TUGAS
MERANGKUM PPT PRESENTASI KELOMPOK DARI TEMA 1 HINGGA TEMA 12
Disusun Sebagai
Tugas Individu Seminar Problematika TEP
Dosen Pengampu : Dr. Kondrad Sawang, M.Pd dan Lisa Agustina, M.Pd
Disusun Oleh :
RIKI FAUZI (223020218040)
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PALANGKA RAYA (UPR)
2024
ALASAN-ALASAN (LATARBELAKANG) MUNCULNYA PERMASALAHAN
Menurut (Nasir, 1993: 140) sumber masalah dapat pula di peroleh dari pengamatan kegiatan manusia. Sedangkan menurut (Arikunto, 1998: 25) masalah dapat diperoleh dari kehidupan sehari-hari karena menjumpai hal-hal yang aneh atau didorong oleh keinginan meningkatkan hasil kerja apa saja. Masalah juga dapat di peroleh dari membaca buku. Dapat juga masalah diberi oleh orang lain.
Akan tetapi yang paling baik apabila datang dari diri sendiri karena di dorong oleh kebutuhan memperoleh jawabannya.
Konsep masalah
Masalah atau problem (bahasa Inggris) yaitu suatu keadaan mengenai yang muncul sehingga menimbulkan sautu keadaan yang tidak diinginkan atau tidak sesuai dengan harapan.
Menurut Fuad dan Maskanah, masalah merupakan suatu benturan yang terjadi antara dua belah pihak atau lebih yang disebabkan karena munculnya perbedaan antara kondisi budaya, nilai, status, dan kekuasaan, dimana masing- masing pihak memiliki hak terhadap sumberdaya alam.
Alasan munculnya masalah
Masalah terjadi karena munculnya kesenjangan antara harapan dan realita yang terjadi.
Secara umum ada beberapa penyebab suatu masalah dapat muncul, diantaranya:
Perbedaan pendirian dan keyakinan orang secara perorangan dapat menimbulkan masalah antar individu.
Perbedaan kebudayaan
Perbedaan kepentingan Penyelesaian masalah
Salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan suatu permasalahan dalam pendidikan maupun masyarakat yaitu dengan melaksanakan seminar. Seminar secara terminologi mempunyai pengertian sebagai suatu kegiatan untuk penyampaian suatu karya ilmiah yang berupa ilmu pengetahuan dari seorang akademisi, yang dipresentasikan kepada peserta seminar agar dapat mengambil keputusan yang sama terhadap karya ilmiah antara sumber dengan peserta (Kartika, 2012).
Seminar
Seminar adalah suatu pertemuan yang bersifat ilmiah untuk membahas suatu masalah tertentu dengan prasarana serta tanggapan melalui suatu diskusi untuk mendapatkan suatu keputusan bersama mengenai masalah yang diperbincangkan.
Manfaat Seminar
1. untuk memperdalam ilmu dan menyampaikan pendapat secara lisan.
2. sebagai media komunikasi untuk bertukar pengetahuan dan pengalaman, dan
3. sebagai wadah untuk mengidentifikasi masalah dan mencari cara pemecahan masalah.
MENGIDENTIFIKASI DAN MERUMUSKAN KONSEP, CIRI-CIRI DAN TAHAP-TAHAP PERMASALAHAN
Identifikasi Masalah
Studi dan praktek etis dalam memfasilitasi belajar dan meningkatkan kinerja melalui penciptaan, penggunaan, dan pengelolaan proses dan sumber daya teknologis secara tepat guna. Menurut Irmasyah Effendi, Masalah merupakan suatu pelajaran ketika anda sadar sebagai kesadaran jiwa anda juga dapat melihat dengan mudah untuk berbagai kelemahan dan masalah dalam hidup Anda.
Menurut Hudojo, Masalah merupakan dimana pertanyaan kepada seseorang yang mana orang itu tidak akan mempunyai hukum yang dapat digunakan dengan segera untuk dapat menemukan jawaban dari pertanyaan tersebut..
Ciri-Ciri Masalah
Berikut ada 5 ciri-ciri masalah sebagai berikut
1. Ciri masalah yang pertama adalah merupakan kesulitan yang harus diatasi.
2. Dapat dijadikan sebagai suatu tantangan dan rintangan yang harus dilalui.
3. Ciri masalah yang ketiga adalah mempunyai sifat penting dan realistis.
4. Dapat menggerakan seseorang untuk mengatasinya atau memecahkannya.
5. Berguna apabila dipecahkan dipecahkan.
Tahap-Tahap Munculnya Masalah
Pra-konflik.
Ini merupakan periode di mana terdapat ketidaksesuaian sasaran antara dua pihak atau lebih, sehingga timbul konflik.
Konfrontasi.
Pada tahap ini, konflik menjadi semakin terbuka. Jika hanya satu pihak yang merasa ada masalah, mungkin para pendukungnya mulai melakukan aksi demonstrasi atau perilaku konfrontatif lainnya.
Krisis.
Tahap ini merupakan puncak konflik, ketegangan dan/atau kekerasan terjadi paling hebat. Komunikasi normal di antara kedua pihak kemungkinan putus.
Akibat.
Suatu krisis akan menimbulkan akibat. Satu pihak ingin menaklukan pihak lain, satu pihak mungkin menyerah atau menyerah atas desakan pihak lain.
Kedua pihak mungkin setuju bernegosiasi, dengan atau tanpa bantuan perantara.
Pasca-konflik.
Situasi diselesaikan dengan cara mengakhiri berbagai konfrontasi kekerasan, ketegangan berkurang dan hubungan mengarah normal di antara kedua pihak. Namun, jika isu-isu dan masalah-masalah yang timbul karena sasaran yang saling bertentangan tidak diatasi dengan baik tahap ini sering kembali menjadi situasi prakonflik.
Tahap- Tahap Penyelesaian Masalah 1. Definisikan Masalah yang Ada.
2. Mencari Solusi Alternatif.
3. Evaluasi dan Pilih Solusi Alternatif yang Ada.
4. Coba untuk Terapkan dan Tindak Lanjuti Solusinya.
CIRI-CIRI, ENIS DAN TAHAP –TAHAP SOLUSI Ciri-ciri Solusi
Menurut Johnson & Johnson (Tawil & Liliasari, 2013, hlm. 93) indikator- indikator penyelesaian masalah adalah sebagai berikut:
1. Mampu mendefinisikan masalah, yaitu merumuskan masalah dari peristiwa tertentu yang mengandung isu konflik, sehingga peserta didik mengerti masalah apa yang akan dikaji. Dalam hal ini, peserta didik harus mampu mendefinisikan beberapa masalah mengenai isu-isu hangat yang terjadi di lingkungannya.
2. Mampu mendiagnosis masalah, yaitu menentukan sebab-sebab terjadinya masalah, serta menganalisis bem rbagai faktor, baik faktor yang bisa menghambat maupun faktor yang dapat mendukung dalam penyelesaian masalah”. Jika hal yang pertama dilakukan adalah mengindentifikasi masalah, maka selanjutnya peserta didik harus dapat menyelidiki ataupun menemukan sebab atau alasan terjadi suatu permasalahan tersebut sehingga bisa mencari solusi.
3. Mampu merumuskan alternatif strategi, yaitu menguji setiap tindakan yang telah dirumuskan melalui diskusi kelas”. Mengatasi suatu permasalahan tentunya bisa melakukan berbagai hal sesuai tingkat permasalahan yang ada.
Strategi yang dilakukan pun bisa berbedabeda sehingga perlu adanya alternatif strategi yang lain jika salah satu strategi tidak dapat berhasil mengatasi suatu permasalahan tersebut.
4. Mampu menentukan dan menerapkan strategi pilihan, yaitu pengambilan keputusan tentang strategi mana yang dapat dilakukan”. Pengambilan keputusan sangat diperlukan dalam memecahkan suatu masalah karena menentukan strategi yang paling baik dari beberapa alternatif strategi yang ada.
5. Mampu melakukan evaluasi, baik evaluasi proses maupun evaluasi hasil”.
Evaluasi dilakukan agar dapat memperbaiki hal-hal yang salah dari kegiatan
proses maupun hasil yang dilakukan ketika memecahkan suatu masalah.
Sehingga akan menjadi cerminan untuk selanjutnya agar melakukan strategi yang lebih baik lagi.
Jenis-jenis Solusi
Solusi Masalah yang Sudah Terprosedur Pemecahannya.
Solusi Masalah yang Tidak Terprosedur Pemecahannya.
Langkah-Langkah solusi
Maka dari itu kita perlu mengetahui apa saja tahapan atau langkah-langkah dalam pemecahan masalah yaitu, sebagai berikut.
1. Identifikasi Masalah 2. Mengumpulkan Informasi 3. Membuat Solusi Alternatif 4. Memilih dan Evaluasi Solusi 5. Menyusun Rencana
6. Menerapkan Solusi dan Rencana 7. Evaluasi
MENGIDENTIFIKASI DAN MENETAPKAN PERMASALAHAN DAN SOLUSI TEP : ASPEK TUJUAN
Pengertian Tujuan Pembelajaran
tujuan pembelajaran adalah sebuah istilah yang digunakan dalam kurikulum pendidikan indonesia untuk mendeskripsikan kompetensi berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dicapai, dimiliki, dan dikuasai oleh peserta didik dalam suatu kegiatan pembelajaran.
ciri –ciri tujuan pembelajaran yang baik yaitu
Relevan.
Tegas.
Layak.
Logis.
Dapat Diamati.
Measurable.
Merumuskan Masalah, Merumuskan Tujuan Dan Manfaat Pembelajaran
Memfokuskan proses pembelajaran
Dengan merumuskan tujuan pembelajaran dapat memfokuskan proses pembelajran pada hal-hal yang benar-benar relevan dan penting serta mengarahkan kegiatan belajar yang lebih efektif.
Meningkatkan motivasi siswa
Tujuan pembelajaran yang jelas dan terstruktur memberikan panduan yang jelas tentang apa yang perlu dicapai. Hal ini dapat meningkatkan motivasi belajar.
Evaluasi pembelajaran yang lebih efektif
Tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dengan baik memudahkan pengajar dalam mengevaluasi keberhasilan peserta didik dalam mencapai tujuan tersebut.
Meningkatkan kualitas pengajaran
Dengan merumuskan tujuan pembelajaran dapat mengembangkan strategi pengajaran yang sesuai dengan mencapai tujuan tersebut.
Langkah - Langkah Atau Tahap Tujuan Pembelajaran
Melakukan analisis setiap dimensi Profil Pelajar Pancasila yang sesuai dengan tujuan pembelajaran pada suatu fase.
Melakukan analisis Capaian Pembelajaran yang memuat materi dan kompetensi (pengetahuan, keterampilan, sikap).
Berdasarkan analisis Capaian Pembelajaran tersebut, tentukan materi utama atau konten inti dari suatu pembelajaran.
Menentukan dan merumuskan Tujuan Pembelajaran yang memuat kompetensi (pengetahuan, keterampilan dan sikap), konten, serta bermakna dalam pembelajaran.
Menentukan jumlah jam pelajaran yang diperlukan.
Solusi Dalam Menyelesaikan Permasalahan 1. Identifikasi penyebab
2. Penyesuaian Strategi Pembelajaran 3. Dukungan Individual
4. Penggunaan Teknologi
5. Pembelajaran Berbasis Proyek 6. Penguatan Kepercayaan Diri
MENGIDENTIFIKASI DAN MENETAPKAN PERMASALAHAN, SOLUSI TEP ASPEK MATERI
Pengertian Bahan Dan Materi
Bahan ajar merupakan isi materi yang digunakan dalam proses pembelajaran. Para ahli menyatakan bahwa bahan ajar adalah segala sesuatu yang menjadi isi kurikulum yang digunakan guru untuk membantu siswa dalam belajar.
Menurut Panen (2007:1.5) mengatakan bahwa bahan ajar adalah bahan atau materi pelajaran yang disusun secara sistematis, yang digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
Jenis-Jenis Bahan Ajar
Bahan Ajar Cetak
Bahan Ajar Audio
Bahan Ajar Visual
Bahan Ajar Interaktif
Karakteristik-Karakteristik Dari Bahan Ajar
sistematis dan logis
Menarik dan logis
Memenuhi kebutuhan belajar siswa
Mendorong siswa untuk belajar aktif
Menunjang pencapaian tujuan pembelajaran
Ketentuan-Ketentuan Atau Syarat-Syarat Dalam Membuat Bahan Ajar
Memberikan orientasi terhadap teori, penalaran teori, dan cara-cara penerapan teori dalam praktik.
Memberikan umpan balik tentang kebenaran latihan itu.
Menyesuaikan informasi dan tugas sesuai tingkat awal masing-masing peserta didik.
Membangkitkan minat peserta didik.
Menjelaskan sasaran belajar kepada peserta didik.
Meningkatkan motivasi peserta didik, dan Menunjukkan sumber informasi yang lain.
Langkah-Langkah Dalam Menyusun Bahan Ajar
Melakukan analisa terhadap kebutuhan bahan ajar Tahap Pertama: Melakukan analisis terhadap kurikulum Tahap Kedua: melakukan analisis sumber belajar
Tahap Ketiga: melakukan proses pemilihan dan penentuan bahan ajar yang cocok digunakan.
Penyusunan peta bahan ajar
Setelah melalui proses analisis terhadap kebutuhan bahan ajar, selanjutnya masuk ke langkah penyusunan peta bahan ajar. Agar memenuhi kualitas dan kuantitas bahan ajar, maka diperlukan persiapan dalam 1 semester kegiatan KF tingkat dengan cara melakukan penyusunan peta kebutuhan bahan ajar. Penyusunan peta bahan ajar ini dilakukan untuk memudahkan tutor dan warga belajar dalam melaksanakan proses belajar mengajar di program pendidikan keaksaraan.
Membuat kerangka bahan ajar
Bahan ajar yang ideal yaitu memiliki bagian-bagian yang telah disusun sistematis sehingga membentuk kerangka bahan ajar yang utuh. Dalam pembelajaran keaksaraan fungsional, memiliki 3 kemampuan dasar yang akan diajarkan, yaitu membaca, menulis dan berhitung. Bahan ajar yang digunakan cocok menggunakan tema atau seri tertentu.
Solusi-Solusi Dari Permasalahan Dalam Menyusun Bahan Ajar
Solusi bagi guru
Solusi terhadap permasalahan yang dialami oleh guru dalam menyusun bahan ajar meliputi berbagai macam aspek, mulai dari pengembangan RPP, penggunaan media pembelajaran, hingga pengembangan bentuk soal evaluasi. Guru harus secara mandiri menyusun RPP yang sesuai dengan
menyusun soal evaluasi yang bervariasi, termasuk soal dengan bentuk pilihan ganda, isian singkat, dan uraian.
Solusi bagi dosen
Dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh dosen, solusi yang tepat adalah dosen dan mahasiswa perlu melakukan diskusi bersama untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi. Dengan adanya diskusi bersama diharapkan ada perubahan peningkatan kualitas pembelajaran baik untuk dosen maupun mahasiswa. Berdasarkan permasalahan di atas, perlu disusun rambu-rambu pemilihan dan pemanfaatan bahan ajar untuk dosen agar mampu memilih bahan ajar untuk proses pembelajaran dan memanfaatkannya dengan tepat.
TEMA 6
MENGIDENTIFIKASI DAN MENETAPKAN PERMASALAHAN SOLUSI ASPEK METODE
Pengertian Metode
Menurut Nada Sudjana metode pembelajaran adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. Dari ungkapan tersebut, dapat diambil sebuah kesimpulan umum, yaitu ketika seorang guru semakin menguasai metode pembelajaran, maka semakin baik pula ia dalam menggunakan metode tersebut.
Pendekatan Pembelajaran
Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu:
1. pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa(student centered approach) dan
2. pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).
Tujuan dan Fungsi Dari Metode, Pendekatan, Dan Teknik
tujuan metode pembelajaran
Membantu Siswa Mengembangkan Kemampuan Individu Mendukung Pengembangan Disiplin Ilmu, optimalkan Proses Belajar Mengajar
fungsi metode pembelajaran
Alat Motivasi Ekstrinsik
Strategi Pembelajaran
Alat untuk Mencapai Tujuan
Menjadi penilai sekaligus mengevaluasi hasil-hasil dari pembelajaran yang telah dicapai.
sebagai pedoman umum dalam menyusun tahapan-tahapan pada metode pembelajaran yang akan digunakan
menujukan garis-garis rujukan dalam perancangan pembelajaran.
membantu dalam penilaian dari hasil pembelajaran dan pengembangan yang telah dilakukan.
Tujuan teknik pembelajaran adalah menciptakan lingkungan belajar yang mendukung pertumbuhan intelektual dan pribadi selain itu menciptakan pengalaman belajar yang efektif dan efisien bagi siswa.
Fungsi Teknik pembelajaran berfungsi mefasilitasi pemahaman Teknik pembelajaran yang baik dapat membantu siswa memahami materi dengan lebih baik. Dengan menggunakan metode yang sesuai, guru dapat mengajarkan konsep-konsep yang kompleks menjadi lebih mudah dipahami oleh siswa.
Jenis-Jenis Metode, Pendekatan, Teknik 1. Jenis metode pembelajaran
Ceramah
Diskusi
Tanya jawab
Metode pembelajaran kooperatif 2. Jenis pendekatan pembelajaran
Pendekatan exspository
pendekatan inquiry 3. Jenis teknik pembelajaran
Teknik diskusi
Teknik simulasi
Teknik role playing
Langkah Implementasi Atau Penerapan Metode, Pendekatan, Dan Teknik langkah-langkah penerapan metode diskusi adalah sebagai berikut :
Dosen menetapkan topik yang akan didiskusikan, dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran
Dosen mengorganisasi pembentukan kelompok dan menginisiasi pemilihan ketua kelompok, moderator dan notulis
Dosen mengorganisasi penataan ruang diskusi di dalam kelas
Mahasiswa melakukan diskusi kelompok untuk menyelesaikan topik atau kasus
yang diberikan oleh dosen
Dosen melakukan monitoring dan evaluasi dengan mendatangi setiap kelompok diskusi.
Dosen harus memastikan diskusi berjalan baik.
Mahasiswa mempresentasikan hasil diskusi, yang ditanggapi oleh kelompok lain.
Dosen memberikan umpan balik.
Dosen menutup diskusi dengan memberikan simpulan.
Pendekatan Expository
Persiapan
penyajian
pemahaman
evaluasi
Penerapan Teknik pembelajaran
Pahami Materi Pembelajaran
Kenali kebutuhan siswa
Sesuaikan dengan Tujuan pembelajaran
Pertimbangkan sumber daya yang tersedia
Permasalahan Dalam Menetapkan Metode, Pendekatan Dan Teknik Pada Pembelajaran
aspek permasalahan yang sering dihadapi. di antaranya:
penggunaan metode, pendekatan maupun tekni pembelajaran tidak konsisten antara teori dan praktik. Metode yang seharusnya optimal berdasarkan teori seringkali tidak efektif dalam praktik.
2. Kurangnya Interaksi Aktif: Permasalahan: Banyak pengajaran masih berpusat pada guru, dengan siswa menjadi penerima pasif informasi.
Siswa kurang terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.
3. Ketidaksesuaian Metode dengan Gaya Belajar Siswa: Permasalahan:
Penggunaan metode, pendekatan dan teknik pembelajaran yang tidak sesuai dengan gaya belajar siswa dapat menghambat efektivitas pembelajaran.
4. Fokus pada Pendekatan Pengajaran Satu Arah: Permasalahan: Terlalu banyak pengajaran yang hanya berpusat pada guru, tanpa memberikan kesempatan siswa untuk berpartisipasi aktif.
Solusi Dalam Menyelesaikan Permasalahan Dalam Menetapkan Metode, Pendekatan Dan Tenik Pada Pembelajaran.
fokus pada Pendekatan Pengajaran Satu Arah: solusinya adalah dengan menggunakan pendekatan yang lebih interaktif dan melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. misalnya Permainan Edukatif:
Belajar tidak harus selalu serius dan membosankan.
Masalah Motivasi, Umpan Balik, dan Kecepatan Belajar: solusinya adalah dengan menggunakan Teknik Motivasi dan Penggunaan Media Pembelajaran yang Menarik, Guru dapat mengadopsi metode pembelajaran inovatif, untuk membangun lingkungan belajar yang nyaman dan memanfaatkan media seoptimal mungkin. memberikan umpan balik positif dan konstruktif kepada siswa.
7. Mengidentifikasi Dan Menetapkan Permasalahan Solusi Aspek Media Media pembelajaran dapat dideskripsikan sebagai media yang memuat informasi atau pesan instruksional dan dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran merupakan media yang menyampaikan pesan atau informasi yang memuat maksud atau tujuan pembelajaran.
Dalam pembelajaran, alat atau media pembelajaran diperlukan karena memiliki peranan besar terhadap pencapaian tujuan pendidikan.
Dengan memperhatikan alat/media pengajaran, tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan efektif dan efisien. Variasi dalam pembelajaran dengan menggunakan lingkungan sebagai media belajar yang menyenangkan akan mendukung pelajaran yang tidak membosankan dan membuat proses belajar semakin efektif. Maka media pembelajaran bertujuan untuk meningkatkan proses belajar yang menyenangkan.
Adapun manfaat media dalam pembelajaran di ruangan kelas untuk pendidik dan pesrta didik.
1. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
2. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian pelajar sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar.
3. Media pembelajaran memberikan kesempatan pengalaman kepada pebelajar tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka.
SOLUSI ASPEK DESAIN
Desain pembelajaran merupakan suatu pendekatan yang sistematis yang mencakup analisis kebutuhan pembelajaran, perumusan tujuan pembelajaran, pengembangan strategi pembelajaran, pengembangan bahan ajar, serta pengembangan alat evaluasinya dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Model- Model Desain Pembelajaran
Model ADDIE
Model ASSURE
Model Gagne's Nine Events of Instruction
Model Kolb's Experiential Learning Cycle
Model Bloom's Taxonomy
Model 4C/ID (Four Component Instructional Design
Langkah-Langkah Membuat Desain Pembelajaran
Identifikasi Tujuan Pembelajaran
Mengenali Kebutuhan Siswa
Memilih Metode Pembelajaran yang Tepat
Mendesain Aktivitas Pembelajaran
Melakukan Integrasi Teknologi Pendidikan
Mengembangkan Materi Pembelajaran
Melakukan Penilaian Pembelajaran
Melakukan Adaptasi dan Penyesuaian Pembelajaran
Implementasi dan Evaluasi
Melakukan Refleksi dan Peningkatan Berkelanjutan
Komponen Utama Desain Pembelajaran
1. Tujuan Pembelajaran (umum dan khusus) Adalah penjabaran kompetensi yang akan dikuasai oleh pembelajar.
2. Pembelajar (pihak yang menjadi fokus) yang perlu diketahui meliputi, karakteristik mereka, kemampuan awal dan prasyarat.
3. Analisis Pembelajaran, merupakan proses menganalisis topik atau materi yang akan dipelajari.
4. Strategi Pembelajaran, dapat dilakukan secara makro dalam kurun satu tahun atau mikro dalam kurun satu kegiatan belajar mengajar. Bahan Ajar, adalah format materi yang akan diberikan kepada pembelajar
5. Penilaian Belajar, tentang pengukuran kemampuan atau kompetensi yang sudah dikuasai atau belum
Permasalahan Desain Pembelajaran
1. Ketidaksesuaian dengan Kebutuhan Peserta Didik. Desain pembelajaran yang tidak disesuaikan dengan kebutuhan, karakteristik, dan kemampuan peserta didik dapat menyebabkan kesulitan dalam proses belajar dan menurunkan motivasi belajar.
2. Kurangnya Keterlibatan Aktif Peserta Didik. Desain pembelajaran yang berpusat pada pengajar (teacher-centered) dan kurang melibatkan partisipasi aktif peserta didik dapat menyebabkan peserta didik menjadi pasif, kurang termotivasi, dan cenderung cepat bosan dalam proses pembelajaran.
3. Keterbatasan Sumber Daya. Desain pembelajaran yang membutuhkan sumber daya yang mahal, langka, atau sulit diperoleh dapat menjadi kendala dalam pelaksanaannya. Sumber daya ini dapat berupa peralatan, bahan ajar, atau fasilitas pendukung yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran.
Solusi Permasalahan Desain Pembelajaran
1. Lakukan analisis kebutuhan peserta didik secara menyeluruh sebelum merancang desain pembelajaran. Analisis ini melibatkan pengumpulan
untuk memahami karakteristik, gaya belajar, latar belakang, minat, dan kemampuan mereka.
2. Rancang desain pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student- centered learning) dengan menggunakan metode pembelajaran aktif.
Metode seperti diskusi kelompok, studi kasus, pembelajaran berbasis proyek, atau pembelajaran berbasis masalah mendorong peserta didik untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses belajar.
3. Identifikasi sumber daya yang tersedia dan terjangkau di lingkungan pembelajaran, serta memanfaatkan sumber daya terbuka (open source) atau sumber daya online yang tersedia secara gratis atau dengan biaya terjangkau. Misalnya, menggunakan bahan ajar digital, aplikasi pembelajaran gratis, atau platform pembelajaran online yang menyediakan konten dan sumber daya pembelajaran tanpa biaya.
9. Mengidentifikasi, Dan Menetapkan Permasalahan, Solusi Aspek Pengelolaan
Pengelolaan Pembelajaran secara umum dapat didefinisikan sebagai proses mengelola suatu sistem kegiatan belajar, sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien, dan dapat memenuhi tujuan yang direncanakan sebelumnya. Menurut Ahli Pendidikan David C. Berliner Menyatakan bahwa pengelolaan pembelajaran adalah “suatu proses di mana guru atau pengelola pembelajaran mempengaruhi belajar siswa secara sistematis.”
Tujuan pengelolaan pembelajaran adalah memfasilitasi proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Menciptakan Lingkungan Pembelajaran yang Mendukung Pengelolaan pembelajaran bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan merangsang bagi siswa untuk belajar. Mengoptimalkan Proses Pembelajaran.
Ada 7 Jenis Pengelolaan Pembelajaran Yaitu, Pengelolaan Kurikulum, Pengelolaan Kelas, Pengelolaan Sumber Daya, Pengelolaan
Evaluasi, Pengelolaan Teknologi Pembelajaran, Pengelolaan Keterlibatan Siswa, Pengelolaan Diri.
Pengembangan
Pengembangan pembelajaran adalah suatu proses mendesain pembelajaran secara logis dan sistematis dalam rangka untuk menetapkan segala sesuatu yang akan dilaksanakan dalam proses kegiatan belajar dengan memperhatikan potensi dan kompetensi peserta didik.
Pengembangan pembelajaran juga merupakan suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral sesuai dengan kebutuhan melalui pendidikan dan latihan. Secara singkat, pengembangan pembelajaran adalah usaha meningkatkan kualitas proses pembelajaran, baik secara materi maupun metode dan substansinya.
Adapun tujuan dari pengembangan pembelajaran adalah untuk meningkatkan efektivitas proses pembelajaran sehingga dapat mencapai hasil yang lebih baik dalam hal pemahaman, penguasaan materi, dan pengembangan keterampilan siswa.
Terdapat beberapa syarat yang perlu dipenuhi dalam pengembangan pembelajaran yaitu sebagai berikut.
1. Memahami karakteristik siswa yang akan dilayani, termasuk gaya belajar, minat, dan kebutuhan khusus.
2. Memahami konteks sosial, budaya, dan lingkungan di mana pembelajaran akan terjadi.
3. Memiliki pemahaman yang kuat tentang tujuan pembelajaran dan kurikulum yang relevan.
4. Memiliki sumber daya yang memadai, baik dari segi manusia, materi, maupun teknologi, untuk mendukung proses pembelajaran.
Dalam pengembangan pembelajaran, beberapa permasalahan umum yang mungkin dihadapi yaitu meliputi keterbatasan sumber daya, baik dari segi waktu, tenaga, maupun dana. Untuk dapat mengatasi dan menyelesaikan permasalahan dalam pengembangan pembelajaran, beberapa solusi yang dapat dilakukan antara lain:
1. Melakukan peningkatan investasi dalam pengembangan sumber daya manusia dan teknologi pembelajaran.
2. Menjalin kolaborasi diantara pendidik, ahli kurikulum, industri, dan pemerintah untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah bersama.
3. Melakukan penyediaan pelatihan dan dukungan yang memadai bagi para pendidik untuk mengadopsi pendekatan pembelajaran yang inovatif dan sesuai dengan perkembangan terkini.
4. Melakukan penerapan pendekatan pembelajaran berbasis bukti (evidence-based learning) untuk memastikan efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran.
Pemanfaatan
Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik Pendekatan ini menekankan pada kebutuhan dan minatindividu peserta didik, sehingga mereka lebih terlibat aktif dalam proses belajar mengajar. Penerapan metode pembelajaran. Penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi, seperti ceramah, diskusi, dan proyek, dapat membantu peserta didik belajar lebih efektif dan mengatasi kebosanan.
Aspek Manajemen aspek pemanfaatan dalam masalah, aspek Psikologis Penyediaan sarana dan prasarana yang memadai Pengembangan profesionalisme guru Kerjasama antara sekolah, orang tua, dan masyarakat. Membangun hubungan yang positif antara guru dan peserta didik Mengembangkan keterampilan sosial dan emosional peserta didik.
Permasalah pembelajaran selalu ada. Bahkan disinyalir semakin lama semakin bertambah seiring dengan semakin cepatnya perubahan masyarakat dan meningkatnya tuntutan standar mutu. Pemanfaatan berbagai aspek secara komprehensif dan terintegrasi dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan dan mengatasi berbagai masalah yang dihadapi oleh peserta didik dan pendidik.dengan adanya Solusi Permasalahan Peserta Didik Dalam Pelaksanaan Pembelajaran.
12. Mengidentifikasi dan menetapkan permasalahan, solusi, aspek evaluasi
Evaluasi menurut Purwanto merupakan pemberian nilai pada sebuah kualitas tertentu dalam proses mendapatkan, merencanakan, dan juga menyediakan sebuah informasi yang dibutuhkan, untuk membuat beberapa alternatif pada sebuah keputusan.
Pengertian Evaluasi adalah proses identifikasi untuk mengukur/menilai apakah sebuah kegiatan atau program dilaksanakan sesuai perencanaan dan berhasil mencapai tujuan atau tidak. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan hasil akhir dengan apa yang seharusnya dicapai.
Penerapan solusi pada suatu masalah, Mengidentifikasi masalah secara umum, Menemukan bukti dari masalah, Cari penyebab masalah, Pertimbangkan berbagai cara untuk menemukan jalan keluar dari masalah, Pilih jalur yang mudah, Menerapkan dan Periksa dengan penyelesaian.
Ada 3 (tiga) tahap dalam pelaksanaan proses pelatihan yang biasanya dilalui, dan ini menjadi sebuah alur untuk membentuk suatu pelatihan, tahap-tahap yaitu :
1. Pra Pelatihan (Pre Training)
2. Pelaksanaan Pelatihan (On Going Training) 3. Pasca Pelatihan (Post Training)
Adapun setelah melakukan pelatihan (Diklat) peyelenggara wajib melaksanakan yang namanya evaluasi, disinilah penerapan penggunaan evaluasi dalam pelatihan, tahapan-tahapan dalam mengevaluasi ada 2 yaitu :
1. Mengevaluasi program pelatihan yang sedang berjalan.
2. Mengevaluasi keluaran (output) dan tampak (outcome) pelatihan.