Rencana Mutu Pembelajaran
Nama Dosen : Ari Widyarni, SKM.,M.Kes.
Program Studi : S1 Kesehatan Masyarakat
Kode Mata Kuliah : MKDU
Nama Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
Jumlah SKS : 2 (dua)
Semester : I (satu)
Pertemuan : Kedua
Alokasi Waktu : 90 menit
ALINEA/PARAGRAF
MATERI PERKULIAHAN MK. BAHASA INDONESIA
Dosen: Ari Widyarni, SKM., M.Kes
FKM UNISKA
Pengertian Paragraf/Alinea
•
Satuan bahasa yang lebih besar dan lebih luas dari kalimat.
•
Karangan yang berisi sebuah pikiran dan didukung himpunan kalimat yang saling berhubungan untuk membentuk satu gagasan.
•
Jumlah Kosakata paragraf antara 30—100 kata dan jumlah kalimat minimal tiga kalimat (jika uraian paragraf melebihi 100 kata sebaiknya dibuat
menjadi dua paragraf).
Fungsi Paragraf: mengembangkan tema.
3
Pengembangan Paragraf
Pengembangan paragraf mencakup dua hal:
a. Kemampuan memerinci secara maksimal gagasan utama alinea ke dalam gagasan-gagasan bawahan
b. Kemampuan mengurutkan gagasan-gagasan bawahan ke dalam suatu urutan yang teratur.
4
Macam-macam Metode Pengembangan Paragraf
1. Klimaks dan Anti Klimaks
2. Sudut Pandangan /Point of View
3. Proses
4. Perbandingan dan Pertentangan
5. Analogi
6. Contoh
7. Kausal
8. Umum-Khusus /Khusus-Umum
9. Klasifikasi
10. Definisi Luas
5
Syarat Pengembangan Paragraf
1) Kesatuan Paragraf
Dalam sebuah paragraf hanya memiliki satu gagasan utama. Gagasan utama itu dijelaskan oleh gagasan- gagasan penjelas. Kalimat-kalimat yang membentuk paragraf ditata sedemikian rupa, sehingga tidak ada satu pun kalimat yang menyimpang dari ide pokok.
Perhatikan paragraf di bawah ini.
Jawa Tengah sukses. Kata ini meluncur gembira dari pelatih regu Jateng setelah selesai pertandingan final Kejurnas Tinju Amatir, Minggu malam, di Gedung olah raga Jawa Tengah , Semarang.
Pernyataan itu dianggap wajar karena apa yang diimpi-impikan selama ini dapat terwujud, yaitu satu medali emas, satu medali perak, dan satu medali perunggu. Hal itu ditambah lagi oleh
pilihan tinju terbaik yang jatuh ke tangan Jawa Tengah . Hasil yang
diperoleh itu adalah prestasi paling tinggi yang pernah diraih oleh
Jawa Tengah dalam arena seperti itu .
2). Koherensi/kepaduan=hubungan antara kalimat dengan kalimat.
Kepaduan dalam kalimat dapat dibangun dengan memperhatikan :
1. Unsur-unsur kebahasan : a. Repetisi
b. Kata ganti
c. Kata transisi (ungkapan penghubung)
7
Repetisi : pengulangan kata-kata yang
dianggap cukup penting atau menjadi topik pembahasan.
Kata ganti : kata yang dipakai untuk menggantikan subyek pembicaraan.
Macam-macam kata ganti :
a. kata ganti orang pertama (I) : aku, saya, ku,
b. kata ganti orang kedua (II) : kamu, mu, kamu sekalian,
c. kata ganti orang ketiga (III) : Anda, Dia, Beliau, mereka, nya.
8
Ungkapan pengait paragraf dapat pula ditandai oleh kata ganti, baik kata ganti orang maupun kata ganti yang lain. Perhatikan paragraf di bawah ini.
Galuh, Hilmi, dan Andri adalah teman sekolah saya sejak SMA hingga perguruan tinggi. Mereka kini telah menyandang gelar Doktor dari sebuah universitas negeri di Bandung. Mereka
merencanakan mendirikan sebuah universitas
swasta. Mereka menghubungi saya dan mengajak bekerja sama, yaitu saya diminta menyediakan tempatnya karena kebetulan saya memiliki tanah yang luas dan strategis. Saya menyetujui
permintaan mereka.
Kata mereka dipakai sebagai pengganti kata Galuh, Hilmi, dan Andri agar nama orang tidak disebutkan berkali-kali dalam satu paragraf. Penyebutan nama orang dalam satu paragraf dapat menimbulkan
kebosanan serta menghilangkan keutuhan paragraf.
Kata transisi: kata yang berada di antara kata ganti dan kata repetisi.
Macam-macam kata transisi :
a. Berhubungan dengan pertambahan b. Berhubungan dengan pertentangan c. Berhubungan dengan perbandingan d. Berhubungan dengan akibat
e. Berhubungan dengan tujuan
e. Berhubungan dengan singkatan f. Berhubungan dengan waktu g. Berhubungan dengan tempat
10
Beberapa ungkapan penghubung antarkalimat yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:
a) Hubungan tambahan: lebih lagi, selanjutnya, di samping itu, tambahan pula, berikutnya, lalu, demikian pula, lagi pula, begitu juga, bahkan.
b) Hubungan pertentangan: namun, bagaimana pun, akan tetapi, sebaliknya, wa-laupun demikian, meskipun begitu, lain halnya.
c) Hubungan perbandingan: sama dengan itu, dalam hal demikian, sehubungan dengan itu.
d) Hubungan akibat: jadi, oleh sebab itu, akibatnya, maka, oleh karena itu.
e)
Hubungan tujuan: untuk itu, untuk maksud itu.
f)
Hubungan singkatan: singkatnya, pendeknya, akhirnya, pada umumnya, dengan kata lain, sebagai simpulan.
g)
Hubungan waktu: sementara itu, segera setelah itu, beberapa saat kemudian.
h)
Hubungan tempat: berdekatan dengan itu.
Paragraf di bawah ini merupakan contoh yang memperlihatkan pemakaian ungkapan pengait
Antar kalimat yang berupa ungkapan penghubung transisi.
Semua isi alam ini makhluk, artinya ciptaan
Tuhan. Ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan paling berkuasa di dunia ini adalah manusia.
Bahkan dikatakan bahwa manusia itu wakil Tuhan di dunia. Manusia diizinkan oleh Tuhan
memanfaatkan semua isi alam ini untuk keperluan hidupnya. Akan tetapi, tidak diizinkan menyakiti, menyiksa dan menyia-nyiakan makhluk hidup yang lainnya.
Dengan dipasangnya pengait antar kalimat bahkan dan akan tetapi dalam paragraf tersebut,
kepaduan paragraf terasa sekali.
MACAM-MACAM PARAGRAF
1.
Menurut fungsinya
a. paragraf pembuka
b. paragraf penghubung / isi c. paragraf penutup
2. Menurut posisi kalimat topik
a. paragraf deduktif: menempatkan kalimat topik pada awal paragraf.
b. paragraf induktif: menempatkan kalimat topik pada akhir paragraf.
c. paragraf deduktif-induktif: menempatkan kalimat topik pada awal dan akhir paragraf.
d. paragraf tersebar: meletakkan kalimat topik pada tengah paragraf.
13
3.
Berdasarkan sifat isinya:
a. paragraf argumentasi: mengemukakan suatu pikiran dengan alasan logis
b. paragraf narasi: menceritakan suatu masalah
c. paragraf persuasi : mempengaruhi orang tentang sesuatu
d. paragraf eksposisi: menginformasikan atau memaparkan pokok masalah
e. paragraf deskripsi: menggambarkan suatu suasana
14
Paragraf Argumentasi:
Perhatikan tulisan di bawah ini.
Kematian akibat kanker paru terjadi karena kebiasaan merokok
bisa mencapai 80-90%. Selain itu,
merokok juga dapat menyebabkan berkurangnya ketajaman mata. Setiap
tahun kira-kira tiga juta orang akan mati akibat keracunan asap
rokok. Jumlah itu akan meningkat
sampai sepuluh juta pada tahun 2020 .
Paragraf Narasi:
Aku duduk dekat kaki penjaga itu. Ia terus bergumul dalam lempung tidurnya.
Barangkali ia sedang mimpi berburu, atau mimpi jadi orang berkuasa.
Waktu kusentuh kakinya, ia tidak
berkutik. Begitu dahsyat ia membiarkan dirinya kosong. Aku jadi berani. Aku
menghampiri pintu, lalu kukuakkan.
Terdengar jerit yang pedih meloncati kesunyian. Aku menarik nafas, takut kalau-kalau ada yang memergoki.
(dikutip dari Novel Lho, 1992: 153)
Persuasi:
Persuasi adalah karangan yang bertujuan meyakinkan pembaca agar melakukan sesuatu yang dikehendaki penulis. Perhatikan tulisan berikut ini.
(contoh Paragraf Persuasi)
Dari Bank Umum Nasional inilah produk unik yang
menguntungkan Anda. Kapan pun dan ke mana saja Anda ingin bepergian, Bunawisata siap menguruskan visa, paspor, uang saku, asuransi jiwa 24 jam secara cuma-cuma dan keperluan Anda yang lainnya. Anda terima beres. Sementara simpanan Anda di Bunawisata terus berbunga. Bunawisata menerima
simpanan dalam mata uang rupiah dan U$ dolar dengan bunga 7,1% dan 8,5%. Dapatkan segera keterangan selengkapnya
pada Bank Umum Nasional terdekat di kota Anda. Untuk
kemudahan Anda melakukan perjalanan wisata, bisnis, atau
perjalanan lainnya, mulai hari ini manfaatkanlah Bunawisata.
Paragraf Eksposisi:
Nilai-nilai sosial dan moral
.mempunyai pengaruh yang kuat terhadap pertumbuhan individu seseorang. Memang, nilai-nilai sosial dan moral ini seolah-olah bekerja membina seseorang
mulai masa kanak-kanak sampai dewasa. Setapak demi setapak
seseorang diperkenalkan dengan nilai-nilai sosial dan moral
lingkungannya.
Paragraf Deskripsi:
Setiap hari Minggu di jalan Setiabudhi
kendaraan tampak bergerak pelan-pelan seperti siput-siput kelelahan. Seluruh
kendaraan yang berderet puluhan meter sama menanti dan bergerak pelan
dengan sabar. Kendaraan-kendaraan dari depan pun tidak berjalan cepat karena menjaga keseimbangan jalan.
Jalan itu penuh pagi ini.
JENIS TULISAN
Sifat Karangan
Ciri Contoh
Non Ilmiah (1) Tidak terikat oleh aturan bahasa yang baku
(2) Struktur tidak baku walaupun tetap sistematis, (3) Nonfaktual atau rekaan
(4) Subjektif,
(5) Biasanya berbentuk narasi, deskripsi, dan campuran
Cerita pendek, anekdot dan puisi Semi Ilmiah (1) Menghindari istilah-istilah teknis dan menggantinya
dengan istilah umum,
(2) Struktur tidak baku walaupun tetap sistematis, (3) Pengamatan bersifat faktual,
(4) Bersifat campuran objektif dan subjektif,
(5) Berbentuk eksposisi, persuasi, deskripsi dan campuran
Berita, opini dan artikel
Ilmiah (1) Sumber bersifat faktual, (2) Bersifat objektif ,
(3) Menggunakan kaidah bahasa yang baku, (4) Terikat oleh aturan
(5) Struktur bersifat baku,
(6) Argumentasi dan campuran.
Makalah, skripsi, tesis dan
disertasi
Paragraf pembuka
Alhamdullilah, segala puji syukur senantiasa penulis panjatkan hanya kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya, sehingga penelitian yang berjudul “Analisis Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Pola Pemberian Makanan Pendamping Asi Terhadap Status Gizi Balita Usia 6-24 Bulan Di Wilayah Kerja Kelurahan Sungai Andai Banjarmasin Utara Tahun 2018” ini dapat diselesaikan. Tak lupa juga penulis panjatkan shalawat serta salam kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW beserta para sahabat, keluarga dan pengikut-pengikut beliau hingga akhir zaman.
Paragraf isi
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya juga penulis haturkan kepada :
1. Bapak Abd. Malik, S.Pt., M.Si., Ph.D, selaku Rektor Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al- Banjari Banjarmasin.
2. Ibu Meilya Farika Indah, SKM.,M.Sc, selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Islam
Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin.
3. Seluruh Petugas, Kader dan Ibu Balita atas kerjasama dan partisipasinya memberikan informasi dan bahan selama penulis melakukan penelitian.
Paragraf penutup
Akhirnya, penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penyusunan penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan.
untuk itu pada kesempatan ini penulis mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penelitian ini. Semoga apa yang kita lakukan bernilai ibadah, aamiin.