RENCANA MUTU PEMBELAJARAN
Nama Dosen : Ari Widyarni, SKM.,M.Kes.
Program Studi : S1 Kesehatan Masyarakat
Kode Mata Kuliah : MKDU
Nama Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
Jumlah SKS : 2 (dua)
Semester : I (satu)
Pertemuan : Ketiga, Keempat dan kelima
Alokasi Waktu : 270 menit
RAGAM BAHASA INDONESIA
MATERI PERKULIAHAN BAHASA INDONESIA
FKM UNISKA
RAGAM BAHASA
INDONESIA
RAGAM BAHASA INDONESIA
Penting Tidaknya Bahasa Indonesia
1. Jumlah Penutur
2. Luas Penyebarannya
3. Keterpakaian sebagai Sarana Ilmu,
Budaya, dan Sastra
JUMLAH PENUTUR
Ada 3 bahasa di Indonesia
Bahasa Indonesia (BI)
Bahasa Daerah (BD)
Bahasa Asing (BA)
BI sebagai bahasa ibu tidak banyak BD sebagai bahasa ibu banyak
BA sebagai bahasa ibu sedikit sekali
PENUTUR BI
1. BI sebagai bahasa ibu tidak banyak:
Sepanjang pantai Timur Indonesia
Pantai Barat bagian selatan Indonesia
Jakarta
Pantai Kalimantan
Sulawesi Utara
Ambon
Kupang
Sebagian kota besar di Indonesia
2. BI sbg bahasa kedua
Bahasa ke-2: bahasa yang pemerolehannya setelah bahasa daerah
Indonesia = 220 juta (2006)
Luar Indonesia
LUAS PENYEBARAN BI
1. Tersebar di seluruh Indonesia: 220 juta
2. Tersebar di luar negeri:
Brunei
Malaysia
Australia
Timor Leste
Belanda
Rusia
Jepang
KETERPAKAIAN SEBAGAI SARANA ILMU, BUDAYA, DAN SASTRA
Digunakan sebagai sarana pengembangan iptek: 360.000 istilah bidang ilmu
Digunakan untuk pengembangan budaya nasional
Digunakan untuk pengembangan susastra Indonesia dan serumpun
PENGERTIAN RAGAM BAHASA
Ragam Bahasa merupakan variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan
pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut
medium pembicara (Bachman, 1990).
RAGAM BAHASA INDONESIA
Ragam bahasa apa
yang Anda tahu ???
RAGAM BAHASA INDONESIA
Berdasarkan Penutur
Dialek
Sosiolek
Berdasarkan Sarana
Lisan
Tulis
Berdasarkan Pemakaian
Hukum
Ekonomi
Politik
Teknik
Militer
Agama
Komunikasi
Dll
Berdasarkan Formal-Nonformal
Formal
Non Formal
RAGAM BAHASA
MEDIA/
SARANA
PENUTUR- NYA
POKOK PERSOALAN-
NYA
LISAN
TULIS
JURNA- LISTIK HUKUM
NIAGA
SASTRA
dsb
DIALEK IDIALEK
TERPE- LAJAR
RESMI
TAK RESMI
RAGAM BAHASA
RAGAM BAHASA INDONESIA
Ragam bahasa berdasarkan Waktu
Ragam bahasa berdasarkan Situasi
Ragam bahasa berdasarkan Media (Ragam Lisan dan Ragam Tulisan)
Ragam Baku dan Ragam Tidak Baku
Ragam Sosial dan Ragam Fungsional
Ragam bahasa berdasarkan Pesan Komunikasi
BERDASAR WAKTU
Ragam Indonesia Lama
Ragam Indonesia Baru
BERDASAR SITUASI
Ragam Resmi/Formal/Ilmiah
Ragam Tidak Resmi/
Informal/Kasual
Ragam Akrab/Intim
Ragam Konsultatif
BERDASAR MEDIA
Ragam Lisan
Ragam Tulis
Apa bedanya????
RAGAM BAHASA INDONESIA
BI
TULIS LISAN
TIDAK BAKU
BAKU BAKU
TIDAK BAKU
NASIONAL
DAERAH SOSIAL
FUNGSIONAL
Komunikasi Hukum Ekonomi
Militer Agama
Dll.
Seragam Cendekia Kemantapan
Dinamis
Ragam Bahasa Ragam bahasa lisan
Ragam bahasa tulisan
Ragam bahasa ragam bahasa baku : Lisan, ceramah, pidato
ragam bahasa tidak baku: percakapan dengan teman
Ragam bahasa Baku : menulis laporan, Tulisan artikel
Tidak Baku : sms/menulis dengan
bahasa gaul
PERBEDAAN RAGAM LISAN DAN TULISAN Ragam Lisan Ragam Tulisan
1. Ada lawan bicara yang mendengarkan.
2. Unsur-unsur fungsi gramatikal (Subjek, Predikat, objek) tidak selalu dinyatakan dengan kata-kata tetapi dengan gerak dan mimik.
3. Terikat pada situasi,
kondisi ruang dan waktu.
4. Diksi tidak cermat
5. Makna dipengaruhi oleh tinggi-rendah, panjang-
pendek nada suara/intonasi.
1. Tidak memerlukan lawan bicara.
2. Fungsi-fungsi gramatikal (Subjek, Predikat, objek) harus dinyatakan secara eksplisit.
3. Tidak terikat oleh situasi, kondisi, ruang, dan waktu.
4. Diksi harus cermat 5. Makna ditentukan
terutama oleh pemakaian
tanda baca dan ejaan.
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN
BERKOMUNIKASI SECARA LISAN DAN TULIS
Cara Berkomunikasi Keunggulan Kelemahan Komunikasi lisan
Contoh produk:
-
Berbicara
-
Berpidato
-
Berdiskusi
-
Mempresentasikan sesuatu
1. Berlangsung cepat
2. Sering dapat berlangsung tanpa alat bantu
3. Kesalahan
langsung dapat dikoreksi
4. Dapat dibantu dengan gerak tubuh & mimik
1.Tidak selalu punya bukti autentik
2. Dasar
hukumnya lemah
3. Sulit disajikan secara bersih 4. Mudah di-
manipulasi
Cara
Berkomunikasi Keunggulan Kelemahan Komunikasi tertulis
Contoh produk:
-
Menulis surat
-
Menulis laporan
-
Menulis artikel
-
Menulis makalah
1. Mempunyai bukti
autentik
2. Dasar hukum kuat
3. Dapat
disajikan
Lebih matang dan bersih
4. Lebih sulit dimanipulasi
1. Berlangsung lambat
2. Selalu memakai alat bantu 3. Kesalahan
tidak dapat langsung dikoreksi
4. Tidak dapat dibantu
dengan gerak tubuh dan
mimik
CONTOH PERBEDAAN RAGAM LISAN DAN TULISAN
Ragam Lisan (tidak baku) Ragam Tulisan (baku) 1. Kosakata
Agnes bilang kita harus
belajar. Agnes mengatakan bahwa kita harus belajar.
2. Secara Bentuk Kata
Nia sedang baca surat kabar.
Nia sedang membaca surat kabar.
3. Struktur Kalimat Mereka tinggal di Lampung.
Mereka bertempat tinggal
di Lampung.
CONTOH RAGAM LISAN
a.
Pengunaan Bentuk Kata
1)
Dinas PU Senang Ngelihat Korban Jalan Berlubang (RM, 9/3/2008)
2)
Internet Masuk Desa, Menteri Nuh Ngeblok Situs Porno (RM, 9/3/2008)
3)
Pembahasan APBD 2008 lelet: Saya Tepaksa Ngutang (PK, 23/2/2008)
4)
Ngetop dengan ungkapan, “Siapa
sih lo?” (PK, 23/2/2008)
b. Penggunaan Kosakata
1) Fauzi Bomo ogah bertanggung jawab (RM, 9/3/2008)
2) Susilo Cs Pede Jadi Juara Pilpres (RM, 9/3/2008)
3) Oleg Dibikin Oleng (RM, 9/3/2008)
4) Penculik mahasiswi spesialis incar gadis (PK, 23/2/2008)
c. Penggunaan Struktur Kalimat
1) Kalo menurutku, itu malah bagus bisa mengurangi kemacetan, ya yok i? (PK, 23/2/2008)
2) Dengan kalian mogok sebagai alasan untuk tidak ngasih pesangon. (PK, 23/2/2008)
RAGAM BAKU DAN NON BAKU
1. Ragam Baku
Mantap
Dinamis
Cendekia
Seragam
2. Ragam Non baku
Menyimpang dari kebakuan
RAGAM BAKU
Ragam baku adalah ragam yang dilembagakan dan diakui oleh
sebagian besar pemakainya sebagai bahasa resmi dan
sebagai kerangka acuan norma
bahasa dalam penggunaannya.
Ragam bahasa yang oleh penuturnya dianggap sebagai ragam yang baik (mempunyai prestise tinggi), yang biasa digunakan di kalangan terdidik, di dalam karya ilmiah (karangan teknis,
perundang-undangan), di dalam suasana resmi, atau di dalam surat menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi.
Ragam tidak baku (nonbaku) adalah ragam yang tidak
dilembagakan dan ditandai
oleh ciri- ciri yang menyimpang
dari norma ragam baku.
SYARAT RAGAM BAKU
a. Mantap
b. Dinamis
c. Cendekia
d. Seragam
MANTAP
Mantap berarti, sesuai dengan pola dan sistem bahasa yang baku
Misalnya:
Bentuk kata dengan peng- Peng + kontrak = pengontrak
bukan pengkontrak
meng- + suplai = menyuplai
bukan mensuplai
Dinamis berarti, tidak kaku dan dapat
menerima perubahan yang berpola dan bersistem
Misalnya:
penatar >< petatar
penyuluh >< pesuluh
penyepak bola >< pesepak bola penuduh >< tertuduh
pendakwa >< terdakwa
CENDEKIA
Ragam baku cendekia adalah ragam baku yang dipakai di tempat resmi
Penggunanya adalah orang yang terpelajar
Biasanya diperoleh dari jalur formal
Ragam cendekia lahir dari kesadaran
berbahasa sehingga kalimat yang dihasilkan jelas dan cendekia.
Misalnya (tidak cendekia):
Rumah sang jutawan yang aneh akan
dijual.
SERAGAM
Pembakuan bahasa adalah proses penyeragaman bahasa
Pembakuan mencari kesamaan bahasa
Keseragaman didasarkan kesepakatan
Bahasa baku tidak lepas dari
kesepakatan untuk keseragaman
Misalnya:
SIM bukan lisensi
KTP bukan identitas pribadi
RAGAM BAHASA MENURUT HUBUNGAN
PEMBICARA (AKRAB/TIDAKNYA PEMBICARA) 1. Ragam sosial, yaitu ragam bahasa yang
sebagian norma dan kaidahnya didasarkan atas kesepakatan bersama dalam
lingkungan sosial yang lebih kecil dalam
masyarakat.
RAGAM FUNGSIONAL
2. Ragam fungsional adalah ragam bahasa yang dikaitkan dengan profesi, lembaga, lingkungan kerja, atau kegiatan tertentu lainnya.
a. Ragam Keilmuan/Teknologi b. Ragam Kedokteran
c. Ragam Keagamaan
BAHASA INDONESIA ILMIAH
Adalah ragam bahasa Indonesia yang berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan informasi ilmiah
Lisan bunyi bahasa Indonesia yang bebas pengaruh dialek dan logat
Tulis
1.
Digunakan untuk keperluan ilmiah/akademik
2.
Diatur oleh aturan ilmiah ejaan, diksi,
kalimat, tata tulis baku.
CIRI-CIRI RAGAM BAHASA ILMIAH
Cendekia
Lugas dan Jelas
Ringkas dan Padat
Formal dan Objektif
Konsisten
Bertolak dari gagasan
CENDEKIA
Kemampuan mengungkapkan hasil berpikir logis secara
tepat—penyusunan kalimat teliti
Contoh:
Penulisan opini di SKH
Kedaulatan Rakyat mendapat
honor Rp450.000,00.
LUGAS DAN JELAS
Setiap gagasan disampaikan secara langsung, sehingga makna yang ditimbulkan oleh
pengungkapan itu adalah makna lugas.
contoh:
Para pendidik yang kadangkala atau sering
terkena getahnya oleh ulah sebagian anak-anak mempunyai tugas yang tidak ringan.
Para pendidik yang kadang-kadang atau sering terkena akibat ulah sebagian anak-anak
mempunyai tugas yang berat
RINGKAS DAN PADAT
Ringkas = tidak ada yang mubazir = hemat penggunaan bahasa
Padat = gagasan memadai tanpa pemborosan Contoh :
a.
Nilai etis tersebut menjadi pedoman bagi setiap warga negara Indonesia.
b.
Nilai etis sebagaimana tersebut di atas
menjadi pedoman dan dasar pegangan hidup dan kehidupan bagi setiap warga negara
Indonesia.
FORMAL DAN OBJEKTIF
Kosakata bernada formal:
membaca bukan mbaca menulis bukan nulis
tertabrak bukan ketabrak berkata bukan bilang
Objektif – tidak berlebihan contoh:
Contoh-contoh itu telah memberikan bukti
(alangkah) besarnya peranan orangtua dalam
pembentukan kepribadian anak
KONSISTEN
Unsur bacaan, ejaan, tanda baca digunakan secara konsisten.
contoh :
Apabila pada awal uraian kata ‘Surat Kabar Harian’ ditulis dengan singkatan SKH,
maka pada uraian selanjutnya harus ditulis SKH.
BERTOLAK DARI GAGASAN
Pada bahasa ilmiah dianjurkan penggunaan kalimat pasif, sebagai upaya penonjolan
gagasan/hal-hal yang diungkapkan. Penggunaan kalimat aktif penulis sebagai pelaku perlu
dihindari.
contoh:
Dari uraian tadi penulis dapat menyimpulkan bahwa menumbuhkan dan membina anak
berbakat sangat penting.
Dari uraian tadi dapat disimpulkan bahwa
menumbuhkan dan membina anak berbakat
sangat penting.
RAGAM NON ILMIAH
Lisan dan Tulis
Lisan percakapan keseharian yang bebas aturan
Tulis
1.
Untuk keperluan non ilmiah, seperti pribadi, keluarga, sosial
2.
Tidak ada aturan ilmiah yang mengikat
BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR
Bahasa yang baik
:1. komunikator dan komunikan saling memahami
2. Logis dan sesuai tata nilai masyarakat penggunanya 3. Ragam sesuai situasi dan kondisi:
Topik yang dibicarakan
Tujuan pembicaraan
Orang yang diajak bicara (pembaca)
Tempat pembicaraan
CONTOH BAHASA INDONESIA YANG BAIK
1. Berapa nih, Bu, bayemnya?
2. Ke Kampus Uniska, Bang.
Berapa?
Contoh di atas merupakan bahasa yang baik karena sesuai dengan
situasi pemakaiannya, tetapi tidak benar jika dilihat dari struktur
gramatikalnya.
BAHASA INDONESIA YANG BENAR
Bahasa Indonesia yang benar adalah bahasa Indonesia yang digunakan sesuai aturan atau kaidah bahasa
Indonesia yang berlaku.
Kuda makan rumput.
Kalimat ini benar karena memenuhi kaidah sebuah kalimat secara struktur, yaitu ada subjek (kuda), ada predikat
(makan), dan ada objek (rumput). Dari segi makna, kalimat ini dapat diterima secara logis.
Kapan bahasa yang baku/benar digunakan :
Komunikasi resmi
Wacana teknis misalnya penulisan ilmiah
Pembicaraan formal : ceramah, perkuliahan
Berbicara dengan orang yang dihormati
BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR
Bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah
bahasa Indonesia yang digunakan sesuai dengan
norma kemasyarakatan yang berlaku dan sesuai
dengan kaidah bahasa (diksi, ejaan, struktur) yang
berlaku.
Simak dan Lakukan:
Berbahasa Indonesia yang BAIK dan BENAR
Bahasa Indonesia:
BAIK nilai rasa tepat sesuai konteks situasi pemakaiannya BENAR menerapkan kaidah dengan konsisten