• Tidak ada hasil yang ditemukan

REPOSITORY UNIVERSITAS MEDAN AREA: Hubungan Komunikasi Antara Atasan dan Bawahan dengan Efektivitas Kerja pada PT. Pelni Cabang Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "REPOSITORY UNIVERSITAS MEDAN AREA: Hubungan Komunikasi Antara Atasan dan Bawahan dengan Efektivitas Kerja pada PT. Pelni Cabang Medan"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHlJLUAN

A. Latar Belalmng Masalah

Setelah sekian lama diguncang oleh krisis ekonomi, Indonesia tarnpaknya be!um mampu lepas dari keterpurukan ekonomi. Kondisi perekonomian yang terp

u

ruk ini menyebabkan perusahaan berusaha mengefekti fkan segala p0tensi sumber daya yang ada dalam perusahaan agar bisa bertahan dalam persaingan bebas.

Salah satu cara adalah mencari sumbar daya manusia yang sudah benar-benar kompeten dan berpengalaman dalam bidangnya, sehingga perusahaan tidak perlu lagi mengeluarkan biaya besar untuk sektor pelatihan.

Sebagai orang yang melaksanakan suatu pekerjaan di dalam dunia usaha yang sering disebut sebagai karyawan tentunya banyak rnelakukan aktivitas kerja untuk menghasilkan suatu buab karya sebagai basil dari pekerjaan yang dilakukan oleh karyavvan tersebut, baik itu dalarn bentuk barang rnaupun jasa. Sebagai pelaku dalam dunia ketja, karyawan membutuhkan sarana dan prasarana guna menun.Jang tercapainya tujuan dari suatu perusahaan.

Melalui komunikasi, atasan dapat memberikan informasi kepada bawahan bagaimana cara untuk menyelesaikan suatu pekerjaan

ckngan

cara yang efektif dan mengko_nsultasikan pada bawahan mengenai hal-h;:\1

y�1ng perlu

di

b

ahas dalam masalah pekerjaan. Oengan dernikian atasan dapat

mc11gdahui

masalah-masalah ara yang terjadi dalam perusaha

a

n, karena sebahagian Kekuatan

managcmen

kincrja

UNIVERSITAS MEDAN AREA

(2)

2

datang dari bagaimana para karyawan membantu organisasi dan unit-unitnya, semakin banyak infonnasi yang karyawan dapatkan tentang kemana arah organisasi dan bagaimana usaha untuk sampai kesana den

ga

n efektifitas yang tinggi maka semakin baik pula keberhasilan organisasi.

Dengan semakin banyaknya informasi ya

ng kita

miliki, maka bisa akan semakin 1Jaik dalam menguasai tugas kerja perseorangan Jcng

an kebutuhan unit

ket

j a

dan perusahaan (Becal, 2001). Jadi dengan ad

a

ny

a informasi ya n

g diperoleh

dari

atasan melalui adanya komunikasi dapat mem

p

e

r

m

u

cl

ah para karyawan untuk

menyelesaikan pekerjaannya karena melalui komun

i

kas

i pikiran atau ide-ide cL1pat

disampaikan kepada para karyawan. ·

Melalui komunikasi akan memberikan informasi

kepada ka

ry

a

w

a

n

tentang

pengertian dan bekerja sama untuk me

n

c

a

p

a

i

tujuan orgnnisasi, komunikasi juga

dapat memberikan informasi mengenai tugas-tugas yang akan diselesaikan oleh karyawan, sehingga perusahaan yang dapat mela

k

s

a

nak

a

n

komunikasi yang baik,

maka semua rencana-rencana, instruksi-instruksi,

petunjuk-petunjuk,

s

a

r

a

n-s

a

r

a

n, motivasi dan sebagainya dapat membuat tujuan

p

c

r

us

a

h

a an tcrcapai (Nitisemito,

1980).

Sel

a

n

j

utny

a

Kartono

(1994)

mengatakan

kebcrhasilan pcrusahaan tergantung

p

a

da kemampuan atasan dalam menjabarkan

k

eb

i jakan, ide-ide <Hasan ke da\arn pengertian praktis, yang bisa dipahami oleh para pengikut atau bawahannya.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Referensi

Dokumen terkait

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa frekuensi komunikasi horizontal yaitu komunikasi dengan rekan sekerja yang mempunyai tingkatan atau jabatan yang sama dalam hal

Variabel Koordinasi yang meliputi keseluruhan informasi uraian jabatan dan informasi uraian pekerjaan serta kemampuan karyawan untuk bekerja aktif di dalam tim dan

Chief Operation harus memastikan bahwa para karyawan telah melakukan pekerjaan mereka dengan baik yaitu dengan cara melakukan pengawasan dan memberikan komunikasi kepada

Akan tetapi pada kenyataannya gaya evaluasi tersebut terkadang dapat juga menyebabkan penurunan tingkat kepuasan kerja yang dirasakan oleh karyawan, karena tidak semua nilai –

Untuk menganalisa adanya pengaruh yang signifikan antara upah insentif, gaya kepemimpinan atasan dan komunikasi atasan bawahan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT..

Di dalam setiap organisasi, para karyawan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan, baik tujuan perusahaan maupun tujuan pribadinya, kemudian hal ini membentuk

Notosemito (1990) mengemukakan bahwa faktor yang dapat menimbulkan motivasi kerja karyawan adalah adanya suasana hubungan sosial yang menyenangkan dapat diwujudkan dengan

Kepuasan yang dirasakan oleh seorang karyawan atas hubungan dengan rekan kerja, baik dalam tim atau kelompok dapat saling bekerja sama untuk mencapai tujuan organisasi.. Kepuasan