• Tidak ada hasil yang ditemukan

PSAK 101 2022

N/A
N/A
In'am Fanany ZA

Academic year: 2025

Membagikan "PSAK 101 2022"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

IFAC

IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instil"te of Indonesio Chartered Accountant.f

Intllr ... tion.1

Feder. tion

of Account.nb

STANDARAKUNTANSIKEUANGAN

PSAK 101

PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH

(2)

............................................................................ PENYAIIAN LAPORAN KEUANC.AN SYARJAI-I

PSAK 101: PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH

PSAK

101

PSAK 101: Penyajiall Laporan Keuangall Syariah dikeluarkan oJeh Dewan Standar Akuntansi Keuangan lAI pada 27 Juni 2007. PSAK 101 menggantikan pengaturan mengenai penyajian Japoran keuangan syariah dalam PSAK 59: Akulltansi Perbankan Syariah yang dikeluarkan pada 1 Mei 2002.

Berdasarkan surat Dewan Pengurus Nasional !AI No. 0823-BIDPN/!AIIXI/2013 maka seluruh produk akuntansi syariah yang sebelumnya dikeluarkan oleh DSAK lAl dialihkan kewenangannya kepada Dewan Stan dar Akuntansi Syariah !AI.

PSAK 101 mengalami revisi pada 16 Desember 2011 sehubungan dengan adanya revisi atas PSAK 1: Penyajiml Laporan Keuallgal1. Kemudian, PSAK 101 kembali direvisi pada 15 Oktober 2014 terkait dengan adanya revisi atas PSAK 1 terutama

mengenai penyajian laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

PSAK 101 mengalami beberapa kali penyesuaian berikut:

• Pada 6 April 2010 sebagai dampak dari terbitnya PSAK 109: Akuntansi Zakat dan b1fakiSedekah terkait dengan penyajian laporan keuangan ami!.

• Pada 25 Mei 2016 sebagai dampak daTi revisi PSAK 108: Aklmtallsi Trallsaksi Asurallsi Syariah terkait dengan penyajian iaporan keuangan entitas asuransi syariah.

• Pada 18 Agustus 2017 sebagai dampak dari terbitnya PSAK 111: Akuntansi Wall terkait dengan penghasilan komprehensif lain.

• Pada 7 November 20 18 sebagai dampak dari terbitnya PSAK 112: Akrmtallsi l'Vakaj terkait dengan penyajian laporan keuangan entitas wakaf.

• Pada 27 November 20 19 mengenai pemutakhiran referensi pada PSAK lain dan pellyajian laporan keuangan entitas wakaf.

• Pada 31 Mei 2022 mengenai penyajian laporan keuallgan entitas ami!.

Dewan Syariah Nasional MUI memberikan pernyataan kesesliaian syariah atas PSAK 101 melalui surat Nomor: U-0618IDSN-MUliV III/2022 perihal Pernyataan Kesesuaian Syariah tertanggal 18 Agustus 2022 .

...

... ... ..........

.... ... ... ... ... .... ....

... ... ...... . I lak Cipta Cl 2022 IKAl AN AKUNTAN IN!x)NESIA - Di/afang mcmforo-kopi afau mpmpcroonyak •• III
(3)

...... PENYAIIAN LAPORAN KEUANC.AN SYARJAI-I

PENGANTAR

101

PSAK 101 ten tang Penyajian Laporan Keuangan Syariah telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Syariah Ikatan Akuntan Indonesia pada 31 Mei 2022.

Pernyataan ini tidak wajib diterapkan pada wlsur-unsur yang tidak materiaL

,akarta, 31 Mei 2022

Dewan Standar Akuntansi Syariah Ikatan Akuntan Indonesia

Mahfud Sholihin Yasir

luni Supriyanto

Muhammad Gunawan Yasni Suhendar

Gunawan Setyo Utomo Achmad Zaky

Fachmy Achmad

Mega Ramadhanty Chalid Dyah Mustika

'aih Mubarok

Mohammad Bagus Teguh Perwira Muhammad Makswn

Muhammad Dawud Arif Khan Nur Hasanah

Ketua

Wakil Ketua Anggota

Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota

...

I Jak Cipta Cl 2022 IKAlAN AKUNTAN IN!x)NESIA - Di/dfdng mcmroro-kopi arau mpmpcroonYdk V

(4)

· ... PENYAIIAN LAPORAN KEUANC.AN SYARJAI-I

DAFTAR l SI

PENDAHULUAN ... ..

Tujuan ... . Ruang lingkup ... . Defillisi ... .

LAPORAN KEUANGAN ... . Tujuan laporan keuangan ... .

Konlpollen Japoran keuangan ... . Tanggung jawab atas Japoran keuangan ... . Karakteristik ulnurn ... . Penyajian secara wajar dan kepatuhan terhadap SAK ... . Kelangsungan lIsaha ... . Dasar akrllal ... . Materialitas dan penggabungan ... . Saling hapus ... . Frekuensi pelaporan ... . Infornlasi komparatif ... . Informasi komparatif minimum ... . Infonnasi komparatif tambahan ... . Peru bah an dalam kebijakan akuntansi, penyajian kembali

retrospektif, atau rekJasifikasi ... . K ons. ls tensl · penyaJlan .. ... .

STRUKTUR DAN lSI ... ..

Pelldahuluan ... . Identifikasi laporan keuangan ... . Laporan posisi keuangan ... ..

Informasi yang disajikan dalam laporan posisi keuangan ... . Pembedaan aset lancar dan tidak lancar serta

liabilitas jangka pendek dan jangka panjang ... . Aset lancar ... .

PSAK

101

Paragraf

01-08 01 02 -06 07 - 08

09-50 09 10- 16 1 7 18-50 18 -23 24-25 26-27 28-30 31 -34 35-36 37-48 37 - 39 40 - 41

42-48 49-50

51-154 51-52 53-57 58-84 58-63

64-69 70-72

...

I lak Cipta Cl 2022 IKAlAN AKUNTAN IN!x)NESIA - DiliJfang mcmroro-kopi arau mpmpcroonYiJk VII

(5)

101

?ENVAJIAN LAPORAN KEUANGAN SYAR1AII .............. .

Liabilitas jangka pendek ... _ ... . 73-80 Infofmasi yang disajikan dalam laporan posisi keuangan

atau catatan atas laporan keuangan ... 81-84 Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain... 85-110 lnformasi yang disajikan dalam bagian laba rugi ... 88

Infofm3si yang disajikan datam bagian penghasilan

kOlnprehensif lain ... 89-93 Laba rugi ... 94-95 Penghasilan komprehensif lain... 96- 101 Informasi yang disajikan dalam laporan laba rugi

dan penghasiJan komprehensif lain atau catatan

atas laporan keuangan ... 102- 110 Laporan perubahan ekuitas ... 111- 116 lnformasi yang disajikan dalam laporan perubahan ekuitas... 11 1 lnformasi yang disajikan dalam laporan perubahan ekuitas

atau catatan atas laporan keuangan ... 112- 116 Laporan arus kas... 117 Laporan sumber dan penyaluran dana zakat ... I1S-122 Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan... 123- 127 Catatan atas laporan keuangan ... 128- 154 Struktur... 128- 132 Pengungkapan kebijakan akuntansi ... 133- 140 Sumber ketidakpastian estimasi ... 141- 149 Modal ... 150- 152 Pengungkapan lain ... 153- 154

TANGGAL EFEK TI F ... ... ... ... .. ... . 1 55- 1 55A

P ENARI KAN .... ... .. ... .. .. ... ... ... ... .... ... ... .. .... ... ... .... ... .... ... .... ... . 1 56

LAM PIRAN A

LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH

Kompollen laporall kellangan... A01 Laporan posisi keuangan ... A02 Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain ... A03 Laporan perubahan ekllitas... A04 Laporan arus kas... A05 Laporan rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasH ... A06-AOS

... . ...

VIII

...

I lak or1a 0 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Di/arang mrmfOlo-kopi ,ltdu mrmperhallyak
(6)

· ... PENYAIIAN LAPORAN KEUANC.AN SYARJAI-I PSAK

101

Laporan sumber dan penyaluran dana zakat ... A09 Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan... AlO Catalan alas laporan keuangan ... All

LAMPIRAN B

LAPORAN KEUANGAN ENTITAS ASURANSI SYARIAH

K0I11pOnen laporan keuangan ... . Laporan posisi keuangan ... . Laporan surplus defisit dana tabarru' ... . Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain ... . Laporan perubahan ekuitas ... . Laporan arus kas ... . Laporan sumber dan penyaluran dana zakat ... . Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan ... . Catatan atas laporan keuangan ... .

LAMPIRAN C

LAPORAN KEUANGAN AMIL

BOI- B02 B03 B04 B05 B06 B07 B08 B09

BIO

Perlakuan akuntansi amil ... COl Komponen laporan keuangan... C02 Laporan posisi keuangan... CO) Laporan aktivitas... C04 Laporan arliS kas... COS Catatan atas laporan keuangan ... C06

LAMPIRAN D

LAPORAN KEUANGAN ENTITAS WAKAF

Kebijakan akuntansi ... DO 1 Komponen iaporan keuangan... 002 Laporan posisi keuangan ... 003 Laporan rincian aset wakaf... 004 Laporan aktivitas... DOS Laporan arus kas... 006 Catatan alas laporan keuangan ... 007

DASAR KESIMPULAN

Komponen laporan keuangan entitas amil ... DKOI - DKOS

...

I Jak Cipta Cl 2022 IKAl AN AKUNTAN IN!x)NESIA - DiliJfang mcmroro-kopi arau mpmpcroonYiJk IX

(7)

............................................................................ PENYAIIAN LAPORAN KEUANC.AN SYARJAI-I

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 101 PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH

101

Peruyataan Stm/dar Ak"IItansi Keuangan 101: Pel/yajia" Laporm/ Ke"angall Syariah terdiri alas paragraJ 1- 156 dan Lampirall A, B, C, dall D. Sel"r"l, paragraJ dalam Perllyalaa" ini memiliki kekualan mengatur yang sama. ParagraJ yang dicetak dengall Imruj lebal dall miring mengalur prillsip·prillsip ulama. Perllyataa" i"i harus dibaca datam kOllteks Kerangka Dasar Penyusunan dall Penyajiall Lapora"

Keuallgan Syariall. Perllyataan ini tidak wajib diterapkall pada UIISllr- lI11sur yang lidak material.

PENDAHULUAN Tujuan

01. Pernyataan ini menetapkan dasar penyajian iaporan keuangan bertujuan umum untuk entitas syariah yang selanjutnya disebut ")aporan keuangan" supaya dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan peri ode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas syariah lain. Pernyataan ini mengatur persyaratan penyajian laporan keuangan, struktur laporan keuangan, dan persyaratan minimal isi laporan keuangan.

Ruang Lillgkup

02. Elltitas syaria" meIJerapkaIJ Perllyataa" illi dalam pe"y"s"lla" dall pe"yajimr laporall keuangan bertujuan umum sesuai deugan SAK.

03. Entitas syariah yang dimaksud dalam Pernyataan ini adalah entitas yang rnelaksanakan transaksi syariah sebagai kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang dinyatakan dalarn anggaran dasarnya.

04. SAK mengatur persyaratan pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan transaksi dan peristiwa lain.

05. Pernyataan ini menggunakan terminologi yang eoeok untuk entitas syariah yang berorientasi laba, termasuk entitas bisnis syariah sektor pUblik. Jika entitas syariah dengan aktivitas nirlaba di sektor swasta atau sektor puhlik menerapkan Pernyataan inL maka entitas tersebut perlu menyesuaikan deskripsi beberapa pos yang terdapat dalam laporan keuangan dan iaporan keuangan itu sendiri.

06. Ent itas syariah seperti reksadana dan entitas yang modalnya tidak terbagi atas saham, contohnya koperasi, rnernerlukan penyesuaian terhadap penyajian dalarn Iaporan keuangannya .

...

... ... ..........

.... ... ... ... ... .... ....

... ... ...... .

I lak Cipta Cl 2022 IKATAN AKUNTAN IN!x)NESIA - DiliJrang mcmroro-kopi arau mpmpcroonYiJk 101 .1

(8)

PSAK

101

Definisi

?ENVAJIAN LAPORAN KEUANGAN SYAR1AII ...... .

07. Berikut ada/all pettgertian istilalr yang digullokan dalo", Pertlyataan in;:

Catatoll atas iapomu keltangan. Catalan alas 'aporan keua1lgall beris; informas;

lamba/Jall alas opa yang disajikan datum (aporan pos;s; keuollgan, laporan laba rugi dall pe1lglwsilan kompreirensif lain, taporan perubaIJan ekuitas, laporall anls kas,

laporan sumber dall pellggmraan zakat, dan laporan sumber dall pCIIggm.aan dall"

kebajikoll, Calatan alas (aporan keuflngon memberikall deskripsi atau pemisalJaI1 pos-pos yang disajikall dalam Japoran keuallgall tersebut dall ;nformas; mengenai pos-pos yang tidak memenulri kriteria pengakuan dalam [apornn keuangan tersebut.

Laba rugi adalall total penglrasilmr dikurallgi beban, tidak lermasuk kompone1l penglrasilan komprelrellsif lain.

Laporan keuallgall bertujuall umum (selmrjut1lya d;sebut sebaga; "laporan keuangatl") adalal. lapornn keuangan yang ditujukan u1ltuk memcnulri kebutu/Jan

bersa",a sebag;all besar pellggutla laporm. keuangan.

Material. Kelala;all tmtuk mencantumkan atau kesalalwtI dala", mellcatat pas laporan keuangall ada lair material jika, baik secara sel/diri maup"n bersa",a, dapat mempengaru/,; keputusan ekollom;k penggulla laporan keua1lgall. Materialitas bergantulIg pada ukurall dall sifat dari kelalaian dalam mellcantumkan atau kesala/ran dalam mellcatat tersebut dengan memperlratikan ko"d;s; terkait.

UJeum"

atau sifat dari pos laporan keuangml tersebut, atau gabunga" dari keduanya, dapat mcnjadi faktor pellentu.

Penilaian apakah suatu kelalaian dalam mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat dapat memengaruhi keputusan ekonomik dari pengguna laporan keuangan, dan dengan demikian menjadi material, membutuhkan pertimbangan mengenai karakteristik dari setiap pengguna laporan tersebut. Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajiall Laporan Keunllgan Syariah paragraf 45 menyatakan bahwa "pengguna laporan keuangan diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai ten tang aktivitas ekonomik dan bisnis, akuntansi serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunall yang wajar~ Oleh karella itu, pellilaian tersebut perlu memperhatikan bagaimana pengguna laporan keuangan dengan karakteristik tersebut diperkirakan terpengaruh dalam membuat keputusan ekonomi.

Pemilik adalall pemegang instrumen yang diklasijikasikan sebaga; ekuitas.

Penf/lOsilan kompreJrells{f lai" beris; pos penghasilan dall beball (termasuk penyesuaia" reklasifikasi) yang tidak diaklli dala", It,ba rugi sebaga;",ana disyaratkan olel, SAK.

Kompollen penghasilan komprehensif lain mencakup:

(a) perubahall dalam surplus revaluasi (Iihat PSAK !6: Ase! Telap dall PSAK 19:

Asel Takberwujud);

(b) pengukurun kembali program imbalan pasti (lihut PSAK 24: 1mba/an Ker)n);

(c) keuntungan dan kerugian yang timbul dari penjaburun laporan keuangan daTi entitas asing (Iihat PSAK 10: Pengaruh Perubahan Kurs Va/uta Asing);

...

101.2 I lak Or1a 0 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Di/arang mrmfOlo-kopi ,ltdu mrmperhallyak

(9)

............................................................................ PENYAIIAN LAPORAN KEUANC.AN SYARJAI-I

101

(d) keuntungan dan kerugian investasi pada instrumen ekuitas yang dikategorikan sebagai "diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain" (lihat PSAK 71: instrumetl Keuangan);

(e) keuntungan dan kerugian dari pengukuran kern bali sukuk yang dikategorikan sebagai "diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain" (lihat

PSAK 110: AkulltallS; Sukuk);

(f) bagian keuntungan atau kerugian item yang dilindung nilai dalam lindung nilai yang memenuhi syarat (lihat PSAK 111: Akufltmlsi Wa 'd).

Penyesuaiall reklasUJkasi adalal, jumlall yang direklasifikasi ke laba rugi periode berjalan yang sebelultJnya diakui dalam penghasilan kompreJ,ellsij la;n pada periode berjalau alau periode sebel,mmya.

Stalldar Akulltalls; Keuangall (SAK) adala" Pemyataa" dall Illterpretasi yang diterbitkall ole" Dewan Standar Akuntallsi Keuangan Ikatall Ak,wtall Indonesia dall Dewall Stalldar Ak,mlansi Syaria" Ikatall Akuntall Indonesia serta peraturan

regulator pasar modal Imtuk entitas yang berada dibawaIJ pellgawasalluya.

Tidak praktis. Pellerapan sltatu persyaratall diallggap tidak praktis jika entitas syarialr lidak dapat menerapkmmya setda" melakukall segala upaya yang rasiollal.

Total pellglrasilall koltJpreltenstf adalal, perubalrall ekuitas selallla satu periode yang dilwsilkall dari tratlsaksi dall peristiwa lain, selai" perubairan yang dilJasilkall

dari transaksi dellgalJ pemilik dalam kapasitasllya sebaga; pemilik.

Total penghasilan komprehensif terdiri dari komponen "Iaba rugt dan "penghasilan kornprehensif lain".

08. Meskiplm Pernyataan ini menggunakan istilah "penghasilan komprehensif lain". "Iaba rugt, dan "total penghasilan komprehensif", entitas syariah dapat menggunakan istilah lain untuk menjelaskan jwnlah tersebut sepanjang maksudnya je1as. Sebagai contoh, entitas dapat menggunakan istilah "penghasilan neto" untuk

menggambarkan laba rugi.

LAPORAN KEUANGAN

Tujuan Laporan Keuangan

09. Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas syariah. Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi mengenai posisi keuangan. kinerja keuangan, dan arus kas entitas syariah yang bermanfaat bagi sebagian besar pengguna laporan keuangan dalam membuat keputusan ekonomik. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut. laporan keuangan menyajikan

informasi mengenai entitas syariah yang meliputi:

(a) aset;

(b) liabilitas;

(c) dana syirkah temporer;

(d) ekuitas;

... ... ... ... . ...

I lak Cipta Cl 2022 IKAl AN AKUNTAN IN!x)NESIA - DiliJfang mcmroro-kopi arau mpmpcroonYiJk 101.3

(10)

PSAK

101

?ENVAJIAN LAPORAN KEUANGAN SYAR1AII ... .

(e) pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian;

(f) kontribusi daTi dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik;

(g) arus kas;

(h) dana lakat; dan (i) dana kebajikan.

Informasi tersebut, beserta informasi lain yang terdapat dalam catalan alas laporan keu3ngan, membantu pengguna tapoTan keuangan dalam memprediksi arus kas masa depall dan, khususnya, datam hal waktu dan kepastian diperolehnya kas dan setara kas.

Komponen Laporan Keuangan

10. Laporall kClIallgmJ yang lengkap terdiri dar; kompoue" berikllt i"i:

(a) lapora1l posisi keuallgm' pada akltir periode;

(b) lapora1l laba rllgi dati petlglJasilan komprelJetlsif lai" selawa periode;

(c) laporall perubaIJall ek"itas selama periode;

(d) laporan arus kas selama periode;

(e) laporan sumber dan pellyaluran dana zakat selama periode;

if) laporan sumber dan penggunaall dalla kebajikan selama periode;

(g) catalan atas laporall keum'gall, berisi ritlgkasan kebijakall akutltallsi pentillg dan informasi penjelasall lain;

(ga) informasi kOlllparatif mellgellai periode sebelumnya sebagaimana ditentJlkan dala", paragraf 37 dm. 38; dall

(I,) laporan pos;si keuangall pada awal periode terdekat sebelumllya yang disajikan ketika entitas syariah menerapkan suatu kebijakall ak,mtm,si secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos laporan keua1lgan, atau keUka entitas syariaIJ mereklasifikasi pos dalam laporan keuallgmmya.

11. E"titas syarialJ menyajikan seluru" kompollen laporatl keuatlgan lengkap dengaJl lillgkat keutamaan yang sama.

12. Jika elltitas syarial, merupakan lembaga keua1lga1l, selain komponelJ laporan keuatlgalJ yang disebutkan di paragraf 10, maka elltitas syarial, juga menyajikall kompollell laporan keum'gan tambaIJau yang menjelaskan karakteristik utama entitas syarial, tersebut jika substansi iuformasinya belJlm tercakup di paragraf /0.

13. Komponen tambalran dan penyajian pos laporall keuangall yang me"cermi"kan karakteristik klwsus untuk induslr; terlentu akan dialur dalam

lamp;ran Perrryatam. ini yang merupakall bagian yang tidak terpisaJ,kan.

14. Jika entitas syariaJJ belum melaksanakall fungsi sosial seeam penuh, maka entitas syarialr tetap menyajikan kompollen laporall keuangall di paragraj

lO( e) dall

(f) .

15. Beberapa entitas syariah rnenyajikan, terpisah dari laporan keuangan, suatu kajian keuangan oleh manajemen yang menjelaskan firur uta rna dari kinerja keuangan dan posisi keuangan, dan kondisi ketidakpastian utama yang dihadapi.

Laporan terse but dapat meliputi kajian mengenai:

...

101.4 Ilak Or1a 0 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Di/arang mrmfOlo-kopi ,ltdu mrmperhallyak

(11)

· ... PENYAIIAN LAPORAN KEUANC.AN SYARJAI-I

101

(a) faktor dan pengaruh utama yang menentukan kinerja keuangan, termasuk perubahan lingkungan tempat entitas syariah beroperasi, tanggapan terhadap perubahan dan dampaknya, dan kebijakan investasi entitas syariah untuk memelihara serta meningkatkan kinerja keuangannya, termasuk kebijakan dividennya;

(b) sumber pendanaan dan target rasio liabiHtas terhadap ekuitas; dan

(c) sumber daya yang tidak diakui dalam laporan posisi keuangan sesuai dengan SAK.

16. Beberapa entitas syariah dapat pula menyajikan, terpisah dari laporan keuallgan, iaporan mengenai lillgkungan hidup dan Japoran nilai tambah, khususnya bagi industri yang faktor lingkungan hidup memegang peranan penting dan bagi industri yang menganggap karyawan sebagai kelompok pengguna iaporan keuangan yang memegang peranan penting. Laporan tambahan tersebut di Illar ruang lingkup SAK.

Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan

17. Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian Japoran keuangan entitas syariah.

Karakteristik Umum

Penyajian Secara "J.Vajar dan KepatulJau terlladap SAK

18. Lapora" keuangall menyajikall secara wajar posisi keuangall, killerja keuangan, dall arus kas entitas syaria". Penyajia1l yang wajar mensyaratkall penyajian secara juju,. dampak dari transaksi, peristiwa, dati kOlldisi lain sesuai dengan dejinisi dan kriteria pengakuan aset, liabililas, dalla syirkall temporer, ekuilas, pengllasilan, dan beban yang diattlr dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah. Pellerapall SAK, dengan pengJllIgkapan tamballa" jika dibutlllrkan, dianggap mengllQsilkall pellyajian laporan keuallgan secara wajar.

19. Elliitas syarialr yang laporan keuangannya telal, patul, terlwdap SAK membual perllyataan secara eksplisit dati tanpo terkecuali tentaug kepatullan terlladap SAK dalam catatan alas laporaJl keuallgan. Ell/ilas syar;al, tidak bolell menyebutkall balJwa laporaJJ keuangall telal, patul, lerlwdap SAK kecuali laporalt keuallgan lelah patulr terIJadap selurull persyarataJl dalam SAK.

20. Dalam Iwl tidak ada PSAK yang secara spesifik berlaku ulltuk transaksi, peristiwa, alau kondisi laill, maka manajemell mellggullakan pertimballgannya dalam melJgembangkan dall meJlerapkall suahl kebijakall akulltallsi yang meJlg/JasilkalJ ill/ormasi yang:

(a) relevall ullluk kebutu/JaIJ peJJgambilan kepulusan ekol/o",i pellgglllla laporall keuallgall; riall

(b) audal, dalam laporat' keuallgan yang:

(i) me"yajikan secara jujur posis; keuallgaIJ, killerja kellangaIJ, dan anls kas;

(ii) metlcermi"kaJJ substallsi ekoJJomi tra1Jsaksi, peristiwa, atall kOIJdis; lain, dall bllkalJ hallya belltuk Iwku1JIj

...

I Jak Cipta Cl 2022 IKAl AN AKUNTAN IN!x)NESIA - DiliJfang mcmroro-kopi arau mpmpcroonYiJk 101.5

(12)

PSAK

101

?ENVAJIAN LAPORAN KEUANGAN SYAR1AII .............. .

(i;i) netral, yaitH bebas dari bias;

(iv) pertimballgall selJat; dan

(v) lengkap dalam semllo hal yang material.

21. Dalam hampir seluruh keadaan, entitas syariah mencapai penyajian iaporan keuangan secara wajar dengan memenuhi SAK yang relevan. Penyajian secara wajar juga mensyaratkan entitas syariah untuk:

(a) memilih dan menerapkan kebijakan yang sesuai dengan prinsip syariah.

Manajemen mengacu dan mempertimbangkan keterterapan dari sumber berikut

ini sesuai dengan

lITutan ITIenUIun:

(i) definisi, kriteria pengakuan, dan konsep pengukuran untuk aset, Iiabilitas, dana syirkah temporer, ekuitas, penghasihm, dan beban dalam Kerallgka

Dasar Penyuswlal1 dall Penyapan Laporall Keuangal1 Syariah;

(ii) persyaratan dan panduan dalam SAK umum yang sesuai dengan SAK syariah, yang berhubungan dengan masalah serupa dan terkait; dan

(iii) standar akuntansi terkini yang dikeluarkan oleh badan penyusun stan dar akuntansi lain yang menggunakan kerangka dasar yang sama untuk mengembangkan standar akuntansi, literatur akuntansi lain, dan praktik akuntansi industri yang berlaku, sepanjang tidak bertentangan dengan

prinsip syariah.

(b) menyajikan infonnasi, termasuk kebijakan akuntansi, sedemikian rupa sehingga dapat memberikan informasi yang relevan, andal, dapat dibandingkan, dan

mudah dipahami.

(c) memberikan pengwlgkapan tambahan jika kesesuaian dengan persyaratan spesifik dalam SAK tidak cukup bagi pengguna laporan keuangan untuk memahami dampak dari transaksi, peristiwa, dan kondisi lain tertentu terhadap posisi keuangan dan kinerja keuangan.

22. E"titas syariaJr lidak dapat memperbaiki kebijakan akulltansi yang tidak tepat baik dellgall pellgtmgkapan kebijaka1l akulltansi yang digllllakall mauptm pengutJgkapan dalam catatan atas laporatJ keuangan atau materi penjetasatJ.

23. Dalam Ital tidak ada PSAK syariaIJ ya1lg me1lgatur suat" trmtsaksi, peristiwa, alau kOlldisi lain, maka dianjurkall ulltuk mengaell pada SAK tmmm, sepanjang tidak bertelltangan dengan prinsip syariall.

KelallgsulIga" Usalta

24. Dalam meuyusu" laporan keua"gmt, mallajeme" membuat penilaian tentang kemampuan entitas syariaJJ tmtuk memperlalta1lkml kelangstmgan usaJJa.

Elltitas syaria/l menyusun !aporan keuangall berdasarkan astlms; ke!angslmgan tlSa/ta, kecuali mallajemell memiliki intensi Ulttuk melikuidasi entitas syaria/t atau mengIJelltikan perdagallgan, atau tidak mempunyai altematiflain yang realistis seJain melakukatmya. lika manajemen menyadari (dalam membuat pellilaian) mengenai adallya ketidakpastian yang material sehubullgall dellgatJ peristiwa atau kondisi yang dapat meni11lbulkan keraguall yang signifikan tell tang kemampuan entitas syariaJr lmtuk mempertallankan keiangsullgan usalJa, maka elltitas syariall mellgullgkapkall ketidakpastiall lersebut. /ika entitas syariall mellyusllII laporall keuangan tidak berdasarkmt asumsi keJangstmgm. usalta, maka elltitas syaria/J meltgtltlgkapkatl fakta tersebut, bersama dellgan dasar yang diglltJakan da/am penyuswtatl laporan kettangan

......

101.6 Ilak Or1a 0 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Di/arang mrmfOlo-kopi ,ltdu mrmperhallyak

(13)

............................................................................ PENYAIIAN LAPORAN KEUANC.AN SYARJAI-I

101

dall alasatl mellgapa entitas syariaIJ tidak dipertimbangkan dapat mellggunakan asums;

keiangsullgan llsalln.

25. DaJam menilai apakah dasar asumsi kelangsungan usaha adalah tepat, Illanajemen memperhitungkan seluruh inforlllasi yang tersedia mengenai masa depan, paling sedikit (namun tidak terbatas pada) dua belas bulan dari akhir periode pelaporan. Tingkat pertimbangan bergantung pada fakta dari setiap kasus. Ketika selama ini entitas syariah menghasilkan laba dan mempunyai akses ke sWllber pendanaan, maka dapat disilllpuLkan bahwa asw11si kelangsungan usaha teiah sesuai tanpa melalui analisis rinci. Dalam kasus lain, manajemen mungkin perlu untuk mempertimbangkan faktor yang mempengaruhi profitabilitas masa kini maupun yang diharapkan di masa depan.

jadwal pembayaran utang. dan sWllber potensiai pendanaan pengganti sebelum dapat menyimpulkan bahwa asumsi kelangsungan usaha telah sesuai.

Dasar Akrual

26. Entitas syariall menyusull laporall keuangan atas dasar akrual, kecuali iaporall arllS kas dOli pellgllihmgan pendapatall lI11tuk tujllall pembagian Iwsil usallO. Dalam penghitultgatl pembagian /JasH usalln didasarkatJ pada petJdapatan y allg tela" direalisasikan menjadi kas (dasar kas).

27. Jika akuntansi berdasarkan akruai digunakan, entitas syariah mengakui pos sebagai aset, liabilitas, dana syirkah temporer, ekuitas, penghasilan, dan beban (unsur laporan keuangan) ketika pos tersebut memenuhi definisi dan kriteria pengakuan untuk unsur tersebut dalam Kerangka Dasar PeflyusUfla1l dall Pellyajiall Laporan Keuallgan Syariah.

Materialitas dati Penggabungan

28. Elltitas syariall menyajikan secara terpisah setiap keJompok pos serupa yatlg material. Enlilas syariall menyaj;kan secam terpisall pos yallg memiliki sifat

atau jungsi yallg tidak serupa kecuali pos tersebut tidak material.

29. Laporan keuangan merupakan hasil dari pemrosesan sejumlah transaksi atau peristiwa lain yang digabungkan ke dalam kelas-kelas sesllai sifat atau fungsinya.

Tahap akhir dari proses penggabungan dan pengklasifikasian adalah penyajian data yang telah diringkas dan diklasifikasikan yang membentuk pos-pos dalam laporan keuangan. Jika suatu pos secara individual tidak material, maka dapat digabungkan dengan pos lain yang sejenis daiam iaporan keuangan atau dalam catatan atas iaporan keuangan. Pos yang tidak cukup material untuk disaj ikan terpisah dalam iaporan keuangan mungkin cukup material untuk disajikan terpisah dalam catatan atas laporan keuangan.

30. Entitas syariah tidak perlu menyediakan suatu pengungkapan spesifik yang diminta oleh suatu PSAK jika informasi tersebut tidak material.

SaliJlg Hapus

31. Elltitas syariall tidak melakukan saliJlg IJapus atas aset, Iiabilitas, dan dana syirkalt temporer ekuitas atau penglJasila" da" beban, kecuali disyaratkan atau diizi"ka" ole/l suatu PSAK.

... ... ... ... . ...

I Jak Cipta Cl 2022 IKAlAN AKUNTAN IN!x)NESIA - DiliJfang mcmroro-kopi arau mpmpcroonYiJk 101 .7

(14)

PSAK

101

?ENVAJIAN LAPORAN KEUANGAN SYAR1AII .............. .

32. Entitas syariah melaporkan secara terpisah untuk aset, Iiabilitas, dana syirkah temporer ekuitas serta penghasilan dan behan. Saling hap us dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain atau Japoran posisi keuangan mengurangi kemampuan pengguna laporan keuangan baik untuk memahami transaksi, peristiwa dan kondisi lain yang telah terjadi maupun untuk menilai afUS kas di masa depan, kecuali jika saling hapus mencerminkan substansi transaksi atau peristiwa lain.

Pengukuran aset secara neto setelah dikurangi penyisihan penilaian (sebagai eontoh, penyisihan keusangan atas persediaan dan penyisihan piutang tidak tertagih) bukan termasuk saling hap us.

33. PSAK 72: Pelldapatan dari Kontrak dengall Peiallggal! mendefinisikan pendapatan dan mensyaratkan untuk mengukurnya berdasarkan nilai wajar dari jumlah yang diterima atau akan diterima, dengan memperhitungkan jumlah potongan dagang dan rabat volume yang diperbolehkan. Dalam aktivitas normal, entitas syariah juga melakukan transaksi lain yang tidak menghasilkan pendapatan tetapi insidental atas aktivitas penghasil utama pendapatan. Entitas syariah menyajikan hasil dari transaksi tersebut dengan mengurangkan setiap penghasilan dengan beban terkait yang timbuJ dari transaksi yang sama sepanjang penyajian tersebut meneerminkan substansi dari transaksi atau peristiwa lain. Sebagai eontoh:

(a) entitas syariah menyajikan keuntungan dan kerugian at as pelepasan aset tidak Ian car, termasuk investasi dan aset operasionai, dengan mengurangkan penerimaan dari pelepasan tersebut dengan jumlah tereatat dan beban terkait;

(b) entitas syariah dapat mengurangkan pengeluaran terkait dengan provisi yang diakui sesuai dengan PSAK 57: Provisi, Liabilitas KOlltilljetlsi, da1l Asel K01ltilljemi, dan diganti berdasarkan perjanjian kontraktual dengan pihak ketiga (sebagai contoh, perjanjian garansi dari pemasok), dengan penggantian yang diterima.

34. Selain itu, entitas syariah menyajikan keuntungan dan kerugian yang timbuJ dari suutu keiompok transaksi yang sejenis secam neto, sebagai eontoh, keuntungan dun kerugian duri transaksi valuta asing. Akall tetapi, entitas syariah menyajikan keuntungan dan kerugian secara terpisah jika keuntllngan atau kerugian tersebut material.

Frekuensi PelapoYaIl

35, E"litas syaria" menyajikalJ LaporalJ keualJgall le"gkap (lermasllk illJormasi komparatif) setidaknya secara talHman, Ketika ak"ir periode peJaporan beruba"

dall lapormr keumrgall ta/llmall disajikan JIIrtuk periode yang Jebi" palljallg alau Jebill pelldek daripada periode satu talrulI, sebagai tambalran lerlradap peri ode cakupall lapormr keumrgan, ",aka entitas syarialr mellgullgkapkall:

(a) alasan pellggr",amr periode peJaporan yang lebi" palljallg atau Jebill pendekj dall

(b) Jakia bahwa jllmJalJ yang disajikan dalam Japormr keumrgmr tidak dapat diba1ld;IIgkmr secara keseJllruharr,

36. Umumnya, entitas syariah secara konsisten menyiapkan iaporan keuangan llntuk peri ode satu tahun. Akan tetapi, untuk alasan praktis, beberapa entitas syariah lebih memilih untuk melaporkan, sebagai contoh, untuk peri ode lima puluh dua minggu, Pernyataan ini tidak menghalangi praktik tersebut.

... . ...

,

....

,

...

,

....

,

....

, ... , ... . 101,8 I lak Or1a 0 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Di/arang mrmfOlo-kopi ,ltdu mrmperhallyak
(15)

............................................................................ PENYAIIAN LAPORAN KEUANC.AN SYARJAI-I

Informasi Komparatif

lnformasi Komparatif Minimum

101

37. E"titas syaria" menyajikan informasi komparatif terkait dellgan periode sebelumllya Imtuk selurllir jllmlall yang dilaporkan dalam laporan keum.gan periode berjalall, kecuali diizinkan atau disyaratkan lain ole" SAK. biformasi komparatif yallg bersifat "aratif dan deskriptif dari laporan keuangarl periode sebelumnya

diullgkapkall kelllbali jika relevan ulltuk pema"a",a" laporall keuallgan periode berjalall.

38. E",i'as sya,.ialJ menyajikan, minimal, dua laporm, posisi keuangall, dua laporall laba rugi dall pengJwsilall kompre"ellsif lai1l, dua laporan artls kas, dan dua lapora" perubaIJan ekuitas, dua laporau sumber dar; pellyaluran dana zakat, dua laporan sumber dall penggunaall dalla kebajikan serla catalan alas laporan keua1lga" terkait.

39. Dalam beberapa kasus, informasi naratif yang disajikan dalam laporan keuangan untuk periode sebelumnya masih tetap relevan pada periode berjalan.

Sebagai contoh, entitas syariah mengungkapkan dalam periode berjalan rincian ten tang sengketa hukum, yang hasil akhirnya belwn diketahui secara pasti pada akhir periode sebelumnya dan masih dalam proses penyelesaian. Pengguna laporan keuangan dapat memperoleh manfaat atas pengungkapan informasi adanya ketidakpastian pada akhir periode pelaporan sebelumnya dan dari pengungkapan informasi tentang langkah- langkah yang telah dilakukan selama periode untuk mengatasi ketidakpastian tersebut.

Informasi Komparatif Tambahan

40. Entitas syariah dapat menyajikan informasi komparatif sebagai tambahan atas laporan keuangan komparatif minimum yang disyaratkan SAK, sepanjang informasi tersebut disiapkan sesllai dengan SAK. lnformasi komparatif dapat terdiri atas satu atall lebih laporan yang dirujuk pada paragraf 10, namun tidak harus terdiri dari laporan keuangan lengkap. Ketika kaslls ini terjadi, entitas syariah menyajikan informasi catatan atas laporan kellangan yang terkait untuk laporan tambahan tersebllt.

41. Sebagai contoh, entitas syariah dapat Illenyajikan laporan laba rugi dan pellghasilan komprehensif lain ketiga (sehingga menyajikan periode berjalan, periode sebelumnya dan satu periode komparatif tambahan). Akan tetapi, entitas syariah tidak disyaratkan untuk menyajikan laporan posisi keuangan ketiga, laporan arus kas ketiga atau laporan perllbahan ekuitas ketiga (yaitll laporan keuangan komparatif talllbahan). Entitas syariah disyaratkan untllk Illellyajikan, dalam catatan atas laporan keuallgan, informasi komparatif yang terkait dengan laporan tambahan atas laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tersebut.

Perubahan dalam Kebijakan Akuntansi, Pellyajiall Kembali Retrospektif, atau

Reklasifikasi

42. E"titas syariaJJ mellyajikan laporan posisi keuallgall ketiga pada posisi awal periode sebel,mmya sebagai tamba"a" alas lapora" keuallgall komparatif

mi"i",ulII ya"g disyaratkan dalam paragraf 38 jika:

... ... ... ... . ...

I lak Cipta Cl 2022 IKAl AN AKUNTAN IN!x)NESIA - DiliJrang mcmroro-kopi arau mpmpcroonYiJk 101.9

(16)

PSAK

101

?ENVAJIAN LAPORAN KEUANGAN SYAR1AII ...... .

(0) elltilas syarialJ metlerapkmr kebijakan okunia"s; secorD retrospektij, membltaf pel/yajian kemba/i retrospektij atas pos-pos dalam laporan keuangan atall

reklasifikasi pos-pos dalam [aporan keuanga1l; dan

(b) pellerapon retrospeklif, penyajian kembali retrospektif atau reklasifikasi memiliki dampak material alas ;nformas; dala". [apora" posis; keua1lgan pada awol periode sebelwm,ya.

43. Dalam kondisi yang digambarkan dalam paragraf 42, entitas syariah menyajikan tiga iaporan posisi keuangan pada:

(a) akhir periode berjalan;

(b) akhir periode sebelumnya; dan (c) awal periode sebelumnya.

44. Ketika cntitas syariah disyaratkan untuk menyajikan lapoTan posisi keuangan tambahan sesuai paragraf 42, entitas syariah harus mengungkapkan inforrnasi yang disyaratkan paragraf 46- 48 dan PSAK 25: Kebijakan Akufltansi, Perubahan Estimasi AkwltaflSi, dar! Kesalahatl. Akan tetapi, entitas syariah tidak perlu menyajikan catatan yang terkait dengan Japoran posisi keuangan awal periode sebelumnya.

45. Tanggal laporan posisi keuangan pembuka (opening) adalah tanggal awal (beginning) periode sebelumnya terlepas apakah iaporan keuangan entitas syaciah menyajikan infofm3si komparatif untuk periode yang lebih awal (seperti diizinkan dalam paragraf 40).

46. /ika enlitns syariail mengubail pellyajiall atau klnsijikasi pos dalam laporall kellallgallllya, maka entitas syaria/l mereklasifikasi jum/all komparatif kecuali reklasifikasi terseb"t tidak praktis. /ika elltitas syaria/r mereklasijikasi jumlah komparatij. maka mellgmlgkapkan (termasuk posisi awal periode sebeJumnya):

(aJ sifat reklasifikasi;

(b) jumlall set;ap pos atall kelas pos yang direklasifikas;j dall (c) alasan reklasijikasi.

47. /ika reklasijikasi jllmlalt komparatif tidak praktis, ",aka e"litas syarialt mellgungkapkall:

(a) alasan til/ak mereklasijikasi jumlah tersebutj

(b) sifat penyesua;all yang aka" dilakukan jika jumlall tersebut direklasifikasi.

48. Peningkatan daya banding informasi antar periode membantu pengguna laporan keuangan dalam membuat keputusan ekonomik. khususnya memungkinkan dengan mengizinkan penilaian atas kecenderungan informasi keuangan untuk tujuan prediksi. Dalam beberapa keadaan, reklasifikasi informasi komparatif tidak praktis untuk peri ode tertentu sebelurnnya untuk rnencapai daya banding dengan peri ode berjalan. Sebagai contoh, entitas syariah rnungkin belurn mengumpulkan data pada peri ode sebelumnya yang memungkinkan untuk melakukan reklasifikasi, dan mungkin tidak praktis untuk menyusun kembali informasi tersebut.

Kons;stellsi Pellyajian

49. Penyajiall dan klasifikasi pos dala", laporan keuallgan anlar periode dilakukan sccara konsisten, kecuali:

...

101.10 I lak Or1a 0 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Di/arang mrmfOlo-kopi ,ltdu mrmperhallyak

(17)

............................................................................ PENYAIIAN LAPORAN KEUANC.AN SYARJAI-I

101

(a) setelaiJ lerjadi perubaiJm. yang signijikall terlwdap sifal operasi entitas syarialJ alau kajiall ulang alas laporan keuangan, terli/wl secara jelas bal.wa pe"yajiall alau klasijikasi lain akall lebU. tepat mttuk digullakan dengan memperlilllba"gkan krileria dalam penentuan da" penerapan kebijakan akunla"si; alau

(b) perubal.all tersebul disyaralkan olelr sualu PSAK.

50. Sebagai contoh, suatu akuisisi atau pelepasan yang signifikan, atau kajian ulang alas penyajian laporan keuangan, mungkin akan menghasilkan kesimpuJan bahwa laporan keuangan perlu disajikan secara berbeda. Namun demikian, perubahan penyajian dapat dilaksanakan jika perubahan tersebut memberikan informasi yang andal dan lebih relevan bagi pengguna laporan keuangan atau struktur yang baru mempunyai kecenderungan akan digunakan seterusnya, sehingga keterbandingan tidak terganggu. Ketika melakukan peru bah an terse but dalam penyajian laporan keuangan, maka entitas syariah mereklasifikasi infonnasi komparatif sesuai dengan paragraf 46 dan 47.

STRUKTUR DAN lSI Pendahuluan

51. Pernyataan ini mensyaratkan pengungkapan tertentu dalam laporan posisi keuangan atau laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan eku itas, laporan sumber dan penyaluran dana zakat. atau laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan, dan mensyaratkan pengungkapan dari pos lain dalam laporan keuangan tersebut atau catatan atas laporan keuangan. PSAK 2:

Laporan Arus Kas mengatur persyaratan untuk penyaj ian informasi arus kas.

52. Pernyataan ini terkadang menggunakan istilah "pengungkapan" dalam arti luas, meliputi pos yang disajikan dalam laporan keuangan. Pengungkapan juga disyaratkan oleh SAK lain. Kecuali dinyatakan lain dalam Pernyataan ini atau SAK, pengungkapan tersebut dapat dilakukan dalam Japoran keuangan.

Identifikasi Laporan Keuangan

53. Elllilas syarial. mengidenlijikasika" lapora" keua"gall secara jelas dan membedakatlllya dad informasi lai" dalam dokumell publikasi yang sama.

54. SAK hanya berlaku untuk laporan keuangan, dan tidak berlaku untuk informasi lain yang disajikan dalam laporan tahunan. dokumen yang disampaikan kepada regulator. atau dokwnen lain. Oleh karena itu, sangat penting bahwa pengguna laporan keuangan dapat membedakan an tara informasi yang disusun sesuai SAK dan informasi lain yang juga bermanfaat bagi pengguna laporan keuangan tetapi tidak disyaratkan dalam SAK.

55. Enlilas syariaJr meugide1llijikasika" secara jelas setiap laporau keuangan dan calalall alas Japoran keuanga". Selai" illl, e1ltilas syarialJ menyajikan i"formasi berikul ill; secara jelas, da" mengulatlgllya jika dibu/u/,kall sehillgga dapat dipaha",i:

... ... ... ... . ...

I Jak Cipta Cl 2022 IKAl AN AKUNTAN IN!x)NESIA - DiliJrang mcmroro-kopi arau mpmpcroonYiJk 101.11

(18)

PSAK

101

?ENVAJIAN LAPORAN KEUANGAN SYAR1AII .............. .

(a) nama entitas syarialJ pClllbuat laporan keuallgall alau identitas lain. dan setiap perubalwlI injormasi dari ok/.ir periotic pelaporan sebelwnt,yoj

(b) apakall merupakan Inporm. keuangan satu entitas alau suatu kelompok

entilasj

(c) tauggal akllir periode pelaporan alau periodc yatlg dicakup olel. Japorall

keuangan atau mInim. alas lapora" keuallgan;

(d) mata uang pelaporau sebagaimana didefill;sikan dalam PSAK 10: Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing; dan

(e) pembulatall yOllg digunakan dalam penyajian jumlall dalam laporall keuangall.

56. Elltitas syariah telah memenuhi persyaratan paragraf 55 dellgan menyajikan judul yang tepat untuk halaman, laporan keuangan, catatan atas laporan keuangan, kolom, dan sejenisnya. Pertimbangan dibutuhkan dalam menentukan cara terbaik untuk menyajikan informasi tersebut. Sebagai contoh, ketika entitas syariah menyajikan laporan keuangan secara elektronik, maka halaman terpisah tidak selahl digunakan;

selanjutnya entitas syariah menyajikan hal di atas untuk memastikan bahwa informasi yang dicakup dalam laporan keuangan dapat dipahami.

57. Agar lebih dapat dipahami, entitas syariah pada umumnya menyusun laporan keuangan dengan menyajikan informasi mata uang dalam unit ribuan atau jutaan. Hal ini diperkenankan sepanjang diungkapkan tingkat pembulatan dan tidak

menghilangkan informasi yang material.

Laporan Posisi Keuangan

I,,/ormas; yang Disajikall dalam Laporan Posisi Keuallgan

58. Laporall posisi keuangau minimal mellcakup pe"yajian jllmlalJ pos-pos ber;kut:

(a) kas dall setara kas;

(b) p;utaug usalra dall pilltatlg lain;

(c) persediaa1l;

(d) investasi dengau menggtmakan metode ekuitas;

(e) aset keuangall (tidak termasuk jumlall yang disajikall di (a), (b) dan (d));

(f)

total aset yang diklasifikasikan sebagai aset yang dikllasa; ulltuk dUllal dan aset yang termasuk dalam kelompok lepasall yang diklasifikasikan sebagai dikuasai ,,"tuk dijllal sesuai dengan PSAK 58: Aset Tidak Lancar yang Dikuasai untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan;

(g) propert; illvestasi;

(I,) asel lelap;

(i) aset takberwujud;

(j) utang usalla dall temtang lain;

(k) liabilitas keuallgall (tidak termasuk jumlall yang disajikan di (j) dall (0));

(I) Iiabilitas dan aset IIlItuk pajak kini sebagaimalla didefillisika" dalam PSAK 46: Pajak Penghasilan;

(m) liabilitas dall aset pajak tanggulla11, sebagaimana didefi"isikan dalam PSAK 46;

(n) liabilitas yang termasuk dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikall sebaga; dikuasai ""tuk dijual sesua; dengall PSAK 58;

......

101.12 Ilak Or1a 0 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Di/arang mrmfOlo-kopi ,ltdu mrmperhallyak

(19)

... PENYAIIAN LAPORAN KEUANC.AN SYARJAI-I

(0) provisi;

101

(p) kepentillgall 1Ionpengendali, disajikan sebagai bagia" dari ekuitas; dan

(q) modal saham dan cadangan yang dapat diatribusikall kepada pemilik entitas induk.

59. E"titas syarial, menyajikan pos tamballa", judul, dall subtotal dalam laporan posisi keum.gan jika pellyajian tersebut releva" ""Iuk ",emallami posisi keuanga".

60. lika ellWas syar;a/l menyajikall aset lallcar dall tidak lallcar dall liabilitas jangka pelldek dan jangka panjang, sebagai klasifikasi ya1lK ferpisal, dalam laporan pos;si keuangall, ",aka aset (l;abilitas) pajak tallggullan tidak diklasifikas;kau

sebagai asel lancar (liabilitas jangka peudek),

61. Pernyataan ini tidak mengatur susunan atau format penyajian pos. Paragraf 58 menjelaskan daftar pos yang berbeda berdasarkan sifat atau fungsinya untuk mengizinkan penyajian terpisah dalam laporan posisi keuangan. Sebagai tambahan:

(a) suatu pos disajikan terpisah jika ukuran, sifat, atau fungsinya atau penggabungan pos yang sama menyebabkan penyajian terpisah menjadi relevan untuk memahami posisi keuangan; dan

(b) penjeJasan yang digunakan dan Ufutan dari pos atau penggabungan pos yang serupa dapat dill bah sesuai dengan sifat entitas syariah dan transaksinya, untuk memberikan informasi yang rei evan dalam memahami posisi kellangan. Sebagai contoh, institusi keuangan mungkin mengubah deskripsi di alas dalam rangka memberikan informasi yang relevan mengenai operasinya.

62. Entitas syariah mernpertirnbangkan apakah pos tarnbahan disajikan secara terpisah yang didasarkan pada penilaian daTi:

(a) sifat dan Iiklliditas aset;

(b) fungsi aset; dan

(c) jumlah, sifat, dan jangka waktu Iiabilitas.

63. Penggllnaan dasar pengukuran yang berbeda untuk kelompok aset yang berbeda meIllLIljukkan bahwa sifat dan fungsinya berbeda dan, oleh karena itu, entitas syariah menyajikan kelompok aset tersebut secara terpisah. Sebagai contoh, kelornpok aset tetap dapat dicatat berdasarkan biaya perolehan atau jumlah revaluasian sesuai dengan PSAK 16: Aset Tetap.

Pembedaan Asel Lallcar dall Tidak Lancar serta Liabilitas lallgka Pendek dan langka PalljallK

64. Elltitas syarialr menyajikan aset lallcar dall tidak lallcar serta liabilitas jangka pe1ldek dall jangka panjang sebagai klasifikas; yang terpisaIJ dalam laporan posisi keua1lgan sesua; dengan paragraj 70-80, kecuali pe"yajiatJ berdasarkan likuiditas memberikan injormasi yang lebi" releva" dall dapa! diandalkan, /ika peJlgecllaliall tersebu! diterapkan, maka eJltitas syaria/J meJlynjikaJl selJlrJIIJ aset dall liabilitas berdasarkall uruta1l likuiditas.

65. Apa ptW metode penyajiall yang digulIaka1l , elllilas syar;a"

mengungkapkan jllmlalJ yang diperkirakan dapat dipuli/,kall atall diselesaikaJl

...

I lak Cipta 0 2022 IKAl AN AKUNTAN IN!x)NESIA - DiliJfang mcmroro-kopi arau mpmpcroonYiJk 101.13

(20)

PSAK

101

?ENVAJIAN LAPORAN KEUANGAN SYAR1AII .............. .

sete/all lehill dari dun belas bulan untuk setiap pos asel dan liabilitas yang mellggabuIIgkau juwlalJ yang diperkirakml aka" dipulihka" alau diselesaikan:

(D) tidak [ebill dari dun belas bulan setelah periode pelaporml; dall

(b) lebill dari dUD belas bulan setelalt periode pelapora".

66. Jika entitas syariah menyediakan barang atau jasa dalam siklus operasi yang dapat di identifikasi secara jelas, maka kJasifikasi a5et lancar dan tidak lancar serta Iiabilitas jangka pendek dan jangka panjang dalam laporan posisi keuangan memberikan infonn asi yang berman faat dengan membedakan aset neto yang digunakan secara terus menerus sebagai modal kerja dan aset nero yang digunakan dalam operasi jangka panjang. Pengklasifikasian tersebut juga menunjukkan aset yang diperkirakan akan direalisasikan dalam siklus operasi berjalan dan liabiliras yang akan jatuh tempo pada peri ode yang sama.

67. Untuk beberapa entitas syariah, seperti institusi keuangan, penyajian aset dan liabilitas berdasarkan urutan likuiditas memberikan infonnasi yang lebih relevan dan dapat diandalkan dibandingkan penyajian berdasarkan lancar dan tidak Iancar atau jallgka pendek dan jangka panjang karena entitas syariah pada industri tersebut tidak menyediakan barang atau jasa selama siklus operasi yang dapat diidentifikasi secara jelas.

68. Dalam menerapkan paragraf 64, entitas syariah diperkenankan untuk menyajikan beberapa aset menggunakan klasifikasi ian car dan tidak lancar, dan liabilitas menggunakan jangka pendek dan jangka panjang dan lainnya berdasarkan Iikuiditas jika hal tersebut memberikan informasi yang lebih relevan dan dapat diandalkan. Kebutuhan untuk mengkombinasikan dasar penyajian dimungkinkan jika entitas syariah memiliki operasi yang beragam.

69. Inforl11asi l11engenai tanggal perkiraan realisasi aset dan liabilitas berguna dalam penilaianlikuiditas dan solvabilitas entitas syariah. PSAK 60: lrlStrumeu Keuangan:

Petlgungkapafl mensyaratkan pengungkapan tanggal jatuh tempo aset keuangan dan Iiabilitas keuangan. Aset keuangan termasuk piutang usaha dan piutang lain, dan liabilitas keuangan termasuk utang usaha dan terutang lain. Lnfonnasi tentang tanggal perkiraan pemwihan aset nonmoneter, seperti persediaan, dan tanggal perkiraan dari penyelesaian liabilitas seperti provisi juga bermanfaat, terlepas dari apakah aset diklasifikasikan sebagai lancar dan tidak lancar dan liabilitas sebagai jangka panjang dan jangka pendek. Sebagai contoh, entitas syariah mengungkapkan jUl11lah persediaan yang diperkirakan dapat dipulihkan lebih dari dua belas bulan setelah periode pelaporan. Aset Lancar

70. Entitas syaria/l mellgklasifikasikall aset sebagai aset lallear jika:

(a) elltitas syariall memperkirakall akan merealisasikall aset, atau bermaksud u"tuk 11Ienjual atau menggulIakmmya, dalam siklus operasi normalj

(b) e"titas syarial1 memiliki aset ulItuk tujuan diperdagangkallj

(c) elltilas syariall memperkirakan akan merealisasikau aset (Ialam jangka waktu dua belas blllan setelall periode pelaporanj atau

(d) asel merupakau kas atall setara kas (sebaga;",ana yang didefinisikm, dalam PSAK 2: Laporan Arus Kas), kecuali aset tersebut dibatas; perluka,"n atau pellggunam",ya "ntuk menyelesaikan liabilitas sekurallg-kuranguya dua be/as bulan sele/a/, periode peiapo,"n .

......

101.14 I lak Or1a 0 2022 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Di/arang mrmfOlo-kopi ,ltdu mrmperhallyak

(21)

................................................. PENYAIIAN LAPORAN KEUANC.AN SYARJAI-I

101

E"titas syarialJ mellgklasifikasikan aset yallg tidak termasuk kategori tersebut sebagai aset tidak lancar.

71. Pernyataan ini menggunakan istilah "tidak Ian car" untuk mencakup aset tetap. a5et takberwujud. dan aset keuangan yang bersifat jangka panjang. Pernyataan ini tidak melarang penggunaan istilah lain sepanjang pengertiannya jelas.

72. Siklus operasi merupakan jangka waktu antara perolehan aset untuk pemrosesan dan realisasinya dalam bentuk kas atau setara kas. Jika siklus operasi normal tidak dapat diidentifikasikan secara jelas. maka siklus diasumsikan selama dua belas bulan. Aset lancar mencakup aset (seperti persediaan dan piutang usaha) yang dijual, dikonsllmsi atau direalisasikan sebagai bagian sikllls operasi normal meskipun aset tersebut tidak diperkirakan untuk direalisasikan dalam jangka waktu dua belas bulan setelah periode pelaporan. Aset Ian car juga mencakup aset yang dimiliki untuk diperdagangkan dan bagian lancar dari aset keuangan tidak Ian car.

Liabilitas Jallgka Pendek

73. Suat" liabilitas diklasifikasikatl sebagai liabjlitas jangka pelldek jika: (a) entitas syariall memperkirakan aka" me"yelesaikan liabilitas dalam siklus

operasi "ormal"yaj

(b) entitas syar;all memiliki liabilitas ulltuk tujuan diperdagangkatlj

(c) liabilitas jatull tempo untuk diselesaikan dalam jangka wakt" dua be/as bulall setela/l peri ode pelaporallj atau

(d) e"titas syarialJ t;dak memiliki hak tallpa syarat Ulltuk melllmda penyelesaian liabilitas selama sekurang-kurangnya dua belas bulan selda11 pe,.iode pelapora" (lilrat paragraf77). Persyarata" liabilitas yangdapat mellgak;batkan diselesaika""ya liabilitas tersebut del/gall mellerMtkall ills/mille" ekuitas, sesuai ,Iengan pili!,a" pihak lawan, tidak berdampak terllndap klasifikasi

Iiabilitas tersebut.

E"titas syaria" mengklasifikasikall liabilitas yallg tidak termasuk kategori tersebut sebagai liabilitas jalJgka patljang

74. 8eberapa liabilitas jangka pendek, seperti utang usaha, beberapa alaual untuk biaya karyawan dan biaya operasi lain, merupakan bagian modal kerja yang digunakan dalam siklus operasi normal. Entitas syariah mengklasifikasikan liabilitas tersebut sebagai liabilitas jangka pendek meskipun Iiabilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan lebih dari dua belas bulan setelah periode pelaporan. Siklus operasi normal yang sam a diterapkan pada klasifikasi aset dan liabilitas entitas syariah. Jika tidak dapat diidentifikasikan secara jelas, maka sikJus operasi normal diasumsikan dua belas bulan.

75. Liabilitas jangka pendek lain tidak diselesaikan dalam siklus operasi normal, tetapi jatuh tempo untuk diselesaikan dalam waktu dua belas bulan setelah peri ode pelaporan atau dimiliki untuk tujuan diperdagangkan. Sebagai contoh, cerukan bank. dan bagian jangka pendek dari liabilitas keuangan jangka panjang, utang dividen, utang pajak, dan utang nonusaha lain. Liabilitas keuangan yang merupakan pembiayaan jangka panjang (bukan bagian dari modal kerja yang digunakan dalam siklus operasi normal) dan tidak jatuh tempo dalam waktu dua bel as bulan setelah

... . ...

Ilak Cipta 0 2022 IKAl AN AKUNTAN IN!x)NESIA - DiliJrang mcmforo-kopi

Referensi

Dokumen terkait

mensyaratkan entitas (entitas induk) yang mengendalikan satu atau lebih entitas lain (entitas anak) untuk menyajikan laporan keuangan konsolidasian; b.. mendefinisikan

• Entitas menyajikan minimal, dua laporan posisi keuangan, dua laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, dua laporan laba rugi terpisah (jika disajikan), dua laporan

Setiap entitas pelaporan diharuskan untuk menyajikan catatan atas laporan keuangan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan untuk tujuan

Entitas disyaratkan menyajikan, dalam catatan atas laporan keuangan, informasi komparatif yang terkait dengan laporan tambahan atas laporan laba rugi dan penghasilan

 Entitas berorientasi nonlaba tetap mempertimbangkan seluruh fakta dan keadaan dalam menyajikan laporan keuangan termasuk catatan atas LK, sehingga tidak

jumlah yang timbul dari eksplorasi dan evaluasi sumber daya mineral dalam laporan keuangan dan membantu pengguna mineral dalam laporan keuangan dan membantu pengguna laporan

mensyaratkan entitas (entitas induk) yang mengendalikan satu atau lebih entitas lain (entitas anak) untuk menyajikan laporan keuangan konsolidasian;.. mendefnisikan

Pada PSAK 60 Mensyaratkan entitas untuk mengungkapkan nilai tercatat untuk setiap kategori instmmen keuangan dalam laporan posisi keuangan dan catatan atas laporan keuangan, hal