RESPON SISWA YANG MEMILIKI GAYA BELAJAR VISUAL TERHADAP PELAKSANAAN METODE KONVENSIONAL
DALAM PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DI SMAN 2 LEMBANG JAYA KABUPATEN SOLOK
Welma Yanti1, Darmairal Rahmad2, Irwan2
1Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat
2Dosen Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected]
ABSTRACT
This study aims to analyze the response rate of students who have a visual learning style to the implementation of conventional methods in learning Sociology of SMAN 2 Lembang Jaya. The type of this research is descriptive statistical research. Population in this research is all student of class X and XI IPS SMAN 2 Lembang Jaya Lesson Year 2016/2017 which amounted 52 people.
Sampling using total sampling technique total sample amounted to 33 student.
The instruments used for the study were observed. In order to test the normality of the data, it was used the Kolmogrov Smirnov-one sample test and to test the homogeneity of the levene test and to test the difference between the response of the students who have visual learning style to the conventional method applying the t-test. The result of data analysis shows that overall based on the result of average percentage of student's response is still low and student's response when using conventional method with normality test that is on student of X class of abnormal normality test result, and at normal normality tested hail, whereas in class XI when using the method of deafamah to students who have visual learning style normality test results are not normal, when using the method of discussion of normality test results normal. Homogeneity test between conventional method in class X homogeneous test result and so on class XI homogeneous homogeneity test result, so student response when using conventional method is the same in both class X and class XI. After a different test between conventional methods in class X and XI using t-test the results of his analysis showed no difference in student responses when using conventional methods class X and XI and between lecture method in class X and lecture in class XI and discussion in class X and discussion at class XI uses t-test where the test results show that there is no difference between the responses of students who have visual learning styles when using conventional methods.
Keywords: Response, Learning Style and Method of Learning.
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam kehidupan manusia, karena
dimanapun dan kapanpun didunia terdapat pendidikan. Pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha manusia untuk memanusiakan
manusia itu sendiri, yaitu untuk membudayakan manusia (Syafril &
Zen, 2012:36). Hal ini juga dikemukakan oleh Triwiyanto (2014:
113) bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, aklak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan Negara.
Dapat pula dikatakan bahwa pendidikan merupakan suatu tindakan yang memungkinkan terjadinya belajar dan perkembangan menuju kearah kedewasaan. Belajar adalah proses dimana suatu organisme berubah prilakunya akibat dari pengalaman. Bila terjadi proses belajar bersama itu pula terjadi proses mengajar. Pada saat proses belajar setiap individu memiliki cara yang berbeda-beda. Ada yang belajar dengan cara mendengarkan, ada yang belajar dengan cara membaca, dan ada pula yang belajar dengan cara
menemukan. Cara belajar siswa yang beragam tersebut dikenal sebagai gaya belajar. Menurut Fleming dan Mills (dalam Bukit, 2015:85), gaya belajar merupakan kecenderungan siswa untuk mengadaptasi strategi tertentu dalam belajarnya sebagai bentuk tanggung jawabnya untuk mendapatkan satu pendekatan belajar yang sesuai dengan tuntutan belajar dikelas atau sekolah maupun tuntutan dari mata pelajaran.
Rose & Nicholl (Bukit, 2015:86) terdapat tiga macam gaya belajar diantaranya:
1. Visual. Belajar melalui melihat sesuatu.
2. Auditori. Belajar melalui mendengar sesuatu.
3. Kinestetik. Belajar melalui aktivitas fisik dan keterlibatan langsung
Semua kita dalam beberapa hal memanfaatkan ketiga gaya belajar tersebut. Tapi, kebanyakan orang lebih menunjukkan kecendrungan pada satu gaya belajar tertentu dibandingkan dua gaya belajar lainnya. Berikut kecenderungan gaya belajar yang dimiliki oleh siswa kelas X dan XI IIS SMA N 2
Lembang Jaya Kabupaten Solok yang diperoleh dari hasil observasi selama penulis melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) tahun ajaran 2016/2017 yang dilaksanakan dari 25 juli 2016 sampai 17 desember 2016.
Tabel 1 Gaya Belajar Siswa Kelas X dan XI IIS SMA N 2 Lembang
Jaya
Nono Gaya
belajar
Jumlah Siswa X
IIS
Jumlah Siswa XI IIS
1 Visual 14 19
2 Auditori 7 6
3 Kinestetik 5 4
Jumlah 26 29
Sumber: Hasil Observasi Peneliti Tahun 2016
Berdasarkan Tabel 1, terlihat gaya belajar visual mendominasi.
Hal itu dikarenakan hampir semua siswa menemukan kenyamanan belajar dengan cara melihat. Mereka lebih tertarik ketika diperlihatkan gambar, peta konsep, dan ilustrasi visual lainnya.
Namun berdasarkan hasil wawancara penulis pada hari senin 6 Februari 2017 dengan guru yang mengajar mata pelajaran Sosiologi di SMAN 2 Lembang Jaya Kabupaten
Solok ketika dalam proses belajar mengajar guru lebih sering menggunakan metode pembelajaran diskusi kelompok dan ceramah atau disebut juga dengan metode konvensional, dimana pada saat pelaksanaan metode diskusi kelompok dan ceramah dalam proses pembelajaran yang berperan penting adalah pendengaran, dan keterampilan berbicara. Namun berdasarkan observasi awal yang penulis lakukan di SMAN 2 Lembang Jaya Kabupaten Solok dimana siswa kelas X dan XI IIS lebih banyak memiliki kecenderungan gaya belajar visual, bagi siswa yang bergaya belajar visual yang memegang peran penting adalah mata atau penglihatan (visual), jadi dengan adanya perbedaan antara metode yang dilaksanakan oleh guru yang mengajar mata pelajaran sosiologi di SMAN 2 Lembang Jaya Kabupaten Solok dengan gaya belajar yang dimiliki oleh siswa maka untuk itu penulis tertarik untuk menelaah lebih dalam bagaimana Respon Siswa Yang Memiliki Gaya Belaja.r Visual Terhadap Pelaksanaan Metode
Konvensional Dalam Pembelajaran Sosiologi di SMAN 2 Lembang Jaya Kabupaten Solok.
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: bagaimana tingkat respon siswa yang memiliki gaya belajar visual terhadap pelaksanaan metode konvensional dalam pembelajaran sosiologi di SMAN 2 Lembang Jaya Kabupaten Solok?
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat respon siswa yang memiliki gaya belajar visual terhadap pelaksanaan metode konvensional dalam pembelajaran sosiologi di SMAN 2 Lembang Jaya Kabupaten Solok.
METODE PENELITIAN
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan penelitian kuantitatif dengan tipe penelitian statistik deskripstif.
Teknik . adapun populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X dan XI IIS SMAN 2 Lembang Jaya Kabupaten Solok pada tahun ajaran 2017/2018 yang berjumlah 52 orang siswa. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
total sampling yang berjum;ah 33 orang yaitu seluruh siswa kelas X dan XI IIS yang memiliki gaya belajar visual. Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh langsung dari hasil pengamatan atau observasi. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data siswa Kelas X dan XI IIS SMA Negeri 2 Lembang Jaya yang diperoleh dari arsip Tata Usaha SMA Negeri 2 Lembang Jaya Kabupaten Solok.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan taknik pengumpulan data observasi. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berkaitan dangan respon siswa yang memiliki kecendrungan gaya belajar visual terhadap metode ceramah, jadi disini akan diterapkan kedua metode tersebut dalam waktu yang berbeda dan nantinya akan dilihat bagaimana respon siswa yang memiliki kecendrungan gaya belajar visual adapun yang akan diamati yaitu respon siswa yang memiliki kecendrungan gaya belajar visual saat menggunakan metode ceramah yaitu apakah siswa tersebut
memperhatikan, bertanya dan menyimpulkan pelajaran yang sedang berlangsung. Teknik dengan menggunakan lembaran pengamatan ini dilakukan dengan menggunakan format yang mudah diisi dan mudah pula di analisis.
Unit analisis dalam penelitian ini adalah kelompok. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif serta melakuakan uji normalitas, homogenitas dan Uji beda respon siswa yang memiliki gaya belajar visual terhadap pelaksaan metode ceramah dan diskusi pada kelas X dan XI menggunakan uji t´.
HASIL DAN PEMBAHASAN Dengan memperlihatkan hasil analisis data dan pembahasan yang berkaitan dengan rumusan masalah dalam penelitian ini, maka didapatkan kesimpulan hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2 Data Hasil Observasi Respon Siswa Yang Memiliki Gaya
Belajar Visual Pada Saat Dilaksanakan Metode Ceramah
dan diskusi
N o
Akti- fitas
Pengamata n Ceramah
N=33
Pengamat an Diskusi
N=33 Jum-
Lah
% Jum- Lah
%
2 .
Memper- hatikan
26 79
%
28 85
%
T T
4 .
Bertanya 7 21
%
19 56
%
R C
T 5 Menyim-
pulkan
9 27
%
10 30
%
R R
Sumber: Data Primer Tahun 2017 (Diolah)
Berdasarkan Tabel 2, pada pengamatan respon siswa selama kegiatan pembelajaran dianalisis dengan menggunakan analisis presentase (%) yaitu dengan cara sebagai berikut:
P %
Setelah itu melakukan interpretasi rata-rata skor observasi dengan menggunakan skala Likert yang dimodifikasi dari Riduwan (Misliani, 2013:4) :
Angka 0% - 20% = rendah sekali
Angka 21% - 40% = rendah
Angka 41% - 60% = cukup tinggi
Angka 61% - 80% = tinggi Angka 81%-100% = sangat tinggi
Seseuai dengan rumus yang digunakan pada pengamatan respon siswa pada saat proses pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah yaitu untuk indikator memperhatikan terdapat 26 siswa (79%) dalam kategori tinggi, pada indikator bertanya terdapat 7 siswa (21%) dalam kategori rendah, dan pada indikator menyimpulkan terdapat 9 siswa (27%) dalam kategori rendah. Sedangakan respon siswa pada saat pelaksanaan metode diskusi dalam pembelajaran sosiologi yaitu untuk indikator memperhatikan terdapat 25 siswa (78%) dalam kategori tinggi, pada indikator bertanya terdapat 19 siswa (56%) dalam indikator cukup tinggi dan pada indikator menyimpukan terdapat 10 siswa (30%) dalam indikator rendah. Jadi respon siswa yang paling tinggi presentasenya
adalah pada indikator
memperhatiakan sedangkan indikator
bertanya dan menyimpulkan masih rendah.
Berdasarkan perhitungan distribusi skor hasil pengamatan respon siswa didapatkan rata-rata (mean), nilai tengah (median), nilai yang sering muncul (modus), standar deviasi, nilai tertinggi dan nilai terendah dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3 Statistik Deskriptif Data Respon Siswa Yang Memiliki Gaya
Belajar Visual Terhadap Pelaksaan Metode Ceramah
No Item Statistik Nilai
1. Rata-rata 1,48
2. Median 1,00
3. Modus 1,00
4. Standar deviasi ,833
5. Varians ,695
6. Skor maksimum 3,00 7. Skor minimum 1,00
Diolah menggunakan aplikasi SPPS versi 16
Dari Tabel 3 dapat dilihat bahwa rata-rata (mean) data respon siswa yang memiliki gaya belajar visual terhadap pelaksaan metode ceramah adalah 1,48, sedangakan median 1,00 dan modus 1,00, dari ra ta-rata diperoleh standar deviasinya yaitu ,833. Di dalam data respon siswa yang memiliki gaya belajar visual terhadap pelaksaan metode
ceramah terdapat skor maksim um 3 dan skor minimum 1.
Adapun distribusi frekuensi data respon siswa yang memiliki gaya belajar visual terhadap pelaksaan metode ceramah dengan menggunakan rumus Sturgess yaitu :
Tabel 4 Distribusi Frekuensi Skor Data Respon Siswa Yang Memiliki
Gaya Belajar Visual Terhadap Pelaksaan Metode Ceramah
No. Kelas Interval
Frekuensi Absolut
Frekuensi Relatif
(%)
1. 0,5 – 1 24 72,7
2. 1,5 – 2 7 21.2
3. 2,5 – 3 2 6
Jumlah 33 100
Berdasarkan Tabel hasil penelitian dapat dijelaskan, pada interval terendah 0,5 - 1 tedapar 24 orang siswa (72,7%), pada interval 1,5 – 2 terdapat 7 orang siswa (21,2%) dan pada interval 2,5 – 3 terdapat 2 orang siswa (6%).
Berdasarkan hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa respon siswa yang memiliki gaya belajar visual terhadap pelaksaan metode ceramah di SMA 2 Lembang Jaya dalam penelitian ini memiliki respon yang cukup rendah dimana frekuensi tertinggi yaitu 24 orang siswa terdapat pada interval terendah.
Deskripsi Statistik Data Respon Siswa Yang Memiliki Gaya Belajar Visual Terhadap Pelaksaan Metode Diskusi dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5 Statistik Deskriptif Data Respon
Siswa Yang Memiliki Gaya Belajar Visual Terhadap
Pelaksaan Metode Diskusi
No Item Statistik Nilai
1. Rata-rata 1,78
2. Median 2,00
3. Modus 1,00
4. Standar deviasi ,819
5. Varians ,672
6. Skor maksimum 3,00
7. Skor minimum 1,00
Dari Tabel 5 dapat dilihat bahwa rata-rata (mean) data respon siswa yang memiliki gaya belajar visual terhadap pelaksaan metode diskusi adalah 1,78, sedangakan median 2,00 dan modus 1,00, dari rata-rata diperoleh standar deviasinya yaitu ,819. Di dalam data respon siswa yang memiliki gaya belajar visual terhadap pelaksaan metode diskuso terdapat skor maksimum 3 dan skor minimum 1.
Adapun distribusi frekuensi data respon siswa yang memiliki gaya belajar visual terhadap pelaksaan
metode diskusi dengan menggunakan rumus Sturgess yaitu:
Tabel 6 Distribusi Frekuensi Skor Data Respon Siswa Yang Memiliki
Gaya Belajar Visual Terhadap Pelaksaan Metode Diskusi
No. Kelas Interval
Frekuensi Absolut
Frekuensi Relatif
(%)
1. 0,5 – 1 15 45,4
2. 1,5 – 2 10 30,3
3. 2,5 – 3 8 24,2
Jumlah 33 100
Sumber: data primer tahun 2017 (diolah)
Berdasarkan Tabel 6 hasil penelitian dapat dijelaskan, pada interval terendah 0,5 - 1 tedapar 15 orang siswa (45,4%), pada interval 1,5 – 2 terdapat 8 orang siswa (30,3) dan pada interval 2,5 – 3 terdapat 8 orang siswa (24,2). Berdasarkan hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa respon siswa yang memiliki gaya belajar visual terhadap pelaksaan metode ceramah di SMA 2 Lembang Jaya dalam penelitian ini memiliki respon yang cukup rendah dimana frekuensi tertinggi yaitu 15 orang siswa terdapat pada interval terendah
Berdasarkan penghitungan data hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan respon
siswa yang memiliki gaya belajar visual terhadap pelaksanaan metode konvensional di SMAN 2 Lembang Jaya Kabupaten Solok, pada masing- masing pengamatan ternyata respon siswa yang memiliki gaya belajar visual masih dikatakan masih rendah.
Dengan menggunakan metode konvensional dalam proses belajar mengajar siswa belum bisa termotivasi untuk mengikuti pembelajaran dengan baik, pemilihan metode yang kurang tepat yang tidak sesuai dengan gaya belajar yang dimiliki siswa membuat siswa pasif saat proses pembelajaran berlangsung. Supaya siswa bisa mengikuti pembelajaran dengan baik maka guru harus menyesuaikan metode yang digunakan pada saat proses pembelajaran dengan gaya belajar siswa. Sesuai dengan teori behaviorisme yang dikemukakan oleh Edward Lee Thorndike, yang mana bahwa belajar merupakan peristiwa terbentuknya asosiasi- asosiasi antara peristiwa-peristiwa yang disebut stimulus (S) dengan respons (R). Stimulus adalah apa saja yang diberikan oleh guru saat belajar menggunakan metode ceramah dan
metode diskusi, sedangkan respon adalah tanggapan atau reaksi yang diberikan oleh siswa terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut.
Dalam proses pembelajaran dengan metode ceramah, dimana berdasarkan hal yang dikemukakan oleh Mudlofir (2016:106) bahwa Metode ceramah merupakan sebuah metode mengajar dimana guru menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah peserta didik, dimana pada umumnya peserta didik mengikuti pembelajaran secara pasif. Hal ini juga sudah dirasakan siswa yang memiliki gaya belajar visual saat proses pembelajaran berlangsung saat mengguanakan metode ceramah, ketika menggunakan metode ceramah siswa pasif, diam dan sedikit bertanya. Pada metode ini hal yang paling utama dibutuhkan adalah pendengaran sedangkan siswa visual lebih mengandalkan penglihatan, sesuai dengan yang di kemukan oleh Bandler dkk (Bukit, 2015:86) bahwa
“Bagi siswa yang bergaya belajar visual, yang memegang peran
penting adalah mata atau penglihatan”.
Pada pengamatan respon siswa yang memiliki gaya belajar visual dalam proses pembelajaran sosiologi dengan metode diskusi juga masih kurang baik. berdasarkan pendapat Hamdayama (2016:102) metode diskusi merupakan kegiatan tukar menukar informasi, pendapat, dan unsur-unsur pengalaman secara teratur. Dimana pada saat menggunakan metode diskusi ini hal yang utama dibutuhkan adalah komunikasi yang lancar sedangakan siswa yang memiliki gaya belajar visual dalam hal komunikasi cendrung berbicara cepat tetapi mungkin agak pendiam dalam kelas dan tidak menyukai diskusi.
Untuk uji normalitas, homogenitas dan uji beda dapat dilihat pada tabel 7.
Table 7 Uji Respon Siswa Yang Memeiliki Gaya Belajar Visual Terhadap Pelaksanaan Metode
Konvensional Dalam Pembelajaran Sosiologi Di SMAN 2 Lembang Jaya Kab.
Solok
Uji
N=14 N=19
Saya Cera rat
mah Dis kus i
Cer am ah
Dis kus i
Nor mal itas Kol mo gro v Smi
rno v
α=
0,05 sig.=
0.008 Sig.<
α Tidak norm
al α=
0,05 sig.
= 0,13
4 Sig.
> α Nor mal
α=
0,05 sig.
= 0.00
1 Sig.
< α Tid
ak nor mal
α=
0,05 sig.
= 0,14
4 Sig.
> α Nor mal
Norm al Sig.>
α Tidak
norm al Sig.<
α
Ho mo geni
tas Uji Lev ene
sig.= 0,741 α= 0,05 Sig.> α Homogen
sig.=0,637 α = 0,05 Sig.> α Homogen
Hom ogen Sig.>
α Tidak homo
gen Sig.<
α
Uji t´
thitung = - 0,6072 talpha
2,167 thitung < talpha
Tidak Ada Perbedaan
thitung = - 1,4596 talpha
2,1008 thitung < talpha
Tidak Ada Perbedaan
Ada Perbe daan thitung
> talpha
Tidak ada perbe daan thitung
< talpha
Uji t´
C-C
thitung = 0,491119 talpha
2,1422 thitung < talpha
Tidak Ada Perbedaan
Ada Perbe daan thitung
> talpha
Tidak ada perbe
daan thitung
< talpha
Uji t´
D- D
thitung = -0,004847 talpha
0,31820908 thitung < talpha
Tidak Ada Perbedaan
Ada Perbe daan thitung
> talpha
Tidak ada perbe
daan thitung
< talpha
Berdasarkan table 7 Bahwa berdasarkan uji nomalitas Kolmogrov Smirnov satu sample bahwa saat menggunaakan metode ceamah terhadap siswa yang memiliki gaya belajar visual yakni pada siswa kelas X hasil uji normalitasnya tidak normal, dan pada dikusi hail uji normalitasnya normal, sedangkan pada kelas XI saat menggunakan metode ceamah terhadap siswa yang memiliki gaya belajar visual hasil uji normalitasnya tidak normal, pada saat menggunakan metode diskusi hasil uji normalitasnya normal. Uji homogenitas antara metode ceramah dan diskusi di kelas X hasil ujinya homogen dan begitu juga pada kelas XI hasil uji homogenitasnya homogen, jadi respon siswa saat menggunakan metode ceramah dan diskusi adalah sama baik dikelas X
maupun dikelas XI. Setelah dilakukan uji beda antara metode ceramah dan diskusi dikelas X dan XI menggunakan uji t´ hasil analisisnya menunjukkan tidak ada perbedaan respon siswa saat menggunakan metode ceramah dan diskusi dikelas X dan XI dan antara metode ceramah di kelas X dan ceramah di kelas XI serta diskusi dikelas X dan diskusi di kelas XI menggunakan uji t´ dimana hasil ujinya menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara respon siswa yang memiliki gaya belajar visual ketika menggunakan metode ceramah dan diskusi.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa respon siswa yang memiliki gaya belajar visual terhadap pelaksanaan metode ceramah dalam pembelajaran sosiologi di SMA N 2 Lembang Jaya Kabupaten Solok tergolong masih rendah, baik pada metode ceramah mupun diskusi. Respon siswa yang paling tinggi presentasenya adalah pada indikator memperhatiakan sedangkan indikator bertanya dan menyimpulkan masih rendah dimana
pada indikator memperhatikan terdapat 26 siswa, pada indikiator bertanya terdapat 7 siswa, dan pada indikator menyimpulkan terdapat 9 siswa. Sedangakan respon siswa pada saat pelaksanaan metode diskusi dalam pembelajaran sosiologi yaitu untuk indikator memperhatikan terdapat 25 siswa, pada indikator bertanya terdapat 19 siswa dan pada indikator menyimpukan terdapat 10 siswa.
Berdasarkan hasil analisis bahwa tidak terdapat perbedaan antara respon siswa saat menggunakan metode ceramah dan respon siswa saat menggunakan metode diskusi, jadi siswa yang memeilikigaya belajar visual seharusnya pada saat proses pembelajaran guru menyesuaikan metode yang digunakan dengan gaya belajar yang dimiliki oleh siswanya.
DAFTAR PUSTAKA
Bukit, Sriwati dan Istarani. 2015.
Kecerdasan Dan Gaya Belajar. Medan: Larispa Indonesia.
Syahril Dan Zelhendri Zen. 2012.
Pengantar Pendidikan.
Padang: Sukabina Press.
Triwiyanto, Teguh. 2014. Pengantar Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara.
Bukit, Sriwati dan Istarani. 2015.
Kecerdasan Dan Gaya Belajar. Medan: Larispa Indonesia.
Hamdayama, Jumanta. 2016.
Metodologi Pengajaran.
Jakarta: Bumi Aksara.
Mudlofir, Ali Dan Evi Fatimatur Rusydiyah. 2016. Desain Pembelajaran Inovatif.
Jakarta: Grafindo Persada.