Reaksi Kimia
A. Asam, Basa, dan Garam
Senyawa asam banyak kita jumpai pada kehidupan sehari-hari. Rasa masam/kecut ini disebabkan oleh adanya senyawa yang bersifat asam. Buah- buahan memiliki rasa asam berkat adanya senyawa asam yang dikandungnya. Jeruk mengandung asam sitrat sedangkan anggur mengandung asam tartrat.
Air susu yang basi mengandung asam laktat. Selain itu, senyawa asam dapat kita temukan juga dalam lambung dan darah. Dalam lambung terdapat asam klorida yang berperan pada pencernaan makanan serta dalam darah terdapat asam karbonat dan asam phosfat yang berperan pada pengangkutan makanan.
1. Ciri-Ciri Asam
a)
Rasanya asam
b)
Dapat mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah
c)
Mempunyai pH (derajat keasaman) kurang dari 7
d)
Dapat menghantarkan listrik (termasuk larutan elektrolit)
e)
Dengan logam tertentu dapat mengahasilkan gas hidrogen
f)
Bersifat korosif atau merusak bahan-bahan benda-benda yang
dikenainya
.Nama Asam Fungsi a. Asam dalam tubuh (lambung): asam klorida
b. Asam dalam industri
•Asam sulfat
•Asam nitrat
•Asam klorida
c. Asam dalam obat-obatan
•Asam borat
•Asam salisilat (aspirin)
•Asam cuka
d. Asam dilaboratorium asam klorida, asam sulfat, asam asetat, asam nitrat.
e. Asam dalam makanan asam benzoat, asam propionat, asam sorbat.
• Mematikan bekteri dalam makanan
• Menciptakan kondisi yang sesuai untuk memulai pencernaan protein
• Membuat pupuk
• Baterai mobil
• Bahan peledak
• Membersihkan logam pada proses penyepuhan
• Pencuci mata
• Meredakan sakit kepala
• Mengobati sengatan tawon
• Membuat suasana asam dalam larutan
• Menetralkan larutan yang bersifat basa
• Untuk direaksikan dengan zat lain
• Mengawetkan makanan
2. Peranan Asam Dalam Kehidupan
Asam merupakan salah satu senyawa yang memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan. Agar lebih jelas, perhatikan tabel berikut.
Meskipun asam senyawa yang sangat berguna, tetapi asam juga dapat menimbulkan kerusakan pada bahan-bahan yang dikenainya karena asam bersifat korosif.
Berikut adalah beberapa dampak yang ditimbulkan oleh hujan asam:
a. Mungubah pH tanah sehingga kondisinya tidak sesuai dengan tumbuhan dan mengakibatkan pohon/tanaman mati.
b. Dapat menghilangkan unsur-unsur hara dalam tanah sehingga mengurangi kesuburan tanah.
c. Mengubah pH air sehingga dapat mematikan ikan- ikan dan biota-biota air.
d. Merusak bangunan, terutama yang terbuat dari batu pualam (karbonat dan logam).
a. Pahit dan licin di kulit
b. Mempunyai pH lebih dari 7
c. Mengubah warna lakmus merah menjadi biru d. Dapat menghantarkan listrik
(termasuk larutan elektrolit) e. Dapat menetralkan sifat asam
f. Bersifat kausatik atau dapat merusak kulit
Sabun merupakan salah satu
contoh zat yang bersifat basa
1. Ciri-Ciri Basa
2. Peranan Basa dalam Kehidupan
Nama Basa Fungsi
a. Basa dalam pembersih rumah tangga
• Soda api (natrium hidroksida)
• Kalsium hidroksida
• Amonia
• Melarutkan minyak dan lemak, sehingga dapat digunakan untuk membuka saluran bak mandi yang mampat
• Membersihkan oven panggang
• Menghancurkan selulosa, sehingga dapat membuka saluran toilet yang tertutup bahan tisu dan kertas
• Bahan membuat bangunan yang terdapat pada semen
• Membersihkan kaca dan mika b. Basa dalam industri
• Kalium hidroksida dan natrium hidroksida
• Kalsium hidroksida
• Menetralkan tanah pertanian yang kelebihan asam
• Bahan untuk membuat sabun, kertas, dan rayon
• Bahan untuk membuat pemutih
C. Teori Asam Basa Arrhenius
Asam adalah senyawa yang jika dilarutkan ke dalam air menghasilkan ion hidrogen (H+).
Semakin banyak ion H+, semakin kuat sifat asamnya. Dengan demikian, dikenal asam kuat dan asam lemah. Asam kuat dalam air terionisasi sempurna (semua terurai menjadi ion), sedangkan asam lemah terionisasi sebagian (tidak semua terurai menjadi ion).
Asam kuat dan Reaksi Ionisasinya
Asam Lemah dan Reaksi
Ionisasinya
Basa adalah senyawa yang jika dilarutkan ke dalam air menghasilkan ion hidroksida (OH
-).
Semakin banyak ion OH
-, semakin kuat sifat basanya. Dengan demikian, dikenal basa kuat dan basa lemah.
Basa kuat dalam air terionisasi sempurna
(semua terurai menjadi ion), sedangkan basa
lemah terionisasi sebagian (tidak semua terurai
menjadi ion).
Basa Kuat dan Reaksi Ionisasinya
Beberapa Basa Lemah dan Reaksi Ionisasinya
Tingkat keasaman merupakan ukuran besar kecilnya pH yang menunjukkan skala keasaman dan kebasaan suatu larutan, angkanya sekitar 0 sampai dengan 14 dengan ketentuan sebagai berikut.
1. Larutan Asam memiliki pH < 7 2. Larutan Basa memiliki pH > 7 3. Larutan Netral memiliki pH = 7
Tingkat Keasaman (pH)
Indikator adalah bahan/alat yang digunakan untuk mengenali sifat suatu senyawa (asam, basa atau netral).
Macam-macam Indikator:
1. Indikator alami
Indikator alami diperoleh dari bagian tumbuhan berwarna dapat berupa bunga, daun, buah, biji, atau akarnya. Contohnya, kunir, bunga sepatu merah, kulit manggis, dan lain-lain.
Misalkan kulit manggis, kulitnya digerus sampai halus kemudian dituangi pelarut (alkohol) dan selanjutnya airnya dipisahkan melalui penyaringan.
Indikator
Beberapa Indikator Larutan dan Perubahan Warnanya
d. pH Meter / pH digital
G. Reaksi pada Asam, Basa, dan Garam
1. Logam + asam ---> gas hidrogen + garam Contoh:
besi + larutan asam asetat -> gas hidrogen + besi(II) asetat
Fe(s) +2CH3COOH ---> H2(g) +Fe( CH3COO)2(aq)
2. Asam kuat + basa kuat --> garam (bersifat netral) + air Contoh:
Larutan asam klorida + larutan natrium hidroksida ---> larutan natrium klorida + air
HCl(aq) + NaOH(aq) ---> NaCl(aq) + H2O(l)
Asam lemah + basa kuat ---> garam (bersifat basa) + air
Contoh:
Larutan asam phosfat + larutan natrium hidroksida --
> larutan natrium phosfat + air
H3PO4(aq) + 3NaOH(aq) --> Na3PO4(aq) + 3H2O(l)
2. Basa lemah + asam kuat --> garam (bersifat asam) + air
Contoh: Larutan ammonium hidroksida + larutan asam sulfat -->
larutan ammonium sulfat + air
2NH4OH(aq) + H2SO4(aq) --> (NH4)2 SO4(aq) + 2H2O(l)
3. Oksida logam (oksida basa) + asam --> garam + air
Contoh: natrium oksida + larutan asam nitrat --> larutan natrium nitrat + air
Na2O(s) + HNO3(aq) ---> NaNO3(aq) + H2O(l) 4. Oksida nonlogam (oksida asam) + basa ---> garam + air
Contoh: gas karbon dioksida + larutan kalsium hidroksida -->
endapan kalsium karbonat + air
CO2(g) + Ca(OH)2(aq) ---> CaCO3(s) + H2O(l)
Garam Rangkap dan Garam Kompleks
Garam Rangkap
Di samping membentuk senyawa molekular dengan air ( hidrat ), beberapa garam memiliki sifat dapat bergabung dengan garam kedua baik tanpa maupun dengan air. Dalam kombinasi tersebut, sifat individu dari garam dapat termodifikasi tetapi tidak berubah secara keseluruhan. Hal ini disebut " garam rangkap ". Sifat fisik seperti bentuk kristal dan kelarutan, mengikuti hukum kekekalan perbandingan.
Ammonium sulfat mengkristal dari larutannya sebagai garam anhidrous, (NH4)2SO4; kupri sulfat sebagai hidrat, CuSO4.5H2O;
tetapi ketika sejumlah ekivalen dari dua garam tersebut dalam larutan bersama menjadi garam rangkap, (NH4)2SO4.CuSO4.6H2O, terpisah pertama kali karena sangat sedikit larut dari pada kedua garam tunggalnya.
Cara pembuatannya adalah :
Melarutkan kupri sulfat dengan ammonium sulfat dalam air hangat yang telah ditetesi dengan larutan asam sulfat 6N. Larutan tidak perlu dipanaskan. Larutan kemudian di saring dan dibiarkan pelarut menguap. Kristal akan segera terbentuk dan akan mencapai hasil maksimal umumnya selama 4 hari. Kristal yang diperoleh kemudian di cuci dan disaring dengan akuades lalu dikeringkan. ( Blanchard, 1986 )
Lanjutan…
Garam Kompleks
Garam kompleks adalah jenis lain dari garam. Garam ini tidak terdissosiasi dalam larutan. Sebagai contoh adalah ketika ammonia ditambahkan dalam larutan garam kupri, suatu endapan biru muda dari kupri hidroksisa akan terbentuk.
Ketika larutan ammonia ditambahkan terus menerus sampai berlebih maka akan terbentuk larutan dengan warna biru keunguan dari ion kompleks Cu(NH3)4+. Sulfat dari ion tersebut dapat didapatkan dengan mudah dalam padatan bentuk hidratnya yaitu Cu(NH3)4SO4.5H2O.
Garam kompleks Cu(NH3)4SO4.5H2O dapat dibuat dengan cara mereaksikan larutan ammonia pekat dengan garam CuSO4.5H2O. Ditambahkan pula etanol secara perlahan kemudian dibiarkan campuran selama 1 malam agar terbentuk kristal. Kristal yang diperoleh lalu dicuci dengan larutan ammonia-etanol 1:1. Hasil yang diperoleh dikeringkan.
( Earnshaw, 1997 ).