METODOLOGI PENELITIAN
Nama : Rivania Trianingsih NIM : 20604221054 Prodi : PJSD C 2020
1. Relevansi Pembelajaran Tematik dengan Kurikulum Terpadu dan Model Pembelajaran dan Model Pembelajaran Terpadu:
Pembelajaran tematik bisa dikatakan relevan dengan kurikulum terpadu dan model pembelajaran terpadu karena menerapkan pendekatan interdisipliner untuk membantu anak memahami konsep secara holistik. Kurikulum terpadu dan pembelajaran tematik di dalamnya menggabungkan berbagai mata pelajaran ke dalam satu topik, sehingga memungkinkan anak untuk melihat keterkaitan antara materi yang mereka pelajari.
Model pembelajaran terpadu juga memiliki tujuan yang sama dengan kurikulum terpadu dan pembelajaran tematik, yaitu untuk mengembangkan kemampuan anak dalam berpikir kritis dan kreatif, serta menumbuhkan kemampuan beradaptasi dan berkomunikasi. Dalam model pembelajaran terpadu, pembelajaran tematik memungkinkan anak untuk mempelajari keterkaitan antara berbagai topik dan konteks, serta mengembangkan kemampuan untuk memecahkan masalah dengan cara yang holistik.
Dalam pembelajaran tematik, guru merancang kegiatan pembelajaran yang terintegrasi, yang mencakup konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran yang terkait dengan topik atau tema yang dipilih. Pembelajaran tematik ini dapat dilakukan dalam bentuk proyek, penelitian, presentasi, diskusi kelompok, atau aktivitas lainnya yang menarik dan sesuai dengan minat anak.
Kesimpulannya, pembelajaran tematik sangat relevan dengan kurikulum terpadu dan model pembelajaran terpadu karena memungkinkan anak untuk memahami hubungan antara konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dan mengembangkan kemampuan berpikir holistik, kreatif, dan kritis.
2. Penjelasan Landasan filosofis, psikologis dan yudiris pembelajaran tematik di sekolah dasar:
Landasan filosofis pembelajaran tematik di Sekolah Dasar adalah filosofi konstruktivisme, yaitu suatu pandangan bahwa pengetahuan yang dimiliki individu dibangun melalui proses interaksi antara pengalaman individual dan lingkungan sosial yang kompleks. Pada konstruktivisme, pembelajaran diarahkan pada pengalaman langsung, pemecahan masalah, dan pengembangan kreativitas siswa. Prinsip ini sangat relevan dalam pembelajaran tematik, di mana siswa diajak untuk membangun pengetahuan melalui pengalaman langsung dan pengamatan di sekitar mereka.
Landasan psikologis pembelajaran tematik di Sekolah Dasar adalah teori perkembangan kognitif Jean Piaget, yang menyatakan bahwa perkembangan kognitif anak terjadi secara bertahap dan melalui tahap-tahap tertentu. Dalam pembelajaran tematik, siswa diajak untuk mempelajari konsep-konsep baru melalui pengalaman langsung yang sesuai dengan tahap perkembangan kognitif mereka. Selain itu, teori belajar sosial Albert Bandura juga relevan, di mana pembelajaran dilakukan melalui pengamatan dan interaksi dengan lingkungan sosial.
Landasan yuridis pembelajaran tematik di Sekolah Dasar terkait dengan peraturan dan kebijakan pendidikan yang berkaitan dengan kurikulum, metode pembelajaran, dan penilaian hasil belajar. Kurikulum 2013 sebagai acuan kurikulum pendidikan di Indonesia mengarahkan pembelajaran tematik yang bersifat integratif dan holistik.
Sedangkan penilaian hasil belajar siswa diarahkan pada pembelajaran yang bersifat formatif, sehingga guru dapat memantau perkembangan siswa dalam memahami konsep- konsep baru dalam pembelajaran tematik.
Sumber:
Suyatno. (2013). Pembelajaran Tematik: Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Gulo, F. W. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo.
Departemen Pendidikan Nasional. (2013). Kurikulum 2013: Kompetensi Dasar Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Kemdikbud.