• Tidak ada hasil yang ditemukan

RI FILSAFAT

N/A
N/A
Anggun Agia

Academic year: 2025

Membagikan "RI FILSAFAT"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

REKAYASA IDE

HAKIKAT PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP

Nama : Anggun Agia Arditha Nim/Kelas : 1213311066/J Mata Kuliah : Filsafat Pendidikan

Dosen pengampu : ANDRI K SITANGGANG S.Pd, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN SEPTEMBER 2021

REKAYASA IDE MK: FILSAFAT PENDIDIKAN

PRODI S1 PGSD - FIP

Skor Nilai:

(2)

ABSTRAK

Konsep pendidikan sepanjang hayat sebenarnya telah dipertimbangkan oleh para pakar pendidikan dari masa ke masa, khususnya umat Islam.Jauh sebelum orang Barat mengusulkannya, Islam mengenal pendidikan sepanjang hayat, sebagaimana hadits Nabi Muhammad SAW bersabda: Buaian sampai liang lahat. “Prinsip pendidikan sepanjang hayat menetapkan suatu prinsip bahwa proses pendidikan merupakan proses yang berkesinambungan dari lahir sampai mati. Konsep pendidikan ini meliputi pendidikan informal, formal dan nonformal.

ABSTRACT

The concept of lifelong education has actually been considered by educational experts from time to time, especially Muslims. Long before the West proposed it, Islam recognized lifelong education, as the hadith of the Prophet Muhammad SAW said: Cradle to the grave. “The principle of lifelong education establishes a principle that the educational process is a continuous process from birth to death.

This education concept includes informal, formal and non-formal education.

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atasrahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas rekayasa ide ini untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Filsafat Pendidikan. Terwujudnya ini tidak terlepas dari bimbingan dan dorongan serta arahan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Maka dengankesempatan ini, saya menyampaikan ucapan terimakasih kepada Bapak ANDRI K SITANGGANG S.Pd, M.Pd selaku dosen mata kuliah Filsafat Pendidikan yang telah banyak membantu dalam penyelesaian tugas ini.

Penulis sadar bahwa dalam penulisan ini banyak sekali kekurangan.Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik daripembaca agar penulisan ini dapat lebih baik lagi.

Akhir kata penulis mengucapkan semoga penjelasan ini bermanfaat bagi para pembaca dan dapat lebih mengerti tentang materi yang telah penulis sajikan.

Medan, 12 Oktober 2021

Anggun Agia Ariditha

(4)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... 2

KATA PENGANTAR ... 3

DAFTAR ISI ... 4

BAB I PENDAHULUAN ... 5

A. Rasionalisasi permasalahan ... 5

B. Tujuan Rekayasa Ide ... 5

C. Manfaat Rekayasa Ide ... 6

BAB II IDENTIFIKASI PERMASALAHAN ... 7

A. Permasalahan Umum ... 7

B. Identifikasi Permasalahan ... 10

BAB III SOLUSI DAN PEMBAHASAN ... 11

A. Solusi dan pembahasan permasalahan A ... 11

B. Solusi dan permbahasan B... 13

BAB IV PENUTUP ... 15

A. Kesimpulan ... 15

B. Saran ... 15

DAFTAR PUSTAKA ... 16

(5)

BAB I PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi permasalahan

Pendidikan adalah modal utama yang harus dimiliki oleh setiap manusia.

Dengan pendidikan akan meninggikan manusia dan merendahkan manusia yang lain, manusia akan dianggap berharga bila memiliki pendidikan yang berguan bagi sesamanya. Masa dari pendidikan sangatlah panjang, banyak yang beranggapan bahwa pendidikan itu berlangsung hanya di sekolah saja, tetapi dalam kenyataannya pendidikan seumur hidup berlangsung melalui pengalaman- pengalaman yang dijalani dalam kehidupannya. Islam juga menekankan pentinganya pendidikan seumur hidup, Nabi pernah bersabda : Tuntutlah ilmu dari buaian sampai meninggal dunia. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan berlangsun tanpa batas yaitu mulai sejak lahir sampai kita meninggal dunia. Selain itu islam juga mengajarkan untuk mempelajari tidak hanya pendidikan formal saja melainkan juga kejadian disekitar kita. Maka jelaslah sudah bahwa pendidikan seumur hidup itu sangat benar adanya didalam kehidupan kita.

Pendidikan seumur hidup bagi anak merupakan hal yang sangat penting karena anak akan menjadi tempat awal bagi orang dewasa nantinya. Progran yang kegiatan yang disusun buat anak antara lain : kecakapan baca tulis, ketrampilan dasar dan mempertinggi daya dya pikir anak sehingga memungkinkan anak terbiasa belajar berpikir kritis dan mempunyai pandangan kehidupan yang dicita-citakan.

Begitu juga pendidikan seumur hidup bagi orang dewasa, Pemuda atau orang dewasa memerlukan pendidikan seumur hidup dalam rangka pemenuhan self interest yang merupakan tuntutan hidup mereka self interest antara lain : kebutuhan baca tulis, latihan dan ketrampilan.

B. Tujuan Rekayasa Ide

1. Untuk mengetahui maksud pendidikan seumur hidup.

(6)

2. Untuk mengetahui tujuan pendidikan seumur hidup.

3. Untuk mengetahui kepentingan pendidikan seumur hidup.

C. Manfaat Rekayasa Ide

Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk lebih memahami dan menambah wawasan serta sebagai bahan bacaan terkait dengan hakikat pendidikan seumur hidup.

(7)

BAB II

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

A. Permasalahan Umum

Pendidikan adalah usaha manusia dalam proses pembentukan manusia seutuhnya mencakup kemampuan mental, fikir dan kepribadian, sebagai bekal manusia untuk meraih keberhasilan dan kesuksehsan dalam hidup. Pendidikan adalah karya bersama yang berlangsung dalam suatu pola kehidupan insani tertentu, sebagai Proses pelatihan dan pengembangan pengetahuan, keterampilan, pikiran dan karakter manusia.

Pendidikan seumur hidup di defenisikan selaku tujuan ataupun ide resmi buat pengorganisasian serta penstrukturan pengalaman pembelajaran.

Pengorganisasian serta penstrukturan ini di perluas menjajaki seluruh rintangan umur, dari umur yang sangat muda sampe yang tua.

Pendidikan seumur hidup bertabiat holistik, sebaliknya pengaajaran bertabiat spesialistik, paling utama pengajaran yang terpilih serta terinperesikan dalam bermacam wujud kelembagaan belajar. Holistik memliki makna lebih menuju kepada pengutuhan serta ataupun penyempurnaan. Manusi selalu berupaya buat menggapai titik kesempurnaan dalam seluruh perihal, namun seberapa besar usahapun kita tidak hendak hingga pada kesempurnaan itu

Adapun tujuan pendidikan manusia seutuhnya dan seumur hidup:

1. Mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan hakikatnya, yakni seluruh aspek pembaurannya seoptimal mungkin.

2. Dengan mengingat proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian manusia bersifat hidup dinamis, maka pendidikan wajar berlangsung seumur hidup.

Konsep pendidikan seumur hidup sebenarnya sudah sejak lama dipikirkan para tokoh pendidikan dan Islam sudah mengenal pendidikan seumur hidup, jauh sebelum orang-orang barat mempopolerkannya. 11 Umat Islam juga menekankan

(8)

pentingnya pendidikan seumur hidup dengan tuntutlah ilmu dari buaian sampai meninggal dunia.

Di dalam UU Nomor 20 tahun 2003, penegasan tentang pendidikan seumur hidup, dikemukakan dalam pasal 13 ayat (1) yang berbunyi: "Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, non formal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya". Jadi dapat pula dikatakan bahwa pendidikan dapat diperoleh dengan 2 jalur, yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan di luar sekolah .

sesuatu yang merupakan tindak lanjut atau follow up dari suatu kebijakan atau keputusan tentang pelaksanaan pendidikan seumur hidup.

Penerapan azas pendidikan seumur hidup pada isi program pendidikan dan sasaran pendidikan di masyarakat mengandung kemungkinan yang luas. Konsekuensi pendidikan seumur hidup pada program pendidikan dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori yaitu:

1. Pendidikan baca tulis fungsional

Program ini tidak saja penting bagi pendidikan seumur hidup dikarenakan relevansinya yang ada pada negara-negara berkembang dengan sebab masih banyaknya penduduk yang buta huruf, mereka lebih senang menonton TV, mendengarkan Radio, mengakses internet dari pada membaca

2. Pendidikan vokasional. Pendidikan vokasional adalah sebagai program pendidikan di luar sekolah bagi anak di luar batas usia sekolah, ataupun sebagai pendidikan formal dan non formal, sebab itu program pendidikan yang bersifat remedial agar para lulusan sekolah tersebut menjadi tenaga yang produktif menjadi sangat penting.

3. Pendidikan profesional.

Realisasi pendidikan seumur hidup,dalam kiat-kiat profesi telah tercipta Built in Mechanism yang memungkinkan golongan profesional terus mengikuti berbagai kemajuan dan perubahan

4. Pendidikan ke arah perubahan dan pembangunan.

(9)

Era globalisasi dan informasi yang ditandai dengan pesatnya perkembangan IPTEK, telah mempengaruhi berbagai dimensi kehidupan masyarakat, dengan cara masak yang serba menggunakan mekanik, sampai dengan cara menerobos angkasa luar.

5. Pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik

Selain tuntutan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), dalam kondisi sekarang dimana pola pikir masyarakat. yang semakin maju dan kritis, baik rakyat biasa, maupun pemimpin pemerintahan di negara yang demokratis, diperlukan pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik bagi setiap warga negara. Pendidikan seumur hidup yang bersifat kontinyu dalam konteks ini merupakan konsekuensinya.

(10)

B. Identifikasi Permasalahan

1. Apa Kepentingan pendidikan seumur hidup?

Pendidikan seumur hidup adalah suatu konsep, suatu idea. Gagasan pokok dalam konsep ini ialah bahwa pendidikan tidak hanya berlangsung selama seorang berlajar di lembaga-lembaga pendidikan formal, bahwa seseorang masih dapat memperoleh pendidikan kalau ia mau setelah ia selesai menjalani pendidikan formal. Ditekankan pula dalam konsep ini, bahwa pendidikan, dalam arti kata yang sebenarnya, adalah sesuatu yang berlangsung terus sepanjang kehidupan seseorang. Dan jelaskan lebih rinci apa pentingnya pendidikan seumur hidup tersebut.

2. Mengapa pendidikan seumur hidup diperlukan?

Mengutip pendapat Cropley dengan memperhatikan masukan dari berbagai pemerhati pendidikan mengemukakan alasan dalam pendidikan seumur hidup yaitu antara lain: Keadilan, Ekonomi (biaya pendidikan), perubahan perencanaan, perkembangan teknologi, faktor vokasional, kebutuhan orang dewasa dan kebutuhan anak-anak masa awal. Terus mengapa pendidikan seumur hidup diperlukan bagi semua orang?

(11)

BAB III

SOLUSI DAN PEMBAHASAN

A. Solusi dan pembahasan permasalahan A

Dikekemukakan kalau pembelajaran seumur hidup hendak tingkatkan persamaan distribusi pelayanan pembelajaran, mempunyai implikasi ekonomi yang mengasyikkan, alternatif dalam mengalami struktur sosial yang cenderung senantiasa berganti, membawakan pada kenaikan mutu hidup, serta sebagainya.

Perlunya pendidikan seumur hidup dalam sebagian perihal:

1. Pertimbangan ekonomi. Bagi pemikiran tokoh pembelajaran seumur hidup, pembuatan sistem pembelajaran berperan selaku basic untuk mendapatkan keahlian murah berharga dan menguntungkan. Tidak berarti mereka menekankan bahwa pembelajaran seumur hidup aka bisa tingkatkan produktivitas pekerja serta hendak tingkatkan keuntungan, tetapi perihal terpenting merupakan buat tingkatkan mutu hidup, memperbesar pemenuhan diri, membebaskan dari kebodohan, kemiskinan, dan eksplorasi.

2. Keadilan, Keadilan dalam mendapatkan pembelajaran seumur hidup diusahakan oleh pemerintah. Dalam konteks keadialan pembelajaran seumur hidup pada prinsifnya bertujuan untuk mengeliminasi pesanan sekolah selaku perlengkapan buat melestarikan ketidakadilan.

3. Aspek peranan keluarga Coleman dalam“ Reviw Of Educational Research mengemukakan keluarga berperan selaku sentral sumber pembelajaran pada waktu silam. Pembelajaran seumur hidup dapat memperlengkapi kerangka organisasi yang memungkinkan pembelajaran mengambil alihtugas yang tadinya ditangani

keluarga. Dalam permasalahan ini wajib dicermati bahwa penekanan peranan pembelajaran seumur hidup selaku pembantu keluarga, berati hendak memperluas sistem pembelajaran agar dapatmenjangkau kanak- kanak dini serta orang berusia.

(12)

4. Aspek pergantian peranan sosial Pembelajaran seumur hidup harusberisi elemenpentig yang kuat serta memainkan peranan sosial yang amat bermacam- macam untuk memudahkan orang melaksanakan penyuesuaian terhadap pergantian ikatan antara mereka/ orang lain.

5. Pergantian teknologi Perkembangan teknologi menimbulkan peningkatan penyediaan data yang berdampak pada meningkatnya usia harapan hidup serta menyusutnya angka kematian. Semakin banyaknya ada kekayaan modul yang berdampak kemudian serta materialisme menjiwai nilai- nilai budaya serta spiritual serta berdampak pula kerenggangan serta keterasingan manusia satu dengan yang lain.

6. Aspek vocational Pembelajaran vocational diberikan buat mempersiapkan tenaga kejuruan yang profesional, trampil buat mengalami tantangan masa depan.

7. Kebutuhan- kebutuhan orang dewasa Orang berusia hadapi dampak cepatnya pergantian dalam bidang keahlian yang mereka miliki, hingga di upayakan sistem pembelajaran yang sanggup mendidik orang dewas. Secara redikal pergantian pemikiran menimpa kapan seorang harus disekolahkan serta sekolah apa yang dalam perihal ini memerlukan politik pembelajaran seumur hidup.

8. Kebutuhan kanak- kanak awal Para pakar mengakui kalau masa kanak- kanak dini merupakan fase pertumbuhan yang memiliki ciri tersendiri bukan sekedar masa penantian buat merambah periode kanak- kanak, anak muda serta berusia. Masa kanak- kanak dini ialah basis buat perkembangan kejiwaan berikutnya walaupun dalam tingkatan tertentu pengalamam- pengalaman yang tiba belum lama dapat memodifikasi pertumbuhan yang pondasinya telah diletakkan oleh pengalaman tadinya.

(13)

B. Solusi dan permbahasan B

Pendidikan pada dasarnya ditatap selaku pelayanan untuk menolong pengembangan personal selama hidup. Konsepsi pembelajaran semur hidup ialah perlengkapan buat mengembangkan individu- individu yang hendak belajar seumur hidup supaya lebih bernilai bagi warga.

Tujuan pembelajaran manusia seutuhnya serta dilaksanakan seumur hidup merupakan buat meningkatkan kemampuan karakter manusia sesuai dengan kodrat serta hakekatnya, serta buat meningkatkan kesadaran kalau proses perkembangan serta pertumbuhan karakter manusia bertabiat hidup serta dinamis dan buat mempertahankan dan tingkatkan kualitas kehidupan.

Dasar pemikiran yang melaporkan kalau pembelajaran seumur hidup sangat berarti, serta bisa ditinjau dari sebagian aspek/ tinjauan.

1. Tinjauan Ideologis, ialah pembelajaran seumur hidup akan membolehkan seorang meningkatkan potensinya dengan terus menerus selama hidupnya, membagikan skill supaya sanggup menyesuaikan diri dengan warga, sebab pada dasarnya manusia dilahirkan ke dunia memiliki hak yang sama buat memperoleh pembelajaran dan peningkatan pengetahuan serta keterampilan

2. Tinjauan Ekonomis, ialah pembelajaran seumur hidup adalah metode sangat efisien buat keluar dari kebodohan yang menimbulkan kemelaratan, sebab pembelajaran seumur hidup bisa tingkatkan produktifitas, memelihara dan meningkatkan sumber- sumber yang dipunyai, membolehkan hidup dalam atmosfer mengasyikkan dan sehat, mempunyai motivasi dalam mengurus dan mendidik anak secara pas.

3. Tinjauan sosiologis, ialah pada biasanya negara- negara tumbuh masih banyak orang tua yang kurang menyadari berartinya pembelajaran resmi untuk anak- anaknya. Pendidikan seumur hidup ialah pemecahan untuk kanak- kanak yang kurang memperoleh pembelajaran resmi, ataupun tidak bersekolah sama sekali.

4. Tinjauan Politis, ialah negeri menghendaki segala rakyat menyadari berartinya hak kepunyaan individu serta menguasai fungsi pemerintah.

(14)

5. Tinjauan Teknologis, ialah dunia dikala ini dilanda oleh eksplotasi ilmu pengetahuan serta teknologi dengan berbagai produk yang dihasilkannya, yang menuntut buat selalu meningkatkan serta memperbaharui pengetahuan dan keterampilannya supaya semacam yang terjalin pada negara- negara maju supaya sanggup tidak cuma jadi pemirsa di tengah pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi.

6. Tinjauan filosofis, ialah kodrat martabat manusia merupakan kesatuan integral kemampuan yang meliputi manusia sebagai makhluk individu, makhluk sosial serta makhluk susila

7. Tinjauan Psikologis merupakan bawah kejiwaan serta jasmani yaitu

manusia ialah kesatuan pemahaman rohani, baik dari ikir, rasa, karsa, cipta serta budi. Pemahaman jasmani( panca indera.)

8. Paedagogis, ialah pertumbuhan IPTEK yang pesat memiliki pengaruh yang besar terhadap konsep, metode dan tata cara pembelajaran.

(15)

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendidikan sepanjang hayat adalah proses pendidikan yang berkelanjutan Tidak ada waktu dan tempat untuk melanjutkan, yaitu dari Lahir di akhir kehidupan manusia. Pendidikan ini dilaksanakan melalui pendidikan formal, nonformal, dan nonformal, yang berlangsung di Kehidupan keluarga, sekolah, pekerjaan dan masyarakat.

Tujuan pendidikan manusia adalah lengkap dan dilaksanakan seumur hidup Hidup adalah untuk mengembangkan potensi kepribadian orang. Menurut sifat dan esensinya, tingkatkan kesadaran Proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian manusia adalah Lincah dan energik, perkembangan meningkatkan harapan Kehidupan manusia. Arti dari konsep pendidikan sepanjang hayat adalah:Akibat langsung atau akibat dari suatu keputusan.

Akibat Konsep Pendidikan Seumur Hidup adalah merupakan akibat langsung atau konsekuensi dari suatu keputusan. Implikasi pendidikan seumur hidup pada program pendidikan dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori yaitu pendidikan baca tulis fungsional, pendidikan vokasional, pendidikan profesional, pendidikan ke arah perubahan dan pembangunan dan pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik

Tujuan Pendidikan Seumur Hidup yaitu mengembangkan

potensi manusia secara optimal dan

menyelaraskan pendidikan wajib belajar dengan pengembangan kepribadian manusia. Penerapan Pendidikan Sepanjang Hayat dapat dilakukan pada lingkungan rumah tangga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.

B. Saran

Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini agar pembuatan makalah selanjutnya dapat lebih baik dari sebelumnya.

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Azis, N. A. (2013). PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP, 100-112.

Hardiayanti, Y. (2011). Pendidikan seumur hidup, 20.

Jannah, F. (2019). Pendidikan Seumur Hidup, 16.

Kamaludin, M. (2019). PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP ; KONSEP, PROGRAM DAN IMPLIKASINYA, 1-16.

Laili Arfani, S. M. (2016). MENGURAI HAKIKAT PENDIDIKAN, BELAJAR DAN PEMBELAJARAN, 81-97.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian dikelompokkan menjadi empat bagian kategori yaitu, makna pendidikan seks bagi remaja, sumber pendidikan seks, manfaat pendidikan seks, dan hambatan dalam

Sasaran dasar pembangunan pada dasarnya adalah peningkatan derajat kesehatan (usia hidup panjang dan sehat), meningkatkan pendidikan (kemampuan baca tulis dan ketrampilan) serta

Indeks Pembangunan Manusia adalah nilai yang menunjukkan tingkat kemiskinan, kemampuan baca tulis, pendidikan, harapan hidup, dan faktor-faktor lainnya pada setiap

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) pendidikan keislaman di panti asuhan Nurussholihin dibagi menjadi tiga bidang yaitu pendidikan baca tulis Al-Qur’an,

Materi pendidikan kesehatan (health education) dan pendidikan keterampilan hidup sehat (life scills education) menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia.

Untuk membimbing anak-anak menuju menjadi aktif secara fisik untuk seumur hidup, aktivitas fisik pendidikan jasmani melalui pengalaman pendidikan pada anak usia dini harus meliputi a

15 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS UBUDIYAH INDONESIA PEDULI KUALITAS LITERASI ANAK MELALUI PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR BACA, TULIS DAN HITUNG BIMBEL

Adapun yang menjadi implikasi pendidikan pranikah dari hadits riwayat Bukhari tentang kriteria memilih pasangan hidup adalah sebagai berikut : 1 tujuan Pendidikan Pranikah Dalam