• Tidak ada hasil yang ditemukan

REKONSTRUKSI REGULASI PERLINDUNGAN HAK NARAPIDANA DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA DI INDONESIA YANG BERBASIS NILAI KEADILAN PANCASILA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "REKONSTRUKSI REGULASI PERLINDUNGAN HAK NARAPIDANA DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA DI INDONESIA YANG BERBASIS NILAI KEADILAN PANCASILA"

Copied!
325
0
0

Teks penuh

Hasil penelitian adalah: 1) Pengaturan perlindungan hak narapidana dalam sistem peradilan pidana di Indonesia belum berbasis pada nilai keadilan; Mengapa peraturan yang melindungi hak-hak narapidana dalam sistem peradilan pidana di Indonesia masih belum berlandaskan nilai keadilan?

Metode Penelitian

Apa kelemahan peraturan yang melindungi hak-hak narapidana dalam sistem peradilan pidana saat ini? Bagaimana merekonstruksi peraturan yang melindungi hak-hak narapidana dalam sistem peradilan di Indonesia berdasarkan nilai-nilai keadilan Pancasila.

Hasil Penelitian

Regulasi Perlindungan Hak Narapidana Dalam Sistem Peradilan Pidana Di Indonesia Belum Berbasis Pada Nilai Keadilan

Mereka berhak mendapat perlakuan adil sehubungan dengan perlindungan hukum. Landasan konstitusional lahirnya konsep perlindungan hukum adalah “segala bangsa dan melindungi”. Kelemahan yang ada pada regulasi untuk melindungi hak-hak narapidana dalam sistem peradilan pidana saat ini.

Kelemahan-Kelemahan Yang Ada Dalam Regulasi Perlindungan Hak Narapidana Dalam Sistem Peradilan Pidana Saat Ini

12 Tahun 1995 Pasal 14 tentang Pemasyarakatan dan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksana Hak Lembaga Pemasyarakatan Pasal 14 s/d 16. Sesuai dengan peranan lembaga pemasyarakatan, sudah selayaknya lembaga pemasyarakatan mempunyai tugas melaksanakan tugas. keluar melatih dan melindungi tahanan. Undang-undang ini menunjuknya sebagai pejabat fungsional penegak hukum.

Rekonstruksi Regulasi Perlindungan Hak Narapidana Dalam Sistem Peradilan Di Indonesia Yang Berbasis Pada Nilai Keadilan Pancasila

Kelemahan dari aspek budaya hukum adalah sistem pemasyarakatan merupakan sistem yang sangat menekankan pada berbagai unsur balas dendam dan pencegahan yang datang dari lembaga. Rekonstruksi pengaturan perlindungan hak-hak narapidana dalam sistem hukum Indonesia berdasarkan Nilai-Nilai Keadilan Pancasila.

Malaysia

Karena penyelenggaraan peradilan merupakan urusan federal, pengadilan federal mempunyai yurisdiksi perdata dan pidana, dan menegakkan undang-undang federal dan negara bagian (perhatikan, undang-undang tersebut hanya berlaku di negara bagian yang bersangkutan). Di sisi lain, karena hukum Islam, Melayu, dan adat merupakan urusan negara, maka pengadilan Syariah (kecuali pengadilan federal) dan pengadilan adat di Sabah dan Sarawak merupakan pengadilan negara bagian. 1) Pengadilan Federal (Mahkamah Agung) Pengadilan Federal merupakan pengadilan banding terakhir di Malaysia.

Filipina

Agar efektif melaksanakan pemindahan narapidana antar negara sebagaimana disepakati dalam perjanjian, sejak tanggal 6 Desember 2010, Departemen Kehakiman telah mengeluarkan peraturan berupa Surat Edaran No. Hal ini dikarenakan belum ada undang-undang yang mengatur mengenai pemindahan narapidana antar negara. (Filipina menggunakan istilah Pemindahan Orang yang Dihukum (TSP)) di Filipina untuk digunakan sebagai dasar.

Thailand

Rekonstruksi nilai peraturan perlindungan hak narapidana dalam sistem hukum Indonesia, berdasarkan nilai keadilan Pancasila. Rekonstruksi norma pengaturan perlindungan hak narapidana dalam sistem hukum Indonesia berdasarkan nilai-nilai keadilan Pancasila.

Kesimpulan

Subsistem Lembaga Peradilan sebagai subsistem terakhir dari sistem peradilan pidana harus meningkatkan sinergi dalam sistem peradilan pidana. Dari segi budaya hukum, lembaga pemasyarakatan harus memberikan hak-hak narapidana berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan Berdasarkan Asas Equality Before the Law.

Implikasi Kajian Disertasi

Memberikan perlakuan yang sama kepada warga binaan di masyarakat setempat tanpa memandang golongan atau status warga binaan di lembaga pemasyarakatan.

RECONSTRUCTION OF REGULATIONS FOR THE PROTECTION OF THE RIGHTS OF CRIMINANTS IN

THE VALUE OF PANCASILA JUSTICE

Background

In the Penitentiary Sub-system as a sub-system final of system Justice criminal has several tasks To carry out something coaching against the convicts specifically criminal recall independence. Penitentiary is stage end of system Justice criminal, ie consists of 4 (four) sub-systems that Police, Prosecutors, Courts and Correctional Institutions. Prison Sub-system as a sub-system final of system Justice criminal has task to carry out coaching to specific criminal recall independence convicted.

36 Mufrohim, O, 2020, Independence of the Prosecutor's Office as a Legal Structure within System Justice Criminal (Criminal Justice System) in Indonesia. With condition naturally necessary strengthening position Corrective in the middle it works system Justice criminal.

Formulation of the problem

Based on the background above, then it is important to answer some issues about the position of the correctional institution in the judicial crime system in Indonesia.

Research Methods

  • Regulation Protection of Prisoners' Rights in the System Justice Criminal In Indonesia, it is not yet based on the value of justice
  • Weaknesses That Exist In Regulation Protection of Prisoners' Rights in the System Justice Current Criminal
  • Reconstruction Regulation Protection of Prisoners' Rights in the System Justice in Indonesia Based on Pancasila Values of Justice
  • Philippines
  • Suggestion

This will form the basis of the case, and the police will get started. As Civil Section 96 CJA 1964 provides that an appeal may lie from the Court of Appeals to the Federal Court with the leave of the Federal Court. The process of the Malaysian criminal justice system broadly has several stages as follows.

In addition, there are 7 (seven) citizens of the Hong Kong Special Administrative Region who became convicted in the requested country in the Philippines because they moved to the Hong Kong Special Administrative Region. Reconstructing the regulative values ​​of protecting the rights of prisoners in the Indonesian justice system based on the justice values ​​of Pancasila. Reconstruction of regulatory norms, protection of prisoners' rights in the justice system in Indonesia based on Pancasila values ​​of justice.

Executive summary of the reconstruction Protecting the rights of prisoners in the criminal justice system in Indonesia.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada subsistem Lembaga Pemasyarakatan sebagai subsistem terakhir peradilan pidana mempunyai berbagai tugas bagi pelaksanaan pembinaan terhadap narapidana khususnya tindak pidana perampasan kemerdekaan. Lembaga pemasyarakatan sebagai subsistem terakhir dari sistem peradilan pidana mempunyai tugas membina narapidana khususnya tindak pidana perampasan kemerdekaan. 65 Mufrohim, O, 2020, Independensi penuntutan sebagai struktur hukum dalam sistem peradilan pidana di Indonesia.

Lembaga pemasyarakatan sebagai bagian dari subsistem pemasyarakatan di Indonesia bertujuan memberikan pembinaan terhadap narapidana. Berdasarkan latar belakang di atas, penting untuk menjawab sejumlah pertanyaan mengenai kedudukan lembaga pemasyarakatan dalam sistem peradilan pidana.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Artikel ini akan membahas tentang “Rekonstruksi Peraturan Perlindungan Hak-Hak Narapidana dalam Sistem Peradilan Pidana di Indonesia Berdasarkan Nilai-Nilai Keadilan Pancasila”. Merekonstruksi peraturan untuk melindungi hak-hak narapidana dalam sistem peradilan di Indonesia berdasarkan nilai-nilai keadilan Pancasila.

Manfaat Penelitian 1. Secara Teoretis

Bagi akademisi, penelitian ini dapat memperkaya pengetahuan tentang reformasi terkait rekonstruksi regulasi yang melindungi hak-hak narapidana dalam sistem peradilan Indonesia yang berlandaskan nilai-nilai keadilan Pancasila.

Kerangka Konseptual 1. Pengertian Rekonstruksi

Rekonstruksi dengan demikian berarti membangun atau memulihkan sesuatu berdasarkan peristiwa yang sempurna, dimana rekonstruksi mengandung nilai-nilai primer yang harus tetap ada dalam kegiatan membangun kembali sesuatu sesuai kondisi ideal. Rekonstruksi berarti membangun atau mengembalikan sesuatu berdasarkan kejadian semula, dimana rekonstruksi mengandung nilai-nilai primer yang harus tetap ada dalam kegiatan membangun kembali sesuatu pada keadaan semula. Untuk membangun kembali sesuatu, baik dari peristiwa, fenomena sejarah masa lalu, atau bahkan gagasan yang dikemukakan oleh para pemikir terdahulu, maka tugas para rekonstruktor harus melihat dari segala sisi agar hal yang hendak dibangun kembali tersebut sesuai dengan kondisi yang ada dan ada. hindari subjektivitas yang berlebihan, yang nantinya dapat mengaburkan isi dari sesuatu yang ingin kita bangun.

Regulasi merupakan suatu norma atau kaidah hukum yang harus dipatuhi. Regulasi artinya mengendalikan tingkah laku manusia atau masyarakat dengan aturan atau batasan (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Melindungi hak-hak narapidana merupakan hal yang penting dalam memberikan pembinaan kepada narapidana di lembaga pemasyarakatan.

Kerangka Teoritik

  • Teori Keadilan Pancasila

40. Persatuan dan kesatuan bangsa, keadilan yang mengedepankan hak asasi manusia, keadilan yang bersumber dari proses negara demokrasi, dan keadilan yang setara dalam arti persamaan seluruh rakyat Indonesia dalam mencapai keadilan. Ciri-ciri keadilan berdasarkan Pancasila mencerminkan keadilan yang diperoleh dari Tuhan Yang Maha Esa, yang menjamin kebebasan seluas-luasnya bagi setiap warga negara untuk memeluk agamanya tanpa adanya paksaan. Selain itu, bangsa Indonesia dengan sila pertama Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa mempunyai keadilan yang berlandaskan ketuhanan Yang Maha Esa, dengan kata lain keadilan yang diwujudkan berasal dari Tuhan Yang Maha Esa dan diakui. oleh semua orang sebagai orang Indonesia sejati.

Hukum progresif berangkat dari sebuah asumsi dasar: hukum adalah lembaga yang bertujuan untuk mengantarkan masyarakat kepada kehidupan yang adil, sejahtera, dan membahagiakan masyarakat. Hak ini tidak mencerminkan hukum sebagai institusi yang absolut dan definitif, namun ditentukan oleh kemampuannya untuk melayani masyarakat. .108. Kebahagiaan ini ditempatkan di atas segalanya.111 Ciri-ciri sayap kanan progresif menurut Satjipto Raharjo, yaitu: 112.

Kerangka Pemikiran

  • Kerangka Konseptual Das Sollen

Metode Penelitian 1. Paradigma

  • Orisinalitas No Peneliti &

Sumber penelitian hukum dapat dibedakan menjadi sumber penelitian berupa bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Metode pengumpulan bahan hukum yang digunakan penulis dalam penulisan skripsi adalah studi lapangan dan studi kepustakaan. Data-data yang diperoleh dalam penelitian ini kemudian diseleksi dan disusun secara sistematis untuk selanjutnya dianalisis dan disajikan dengan menggunakan metode analisis kualitatif.121 Logika berpikir yang digunakan dalam penelitian ini adalah logika berpikir deduktif, dari sinilah penelitian ini berasal (kaidah/norma/teori) . / aturan hukum) yang bersifat umum ke hal-hal yang bersifat khusus.

Keabsahan data dalam penelitian ini tergantung pada derajat kepercayaan melalui teknik pemeriksaan keabsahan observasi persisten dan triangulasi. Penelitian ini membahas tentang rekonstruksi aturan perlindungan hak narapidana dalam sistem hukum Indonesia yang berlandaskan nilai-nilai keadilan Pancasila.

Sistematika Penulisan

PENDAHULUAN

TINJAUAN PUSTAKA

Kebijakan Perlindungan Hukum Hak Narapidana Dalam Sistem Peradilan Pidana

Artinya, perlindungan hukum preventif bertujuan untuk mencegah terjadinya perselisihan, sedangkan perlindungan represif bertujuan untuk menyelesaikan perselisihan atau perselisihan. Perlindungan hukum opresif adalah perlindungan hukum yang melayani kekuasaan penindas dan ketertiban masyarakat yang menindas. Pengertian perlindungan hukum adalah perlindungan yang diberikan kepada subjek hukum berupa instrumen hukum yang baik.

Dengan kata lain, perlindungan hukum merupakan gambaran fungsi hukum, yaitu konsep bahwa hukum dapat memberikan keadilan, ketertiban, keamanan, kemaslahatan, dan kedamaian. Perlindungan hukum dan keadilan dalam wacana ketenagakerjaan Di Indonesia, outsourcing tenaga kerja menjadi topik yang banyak didiskusikan.

Hak Narapidana

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa narapidana adalah seseorang atau terpidana yang untuk sementara waktu kehilangan sebagian kebebasannya dan sedang menjalani pidananya di lembaga pemasyarakatan. Pengertian narapidana terdapat dalam UU No. 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan, yang menjelaskan bahwa narapidana adalah narapidana yang sedang menjalani pidana perampasan kemerdekaan di lembaga pemasyarakatan. Jika narapidana meninggal karena sakit atau sebab lain, Ketua IEVP segera memberitahukan kepada keluarganya.

Namun jika ada narapidana yang meninggal karena sebab yang tidak wajar, maka kepala lembaga pemasyarakatan harus segera melaporkan kejadian tersebut kepada polisi. Apabila jenazah narapidana tidak diklaim oleh keluarganya dalam jangka waktu 2 x 24 jam setelah narapidana meninggal dunia, maka pihak pemasyarakatan akan melakukan penguburan sesuai dengan tata cara agama atau kepercayaan narapidana tersebut.

Kebijakan Internasional Tentang Perlindungan Hak Narapidana Sistem Peradilan Pidana

Referensi

Dokumen terkait

Teknik pengumpulan data untuk data primer dilakukan dengan cara wawancara mendalam dengan informan yaitu para petugas lembaga pemasyarakatan, khususnya yang bertugas di bidang

Adapun beberapa disertasi yang berfokus pada penelitian terkait dengan pidana uang pengganti adalah sebagai berikut : Nama Penulis Judul Permasalahan KONSEP IDEAL REKONSTRUKSI

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1 Prinsip restorative justice dan proses diversi sebagai upaya penyelesaian tindak pidana yang dilakukan oleh anak secara yuridis formil telah