Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga disusun Rencana Strategis Sekolah Menengah Kejuruan (Renstra) SMTI Bandar Lampung sebagai pedoman dalam mengembangkan sekolah secara dinamis sesuai dengan kebutuhan dan pertumbuhan teknologi dan industri. Merujuk pada tugas pokok dan fungsi sekolah, maka disusunlah Rencana Strategis SMK SMTI Bandar Lampung yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional IV yaitu pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing untuk keperluan pembangunan industri. Sumber Daya Manusia sebagai salah satu pilar pendorong kemajuan pertumbuhan industri nasional. Sesuai dengan perkembangan, Rencana Strategis SMK SMTI Bandar Lampung disesuaikan dengan kebijakan baru kementerian di bidang perindustrian dengan penerapan Industri 4.0 yang diharapkan mampu meningkatkan produktivitas, penyerapan tenaga kerja dan perluasan pasar bagi masyarakat. industri nasional sedemikian rupa sehingga tujuan dan sasaran organisasi dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
PENDAHULUAN
Kondisi Umum
- Hasil Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Industri
- Aspirasi Pemangku Kepentingan ( Stakeholders )
Archroma Indonesia Nii PKS 49 PDAM Tirta Pakuan Bogor Nii PKS 50 LIPI Tanjung Bintang Ni PKS še.

Potensi dan Permasalahan
- Potensi
- Permasalahan
Kondisi eksternal atau kondisi yang ada di luar sekolah merupakan kondisi di luar kendali SMK SMTI Bandar Lampung. Kondisi eksternal tersebut merupakan kondisi yang dapat menjadi peluang bagi SMK SMTI Bandar Lampung bagi lulusannya atau menjadi ancaman. 16 SMK SMTI Bandar Lampung mempunyai tugas yang dirinci dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor: 77/M-IND/Per/8/2011 Tahun 2011.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mulai diterapkan di SMK SMTI Bandar Lampung pada tahun 2006 dan direvisi setiap tahun hingga diterapkannya Kurikulum 2013. SMK SMTI Bandar Lampung telah melakukan kerjasama dengan industri dalam pembelajaran sistem ganda untuk memudahkan siswa yang ingin belajar di industri. 17 Selain pembelajaran sistem ganda, SMK SMTI Bandar Lampung saat ini telah memiliki teaching factory yaitu pembelajaran berorientasi produksi dan bisnis.
SMK SMTI Bandar Lampung saat ini mempunyai pegawai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan non PNS sebanyak 71 orang yang terbagi menjadi 2 yaitu tenaga pengajar dan tenaga kependidikan. Staf pengajar di SMK SMTI Bandar Lampung diawasi oleh kepala bagian tata usaha yang diangkat berdasarkan peraturan Menteri Perindustrian. Tenaga kependidikan di SMK SMTI Bandar Lampung ada yang sudah berstatus tetap atau PNS, ada pula yang masih berstatus honorer.
SMK SMTI Bandar Lampung diakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional melalui Badan Akreditasi Sekolah Provinsi Lampung. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 telah diterapkan di SMK SMTI Bandar Lampung sejak tahun 2008 hingga sekarang. Ruang lingkup uji kompetensi di TUK SMK SMTI Bandar Lampung meliputi 13 (tiga belas) klaster.
SMK SMTI Bandar Lampung juga telah menjalankan Teaching Factory (TEFA) yaitu pembelajaran berorientasi produksi dan bisnis. Pabrik Kulit SMK SMK Bandar Lampung saat ini mempunyai 2 produk unggulan yaitu pembuatan sarung tangan karet dan perawatan rumah. Permasalahan pokok yang masih dihadapi SMK SMTI Bandar Lampung dalam penyelenggaraan pendidikan saat ini dapat diuraikan sebagai berikut.

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
Visi, Misi, Tujuan
- Visi SMK SMTI Bandar Lampung
- Misi SMK SMTI Bandar Lampung
- Tujuan SMK SMTI Bandar Lampung
Sasaran dan indikator kinerja
ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KERANGKA
- Arah Kebijakan
- Strategi
- Kekuatan
- Kelemahan
- Peluang
- Ancaman/Hambatan
- Kerangka Regulasi
- Kerangka Kelembagaan
34 - Kebangkitan dan peningkatan kualitas ruang belajar dan prasarana serta praktik kerja pendidikan dan pelatihan vokasi sesuai standar industri - Peningkatan partisipasi pemanfaatan praktik kerja di industri. Pendidikan ganda (dual system) adalah pendidikan paralel, yaitu pendidikan yang memadukan antara pendidikan di sekolah dengan praktek di industri. Siswa akan mempelajari keterampilan di sekolah secara mendalam secara teori, sedangkan untuk pembelajaran mendalam praktik, siswa akan belajar langsung di dunia industri dengan situasi kerja nyata.
Tujuan dibangunnya Sistem Ganda adalah untuk menjalin link and match antara sekolah dengan industri sehingga tenaga kerja yang dihasilkan sekolah sesuai dengan kebutuhan yang ada di industri. Bantuan teknologi yaitu penerapan teknologi pada industri yang berkaitan dengan peningkatan produksi dan efisiensi produksi, serta dapat pula berupa tindak lanjut hasil-hasil penelitian yang mempunyai manfaat tinggi bagi industri. Pembelajaran dilaksanakan selama 1 tahun, dengan proporsi 6 bulan di satuan pendidikan dan 6 bulan di perusahaan melalui praktek kerja industri.
Sedangkan pengembangan kurikulum dilakukan bersama-sama antara satuan pendidikan dan industri sesuai kebutuhan kompetensi industri. SMK SMTI Bandar Lampung sebagai sebuah organisasi perlu melakukan analisis SWOT untuk mendapatkan strategi yang baik, sukses dan berhasil. Minat yang tinggi terhadap pelamar laki-laki dan perempuan - Kontribusi siswa laki-laki dan perempuan yang berkualitas tinggi - Permintaan lulusan yang tinggi.
Kompetensi guru masih perlu ditingkatkan agar lebih selaras dengan persyaratan kurikulum yang memenuhi kebutuhan industri nasional dan internasional, termasuk kemampuan berbahasa Inggris. Banyaknya industri di Lampung, Sumatera Selatan dan Banten - Melimpahnya hasil pertanian (makanan) di Lampung dan Sumatera. Peluang di pasar kerja laboratorium, dunia wirausaha dan dunia akademik lainnya terbuka bagi mahasiswi.
Kerjasama dengan Kementerian Pendidikan dalam bidang akreditasi, sertifikasi guru, pelatihan guru, ujian nasional, kegiatan pengembangan siswa dan beasiswa untuk siswa SMA dan SMA. 38 – Adanya kebijakan Kementerian Ketenagakerjaan tentang kesetaraan kesempatan kerja bagi laki-laki dan perempuan dapat dijadikan landasan untuk membuka kesempatan setara bagi pelajar laki-laki dan perempuan. Untuk mencapai visi, misi, tujuan, strategi dan indikator sasaran yang ditetapkan, diperlukan kerangka kelembagaan SMK SMTI Bandar Lampung dengan peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia.

TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
Target Kinerja
Persentase nilai kinerja penggunaan produk dalam negeri untuk pengadaan barang dan jasa di SMK-SMTI Bandar Lampung.
Kerangka Pendanaan
PENUTUP
37 berbahasa Inggris, memberikan pendidikan berbasis Industri 4.0, meningkatkan kompetensi sumber daya manusia SMK – SMTI Bandar Lampung, baik hard skill maupun soft skill, dan meningkatkan keterlibatan pimpinan dalam setiap perencanaan dan pemantauan kegiatan, serta melaksanakan manajemen tanggung jawab kinerja dengan baik. Renstra SMK – SMTI Bandar Lampung diharapkan dapat meningkatkan kinerja SMK – SMTI Bandar Lampung dengan merencanakan program kerja dan kegiatan, serta indikator kinerja yang sistematis, komprehensif, integratif, sinergis dan terpantau bagi seluruh pihak. komponen-komponen tersebut, sehingga tujuan dan sasaran organisasi dapat tercapai. Ketersediaan tenaga kerja yang kompeten merupakan prasyarat terwujudnya industri nasional yang mandiri, maju, dan berdaya saing.
Tantangan pembangunan ekonomi internasional tidak lagi terbatas pada pertukaran komoditas, namun juga pada pasar tenaga kerja bebas. Oleh karena itu, pengembangan tenaga kerja industri yang kompeten merupakan kebutuhan mendesak yang diwujudkan melalui pelatihan vokasi dan pemagangan. Indikator kinerja jumlah tenaga kerja pada industri dihitung dari jumlah mahasiswa aktif dan lulusan pada akhir tahun ajaran dari masing-masing satuan pendidikan dan kerja.
Pendidikan vokasi yang ditawarkan BPSDMI meliputi pendidikan tinggi (Politeknik dan Akademi Komunitas), serta program pendidikan setara D1, dan pendidikan menengah (SMK). Persentase lulusan yang terserap dimaksudkan untuk terus meningkat setiap tahunnya dengan strategi peningkatan mutu pendidikan program studi teknik industri untuk menciptakan tenaga kerja yang kompeten. Penerapan Industri 4.0 memiliki kemungkinan terciptanya 20 juta lapangan kerja baru serta tantangan pelatihan ulang dan peningkatan angkatan kerja hingga mencapai 6 hingga 29 juta lapangan kerja pada tahun 2030.
Dengan asumsi demikian, pengembangan pendidikan vokasi harus mampu beradaptasi terhadap perubahan melalui pengembangan dan penerapan kurikulum Industri 4.0 dalam tawaran pendidikan. Pemanfaatan barang/jasa didasarkan pada permohonan rekening belanja negara, dalam hal ini Kementerian Perindustrian. Rekomendasi audit internal yang ditindaklanjuti oleh unit kerja dihitung dengan membandingkan rekomendasi hasil audit yang ditindaklanjuti dengan total rekomendasi hasil audit.
Indeks Penerapan Manajemen Risiko merupakan indeks untuk melihat sejauh mana prinsip-prinsip manajemen risiko telah diterapkan oleh suatu instansi. Dalam pelaksanaannya, tingkat penerapan prinsip-prinsip tersebut dinilai dengan menggunakan Indeks Manajemen Risiko (MRI), dimana terdapat 5 (lima) level MRI yaitu level 1, 2, 3, 4 dan 5. Pemberdayaan Aparatur Kementerian Kementerian Luar Negeri dan Reformasi Birokrasi melakukan penilaian terhadap akuntabilitas kinerja sistem pada masing-masing instansi pemerintah.
Dalam penilaian akuntabilitas kinerja satuan kerja yang dilakukan oleh Inspektorat Jenderal, penilaian dilakukan terhadap 5 (lima) komponen yaitu perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, evaluasi kinerja, dan pencapaian kinerja. Perhitungan nilai SAKIP SMK SMTI Bandar Lampung menggunakan lembar evaluasi sesuai dengan peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas Kinerja Otoritas Publik, dimana semua dokumen akuntabilitas kinerja dikumpulkan untuk penilaian tim Inspektorat Jenderal.