• Tidak ada hasil yang ditemukan

REPOSITORY UNIVERSITAS MEDAN AREA: Tinjauan Penjatuhan Pidana Mati Terhadap Pelaku Pembunuhan Berencana Pasal 340 KUHP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "REPOSITORY UNIVERSITAS MEDAN AREA: Tinjauan Penjatuhan Pidana Mati Terhadap Pelaku Pembunuhan Berencana Pasal 340 KUHP"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

TINJAUAN PEN.JATUHA.N PlDANA MATI TERHADAP PELAKll PEMBUNUHAN BERENCANA PASAL 340 KUHP

Oleh:

SUSI HERIANl Br. GINTlNG

Pidana mati atau hukuman rnati adalah suatu hukurnan mati yang dijalankan oleh Algojo ditempat penggantungan dengan mempergunakan sebuah jerat leher terhukum dan rnenjatuhkan papan tempat orang itu berdiri yang mernbuat orang tersebut menjadi tergantung atau terjerat Jehemya, sedangkan pada masa sekarang hukuman mati ini dilakukan dengan ditembak sampai mati.

Dalam hal ini pembunuhan berencana dan pidana mati rnerupakan dua komponen permasalahan yang sangat erat kaitan. Dimana hal ini tampak dalam berbagai Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dipelbagai negara yang telah mengancam pembumihan berencana dengan ancaman pidana mati.

Justru karena itu, tidaklah mengherankan kalau ternyata sejarah pemidanaan di pelbagai bagian dunia mengungkapkan fakta dan data yang tidak sama mengenai permasalahan dan hubungan kedua komponen tersebut di alas.

Untuk itu kita dapal melihat sejarah hukum pidana pada masa lampau, mengungkapkan adanya sikap dan pendapat seolah-olah pidana mati ini merupakan obat yang paling mujarab terhadap kejahatan-kejahatan berat lainnya. Dan hal inipun kita dapat melihat bukan saja pada masa Jampau, akan tetapi pada masa sekarangpun

Pidana mati atau hukuman rnati adalah suatu hukurnan mati Algojo ditempat penggantungan dengan mempergunakan sebuah

dan rnenjatuhkan papan tempat orang itu berdiri yang mernbuat menjadi tergantung atau terjerat Jehemya, sedangkan pada

mati ini dilakukan dengan ditembak sampai mati.

Dalam hal ini pembunuhan berencana dan pidana mati permasalahan yang sangat erat kaitan. Dimana hal ini

Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dipelbagai negara yang mengancam pembumihan berencana dengan ancaman pidana mati.

Justru karena itu, tidaklah mengherankan kalau ternyata sejarah

UNIVERSITAS MEDAN AREA

(2)

masih ada yang mehhat pidana mati sebagai obat yang paling mujarab untuk kejahatan. Meskipun tidak dinyatakan secara ekplisit, sikap berbagai penguasa di pelbagai negara mencern1inkan hal demikian, sehingga dari hal tersebut di atas inilah menjadi pendorong penu1is untuk menuhs skripsi ini, karena .hal ini sangat menari bagi penuhs untuk dikembangkan.

Adapun sistematika dari penulisan skrilsi ini antara lain dimulai dengan

meninjau

masalah pemidanaan yang ditujukan terhadap

pe1aku tindak

pidana pembunuhan berencana yang dapat dilihat pada Bab IT dan selanjutnya pada Bab fl penutis melihat tindak pidana pembunuhan berencana sebagai salah satu kejahatan

yang dapat diancam dengan hukuman pidana mati.

Setelah penul.is membahas mengenai linjauan pernidanaan dan tindak pidana I

pembunuhan berencana, di mana antara keduanya dihubungkan clengan earn mem bahas mengenai ha1-ha1 yang dapat menimbutkan suatu pandangan yang dapat untuk dimengerti, yaitu pidana mati dalarn ha! usaha rnencapai tujuan pemidanaan.

Kemudian pada Bab V penulis membuat bernpa kesirnpu1an dan saran, yang dapat dinyatakan bahwa penjatuhan pidana mati pada pelaku pembunuhan berencana sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang merupakan surnber dari segala surnber hukurn yang ber1aku dan juga didalam KUHP kita sekarang ini.

Dan bukan hanya didalam Pancasila dan UUD 1945 saja pidana mati ini akan tetapi di dalam ajaran agarna Islam khususnya juga merupakan suatu hukurnan yang hams dilaksanakan terkecuali ada kemaafan dari keluarga si korban atau yang dirugikan.

11

masalah pemidanaan yang ditujukan terhadap

pe1aku

pembunuhan berencana yang dapat dilihat pada Bab IT dan selanjutnya melihat tindak pidana pembunuhan berencana sebagai salah

diancam dengan hukuman pidana mati.

Setelah penul.is membahas mengenai linjauan pernidanaan dan I

pembunuhan berencana, di mana antara keduanya dihubungkan clengan mengenai ha1-ha1 yang dapat menimbutkan suatu pandangan yang

yaitu pidana mati dalarn ha! usaha rnencapai tujuan pemidanaan.

Kemudian pada Bab V penulis membuat bernpa kesirnpu1an dan dinyatakan bahwa penjatuhan pidana mati pada pelaku pembunuhan

UNIVERSITAS MEDAN AREA

(3)

Hal ini dapat kita lihat di dalam Al - Qur'an surah Al - Baqarah ayat 178 yang disebut dengan hukum Qishaash.

Oleh karena itu sesuai dengan kesimpulan di atas, maka penulis menyarankan agar penjatuhan pidana mati ini tetap untuk dipertahankan agar didalam KUHP Nasional kita yang lagi dipersiapkan agar para pelaku kejahatan dapat untuk mengurungkan ataupun berpikir-pikir untuk melaksanakan niatnya.

Ill

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) Penerapan hukum pidana terhadap tindak pidana pembunuhan yang menyebabkan kematian yang dilakukan oleh anak

Berdasarkan hal-hal diatas, rumusan masalah yang timbul adalah mengapa hakim menjatuhkan pidana maksimal terhadap anak yang melakukan tindak pidana pembunuhan berencana

Adapun tindak pidana pembunuhan sengaja yang diatur dalam KUHP antara lain, pembunuhan dalam bentuk pokok, pembunuhan yang diikuti, didahului atau disertai dengan tindak pidana

Perkara terhadap Ari Purnomo dalam tindak pidana pembunuhan berencana disertai pemerkosaan terhadap anak telah diputuskan oleh Majelis Hakim Pengadilan

Perlindungan Hukum Terhadap Saksi Dalam Tindak Pidana Pembunuhan. Berencana belum pernah

Pertimbangan Hakim dalam Menjatuhkan Pidana Penjara Seumur Hidup terhadap Pelaku Tindak Pidana Pembunuhan Berencana , Jurnal Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya

judul:“FUNGSI SIDIK JARI PELAKU TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN BERENCANA DI KEPOLISIANRESORT SIDOARJO” dalam rangka memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum

Pertanggungjawaban pidana terhadap pelaku tindak pidana pembunuhan berencana pada Studi Putusan Nomor 172/Pid.B/2020/PN Gns, kepada terdakwa Mulyadi bin Jainuri