• Tidak ada hasil yang ditemukan

Risalah Rapat Pleno MWA ITB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Risalah Rapat Pleno MWA ITB"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Risalah Rapat Pleno MWA Tanggal 23 Juli 2016 – Versi RESUME 1

Risalah Rapat Pleno MWA ITB

Bandung, 23 Juli 2016

I. JADWAL

Hari, tanggal : Sabtu , 23 Juli 2016 Waktu : 09.00 – 12.00 Tempat

Kehadiran : :

Ruang Rapat MWA, Bandung

Anggota MWA

1. Betti S. Alisjahbana (Ketua MWA) 2. Jann Hidajat(Wakil Ketua MWA) 3. Emmy Suparka (Sekretaris

Eksekutif)

4. Erriy Ricardo M (Mewakili MENRISTEK)

5. Kadarsah Suryadi (Rektor) 6. Iwan Sudrajat (Sekretaris SA) 7. Muhammad Arya Zamal 8. Syafruddin A. Temenggung 9. Richard Mengko

10. Irfan Setiaputra

Non Anggota MWA

1. Bermawi P Iskandar (WRAM) 2. Bambang Riyanto Trilaksono

(WRRIM)

TIDAK HADIR 1. Suharto

2. Gubernur Jawa Barat 3. Kuntoro Mangkusubroto 4. Marzuki Usman

5. Rochim Suratman

I. ACARA / TOPIK BAHASAN

1. Tanggapan Rektor atas masukan MWA beserta langkah-langkah yang akan diambil 2. Fund Raising Donatur Besar –Syafruddin A Temenggung

3. Fund Raising Alumni ITB – Irfan Setiaputra 4. Lain-lain

II. MATERI YANG DIBAGIKAN a. Bahan yang dibagikan

1. Tabel Ringkasan Rapat Pleno MWA 25 Juni 2016 Pullman 2. Jawaban surat MWA

3. Presentasi Fund Raising Alumni

b. Bahan tayangan : 1. Jawaban surat MWA

2. Presentasi Fund Raising Alumni

Versi

Resume

(2)

Risalah Rapat Pleno MWA Tanggal 23 Juli 2016 – RESUME 2 III. PELAKSANAAN RAPAT

Rapat Pleno dibuka oleh Ketua MWA pada pukul 09.00 yang dihadiri oleh 10 orang anggota MWA.

Rapat Pleno diawali penjelasan penjelasan Agenda Rapat Pleno dan Risalah Rapat Pleno tanggal 25 Juni 2016.

Seluruh anggota menyetujui Agenda Rapat Pleno dan Risalah Rapat Pleno tanggal 25 Juni 2016.

AGENDA-1 : Tanggapan Rektor atas masukan MWA beserta langkah-langkah yang akan diambil Presentasi oleh Pak Rektor (dokumen presentasi terlampir) yang kemudian dilanjutkan oleh WRAM dan WRRIM.

Pendahuluan :

 Rektor sudah baca email Pak Syafruddin dukungan atas Fund raising.

 Rektor menjelaskan ketidakhadiran Pak Miming, Bu Ira dan Pak Wawan dalam rapat pleno. Pak Miming sedang bertugas ke Roll Royce di Inggris , Bu Ira sedang mengikuti acara Fakultas MIPA di Bali. Pak Wawan sedang bertugas terkait World Class

university program dari Kemenristek Dikti.

Jawaban Point 1 :

 Sedang dilakukan, Pak Jann terlibat. Balanced Scorecard. Hasilnya akan segera dilaporkan.

 Tiap tahun sudah membuat RKA

Jawaban Point 2 :

 ITB membutuhkan tim adhoc terkait budaya perusahaan.

 LPIK telah membangun start up company.

 Beberapa hasil co working space sudah dimuat di media Sosial; misalnya ITB mendapat penghargaan untuk menempatkan 10 terbaik innovator baru. Technology/technopreneur orientation program (MIT).

Jawaban Point 3 :

 SA telah mengeluarkan SK kurikulum

 Lebih detil penjelasan akan disampaikan oleh WRAM

Jawaban Point 4 :

 Terkait mindset enterpreneurial contoh orientation program yang mentornya dari praktisi.

• ITB inmov

• TEC

• Contoh hasil inovasi ITB : semen basah, mengubah alga menjadi energi.

• ITB mempunyai segmen :

• profesional sebagai employee

• dosen/peneliti

• enterpreneur (8%)

• ITB sedang menginisasi dalam mendatangkan dosen dari luar:

• Profesor asing bagi PTNBH akan dibiayai oleh Kemenristek Dikti

(3)

Risalah Rapat Pleno MWA Tanggal 23 Juli 2016 – RESUME 3

• ITB mempunyai dosen yg menjalankan enterpreneur di dalam dan di luar kampus; contoh Tim pesawat tanpa awak.

• ITB sudah membuat peta, siapa saja dosen yang sudah mencapai TRL . Jawaban Point 5 :

 Desentralisasi ke Fakultas sedang dilakukan secara bertahap sesuai kesiapan fakultas. Bukan hanya dosen tapi juga karyawan/tenaga akademik. Harus juga disiapkan infrastrukturnya, sebagai contoh; Fakultas dapat membuat kerjasama langsung dengan mitra

Clearing house sudah ada.

Jawaban Point 6 :

 ITB memiliki 7 pusat penelitian, punya juga PUI sudah menjalankan multidisiplin.

 Di biomedik sudah ada kerjasama multidisiplin STEI-FTMD-SITH.Bahkan Biomedika ITB punya akses selain fakultas di ITB, juga fakultas kedokteran Unpad dan UI.

 Juga multidisiplin Robotik, Hankam, kolaborasi STEI-FTMD dan juga Mobi listrik FTI-STEI- FTMD.

 Lewat LPPM ITB memilik lebih 300 kerjasama dengan industri dalam dan luar negeri.

• Pak Wawan mempunyai Proyek kerjasama dengan Jepang dengan skema multiyears (5 tahun) tentang Carbon Captured storage JICA, Kyoto, OSAKA diterapkan MEDCO.

Di Langsa. Menangkap CO2 di udara dan ditanamkan kedalam tanah

• Pak Sudarto mempunyai kerjasama tentang geotermal yang didanai Jepang.

• Baru saja menerima tamu dari Sinarmas, untuk agribisnis sawit. Dengan model mirip MIT.

• Kunjungan puluhan direksi BUMN, akan mempersembahkan yang terbaik untuk ITB.

Akan dibuat forum CEO di BUMN dan Swasta dalam even CEO Summit di Indonesia

Jawaban Point 7 :

 SA sedang menyiapkan rambu-rambu multikampus. Rektor sedang melakukan persiapan multikampus.

• Kementerian lelah menghadapi PTN dan PTS baru (terutama swasta)

• Banyak masalah dengan PTS diantaranya : dosen PTS berbondong-bondong minta diangkat jadi PNS, yayasannya mempermasalahkan tanah, dll

• Lebih baik membesarkan PTN yang sudah mapan.

• Kemenristek Dikti menugaskan 4 PTN untuk menjalankan PDD (Pendidikan Diluar Domisili), yang secara legal syaratnya sangat berat. Dalam kondisi tertentu menteri boleh menunjuk.

• Adanya temuan audit BPK terkait belum selesainya masalah legal tanah di Jatinangor, Rektor meminta kepastian tentang kapan hibah Jatinangor akan dilakukan ke Gubernur.

• Jawaban Gubernur : setuju Jatinangor akan dihibahkan, tetapi tolong bantu lagi Pemprov Jabar agar mengembangkan Pangandaran dan Cirebon.

• Awalnya Cirebon untuk UNPAD, tapi masyarakat Cirebon inginnya ITB yang mengelola, oleh karena itu ITB membuat ITB kampus Cirebon dan UNPAD di Pangandaran

• Kemenristek Dikti menyambut baik kerjasama ITB-Pemprov Jabar

• Multikampus Cirebon ini adalah mandat pemerintah dari Pemprov Jabar dan Pusat;

• Kenapa dipilih Kriya karena investasi lebih murah; Pemprov Cirebon memperoleh dana lebih dari 20 Milyar untuk kriya dari Menteri.

(4)

Risalah Rapat Pleno MWA Tanggal 23 Juli 2016 – RESUME 4

• Kenapa PWK karena Bandara akan ada di Majalengka dan Pengembangan wilayah (multi integrasi), kegiatan investasinya relativ kecil.

• Kenapa TI, terkait supply chain dari hulu ke hilir.

• Ketiga program tersebut kebutuhan anggarannya tidak terlalu besar.

• Cirebon juga akan ada bantuan JICA dalam rangka program new academic research cluster (4 tahun yang lalu).

Jawaban Poin 8 :

 Sudah dijalankan

Jawaban Point 9 :

 Dilakukan internal, setiap rapim diingatkan.

 Termasuk ke mahasiswa, dapat respon dari KM

 Dengan stakeholder, juga dilakukan termasuk disampaikan ke Kementerian. Dan ini sudah bukan program ITB saja, tapi menjadi program nasional.

B.WRAM : Pak Bermawi

• Terkait ITB menuju entrepreneurial university dengan gagasan untuk melakukan restrukturisasi kurikulum dengan penambahan matakuliah :

• Manajemen keuangan

• Hukum bisnis

• Minggu lalu sudah keluar SK senat, kurikulum yang dijalankan oleh SA basisnya adalah 4 paradigm : outcome based, learner center, continuous improvement dam international collaboration

• Maka kalau ada gagasan untuk menyesuaikan kurikulum dalam rangka memenuhi kebutuhan, setiap saat dapat dilakukan. Namun perlu diingat hamper sejumlah 50%

sudah terakreditasi internasional ; penambahan Mata Kuliah dimungkinkan namun harus dilakukan assessment dan evidence kenapa perlu Mata Kuliah Baru tersebut.

• Andaikan sudah ada kajian dan ada evidence, proses penambahan Mata Kuliah Baru juga harus memperhatikan aturan SA.

• Terdapat 2 tipe perubahan : major dan minor

• Memperhatikan aspek implementasi.

• Kalau < 6 SKS (minor) tidak perlu pleno SA, cukup di fakultas dan perubahannya disampaikan ke WRAM

• Terkait Desentralisasi, memberikan kewenangan yg seluas-luasnya kepada fakultas/sekolah

• Upaya ini sudah dilakukan semenjak pak Kusmayanto, pak DJoko Santoso.

• Dulu dinamakan Tim revitalisasi fakultas/sekolah

• Rencana desentralisasi sampai ke level keuangan

• Idealnya fakultas punya laporan surplus, minus, dan balance sheet.

• Sehingga ITB tahu maka fakultas yg surplus maupun yang deficit

• Untuk menuju ke desentralisasi tersebut perlu disiapkan perangkat, kalau tidak hati2, apa yang sudah kita miliki yaitu WTP akan hilang dan kembali ke 15 tahun yang lalu.

• Fakultas belum memiliki SDM yg memadai

• Ada fakultas yang defisit terus menerus

• Sekarang fakultas bisa bekerja sama dengan pihak ke-3 tanpa harus lewat WRIM.

• Fakultas bisa langsung mengelola anggaran dan berhubungan langsung dengan para peneliti

(5)

Risalah Rapat Pleno MWA Tanggal 23 Juli 2016 – RESUME 5 C.WRRIM : Pak Bambang

• Terkait Teknopreneurship, yang sudah dilakukan :

• Satu tahun ini sudah diadakan pernghargaan innovator

• Penyampaian semangat enterpreneur di forum Rapim dengan mengunjungi fakultas

• Memfasilitasi dan mendrong kompetisi

• Pengembangan trainning enterpreneurial oleh Lembaga Kemahasiswaan

• Melengkapi organisasi dan SDM di LPIK

• Melakukan kunjungan ke Flender Univ German disponsori DAAD, 90% mirip dengan apa yang sudah dilakukan di ITB

• Melibatkan praktisi dan profesional atau pelaku bisnis

• Pengembangan ekosistem inovasi yang lengkap : innovator, startup, spin off, industri, pengguna dan investor.

• Membangun co working space melibatkan alumni, bahkan didanai oleh Lintasarta, 10 dipilih dan 3 akan dikirim ke Silicon Valley

• Secara bertahap mensinergikan kepakaran bisnis dengan kepakaran sains dan teknologi dan seni

• Mengembangkan kolarborasi innvator dengan industri dalam bentuk CEO summit

• Menghasilkan 5 cluster : transportasi, ICT dan industri kreatif, energi, pangan, kesehatan.

• Terkait enterprenership, yang akan dijalankan :

• Meningkatkan intensitas dan cakupan pengembangan spirit enterpreneurship dalam bentuk workshop, FGD, training dll

• Melibatkan dosen dosen muda sebagai peserta

• Sharing oleh praktisi alumni seperti CEO bukalapk

• Praktisis silicon valley : 2 enterpreneur

• Menyiapkan platform co creation sbeagai mana saran pak Jann : sebagai virtual environment untuk mensinergikan innovator, pengguna, industri

• Rutin diselenggarakan sosialiasi kekayaan intelektual

• Setahun yang lalu sosialiasi pengelolaaln paten, dan ITB akan

meningkatkan paten, ITB memiliki 33 paten dan 100 sedang diproses

• Innovation park /Technopark di Gedebage: sudah melakukan FS, mendapatkan lahan 1.2 Ha, akan melakukan DED dan tahun depan akan dibangun 1 tower innovation park

• Pelibatan alumni, masih terbatas yang sudah dilakukan ITB

• Pak Gilarsi, Dir PT POS pembina tenant

• Pak Syauqi, PT Rekacipta Inovasi ITB untuk mewadahi inovasi di ITB

• Dalam technopreneurship orientation program : mentor dari alumni

• Dalam praktisi internasional : silicon valley, india national enter network, asian start up network.

• Menghasilkan kerjasama : PT POS, Franhoufer, Honeywell, inisiasi CEO BUMN

• Akan meningkatkan pelibatan alumni secara lebih luas.

• Dari hasil benchmark di NUS, melibatkan praktisi (bukan dosen). DI ITB masih banyak dosen yang dilibatkan.

• Terkait Clearing House

• Telah melakukan evaluasi TRL dari hasil inovasi yang dilakukan di ITB, masih terbatas pada inovasi yang menonjol

(6)

Risalah Rapat Pleno MWA Tanggal 23 Juli 2016 – RESUME 6

• Akan dibentuk tim untuk melakukan evaluasi TRL

• Kolaborasi : Pusat penelitian, PUI. PUI bersifat multidisiplin antar fakultas.

• PUI Transportasi FTSL ,SAPPK ,FTMD, STEI, FTI.

• Pembentukan PUI juga harus bekerjasama dengan eksternal : PT KAI, PINDAD, LEN, Uavindo dll. Juga dengan LN : sweden KTH, Karlsruhle, Uni Birmingham

• Membentuk tim untuk merespon permintaan Sinar Mas untuk mekanisasi dan otomasi kebun sawit. Fakultas FTMD FTI STEI FMIPA

• Kedepan akan menyelenggarakan CEO Summit

 Terkait pemisahan jasa kepakaran dan pengabdian masyarakat, secara database bisa dilakukan penggolongan sebagai berikut :

o 62 jasa konsultasi o 47 jasa pelatihan

o 79 pengabdian kepada masyarakat

 Program sosialiasi melalui CEO summit

o CEO BUMN : KAI, LEN, DI, POS, Angkasapura, PT. INTI o Pertemuan regular

 Dari banyak kegiatan tersebut sebenarnya bisa disummary :

o Menumbuhkan spirit enterpreneurship mahasiswa dan dosen o Meningkatkan TRL hasil riset agar siap dikomersialisasi o Membangun ekosistem inovasi yang lebih lengkap

D.REKTOR (Lanjutan)

• Untuk networking, ITB telah melakukan

• Kunjungan ke MIT dan Harvard tahun yang lalu :

• Kunjungn balik dari Silicon valley

• ITB sudah connect Presdir alumni MIT

• Korea

• KAIST, punya program yang sama dengan ITB

• Yang baik dikirim ke Silicon valley

• Ada kunjungan balik dari Harvard University

• Salah satu Dekan ingin kolaborasi temasuk S2 S3

• Pak Luhut pergi ke Berkeley

• Agustus akan ada dari Berkeley untuk kolaborasi mekatronika dikoordinir pak Barmawi

• STEI FTMD FTI agar berkolaborasi DISKUSI

• Masukan atau catatan dari MWA merupakan bentuk endorsement agar lebih tajam, komprehensif terpadu dan perlu didokumentasikan agar terarah dan terpadu dengan benchmarking yang jelas. Masukan MWA bukan untuk menihilkan apa yang sudah dilakukan ITB, tetapi untuk melengkapi dan mensistematisasikan.

• ITB sebaiknya juga membuat milestone untuk memudahkan evaluasi kita menuju kemana, kita sedang dimana dll. Selain itu, ITB perlu membuat tulisan terkait kegiatan dan rekam jejak ITB dalam hal enterpreneurialship.

• Kebersamaan menjadi penting, kita perlu tuliskan dan dimasukkan dalam Renstra ITB.

• Tentang share values, Apakah ITB punya values? Apakah ITB punya budaya? Values yang mana yang dipegang ITB? FGB pun belum mengeluarkan value ITB. Bagaimana membawa masyarakat ITB oleh value yang disepakati bersama.

(7)

Risalah Rapat Pleno MWA Tanggal 23 Juli 2016 – RESUME 7 ITB sebagai Entrepreneur University

• Terkait dengan enterpreneurship, perlu sosialiasi SA, MWA, dekanat, ITB mau kemana? Kalo kita survei tidak semua internal ITB tahu atau aware tentang ini.

• Masalah co-value creation.

• ITB memiliki platform, dimana riset dan enterpreneur bisa bertemu. Secara fisik berupa ruangan, setiap ada yang datang dengan ide produk, inovasi dll bisa datang ke ITB tanpa malu-malu menyampaikan ke ITB.

• Ide harus difasilitasi. Pelatihan, seminar dll untuk co-value creation. Technopark adalah kelanjutan.

• Ini merupakan tempat dimana mahasiwa, dosen, CEO, pemerintah dll bertemu.

• Kolaborasi antara KK dan Lab.

• Belum jadi budaya multidisiplin

• ITB perlu sebuah budaya, sehingga bila perlu sesuatu bisa datang ke ahlinya di ITB.

• Ada sistem yang perlu mendorong agar bisa multidisiplin, tidak bekerja sendiri- sendiri.

• Tentang start up

• Sebaiknya jangan dipilih dari 10 terbaik, kemudia dipilih lagi menjadi 3. Biarkan berkembang terus jumlahnya. Tugas ITB mempertemukan dengan industri dan sebaiknya dikaitkan dengan kegiatan CEO Summit atau meeting dedicated lainnya

• Sebagai contoh traveloka, uniknya adalah keuntungan dikasih balik ke konsumer.

Diskon 20%, 15% untuk ke pelanggan, hanya mengambil 5%. Traveloka lebih besar dari gojek. Saat ini ada investor 1 triliun dengan modal awal 40 M.

Kelembagaan dan SDM

• Rektor sebaiknya menyiapkan orang orang yang dedicated yang ke arah sana

• Seperti satker-satker khusus yg ditugaskan

• Pejabat struktural sebaiknya ahli di bidangnya dan profesional. Kita kekurangan profesor, tapi profesor diminta jadi administrator.

• Desentralisasi ke Fakultas sedang dilakukan secara bertahap sesuai kesiapan fakultas. Bukan hanya dosen tapi juga karyawan/tenaga akademik. Harus juga disiapkan infrastrukturnya, sebagai contoh; Fakultas dapat membuat kerjasama langsung dengan mitra

• ITB sudah melakukan mapping, pilar terpenting adalah SDM. Sebanyak 125 dosen dalam 3 tahun akan pensiun, kita harus melakukan sesuatu. Sudah diputuskan dengan rekrutment dosen baru 400 orang sampai 2019, pertahun akan merekrut sebanyak 100 orang.

Revitalisasi keuangan

• Tendik perlu ditingkatkan kualifikasinya

• Kita belum concern tentang dosen dan tendik sebagai aset sdm.

• Perlu program pengembangan SDM di ITB lebih baik.

• Ideal sekali fakultas bisa mengetahui keuangan : pemasukan, cost berapa, defisit, surplus berapa sebaiknya harus tahu

• Insentif guru besar, kalo tidak produktif bakal dicabut. Bagaimana mekanisme pengukuran kinerja produktivitas SDM

• Insentif guru besar seolah2 sebagai hak bukan instrumen untuk menstimulasi kinerja

(8)

Risalah Rapat Pleno MWA Tanggal 23 Juli 2016 – RESUME 8 Tentang Multikampus

• Perlu membahas multikampus setelah menunggu norma dari SA

• Pembahasan sebaiknya melibatkan Forum Guru Besar, Senior Advisor dan Forumnya bisa saja tidak di pleno.

• Perlu ada evaluasi menyeluruh terkait multi kampus. Apakah memang ITB perlu di Cirebon? Masak ITB seperti PTN lain?

• Sebaiknya ada kerangka dan roadmap terkait dengan multikampus.

• Otonomi kampus itu, kebijakan ditentukan bukan menteri lagi tapi di MWA

• Pernah disampaikan bagaimana rencana di Jatinangor, rencana di Bekasi, dan lain- lain. Eksisting ITB punya 3 kampus

Kurikulum

• Tidak akan kaku-kaku terkait jumlah SKS matakuliah tentang enterpreneur

• ITB harus memulai kuliah elektif, sistem keuangan, bisnis bukan wajib dari MWA

• Indonesia punya banyak good leader, good enterprener dari ITB yang dulunya tidak ada kurikulum enterpreneur

• The beauty di ITB saat ini bukan kurikulum, tapi perlu dipikirkan pembentukan enterpreneurship bukan lewat kurikulum

• Agenda meeting berikutnya: Multi kampus

=============================================================================

AGENDA-2 : Fund Raising Donatur Besar –Syafruddin A Temenggung

• Sampai saat ini sudah mendapat 15 donatur. Saat ini menunggu tax amnesty

• Ada 5 orang/PT yang sudah commit yaitu Pak Teddy , Pak Putra, PT Djarum , PT. Indofood dan Pak Trihatma. Sedangkan yang 10 orang/PT masih menunggu situasi membaik terkait tax amnesty.

• Gagasan tentang tax amnesty terkait dengan financial openess bukan pengampunan pajak koruptor.

• Indonesia juga salah waktu 2010 dimana di Eropa melakukan financial openess. Sehingga pada 2010 uang yang berasal dari Negara Negara Timur Tengah masuk ke Malaysia, selain menyediakan tax amnesty juga menyediakan perangkat syariah

• Dengan tax amnesty, Pak Syafruddin optimis.

• ITB bisa mendapatkan Fund raising sampai sebesar 2 Triliun

• Terdapat 3 sumber fund raising yaitu : donasi alumni, Pengusaha/BUMN dan penelitian

• Juga perlu disiapkan struktur organisasi terkait fund raising termasuk aturan naming right.

• Terkait dengan alumni, apakah kita membuat even homecoming lagi? Evaluasi homecoming sebelumnya belum efektif. Saat ini sudah mepet untuk pelaksanaan homecoming lagi. Sebaiknya perlu ada orang yang dedicated membantu pak Miming, supaya mesin bergerak

• Technopark

• Banyak alumni dan teman-teman pak Syafruddin menanyakan tentang Technopark

• Untuk pembangunan tower technopark, pak Syafruddin siap membantu pa Bambang untuk mencarikan donasi

(9)

Risalah Rapat Pleno MWA Tanggal 23 Juli 2016 – RESUME 9

=================================================================================

AGENDA-3 : Fund Raising Alumni ITB – Irfan Setiaputra

• Sudah diskusi dengan Pak Miming

• Alumni sudah diklasifikasi

• Sebelumnya bantuan alumni tidak ada jalur, sifat bantuan alumni biasanya berbasi ‘rasis’

• Terdapat 3 paket :

• ITB Niaga : 10% utk IA ITB

• Bahana / Ganesa Abadi : 20% utk ITB

• Autodebet (5% utk IA ITB, 50 ribu, 100 ribu, 250 ribu ) DISKUSI

• Gagasan Homecoming dibuat agar Rektor/Pusat tidak disibukkan oleh acara Temu Alumni yang diselenggarakan beberapa kali setiap tahunnya.

• Idenya : Rektor ITB sebagai Tuan Rumah dengan melibatkan perwakilan alumni per Angkatan/per Prodi.

• Salah satu pokok acara adalah Fund Raising

• Terkait Naming right ,Tim Adhoc dibawah pak Barmawi sudah bekerja melakukan

inventarisasi sarana prasarana / asset. ITB sudah punya SK dan batas waktu. Mengenai harga perlu didiskusikan

• Masukan dana melalui Naming right :

• Gedung dapat menghasilkan sekitar 50 Milyard (contoh masukan dari pak Syafruddin )

• Ruang atau per lantai dapat mencapai 50 Milyard

• Total bisa 100 Milyard/gedung

Naming right

• Nama karena donasi

• Nama karena jasa

• Bu Mindri melakukan listing orangtua yang mampu

• 40% orangtua yg mampu

==================================================================================

AGENDA-4 : Lain-lain : Arahan Kementerian Ristek-Dikti oleh Bapak Erriy Ricardo M

 Sesuai dengan arah ITB dari research university ke enterpreneurial university sangat match dengan Renstra Kemenristekdikti. Namun perlu dibuatkan tulisan konsep ITB sebagai enterpreneurial university agar diketahui secara clear, posisi ITB sekarang, menuju kemana, langkah2 seperti apa dan indikator-indikatornya.

 Kemenristekdikti memberikan bantuan pendanaan secara khusus kepada PTN BH dan juga sesuai amanah PP no 26 tahun 2016 tentang bentuk dana bantuan ada 7, dan nanti 2017 ada 11. Sehingga, mohon dalam RKAT dicantumkan arah-arah ITB, yaitu RKAT yang disahkan MWA ITB.

 Kemenristekdikti sudah mengirimkan surat kepada 7 PTN BH yang ada agar memasukkan usulan di triwulan ke 3. Untuk triwulan 1 dan 2 sudah dilakukan.

 Kemristekdiskti saat ini sudah memiliki sistem monitoring dan evaluasi penggunaan dana PTN BH sehingga harapannya pelaporan penggunaan dana PTN BH bisa dilaporkan dalam sistem monitoring dan evaluasi tersebut sehingga ada catatannya di kementrian

(10)

Risalah Rapat Pleno MWA Tanggal 23 Juli 2016 – RESUME 10

 Harus cascade antara Renstra Kementrian Ristekdikti dengan Renstra ITB. Sehingga Renstra kementrian sebaiknya menjadi acuan bagi Renstra ITB.

 Namun demikian, dari data yang ada renstra dari PTN BH belum sepenuhnya cascade dengan renstra kementrian. Dari 107 PTN Satker dan PTN BLU indikator kinerja macam-macam sehingga menjadi tantangan bagi kementerian.

 Kemeristekdikti merupakan gabungan dari ristek dan dikti dari Kemendikbud, sehingga memiliki satker yang sangat banyak. Oleh karena itu yang disiapkan pertama kali adalah membangun sistem monitoring dan evaluasi bagaimana menteri bisa melihat secara real time penyerapan anggaran di satker-satker yang ada. Tidak hanya penyerapan anggaran tapi juga fisik. Sehingga ada 3 hal yang dilakukan oleh kementrian yaitu :

o Aturan harus disetup, peraturannya harus digabung antara ristek dan dikti

o Sistem dibangun agar renstra di PTN dengan kementrian bisa cascade. Saat ini kementrian ristek dikti kerjasama dengan kementrian PAN terkait dengan kinerja instansi pemerintah.

o Program-program prioritas di Kemeristekdikti salah satunya adalah bantuan pendanaan PTN BH dan program-program yang ada di Dirjen seperti world class university ada di Dirjen kelembagaan.

KEPUTUSAN/TINDAK LANJUT

RAPAT PLENO BERIKUTNYA :

Hari/tanggal : Sabtu, 27 Agustus 2016 Waktu : 09.000

Tempat : Bandung Agenda :

1. Multikampus (Rektor)

2. Multikampus (Arya perwakilan Mahasiswa )

(11)

Risalah Rapat Pleno MWA Tanggal 23 Juli 2016 – RESUME 11

Referensi

Dokumen terkait

Effect of Napier grass ensiled with or without inclusion of soy waste on the performance of growing goats Mohammad Mijanur Rahman1,2,*, Raja Ili Airina Binti Raja Khalif1,2, Wan