REMIDI SENI-BUDAYA
Disusun oleh:
Nama : Reizan Firmansyah Absen : 32
Kelas : Xl-J
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesenian daerah merupakan kearifan lokal yang menjadi simbol keadaan masyarakat daerah.
Bentuk penyajian sebuah kesenian daerah merupakan cerminan dari kehidupan sehari-hari masyarakat daerah. Potensi seni sebagai sarana sosialisasi nilai-nilai karakter dan pekerti telah dikenal dalam tradisi berbagai suku kita. Kekayaan tradisi suku bangsa meliputi cerita rakyat, nyanyian, dan pepatah-pantun yang mengandung muatan nilai-nilai. Maka, kesenian tradisi merupakan medium yang nyaris tak terbatas untuk menyampaikan nilai-nilai,karena dekat dan akrab dengan masyarakat dan merupakan milik dari masyarakat itu sendiri. Tingkat kebudayaan manusia dapat dilihat melalui kesenian tradisi. Kesenian menjadi cerminan suatu peradaban manusia yang terus berkembang, maka kesenian yang telah ada tidak lepas dari keberadaan kesenian tradisional. Dengan mempelajari kesenian tradisional juga dapat melihat masa lalu, masa sekarang dan dapat merencanakan untuk masa yang akan datang.
Dewasa ini pengenalan seni daerah sebagai salah satu kearifan lokal mulai terkikis, salah satu faktor penyebab terkikisnya hal ini adalah lingkungan. Lingkungan membentuk anak menjadi manusia yang modern tidak memberikan ruang bagi kesenian daerah ikut berkontribusi pada perkembangan karakter bangsa. Pembangunan karakter dan pekerti bangsa dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik secara eksternal maupun internal. Suatu bangsa dapat dibedakan dengan bangsa lain melalui pola bentukan yang muncul dalam kombinasi faktor-faktor tersebut serta kualitas-kualitas moral yang dihasilkannya. Pendidikan berperan penting dalam pembentukan karakter selain faktor-faktor yang telah dijelaskan sebelumnya. Pendidikan karakter mengajarkan kebiasaan cara berpikir dan perilaku yang membantu individu untuk hidup dan bekerja bersama sebagai keluarga, masyarakat, dan bernegara dan membantu mereka untuk membuat keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan.
Kesenian Reog Bulkiyo merupakan salah satu kekayaan hasil budaya bangsa Indonesia, kesenian daerah tersebut harus harus dapat dijaga, dilestarikan dan dipertahankan. Karya tari, pada hakekatnya merupakan kerja kreatif dari sosial action yaitu tindakan antara individu atau manusia dalam masyarakat.
Apabila dilihat secara kontekstual, tari adalah bagian imanen dan integral dari dinamika sosiokultural masyarakat. Ada hubungan yang berarti antara perkembangan seni tari dengan perkembangan masyarakatnya sebagaimana dikatakan soedaersono bahwa suatu daerah dapat dikatakan mengalami perkembangan yang baik apabila seni tari berkembang sesuai dengan perkembangan masyarakat pendukungnya. Sejalan dengan nilai-nilai pembentuk karakter bangsa yang terkandung dalam seni tradisi daerah, dalam kesenian Reog Bulkiyo sarat akan nilai kearifan lokal. Nasionalisme dan patriotisme yang ada dalam tari ini membuat tari ini patut untuk menjadi bahan ajar di sekolah, tempat lahirnya pejuang bangsa. Tari Reog Bulkiyo adalah sebuah tari yang berisikan 9 penari dengan membawa properti sambil menari. Berbeda dengan dua tari sebelumnya, Reog Bulkiyo memiliki karakteristik gerak yang lebih tegas, dan lebih terkesan agamis.
Jawa Timur sendiri memiliki kesenian daerah dengan nama serupa, dimana wilayah daerah itu berdekatan sehingga memiliki karakter dialek bahasa dan karakter masyarakat yang hampir sama.
Daerah tersebut disebut Jawa Timur kulonan yang terdiri dari Pacitan, Ponorogo, Madiun, Kediri, Tulungagung, Blitar. Daerah Ponorogo, Tulungagung dan Blitar memiliki kesenian Reog yang berbeda kemasan pertunjukannya. Ponorogo terdapat Reog Ponorogo yang sudah mendunia dengan bentuk penyajian tari massal dan memiliki tokoh-tokoh dalam cerita peperangan Kerajaan Daha-Kadiri. Reog Bulkiyo di Desa Kemloko menjadi pokok penelitian yang menarik karena memiliki ciri khas atau keunikan tersendiri. Berbeda dengan kesenian Reog yang lain, misal Reog Ponorogo. Kesenian ini jika dillihat dari nama mempunyai jenis kesenian yang sama, yaitu jenis kesenian “Reog” namun mempunyai pengertian yang berbeda. Secara umum pengertian reog adalah bentuk penyajian yang dikenal luas di Jawa Timur dan Jawa Tengah ini mempunyai ciri khas berupa terdapatnya peran barongan yang berkepala harimau dengan hiasan yang meninggi di atasnya, disertai dengan sekelompok pasukan prajurit atau penunggang kuda. Namun pengertian tersebut berbeda dengan Reog Bulkiyo yang tidak memakai barongan, busana serta asesoris yang dipakai dalam pertunjukkan pun berbeda dengan reog di Jawa Timur umumnya.
Tari Emprak merupakan salah satu tari dari Blitar yang mulai dikenal khalayak luas. Tari kelompok namun dapat pula ditarikan secara tunggal merupakan tari lepas garapan baru yang bersumber pada kesenian Tayub dan jaranan yang berkembang di daerah Blitar dan sekitarnya. Tari ini juga berangkat dari kesenian Emprak yang berjaja dari rumah ke rumah, namun digarap sedemikian rupa sehingga menjadi tari lepas sebagai tari selamat datang di Blitar
B. Rumusan Masalah
Penelitian ini diawali dengan kegiatan pengkajian nilai-nilai patriotisme yang terkandung dalam Tari Reog Bulkiyo. Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan dibahas lebih dalam sebagai berikut:
1. Bagaimana memaknai Reog Bulkiyo sebagai sebuah kesenian yang dapat membangun karakter bangsa khususnya rasa patriotisme?
2. Bagaimana implementasi dan hasil pembelajaran Tari Reog Bulkiyo?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengupas makna yang terkandung dalam Reog Bulkiyo sebagai salah satu kesenian daerah Blitar yang bernafaskan Islami kemudian diimplementasikan sebagai salah satu materi pembelajaran sebagai bentuk pengenalan, pelestarian dan penanaman rasa patriotisme yang terkandung dalam cerita kesenian ini, sehingga dapat berkontribusi pada pembangunan karakter bangsa.
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengupas makna patriotisme yang terkandung dalam Tari Reog Bulkiyo sebagai sebuah kesenian yang dapat membangun karakter bangsa.
2. Implementasi Tari Reog Bulkiyo sebagai sebuah tarian kepahlawanan kesenian khas daerah Blitar untuk menanamkan nilai patriotisme.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan langkah awal bagi masyarakat, pada khususnya guru, untuk mengenalkan kebudayaan dan kesenian tradisi daerah yang bernafaskan Islami dan mengandung nilai patriotisme kepada anak. Oleh karena itu, pentingnya penelitian & pengembangan dapat ditinjau dari segi manfaat sebagai berikut.
1. Manfaat teoretis
Secara teoretis penelitian ini merupakan sebuah pengkajian tentang sejarah kesenian Reog Bulkiyo yang memiliki nilai-nilai patriotisme bernafaskan islam dimana diharapkan dapat diimplementasikan.
2. Manfaat praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
a. Peneliti
Sebagai bahan pertimbangan dalam kajian penelitian berikutnya, serta mampu memberikan inspirasi bagi semua pihak tentang kesenian tari daerah setempat dalam meningkatkan rasa patriotisme.
b. Lembaga Program Studi Pendidikan Seni Tari & Musik
Penelitian ini diharapkan dapat menambah keanekaragaman referensi tentang pembahasan tari tradisi daerah dari sudut pandang religi bagi peneliti selanjutnya.
c. Masyarakat
Penelitian ini diharapkan menjadi sebuah media pemersatu masyarakat daerah khususnya.
Masyarakat ikut serta melestarikan dengan cara mempelajari Tari Reog Bulkiyo, kearifan lokal berupa rasa patriotisme yang terkandung dalam cerita Reog Bulkiyo memberikan dampak yang lebih baik terhadap kekompakan dan sikap resistensi masyarakat daerah.