• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH) dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

N/A
N/A
Agustinus Bhodo28

Academic year: 2024

Membagikan "Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH) dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH TUGAS 2

Nama Mahasiswa : Ananda Putra Mahardika

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 050744869

Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4210/Hukum Lingkungan

Kode/Nama UT Daerah : 71/Surabaya

Masa Ujian : 2024/2025 Ganjil (2024.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS TERBUKA

(2)

1. A. RPPLH di susun oleh beberapa pejabat, yaitu oleh Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya. Bahwa Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH) adalah perencanaan tertulis yang berisi potensi, masalah, dan upaya perlindungan lingkungan hidup dalam kurun waktu tertentu. RPPLH disusun untuk memastikan keberlanjutan lingkungan hidup dalam proses pembangunan. Penyusunan RPPLH memperhatikan beberapa hal, seperti:

• Keragaman karakter dan fungsi ekologis

• Sebaran penduduk

• Sebaran potensi sumber daya alam

• Kearifan lokal

• Aspirasi masyarakat

• Perubahan iklim.

B. AMDAL adalah singkatan dari Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, yaitu kajian mengenai dampak suatu kegiatan atau usaha terhadap lingkungan hidup. AMDAL merupakan aspek yang penting bagi kesehatan lingkungan dan menjadi prasyarat untuk mengambil keputusan tentang penyelenggaraan suatu usaha atau kegiatan.

AMDAL dibuat saat perencanaan suatu proyek yang diperkirakan akan berdampak pada lingkungan hidup di sekitarnya. AMDAL menjadi penting bagi pemerintah, perusahaan, dan masyarakat karena setiap kegiatan wajib memiliki kebijakan AMDAL yang baik.

Sedangkan UKL-UPL adalah singkatan dari Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup. UKL-UPL merupakan dokumen lingkungan yang dibuat oleh pelaku usaha untuk mendapatkan izin lingkungan atas kegiatan atau usaha yang akan dilakukan; UKL-UPL digunakan untuk kegiatan yang tidak wajib menyusun AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup) dan dampak kegiatannya mudah dikelola. UKL-UPL dibuat pada fase perencanaan proyek dan menjadi prasyarat untuk pengambilan keputusan dan perizinan berusaha; AMDAL diperlukan jika pabrik garmen memiliki dampak lingkungan yang signifikan, sedangkan UKL- UPL dapat diterapkan jika dampaknya tergolong kecil dan lokal.

Bahwa Dalam kasus dugaan pelanggaran izin AMDAL dan tata ruang yang dilakukan oleh pabrik garmen PT DJP Pilangsari, penting untuk menilai dampak lingkungan yang diakibatkan oleh operasional pabrik secara menyeluruh. Jika dampaknya signifikan, pabrik garmen tersebut

(3)

wajib memiliki AMDAL. Namun, jika dampaknya tergolong kecil dan lokal, pabrik garmen dapat memenuhi kewajibannya melalui UKL-UPL.

Penting untuk mencermati peraturan yang berlaku dan melakukan evaluasi dampak lingkungan secara komprehensif untuk menentukan apakah pabrik garmen PT DJP Pilangsari seharusnya memiliki AMDAL atau UKL-UPL.

C. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup mengatur tentang:

• Persetujuan lingkungan

• Perlindungan dan pengelolaan mutu air, udara, dan laut

• Pengendalian kerusakan lingkungan hidup

• Pengelolaan limbah B3 dan non-B3

• Data penjamin untuk pemulihan fungsi lingkungan hidup,-

Kegiatan yang tidak berdampak penting terhadap lingkungan hidup dikecualikan dari wajib AMDAL menurut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Untuk kegiatan tersebut, digunakan pengelolaan dan pemantauan lingkungan (UKL-UPL).

Kegiatan yang wajib AMDAL di antaranya:

• Aktivitas perparkiran di luar badan jalan

• Aktivitas terminal darat

• Depo kendaraan

• Pembangunan pelabuhan sungai dan danau

• Pembangunan pelabuhan penyeberangan

• Pengerukan dan reklamasi

• Pembangunan pelabuhan laut

• Aktivitas stasiun kereta api

• Aktivitas kebandarudaraan

D. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah kajian yang dilakukan untuk mengidentifikasi dampak suatu kegiatan atau proyek terhadap lingkungan hidup. AMDAL dilakukan sebelum suatu kegiatan atau proyek diizinkan, dan merupakan bagian penting dalam proses perizinan lingkungan.

(4)

AMDAL memiliki beberapa tujuan, di antaranya:

- Memberikan masukan untuk perencanaan yang berkelanjutan - Mengidentifikasi dampak negatif dan positif dari suatu kegiatan - Menghasilkan dokumentasi legal dan ilmiah

- Memberikan pedoman untuk mencegah, mengendalikan, dan memantau dampak lingkungan.-

Bahwa Dalam melakukan penilaian Amdal (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan), kewenangan ada pada (Badan Lingkungan Hidup (BLH) di tingkat provinsi atau kabupaten/kota). BLH akan mengevaluasi dokumen Amdal yang diajukan oleh pengembang proyek untuk memastikan bahwa proyek tersebut mematuhi regulasi lingkungan hidup.-

2. A. Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja mengatur bahwa setiap orang yang melakukan usaha atau kegiatan tanpa memiliki perizinan berusaha atau persetujuan pemerintah, maka akan dikenakan sanksi:

• Persetujuan Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (5), Pasal 34 ayat (3), Pasal 59 ayat (1) atau Pasal 59 ayat (4),-

• Persetujuan dari Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (3) huruf b Perizinan Berusaha dan Gugatan Administrasi Menurut UU No.11 Tahun 2020.-

Menurut UU No.11 Tahun 2020, perizinan berusaha perusahaan dapat dilakukan gugatan administrasi. Pasal 73 ayat (1) UU tersebut menyatakan bahwa pihak yang merasa dirugikan akibat perbuatan atau keputusan yang berhubungan dengan perizinan berusaha dapat mengajukan gugatan administrasi. Gugatan administrasi ini diajukan ke pengadilan tata usaha negara. Oleh karena itu, berdasarkan UU No.11 Tahun 2020, perusahaan yang merasa dirugikan terkait perizinan berusaha dapat melakukan gugatan administrasi.

Bahwa Pengaturan pengajuan gugatan yang melalui upaya administratif berupa banding menurut undang-undang peradilan tata usaha negara dan undang-undang administrasi pemerintahan telah diatur dalam UU PTUN. Setelah diundangkannya UU Administrasi Pemerintahanan, hal ini juga turut diatur dalam UU Administrasi Pemerintahan, namun terdapat perbedaan dalam pengaturan tersebut. Rumusan masalah di

(5)

dalam penelitian ini adalah Bagaimana pengaturan pengajuan gugatan yang melalui upaya administratif berupa banding menurut undang- undang peradilan tata usaha negara dan undang-undang administrasi pemerintahan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa meskipun terdapat perbedaan, pengaturan untuk hukum materil berpedoman kepada UU Administrasi Pemerintahan dan hukum formil tetap berpedoman kepada UU PTUN.-

B. Bahwa Dalam pengawasan bangunan, surat teguran pertama diterbitkan jika teguran secara lisan tidak dihiraukan. Surat teguran ini diberikan dengan jangka waktu 15 hari

Tujuan surat teguran adalah untuk memberikan peringatan pertama kepada Pemilik Perusahaan atas kesalahan atau pelanggaran yang dilakukan. Tujuan surat peringatan adalah untuk memberikan peringatan lebih keras setelah surat teguran tidak diindahkan atau kesalahan yang dilakukan lebih berat,-

Bahwa Dari contoh kasus di atas, belum terdapat informasi apakah sudah dilakukan teguran terkait perizinan berusaha perusahaan.

Teguran biasanya dilakukan sebelum tindakan lebih lanjut, namun dari informasi yang diberikan tidak dapat disimpulkan apakah teguran sudah dilakukan atau tidak.

C. Sanksi administrasi yang dapat diberikan terhadap pelaku pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup, antara lain: Teguran tertulis, Paksaan pemerintah, Pembekuan izin, Pencabutan izin.

Sementara itu, Pasal 374 Undang-Undang tentang Lingkungan Hidup menyatakan bahwa pelaku pencemaran atau perusakan lingkungan hidup dapat dikenakan pidana penjara paling lama 3 tahun atau pidana denda paling banyak kategori III.

Dalam hal ini jika sanksi administrasi tidak dijalankan, maka pelanggar dapat dikenakan sanksi pidana dengan Pasal 374 Undang-Undang tentang Lingkungan Hidup menyatakan bahwa pelaku pencemaran atau perusakan lingkungan hidup dapat dikenakan pidana penjara paling lama 3 tahun atau pidana denda paling banyak kategori III.

Dan pendapat saya mengenai dengan acuan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.2 Tahun 2013 Bahwa Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 2 Tahun 2013 adalah langkah penting untuk mengelola Bahan Berbahaya dan Beracun demi perlindungan lingkungan dan kesehatan masyarakat. Penting untuk memastikan implementasinya efektif dan didukung oleh pengawasan yang ketat.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam Peraturan Pemerintah Analisis mengenai dampak lingkungan hidup (AMDAL) adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/kegiatan yang direncanakan

Guna AMDAL adalah untuk mejamin suatu usaha atau kegiatan pembangunan layak lingkungan. Lewat pengkajian AMDAL, sebuah rencana usaha atau kegiatan pembangunan diharapkan telah

Penilaian dokumen AMDAL suatu usaha dan/atau kegiatan yang sedang dalam proses penilaian oleh komisi penilai pusat, provinsi atau kabupaten/kota atau telah diajukan kepada

1) Ketua Komisi Penilai AMDAL mengundang para anggota untuk menilai dokumen ANDAL, RKL dan RPL. 2) Undangan dan dokumen sudah harus diterima oleh Anggota Komisi

27 Tahun 1999, pengertian AMDAL adalah kajian mengenai dampak besar dan penting untuk pengambilan keputusan suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup

Penilaian dokumen AMDAL suatu usaha dan/atau kegiatan yang sedang dalam proses penilaian oleh komisi penilai pusat, provinsi atau kabupaten/kota atau telah diajukan kepada

Proses penapisan atau kerap juga disebut proses seleksi wajib AMDAL adalah proses untuk menentukan apakah suatu rencana kegiatan wajib menyusun AMDAL atau tidak. Di Indonesia, proses

AMDAL ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN Kajian mengenai dampak penting pada Lingkungan Hidup dari suatu usaha dan/atau kegiatan yailg direncanakan, untuk digunakan sebagai prasyarat