• Tidak ada hasil yang ditemukan

PSAK 73 Sewa 25102018 - Blog Staff

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PSAK 73 Sewa 25102018 - Blog Staff"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

AKUNTANSI SEWA

PSAK 73; 30

(2)

Agenda

PSAK 30 Sewa PSAK 30 Sewa

PSAK 73 Sewa PSAK 73 Sewa

Ilustrasi Ilustrasi

2

(3)

PSAK 30 SEWA

(4)

Penyewa

• Menggunakan

Pesewa

• Meminjamkan

SEWA

• Sewa adalah suatu perjanjian dimana lessor memberikan hak kepada lessee untuk menggunakan suatu aset selama periode waktu yang disepakati.

Aset spesifik

Dapat diidentifikasi

(5)

Awal Sewa vs Awal Masa Sewa

Awal Sewa (Inception of the lease) adalah tanggal yang lebih awal antara tanggal perjanjian sewa dan tanggal pihak-pihak menyatakan komitmen terhadap ketentuan-ketentuan pokok sewa. Pada tanggal ini:

Sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi atau sewa pembiayaan

Untuk sewa pembiayaan , jumlah yang diakui pada awal masa sewa ditentukan

Awal Masa Sewa (commencement of the lease term) adalah tanggal saat lessee mulai berhak untuk menggunakan aset sewaan.

Tanggal ini merupakan tanggal pertama kali sewa diakui (yaitu pengakuan aset, kewajiban, penghasilan atau beban sewa)

(6)

Klasifikasi Sewa

 Lease = Sewa

 Sewa Pembiayaan (Finance Lease) adalah sewa yang

mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset. Hak milik pada akhirnya dapat dialihkan, dapat juga tidak dialihkan (par. 8)

 Sewa Operasi (Operating Lease) adalah sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset (par. 8)

Klasifikasi sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi didasarkan pada substansi transaksi

dan bukan pada bentuk kontraknya.

(7)

Indikator-indikator Klasifikasi (Par.10)

a) Sewa mengalihkan kepemilikan aset kepada lessee pada akhir masa sewa b) Lessee mempunyai opsi untuk membeli aset pada harga yang cukup rendah

dibandingkan nilai wajar pada tanggal opsi mulai dapat dilaksanakan, sehingga pada awal sewa dapat dipastikan bahwa opsi memang akan dilaksanakan

c) Masa sewa adalah untuk sebagian besar umur ekonomis aset meskipun hak milik tidak dialihkan

d) Pada awal sewa, nilai kini dari jumlah pembayaran sewa minimum secara substansial mendekati nilai wajar aset sewaan

e) Aset sewaan bersifat khusus dimana hanya lessee yang dapat menggunakannya tanpa perlu modifikasi secara material

(8)

Indikator Tambahan (Par. 11)

• Jika lessee dapat membatalkan sewa, maka rugi lessor yang terkait dengan pembatalan ditanggung oleh lessee

• Laba atau rugi dari fluktuasi nilai wajar residu dibebankan kepada lessee

• Lessee memiliki kemampuan untuk melanjutkan sewa untuk periode kedua dengan nilai rental yang secara substansial lebih rendah dari nilai rental pasar

Indikator – indikator di atas tidak

selalu harus konklusif.

(9)

Kasus – Klasifikasi Sewa (1)

PT XYZ menyewa mobil selama 5 tahun. Masa manfaat mobil tersebut adalah 7 tahun. PT XYZ diberikan opsi untuk membeli mobil tersebut pada akhir masa sewa seharga 50% dari nilai pasar mobil ditambah 0.5% dari nilai pasar mobil pada tanggal opsi dilaksanakan. Nilai pembayaran tersebut adalah untuk menutup biaya penjualan mobil.

Sewa ini akan diklasifikasikan sebagai …..?

 Sewa Pembiayaan, karena terdapat opsi untuk membeli aset

tersebut pada harga yang cukup rendah dibandingkan nilai

wajar

(10)

Kasus – Klasifikasi Sewa (2)

Pada tanggal 1 Januari 2009, PT ABC menyewakan sebuah peralatan kepada PT XYZ.

Peralatan tersebut dibeli seharga $ 20,000 (Nilai wajar peralatan). Perjanjian sewa mengandung klausul – klausul berikut ini:

Masa Sewa 8 tahun

Pembayaran tahunan setiap tanggal 1/1 setiap tahunnya sebesar $ 4,500

Masa manfaat peralatan adalah 10 tahun

Estimasi nilai sisa pada akhir masa sewa adalah $ 3,000

Sewa ini bisa dibatalkan, dan PT XYZ akan dikenakan penalti yang tidak signifikan. PT XYZ akan mengembalikan peralatan kepada PT ABC pada akhir masa sewa. PV dari pembayaran sewa minimum (dihitung dengan menggunakan tingkat bunga implisit 11.65%) adalah sebesar $ 18,271

Bagaimana pengakuan sewa ini di dalam laporan keuangan entitas?

(11)

Kasus – Jawaban

Apakah kepemilikan aset akan berpindah pada akhir masa sewa?

PT XYZ akan mengembalikan aset pada akhir masa sewa

Apakah ada opsi untuk membeli aset pada harga yang cukup rendah dibandingkan nilai wajar?

Tidak ada cukup informasi

Apakah masa sewa adalah untuk sebagian besar umur ekonomis aset?

Masa sewa adalah 8 tahun, sama dengan 80% dari masa manfaat aset

Apakah aset sewaan bersifat khusus?

Tidak ada cukup informasi

χ

?

√ ?

(12)

Kasus – Jawaban

Apakah nilai kini dari jumlah pembayaran sewa minimum secara substansial mendekati nilai wajar aset sewaan?

PV pembayaran sewa minimum $ 18,271 FV peralatan $ 20,000

→ PV pembayaran sewa minimum = 91.4% dari FV peralatan

Apabila lessee membatalkan sewa, apakah kerugian lessor akan ditanggung oleh lessee?

PT XYZ dikenakan pinalti yang tidak signifikan

χ

(13)

Kasus – Jawaban

 Apakah laba atau rugi dari fluktuasi nilai wajar residu akan dibebankan kepada lessee?

Tidak ada cukup informasi

Apakah lessee memiliki kemampuan untuk melanjutkan sewa untuk periode kedua dengan nilai rental yang

secara substansial lebih rendah dari nilai rental pasar?

Tidak ada cukup informasi

PT XYZ akan mengembalikan peralatan pada akhir masa sewa

χ

?

(14)

Kasus – Jawaban

• Kesimpulan

• Tes masa sewa dan tes masa kini hanya menunjukkan bahwa sebagian besar manfaat akan dialihkan pada awal masa manfaat aset.

• Sewa dapat dibatalkan dengan penalti yang tidak signifikan.

• Kurangnya informasi yang tersedia, sehingga tidak dapat dilakukan analisa yang mendalam.

• Sewa diklasifikasikan sebagai Sewa Operasi.

(15)

Pengakuan Awal (Par. 16)

 Aset dan kewajiban diakui sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar.

 Tingkat diskonto yang digunakan adalah tingkat suku bunga implisit dalam sewa, jika dapat ditentukan secara praktis; jika tidak, digunakan tingkat suku bunga pinjaman inkremental lessee.

 Biaya langsung awal yang dikeluarkan lessee ditambahkan ke dalam jumlah yang diakui sebagai aset, termasuk biaya

sehubungan dengan aktivitas sewa tertentu, seperti negosiasi

dan pemastian pelaksanaan sewa.

(16)

Pengukuran setelah Pengakuan Awal (Par. 21)

• Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban.

• Beban keuangan harus dialokasikan ke setiap periode

selama masa sewa.

(17)

Penyusutan dan Penurunan nilai

 Penyusutan (Par. 23 – 24)

 Kebijakan penyusutan untuk aset sewaan harus konsisten dengan aset yang dimiliki sendiri, berdasarkan PSAK 16 dan PSAK 19.

 Jika tidak terdapat kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, maka aset sewaan disusutkan selama

periode yang lebih pendek antara masa sewa dan umur manfaat aset sewaan.

 Penurunan Nilai (Par. 26)

 Untuk menentukan apakah suatu aset sewaan

mengalami penurunan nilai, entitas menerapkan PSAK

48: Penurunan Nilai

(18)

Penyajian dan Pengungkapan

Selain harus memenuhi ketentuan PSAK 50, hal-hal berikut ini harus diungkapkan oleh Lessee (Par. 27):

Jumlah neto nilai tercatat untuk setiap kelompok aset pada tanggal neraca

Rekonsiliasi antara total pembayaran sewa minimum di masa depan pada tanggal neraca, dengan nilai kininya untuk setiap periode berikut:

o Sampai dengan satu tahun

o Lebih dari satu tahun sampai lima tahun o Lebih dari lima tahun

Rental kontijen yang diakui sebagai beban periode tersebut

Total perkiraan penerimaan pembayaran minimum sewa lanjut di masa depan dari kontrak sewa lanjut tidak dapat dibatalkan pada tanggal neraca.

Penjelasan umum isi perjanjian sewa yang material:

o Dasar penentuan utang rental kontinjen o Opsi perpajangan atau pembelian

o Pembatasan-pembatasan yang ditetapkan dalam perjanjian sewa, misalnya yang terkait dengan dividen, tambahan utang, dan sewa lanjut.

(19)

Pengakuan dan Pengukuran

• Pembayaran sewa diakui sebagai beban dengan dasar

garis lurus selama masa sewa kecuali terdapat dasar

sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola

waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna

(par. 29).

(20)

Penyajian dan Pengungkapan

Selain harus memenuhi ketentuan PSAK 50, hal-hal berikut ini harus diungkapkan oleh Lessee (Par. 31):

Total pembayaran sewa minimum di masa depan dalam sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan untuk setiap periode berikut:

o Sampai dengan satu tahun

o Lebih dari satu tahun sampai lima tahun o Lebih dari lima tahun

Total pembayaran sewa lanjut minimum masa depan, yang dihitung pada tanggal neraca.

Pembayaran sewa dan sewa lanjut yang diakui sebagai beban periode berjalan, dengan pengungkapan terpisah untuk masing-masing jumlah pembayaran minimum sewa, sewa kontinjen dan pembayaran sewa lanjut

Deskripsi umum perjanjian sewa lessee yang signifikan:

o Dasar penentuan utang rental kontinjen

o Persyaratan untuk memperbarui kembali perjanjian sewa atau adanya opsi pembelian o Pembatasan-pembatasan yang ditetapkan dalam perjanjian sewa, misalnya yang

terkait dengan dividen, tambahan utang, dan sewa lanjut.

(21)

LESSOR – SEWA PEMBIAYAAN

• PENGAKUAN AWAL

• Lessor mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan di neraca sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa neto aset tersebut (par 32).

• Investasi sewa neto adalah investasi sewa bruto yang didiskontokan dengan tingkat bunga implisit dalam sewa.

• Investasi sewa bruto adalah penjumlahan agregat dari:

• Pembayaran sewa minimum yang akan diterima lessor, dan

• Nilai residu yang tidak dijamin, yang menjadi hak lessor.

• Investasi sewa neto = PV (MLP + unguaranteed residual value).

• Nilai investasi sewa neto ini biasanya sama dengan nilai wajar aktiva pada awal sewa (inception of the lease)

• Selisih antara nilai Investasi sewa bruto dan nilai Investasi sewa neto adalah Penghasilan pembiayaan tangguhan (unearned finance income).

(22)

LESSOR – SEWA PEMBIAYAAN

• PENGAKUAN AWAL

• Untuk sewa pembiayaan selain yang melibatkan lessor pabrikan atau dealer, biaya langsung awal diperhitungkan sebagai bagian dari pengukuran awal piutang sewa

pembiayaan dan mengurangi penghasilan yang diakui selama masa sewa (par 34).

• Tingkat bunga implisit dalam sewa ditentukan sedemikian rupa sehingga tidak diperlukan pengungkapan yang

terpisah (par 34).

(23)

LESSOR – SEWA PEMBIAYAAN

• PENGUKURAN SETELAH PENGAKUAN AWAL

• Penerimaan pembayaran dari piutang sewa diperlakukan sebagai pembayaran pokok dan penghasilan pembiayaan (par 33).

• Pengakuan penghasilan pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian

periodik yang konstan atas investasi bersih lessor dalam

sewa pembiayaan (par 35).

(24)

LESSOR – SEWA PEMBIAYAAN

• PENGUNGKAPAN DALAM LAPORAN KEUANGAN

• Pengungkapan yang dipersyaratkan dalam PSAK 50

• Rekonsiliasi antara investasi sewa bruto dan nilai kini piutang pembayaran sewa minimum pada tanggal neraca

• Klasifikasi investasi sewa bruto dan nilai kini piutang pembayaran sewa minimum:

Kurang dari 1 tahun

1 – 5 tahun

Lebih dari 5 tahun

• Penghasilan pembiayaan tangguhan

• Nilai residu yang tidak dijamin yang diakru sebagai laba lessor

• Akumulasi penyisihan piurang tidak tertagih atas pembayaran sewa minimum

• Rental kontinjen yang diakui sebagai penghasilan dalam periode berjalan

• Penjelasan umum isi perjanjian sewa lessor yang material.

(25)

LESSOR – PABRIKAN/DEALER

• Lessor pabrikan atau dealer mengakui laba atau rugi atas penjualan pada suaru periode sesuai kebijakan entitas atas penjualan biasa.

• Biaya-biaya yang dikeluarkan oleh lessor pabrikan atau dealer sehubungan dengan negosiasi dan

pengaturan sewa diakui sebagai beban ketika laba penjualan diakui.

25

(26)

LESSOR – SEWA OPERASI

• Lessor menyajikan aset untuk sewa operasi di neraca sesuai sifat aset tersebut (par 46)

• Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan garis lurus selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dimana manfaat penggunaan aset menurun (par 47)

• Biaya Langsung Awal yg dikeluarkan oleh lessor ditambahkan ke jumlah tercatat aset sewaan dan diakui sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa (par 49)

• Kebijakan penyusutan untuk aset sewaan harus konsisten dengan kebijakan penyusutan normal untuk aset sejenis, dan dihitung sesuai PSAK 16 dan PSAK 19 (par 50)

26

(27)

LESSOR – SEWA OPERASI

• Hal yang dipersyaratkan dalam PSAK 50

• Jumlah agregat pembayaran sewa minimum di masa depan dalam sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan untuk setiap periode berikut:

• Sampai dengan satu tahun

• Lebih dari satu tahun sampai lima tahun

• Lebih dari lima tahun

• Total rental kontinjen yang diakui sebagai penghasilan dalam periode berjalan

27

(28)

LESSOR – SALE & LEASE BACK

• Dicatat sebagai SEWA PEMBIAYAAN (par 56)

Selisih lebih hasil penjualan dari nilai tercatat tidak dapat diakui segera sebagai pendapatan oleh lessee

Selisih tersebut akan ditangguhkan dan diamortisasi selama masa sewa

• Apabila harga jual = nilai wajar aset, maka laba atau rugi harus diakui segera.

• Apabila harga jual < nilai wajar aset,

• Rugi tersebut dapat segera diakui, atau

• Rugi tersebut dikompensasikan dengan pembayaran sewa di masa depan yang lebih rendah dari harga pasar, maka rugi tersebut harus ditangguhkan dan diamortisasi secara proporsional dengan

pembayaran sewa selama periode penggunaan aset

28

(29)

LESSOR – SALE & LEASE BACK - OPERASI

• Apabila harga jual < nilai wajar aset,

• Terdapat Rugi penjualan aset sebesar Rp1milyar

• Perlu dicari informasi apakah pembayaran sewa tahunan dilakukan pada harga pasar atau lebih rendah dari harga pasar

• Apabila Rp500juta per tahun memang sudah harga pasarnya, maka kerugian akan langsung diakui

• Namun apabila Rp500juta tersebut lebih rendah dari harga pasar, maka kerugian tersebut akan ditangguhkan dan diamortisasi selama 5 tahun

(30)

LESSOR – SALE & LEASE BACK - OPERASI

• Dicatat sebagai SEWA OPERASI (par 58) cont..

Apabila harga jual > nilai wajar, maka selisih lebih dari nilai wajar tersebut ditangguhkan dan diamortisasi selama periode penggunaan aset.

Apabila nilai wajar aset < nilai tercatat, maka kerugian sebesar selisih antara nilai tercatat dan nilai wajar harus diakui segera (par 60).

(31)

PSAK 73 SEWA

(32)

PSAK 73 Sewa

• Adopsi IFRS 16 Leases.

• Menggantikan PSAK terkait dengan sewa

• Tanggal efektif 1 Januari 2020, dengan

penerapan dini diperkenankan hanya jika

menerapkan PSAK 72: Pendapatan dari

Kontrak dengan Pelanggan.

(33)

PSAK 73 SEWA

PSAK 30 Sewa

ISAK 8 Penentuan Apakah suatu Perjanjian Mengandung suatu Sewa

ISAK 23 Sewa Operasi – Insentif

ISAK 24 Evaluasi Substansi Beberapa Transaski yang Melibatkan Bentuk Legal Sewa

ISAK 25 Hak atas Tanah

PSAK yang digantikan

• 1 Januari 2020

Tanggal Efektif

(34)

STRUKTUR STANDAR

Tujuan; Ruang Lingkup

Pengecualian Pengakuan

Mengidentifikasi Sewa

Masa Sewa

Penyewa

Pesewa

Transaksi Jual dan Sewa Balik STANDAR

A. Daftar istilah, B. Pedoman Penerapan, C. Tanggal Efektif dan Ketentuan Transisi, D. Amandemen terhadap PSAK

LAMPIRAN

CONTOH ILUSTRASI DASAR KESIMPULAN

(35)

PSAK 73 SEWA

menetapkan prinsip pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan atas sewa dengan memperkenalkan model akuntansi tunggal khususnya untuk penyewa.

Tujuan Standar

Penyewa disyaratkan untuk mengakui aset hak-guna (right-of-use assets) dan liabilitas sewa. Pengecualian:

sewa jangka-pendek dan

sewa yang aset pendasarnya (underlying assets) bernilai-rendah.

Pesewa mengklasifikasikan sewanya sebagai sewa operasi atau sewa pembiayaan dan mencatat kedua jenis sewa tersebut secara berbeda.

Pokok Pengaturan

(36)

RUANG LINGKUP SEWA

• Mengatur seluruh sewa termasuk sewa aset hak-guna dalam subsewa masuk dalam ruang lingkup PSAK 73, kecuali:

sewa dalam rangka eksplorasi atau penambangan mineral, minyak, gas alam, dan sumber daya serupa yang tidak dapat diperbarui;

sewa aset biologis (PSAK 69);

perjanjian konsesi jasa (ISAK 16);

lisensi kekayaan intelektual (PSAK 72)

Hak yang dimiliki oleh penyewa dalam perjanjian lisensi (PSAK 19) untuk item seperti film, rekaman video, karya panggung,

manuskrp, hak paten dan hak cipta.

Ruang Lingkup

(37)

PENGECUALIAN PENGAKUAN

sewa jangka-pendek; dan

sewa yang aset pendasarnya bernilai-rendah (sebagaimana dideskripsikan dalam paragraf PP03–PP08).

Penyewa dapat memilih untuk tidak menerapkan persyaratan dalam paragraf 22–49 untuk: (par 6)

terdapat modifikasi sewa; atau

terdapat perubahan masa sewa (sebagai contoh, penyewa

mengeksekusi opsi yang sebelumnya tidak termasuk dalam penentuan masa sewanya).

Jika paragraf 06 diterapkan untuk sewa jangka pendek, maka penyewa mempertimbangkan sewa tersebut sebagai sewa baru untuk tujuan Pernyataan ini, jika:

(38)

PENGECUALIAN PENGAKUAN

Pemilihan sewa jangka-pendek dibuat berdasarkan kelas aset pendasar yang terkait dengan hak guna.

Kelas aset pendasar adalah pengelompokan aset pendasar dengan sifat dan penggunaan yang serupa dalam operasi entitas.

Pemilihan untuk sewa yang aset pendasarnya bernilai rendah dapat dilakukan atas dasar sewa-per-sewa

(39)

Pengecualian

• Sewa jangka pendek

• Kurang dari 12 bulan tidak mengandung opsi beli

• Sewa aset bernilai rendah

Aset pendasar tidak memiliki ketergantungan atau interalasi dengan aset lain

Rendah secara absolut (IFRS 5.000), tanpa memperhatikan materialitas

Ketika aset baru bernilai material, maka penilaian dari aset baru

Jika aset disubsewakan maka tidak memenuhi aset bernilai rendah

Contoh laptop, HP, furniture

39

Jika menerapkan opsi pengecualian diperlakukan sebagai

sewa operasi dan menerapkan persyaratan pengungapan

(40)

IDENTIFIKASI SEWA

Suatu kontrak merupakan, atau mengandung, sewa jika kontrak tersebut memberikan hak untuk mengendalikan penggunaan aset identifikasian selama suatu jangka waktu untuk dipertukarkan dengan imbalan (PP09-PP31).

Identifikasi Sewa

Jangka waktu dapat dideskripsikan sebagai jumlah penggunaan aset indetifikasian misal unit produksi.

Entitas menilai kembali kontrak jika syarat dan ketentuan kontrak berubah

(41)

MENGIDENTIFIKASI SEWA

Ditetapkan secara eksplisit atau secara implisit

Pemasok (supplier tidak memiliki hak substitusi substantive

Bagian kapasitas aset secara fisik dapat dibedakan

Aset identifikasian

Penyewa secara substantial mendapat manfaat ekonomik dari penggunaan aset

Penyewa mengarahkan penggunaan aset Kontrak mengandung sewa

(42)

MEMISAHKAN KOMPONEN SEWA

• untuk kontrak yang merupakan, atau mengandung, sewa, entitas mencatat masing-masing komponen

sewa dalam kontrak sebagai sewa secara terpisah dari komponen nonsewa dari kontrak, kecuali cara praktis.

• Pedoman cara pemisahan komponen kontrak (PP32-

PP33).

(43)

Penyewa

Untuk kontrak yang mengandung komponen sewa dan tambahan komponen sewa atau nonsewa  penyewa mengalokasi imbalan dalam kontrak ke komponen sewa berdasarkan harga tersendiri relatif komponen sewa dan harga tersendiri agregat dari komponen nonsewa.

Harga tersendiri ditentukan berdasarkan harga yang akan dibebankan oleh pesewa, atau pemasok serupa, kepada entitas, secara terpisah.

Jika harga tersendiri yang dapat diobservasi tidak tersedia,  penyewa mengestimasi dengan memaksimalkan penggunaan informasi yang dapat diobservasi.

Cara praktis, penyewa dapat memilih, berdasarkan kelas aset

pendasar, untuk tidak memisahkan komponen nonsewa dari komponen sewa, dan memilih mencatat sebagai komponen sewa tunggal.

Penyewa tidak menerapkan cara praktis untuk derivatif lekatan yang memenuhi kriteria PSAK 71.

Kecuali cara praktis dalam paragraf 15 diterapkan, penyewa mencatat komponen nonsewa dengan menerapkan Pernyataan relevan lainnya.

(44)

Pesewa

• Untuk kontrak yang mengandung komponen sewa dan tambahan satu atau lebih komponen sewa atau nonsewa, pesewa mengalokasi imbalan dalam kontrak dengan

menerapkan PSAK 72: paragraf 73–90.

(45)

Masa Sewa

• Entitas menentukan masa sewa sebagai periode sewa yang tidak dapat dibatalkan, dan juga:

(a) periode yang dicakup oleh opsi untuk memperpanjang sewa jika penyewa cukup pasti untuk mengeksekusi opsi tersebut; dan

(b) periode yang dicakup oleh opsi untuk menghentikan sewa

jika penyewa cukup pasti untuk tidak mengeksekusi opsi

tersebut.

(46)

Masa Sewa

• Entitas merevisi masa sewa jika terdapat perubahan dalam periode sewa yang tidak dapat dibatalkan.

• Sebagai contoh, periode sewa yang tidak dapat dibatalkan akan berubah jika:

• penyewa mengeksekusi opsi yang sebelumnya tidak termasuk dalam penentuan masa sewa;

• penyewa tidak mengeksekusi opsi yang sebelumnya termasuk dalam penentuan masa sewa;

• suatu peristiwa terjadi yang secara kontraktual mewajibkan penyewa untuk mengeksekusi opsi yang sebelumnya tidak termasuk dalam penentuan masa sewa; atau

• suatu peristiwa terjadi yang secara kontraktual membatasi penyewa untuk mengeksekusi opsi yang sebelumnya termasuk dalam menentuan masa sewa.

(47)

Akuntansi Penyewa

• Penyewa mengakui aset dan liabilitas untuk seluruh sewa dengan masa sewa lebih dari 12 bulan, kecuali aset pendasarnya bernilai-rendah.

• Penyewa mengakui aset hak-guna yang

merepresentasikan haknya untuk menggunakan aset pendasar sewaan dan liabilitas sewa yang

merepresentasikan kewajibannya untuk membayar sewa.

Model Akuntansi Tunggal

(48)

Akuntansi Penyewa

• Penyewa mengukur aset hak-guna dengan cara yang serupa dengan aset non-keuangan lain (seperti aset tetap) dan liabilitas sewa dengan cara yang serupa dengan liabilitas keuangan lainnya.

• Penyewa mengakui penyusutan aset hak-guna dan bunga atas liabilitas sewa

• Mengklasifikasikan pembayaran kas untuk liabilitas sewa menjadi bagian pokok dan bagian bunga dan menyajikannya dalam laporan arus kas sesuai PSAK 2:

Laporan Arus Kas.

Pengukuran

(49)

Biaya Perolehan

jumlah pengukuran awal liabilitas sewa, sebagaimana dideskripsikan dalam paragraf 26;

pembayaran sewa yang dilakukan pada atau sebelum tanggal permulaan, dikurangi dengan insentif sewa yang diterima;

biaya langsung awal yang dikeluarkan oleh penyewa; dan

estimasi biaya yang akan dikeluarkan oleh penyewa dalam

membongkar dan memindahkan aset pendasar, merestorasi tempat di mana aset berada atau merestorasi aset pendasar ke kondisi yang

disyaratkan oleh syarat dan ketentuan sewa, kecuali biaya-biaya

tersebut dikeluarkan untuk menghasilkan persediaan. Penyewa dikenai kewajiban atas biaya-biaya tersebut baik pada tanggal permulaan atau sebagai konsekuensi dari telah menggunakan aset pendasar selama periode tertentu.

(50)

Akuntansi Penyewa

• Aset dan liabilitas yang timbul dari sewa pada awalnya diukur berdasarkan nilai kini pembayaran sewa.

• Pengukuran tersebut termasuk pembayaran sewa yang tidak dapat dibatalkan (termasuk pembayaran terkait- inflasi), dan juga termasuk pembayaran yang akan dilakukan pada periode opsional jika penyewa cukup pasti untuk mengeksekusi opsi perpanjangan sewa atau tidak mengeksekusi opsi penghentian sewa.

Teknik Pengukuran

(51)

Pengakuan Awal

• mengakui aset hak-guna dan liabilitas sewa

• mengukur aset hak-guna pada biaya perolehannya.

• mengukur liabilitas sewa pada nilai kini pembayaran sewa yang belum dibayar pada tanggal permulaan.

• Pembayaran sewa didiskontokan dengan menggunakan suku bunga implisit dalam sewa jika suku bunga tersebut dapat ditentukan.

• Dapat menggunakan suku bunga pinjaman inkremental penyewa jika suku bunga implisit dalam sewa tidak dapat ditentukan (par 26)

Pengakuan dan Pengukuran Awal

(52)

Pembayaran sewa

pembayaran tetap (termasuk pembayaran tetap secara-substansi sebagaimana dideskripsikan dalam paragraf PP42), dikurangi dengan piutang insentif sewa;

pembayaran sewa variabel yang bergantung pada indeks atau suku bunga yang pada awalnya diukur dengan menggunakan indeks atau suku bunga pada tanggal permulaan (sebagaimana dideskripsikan dalam paragraf 28);

jumlah yang diperkirakan akan dibayarkan oleh penyewa dalam jaminan nilai residual;

harga eksekusi opsi beli jika penyewa cukup pasti untuk mengeksekusi opsi tersebut (dinilai dengan mempertimbangkan faktor yang dideskripsikan dalam paragraf PP37–PP40); dan

pembayaran penalti karena penghentian sewa, jika masa sewa

merefleksikan penyewa mengeksekusi opsi untuk menghentikan sewa.

(53)

Akuntansi Penyewa

• mengukur aset hak-guna dengan menerapkan model biaya, kecuali entitas menerapkan model pengukuran lain; dan

• mengukur liabilitas sewa untuk merefleksikan bunga atas liabilitas sewa, sewa yang telah dibayar, dan penilaian

kembali atau modifikasi sewa atau pembayaran sewa tetap secara-substansi revisian serta mengukur kembali liabilitas sewa untuk merefleksikan perubahan pembayaran sewa

Pengukuran Selanjutnya

(54)

Pengukuran selanjutnya aset

• Untuk menerapkan model biaya, penyewa mengukur aset hak-guna pada biaya perolehan:

dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai (PSAK 48); dan

disesuaikan dengan pengukuran kembali liabilitas sewa yang ditetapkan dalam paragraf 36(c)  revaluasi/fair value.

Penyewa menerapkan persyaratan penyusutan dalam PSAK 16: Aset Tetap dalam menyusutkan aset hak-guna, dengan mempertimbangkan persyaratan dalam paragraf 32.

jika biaya perolehan aset hak-guna merefleksikan penyewa akan mengeksekusi opsi beli, maka penyewa menyusutkan aset hak-guna dari tanggal permulaan hingga akhir umur manfaat aset pendasar.

Jika tidak, maka penyewa menyusutkan aset hak-guna dari tanggal permulaan hingga tanggal yang lebih awal antara akhir umur manfaat aset hak-guna atau akhir masa sewa.

(55)

Pengukuran selanjutnya liabilitas sewa

Setelah tanggal permulaan, penyewa mengukur liabilitas sewa dengan:

meningkatkan jumlah tercatat untuk merefleksikan bunga atas liabilitas sewa;

mengurangi jumlah tercatat untuk merefleksikan sewa yang telah dibayar; dan

mengukur kembali jumlah tercatat untuk merefleksikan penilaian kembali atau modifikasi sewa yang ditetapkan dalam paragraf 39–

46, atau untuk merefleksikan pembayaran sewa tetap secara- substansi revisian (lihat paragraf PP42).

• Bunga atas liabilitas sewa pada masing-masing periode selama masa sewa adalah jumlah yang menghasilkan suku bunga periodik yang konstan atas sisa saldo liabilitas sewa.

(56)

Penilaian kembali liabilitas sewa

Penyewa mengakui jumlah pengukuran kembali liabilitas sewa sebagai penyesuaian terhadap aset hak-guna. Akan tetapi, jika jumlah tercatat aset hak-guna berkurang menjadi nol dan masih terdapat pengurangan dalam pengukuran liabilitas sewa, maka penyewa mengakui sisa jumlah pengukuran kembali dalam laba rugi.

Penyewa mengukur kembali liabilitas sewa dengan mendiskontokan pembayaran sewa revisian menggunakan tingkat diskonto revisian, jika:

terdapat perubahan masa sewa, sebagaimana dideskripsikan dalam paragraf 20–

21. Penyewa menentukan pembayaran sewa revision berdasarkan masa sewa revisian; atau

terdapat perubahan pada penilaian atas opsi untuk membeli aset pendasar, dinilai dengan mempertimbangkan kejadian dan keadaan yang dideskripsikan dalam paragraf 20–21 dalam konteks opsi beli. Penyewa menentukan pembayaran sewa revisian untuk merefleksikan perubahan dalam jumlah terutang dalam opsi beli.

(57)

Akuntansi Penyewa

• Sewa mensyaratkan agar penyewa mencatat modifikasi sewa sebagai sewa terpisah jika 2 kondisi terpenuhi

Modifikasi Sewa

• Sewa mencakup persyaratan pengungkapan untuk penyewa.

• Penyewa perlu menerapkan pertimbangannya dalam menentukan informasi yang akan diungkapkan untuk mencapai tujuan dalam menyediakan dasar bagi pengguna laporan keuangan untuk menilai dampak sewa terhadap posisi keuangan, kinerja keuangan, dan

arus kas penyewa.

Penyajian dan Pengungkapan untuk Penyewa

(58)

Akuntansi Pesewa

Sewa secara substansial melanjutkan persyaratan akuntansi untuk pesewa yang telah diatur sebelumnya dalam PSAK 30: Sewa.

Pesewa tetap mengklasifikasikan sewanya sebagai sewa operasi atau sewa pembiayaan dan mencatat kedua sewa tersebut secara berbeda.

Prinsip pengakuan

Sewa mensyaratkan agar aset pendasar sewa operasi disajikan dalam laporan posisi keuangan sesuai dengan sifat aset pendasar tersebut

Mensyaratkan pengungkapan informasi yang memberikan dasar bagi pengguna laporan keuangan untuk menilai dampak sewa terhadap laporan keuangan pesewa, khususnya pengungkapan tambahan bagi pesewa tentang eksposur risiko pesewa terutama terkait risiko nilai residual.

Penyajian dan Pengungkapan untuk Penyewa

(59)

TRANSAKSI JUAL DAN SEWA-BALIK

• Jika entitas (penjual–penyewa) mengalihkan aset kepada entitas lain (pembeli–pesewa) dan menyewa aset tersebut kembali dari pembeli–pesewa, maka baik penjual–penyewa maupun pembeli–pesewa mencatat kontrak pengalihan dan sewa

• Entitas menerapkan persyaratan penentuan kapan

kewajiban pelaksanaan dalam PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan telah terpenuhi untuk

menentukan apakah pengalihan aset dicatat sebagai

penjualan aset tersebut.

(60)

TRANSAKSI JUAL DAN SEWA-BALIK

• Jika pengalihan aset memenuhi PSAK 72, maka:

• penjual–penyewa mengukur aset hak-guna yang timbul dari sewa-balik pada proporsi jumlah tercatat aset sebelumnya yang terkait dengan hak guna yang dipertahankan oleh

penjual–penyewa.Penjual–penyewa mengakui hanya jumlah untung atau rugi yang terkait dengan hak yang dialihkan ke pembeli–pesewa.

• pembeli–pesewa mencatat pembelian aset dengan

menerapkan Pernyataan yang relevan, dan untuk sewa dengan

menerapkan persyaratan akuntansi pesewa dalam Pernyataan

ini.

(61)

TRANSAKSI JUAL DAN SEWA-BALIK

• Jika nilai wajar imbalan untuk penjualan aset tidak sama dengan nilai wajar aset, atau jika pembayaran untuk sewa tidak sama dengan harga pasar, maka entitas melakukan penyesuaian di bawah ini untuk mengukur hasil penjualan pada nilai wajar:

jika di bawah harga pasar, maka dicatat sebagai pembayaran sewa dibayar di muka; dan

jika di atas harga pasar, maka dicatat sebagai tambahan pembiayaan yang diberikan oleh pembeli–pesewa kepada penjual–penyewa.

• Entitas mengukur kemungkinan penyesuaian berdasarkan mana yang lebih dapat ditentukan dari:

selisih antara nilai wajar imbalan penjualan dan nilai wajar aset; dan

selisih antara nilai kini pembayaran kontraktual sewa dan nilai kini pembayaran sewa pada harga pasar.

(62)

CONTOH 1

PT. Anggrek melakukan kontrak sewa peralatan selama 3 tahun. Pembayaran sewa per tahun adalah Rp20 juta; Rp 24 juta dan Rp 28 juta. Tidak ada opsi membeli dan insentif lain dalam kontrak. Bunga implisit sebesar 4,235% sehingga nilai kini dari sewa sebesar Rp66juta.

Jurnal yagn dibuat adalah

Aset hak guna 66 juta Liabilitas sewa 66 juta Beban bunga 2,796juta

Liabilitas sewa 2,796juta Beban depresiasi 22 juta Aset hak guna 22 juta Liabilitas sewa 20 juta Kas 20 juta

(63)

CONTOH 1

Tanggal Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3

Kas 20.00 24.00 28.00

Beban diakui

Beban bunga 2.80 2.07 1.13

Beban depresiasi 22.00 22.00 22.00

Total beban 24.80 24.07 23.13

Laporan Posisi Keuangan

Aset hak guna 66.00 44.00 22.00

Liabilitas sewa -66.00 -48.80 -26.87

Utang awal 66.00 48.80 26.87

Bunga 2.80 2.07 1.13

Utang akhir 68.80 50.87 28.00

Pembayaran 20.00 24.000 28.00

(64)

64

Dwi Martani - 081318227080

[email protected] atau [email protected] http://staff.blog.ui.ac.id/martani/

Referensi

Dokumen terkait

pemindahan kepemilikan aset, baik di awal maupun di akhir priode.. Dalam financial lease, di akhir priode sewa si penyewa diberikan pilihan untuk membeli atau tidak membeli

30 (Revisi 2007) klasifikasi sewa didasarkan pada sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee, dan pada