• Tidak ada hasil yang ditemukan

responsivitas pelayanan pengaduan masyarakat di

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "responsivitas pelayanan pengaduan masyarakat di"

Copied!
114
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu yang membahas tema daya tanggap pelayanan publik sejalan dengan penelitian ini sebagai berikut :. Herdiani, 2015) dengan judul penelitian Responsivitas Pelayanan Publik (Studi Kasus Pelayanan Kesehatan Rawat Inap RS Sayang Rakyat Kota Makassar). Selain itu teorinya sama namun dalam penelitian ini tidak semua poinnya berangkat dari teori.

Yang membedakan penelitian ini dengan penelitian yang telah dilakukan (Prasetya et al., 2013) adalah terletak pada titik fokus penelitiannya yaitu Pengelolaan Pengaduan Masyarakat Dalam Konteks Pelayanan Publik (Studi Pada Pelayanan Komunikasi dan Informatika) sedangkan penulis fokus pada daya tanggap layanan pengaduan masyarakat di Kantor Polres Kabupaten Jeneponto.

Konsep dan Teori Pelayanan Publik

Pelayanan publik dapat diartikan sebagai pemberian pelayanan atau kebutuhan masyarakat yang berkepentingan terhadap organisasi sesuai dengan aturan dasar dan prosedur yang telah ditetapkan. Berdasarkan uraian definisi di atas, pelayanan publik dapat diartikan sebagai pemberian pelayanan kepada masyarakat yang memilikinya. Pelayanan publik diselenggarakan dalam berbagai kegiatan yang terbuka, tenang, sederhana, akurat, lengkap, dan terjangkau.

Proses dan produk pelayanan publik harus mampu memberikan kepastian hukum dan rasa aman kepada penerima layanan.

Konsep dan Teori Responsivitas

Responsifnya pelayanan publik terlihat dari kecepatan dan ketepatan dalam mengenali kebutuhan masyarakat dan memberikan solusi kepada masyarakat. Setiap penyedia layanan harus memberikan akses kepada masyarakat agar dapat menyampaikan keluhannya dan mencari solusi terbaik. Kinerja pelayanan yang benar menentukan penilaian masyarakat terhadap baik buruknya pelayanan yang diberikan.

Setiap penyedia layanan harus mampu memberikan akses yang baik kepada masyarakat agar dapat menyampaikan keluhannya sehingga dapat ditemukan solusi atau jalan terbaik.

Konsep dan Teori Pengaduan Masyarakat

Salah satu sektor yang perlu diprioritaskan adalah pengaduan masyarakat di sektor publik. “SPKT bertugas memberikan pelayanan kepolisian secara terpadu mengenai laporan atau pengaduan masyarakat, pendampingan, pendampingan dan pemberian pelayanan informasi yang baik.” 6) “Setelah menerima laporan dan pengaduan, penyidik ​​atau penyidik ​​wajib memberikan surat penerimaan laporan atau pengaduan kepada yang bersangkutan.”

7) “Aplikasi Pelayanan Kepolisian 110 merupakan sistem yang digunakan untuk menerima dan memproses Laporan/Pengaduan permasalahan masyarakat melalui fasilitas nomor telepon 110.”

Kerangka Pikir

Hipotesis Penelitian

Definisi Operasional

Keakuratan waktu tunggu yang diberikan kepada masyarakat yang berarti pemberian batasan waktu menunggu pelayanan sebelum dilayani adalah kurang lebih 5 menit pada bagian SPKT ruang tunggu yang akan dilayani terkait dengan pengaduan yang dilaporkan. B. Berkenaan dengan No. 12 Tahun 2009 lebih lanjut mengatur batas waktu proses penanganan perkara, batas waktu penyelesaian perkara dihitung sejak diterimanya perintah penyidikan, antara lain: .. a) 120 hari untuk penyidikan perkara yang sangat sulit. . Menghargai prosedur yang dilakukan Polres Jenepont dalam pelayanan kepada masyarakat, artinya pelayanan harus sesuai dengan aturan tata tertib.

METODE PENELITIAN

  • Waktu dan Tempat Penelitian
  • Jenis dan Tipe Penelitian
  • Populasi dan Sampel
  • Teknik Pngumpulan Data
  • Teknik Analisis Data
  • Teknik Pengabsahan Data

Berikut ini penulis sajikan tanggapan responden terhadap kesantunan petugas Polres Jeneponto terhadap masyarakat sebagai berikut. Di bawah ini penulis sajikan tanggapan responden terhadap keadilan aparat Polres Jeneponto terhadap masyarakat sebagai berikut. Sedangkan instrumen kedua terkait keikhlasan petugas Polres Jeneponto memperoleh nilai rata-rata 3,78.

Dari data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa ketepatan waktu petugas Polres Jeneponto dalam menunggu masyarakat cukup baik dengan rata-rata skor 3,61. Berikut ini penulis sajikan tanggapan responden mengenai ketepatan waktu proses aparat Polres Jeneponto dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat sebagai berikut. Dari data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa ketepatan waktu proses aparat Polres Jeneponto terhadap masyarakat cukup baik dengan rata-rata skor 3,33.

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa petugas Polres Jeneponto melakukan pelayanan pengaduan dengan tepat waktu. Artinya di sini kita melihat tingkat keramahan petugas Polres Jeneponto dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang menyampaikan pengaduan. Artinya di sini kita melihat tingkat kesopanan petugas Polres Jeneponto dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang menyampaikan pengaduan.

Artinya di sini kita melihat tingkat kejelasan ucapan aparat Polres Jeneponto dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang mengajukan pengaduan. Artinya, kita melihat tingkat kesungguhan aparat Polres Jeneponto dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang mengajukan pengaduan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Lokasi Penelitian

Kabupaten Jeneponto juga mempunyai potensi pohon palem dalam jumlah besar yang tersebar di seluruh kecamatan. a) Topografi. Curah hujan di Kabupaten Jeneponto secara umum tidak merata sehingga menyebabkan wilayah basah dan semi kering. Arteri utama merupakan penghubung antara Kabupaten Jeneponto dengan daerah-daerah di Sulawesi Selatan.

Mengelola dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada secara profesional, kompeten, transparan dan akuntabel untuk menunjang kegiatan operasional Polres Jeneponto. Menciptakan situasi keamanan dan jaminan sosial yang kondusif di wilayah hukum Polres Jeneponto dengan menerapkan hukum secara transparan, tidak diskriminatif, menjaga supremasi hukum, hak asasi manusia, bebas korupsi, bermartabat dan dapat diandalkan, serta memberikan perlindungan, pengayoman. dan pelayanan dengan mudah dan responsif. Memberikan pelayanan prima kepada masyarakat yang memerlukan pelayanan seperti pelayanan penerbitan SIM, STNK, BPKB, TNKB, SKCK, pelayanan keamanan, keselamatan, ketertiban, kelancaran arus angkutan dan lalu lintas barang serta pelayanan lainnya di Polres Jeneponto.

Meningkatkan kerjasama dengan instansi terkait dan seluruh komponen masyarakat dalam upaya menciptakan situasi keamanan dan jaminan sosial yang kondusif serta terjalinnya hubungan yang harmonis antara Polres Jeneponto dengan instansi lain dan masyarakat. Mewujudkan perubahan pola pikir dan budaya personel Polres Jeneponto dengan memperkuat pelaksanaan Program Reformasi Birokrasi Polri (RBP); Terwujudnya Polres Jeneponto yang mampu melindungi seluruh lapisan masyarakat di Kabupaten Jeneponto dan memberikan rasa aman, nyaman, tertib dan tenteram dalam menjalankan segala aktivitasnya sehari-hari dengan berorientasi pada kearifan lokal Sipakatau, Sipakalabbiri dan Sipakainga. ;

Prasarana untuk memenuhi kebutuhan minimal Alpakam dan Almatsus Polres Jeneponto secara bertahap sesuai tugas dan fungsi Organisasi Polri. Penguatan sistem pengawasan yang efektif dan handal untuk mendorong penguatan reformasi birokrasi di Polres Jeneponto.

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Polres Jeneponto
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Polres Jeneponto

Deskripsi Responden

Tabel di atas menjelaskan bahwa dari 63 responden, 23 responden atau 63,89% berjenis kelamin perempuan dan 13 responden atau 36,11% berjenis kelamin laki-laki. Sebaran responden dalam penelitian ini dapat dijelaskan berdasarkan tingkat pendidikan dan hasil yang diperoleh dapat dilihat sebagai berikut. Instrumen penelitian dikatakan valid apabila nilai r hitung (nilai korelasi Pearson) > r tabel (nilai r tabel untuk 36 responden = 0,25). Dikatakan sah pula jika nilai hitung r (Sig.

Tabel diatas dijelaskan bahwa dari 36 orang responden terdapat 6  orang atau 16,67% bekerja sebagai Petani, 10 atau 27,78%  sebagai PNS, 6  atau 16,67% berpfofesi sebagai Wiraswasta, IRT sebanyak 7 atau 19,44%,  terdapat  1  orang  atau  2,78%  sebagai  Pr
Tabel diatas dijelaskan bahwa dari 36 orang responden terdapat 6 orang atau 16,67% bekerja sebagai Petani, 10 atau 27,78% sebagai PNS, 6 atau 16,67% berpfofesi sebagai Wiraswasta, IRT sebanyak 7 atau 19,44%, terdapat 1 orang atau 2,78% sebagai Pr

Hasil Penelitian

Hasil penelitian menunjukkan rata-rata skor sebesar 3,61% yang menunjukkan bahwa derajat keramahan aparat Polres Jeneponto terhadap masyarakat ditinjau dari indikator kemampuan aparat Polres Jeneponto dalam merespon masyarakat berada pada kategori cukup baik. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kesopanan aparat Polres Jeneponto terhadap masyarakat ditinjau dari indikator kemampuan menyikapi masyarakat termasuk dalam kategori cukup baik, karena sesuai dengan pengamatan dan reaksi responden. Dari data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa kejelasan ucapan petugas Polres Jeneponto kepada masyarakat cukup baik dengan rata-rata skor 3,44.

Sedangkan instrumen keempat terkait kejelasan bicara anggota Polres Jeneponto memperoleh nilai rata-rata sebesar 3,44. Berdasarkan data pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa indikator kemampuan tanggap masyarakat di Polres Jeneponto memperoleh skor rata-rata sebesar 3,56 dan termasuk dalam kategori cukup baik. Hal ini menggambarkan bahwa aparat Polres Jeneponto secara umum mempunyai kemampuan respon yang cukup baik dengan memperhatikan instrumen seperti kebaikan, sopan santun, keadilan dan kejelasan berbicara.

Kecepatan pelayanan tersebut merupakan kecermatan dan keikhlasan petugas Polres Jenepont dalam menanggapi pertanyaan atau keluhan masyarakat. Berikut ini penulis sajikan tanggapan responden terhadap kejujuran petugas Polsek Jenepont dalam menanggapi pertanyaan atau keluhan masyarakat, sebagai berikut. Dari data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa keikhlasan aparat Polres Jenepont terhadap masyarakat cukup tulus dengan rata-rata skor 3,78.

Hal ini menggambarkan bahwa petugas Polres Jeneponto secara umum memberikan pelayanan dengan cepat, dalam kategori baik, dengan memperhatikan berbagai instrumen seperti kewaspadaan dan keikhlasan. Hasil analisis deskriptif daya tanggap layanan pengaduan masyarakat di Polres Jeneponto dengan indikator pemberian pelayanan sudah tepat, untuk instrumen pertama terkait kesesuaian prosedur diperoleh nilai mean sebesar 3,58.

Tabel diatas dijelaskan bahwa dari 36 responden terdapat 16 orang  responden  atau  44,44%  yang  menjawab  tepat  waktu,  dan  11  orang  responden  atau  30,56%  menjawab  cuku  tepat  waktu,    5  orang  responden  atau  13,89 % menjawab sangat tepat wa
Tabel diatas dijelaskan bahwa dari 36 responden terdapat 16 orang responden atau 44,44% yang menjawab tepat waktu, dan 11 orang responden atau 30,56% menjawab cuku tepat waktu, 5 orang responden atau 13,89 % menjawab sangat tepat wa

Pembahasan

Hal ini menggambarkan bahwa aparat Polres Jeneponto secara umum telah melakukan pelayanan dengan baik dengan kategori cukup baik dengan memperhatikan beberapa instrumen seperti ketepatan prosedur dan ketepatan biaya, walaupun masih terdapat hal-hal yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan dari segi biaya kepada masyarakat. Kewaspadaan dan keikhlasan aparat Polres Jeneponto sudah ditunjukkan dengan menjawab pertanyaan masyarakat. Dalam hal ini akan diketahui apakah aparat Polres Jeneponto tepat waktu atau tidak dalam memberikan pelayanan.

Aparat Polres Jeneponto telah menunjukkan ketepatan waktu dalam memberikan pelayanan yang terdiri dari ketepatan waktu tunggu dan ketepatan waktu dalam proses penanganan kasus pengaduan masyarakat berada pada kategori cukup baik. Artinya disini kita akan menganalisis bagaimana petugas Polres Jeneponto memberikan pelayanan, apakah sesuai prosedur atau sebaliknya. Artinya disini kita akan menganalisis bagaimana petugas Polres Jeneponto memberikan pelayanan, apakah sesuai dengan retribusi yang dibebankan kepada masyarakat atau sebaliknya.

Aparat Polres Jeneponto telah menunjukkan ketelitian dalam memberikan pelayanan sesuai prosedur dan sesuai retribusi yang dibayarkan kepada masyarakat. Indikator ini mencakup instrumen kewaspadaan dan keikhlasan aparat Polres Jeneponto dalam menjawab pertanyaan masyarakat dengan kategori baik. Indikator tersebut mencakup instrumen ketepatan waktu tunggu pelayanan dan waktu proses penanganan perkara oleh petugas Polres Jeneponto termasuk dalam kategori cukup baik.

Indikator ini mencakup instrumen kesesuaian prosedur dan kelayakan retribusi yang dikenakan aparat Polres Jeneponto kepada masyarakat berada pada kategori cukup baik. Diharapkan para petugas atau petugas Polres Jeneponto bisa lebih cepat mengatasi setiap permasalahan yang dihadapi masyarakat.

PENUTUP

Kesimpulan

Indikator ini meliputi sikap dan komunikasi yang baik dari petugas Polres Jeneponto kepada masyarakat. Sikap dan komunikasi tersebut, yang meliputi sarana kebaikan, kesantunan, keadilan, dan kejelasan berbicara kepada masyarakat, berada pada kategori cukup baik.

Saran

Sehingga petugas Polres Jeneponto dapat lebih meningkatkan pelayanan sesuai dengan ketepatan prosedur pelayanan, sehingga selanjutnya dapat meminimalisir kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pelayanan. Responsivitas Pelayanan Publik (Studi Kasus Pelayanan Kesehatan Rawat Inap RS Sayang Rakyat Kota Makassar). Desentralisasi dan demokratisasi pelayanan publik menuju penyelenggaraan pemerintahan daerah yang lebih transparan, partisipatif, responsif dan akuntabel.

Wawancara Kepala Reskrim Polres Jeneponto. Wawancara Kepala Reskrim Polres Jeneponto.

Table :V.3 Jumlah Kasus Laporan Aduan Masyarakat Tahun 2020
Table :V.3 Jumlah Kasus Laporan Aduan Masyarakat Tahun 2020

Gambar

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir ......................................................................
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Polres Jeneponto
Tabel diatas dijelaskan bahwa dari 36 orang responden terdapat 6  orang atau 16,67% bekerja sebagai Petani, 10 atau 27,78%  sebagai PNS, 6  atau 16,67% berpfofesi sebagai Wiraswasta, IRT sebanyak 7 atau 19,44%,  terdapat  1  orang  atau  2,78%  sebagai  Pr
+4

Referensi

Dokumen terkait

Distribution of Genetic Polymorphisms CDH1 -160C> A Polymorphism Head and Neck Cancer Healthy Individual Genotype Polymorphic Non-polymorphic 78% 22% 70% 30% Allele Polymorphic