• Tidak ada hasil yang ditemukan

realitas kultural kapalli' sebagai kearifan lokal dalam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "realitas kultural kapalli' sebagai kearifan lokal dalam"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kapalli' seringkali dianggap tabu oleh sebagian masyarakat, masyarakat sering menganggap Kapalli' hanya sekedar mitos atau sekedar warisan nenek moyang. Dalam arti tertentu, Kapalli' juga berperan sebagai aturan masyarakat, khususnya bagi masyarakat Selayar, yang mengatur seluruh pola hidup masyarakat kecuali keyakinan masyarakat terhadap agama. Peneliti memilih Kecamatan Pasimasunggu Timur Kabupaten Kepulauan Selayar sebagai objek penelitian karena sebagian besar pola hidup masyarakatnya masih sangat menganut Kapalli' sehingga Kapalli' masih digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Rumusan Masalah

Kapalli' seringkali dianggap hanya sekedar mitos dan tabu leluhur, namun penulis menganggap Kapalli' mempunyai arti dan fungsi penting dalam masyarakat. Apalagi di zaman modern ini, tentunya banyak terjadi perubahan pada gaya hidup masyarakat.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Agar masyarakat mengetahui peranan, fungsi, pengaruh dan manfaat kepercayaan Kapalli dalam kehidupan masyarakat dan penelitian ini dapat menjadi referensi bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian.

Defenisi Operasional

Sistem sosial terdiri dari aktivitas manusia yang berinteraksi, menjalin kontak, dan berhubungan dengan orang lain dalam pola tertentu. Menurut Garna (1994), sistem sosial adalah seperangkat peran sosial atau kelompok sosial yang saling berinteraksi yang memiliki nilai, norma, dan tujuan yang sama. Dari penjelasan di atas, secara sederhana kita dapat mengatakan, dalam arti luas, sistem sosial budaya dapat diartikan sebagai sekumpulan unsur-unsur nilai, tatanan sosial, dan perilaku manusia yang saling berhubungan, yang masing-masing unsur itu bertindak sendiri-sendiri, bersama-sama satu sama lain. mendukung tercapainya tujuan hidup seseorang dalam masyarakat.

KAJIAN PUSTAKA

  • Kajian Pustaka
    • Pengertian kapalli’
    • Pengertian kearifan lokal
  • Jenis Penelitian
  • Lokus Penelitian
  • Informan Penelitian
  • Fokus Penelitian
  • Instrument Penelitian
  • Jenis Dan Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Tehnik Analisis Data
    • Tehnik Keabsahan Data

Pesan budaya Kapalli dalam konteks ini dipahami sebagai suatu sistem sosial yang mempunyai nilai penting bagi masyarakat Selayar. Oleh karena itu, upaya mengidentifikasi Kapalli' sebagai sistem sosial dalam masyarakat Selayar merupakan bagian dari tanggung jawab budaya di era modern. Hal ini didasarkan pada pertimbangan dan asumsi bahwa pesan budaya (kapalli') ini berkaitan erat dengan sistem sosial (masyarakat), yang saling berhubungan antara satu bagian dengan bagian lainnya.

Oleh karena itu, analisis Johnson terhadap Kapalli' sebagai sistem sosial masyarakat Selayar dikaji dari perspektif teori tindakan sosial voluntaristik Talcot Parson. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap salah satu kearifan lokal yang dimiliki masyarakat Selayar yang disebut Kapalli'. pesan budaya Kapalli' dalam konteks ini, dipahami sebagai suatu sistem sosial yang mempunyai nilai penting bagi masyarakat dan timbul dari suatu tindakan sosial (atau perilaku manusia) yang telah berlangsung lama dalam rantai kehidupan dengan tujuan yang panjang. Pentingnya nilai budaya ini ada beberapa aspek yang akan dikaji akar permasalahannya. Sejarah lahirnya Kapalli' sebagai sistem sosial masyarakat Selayar, fungsi dan peranan Kapalli' dalam kehidupan masyarakat, bentuk implementasi sistem lokal tersebut. kebijaksanaan dalam kehidupan bermasyarakat di zaman modern.

Realitas budaya Kapalli' sebagai kearifan lokal dalam sistem sosial masyarakat Kabupaten Kepulauan Selayar khususnya masyarakat Kepulauan Jampea Kecamatan Pasimasunngu Timur. Kapalli' merupakan salah satu kearifan lokal masyarakat Selayar, dimana Kapalli merupakan sebuah pesan. Dengan meneliti realitas budaya Kapalli’ dalam sistem sosial masyarakat Selayar, peneliti melakukan observasi mengenai faktor atau penyebab sehingga masih banyak masyarakat yang masih menganut Kapalli’, sehingga menjadikan Kapalli’ sebagai aturan perilaku dalam pergaulan. sistem yang ada di masyarakat. Kapalli' sebagai kearifan lokal dalam sistem sosial masyarakat Selayar yang fungsinya adalah sebagai alat kontrol sosial dimana nilai-nilai kearifan Kapalli mengatur perilaku masyarakat dengan tujuan tertentu.

Dalam kajian 'Realitas Budaya Kapalli' Sebagai Kearifan Lokal Dalam Sistem Masyarakat di Kabupaten Kepulauan Selayar Khususnya di Kepulauan Jampea Kecamatan Pasimasunggu Timur', data-data tersebut kemudian diinterpretasikan sesuai dengan konteks permasalahan yang diteliti dan kemudian dieksekusi. .

Gambar 1.1 : Skema kerangka pikir Gambar 1.1 Skema kerangka pikir
Gambar 1.1 : Skema kerangka pikir Gambar 1.1 Skema kerangka pikir

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Kabupaten Kepulauan Selayar

  • Kabupaten Kepulauan Selayar
  • Letak Geografis
  • Sejarah Singkat
  • Topologi Iklim
  • Pariwisata dan Kebudayaan

Oleh karena itu perlu dilakukan upaya konservasi seperti pembuatan wadi pada lahan miring, rotasi tanah, pemupukan dan lain sebagainya. Tanaman yang pohonnya lunak seperti vanili, lada, kentang, kubis dan lain-lain memerlukan gelombang untuk mencegah erosi dan tanah longsor. Perkebunan untuk tanaman budidaya yang membutuhkan udara sejuk seperti cengkeh, jagung meksiko dan tanaman budidaya lainnya seperti sayur mayur, kentang, bunga dan bonsai.. pusat kesehatan seperti sanatorium. Pusat pelatihan, perkantoran, hotel. hotel, tempat rekreasi dan lain-lain.

Kawasan budidaya tanaman pangan seperti kangkung, bayam, jagung lokal, kacang kaca dan lain-lain. Satu-satunya aspek geografis Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah kawasan hutan hidrologis (hutan pengelolaan air). 7) Daerah berbatu. Tarian Pabese di Pulau Selayar pada masa Hindia Belanda. Potensi wisata yang ada di Kabupaten Kepulauan Selayar sangat banyak, antara lain wisata sejarah, wisata budaya, wisata alam, dan wisata bahari.

Kawasan ini terdiri dari 21 pulau serta puluhan taks dan bungin yang biasanya terbentuk dari pasir dan sedimen biosfer. Taman Nasional Taka Bonerate memiliki atol karang terbesar ketiga di dunia (terbesar di Asia Tenggara), setelah Kwajifein di Kepulauan Marshall dan Suvadiva di Maladewa. Selain fasilitas wisata bahari di Taman Nasional Taka Bonerate, tempat wisata ini tersebar hampir di seluruh kecamatan di Kabupaten Kepulauan Selayar.

Kecamatan Bontomanai : Pemandian Alam Eremita, Air Terjun Suttia, Pusat Bumi (To Do), Puncak, Komplek Kampung Tua Gantarang 4.

Pulau Jampea Kecamatan Pasimasunggu Timur

Pulau Jampea, Kecamatan Pasimasunggu Timur (disebut juga Pulau Tanah Jampea) adalah sebuah pulau yang terletak di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Indonesia. Pulau Jampea merupakan pulau terbesar kedua di gugusan Kepulauan Selayar setelah Pulau Selayar dan merupakan satu-satunya pulau penghasil beras di wilayah Kepulauan Selayar. Rata-rata masyarakat Pulau Jampea menguasai 3 bahasa yaitu Indonesia, Bugis, dan Selayar.

Di Pulau Jampea, Anda juga bisa menikmati destinasi wisata berupa wisata pulau yang indah dengan penduduknya yang ramah. Artinya waktu tempuh dari ibu kota Kabupaten Kepulauan Selayar menuju Pulau Jampea sekitar 5 hingga 6 jam. Kapalli' tidak dapat ditentukan dari mana asalnya atau bahkan kapan, yang jelas banyak suku bangsa di Indonesia yang memiliki Kapalli'.

Dari penjelasan informan di atas dapat disimpulkan bahwa ditaatinya larangan atau Kapalli’ yang berkaitan dengan pelangi, bukanlah suatu kebetulan karena yang mempercayainya karena pernah menyaksikan sendiri suatu kejadian tertentu atau secara langsung sebagai sanksi atas pelanggarannya. Selain itu, tampaknya perbuatan yang berkaitan dengan sesuatu yang dianggap Kapalli atau mengandung sanksi tertentu (akibat fatal) bagi yang melanggarnya, juga mempunyai semacam penawar, apalagi bagi yang melakukannya dengan seenaknya. Mengenai akar sejarah lahirnya Kapalli yang ditelusuri berdasarkan contoh kasus tersebut, dapat dikatakan antara lain bahwa proses lahirnya Kapalli bermula dari keyakinan yang diletakkan pada pesan leluhur yang diyakini. menjadi sesuatu yang terjadi pada masa lampau (papangkat tau ri olo).

Dari pemaparan informan di atas dapat disimpulkan bahwa masyarakat Selayar khususnya Kabupaten Pasimasunggu Timur sangat meyakini pesan budaya Kapalli dapat membawa petaka jika dilanggar, padahal keyakinan tersebut tidak benar.

Sistem Sosial Masyarakat Selayar

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dikalangan tokoh masyarakat terdapat perbedaan makna Kapalli’ yang berbeda-beda. Padahal keduanya bisa saling melengkapi, dimana ajaran Islam mengandung perintah dan larangan dan dalam Kapalli' juga mengandung semacam larangan yang mempunyai niat baik. Jika saya berpikir secara rasional, tentu saya akan mengatakan bahwa Kapalli' adalah sesuatu yang tidak masuk akal untuk dipercaya.

Namun kita masih sering melihat kejadian yang sama persis dengan ketentuan Kapalli' yang dilanggar pada kegiatan sebelumnya. Uraian tersebut menunjukkan bahwa di kalangan masyarakat Selayar masih terdapat yang mempercayai Kapalli' berdasarkan beberapa kejadian yang terbukti dialami oleh mereka yang mengabaikan risalah Kapalli'. Kapalli' merupakan hal yang tidak boleh dilakukan dalam kehidupan sehari-hari dan bertujuan agar setiap orang selalu berhati-hati dalam setiap pekerjaannya.

Bahkan, secara tidak langsung ia ingin menyampaikan bahwa dirinya "lebih takut" dengan sanksi langsung dari Kapalli. Bahkan, satu hal yang menarik dan agak ironis adalah generasi muda sudah tidak lagi mempercayai Kapalli', setelah menjumpai sesuatu yang hanya mereka yakini saja. Kapalli' masih diyakini suci sehingga setiap orang harus berhati-hati dalam bertindak.

Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa antara perasaan percaya dan tidak percaya terhadap akibat Kapalli, terkadang kondisi atau bahkan fakta terungkap di depan mata kita.

KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT SELAYAR

Faktor-faktor yang mendukung masyarakat meyakini Kapalli’

KESIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Saran

Kapalli merupakan salah satu produk budaya yang memiliki nilai fungsional yang baik bagi kehidupan, pesan budaya ini diharapkan tetap dijaga dan dilestarikan serta diberikan ruang dalam masyarakat di tengah arus modernisasi untuk menjadi alat kontrol sosial dalam masyarakat. Diharapkan bagi para peneliti selanjutnya yang akan mengkaji rumusan serupa dapat mengembangkan penelitian ini dengan mengkaji lebih dalam mengenai “Realitas Budaya Kapalli” sebagai Kebijaksanaan. Kappali' sebagai kearifan lokal masyarakat Selayar khususnya kabupaten Pasimasunggu Timur berupa pesan leluhur yang dilestarikan dan dihormati.

Proses lahirnya Kapalli berasal dari kepercayaan dan pesan kuat dari para leluhur yang mereka yakini merupakan sesuatu yang terjadi pada masa lampau (Papankgat tau riolo), walaupun tidak dapat ditentukan secara pasti kapan ia dilahirkan, namun hal tersebut Yang pasti generasi masyarakat Selayar khususnya di Kabupaten Pasimasunggu Timur masih meyakini dan percaya bahwa kejujuran (kuno) menghapus keraguan mereka terhadap sesuatu yang berkaitan dengan pesan nenek moyang (Papangkat), walaupun sebagian masyarakat khususnya masyarakat modern masih meragukan atau bahkan tidak percaya pada kebenaran Kapalli'. Apalagi Kapalli' sebagai kearifan lokal masyarakat Selayar sangat perlu dihidupkan kembali dalam bentuk renaissance. Dengan kata lain, makna metakognisi Kapalli adalah sebuah gerakan budaya yang berdimensi sejarah yang ingin dilakukan. Kapalli' atau pesan leluhur dalam masyarakat modern, menurut observasi dan wawancara dengan beberapa tokoh masyarakat yaitu Kapalli' masih dianggap bersifat suci, sehingga masyarakat harus berhati-hati dalam bertindak, hal ini didasarkan pada asumsi bahwa antara percaya dan tidak percaya mengenai Kebenaran Kapalli', terkadang situasi atau fakta terungkap di depan mata kita, sehingga Kapalli' masih dianggap sebagai sesuatu yang sakral dalam masyarakat modern.

Adanya kearifan lokal masyarakat Selayar di kabupaten Pasimasunggu Timur dalam mempercayai Kapalli' sebagai sebuah kearifan lokal, ada beberapa faktor dilihat dari faktor dasar dan pendorong yang mendukung keyakinan masyarakat terhadap Kapalli', dimana faktor dasar tersebut diantaranya adat istiadat. , keyakinan dan pandangan hidup. Dan dalam hal ini, proses penafsiran nilai pesan budaya Kapalli’ berlangsung dalam rentang waktu yang cukup lama sehingga tindakan sosial yang terbentuk menjadi suatu sistem sosial yang diyakini bersama, di samping adanya persamaan keyakinan, identifikasi. dan asal usulnya, sehingga nilai-nilai Kapalli dapat menyatu dalam suatu masyarakat. Kapalli' merupakan produk budaya yang mempunyai nilai fungsional baik bagi kehidupan. Semoga pesan budaya ini dapat dijaga dan dilestarikan serta diberi ruang dalam masyarakat di tengah arus modernisasi sehingga menjadi instrumen kontrol sosial dalam masyarakat.

Diharapkan bagi para peneliti selanjutnya yang akan mengkaji rumusan serupa dapat mengembangkan penelitian ini dengan mengkaji “realitas budaya Kapalli” lebih mendalam sebagai hikmah.

Gambar

Gambar 1.1 : Skema kerangka pikir Gambar 1.1 Skema kerangka pikir
Gambar 1. Taksonomi Faktor-faktor yang mendukung masyarakat menyakini Kapalli’ sebagai salah satu kearifan lokal masyarakat, sumber : data primer 2017

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai konsep tersebut, penelitian ini berhasil menemu- kenali adanya kearifan lokal yang berupa semiotika kultural atau semiotika naratif, bahwa masyarakat dalam

: Kearifan Lokal Sebagai Modal Sosial dalam Pendidikan Karakter di Sekolah. :

Tujuan penelitian yaitu 1)mengetahui sejarah dan karakteristik kearifan lokal masyarakat Kampung naga; 2)memperoleh nilai-nilai kearifan lokal yang dapat diintegrasikan dalam mata

Tujuan penelitian ini adalah mengkaji dimensi sosial budaya dari kearifan lokal masyarakat Minang pedagang rantau di DKI Jakarta, mengetahui jenis- jenis kearifan lokal sosial

Pada masyarakat Kecamatan Sipirok Tapanuli Selatan, jika dikaitkan dengan kearifan lokal kedamaian seperti yang diungkapkan Sibarani, terdapat beberapa kearifan

Rekomendasi dari penelitian ini adalah bahwa masyarakat sebaiknya melibatkan kearifan lokal seperti pela gandong ini sebagai bahasa tanda yang bisa diterima secara umum

Tujuan penelitian yaitu 1)mengetahui sejarah dan karakteristik kearifan lokal masyarakat Kampung naga; 2)memperoleh nilai-nilai kearifan lokal yang dapat diintegrasikan dalam mata

Disimpulkan, terdapat beberapa kesamaan konsep dalam kearifan lokal masyarakat etnik Lampung yang berupa falsafah Piil Pesenggiri dan kearifan lokal masyarakat etnik Bali seperti Tri