• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ratna Furi Atikasari_K5418062_B_P12.pdf - Spada UNS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Ratna Furi Atikasari_K5418062_B_P12.pdf - Spada UNS"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Ringkasan Materi Pertemuan 12 Struktur Organisasi Bimbingan dan Konseling

Dosen Pengampu: Dr. Naharus Surur., M.Pd,

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling

oleh:

Nama : Ratna Furi Atikasari NIM : K5418062

Kelas : B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2020

(2)

Rangkuman Materi Struktur Organisasi Bimbingan Konseling di Sekolah

Kerangka hubungan struktural antara berbagai bidang atau sebagai kedudukan dalam pelaksanaan disekolah digambar dalam suatu struktur organisasi. Personil yang dapat berperan dalam pelayanan bimbingan dan konseling terentang secara vertikal dan horizontal.

Kepala Sekolah, sebagai penanggung jawab program pendidikan secara menyeluruh (termasuk di dalamnya program bimbingan dan konseling) di satuan pendidikan masing- masing. Kepala sekolah dapat digantikan fungsinya oleh wakil kepala sekolah apabila dalam keadaan yang dibutuhkan. Kepala/wakil sekolah bekerja sama dengan komite sekolah untuk mensosialisasikan program sekolah kepada wali murid. Ahli lain juga bekerja sama membantu keberjalanan program yang direncanakan seperti tes kebribadian oleh pskiater jika diperlukan. Kepala sekolah/wakil bekerja sama dengan TU untuk mengumpulkan data administrasi siswa dan mengupayakan sarana prasarana. Kepala sekolah menunjuk Koordinator Bk, untuk memimpin guru guru BK mulai dari penyusunan hingga evaluasi dan bertanggung jawab atas pelaksanaannya. Koordinator BK memimpin Guru Pembimbing atau Guru BK, sebagai petugas utama dan tenaga inti dalam pelayanan bimbingan dan konseling melalui program hingga evaluasi untuk dipertanggungjawabkan ke koordinator BK. Guru BK berkerja sama dengan Guru-guru lain, (guru mata pelajaran Guru Praktik), sebagai penanggung jawab dan tenaga ahli dalam mata pelajaran, program latihan. Membantu menciptakan suasana belajar yang diawali pengenalan karakter siswa untuk mempermudah guru BK. Guru Bk berkoordinasi dengan Wali kelas, mengarahkan guru mata pelajaran selama belajar dikelas dengan mengumpulkan data dan meneliti kemajuan peserta didik kesehariannya dan menyukseskan program penyuluhan oleh guru BK. Untuk setiap personil yang diidentifikasikan itu ditetapkan, tugas, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing yang terkait langsung secara keseluruhan organisasi pelayanan bimbingan dan konseling.

Tugas, wewenang dan tanggung jawab Guru Pembimbing sebagai tenaga inti pelayanan bimbingan dan konseling dikaitkan dengan rasio antara seorang Guru Pembimbing dan jumlah peserta didik yang menjadi tanggung jawab langsungnya. Guru BK sebagai tenaga pembimbing bertanggungjawab atas pelaksanaan bimbingan dan konseling terhadap seluruh peserta didik di kelasnya. Dari keterangan tersebut, dapat disimpulkan struktur organisasi bimbingan dan konseling di sekolah tersebut, ditunjuk koordinator manajemen BK dan Koordinator menetapkan tenaga-tenaga bimbingan konseling (staf BK) yang lain dan tenaga penunjang. Koordinator bertanggung jawab atas pelayanan bimbingan dan konseling disekolah yang bersangkutan. Penyusunan program bimbingan dan konseling dan

(3)

pelaksanaannya tidak mungkin bisa dilaksanakan sendiri oleh kepala sekolah atau oleh petugas bimbingan sekolah, maka program tersebut akan melibatkan berbagai pihak yang terkait disekolah (stakeholders) agar dapat mencapai peningkatan mutu pelayanan bimbingan dan konseling untuk peserta didik di Sekolah.

Referensi

Dokumen terkait

Pengambilan keputusan dalam penetapan besarnya dana yang digali dari masyarakat sebagai biaya operasional dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak terkait (kepala sekolah.

PPL yang dilaksanakan mahasiswa UNY merupakan kegiatan kependidikan intrakulikuler. Namun, dalam pelaksanaannya melibatkan banyak unsur yang terkait. Oleh karena itu,

Oleh karena itu, pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah menjadi tanggung jawab bersama antara personel sekolah, yaitu : kepala sekolah, guru-guru, wali kelas, dan

Persoalannya adalah bahwa dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut kepala sekolah tidak mungkin melaksanakan seluruh kegiatan sendiri, oleh karena itu

Diluar sidang Pengadilan, penyelesaian sengketa dapat dilaksanakan baik oleh mereka sendiri (yang melakukan perdamaian) tanpa melibatkan pihak lain, atau meminta

Diluar sidang Pengadilan, penyelesaian sengketa dapat dilaksanakan baik oleh mereka sendiri (yang melakukan perdamaian) tanpa melibatkan pihak lain, atau meminta

Kegiatan Penerangan Hukum dilaksanakan dalam bentuk pemaparan materi , dihadiri oleh Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Guru Bimbingan Konseling, Kasubag

Pelaksanaan program sesuai dengan jadwal yang dibantu oleh pihak-pihak terkait, misalnya: terkait dengan program pendididkan, dibantu oleh pihak-pihak kepala sekolah yang terlibat, dan