REFLEKSI TOPIK BELAJAR DAN TEORI PEMBELAJARAN Oleh Nabilah Al ‘Aina Hidayat
Belajar merupakan upaya manusia untuk mendapatkan pengetahuan atau keterampilan, sehingga mencapai kapasitas untuk berperilaku dengan cara tertentu, melalui studi, pengajaran, instruksi, latihan atau bentuk pengalaman lainnya. Adapun ciri-ciri dari proses belajar :
Perubahan tingkah laku
Perubahan tingkah laku berdasarkan dari hasil latihan dan pengalaman
Pengalaman atau latihan memberikan penguatan pada peserta didik
Teori belajar dari beberapa sudut pandang dibagi menjadi 3 yakni Teori Behaviorism (behaviorisme); 2) Social - Cognitivism (Sosial Kognitif); dan 3) Constructivism (Konstruktivisme). Adapun implementasi didalam kelas sebagai berikut:
Teori Teori Rancangan
Behaviourism Pembelajaran yang tidak lepas dari stimulus yang diberikan oleh guru secara berulang-ulang terhadap peserta didik (sebagai respon) agar mendapatkan respon yang diharapkan
Guru memberikan stimulus berupa pretest mengenai jarak, perpindahan dan kecepatan sebelum memulai pembelajaran
Guru membuka pembelajaran dengan melakukan apresiasi berupa perjalanan yang ditempuh anak dari rumah sampai ke sekolah.
Memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan jarak, perpindahan dan kecepatan pada apresiasi
Guru memberikan motivasi bahwa setiap yang kita lakukan memiliki perpindahan.
Perpindahan ini yakni perpindahan dari yang kurang menjadi lebih pintar.
Guru kemudian memberikan materi diawal pembelajaran dan memberikan contoh latihan.
Peserta didik melihat dan meniru guru saat memberikan contoh pengerjaan soal
Guru memberikan soal untuk peserta didik agar terbiasa mengerjakan soal dengan tipe yang sama .
Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal agar peserta didik semakin mengerti dan paham mengenai jarak, perpindahan dan kecepatan
Guru menutup pembelajaran dengan memberikan kesimpulan dan pemberitahuan bahwa besok ada pretes mengenai apa yang sudah dipelajari dan materi selanjutnya yakni Gerak Lurus Beraturan.
Social
Cognitivisme
Suatu proses usaha perubahan
perkembangan tingkah laku berdasarkan hasil pengamatan dari suatu tokoh / lingkungan, sehingga mereka meniru sesuai dengan apa yang dia amati karena adanya faktor cara berpikir dan lingkungan sekitarnya.
Guru memberikan apresiasi berupa demonstrasi berupa gerakan listrik statis. Peserta didik melihat dan mengamati
Guru memberikan memberikan motivasi bahwa kekuasaan Allah tidak ada bandingannya.
Guru memberikan sekilas materi mengenai listrik statis, kemudian meminta peserta didik untuk berkelompok untuk mengerjakan LKS
Guru memberikan demonstrasi kepada peserta didik, kemudian peserta didik mengikuti dan merasakannya, lalu mengerjakan LKS sesuai dengan yang diminta dengan membaca dari literatur / buku
Guru meminta kelompok untuk maju mempresentasikan hasil belajar mereka
Guru memberikan kesimpulan dan refleksi berupa quiz diakhir pembelajaran
Guru memberitahu bahwa peserta didik untuk mempelajari materi Hukum Coulomb
Constructivime Merupakan teori belajar yang memberikan kebebasan pada peserta
didik dalam
mengkonstruksikan pengetahuan
berdasarkan pengalaman yang ia alami untuk mengembangkan
kemampuan yang ada pada dirinya
Guru menggunakan model pembelajaran discovery learning pada proses pembelajaran perubahan wujud zat.
Guru memberikan stimulus berupa peristiwa- peristiwa yang ada disekeliling,
kemudian peserta didik diminta untuk melakukan percobaan sesuai dengan LKS yang diberikan guru untuk mengidentifikasi masalah dan menjawabnya berdasarkan hasil dari percobaan yang dilakukan (pengumpulan data dan pengolahan data serta pembuktian).
Hasil dari percobaan dipresentasikan ke depan dan guru memberikan refleksi terhadap pembelajaran pada hari tersebut.
Tidak hanya teori belajar saja yang perlu diperhatikan. Perkembangan motivasi pada peserta didik dan perkembangan pola pikir / mindset pada peserta didik juga harus diperhatikan oleh guru.
Berikut penjelasannya.
1. Motivasi belajar
Merupakan Keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Motivasi dibagi menjadi 2, yakni motivasi ekstrinsik dan instrinsik.
Motivasi Pengertian Implementasi
Ekstrinsik Kegiatan melakukan sesuatu yang bertujuan untuk mendapatkan sesuatu yang lain
Peserta didik memiliki motivasi tinggi dengan terus melakukan latihan soal Hukum Newton agar mereka dapat paham dan mengerti cara menyelesaikan soal Hukum Newton
Peserta didik termotivasi saat melakukan proses pembelajaran diluar kelas (klasifikasi makhluk hidup) untuk mendapatkan pengetahuan berdasarkan apa yang ia amati.
Intrinsik Motivasi internal yang ada pada diri seseorang untuk dapat melakukan kegiatan berdasarkan minat dan kemauannya sendiri
Peserta didik bersemangat saat pembelajaran pemanasan global karena guru meminta peserta didik untuk membuat poster berisi
“ajakan untuk melindungi bumi dari hal-hal yang menyebabkan pemanasan global”
2. Pola pikir / mindset
Mindset adalah pekiran atau kebiasaan seseorang yang akan mempengaruhi cara individu berpikir, apa yang individu rasakan, dan apa yang individu lakukan. Pola pikir dibagi menjadi 2 jenis, yaitu Fixed Mindset dan Growth Mindset.
Mindset Pengertian Implementasi
Fixed Mindset
Seseorang yang tidak mau
mengembangkan atau
meningkatkan kecerdasannya untuk mencapai keberhasilan
Peserta didik merasa cukup saat mengerjakan soal Hukum Newton dan tidak mau mengerjakan soal yang tingkatnya lebih tinggi.
Growth Mindset
Memiliki keyakinan bahwa proses pembelajaran dan kecerdasan mereka dapat tumbuh seiring berjalannya waktu, upaya dan pengalaman agar mencapai suatu keberhasilan yang tinggi
Peserta didik mengikuti perlombaan olimpiade IPA untuk meningkatkan pengetahuan dan kecerdasannya di bidang IPA