Rencana Mutu Pembelajaran
Nama Dosen : Ari Widyarni, SKM.,M.Kes.
Program Studi : S1 Kesehatan Masyarakat
Kode Mata Kuliah : MKDU
Nama Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
Jumlah SKS : 2 (dua)
Semester : I (satu)
Pertemuan : KetuJuh
Alokasi Waktu : 90 menit
MATERI KULIAH
DIKSI/PILIHAN KATA
FKM UNISKA
DIKSI/PILIHAN KATA
Kata merupakan salah satu unsur dasar bahasa yang sangat penting.
Dalam memilih kata-kata, ada dua persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu :
1. Ketepatan : dapat mengungkapkan apa yang ingin kita ungkapkan;
2. Kesesuaian : kecocokan antara kata-kata dengan kesempatan dan keadaan.
I. Kata–kata yang memiliki persamaan dibeberapa bagian
a.Sinonim : persamaan arti / makna b. Antonim : lawan arti
c. Homonim : persamaan bentuk beda arti d. Homofon : persamaan bunyi beda arti e. Homograf : persamaan bentuk beda arti f. Hiponim : kata turunan dari kata lainnya g. Hipernim : kata turunan yang merupakan
bagian dari kata lainnya.
10/26/20
BI/ diksi 19 4
II. DENOTASI dan KONOTASI
contoh :
1. Ayahnya pekerja di kantor itu.
2. Ayahnya pegawai di kantor itu.
3. Ayahnya buruh di kantor itu.
4. Gadis itu bunga di desanya.
5. Penata bunga itu sedang bekerja.
6. Banyak kupu-kupu beterbangan di malam hari diatas kebun bunga nenek.
7. Kupu–kupu malam itu ditangkap petugas tatib.
III. ABSTRAK dan KONGKRIT
contoh :
1. Keadaan kesehatan di lingkungan itu sangat memprihatinkan, hal ini terlihat dari
banyaknya anak yang menderita cacingan, kudisan, dan kuorsior.
2. Para mahasiswa mampu menyampaikan inspirasi lewat puisi, prosa, dan kegiatan-
kegiatan lain karena adanya kebebasan yang diberikan pihak universitas.
10/26/20
BI/ diksi 19 6
IV. UMUM DAN KHUSUS
Contoh :
1. Perlengkapan kantor yang baru dibeli itu hilang dicuri maling, seperti : komputer, printer, dan pemotong kertas.
2. Penata bunga itu merangkai beraneka bunga seperti : melati, mawar, anyelir dan anggrek di meja panjang itu.
3. Bentuk-bentuk surat dapat dilihat pada buku itu seperti: surat dinas, surat pajak, dan
surat pribadi.
V. POPULER dan KAJIAN
1. Bermakna
2. Sejajar
3. Tahap
4. Isi
5. Batasan
6. Berbahaya
7. Besar
8. Wajar
9. Tetap
10. Arang
1. Signifikansi
2. Paralel
3. Stadium
4. Volume
5. Definisi
6. Kritis
7. Makro
8. Natural
9. Konsisten
10. Karbon
10/26/20
BI/ diksi 19 8
VI. Kata dalam percakapan
JARGON : Kata-kata teknik yang dipakai oleh segolongan/ kelompok tertentu dalam
berkomunikasi. Bentuknya bisa seperti sandi, kode rahasia atau morse.
SLANG : kata-kata yang biasa dipakai para remaja dalam berkomunikasi. Tercipta
karena para pemakai ingin berbeda dari orang kebanyakan.
VII. PERUBAHAN KATA
Meluas : putra-putri, bapak, ibu, dll.
Menyempit : sarjana, kiai, pendeta, dll.
Sinestesia : mukanya masam, panjang tangan, bermuka dua, dll.
Amelioratif : istri-bini
Asosiasi : amplop, sogok.
Peyoratif : oknum, gerombolan, antek.
10/26/20
BI/ diksi 19 10
VIII. Pilihan Kata
Pilihan Kata dalam Kaidah Sintaksis
Pilihan Kata dalam Kaidah Makna
Pilihan Kata dalam Kaidah Sosial
Pilihan Kata dalam Kalimat
Pilihan Kata dalam Kaidah Sintaksis
Kaidah Sintaksis mensyaratkan pilihan kata yang tepat, seksama, dan lazim.
Tepat berarti penempatan kata sesuai dengan kelompoknya dalam sintaksis, seksama berhubungan dengan
kesesuaian antara makna dan pikiran, dan lazim berarti kata yang sudah
menjadi milik bahasa Indonesia.
Contoh:
- besar, agung, raya, tinggi (bersamaan maknanya). Kita dapat membentuk kata
hari raya, hari besar tepat dan lazim.
Kaidah Frase dalam pilihan kata mensyaratkan adanya kedayagunaan dan keberterimaan secara logis. Pemakaian bahasa mengenal kata- kata yang seakan-akan benar dan saling bersaing, padahal bila diteliti secara logis, kata-kata tersebut ada yang tidak benar.
Contoh:
- Terdiri atas bukan terdiri dari
- Antara … dan bukan antara … dengan
- Disebabkan oleh bukan disebabkan karena
Pilihan Kata dalam Kaidah Makna
Sinonim, Homofoni, dan Homograf - Sinonim muka, paras, wajah, tampang
- Homofoni kesamaan huruf sekaligus kesamaan bunyi : tampang, buku, dll.
- Homograf kesamaan huruf pengucapan berbeda: teras (rumah)-teras (inti).
Makna Denotatif
Makna dalam alam wajar, yaitu makna objektif,
konseptual, sebenarnya. Secara eksplisit, denotatif
merupakan hasil observasi, dapat diukur, dapat dibatasi. Bahasa ilmiah menggunakan makna denotatif dalam mengungkapkan
pikiran.
Makna Asosiatif
Makna yang bukan sebenarnya
Perubahan Makna
Dapat meluas dan menyempit atau berubah sama sekali
Jargon/Slang
- Jargon kata-kata yang digunakan secara terbatas dalam bidang ilmu, profesi, atau kelompok.
- Slang kata-kata tidak baku yang dibentuk secara khas sebagai cetusan keinginan untuk tampil beda, jika telah usang akan muncul kata-kata baru.
Pilihan Kata dalam Kaidah Sosial
Dalam memilih kata, harus disesuaikan dengan lingkungan pemakai, yang dibedakan atas:
Kata Abstrak/Umum dan Kata Konkret/Khusus.
Kata Ilmiah dan Populer: arang, karbon.
Kata Baku dan Nonbaku: ijazah-ijasah.
Kata Asing dan Serapan: option, gap, stem, dll.
Kata-kata Baru : lahan, piranti, laik, portal, internet, dll.
Pilihan Kata dalam Kalimat
Setiap kata mempunyai konteksnya, artinya kata-kata itu digunakan dalam hubungan yang lebih luas, Misalnya:
kalimat, paragraf, wacana.
Makna kata pada dasarnya bergantung pada konteks yang mencakup situasi
fisik/verbal pada kondisi suatu kata dipergunakan. Kata yang sama dapat mempunyai makna yang berbeda apabila kondisinya berbeda.
IX. DEFINISI
Definisi
Adalah batasan pengertian suatu kata secara tepat dan jelas. Mendefinisikan suatu kata berarti membatasi
obyek/konsep yang dilambangkan oleh kata tersebut. Definisi terdiri atas dua bagian, yaitu kata yang didefinisikan
(definien) dan kata yang mendefinisikan (definiendum).
Contoh
- Bahasa ialah alat komunikasi yang berupa lambang-lambang bunyi.
Jenis Definisi
Definisi Nominal
disebut juga definisi kamus; membatasi kata dengan kata lain yang merupakan sinonimnya, terjemahannya, atau
menunjukkan asal-usulnya.
contoh:
- Ikan ialah yang dalam bahasa Inggrisnya disebut Fish.
- Kata demokrasi diturunkan dari kata demos dan kratos.
- Yang dimaksud dengan tenaga ialah kekuatan.
Definisi Formal
Merupakan definisi klasifikasi dan diferensinya, definiendum dikeluarkan dari genus (kelas) dan spesiesnya. Dalam definisi formal kedua ruasnya dapat dipertukarkan tempatnya.
contoh
- Mahasiswa ialah pelajar di perguruan tinggi.
- Pelajar di perguruan tinggi ialah mahasiswa.
Definisi Operasional
Menunjukkan “apa yang harus diukur dan bagaimana mengukurnya”, definisi ini diperlukan dalam penelitian sehubungan dengan hal-hal yang tidak dapat diamati secara langsung seperti hasil belajar,
inteligensi.
contoh
- Kecepatan bicara ialah jumlah kata yang dapat diucapkan dalam satu satuan waktu.
Definisi Luas
Merupakan uraian, mungkin satu paragraf atau satu bab bahkan satu wacana utuh. Definisi ini diperlukan pada konsep yang rumit yang tidak dapat dijelaskan dengan kalimat pendek.
Definisi Lainnya
- Definisi Pengingkaran - Definisi Pertentangan - Definisi dengan contoh - Definisi tidak formal