Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 1 dari 7 halaman Putusan Nomor 125 PK/Pid/2024
P U T U S A N Nomor 125 PK/Pid/2024
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G
memeriksa perkara tindak pidana pada pemeriksaan peninjauan kembali yang dimohonkan oleh Terpidana, telah memutus perkara Terpidana:
Nama : KHOIRUL AHMADI HASIBUAN alias IRUL bin LINDUNG HASIBUAN;
Tempat Lahir : Mompang;
Umur/Tanggal Lahir : 25 tahun/11 Maret 1996;
Jenis Kelamin : Laki-laki;
Kewarganegaraan : Indonesia;
Tempat Tinggal : Jalan Pertanian RT 005 RW 009 Kelurahan Duri Barat, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis;
Agama : Islam;
Pekerjaan : Buruh Harian Lepas;
Terpidana diajukan di depan persidangan Pengadilan Negeri Bengkalis karena didakwa dengan dakwaan alternatif sebagai berikut:
Kesatu : Perbuatan Terpidana sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 340 KUHP juncto Pasal 55 Ayat (1) KUHP;
atau
Kedua : Perbuatan Terpidana sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 Ayat (1) KUHP;
Mahkamah Agung tersebut;
Membaca Tuntutan Pidana Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Bengkalis tanggal 28 Maret 2022 sebagai berikut:
1. Menyatakan Terdakwa KHOIRUL AHMADI HASIBUAN alias IRUL bin LINDUNG HASIBUAN telah terbukti dan bersalah melakukan tindak pidana
“Mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan dan turut serta melakukan perbuatan dengan sengaja merampas nyawa orang lain” dalam Pasal 338 juncto Pasal 55 Ayat (1) KUHP dalam dakwaan Kedua;
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 2 dari 7 halaman Putusan Nomor 125 PK/Pid/2024
2. Menjatuhkan pidana penjara terhadap Terdakwa KHOIRUL AHMADI HASIBUAN alias IRUL bin LINDUNG HASIBUAN selama 12 (dua belas) tahun dengan dikurangkan sepenuhnya selama Terdakwa ditahan;
3. Menyatakan barang bukti berupa:
- 1 (satu) helai celana panjang warna hitam;
Dirampas untuk dimusnahkan;
- 1 (satu) lembar Surat Tanda Kendaraan Bermotor dengan nomor polisi BM 5337 LD atas nama Sri Kuncoro dengan nomor STNK 13948092.B;
- 1 (satu) unit sepeda motor merek Yamaha Vixion tanpa nomor polisi, dengan nomor rangka MH33C10029K238162 dengan nomor mesin 3c1- 239166 warna putih;
- 1 (satu) helai baju kaos lengan pendek warna hitam bertuliskan Vans;
- 1 (satu) helai kaos dalam warna hitam;
- 1 (satu) helai celana jeans panjang warna hitam;
- 1 (satu) buah flashdisk merek Verbatim warna hitam yang berisikan CCTV;
Digunakan dalam perkara lain atas nama Terdakwa Yuliadi alias Yadi bin Mat Juni;
4. Menghukum Terdakwa KHOIRUL AHMADI HASIBUAN alias IRUL bin LINDUNG HASIBUAN membayar ongkos perkara sebesar Rp5.000,00 (lima ribu rupiah);
Membaca Putusan Pengadilan Negeri Bengkalis Nomor 114/Pid.B/
2022/PN Bls tanggal 4 April 2022 yang amar lengkapnya sebagai berikut:
1. Menyatakan Terdakwa KHOIRUL AHMADI HASIBUAN alias IRUL bin LINDUNG HASIBUAN tersebut di atas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Turut serta melakukan pembunuhan” sebagaimana dalam dakwaan Kedua Penuntut Umum;
2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 11 (sebelas) tahun;
3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
4. Menetapkan Terdakwa tetap ditahan;
5. Menetapkan barang bukti berupa:
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 3 dari 7 halaman Putusan Nomor 125 PK/Pid/2024
- 1 (satu) lembar Surat Tanda Kendaraan Bermotor dengan nomor polisi BM 5337 LD atas nama Sri Kuncoro dengan nomor STNK 13948092.B;
- 1 (satu) unit sepeda motor merek Yamaha Vixion tanpa nomor polisi, dengan nomor rangka MH33C10029K238162 dengan nomor mesin 3c1- 239166 warna putih;
- 1 (satu) helai celana panjang hitam;
- 1 (satu) helai baju kaos lengan pendek warna hitam bertuliskan Vans;
- 1 (satu) helai kaos dalam warna hitam;
- 1 (satu) helai celana jeans panjang warna hitam;
- 1 (satu) buah flashdisk merek Verbatim warna hitam;
Dikembalikan kepada Penuntut Umum untuk dijadikan barang bukti dalam perkara atas nama Terdakwa Yuliadi alias Yadi bin Mat Juni di bawah register nomor 115/Pid.B/2022/PN Bls;
6. Membebankan kepada Terdakwa membayar biaya perkara sejumlah Rp5.000,00 (lima ribu rupiah);
Membaca Akta Permohonan Peninjauan Kembali Nomor 13/Akta Pid.B/PK/2024/PN Bls juncto Nomor 114/Pid.B/2022/PN Bls yang dibuat oleh Panitera pada Pengadilan Pengadilan Negeri Bengkalis, yang menerangkan bahwa pada tanggal 1 Februari 2024, Penasihat Hukum Terpidana mengajukan permohonan peninjauan kembali terhadap putusan Pengadilan Negeri Bengkalis tersebut;
Membaca Memori Peninjauan Kembali tanpa tanggal, bulan dan tahun dari Penasihat Hukum Terpidana tersebut berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 22 Januari 2024 sebagai Pemohon Peninjauan Kembali, yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bengkalis pada tanggal 1 Februari 2024;
Membaca pula surat-surat lain yang bersangkutan;
Menimbang bahwa putusan Pengadilan Bengkalis tersebut telah diucapkan dengan hadirnya Terpidana pada tanggal 4 April 2022. Dengan demikian, putusan tersebut telah mempunyai kekuatan hukum tetap;
Menimbang bahwa alasan peninjauan kembali yang diajukan oleh Pemohon Peninjauan Kembali/Terpidana dalam memori peninjauan kembali selengkapnya termuat dalam berkas perkara;
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 4 dari 7 halaman Putusan Nomor 125 PK/Pid/2024
Menimbang bahwa terhadap alasan peninjauan kembali yang diajukan Pemohon Peninjauan Kembali/Terpidana tersebut, Mahkamah Agung berpendapat sebagai berikut:
- Bahwa alasan Pemohon Peninjauan Kembali/Terpidana pada pokoknya Majelis Hakim yang mengadili perkara a quo melakukan kekhilafan atau kekeliruan yang nyata dengan mengklasifikasikan perbuatan Terpidana sebagai perbuatan yang turut serta melakukan tindak pidana yang membuat korban meninggal dunia, sehingga terhadap Terpidana tidak terbukti melakukan “Turut serta melakukan pembunuhan”;
- Bahwa terhadap permohonan Pemohon Peninjauan Kembali/Terpidana dipertimbangkan sebagai berikut:
- Bahwa judex facti salah dalam menerapkan hukum Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 Ayat (1) KUHP, Majelis Hakim berpendapat judex facti seharusnya menerapkan ketentuan Pasal 340 KUHP juncto Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP dimana Terpidana dipersalahkan melakukan tindak pidana turut serta melakukan pembunuhan berencana sebagaimana fakta hukum di persidangan;
- Bahwa sebelum Terpidana menusuk korban Marwansyah Hamdi Nasution, Terpidana bersama dengan Ermida Nasution dan Yuliadi membahas teror yang dilakukan korban terhadap Yuliadi melalui Facebook mengenai utang mahar nikah;
- Bahwa dalam pembahasan Terpidana dengan Ermida Nasution dan Yuliadi telah terjadi permufakatan jahat untuk menghilangkan nyawa korban Marwansyah Hamdi Nasution, hal ini dapat dibuktikan dengan adanya alat yang dibawa oleh Yuliadi untuk digunakan menusuk dada sebelah kiri korban Marwansyah Hamdi Nasution, dengan peran Terpidana saat korban Marwansyah Hamdi terjatuh setelah terjadi kejar-kejaran antara Terpidana dengan korban Marwansyah Hamdi Nasution, saat korban Marwansyah Hamdi Nasution terjatuh Terpidana menyekap atau mengunci leher korban Marwansyah Hamdi Nasution dengan posisi terlentang sehingga korban Marwansyah Hamdi Nasution tidak bisa bergerak, sedangkan Yuliadi dalam posisi yang sejak awal telah mempersiapkan pisau yang dibawa dari tempat jualan istrinya menuju tempat kejadian perkara;
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 5 dari 7 halaman Putusan Nomor 125 PK/Pid/2024
- Bahwa meskipun permasalahan/perselisihan awal antara korban Marwansyah Hamdi Nasution dengan Yuliadi, namun Terpidana dipersalahkan atas keterlibatannya turut serta bersama dengan Yuliadi menghilangkan nyawa korban Marwansyah Hamdi Nasution mulai sejak perencanaan sampai pada pelaksanaan Yuliadi menusuk korban dengan menggunakan pisau;
- Bahwa terdapat cukup waktu bagi Terpidana untuk ikut merencanakan, memikirkan perbuatan dan akibat dari perbuatannya yang dimulai sejak pukul 11.00 WIB sampai dengan pukul 14.30 WIB;
- Bahwa berdasarkan alasan pertimbangan tersebut tepat menerapkan ketentuan Pasal 340 KUHP juncto Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP. Namun demikian pidana penjara yang dijatuhkan oleh judex facti selama 11 (sebelas) tahun, dirasa tidak adil karena peran Terpidana adalah menyekap atau mengunci leher korban Marwansyah Hamdi Nasution dengan posisi terlentang sehingga korban Marwansyah Hamdi Nasution tidak bisa bergerak sedangkan yang membawa pisau dan menusukannya ke dada korban Marwansyah Hamdi Nasution adalah Yuliadi, sehingga pidana yang dijatuhkan oleh judex facti tersebut haruslah diringankan sebagaimana disebutkan dalam amar putusan di bawah ini;
Menimbang bahwa dengan demikian, permohonan peninjauan kembali dinyatakan dapat dibenarkan dan permohonan peninjauan kembali tersebut dikabulkan, oleh karena itu berdasarkan Pasal 263 Ayat (2) juncto Pasal 266 Ayat (2) huruf b Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang- Undang Hukum Acara Pidana terdapat cukup alasan untuk membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Bengkalis Nomor 114/Pid.B/ 2022/PN Bls tanggal 4 April 2022 tersebut dan Mahkamah Agung akan mengadili kembali perkara tersebut dengan amar seperti yang akan disebutkan di bawah ini;
Menimbang bahwa karena Terpidana dipidana, maka biaya perkara pada pemeriksaan peninjauan kembali dibebankan kepada Terpidana;
Mengingat Pasal 340 KUHP juncto Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana, Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, dan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 6 dari 7 halaman Putusan Nomor 125 PK/Pid/2024
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan Perubahan Kedua dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009, serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan;
M E N G A D I L I:
- Mengabulkan permohonan peninjauan kembali dari Pemohon Peninjauan Kembali/Terpidana KHOIRUL AHMADI HASIBUAN alias IRUL bin LINDUNG HASIBUAN tersebut;
- Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Bengkalis Nomor 114/Pid.B/2022/PN Bls tanggal 4 April 2022 tersebut;
MENGADILI KEMBALI:
1. Menyatakan Terpidana KHOIRUL AHMADI HASIBUAN alias IRUL bin LINDUNG HASIBUAN terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Turut serta melakukan pembunuhan berencana;
2. Menjatuhkan pidana kepada Terpidana oleh karena itu dengan pidana penjara selama 10 (sepuluh) tahun;
3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terpidana dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
4. Menetapkan barang bukti berupa:
- 1 (satu) lembar Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor dengan nomor polisi BM 5337 LD atas nama Sri Kuncoro dengan nomor STNK 13948092.B;
- 1 (satu) unit sepeda motor merek Yamaha Vixion tanpa nomor polisi dengan nomor rangka MH33C10029K238162 dan nomor mesin 3c1- 239166 warna putih;
- 1 (satu) helai celana panjang warna hitam;
- 1 (satu) helai baju kaos lengan pendek warna hitam bertuliskan Vans;
- 1 (satu) helai kaos dalam warna hitam;
- 1 (satu) helai celana jeans panjang warna hitam;
- 1 (satu) buah flashdisk merek Verbatim warna hitam yang berisikan rekaman CCTV;
Dikembalikan kepada Penuntut Umum untuk dijadikan barang bukti dalam perkara Yuliadi alias Yadi bin Mat Juni;
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 7 dari 7 halaman Putusan Nomor 125 PK/Pid/2024
5. Membebankan kepada Terpidana untuk membayar biaya perkara pada pemeriksaan peninjauan kembali sebesar Rp2.500,00 (dua ribu lima ratus rupiah);
Demikianlah diputuskan dalam rapat musyawarah Majelis Hakim pada hari Senin, tanggal 8 Juli 2024 oleh Prof. Dr. Surya Jaya, S.H., M.Hum., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, Hidayat Manao, S.H., M.H., dan Noor Edi Yono, S.H., M.H., Hakim- Hakim Agung sebagai Hakim-Hakim Anggota, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari dan tanggal itu juga, oleh Ketua Majelis yang dihadiri Hakim-Hakim Anggota serta Bungaran Pakpahan, S.H., M.H., Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh Penuntut Umum dan Terpidana.
Hakim-Hakim Anggota, Ketua Majelis, TTD TTD
Hidayat Manao, S.H., M.H. Prof. Dr. Surya Jaya, S.H., M.Hum.
TTD
Noor Edi Yono, S.H., M.H.
Panitera Pengganti, TTD
Bungaran Pakpahan, S.H., M.H.
PUntuk salinan:
MAHKAMAH AGUNG RI A.n. Panitera
Panitera Muda Pidana Umum
Dr. H. Minanoer Rachman, S.H., M.H.
NIP 196606011992121001
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7