PROPOSAL PENELITIAN PROPOSAL PENELITIAN
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN
STUNTING
STUNTING PPADA BALITA 24-59 BULAN ADA BALITA 24-59 BULAN DI WIDI WILALAYYAHAH PUSKESMAS RERADUMPI
PUSKESMAS RERADUMPI
Di Susun Oleh Di Susun Oleh TRISYA RANGKABUAK TRISYA RANGKABUAK
P071245230131 P071245230131
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNI
POLITEKNIK KESK KESEHATEHATAN KEAN KEMENKES MENKES JAJAYYAPURAAPURA PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
TAHUN 2023 TAHUN 2023
HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN PERSETUJUAN
Proposal skripsi ini telah diperiksa, disetujui dan siap
Proposal skripsi ini telah diperiksa, disetujui dan siap untuk diujikanuntuk diujikan dihadapan tim penguji proposal skripsi program studi Sarjana dihadapan tim penguji proposal skripsi program studi Sarjana
Terapan Kebidanan Poltekes Kemenkes Jayapura Terapan Kebidanan Poltekes Kemenkes Jayapura
Jayapura,
Jayapura, Desember Desember 20232023
P
Peemmbbiimmbbiinng g 11 PPeemmbbiimmbbiinng g 22
En
Endadanng g TTririssnanawwatati, i, S.S.STST., ., MM.K.Kebeb NuNur Fr Fititririanana a IrIriyiyanani , i , SS.S.STT., ., M.M.KeKess
DA
DAFTFTAR AR ISISII HALAMAN JUDUL
HALAMAN JUDUL... ii DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...iiii BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN A.
A. Latar Belakang...Latar Belakang... 11 B.
B. RumuRumusan Masan Masalahsalah... 77 C.
C. TuTujuan juan PenelPenelitianitian...7...7 D.
D. ManfaManfaat at PenePenelitianlitian...9.9 E.
E. KeasKeaslian lian Data.Data...10.10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.
A. TinjauaTinjauan Umum Tn Umum Tentang Stunting...entang Stunting...1313 B.
B. FaktFaktor or PenyPenyebab ebab StuntStunting..ing...23...23 C.
C. Karakteristik Karakteristik Balita...Balita...3737 D.
D. Karakteristik Karakteristik Ibu...Ibu...3939 E.
E. KeranKerangka gka TTeori.eori... 4242 F
F.. KeranKerangka gka KonsKonsep...ep...43...43 G.
G. DefenDefenisi isi OperaOperasionsional....al...44...44 H.
H. HipotHipotesis esis PenePenelitianlitian...46...46 BAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A.
A. Rancangan PenRancangan Penelitian...elitian... 4747 B.
B. LokaLokasi si dan Waktu Penelitiadan Waktu Penelitian...n...4747 C.
C. Populasi Populasi dan dan Sampel Sampel Penelitian...Penelitian...4747 D.
D. Pengumpulan Pengumpulan Data...Data...5050 E.
E. PengPengolahaolahan n Data.Data...50..50 F
F.. AnaliAnalisis sis Data.Data... 5252 DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
LAMPIRAN
BAB I BAB I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN A.
A. LaLatatar r BeBelalakakangng Me
Menunururut t WHWHO, O, ststununtiting ng adadalalah ah gagangngguguan an pepertrtumumbubuhahan n dadann pe
perkrkemembabangngan an ananak ak akakibibat at kekekukurarangngan an gigizi zi krkrononis is dadan n ininfefeksksii berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar
di bawah standar. Di seluruh dunia seb. Di seluruh dunia sebesar 22 persen esar 22 persen atau sebanyakatau sebanyak 14
149,9,2 2 jujuta ta jijiwa wa papada da tatahuhun n 20202020. . Di Di InIndodonenesisia, a, beberdrdasasararkakann data
data Asian Asian Development Development Bank Bank , , ppaadda a ttaahhuun n 22002222 persentase
persentase Prevalence of Stunting Among Children Under 5 Years of Prevalence of Stunting Among Children Under 5 Years of Age
Age ddi i IInnddoonneessiia a sseebbeessaar r 3311,,8 8 ppeerrsseenn. . JJuummllaah h tteerrsseebbuutt,, menyebabkan Indonesia berada pada urutan ke-10 di wilayah Asia menyebabkan Indonesia berada pada urutan ke-10 di wilayah Asia T
Tengenggargara. a. SelSelanjanjutnutnya ya padpada a tahtahun un 2022022, 2, berberdasdasarkarkan an datdata a dardarii Kem
Kemententerierian an KesKesehaehatantan, , angangkaka stunting stunting InIndodonenesisia a beberhrhasasil il tutururunn menjadi 21,6 persen (ADB, 2023).
menjadi 21,6 persen (ADB, 2023).
Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak aki
akibat bat kekkekuraurangangan n gizgizi i krokronis nis dan dan infinfekseksi i berberulaulang, ng, yanyang g ditditandandaiai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar yang dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar yang d
diitteettaappkkaan n oolleeh h mmeennteterri i yyaanng g mmeennyyeelelennggggaararakkaan n uururussaann pe
pememeririntntahahan an di di bibidadang ng kekesesehahatatan.Sn.Stutuntntining g atatau au seserinring g didisesebubutt pendek adalah kondisi gagal tumbuh pada anak berusia dibawah 5 pendek adalah kondisi gagal tumbuh pada anak berusia dibawah 5 tah
tahun un (ba(balitlita) a) akiakibat bat kekkekuraurangangan n gizgizi i krokronis nis dan dan infinfekseksi i berberulaulangng
terutama pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu terutama pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu dari janin hingga anak berusia 23 bulan (Shama et al., 2023).
dari janin hingga anak berusia 23 bulan (Shama et al., 2023).
PelakPelaksanasanaan an StrateStrategi gi NasioNasional nal PercePercepatan Penurunapatan Penurunan n StuntStuntinging dilakukan peninjauan kembali berdasarkan hasil Evaluasi pencapaian dilakukan peninjauan kembali berdasarkan hasil Evaluasi pencapaian target antara pada tahun 2024 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 target antara pada tahun 2024 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 aya
ayat (1).t (1).( Pera( Peraturturan Pean Perprrpres es NOMNOMOR 72 TOR 72 TAHUAHUN 202N 2021 1 TTententangang Percepatan Penurunan Stunting. (Perpres, 2020)
Percepatan Penurunan Stunting. (Perpres, 2020) WHO
WHO menamenargetkrgetkan an penupenurunan runan prevprevalensalensi i stuntstunting ing sebasebanyaknyak 40
40% % papada da tatahuhun n 202025 25 (K(Kememenenkekes s RIRI, , 20201818). ). StStraratetegi gi NaNasisiononalal Percepatan Penurunan Sfiinting sebagaimana dimaksud dalam Pasal Percepatan Penurunan Sfiinting sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
2 didilalaksksananakakan an ununtutuk k memencncapapai ai tatargrget et tutujujuan an pepembmbanangugunanann berkelanjutan pada tahun 2030.
berkelanjutan pada tahun 2030.
Berdasarkan data hasil SSGI tahun 2021 prevalensi stunting Berdasarkan data hasil SSGI tahun 2021 prevalensi stunting menga
mengalami penulami penurunan yarunan yaitu 24,4itu 24,4%. %. PrevPrevalensalensi stuntini stunting ini masihg ini masih dik
dikateategorgorikaikan n tintinggi ggi mesmeskipkipun un menmengalgalami ami penpenuruurunan nan dardari i tahtahunun sebel
sebelumnyumnya a karenkarena a beradberada a diatadiatas s cut-ocut-off ff (>20%) yang (>20%) yang menjamenjadikandikan stunting sebagai masalah kesehatan masyarakat. Hasil survei Status stunting sebagai masalah kesehatan masyarakat. Hasil survei Status Giz
Gizi i IndIndoneonesia sia (SS(SSGI) GI) padpada a tahtahun un 2022023 3 menmenunjunjukkukkan an penpenuruurunannan prevalensi stunting pada balita di Indonesia. Berdasarkan data dari prevalensi stunting pada balita di Indonesia. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, prevalensi stunting turun menjadi 21,6% dari Kementerian Kesehatan, prevalensi stunting turun menjadi 21,6% dari sebelumnya 24,4% 1. Penurunan ini
sebelumnya 24,4% 1. Penurunan ini mencerminkan upaya pemerintahmencerminkan upaya pemerintah dalam meningkatkan kondisi gizi anak-anak di negara ini. Stunting, dalam meningkatkan kondisi gizi anak-anak di negara ini. Stunting,
selain memengaruhi tinggi badan, juga dapat berdampak negatif pada selain memengaruhi tinggi badan, juga dapat berdampak negatif pada kemampuan belajar anak-anak. (Kemenkes RI, 2023)
kemampuan belajar anak-anak. (Kemenkes RI, 2023)
Salah satu program prioritas pembangunan kesehatan dalam Salah satu program prioritas pembangunan kesehatan dalam per
periodiode e tahtahun un 2022020-20-2024 024 adaadalah lah penpenuruurunan nan preprevalvalensensi i stustuntinting.ng.
Upaya peningkatan gizi masyarakat termasuk penurunan prevalensi Upaya peningkatan gizi masyarakat termasuk penurunan prevalensi stu
stuntinting ng menmenjadjadi i salsalah ah satsatu u pripriorioritas tas pempembanbangungunan an nasnasionional al yanyangg tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024. Penurunan prevalensi stunting ditargetkan (RPJMN) tahun 2020-2024. Penurunan prevalensi stunting ditargetkan sebesar 14% (Kemenkes RI, 2020).
sebesar 14% (Kemenkes RI, 2020).
Di Provinsi Papua Sebanyak 2.769 anak berumur di bawah Di Provinsi Papua Sebanyak 2.769 anak berumur di bawah li
lima ma tatahuhun n di di keketatahuhui i memengngalalamamii stuntingstunting atatau au tetengngkekes s hihingnggaga September 2023. Berdasarkan data sistem elektronik Pencatatan dan September 2023. Berdasarkan data sistem elektronik Pencatatan dan Pelap
Pelaporan Gizi oran Gizi BerbaBerbasis sis MasyMasyarakaarakat t (ePPG(ePPGBM), 2.769 BM), 2.769 anak balitaanak balita dari total 23.548 anak
dari total 23.548 anak yang diukur hingga September 2023 mengalamiyang diukur hingga September 2023 mengalami tengkes. Anak balita dengan tengkes ditemukan di Kota Jayapura, tengkes. Anak balita dengan tengkes ditemukan di Kota Jayapura, Ka
Kabubupapateten n JaJayayapupurara, , KaKabubupapateten n KeKeereromom, , KaKabubupapateten n SaSarmrmi,i, Kabupaten Mamberamo Raya, Kabupaten Biak Numfor, Kabupaten Kabupaten Mamberamo Raya, Kabupaten Biak Numfor, Kabupaten Supiori, Kabupaten Waropen, dan Kabupaten Kepulauan Yapen, dan Supiori, Kabupaten Waropen, dan Kabupaten Kepulauan Yapen, dan Angka
Angka prevalensi prevalensi tengkes tengkes tertinggi tertinggi di di Papua Papua tercatat tercatat di di MamberamoMamberamo Raya, Supiori, dan Sarmi. Prevalensi tengkes di Mamberamo Raya Raya, Supiori, dan Sarmi. Prevalensi tengkes di Mamberamo Raya tercatat 30,8 persen, sementara di Supiori 24,5 persen, dan Sarmi tercatat 30,8 persen, sementara di Supiori 24,5 persen, dan Sarmi dengan prevalensi 20,3 persen. Sementara angka prevalensi kasus dengan prevalensi 20,3 persen. Sementara angka prevalensi kasus te
tengngkekes s sesecacara ra nanasisiononal al memencncapapai ai 14 14 pepersrsenen. . TTererkakait it KoKondndisisii
Preve
Prevelensi Stunting lensi Stunting KabuKabupaten Kepulauapaten Kepulauan n YYapen apen dari dari tahun 2019tahun 2019 terjad
terjadi i peninpeningkatgkatan di posisan di posisi i 50.4% se50.4% sementamentara terjadra terjadi penurui penurunannan pada
pada 2021 menja2021 menjadi 33.1% dan pada 2022 menjadi 31.1%. di 33.1% dan pada 2022 menjadi 31.1%. (Pemp(Pempro,ro, 2023)
2023) Se
Semementntarara a jijika ka didibabandndiningkgkan an dadari ri dadata ta E-E-PPPPGBGBM M BuBulalann September 2023 menunjukkan ada 9.742 Balita yang tersebar pada September 2023 menunjukkan ada 9.742 Balita yang tersebar pada 13
13 DisDistritrik k Di Di KabKabupaupaten ten KepKepulaulauan uan YYapeapen n yanyang g menmenjadjadi i sassasaraarann pen
pengukgukurauran. n. SemSemententara ara ReaRealislisasi asi PenPengukgukurauran n barbaru u menmenjanjangkagkauu 3.
3.74744, 4, dedengngan an rinrincician an sesebabagagai i beberikrikut ut anantatara ra lalainin, , babalilita ta sasangngatat Pe
Pendndek ek sesebabanynyak ak 10103 3 OrOranang, g, PePendndek ek 20200 0 OrOranang g dadan n StStununtintingg seban
sebanyak 303 Orang yak 303 Orang dengdengan Prevelean Prevelensi 8.09 % nsi 8.09 % tingktingkat Kabupaat Kabupatenten Ke
Kepupulalauauan n YYapapen en dadan n PuPuskskesesmamas s ReReraradudumpmpi i mememimililiki ki 2,2,8181 prevalensi
prevalensi stunting.(Ystunting.(Yapen, apen, 2023)2023)
Puskesmas Reradumpi merupakan salah satu puskesmas yang Puskesmas Reradumpi merupakan salah satu puskesmas yang be
berarada da di di KaKabubupapateten n KeKepupulalauauan n YYapapenen. . BeBerdrdasasararkakan n dadata ta dadariri Puskesmas Reradumpi dari dinas Kesehastan Kabupaten diketahui Puskesmas Reradumpi dari dinas Kesehastan Kabupaten diketahui ba
bahwhwa a kakasusus s ststununtiting ng memengngalalamami i pepenunururunanan. n. PaPada da tatahuhun n 20202222 terdap
terdapat sebanat sebanyak 65 kasyak 65 kasus, pada tahus, pada tahun 2023 menun 2023 menurun urun 13 kasu13 kasuss atau
atau 2,81 2,81 % % kasus kasus .Wilayah .Wilayah kerja kerja Puskesmas Puskesmas Reradumpi Reradumpi terdiri terdiri daridari 2
2 distrik yaitu distrik distrik yaitu distrik Nuasawani daNuasawani dan Distrik kepun Distrik kepulauan lauan Ambai. DistrikAmbai. Distrik Nusawani ( Umani, Nuniande, dorau, Saweru, dan Perea) sedangkan Nusawani ( Umani, Nuniande, dorau, Saweru, dan Perea) sedangkan Dis
Distritrik k KepKepulaulauan uan AmbAmbai ai terterdirdiri i dardari i ( ( MamMambawbawi, i, TTorooroa, a, RonRondepdepi,i, Baisore, Ambai II, Aiwaranggani, Ambai I, Imboriawa, Bairei, Wamori, Baisore, Ambai II, Aiwaranggani, Ambai I, Imboriawa, Bairei, Wamori,
Kawipi, Marawi dan Adiwipi.
Kawipi, Marawi dan Adiwipi. P Pada penyelenggaraan Hari Gizi Nasionalada penyelenggaraan Hari Gizi Nasional ke-63 di tahun ini, Kementerian Kesehatan mengangkat tema “Protein ke-63 di tahun ini, Kementerian Kesehatan mengangkat tema “Protein Hew
Hewani ani CegCegah ah StuStuntinting”ng”. . PadPada a temtema a tertersebsebut ut menmenyadyadarkarkan an kitkitaa bahwa Stunting masih menjadi masalah kesehatan yang banyak kita bahwa Stunting masih menjadi masalah kesehatan yang banyak kita temukan disekitar. Pendapat tersebut juga dibuktikan dengan capaian temukan disekitar. Pendapat tersebut juga dibuktikan dengan capaian stunting pada tahun 2022 yang mencapai 21,6% (SSGI 2022).
stunting pada tahun 2022 yang mencapai 21,6% (SSGI 2022).
Dengan demikian, pemenuhan protein hewani pada ibu hamil, Dengan demikian, pemenuhan protein hewani pada ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan balita harus terus mendapatkan perhatian. hal ibu menyusui, bayi dan balita harus terus mendapatkan perhatian. hal ini dikarenakan pangan hewani mempunyai kandungan zat gizi yang ini dikarenakan pangan hewani mempunyai kandungan zat gizi yang lengkap, kaya protein hewani dan vitamin yang sangat penting dalam lengkap, kaya protein hewani dan vitamin yang sangat penting dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan Si Kecil.
mendukung pertumbuhan dan perkembangan Si Kecil.
UN
UNICICEF EF memenjnjelelasaskakan n tetentntanang g fafaktktor or pepenynyebebab ab teterjarjadidinynyaa stunting dibagi menjadi 3 yaitu faktor langsung, faktor tidak langsung stunting dibagi menjadi 3 yaitu faktor langsung, faktor tidak langsung dan penyebab dasar. Penyebab langsung stunting yang terdiri dari dan penyebab dasar. Penyebab langsung stunting yang terdiri dari faktor penyakit dan asupan zat gizi. Kemudian faktor tidak langsung faktor penyakit dan asupan zat gizi. Kemudian faktor tidak langsung ya
yaitu itu fafaktktor or popola la asasuh uh (IM(IMD D dadan n ASASI I EkEksksklulusisif)f), , akakseses s teterhrhadadapap makan
makanan, an, akseakses s terhadterhadap ap layanlayanan an kesekesehatan (Imunisashatan (Imunisasi), i), sanitsanitasiasi lingkungan (Sumber air bersih, tempat BAB), karakteristik anak (berat lingkungan (Sumber air bersih, tempat BAB), karakteristik anak (berat badan lahir, panjang badan lahir) dan karakteristik ibu (tinggi badan badan lahir, panjang badan lahir) dan karakteristik ibu (tinggi badan ibu, jarak kehamilan, lingkar lengan atas). Namun, penyebab dasar ibu, jarak kehamilan, lingkar lengan atas). Namun, penyebab dasar dari semua ini adalah pekerjaan, tingkat pendidikan, jumlah anggota dari semua ini adalah pekerjaan, tingkat pendidikan, jumlah anggota rumah tangga danstatus ekonomi (WHO, 2022a).
rumah tangga danstatus ekonomi (WHO, 2022a).
Asupan
Asupan zat zat gizi gizi pada pada balita balita sangat sangat penting penting dalam dalam mendukungmendukung pertumbuhan sesuai dengan grafik pertumbuhannya agar tidak terjadi pertumbuhan sesuai dengan grafik pertumbuhannya agar tidak terjadi gagal tumbuh (growth faltering) yang dapat menyebabkan stunting.
gagal tumbuh (growth faltering) yang dapat menyebabkan stunting.
Pad
Pada a tahtahun un 2012017 7 sebsebanyanyak ak 43,43,2% 2% balbalita ita di di IndIndoneonesia sia menmengalgalamiami defis
defisit it energenergi i dan 31,9% dan 31,9% balita mengalabalita mengalami mi defisdefisit it proteprotein in (Keme(Kemenkesnkes,, 2018)
2018). Kemudia. Kemudian, n, penypenyakit infekakit infeksi seperti diasi seperti diare dapat mengre dapat menganggangguu pen
penyeryerapaapan n nutnutrisrisi i padpada a proproses ses penpencercernaanaan. n. (He(Hendrndraswaswari ari et et al.al.,, 2021). Penyakit infeksi yang diderita bayi dapat menyebabkan berat 2021). Penyakit infeksi yang diderita bayi dapat menyebabkan berat badan bayi turun. Jika kondisi ini
badan bayi turun. Jika kondisi ini terjadi dalam waktu yang cukup lamaterjadi dalam waktu yang cukup lama dan tidak disertai
dan tidak disertai dengan pemberian asupan yang cukup untuk prosesdengan pemberian asupan yang cukup untuk proses penyembuhan maka dapat mengakibatkan stunting. (Mahadewi, 2021) penyembuhan maka dapat mengakibatkan stunting. (Mahadewi, 2021) Hasil survei pendahuluan dilakukan kepada 14 responden (7 Hasil survei pendahuluan dilakukan kepada 14 responden (7 stunting dan 7 tidak stunting) di Desa Karangmumcang menunjukkan stunting dan 7 tidak stunting) di Desa Karangmumcang menunjukkan hasil sebanyak 14 orang responden memiliki jumlah anggota keluarga hasil sebanyak 14 orang responden memiliki jumlah anggota keluarga lebih dari 4, terdapat 14 orang responden memiliki jarak kehamilan lebih dari 4, terdapat 14 orang responden memiliki jarak kehamilan anak lebih dari 2 tahun, sebanyak 7 balita memiliki berat badan lahir anak lebih dari 2 tahun, sebanyak 7 balita memiliki berat badan lahir
<2500 gram, sebanyak 7 balita memiliki panjang badan lahir <48 cm,
<2500 gram, sebanyak 7 balita memiliki panjang badan lahir <48 cm, sebanyak 10 balita pernah mengalami diare > 3 kali dalam 6 bulan sebanyak 10 balita pernah mengalami diare > 3 kali dalam 6 bulan terakhir, sebanyak 7 orang Ibu memiliki LiLA <23,5 cm, sebanyak 8 terakhir, sebanyak 7 orang Ibu memiliki LiLA <23,5 cm, sebanyak 8 or
oranang g IbIbu u mememimililiki ki titingnggi gi <1<15050cmcm, , sesebabanynyak ak 14 14 ororanang g babalilitata melakukan IMD, sebanyak 7 orang balita memiliki riwayat ASI tidak melakukan IMD, sebanyak 7 orang balita memiliki riwayat ASI tidak eksklusif, 8 orang balita memiliki tingkat asupan energi yang kurang, eksklusif, 8 orang balita memiliki tingkat asupan energi yang kurang, sebanyak 7 orang balita memiliki tingkat asupan energi yang kurang sebanyak 7 orang balita memiliki tingkat asupan energi yang kurang
da
dan n sesebabanynyak ak 14 14 ororanang g babalilita ta mememimililiki ki riwriwayayat at imimununasasi i sesecacarara lengkap. (Tongkonoo et al., 2021)
lengkap. (Tongkonoo et al., 2021)
Berdasarkan review jurnal penelitian menunjukkan bahwa ibu Berdasarkan review jurnal penelitian menunjukkan bahwa ibu dengan tinggi badan yang pendek (<150 cm) memiliki risiko untuk dengan tinggi badan yang pendek (<150 cm) memiliki risiko untuk mem
memilikiliki i anaanak k stustuntinting ng sebsebesaesar r 2,7 2,7 kalkali i leblebih ih besbesar ar dibdibandandingingkankan de
dengngan an ibibu u bebertrtininggggi i babadadan n nonormrmal al >1>150 50 cm cm (A(Andndarari,i, et.al.,et.al.,2020).2020).
Ambang batas LiLA
Ambang batas LiLA WUS dengan risiko KEK di Indonesia adaWUS dengan risiko KEK di Indonesia adalah 23,5.lah 23,5.
Apabila
Apabila kurang kurang dari dari 23,5 23,5 artinya artinya wanita wanita tersebut tersebut mempunyai mempunyai risikorisiko KE
KEK, K, dadan n didipeperkrkirairakakan n akakan an memelalahihirkrkan an babayi yi beberarat t lalahihir r rerendndahah (BBLR). Bayi dengan BBLR mempunyai risiko kematian, gizi kurang, (BBLR). Bayi dengan BBLR mempunyai risiko kematian, gizi kurang, ga
gangngguguan an pepertrtumumbubuhahan, n, dadan n gagangngguguan an peperkrkemembabangngan an ananakak (Supariasa,
(Supariasa, et.al et.al ., 2016).., 2016).
Has
Hasil penelil penelitiaitian n di kota Seradi kota Serang menung menunjunjukkakkan bahwa n bahwa balbalitaita den
dengan gan BBLBBLR R berberpelpeluanuang g 6,06,041 41 kalkali i leblebih ih besbesar ar untuntuk uk menmengalgalamiami stunting dibandingkan dengan balita dengan berat badan lahir normal stunting dibandingkan dengan balita dengan berat badan lahir normal dan adanya hubungan yang signifikan antara status pemberian ASI dan adanya hubungan yang signifikan antara status pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting. Balita
eksklusif dengan kejadian stunting. Balita yang tidak mendapatkan ASIyang tidak mendapatkan ASI eksklusif berpeluang 4,286 kali lebih besar untuk mengalami stunting eksklusif berpeluang 4,286 kali lebih besar untuk mengalami stunting di
dibabandndiningkgkan an dedengngan an babalilita ta yayang ng memendndapapatatkakan n ASASI I ekeksksklulusisif f (Halim
(Halimatusyatusyadiahadiah, , 20192019). ). Balita dengan panjang Balita dengan panjang lahir pendek lahir pendek jugajuga mempunyai risiko stunting 3,75 kali lebih besar dibandingkan dengan mempunyai risiko stunting 3,75 kali lebih besar dibandingkan dengan ba
bayi yi dedengngan an papanjnjanang g lalahihir r nonormrmal al (H(Hididayayahah,, et.al.,et.al., 20202020). ). TiTingkangkatt as
asupupan an enenerergi gi dadan n asasupupan an prprototeiein n mememumunynyai ai huhububungngan an yayangng
signi
signifikan dengafikan dengan n kejadkejadian stunting (Setiaian stunting (Setiawan,wan, etet.a.al.l.,, 2018). Selain2018). Selain a
assuuppaan n mmaakkaannaan n ppeennyyaakkiit t iinnffeekkssi i sseeppeerrtti i ddiiaarre e jjuugga a ttuurruutt me
mempmpenengagaruruhi hi ststununtitingng, , BeBerdrdasasararkakan n pepenenelilititian an LuLusisianana a dadann Anggraeni
Anggraeni tahun tahun 2021 2021 menyatakan menyatakan bahwa bahwa terdapat terdapat hubungn hubungn riwayatriwayat penyakit diare dengan kejadian stunting.
penyakit diare dengan kejadian stunting.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis tertarik untuk Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis tertarik untuk melak
melakukan ukan penepenelitian litian mengemengenai nai “Fak“Faktor-Fator-Faktor ktor yang yang berhuberhubungbunganan de
denngagan n KKejejaadidian an StStuuntntining g papada da BaBalilita ta UmUmur ur 2424-5-59 9 BuBulalan n ddii Puskesmas Reraadumpi, distrik
Puskesmas Reraadumpi, distrik kepulauan ambai Tkepulauan ambai Tahun 2024”.ahun 2024”.
B.
B. RuRumumusasan Masan Masalalahh
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan ya
yang ng dadapapat t didirurumumuskskan an adadalalah ah “A“Apa pa sasaja ja fafaktktoror-f-fakaktotor r yayangng berhubungan dengan kejadian stunting pada balita umur 24-59 bulan berhubungan dengan kejadian stunting pada balita umur 24-59 bulan di Puskesmas Reradumpi pada tahun
di Puskesmas Reradumpi pada tahun 2024?”.2024?”.
C.
C. TTujuujuan Pean Penelnelitiaitiann
1. Tujun Umum 1. Tujun Umum
Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita umur 24-59 bulan di Puskesmas Reradumpi stunting pada balita umur 24-59 bulan di Puskesmas Reradumpi tahun 2024.
tahun 2024.
2. Tujuan Khusus 2. Tujuan Khusus
a.
a. MengMengetahuetahui hubuni hubungan pola mgan pola makan paakan pada balida balita dengta dengan kejaan kejadiandian stu
stuntinting ng padpada a balbalita ita umuumur r 24-24-59 59 bulbulan an di di DisDistrik trik KepKepulaulauanuan
b.
b. MeMengngetetahahui ui huhububungngan an beberarat t babadadan n lalahihir r dedengngan an kekejajadidianan stu
stuntinting ng padpada a balbalita ita umuumur r 24-24-59 59 bulbulan an di di DisDistrik trik KepKepulaulauanuan Ambai tahun 2024.
Ambai tahun 2024.
c.
c. MenMengetgetahuahui i hubhubungungan panjan panjang badang badan lahir denan lahir dengan kejgan kejadiadianan stu
stuntinting ng padpada a balbalita ita umuumur r 24-24-59 59 bulbulan an di di DisDistrik trik KepKepulaulauanuan Ambai tahun 2024.
Ambai tahun 2024.
d.
d. MeMengngetetahahui ui huhububungngan an titingnggi gi babadadan n ororanang g tutua a babayi yi dedengnganan ke
kejajadidian an ststununtiting ng papada da babalitlita a umumur ur 2424-5-59 9 bubulalan n di di DiDiststririkk Kepulauan Ambai tahun 2024.
Kepulauan Ambai tahun 2024.
e.
e. MeMengngetetahahui ui huhububungngan an LiLiLA LA dedengngan an kekejajadidian an ststununtiting ng papadada balita umur 24-59 bulan di
balita umur 24-59 bulan di Distrik Kepulauan AmDistrik Kepulauan Ambai tahun 2024.bai tahun 2024.
f.
f. MenMengetgetahuahui hubuni hubungan Agan ASI ekskSI ekskluslusif dengif dengan kejaan kejadiadian n stustuntintingng pada balita umur 24-59 bulan di Distrik Kepulauan Ambai tahun pada balita umur 24-59 bulan di Distrik Kepulauan Ambai tahun 2024.
2024.
D.
D. ManManfaafaat Pt Peneenelitlitianian 1. Bagi Peneliti 1. Bagi Peneliti
Pe
Penenelilititian an inini i didihahararapkpkan an dadapapat t memempmpererluluas as wawawawasasan,n, menambah pengetahuan dan pengalaman peneliti khususnya studi menambah pengetahuan dan pengalaman peneliti khususnya studi fak
faktortor-fa-faktoktor r yanyang g berberhubhubungungan an dendengan gan kejkejadiadian an stustuntinting ng padpadaa balita umur 24-59 bulan.
balita umur 24-59 bulan.
2. Bagi Puskesmas Reradumpi 2. Bagi Puskesmas Reradumpi
Ha
Hasisil l pepenenelilititian an inini i didihahararapkpkan an dadapapat t memenjnjadadi i babahahann
yan
yang g berberhubhubungungan an dendengan gan kejkejadiadian an stustuntinting, ng, sehsehingingga ga dapdapatat di
dijajadidikakan n sesebabagagai i babahahan n pepertrtimimbabangngan an dadalalam m pepererencncananaaaann pro
progragram m kerkerja ja untuntuk uk menmenuruurunkankan n angangka ka stustuntinting ng di di PusPuskeskesmasmas Reradumpi.
Reradumpi.
3. Bagi Studi
3. Bagi Studi Kesehatan MasyarakatKesehatan Masyarakat H
Haassiil l ppeenneellititiiaan n iinni i ddiihhaarraappkkaan n ddaappaat t mmeennaammbbaahh kep
kepustustakaakaan an di di stustudi di keskesehaehatan tan masmasyaryarakaakat t khukhusussusnya nya daldalamam bidang epidemiologi kesehatan mengenai kejadian stunting pada bidang epidemiologi kesehatan mengenai kejadian stunting pada balita.
balita.
4. Bagi Peneliti Lain 4. Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan referensi atau Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan referensi atau acu
acuan an untuntuk uk penpenelielitiatian n selselanjanjutnutnya ya yanyang g menmengamgambil bil toptopik ik yanyangg sama dengan menambah variabel lain atau menggunakan metode sama dengan menambah variabel lain atau menggunakan metode penelitian yang berbeda.
penelitian yang berbeda.
P
Peenneelliittii JJuudduull
Karakteristik Karakteristik
Hasil
Hasil PerbedaanPerbedaan Penelitian Penelitian Subjek/
Subjek/
Responden
Responden IInnssttrruummeenn MMeettooddee 1.G
1.Gitita a EEkkawawatati,i, Rokhaidah, 2021 Rokhaidah, 2021
Faktor-Faktor Faktor-Faktor yang
yang
Berhubungan Berhubungan Denga
Dengan n KejadKejadianian S
Stutunntiting ng PaPadada Balita di
Balita di
Desa Malinau Hilir Desa Malinau Hilir Kabupaten
Kabupaten Malinau Malinau Kalimantan Kalimantan TTahunahun 2021
2021
Pengambilan Pengambilan sampel sampel menggunakan menggunakan tekn
teknik ik purpopurposivesive sampling
sampling sehingga sehingga
didapatkan sampe didapatkan sampe 10
109 9 rerespsponondeden.n.
Responden Responden pen
penelielitiatian n adaadalahlah ibu yang
ibu yang
Microtoise Microtoise dan dan Kuesioner.
Kuesioner.
P
Penenelelititiaian n ininii menggunakan menggunakan d
deessaaiin n ccrroossss sectional.
sectional.
digun
digunakan yaitu akan yaitu uji uji statstatistik bivariatistik bivariat dengan Uji Chi-Square. Penelitian ini dengan Uji Chi-Square. Penelitian ini menujukkan bahwa terdapat hubungan menujukkan bahwa terdapat hubungan an
anttarara a popola la pepemmbeberriaian n mmakakanan (p=0,002), pola kebersihan (p=0,001), (p=0,002), pola kebersihan (p=0,001), p
poolla a ppeennccaarriiaan n ppeellaayyaannaann kesehatan(p=0,0
kesehatan(p=0,000) dan 00) dan pola stimulasipola stimulasi psikososial (p=0.004) dengan kejadian psikososial (p=0.004) dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan stunting pada balita usia 24-59 bulan di
di DeDesa sa MaMalilinanau u HiHilir lir KaKabubupapatetenn Malinau.
Malinau.
lok
lokasi asi penpenelielitiatiann dan variabel yang dan variabel yang digunakan
digunakan
2.
2. IndraIndramayamaya T
Tongkonoo, ongkonoo, DewiDewi W
Waahhyyuunni i KK Baderan,
Baderan, Margaretha Margaretha Solang, 2021 Solang, 2021
Hubu
Hubungan ngan FaktoFaktor r Sosi
Sosial, al, EkonEkonomi,omi, Dan Lingkungan Dan Lingkungan Denga
Dengan n KejadKejadianian Balita Stunting Balita Stunting
Tehnik Tehnik
pengambilan data pengambilan data yaitu
yaitu purpopurposivesive sampling, dengan sampling, dengan 98 sampel 98 sampel
K
Kuueessiioonneerr MMeettoodde e yyaanngg digunakan,yaitu digunakan,yaitu deskriptif deskriptif kuantitatif, kuantitatif,
Pen
Penelielitiatian n ini ini menmenunjunjukkukkan an bahbahwawa factor social terutama pendidikan ibu, factor social terutama pendidikan ibu, faktor ekonomi terutama pendapatan, faktor ekonomi terutama pendapatan, dan faktor lingkungan terutama sarana dan faktor lingkungan terutama sarana pe
pembmbuauangngan an sasampmpah ah mememimililikiki hub
hubungungan an yanyang g sigsignifnifikaikan n dendengangan kej
kejadiadian an stustuntinting ng padpada a balbalita ita 10-10-5959 bulan di Kabupaten Gorontalo.
bulan di Kabupaten Gorontalo.
Lok
Lokasi asi penpenelielitiatiann dan sampel balita dan sampel balita yan
yang g diadiambimbil l 10-10- 59 bulan
59 bulan
3
3. J. Jeeaan n dde e DDiieeuu Hab
Habimaimana, na, AliAlinene U
Uwwaassee, , NNooeell Ko
Korurukikirere, , SaSarara Je
Jewewetttt, , MaMaryrysese Pr
Prevevalalenence ce anandd C
Coorrrreellaattees s oof f Stun
Stunting ting amonamongg Children Aged Children Aged 6–23
6–23 Months Months fromfrom S
Saammppeel l ddaal al amm penelitian ini penelitian ini 817 pasangan ibu- 817 pasangan ibu- anak (dua individu anak (dua individu dar
dari i satsatu u rumrumah)ah)
Lembar Lembar survei survei berdasarkan berdasarkan rumus rumus estimasi estimasi
Statistik Statistik deskriptif deskriptif digun
digunakan akan untukuntuk mengetahui mengetahui prevalensi prevalensi
Prev
Prevalensalensi i stuntstunting ing sebesebesar sar 34,1%34,1%..
Anak
Anak dari dari rumah rumah tangga tangga tanpa tanpa kebunkebun sayur (
sayur (AOR = 2.1AOR = 2.165,P65,P-nilai -nilai < 0,01)< 0,01),, an
anak uak usisia 19–a 19–23 23 bubulalan (An (AOR =OR = 4,410
4,410,P-n,P-nilai ilai = 0,01)= 0,01), dan anak usi, dan anak usiaa Lok
Lokasi asi penpenelielitiatiann dan variable yang dan variable yang digunakan
digunakan
11 11
Umugwaneza, Umugwaneza, Lawrence Lawrence R
Ruuggeemma a aanndd Cyprien
Cyprien
Munyanshongore, Munyanshongore, 2023
2023
Poor
Poor HousHouseholdseholds in Rwand
in Rwand
y
yanang g titinnggggal al didi keluarga
keluarga berpenghasilan berpenghasilan rreennddaah h ddi i lliimmaa kabupaten dengan kabupaten dengan prevalensi stunting prevalensi stunting yang tinggi.
yang tinggi.
kehamilan kehamilan tunggal tunggal
stun
stunting. ting. SelaSelainin itu,menggunakan itu,menggunakan analisis
analisis b
biivvaarriiaat t ddaann mo
modedel l reregrgresesii logistik
logistik multivariat multivariat
13–18
13–18 bulan bulan (AOR (AOR = = 2,788,P-nilai 2,788,P-nilai == 0,
0,0808) ) memenununjnjukukkakan n pepeniningngkakatatann kemu
kemungkinngkinan an terjaterjadinya dinya stunstunting.ting.
Sed
Sedangangkan kan anaanak k yanyang g ibuibunya nya tidtidakak te
terkrkenena a kekekekerarasasan fisn fisik (Aik (AOR =OR = 0,145,P-nilai
0,145,P-nilai < < 0,001), 0,001), mereka mereka yangyang ayahnya bekerja
ayahnya bekerja (AOR = 0,(AOR = 0,036,P-nilai036,P-nilai
=
= 0,001), 0,001), mereka mereka yang yang kedua kedua orangorang tuanya
tuanya bekerja bekerja (AOR =(AOR = 0,208
0,208,P-n,P-nilai ilai = = 0,020,029), 9), dandan a
annaak k yyaanng g iibbuunnyyaa menu
menunjukknjukkan an prakpraktik tik mencmencuciuci tangan
tangan yang baik yang baik (AOR =(AOR = 0,181
0,181,P-n,P-nilai ilai < < 0,0010,001) ) lebih lebih kecikecill kem
kemungungkinkinannannya ya untuntuk uk menmengalgalamiami stunting. Temuan kami
stunting. Temuan kami 4
4.. AAddiissu Tu Taaffaarrii S
Shhaammaa, , OObbssaa Wak
Wakuma, uma, SidisSidisee De
Debebelolo, , DuDufeferara Rikitu
Rikitu TTerefa erefa ,, Me
Melelese se ChChegegoo Chem
Cheme, e, MatiyMatiyosos Le
Lemma, a, BBayayisisee Biru
Biru ,Edo,Edosasa T
Tesfesfaye aye GetGeta1,a1, 2023
2023
Pr
Prevevalalenence ce anandd associated factors associated factors of
of ststununtiting ng anandd th
thininneness ss amamonongg pr
primimarary y scschohoolol-- ag
aged ed chchilildrdren en inin G
Guuddeeyya a BBiillaa d
diissttrri ci ctt, , WWeesstt Ethio
Ethiopia: pia: a a crosscross-- sectional study sectional study
Di
Di antarantara a jumlajumlahh s
saammppeel l yyaanngg dihit
dihitung ung sebansebanyakyak 5
5661 1 aannaak k uussiiaa sekolah,
sekolah, 551 551 anakanak dipilih secara acak dipilih secara acak den
dengan gan tektekniknik s
samamplplining g acacakak sistematik dan sistematik dan berpartisipasi berpartisipasi dal
dalam am penpenelielitiatiann ini.
ini.
Kuesioner Kuesioner dan dan
pebgukuran pebgukuran tubuh tubuh
S
Sebebuauah h sstutudidi cross-sectional cross-sectional berbasis berbasis komunitas komunitas d
diillaakkuukkaan n ddii distrik Gudeya distrik Gudeya Bila yang terletak Bila yang terletak di
di bagbagian ian barbaratat E
Etthhiiooppiiaa. . DDii ant
antara ara jumjumlahlah sampel
sampel
Angka gizi
Angka gizi kurang dalam kurang dalam penelitian inipenelitian ini ter
tergolgolong ong tintinggi ggi jikjika a dibdibandandingingkankan dengan
dengan target target global global pemberantasanpemberantasan gizi buruk.
gizi buruk. ProgProgram pendidikaram pendidikan n gizigizi berbasis masyarakat dan pelaksanaan berbasis masyarakat dan pelaksanaan pro
progragram m penpenyulyuluhauhan n keskesehaehatantan penti
penting ng dilakdilakukan ukan untuk untuk mengmengurangurangii masalah
masalah gizi buruk gizi buruk hingga ke hingga ke tingkattingkat yang tidak
yang tidak
terdeteksi dan memberantas gizi buruk terdeteksi dan memberantas gizi buruk kronis.
kronis.
Lok
Lokasi asi penpenelielitiatiann dan variabel factor dan variabel factor yang digunakan yang digunakan
Purnamaningrum Purnamaningrum ,
, TTri ri MMararyayanni,i, Y
Yani ani WidyaWidyastutstuti,i, Sak
Sakinainah h HarHarithith,, 2021
2021
5
59 9 MMoonntthhs s iinn K
Kuulloon n PPrrooggoo District 2019 District 2019
M
Meettoodde e yyaanngg digun
digunakan akan adalahadalah sampling
sampling proporsional, proporsional,
analitik analitik denga
dengan n desaidesainn penel
penelitian itian case-case- control.
control.
asupa
asupan energn energi (p-vai (p-value = 0.03lue = 0.030; 0; α =α = 0.05; CI =
0.05; CI = 95%). ). Faktor risikon95%). ). Faktor risikonyaya ad
adalalah aah asusupapan enn enerergigi, , asasupupanan pro
proteitein, n, menmenderderita ita infinfekseksi i salsaluraurann pernafasan akut, dan menderita diare.
pernafasan akut, dan menderita diare.
Fa
Faktktor or nonon-n-ririsisiko ko adadalalah ah ststatatusus imuni
imunisasi. sasi. FaktoFaktor r proteprotektifktifnya nya adalaadalahh akses terh
akses terhadap adap air bersih air bersih dan riwayatdan riwayat pemberian ASI eksklusif. Faktor yang pemberian ASI eksklusif. Faktor yang paling berpengaruh
paling berpengaruh terha
terhadap dap anak sanak stunttunting using usia 24–ia 24–5959 bulan adalah asupan energi.
bulan adalah asupan energi.
menentukan faktor menentukan faktor penentu
penentu
6
6. D. Deessssy y PPuuttrrii P
Prarattiwiwi, i, LiLindndaa Dewanti,
Dewanti, Dominicus Dominicus Husada, 2019 Husada, 2019
Fa
Faktktor or KeKejajadidianan S
Stutunntiting ng PaPadada Bal
Balita ita Di Di SebSebuahuah Des
Desa a KabKabupaupatenten Tasikmalaya Tasikmalaya
Ju
Jumlmlah ah sasampmpelel s
seebbaannyyaak k 112200 b
baalli ti ta a ddiiaammbbiill d
deennggaan n tteekknniikk sa
sampmpliling ng sisimpmplele random sampling.
random sampling.
k
kuueessiioonneerr PPeenneelliittiiaan n iinnii merupakan merupakan analitik analitik observasional observasional dengan dengan pendekatan pendekatan cross sectional.
cross sectional.
Has
Hasil il penpenelielitiatian n dikdiketaetahui hui bahbahwwawwa 35,8%
35,8%
orang
orang tua tua respresponden onden berpeberpendidindidikankan terakhir SMA, 79,2% keluarga memiliki terakhir SMA, 79,2% keluarga memiliki
<
<2 2 babalilitta a dadalalam m rurummahah, , 884,4,2%2%
kelua
keluarga rga termtermasuk asuk pada pada pendapendapatanpatan gol
golongongan an menmenengengah ah kebkebawaawah, h, dandan 30,8% balita mengalami stunting. Hasil 30,8% balita mengalami stunting. Hasil analis
analisis is bivarbivariat iat menumenunjukknjukkan an bahwabahwa pe
pendndididikikan an ororanang g tutua a mememimililiki ki pp value
value=0,4=0,489 89 (aya(ayah) h) dan dan 0,926 (ibu),0,926 (ibu), jumlah
jumlah balita balita (p (p value= value= 0,246), 0,246), dandan pendapatan keluarga (p value=0,548).
pendapatan keluarga (p value=0,548).
Ke
Kesisimpmpululanan: : PaPada da pepenenelilititian an inini,i, jumlah
jumlah balita balita dalam dalam keluargakeluarga merupakan faktor
merupakan faktor
Lok
Lokasi asi penpenelielitiatiann dan variable yang dan variable yang digun
digunakan akan adalaadalahh Pe
Pendndididikikan an dadann pen
pendapdapata ata oraorangng tua
tua dardari i kejkejadiadianan stunting
stunting
7.Far
7.Farmamaririda da DiDikaka Ru
Rufafaidida, a, AnAnggggaa Mar
Mardro dro RahRaharjarjo,o,
Hubun
Hubungan gan FaktoFaktor r K
Keelluuaarrgga a ddaann Ru
Rumamah h TTananggggaa
Samp
Sampel el sebansebanyakyak 13
130 0 ororanang g yayangng meme
memenuhi nuhi kritekriteriaria K
Kuueessiioonneerr JJeenniis s ppeenneelliittiiaann iinni i iiaallaahh penelitian analitik penelitian analitik
Has
Hasil il anaanalislisis is bivbivariariat at penpenelielitiatian n iniini menu
menunjukknjukkan an nilai p<0,05 pada nilai p<0,05 pada jenisjenis k
keellaammiin n bbaalliittaa, , jjuummllaah h aannaakk,, Lok
Lokasi asi penpenelielitiatiann dan
dan
membandingkan membandingkan
13 13
Adelia
Adelia Handoko,Handoko, 2020
2020
den
dengan gan KejKejadiadianan S
Sttuunnttiinng g ppaaddaa Balita di Tiga Balita di Tiga D
Deessa a WWiillaayyaahh Kerja
Kerja PuskPuskesmaesmass Sumberbaru Sumberbaru Jember Jember
iinnkklluussi i ddaann eksklusi.
eksklusi.
observasional observasional dengan desain dengan desain penel
penelitian itian crosscross sectional
sectional
pendapatan pendapatan kel
keluaruarga, ga, tintinggi ggi badbadan an ibu ibu dan dan nilnilaiai p>0,
p>0,05 05 pada usia pada usia balitbalita, a, pendipendidikandikan ayah, pendidikan ibu, status pekerjaan ayah, pendidikan ibu, status pekerjaan ib
ibu, u, jajararak k kekelalahihiraran. n. HaHasisil l ananalalisisii multivariat menunjukkan tinggi badan multivariat menunjukkan tinggi badan ibu
ibu <14<147cm 7cm (p=(p=0,00,007; 07; OR=OR=3,33,345)45),, pendapatan
pendapatan ke
keluluararga ga di di babawawah h UMUMK K JeJembmber er (p
(p=0=0,0,04545; ; OROR=2=2,3,34444), ), dadan n jejeniniss ke
kelalamimin n babalilita ta lalakiki-l-lakaki i (p(p=0=0,0,04444;;
OR=0,456).
OR=0,456).
ej
ejadadiaian n ppadada a 33 d
deessa a yyaanngg be
berbrbededa a dadalalamm satu wilayah kerja satu wilayah kerja puskesmas puskesmas
BAB II BAB II
TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA
A.
A. Tinjauan Umum TTinjauan Umum Tentang Stuntingentang Stunting 1. Pengertian Stunting
1. Pengertian Stunting
Stunting adalah kondisi tinggi badan seseorang lebih pendek Stunting adalah kondisi tinggi badan seseorang lebih pendek dib
dibandandingingkan kan tintinggi ggi badbadan an oraorang ng lailain n padpada a umuumumnymnya a (se(seusiusia).a).
Stunting adalah kekurangan gizi pada bayi di 1000 hari pertama Stunting adalah kekurangan gizi pada bayi di 1000 hari pertama k
keehhiidduuppaan n yyaanng g bbeerrllaannggssuunng g llaamma a ddaan n mmeennyyeebbaabbkkaann ter
terhamhambatbatnya nya perperkemkembanbangan gan otaotak k dan dan tumtumbuh buh kemkembanbang g anaanak.k.
(BKKBN, 2023).
(BKKBN, 2023).
St
Stununtiting ng memerurupapakakan n mamasasalalah h kukurarang ng gigizi zi krkrononis is yayangng disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup la
lamama. . StStununtinting g diditatandndai ai dedengngan an titingnggi gi babadadan n ananak ak yayang ng lelebibihh re
renndadah h ddibibanandidingngkakan n ananaak-k-aananak k sseueusisiaanynya. a. MaMasysyararakakatat menganggap kondisi tubuh pendek merupakan faktor genetika dan menganggap kondisi tubuh pendek merupakan faktor genetika dan tidak ada kaitannya dengan masalah kesehatan. Faktanya, faktor tidak ada kaitannya dengan masalah kesehatan. Faktanya, faktor gen
genetietika ka memmemiliiliki ki penpengargaruh uh keckecil il terterhadhadap ap konkondisdisi i keskesehaehatantan seseorang dibandingkan dengan faktor lingkungan dan pelayanan seseorang dibandingkan dengan faktor lingkungan dan pelayanan kesehatan.
kesehatan.
Stunting menyebabkan gangguan di masa yang akan datang Stunting menyebabkan gangguan di masa yang akan datang yakn
yakni i mengamengalami lami kesukesulit