• Tidak ada hasil yang ditemukan

REFERENSI TEMA/KASUS

N/A
N/A
ROBI ALWI

Academic year: 2024

Membagikan "REFERENSI TEMA/KASUS "

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

REFERENSI TEMA/KASUS

1. Strategi Pengendalian Ganoderma di Perkebunan Kelapa Sawit : Penelitian tentang berbagai metode pengendalian Ganoderma yang efektif dan berkelanjutan di perkebunan kelapa sawit, termasuk penggunaan agen biologis atau bahan kimia

Ref:

a) Siddiqui, Y., Surendran, A., Paterson, R. R. M., Ali, A., & Ahmad, K. (2021). Current strategies and perspectives in detection and control of basal stem rot of oil palm. Saudi journal of biological sciences, 28(5),2840–2849.

https://doi.org/10.1016/j.sjbs.2021.02.016

b) Sundram, S., Abdullah, F., Seman, I. A., & Lee, C. T. (2015).

Management of Ganoderma basal stem rot disease in oil palm:

Approaches and strategies. Journal of Oil Palm Research, 27(1), 1- 12.

c) Rasyid, A., Maryam, R., & Rizal, A. (2021). Aplikasi Pupuk Organik Cair dan Mikoriza Arbuskula untuk Pengendalian Penyakit Busuk Pangkal Batang (Ganoderma sp.) pada Kelapa Sawit. Jurnal Agroteknologi Tropika, 10(1), 1-8

d) Handayani, W., & Susilo, A. W. (2018). Pengendalian penyakit busuk pangkal batang kelapa sawit (Ganoderma sp.) menggunakan pupuk organik pada berbagai umur tanaman. Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia, 22(1), 25-31

e) Sumardiyono, C., Siswanto, S., & Saraswati, R. (2016). Uji potensi bakteri PGPR untuk mengendalikan penyakit busuk pangkal batang kelapa sawit (Ganoderma sp.) pada kondisi lapang. Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan, 35(2), 105-112.

f) Ilyas, M., Haryanto, T., & Komariah, K. (2015). Pengendalian penyakit busuk pangkal batang (Ganoderma sp.) pada kelapa sawit dengan kompos dan trichoderma. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan, 15(1), 11-18.

(2)

g) Utomo, C., & Suharsono, S. (2018). Aktivitas antifungi Bacillus sp. asal tanah di perkebunan kelapa sawit terhadap Ganoderma sp.

Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia, 22(1), 49-56.

h) Oktaviani, L. N., & Purwanto, R. H. (2019). Pengaruh jenis bahan organik dan mikoriza arbuskula terhadap Ganoderma sp. penyebab busuk pangkal batang kelapa sawit. Jurnal Hama dan Penyakit Tumbuhan Tropika, 19(2), 100-107.

i) Prasetyo, J., & Nurcahyanto, H. (2019). Efikasi biolarvasida Agrobacterium radiobacter PRA4 dan PRA6 dalam mengendalikan penyakit busuk pangkal batang (Ganoderma sp.) pada kelapa sawit.

Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia, 23(2), 83-89.

j) Zainudin, N. A. I. M., Idris, A. S., Kushairi, A., Mohd Din, A., &

Idris, A. B. (2020). Integrating biological and chemical control of basal stem rot disease (Ganoderma boninense) in oil palm: A field trial. Crop Protection, 129, 105011.

(3)

2. Dampak Ekonomi dan Sosial Infeksi Ganoderma : Penelitian tentang dampak ekonomi dan sosial infeksi Ganoderma terhadap petani kelapa sawit termasuk kerugian ekonomi, penurunan produktivitas dan strategi penanganan sosial dikomunitas petani.

Ref:

a) Hamid, A. A., Halimoon, N., & Noor, N. M. (2019). Economic Impact of Ganoderma Infection on Oil Palm Industry in Malaysia.

International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences, 9(5), 236-243.

b) Utomo, C., & Suharsono, S. (2018). Aktivitas antifungi Bacillus sp. asal tanah di perkebunan kelapa sawit terhadap Ganoderma sp.

Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia, 22(1), 49-56.

c) Zulkifli, H., Idris, A. S., & Samsuddin, Z. H. (2013). Ganoderma Basal Stem Rot in Oil Palm Plantations: Economic Impact and Challenges. In Advances in Oil Palm Research (Vol. 2, pp. 734- 754).

d) Springer, Berlin, Heidelberg. Ramlan, M. F., & Santoso, T. B.

(2016). Dampak Penyakit Busuk Pangkal Batang Kelapa Sawit (Ganoderma spp.) Terhadap Produktivitas Tanaman. Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan, 35(2), 97-104.

e) Susila, A. D., Sinaga, M. S., & Murniati, T. (2018). Evaluasi Dampak Sosial dan Ekonomi Penyakit Ganoderma pada Petani Kelapa Sawit di Kecamatan Rambutan, Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 23(2), 109-116.

f) Nusaibah, S. A., Idris, A. S., Siti Nor Akmar, A., & Idris, A. B.

(2018). Biological control of Ganoderma boninense in oil palm by Trichoderma harzianum and its mechanisms. Biological Control, 116, 103-110.

g) Hendarto, K., Syam’un, E., & Warsono, H. (2019). Dampak Sosial dan Ekonomi Penyakit Busuk Pangkal Batang Kelapa Sawit (Ganoderma spp.) pada Petani Kelapa Sawit di Kabupaten

(4)

Merauke. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 16(2), 101-114.

h) Ernawati, L., Samsuddin, Z. H., & Idris, A. S. (2015). Dampak Ekonomi Penyakit Busuk Pangkal Batang (Ganoderma boninense) terhadap Produktivitas dan Pendapatan Petani Kelapa Sawit di Sumatera Selatan. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan, 15(3), 178- 184.

i) Lee, C. T., Seman, I. A., & Chong, K. P. (2017). Economic Losses Due to Ganoderma Basal Stem Rot in Oil Palm: A Case Study in Malaysia. The Planter, 93(1093), 385-397.

j) Kamarudin, A. N., Idris, A. B., & Abdullah, S. N. A. (2017).

Dampak Sosial Ekonomi dan Strategi Penanganan Penyakit Busuk Pangkal Batang (Ganoderma sp.) pada Petani Kelapa Sawit di PT.

Perkebunan Nusantara IV (Persero) Kebun Kebon Agung. Jurnal Agroteknologi, 11(1), 45-55.

(5)

3. Peran UKMK Sawit dalam mendukung Industri Kelapa Sawit : Studi tentang kontribusi UKMK Sawit dalam mempromosikan industri kelapa sawit secara posistif, termasuk upaya mereka dalam edukasi, advokasi, dan praktik yang berkelanjutan.

Ref:

a) Syahbana, J. A., Utomo, B. S., & Arifin, A. (2022). Peran Kelompok Tani dalam Mendukung Industri Kelapa Sawit di Kabupaten Musi Banyuasin. Jurnal Pengembangan Komunitas, 10(1), 27-35.

b) Rahardjo, S., & Wibowo, A. (2023). Kontribusi Kelompok Tani Sawit dalam Peningkatan Kesejahteraan Petani Kelapa Sawit di Kabupaten Siak. Jurnal Agribisnis Terapan, 9(2), 123-134.

c) Fitriani, D., & Wijayanti, N. A. (2023). Peran Kelompok UKMK Sawit dalam Mendukung Industri Kelapa Sawit di Kabupaten Kotawaringin Timur. Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis, 10(1), 45-55.

d) Fauziah, R., Astuti, T., & Widjanarko, B. (2022). Analisis Efisiensi dan Produktivitas Usahatani Kelapa Sawit di Desa Sungai Besar Kecamatan Lubuk Pinang Kabupaten Sumenep. Jurnal Administrasi Publik (JAP), 12(1), 45-54.

e) Suhartono, I., & Hidayah, S. (2023). Strategi Peningkatan Pendapatan Petani Kelapa Sawit Melalui Pengembangan Agroindustri di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pujud, Kabupaten Purbalingga. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 26(2), 105-116.

f) Ardiansyah, A., & Susanto, D. (2022). Peran Koperasi Petani Kelapa Sawit dalam Meningkatkan Kesejahteraan Anggotanya di Kecamatan Tarahan Kabupaten Lampung Selatan. Jurnal Pengembangan Komunitas, 10(2), 87-95.

g) Setiawan, A., & Santoso, D. (2023). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan di Perkebunan Kelapa Sawit PT.

XYZ di Kabupaten Ogan Komering Ilir. Jurnal Agribisnis Terapan, 9(1), 65-76.

(6)

h) Wirawan, D., & Handayani, N. (2022). Penerapan Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam Pengelolaan Lahan Perkebunan Kelapa Sawit di Desa Tanjung, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan. Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK), 9(2), 145-156.

i) Firdaus, A., & Setiawan, R. (2023). Analisis Peran Lembaga Keuangan dalam Mendukung Pengembangan Usaha Petani Kelapa Sawit di Kabupaten Kapuas. Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis, 11(2), 87-98.

j) Lestari, D., & Kartini, T. (2022). Analisis Pemasaran Produk Turunan Kelapa Sawit pada UKM di Desa Sungai Raya, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 10(1), 34-45.

(7)

4. Strategi Komunikasi untuk mengatasi BC Sawit : Penelitian tentang strategi komunikasi yang efektif untuk mengatasi bc terhadap industri kelapa sawit, termasuk penggunaan media sosial, kampanye publik, dan kerja sama dengan pemerintah dan SH lainnya.

Ref:

a) Handayani, D., & Sari, L. P. (2020). Komunikasi Krisis PT. XYZ dalam Mengatasi Black Campaign terhadap Industri Kelapa Sawit.

Jurnal Ilmu Komunikasi, 18(2), 107-118.

b) Kusuma, A., & Wijaya, B. S. (2019). Strategi Komunikasi untuk Mengatasi Black Campaign terhadap Kelapa Sawit di Indonesia.

Jurnal Komunikasi, 11(2), 149-160.

c) Rosita, D., & Putri, N. S. (2021). Strategi Komunikasi Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Mengatasi Black Campaign terhadap Industri Kelapa Sawit. Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa, 14(1), 75-88.

d) Indrasari, R. N., & Septiawan, A. (2018). Penggunaan Media Sosial dalam Membangun Reputasi Perusahaan Kelapa Sawit yang Terkena Black Campaign. Jurnal Ilmu Komunikasi, 16(1), 56-65.

e) Agustina, R., & Indrawati, A. (2020). Strategi Komunikasi dalam Meningkatkan Citra Perusahaan Kelapa Sawit yang Terkena Black Campaign. Jurnal Komunikasi Bisnis Indonesia, 7(1), 45-56.

f) Prasetyo, H., & Wibowo, B. (2019). Efektivitas Kampanye Publik dalam Mengatasi Black Campaign terhadap Industri Kelapa Sawit.

Jurnal Komunikasi Massa, 12(2), 112-124.

g) Suryani, D., & Rahmawati, R. (2021). Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu Terhadap Penanganan Black Campaign Kelapa Sawit. Jurnal Manajemen Pemasaran, 15(2), 135-146.

h) Pratama, A., & Saputra, R. (2018). Peran Pemerintah dalam Mendukung Strategi Komunikasi untuk Mengatasi Black Campaign terhadap Industri Kelapa Sawit. Jurnal Kebijakan dan Manajemen Publik, 6(2), 167-178.

(8)

Acara II Merumuskan Fokus Dan Masalah Kasus

“Strategi Pengendalian Ganoderma di Perkebunan Kelapa Sawit : Penelitian tentang berbagai metode pengendalian Ganoderma yang efektif dan berkelanjutan

di perkebunan kelapa sawit, termasuk penggunaan agen biologis atau bahan kimia” (bukan judul)

1. Pertanyaan 5 W + 1 H

a) Apa (pengetahuan deskriptif)

i. “Strategi pengendalian Ganoderma di perkebunan kelapa sawit”

ii. “Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan mengidentifikasi strategi konkret untuk mengendalikan infeksi Ganoderma di perkebunan kelapa sawit.

Ganoderma, yang dikenal sebagai penyebab penyakit busuk pangkal batang kelapa sawit, menjadi ancaman serius bagi industri kelapa sawit karena dapat menyebabkan penurunan produksi dan kerugian ekonomi yang signifikan. Penelitian ini akan fokus pada berbagai metode pengendalian yang efektif dan berkelanjutan, termasuk penggunaan agen biologis dan bahan kimia. Melalui analisis terperinci, penelitian ini akan mencoba untuk menentukan pendekatan terbaik yang dapat diterapkan dalam praktek lapangan untuk meminimalkan dampak Ganoderma pada produksi kelapa sawit”

b) Bagaimana (Pengetahuan Eksplanatif)

i. Menggunakan metode penelitian lapangan dan laboratorium untuk menguji efektivitas berbagai metode pengendalian Ganoderma, termasuk penggunaan agen biologis dan bahan kimia, serta melibatkan analisis statistik untuk mengevaluasi hasilnya.

ii. akan melibatkan berbagai metode penelitian dan pendekatan yang relevan untuk mengidentifikasi strategi

(9)

pengendalian yang efektif. Berikut deskripsi pengetahuan eksplanatifnya:

 Metode Penelitian Lapangan: Melibatkan survei dan observasi langsung di perkebunan kelapa sawit yang terinfeksi Ganoderma untuk mengumpulkan data tentang tingkat infeksi, kondisi lingkungan, dan praktik pertanian yang ada.

 Analisis Laboratorium: Pengujian laboratorium mungkin dilakukan untuk mengidentifikasi jenis Ganoderma yang terdapat di perkebunan, serta mengevaluasi kepekaan terhadap berbagai agen biologis atau bahan kimia yang digunakan untuk pengendalian.

 Studi Literatur: Melibatkan tinjauan terhadap literatur ilmiah dan laporan riset terkait pengendalian Ganoderma di perkebunan kelapa sawit untuk memahami metode-metode yang telah terbukti efektif serta kegagalan yang mungkin terjadi.

 Analisis Data: Menggunakan analisis statistik untuk menganalisis data yang dikumpulkan, termasuk korelasi antara faktor lingkungan, praktik pertanian, dan tingkat infeksi Ganoderma.

 Konsultasi dengan Pakar: Melibatkan interaksi dengan pakar pertanian dan ilmu tanah untuk mendapatkan wawasan dan masukan tentang strategi pengendalian yang dapat berhasil.

 Pengembangan Model Prediksi: Mungkin dilakukan pengembangan model prediksi berbasis data untuk mengidentifikasi area yang rentan terhadap infeksi Ganoderma serta menguji efektivitas berbagai skenario pengendalian.

(10)

c) Mengapa (pengetahuan eksploratif)

i. Untuk mengidentifikasi metode pengendalian Ganoderma yang efektif dan berkelanjutan dalam meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan industri kelapa sawit.

ii. Penelitian ini penting karena infeksi Ganoderma merupakan salah satu tantangan utama dalam industri kelapa sawit.

Ganoderma menyebabkan penyakit busuk pangkal batang, yang dapat merusak akar dan batang pohon kelapa sawit.

Dampaknya termasuk penurunan produksi kelapa sawit, kerugian ekonomi bagi petani dan industri, serta ancaman terhadap keberlanjutan lingkungan. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi pengendalian yang efektif dan berkelanjutan untuk mengatasi infeksi Ganoderma. Tujuan akhirnya adalah untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan industri kelapa sawit dengan mengurangi kerugian yang disebabkan oleh Ganoderma serta menjaga kelestarian lingkungan dan kesejahteraan petani. Dengan memahami strategi pengendalian yang efektif, industri kelapa sawit dapat mengoptimalkan produksi dan meminimalkan dampak negatif dari infeksi Ganoderma.

d) Kapan

i. Penelitian ini dapat dilakukan sepanjang tahun, tergantung pada musim dan kondisi pertumbuhan Ganoderma

ii. Penelitian ini dapat dilakukan sepanjang tahun, namun jadwal penelitian akan sangat tergantung pada faktor-faktor tertentu. Pertama, waktu penelitian dapat dipengaruhi oleh musim dan kondisi cuaca, karena kondisi lingkungan memengaruhi penyebaran dan perkembangan Ganoderma.

Musim hujan, misalnya, mungkin menjadi periode yang lebih berisiko karena kondisi lingkungan yang lembap mendukung pertumbuhan Ganoderma. Selain itu, penelitian

(11)

mungkin juga mengambil waktu yang cukup lama untuk mengumpulkan data yang cukup serta menganalisis hasil secara menyeluruh. Jangka waktu penelitian ini akan disesuaikan dengan kompleksitas proyek, metode penelitian yang digunakan, dan skala infeksi Ganoderma di perkebunan kelapa sawit yang diteliti. Dengan memahami faktor waktu ini, penelitian dapat dirancang dengan tepat untuk mengoptimalkan keakuratan dan keberhasilan dalam mengidentifikasi strategi pengendalian yang efektif.

e) Dimana

i. Penelitian dilakukan di perkebunan kelapa sawit yang terinfeksi Ganoderma, bisa di lokasi-lokasi perkebunan kelapa sawit di berbagai daerah.

ii. Penelitian ini akan dilakukan di berbagai lokasi perkebunan kelapa sawit yang terdampak infeksi Ganoderma. Lokasi- lokasi ini mungkin tersebar di berbagai daerah yang memiliki industri kelapa sawit yang signifikan, termasuk Indonesia, Malaysia, Thailand, dan negara-negara lain yang memiliki perkebunan kelapa sawit yang besar.

Pengumpulan data lapangan akan dilakukan langsung di perkebunan kelapa sawit yang telah terinfeksi Ganoderma, yang mungkin tersebar di daerah-daerah pedesaan maupun perkotaan di negara-negara tersebut. Penting untuk melakukan penelitian di lokasi yang mewakili berbagai kondisi lingkungan, iklim, dan praktik pertanian untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang strategi pengendalian yang dapat diterapkan di berbagai konteks perkebunan kelapa sawit. Dengan memahami di mana penelitian ini akan dilakukan, dapat disusun strategi pengumpulan data yang efektif dan relevan untuk mendukung analisis yang akurat dan komprehensif.

f) Siapa

(12)

i. Petani kelapa sawit, ahli pertanian, peneliti bidang penyakit tanaman, industri kelapa sawit, pemerintah daerah, lembaga riset pertanian

ii. Petani Kelapa Sawit: Mereka adalah individu atau kelompok yang memiliki peran utama dalam pertanian kelapa sawit. Petani kelapa sawit memiliki kepentingan langsung dalam strategi pengendalian Ganoderma karena dampak infeksi Ganoderma terhadap produksi kelapa sawit dapat berdampak langsung pada penghasilan mereka.

iii. Ahli Pertanian dan Peneliti: Ahli pertanian dan peneliti bidang penyakit tanaman memiliki peran penting dalam mengembangkan dan menguji strategi pengendalian Ganoderma yang efektif dan berkelanjutan. Mereka membawa pengetahuan ilmiah dan keahlian teknis yang diperlukan untuk merancang percobaan lapangan, menganalisis data, dan menyusun rekomendasi praktis.

iv. Industri Kelapa Sawit: Industri kelapa sawit termasuk perusahaan-perusahaan perkebunan dan pemrosesan kelapa sawit. Mereka memiliki kepentingan besar dalam memastikan keberlanjutan produksi kelapa sawit. Oleh karena itu, mereka terlibat dalam strategi pengendalian Ganoderma untuk menjaga produktivitas dan keberlanjutan industri.

v. Pemerintah Daerah: Pemerintah daerah memiliki peran dalam mengatur dan mengawasi praktik pertanian, termasuk implementasi strategi pengendalian Ganoderma.

Mereka dapat memberikan dukungan kebijakan, sumber daya, dan koordinasi antara pemangku kepentingan untuk mendukung upaya pengendalian.

vi. Lembaga Riset Pertanian: Lembaga riset pertanian, baik swasta maupun publik, juga terlibat dalam penelitian dan pengembangan strategi pengendalian Ganoderma. Mereka

(13)

menghasilkan pengetahuan baru, teknologi, dan praktik terbaik yang dapat diterapkan dalam manajemen perkebunan kelapa sawit.

Referensi

Dokumen terkait

19/Permentan/OT/140/3/2011 tentang Pedoman Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia ( Indonesian Sustainable Palm Oil – ISPO), menyatakan bahwa : “Perusahaan Perkebunan

Analisis Kemampuan Finansial Perkebunan Kelapa Sawit (Kasus di PT Perkebunan Nusantara I1 (Persero), Sumatera Utara).. Kelapa sawit adalah komoditas perkebunan yang penting

Mendukung Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan.Warta Pusat Penelitian. Kelapa Sawit Vol 20 No.1

Herbisida Efektif, Efisien Dan Ramah Lingkungan Untuk Pengendalian Gulma Pada Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat Di Provinsi Bengkulu.. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian BPTP

Pokja Perkebunan Minyak Kelapa Sawit Berkelanjutan Aceh dapat bekerja sama dengan Rapat meja bundar akan Minyak Kelapa Sawit Berkelanjutan (RSPO) di Jakarta dan Kuala

Pengayaan Kompos Limbah Kelapa Sawit dengan Cendawan Endofit Isolat Lokal untuk Menekan Infeksi Ganoderma spp. dan Peningkatan Produksi di Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat di

Pengaruh Pusat penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Usaha Marihat terhadap industri perkebunan kelapa sawit di Indonesia tersebut tidak terlepas dari berbagai kegiatan

Kata kunci: Indonesia, modal sosial, perkebunan kelapa sawit, petani kelapa sawit, pembangunan berkelanjutan, tanggung jawab sosial perusahaan ABSTRACT This paper reveals that