• Tidak ada hasil yang ditemukan

Refleksi Kritis Berbasis Pemikiran Ki Hajar Dewantara

N/A
N/A
Yulinda thine

Academic year: 2024

Membagikan " Refleksi Kritis Berbasis Pemikiran Ki Hajar Dewantara"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Lembar Kerja 1.1. Analisis reflektif kritis perjalanan pendidikan nasional

Setelah saudara membaca pidato Ki Hadjar Dewantara, melihat visualisasi, dan membaca juga tentang sejarah perkembangan kurikulum pendidikan di Indonesia, sekarang saudara diminta untuk membuat tulisan refleksi kritis perjalanan pendidikan nasional Indonesia minimal 300 kata dan maksimal 500 kata..

Ki Hajar Dewantara memberikan pemikirannya tentang dasar-dasar pendidikan. Menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan bertujuan untuk menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Pendidik hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak. Ki Hajar Dewantara hendak mengingatkan pendidik bahwa pendidikan anak sejatinya menuntut anak mencapai kekuatan kodratnya sesuai dengan alam dan zaman. Ki Hajar Dewantara memiliki keyakinan bahwa untuk menciptakan manusia indonesia yang beradab, pendidikan menjadi salah satu kunci untama untuk mencapainya. Pendidikan dapat menjadi ruang berlatih dan bertumbuhnya nilai-nilai kemanusiaan yang dapat diteruskan atau diwariskan. Ki Hajar Dewantara juga mengingatkan para pendidik untuk tetap terbuka mengikuti perkembangan zaman yang ada namun tidak semua yang baru itu baik, jadi perlu diselaraskan terlebih dahulu.

Guru sebagai agen perubahan harus dapat mengutamakan dialog kritis ketika membawa misi transformasi. Boleh berjalan menuju perubahan asalkan tetap memegang teguh budaya dalam berdialog. Terutama menumbuhkan komunikasi yang baik dan santun kepada ekosistem sekolah, stakeholder, dan masyarakat. Perubahan yang dilakukan guru tidak menanggalkan asas konvergensi, yakni bagaimana pendidikan seharusnya menjadi jalan memperkuat nilai-nilai kemanusiaan. Guru memandang keragaman peserta didik sebagai kekayaan dalam sebuah ruang kelas. Guru harus lepas dari belenggu menyemaratakan peserta didik. Guru sepatutnya berlaku sebagaimana seorang petani yang menyemai dan menumbuhkan beragam tanaman dengan perlakuan berbeda.

Menurut Ki Hajar Dewantara ada 3 prinsip untuk melakukan perubahan atau sering disebut 3 asas Trikon, diantaranya yaitu: kontinuitas, konvergensi, dan konsentris. kontinuitas maksudnya adalah ketika belajar kita harus berkelanjutan. Kita tidak boleh melupakan budaya dan sejarah dalam melakukan perubahan. Konvergensi maksudnya adalah pendidikan harus memanusiakan manusia dan memperkuat nilai kemanusiaan kita. Dan yang terakhir adalah konsentris maksdunya adalah pendidikan harus menghargai keberagaman dan memerdekakan pembelajar.

Jadi jelas sekali terlihat bahwa pendidikan itu memerdekakan. Dengan mempelajari modul ini sebagai seorang pendidik, pemikiran saya mulai terbuka bahwa seorang guru harus tetap terbuka dan mengikuti perkembangan zaman yang ada dengan tetap menjadi filter bagi anak didiknya terhadap segala perubahan yang ada. Kemudian seorang guru harus menjadi agen perubahan dengan tetap memegang teguh budaya dalam berdialog.

(2)

Langkah awal yang akan saya terapkan agar kelas yang saya ampu bisa mencerminkan pemikiran KHD adalah dengan meyakinkan diri sendiri bahwa setiap anak memiliki bakat dan minat masing sesuai kodrat alamnya. Tugas saya sebagai pendidik adalah mununtun kodrat alam tersebut agar dapat berkembang ke arah yang lebih baik dan bisa mengikuti kodrat zamannya.

Selanjutnya, saya sebagai guru akan mencoba pembelajaran yang berpusat pada kebutuhan peserta didik. Artinya saya sebagai seorang guru akan memberikan ruang, kesempatan, dan fasilitas seluas-luasnya agar anak mampu berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran dan bisa mengembangkan bakat dan minat pada diri mereka.

Setelah mempelajari modul ini, saya berharap dapat memahami dan mengimplementasikan pemikiran Ki Hajar Dewantara dalam dunia pendidikan. Untuk menjadi guru yang ideal menurut KHD seorang pendidik harus terus berkembang menjadi lebih baik. Guru harus berperan sebagai pembimbing, penasihat, pendidik, pengajar, motivator, rendah hati, pemandu, tegas, dan dihormati. Selain itu, seorang guru harus tulus dalam mendidik siswa dan memilki kompetensi pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian yang kuat. Saya berharap peserta didik memiliki motivasi dan antusias dalam mengikuti proses belajar dikelas. Saya juga berharap siswa merasa rindu untuk datang kesekolah dan merasa senang saat berada disekolah. Yang paling penting, saya ingin melihat perubahan positif dalam karakter dan budi pekerti siswa. Saya juga berharap modul ini mencakup kegiatan dan materi yang melibatkan diskusi tentang cara menerapkan pemikiran Ki Hajar Dewantara di sekolah, dengan contoh-contoh konkret yang dapat diikuti.

Dengan demikian, kita dapat menerapkan tindakan nyata di sekolah kita sendiri.

Referensi

Dokumen terkait

Selain kesamaan pendapat tentang setting lingkungan, Ki Hajar Dewantara dan Maria Montessori juga memiliki perbedaan pemikiran tentang setting lingkungan sekolah

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pemahaman siswa terhadap pemikiran pendidikan Ki Hajar Dewantara di SMA Taman Madya se-kota Yogyakarta berada pada

By: Irpan Dadi, S.Pd_1 Transformasi Pemikiran dan Tindakan: Mengadopsi Semangat Ki Hajar Dewantara dalam Pendidikan Sebelum menjelajahi modul 1.1, pandangan saya terhadap murid dan

Ing ngarsa sung tuladha Ing madya mangun karsa Tut wurihandayani TRILOGI PENDIDIKAN KI HAJAR DEWANTARA Ing ngarsa sung tulada yaitu seorang guru adalah pendidik yang harus memberi

Hasil penelitian Witasari, 2021 adalah kebijakan merdeka belajar telah mengadopsi pemikiran Ki Hajar Dewantara yang menekankan bahwa dalam merdeka belajar, guru harus memiliki semangat

Kekurangan konsep pendidikan Ki hajar Dewantara Konsep yang dikemukakan oleh Ki hajar juga memiliki kekuarangan contohnya pada bagian tripusat pendidikan, seperti tidak semua

Teks tersebut membahas mengenai gagasan Ki Hadjar Dewantara dalam transformasi pendidikan nasional dan hambatan yang dihadapi dalam

Kehidupan dan perjuangan Ki Hajar Dewantara dalam mendirikan Taman Siswa sebagai bentuk perlawanan terhadap sistem pendidikan kolonial