PEMBAHASAN
1. Kognitif
Menurut Margaret W. Matlin, kognitif adalah proses kegiatan yang melibatkan beberapa jenis aktivitas yang berkaitan menggunakan mental seseorang. Menurut Ahmad Susanto, kognitif adalah proses berpikir, kemampuan individu buat menilai, mempertimbangkan dan menghubungkan suatu insiden satu mengunakan yang lain. Proses pembelajaran yang dilalui oleh seorang meliputi proses pemahaman, imajinasi, penangkapan makna, penilaian, dan penalaran. Ranah kognitif memiliki enam jenjang atau aspek, yaitu:
1. Pengetahuan/hafalan/ingatan (knowledge) 2. Pemahaman (comprehension)
3. Penerapan (application) 4. Analisis (analisis)
5. Sintesis (sintesis)
6. Penilaian/penghargaan/evaluasi (evaluation)
Tujuan kognitif berorientasi pada kemampuan berpikir yang mencakup kemampuan intelektual yang lebih sederhana yaitu mengingat sampai pada kemampuan memecahkan masalah yang menuntut siswa untuk menghubungkan dan menggabungkan beberapa id, gagasan, metode atau prosedur yang dipelajari untuk memecahkan masalah tersebut.
2. Afektif
Afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi dan nilai. Adapun penjelasannya sebagai berikut :
- Sikap
Sikap merupakan kecenderungan untuk bertindak secara suka atau tidak suka terhadap objek.
Sikap dapat dibentuk melalui cara mengamati dan meniru sesuatu yang positif.
- minat
Minat adalah suatu disposisi yang terorganisir melalui pengalaman yang mendorong seseorang untuk memperoleh objek khusus, aktivitas, pemahaman dan keterampilan untuk sebuah pencapaian.
- konsep diri
Konsep diri adalah evaluasi yang dilakukan individu terhadap kemampuan dan kelemahan yang dimiliki.
- nilai
Nilai adalah suatu objek, aktivitas atau ide yang dinyatakan oleh individu dalam mengarahkan minat, sikap dan kepuasan.
- moral
Moral berkaitan dengan perasaan salah atau benar terhadap kebahagiaan orang lain atau perasaan terhadap tindakan yang dilakukan diri sendiri. Moral berkaitan dengan prinsip, nilai dan keyakinan seseorang.
Pada ranah afektif, ada lima tingkatan kemampuan yang diukur yaitu receiving (menerima), responding (jawaban), valuing (menilai), organization (organisasi), characterization (karakter).
3. Psikomotor
Psikomotor adalah keterampilan (skill) yang bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu.
Daftar-Daftar usaha bidan yang dapat dilakukan berdasarkan kompetensinya
Kewirausahaan dalam praktek kebidanan adalah sebuah mindset dan method yang harus dikuasai seorang bidan sebagai wirausahawan dalam memulai dan mengelola sebuah usaha praktek profesional (bidan praktek swasta maupun klinik bersalin) dengan mengembangkan kegiatan-kegiatan berbasis kreativitas dan inovasi yang dapat memenuhi kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat untuk kemajuan/keberhasilan praktek profesional kebidanannya.
Selain memberikan produk berupa jasa antenatal care (pemeriksaan kehamilan), menolong persalinan serta pengawasan masa nifas, KB, imunisasi, konselor pasangan usia subur dan wanita pasca menopause atau menopause, seorang bidan dengan ilmu yang ia miliki dapat membuka usaha baru seperti layanan baby massage, baby spa, baby gym, kelas senam hamil dan ibu nifas, senam prakonsepsi dan konsepsi, hypnoterapy, hypnobirthing, membuat produk makanan tambahan untuk bayi usia 6 bulan ke atas yang bergizi dan masih banyak lagi.
Berikut daftar usaha yang dapat di lakukan bidan sesuai dengan kompetensi nya:
1. Bidan praktek mandiri
Bidan praktek mandiri merupakan bentuk pelayanan kesehatan di bidang kesehatan dasar.
Bidan yang melakukan praktek harus memiliki SIPB sehingga dapat menjalankan praktek pada sasaran kesehatan atau program. Beberapa jasa usaha ini adalah persalinan, imunisasi balita, kesehatan ibu dan anak (KIA) yang meliputi pemeriksaan kehamilan dan pemeriksaan balita tahap awal.
Di Bpm bidan bisa menerapkan ide bisnis lainnya seperti:
Menjual baju ibu hamil dan pakaian dalam (brpa untuk ibu menyusui, underwear) dan pembalut.
Menjual perlengkapan bayi seperti baju, bedong, topi dan kaos kaki.
2.