PROTEKSI ISI USULAN PENELITIAN: Dilarang menyalin, menyimpan, memperbanyak sebagian atau seluruh isi laporan ini dalam bentuk apapun kecuali oleh peneliti dan pengelola
administrasi penelitian
USULAN PENELITIAN INTERNAL UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
IDENTITAS PENELITIAN
A. JUDUL PENELITIAN
Efektivitas Permethrin dengan Metode Baku dan Intralesi terhadap Pengobatan Skabies di Pondok PesantrenTanwirul Qulub Demak
B. BIDANG, TEMA, TOPIK, DAN RUMPUN BIDANG ILMU Bidang Unggulan Perguruan
Tinggi
TopikUnggulanPenelitian Rumpun Bidang Ilmu Kesehatan, Penyakit, Gizi, dan
Obat-obatan
Keilmuan dan Tindakan Keperawatan
Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin
C. KATEGORI, SKEMA, TARGET TKT, DAN LAMA PENELITIAN
Kategori
Skema Penelitian (Penelitian Dasar/Terapan/Pengembangan/B
erbasis Nilai-nilai Islam/Penugasan)
Target Akhir TKT
Lama Penelitian
(Tahun)
Penelitian Internal Penelitian Dasar 3 1
D. IDENTITAS PENGUSUL Nama,
Peran (Ketua, Anggota 1, Anggota 2)
Institusi
(Fakultas) Program
Studi Tugas ID Sinta H-
Index dr. Pasid
Harlisa, Sp.KK (Ketua)
Fakultas Kedokteran UNISSULA
Pendidikan Profesi Dokter dr. Hesti W.
Karyadini, Sp.KK (Anggota 1)
Fakultas Kedokteran UNISSULA
Pendidikan Profesi Dokter dr. Yuzza
Alfarra, Fakultas
KedokteranUN Pendidikan Profesi
Sp.KK (Anggota 2)
ISSULA Dokter
E. MITRA KERJASAMA PENELITIAN (JIKA ADA)
Pelaksanaan penelitian dapat melibatkan mitra kerjasama, yaitu mitra kerjasama dalam melaksanakan penelitian, mitra sebagai calon pengguna hasil penelitian, atau mitra investor
Mitra Nama Mitra Peran Mitra
Pondok Pesantren Pondok Pesantren Tanwirul Qulub Demak
Subjek pelaksanaan penelitian
F. LUARAN DAN TARGET CAPAIAN (LuaranWajib) Tahun
Luaran Jenis Luaran
Status target capaian (accepted, published, terdaftar atau granted,
atau status lainnya)
Keterangan (url dan nama jurnal, penerbit, url paten, keterangan sejenis lainnya)
Luaran Tambahan Tahun
Luaran Jenis Luaran
Status target capaian (accepted, published, terdaftar atau granted,
atau status lainnya)
Keterangan (url dan nama jurnal, penerbit, url paten, keterangan sejenis lainnya)
G. ANGGARAN
Rencana anggaran biaya penelitian mengacu pada PMK yang berlaku dengan besaran minimum dan maksimum sebagaimana diatur pada buku Panduan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UNISSULA.
Total RAB: Rp.10.000.000,-
HALAMAN PENGESAHAN
PENELITIAN INTERNAL PERGURUAN TINGGI UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG (UNISSULA)
Judul : Efektivitas Permethrin dengan Metode Baku dan Intra Lesi
terhadap Pengobatan Skabies di Pondok Pesantren Tanwirul Qulub Demak
Peneliti/Pelaksana
Nama Lengkap : dr. Pasid Harlisa, Sp.KK
NIDN / NIK : 0610066601
Jabatan Fungsional : ………...
Program Studi : Kedokteran Umum
HP : 081390420000
Alamat surel (e-mail) : [email protected]
Anggota (1)
Nama Lengkap : dr. Hesti W. Karyadini, Sp.KK
NIDN / NIK : 0602056801
Anggota (2)
Nama Lengkap : dr. Yuzza Alfarra, Sp.KK
NIDN / NIK : 0613028101
Institusi Mitra (jika ada)
Nama Institusi Mitra : -
Alamat : -
Penanggung Jawab : -
JumlahMahasiswaTerlibat : 10 orang
JumlahTendikTerlibat : ………...
Tahun Pelaksanaan : 2021
Biaya Tahun Berjalan : Rp. 10.000.000,-
Mengetahui, Semarang, ….. Juli 2021
Dekan Fakultas Kedokteran,
(Dr. dr. H. Setyo Trisnadi, S.H, Sp.KF) NIK. 210199049
Ketua,
(dr. Pasid Harlisa, Sp.KK) NIK. 210104084 Menyetujui,
Kepala LPPM UNISSULA
(Prof. Dr. Heru Sulistyo, S.E., M.Si) NIK 210493032
USULAN PENELITIAN
Pengisian poin A sampai dengan poin G mengikuti template berikut dan tidak dibatasi jumlah kata atau halaman namun disarankan seringkas mungkin. Dilarang menghapus/memodifikasi
template ataupun menghapus penjelasan di setiap poin.
A. RINGKASAN Kemukakan tujuan dan target khusus yang ingin dicapai serta metode yang akan dipakai dalam pencapaian tujuan tersebut. Ringkasan harus mampu menguraikan secara cermat dan singkat tentang rencana kegiatan yang diusulkan. Maksimal 250 kata, Kata kunci maksimal 5 kata dipisah dengan tanda titik koma (;) satu spasi.
Skabies merupakan penyakit komunitas yang sering disepelekan. Pondok pesantren sebagai hunian padat penduduk banyak terjadi penyakit skabies. Permethrin sebagai drug of choice, penggunaan krim permethrin sering tidak sesuai baku standar yang seharusnya diaplikasikan keseluruh tubuh, namun hanya diaplikasikan hanya intra lesi saja. Oleh karena itu, peneliti ingin melakukan penelitian tentang Efektivitas Permethrin dengan metode baku dan intra lesi terhadap pengobatan Skabies di Pondok Pesantren. Sampel pada penelitian ini diambil dengan teknik pengambilan secara quotasampling. Analisis yang digunakan pada penelitian ini yaitu analisis uji Chi square dan melihat nilai P.
Kata kunci: Skabies ;permethrin ; pondok pesantren
B. PENDAHULUAN Uraikan latar belakang pemilihan topik penelitian yang dilandasi oleh keingintahuan peneliti dalam mengungkapkan suatu gejala/konsep/dugaan untuk mencapai suatu tujuan. Perlu dikemukakan hal-hal yang melandasi atau argumentasi yang menguatkan bahwa penelitian tersebut penting untuk dilaksanakan. Masalah yang akan diteliti harus dirumuskan secara jelas disertai dengan pendekatan dan konsep untuk menjawab permasalahan, pengujian hipotesis atau dugaan yang akan dibuktikan. Dalam perumusan masalah dapat dijelaskan definisi, asumsi, dan lingkup yang menjadi batasan penelitian. Pada bagian ini juga perlu dijelaskan tujuan penelitian secara ringkas dan target luaran yang ingin dicapai.
a. Latar Belakang
Skabies adalah penyakit pruritus yang disebabkan oleh SarcoptesScabei, penyakit ini termasuk dalam NTC (Neglected Tropical Desease) atau penyakit yang sering diabaikan.Skabies mengakibatkan kerusakan pada kulit akibat infeksi sekunder dan
gangguan rasa gatal. Faktor yang berperan pada tingginya prevalensi penyakit Skabies di negara berkembang terkait rendahnya tingkat kebersihan, akses air yang sulit, tingginya kepadatan hunian seperti penjara, pondok pesantren dan panti asuhan. Terutama di Pondok Pesantren banyak santri yang terkena Skabies dan dianggap lazim oleh masyarakat. (Rizal Efendi, Agus Aan Adriansyah, Mursyidul Ibad1, Hubungan Personal Hygiene dengan KejadianSkabies Pada Santri di PondokPesantren, 2020)
Permethrin merupakan salah satu pilihian terapi Skabies, sediaan yang digunakan unuk terapi Skabies adalah Permethrin 5% topikal, penggunaan Permethrin krim dilakukan dengan cara mengoleskan keseluruh tubuh dari leher hingga ujung kaki sebelum tidur. Setelah bangun, dibasuh dengan cara mandi. (Amna dkk, 2018). Namun, beberapa pasien sulit untuk melakukan pengobatan yang sesuai dan lebih sering hanya mengoleskan krim di lesi saja, sehingga perlu di teliti efektivitas pengobatan intra lesi disbanding pengobatan standard.
Berdasarkan uraian masalah tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yangbertujuan untuk menganalisis efektivitas pemberian Permethrin dengan metode standard di Pondok Pesantren Tanwirul Qulub Demak.
b. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan, antara lain :
1) Skabies merupakan penyakit yang sering terjadi di Pondok Pesantren.
2) Faktor yang berperan pada tingginya prevalensi penyakit Skabies di negara berkembang terkait rendahnya tingkat kebersihan, akses air yang sulit, tingginya kepadatan hunian.
3) Pengaplikasian Permethrin krim sering tidak dilakukan sesuai dengan metode baku.
4) Perlu diketahui efektivitas pemberian permethrin dengan metode baku dan metode intra lesi di Pondok Pesantren Tanwirul Qulub Demak.
c. Cakupan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, penelititi memberikan batasan ruanglingkup dari penelitian yang akan dilakukan. Peneliti membatasi permasalahan dengan meneliti efektivitas permethrin dengan metode baku dan intra lesi terhadap pengobatan Skabies di Pondok Pesantren Tanwirul Qulub Demak.
d. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah dan cakupan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana efektivitas permethrin dengan metode baku dan intra lesi terhadap pengobatan Skabies di Pondok Pesantren Tanwirul Qulub Demak?”
e. Tujuan Penelitian
Untuk menganalisis efektivitas permethrin dengan metode baku dan intra lesi terhadap pengobatan Skabies di Pondok Pesantren Tanwirul Qulub Demak.
C. TINJAUAN PUSTAKA Uraikan secara jelas kajian pustaka yang melandasi timbulnya gagasan dan permasalahan yang akan diteliti dengan menguraikan teori, temuan, dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari acuan untuk dijadikan landasan dalam pelaksanaan penelitian. Pustaka yang digunakan sebaiknya mutakhir (maksimum 10 tahun terakhir) dengan mengutamakan artikel pada jurnal ilmiah yang relevan dan up to date.
1. DefinisiSkabies
Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap Sarcoptesscabielvar,hominis,dan produknya.Ditandai gatal pada malam hari, mengenai sekelompok orang, dengan tempat presileksi di lipatan kulit yang tipis, hangat, dan lembab. Gejala klinis dapat terlihat polimirfi tersebar diseluruh badan (Linuwih,2016).
2. Etiologi
Skabies (Scabiei, bahasa latin = keropeng, kudis, gatal) disebabkan oleh tungau kecil berkaki delapan (Sarcoptes scabiei), dan didapatkan melalui kontak fisik yang erat dengan orang lain yang menderita penyakit ini, sering kali berpegangan tangan dalam waktu yang sangat lama yeng merupakan penyebab umum terjadinya penyebaran penyakit ini. Semua kelompok umur bisa terkena. Penyakit ini biasanya menyerang anak-anak dan dewasa muda, walaupun akhir-akhir ini
juga sering didapatkan pada orang berusia lanjut, biasanya dilingkungan pondok pesantren. Kontak sesaat tidak cukup untuk dapat menimbulkan penularan,sehingga siapapun yang biasa menghadapi kasus skabies dalam tugas pelayanan kesehatan tidak perlu takut tertular penyakit ini(RobinGraham, 2006)
3. Manifestasi Klinis Skabies
a) Pruritus nokturna, artinya gatal pada malam hari yang disebabkan karena aktivitas tungau ini lebih tinggi pada suhu yang lebih lembab dan panas.
b) Penyakit ini menyerang manusia secara kelompok, misalnya dalam sebuah keluarga biasanya seluruh anggota keluarga terkena infeksi. Begitupula dalam sebuah perkampungan yang padat penduduknya, serta kehidupan di pondok pesantren,sebagian besar tetangga yang berdekatan akan diserang oleh tungau tersebut. Dikenal keadaan hiposensitisasi, yang seluruh anggota keluarganya terkena, tetapi tidak memberikan gejala. Penderita ini bersifat sebagai pembawa (carrier).
c) Adanya terowongan (kunikulus) pada tempat-tempat predileksi yang bewarna putih keabu-abuan, berbentuk garis lurus atau berkelok, rata-rata panjang satu cm,pada ujung terowongan itu ditemukan papul atau vesikel. Jika timbul infeksi sekunder ruam kulit nya menjadi polimorf (pustul, ekskoriasi, dan lain-lain). Tempat predileksinya biasanya merupakan tempat dengan stratum korneum yang tipis, yaitu sela-sela jari tangan, pergelangan tangan,siku bagian luar, lipat ketiak bagian depan,aerolamame (wanita), umbilicus, bokong, genetalia eksterna (pria), dan perutbagian bawah.Pada bayi dapat menyerang telapak tangan dan telapak kaki.
d) Menemukan tungau, merupakan hal yang paling diagnostic dapat ditemukan satu atau lebih stadium hidup tungau ini.
e) Gejala yang ditunjukkan adalah warna merah,iritasi dan rasa gatal pada kulit yang umumnya muncul disela-selajari,siku, selangkangan dan lipatan paha, dan muncul gelembung berair pada kulit.
(Currie, 2015) 4. Pengobatan
Menurut Sudirman (2006), penatalaksanaan skabies dibagi menjadi:
a) Penatalaksanaan secara umum.
Pada pasien dianjurkan untuk menjaga kebersihan dan mandi secara teratur setiap hari.
Semua pakaian, sprei, dan handuk yang telah digunakan harus dicuci secara teratur dan bila perlu direndam dengan air panas.Beberapa syarat pengobatan yang harus diperhatikan:
1) Semua anggota keluarga harus diperiksa dan semua harus diberi
pengobatan secara serentak.
2) Personal Hygiene : penderita harus mandi bersih, bila perlu menggunakan sikat untuk menyikat badan. Sesudah mandi pakaian yang akan dipakai harus disetrika.Semua perlengkapan rumah tangga seperti bangku, sofa, sprei, bantal,kasur, selimut harus dibersihkan dan dijemur dibawah sinar matahari.
b) Penatalaksanaan Khusus
Menurut Harahap (2009) berikut adalah pengobatan anti skabies:
1) Benzeneheksaklorida (lindane)
Berbentuk cairan atau lotion, tidak berbau dan berwarna. Obat ini membunuh kutu dan nimfa. Penggunaannya dioleskan pada bagian luka,setelah 12 jam dicucibersih. Pengobatan dilakukan maksimal 2 kali dalam 1 minggu. Penggunaan yang berlebihan dapat menimbulkan efek pada sistem saraf pusat. Pada bayi dan anak-anak, bila digunakan berlebihan dapat menimbulkan neurotoksisitas. Obat ini tidak aman digunakan untuk ibu menyusui dan wanita hamil.
2) Sulfur
Dalam bentuk paraffin lunak, sulfur 10% secara umum aman dan efektif digunakan.Dalam konsentrasi2.5% dapat digunakan pada bayi.Obat ini digunakan pada malam hari selama 3 malam.
3) Benzilbenzoat (crotamiton)
Tersedia dalam bentuk krim atau lotion 25%. Sebaiknya obat ini digunakan selama 24 jam, kemudian digunakan lagi 1 minggu kemudian. Obat ini disapukan kebadan dari leher kebawah. Penggunaan berlebihan dapat menyebabkan iritasi. Bila digunakan untuk bayi dan anak - anak, harus ditambahkan air 2-3 bagian.
4) Monosulfiran
Berbentuk lotion 25%. Gunakan setiap hari selama 2-3 hari. Setelah pengobatan, penderita tidak boleh minum alcohol karena dapat menyebabkan keringat yang berlebihan dan takikardi.
5) Malathion
Malathion 0,5% dengandasar air digunakan selama 24 jam. Pemberian berikutnya diberikan beberapa hari kemudian.
6) Permethrin
Berbentuk krim 5% sebagai dosis tunggal. Penggunaanya selama 8-12 jam dan kemudian dicuci bersih-bersih. Obat ini efektif untuk skabies.
Pengobatan scabies krustosa sama dengan scabies klasik, hanya perlu ditambahkan salep keratolitik. Skabies subungual susah diobati. Jika ada infeksi sekunder diberikan anti biotik sistemik.
D. METODE PENELITIAN
Uraikan secara rinci metode yang akan digunakan meliputi tahapan-tahapan penelitian, lokasi penelitian, variabel yang diamati/diukur, rancangan penelitian, serta teknik pengumpulan dan analisis data.
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperiment quasi.
2. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah penderita skabies di Pondok Pesantren Tanwirul Qulub Demak. Sampel penelitian ini adalah penderita skabies di Pondok Pesantren Tanwirul Qulub Demak pada periode bulan September-Oktober. Metode yang digunakan untuk pengambilan sampel dilakukan secara quota sampling. Teknik pengambilan sampel ini dilakukan sampai terpenuhi 100 sample.
3. Variabel Penelitian
Variabel Tergantung : penyembuhan klinis adalah hilangnya lesipapul dan vesikel Variabel Bebas : pemberian krim permethrin dengan cara penggunaan dioleskan keseluruh permukaan kulit dari leher sampai jari-jari kaki pada malam hari kemudian diulang 7 hari dan penggunaan secara intralesi.
4. Teknik Pengumpulan Data
Langkah-langkah yang harus dilalui adalah sebagai berikut :
Diperiksa semua santri dan pengasuh pondok untuk mencari penderita scabies berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Diagnosis scabies ditegakkan berdasarkan diagnosis pasti dengan pemeriksaan mikroskopis, dengan cara dilakukan kerokan kulit pada seluruh lesi kemudian diperiksa dibawah mikroskop, ditemukan adanya tungau S. scabei/bagian-bagiannya.
Penderita scabies yang pada pemeriksaan mikroskopis ditemukan tungau S. scabei/
bagian-bagiannya mengisi informed consent, dibuat status penderita, kemudian dibagi menjadi 2 kelompok, kelompokI : penggunaan krim permethrin secara baku, kelompok II : penggunaan krim permethrin secara intra lesi.
Evaluasi kesembuhan klinis berdasarkan perbaikan lesi kulit, apabila papul dan vesikel hilang 100% yang dilihat pada harike 7, 14, dan 21.
5. Teknik Analisis Data
Data hasil penelitian disajikan secara deskriptif dalam bentuk table dan gambar.
Analisa efektifitas obat dilakukan dengan uji Chi-Square. Perbedaan kesembuhan selama hari ke 7, 14, dan 21 untuk masing-masing kelompok diuji dengan Mc-Nemar test.
Perbedaan dinyatakan signifikan bila didapatkan nilai p<0,05.
Semua Analisa dilakukan dengan komputeriasi menggunakan Software SPSS.
E. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN Anggaran Biaya
Anggaran penelitian yang dapat diajukan adalah maksimal Rp. 15.000.000,-/ judul/tahun, dengan komponen sebagai berikut:
No Jenis Pengeluaran Biaya yang diusulkan
1 Honorarium pelaksana (sesuai ketentuan maksimum 30%
Rp. 3.000.000,-
2 Bahan habis pakai dan peralatan (maksimum 40%) Rp. 4.000.000,-
3 Perjalanan maksimum 15% Rp.1.500.000,-
4 Lain-lain: publikasi, seminar, lainnya (maksimum 15%)
Rp.1.500.000,-
Jumlah Rp. 10.000.000,-
Justifikasi Anggaran
Honorarium pelaksana (sesuai ketentuan maksimum 30%
Item Satuan Volume
Biaya
Satuan Total
Sub Jumlah:
Bahan habis pakai dan peralatan (maksimum 40%)
Item Satuan Volume
Biaya
Satuan Total
Sub Jumlah:
Perjalanan maksimum 15%
Item Satuan Volume
Biaya
Satuan Total
Sub Jumlah:
Lain-lain: publikasi, seminar, lainnya (maksimum 15%)
Item Satuan Volume
Biaya
Satuan Total
Sub Jumlah:
Jadwal Penelitian
Jadwal pelaksanaan penelitian dibuat dengan tahapan yang jelas untuk maksimal 1 tahun dalam bentuk diagram batang (bar chart).
No Uraian Kegiatan Bulan ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 Perizinanpenelitian
2 Pengambilan data di pondokpesantren 3 Pengolahan data dan analisis
4 Pembuatanjurnal (publikasi)
F. DAFTAR PUSTAKA Daftar Pustaka disusun berdasarkan APA (American Psychological Association), dan menggunakan Refference Manager (Contoh: Mendeley,
End Note). Hanya pustaka yang disitasi dalam usulan penelitian yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka.
G. LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota Tim Pengusul (Download dari menu Profil Dosen).
Lampiran 2. Surat Pernyataan Keaslian Penelitian bermeterai 10.000 oleh ketua peneliti.
LAMPIRAN 1: BIODATA KETUA DAN ANGGOTA TIM PENGUSUL
BIODATA PENELITI
Nama
NIDN/NIDK
Pangkat/Jabatan
ID Sinta
h-Index
Publikasi di Jurnal Internasional terindeks No Judul Artikel
Peran (First author, Corresponding author, atau co-
author)
Nama Jurnal, Tahun terbit, Volume, Nomor, P- ISSN/E-
ISSN
URL artikel (jika ada)
Publikasi di Jurnal Nasional Terakreditasi Peringkat 1 dan 2 No Judul Artikel
Peran (First author, Corresponding author, atau co-
author)
Nama Jurnal, Tahun terbit, Volume, Nomor, P-ISSN/E-
ISSN
URL artikel (jika ada)
Prosiding seminar/konverensi internasional terindeks No Judul Artikel Peran (First author,
Corresponding author, atau co-author)
Nama Jurnal, Tahun terbit, Volume, Nomor, P-ISSN/E-
ISSN
URL artikel (jika ada)
Buku
No Judul Buku Tahun
Penerbitan ISBN Penerbit URL (jika
ada)
Perolehan KI
No Judul KI Tahun
Perolehan Jenis KI Nomor Status KI (terdaftar/g ranted)
URL (jika ada)
Riwayat penelitian didanai kemdikbud
No Judul Tahun Dana Disetujui
1
2
3
LAMPIRAN 2: SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN BERMETERAI 10.000 OLEH KETUA PENELITI
SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : ………..
NIK : ………..
Fakultas/Prodi : ………..
Dengan ini menyatakan bahwa proposal penelitian saya dengan judul:
(………..………)yang
diusulkan dalam skema Penelitian ……….. melalui dana Internal UNISSULA tahun anggaran 2021 bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga/sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke Perguruan Tinggi melalui LPPM UNISSULA.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.
Semarang, ……….
Mengetahui,
Kepala LPPM UNISSULA
(Prof. Dr. Heru Sulistyo, S.E., M.Si) NIK 210493032
Yang menyatakan,
Meterai 10.000
(……….)
LAMPIRAN 3: LOGBOOK
CATATAN HARIAN/LOGBOOK
PENELITIAN INTERNAL PERGURUAN TINGGI UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG (UNISSULA)
JudulPenelitian : ………...
………...
………...
Skema Penelitian : ………...
Nama Ketua : ………...
Nama Anggota 1 : ………...
Nama Anggota 2 : ………...
Tahun Pelaksanaan : 2021
Biaya Tahun Berjalan : ………...
Format Catatan Harian (Logbook)
No Tanggal Kegiatan
1 …/…./…… Catatan: ………
Dokumen Pendukung:
2 …/…./…… Catatan: ……… ………… ………
Dokumen Pendukung:
3 …/…./…… Catatan: ……… ………… ………
Dokumen Pendukung:
dst dst Dan seterusnya
Keterangan: hasil yang dicapai pada setiap kegiatan (foto, grafik, tabel, catatan, dokumen, data dan sebagainya) dilampirkan.