negara. Bantuan program RS-RTLH bersifat insentif sehingga hanya untuk pemugaran/renovasi, bukan renovasi rumah total.

Tujuan lain dari program ini adalah untuk mengembalikan rasa solidaritas sosial dan gotong royong di masyarakat yang kini mulai memudar. Maka saya terinspirasi untuk membantu masyarakat miskin penerima program ini untuk meringankan beban mereka.

  • Jenis Penelitian
  • Lokasi Penelitian
  • Fokus Penelitian
  • Sumber Data dan Teknik Penentuan Informan
    • Sumber Data
    • Teknik Penentuan Informan
  • Teknik Pengumpulan Data
    • Teknik Observasi
    • Wawancara
    • Dokumentasi
    • Triangulasi
  • Teknik Analisis Data
    • Reduksi Data
    • Penyajian Data
    • Penarikan Kesimpulan/verifikasi
  • Keabsahan Data
    • Uji Kredibilitas ( Credibility)
    • Uji Transferabilitas (Transferability)
    • Uji Konfirmabilitas (Konfirmability)

Sumber data yang dimaksud dalam penelitian adalah subjek dari mana data tersebut diperoleh dan mempunyai informasi yang jelas tentang cara pengumpulan data dan cara pengolahan data tersebut. Pengertian sumber data menurut Suharsimi Arikunto adalah sumber data yang dimaksud dalam penelitian adalah subjek dari mana data itu diperoleh. Informan dalam penelitian ini adalah mereka yang mempunyai data yang relevan dengan penelitian dan bersedia memberikan data yang komprehensif tentang masalah penelitian.

Dalam suatu penelitian hendaknya peneliti memilih teknik pengumpulan data yang tepat karena teknik pengumpulan data merupakan hakikat penelitian karena tujuan utama penelitian adalah memperoleh data. Teknik pengumpulan data adalah teknik atau metode yang digunakan untuk mengumpulkan data yang akan dipelajari. Artinya, teknik pengumpulan data memerlukan langkah-langkah yang strategis dan sistematis untuk memperoleh data yang valid dan juga sesuai dengan kenyataan.

Dengan mengetahui teknik pengumpulan data, peneliti akan memperoleh sumber data yang memenuhi standar data. Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang memadukan berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang ada. Apabila peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data sekaligus menguji reliabilitas data, yaitu memeriksa keandalan data dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda dan sumber data yang berbeda.

Triangulasi teknis artinya peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda untuk memperoleh data dari 44 sumber yang sama. Peneliti menggunakan observasi partisipan, wawancara mendalam dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara bersamaan. Dalam perluasan observasi untuk menguji keandalan data penelitian, yaitu dengan mengamati benar atau tidaknya data yang diperoleh sebelumnya ketika diperiksa kembali di lapangan.

Triangulasi sumber dapat dilakukan dengan cara memeriksa data yang diperoleh dari berbagai sumber. Analisis kasus negatif dapat dilakukan dengan mencari data yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan data yang ditemukan lebih dalam. Bahan referensi merupakan bagian penunjang untuk membuktikan secara autentik data yang ditemukan peneliti.

Referensi

Dokumen terkait

Program rehabilitasi sosial rumah tidak layak huni ini sangat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hunian yang layak sehingga masyarakat mampu menjalankan peran dan fungsi

Program rehabilitasi sosial rumah tidak layak huni ini sangat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hunian yang layak sehingga masyarakat mampu menjalankan peran dan fungsi

Kegiatan Rehabilitasi Sosial - Rumah Tidak Layak Huni bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial penduduk miskin melaui pemberian kepada yang bersangkutan

expectation dengan kepuasan pernikahan pada pasangan yang menikah di usia remaja akhir di kelurahan bulak banteng kecamatan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data dapat menyimpulkan bahwa Implementasi Kebijakan Pedoman Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) bagi

Berdasarkan analisis data diperoleh kesimpulan bahwa evaluasi pelaksanaan program rehabilitasi sosial rumah tidak layak huni di Jorong Kandang Melabung Nagari

Keberhasilan pelaksanaan rehabilitasi sosial rumah tidak layak huni sebagai sebuah kebijakan yang dijalan suatu organisasi pemerintah dalam hal ini Dinas Sosial Tenaga Kerja dan

viii EVALUASI PROGRAM REHABILITAS RUMAH TIDAK LAYAK HUNI TAHUN 2021 DI KELURAHAN TANJUNG UNGGAT TANJUNGPINANG Oleh: Nur Halimah Nim: 180563201060 ABSTRAK Program Rumah Tidak