1
Risalah Sidang Pleno MWA Bandung, 31 Oktober 2015
I. JADWAL
Hari, tanggal : Sabtu, 31 Oktober 2015 Waktu : 09.00 – 12.00 WIB
Tempat : R. Sidang MWA, Jl. Dipati Ukur 4 Bandung Hadir : Anggota MWA :
1. Betti S. Alisjahbana 2. Jann Hidajat Tjakraatmadja 3. Emmy Suparka
4. Ketua Senat Akademik ITB 5. Rektor ITB
6. Anna Fitriana 7. Marzuki Usman 8. Richard Menko 9. Rochim Suratman
10. Syafruddin A. Temenggung 11. Suharto
Tidak Hadir:
1. Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi 2. Gubernur Jawa Barat
3. Kuntoro Mangkusubroto 4. Taslim Yunus
Non Anggota MWA : 12. WRSO ITB
13. Putri Saptawati (wakil Tim ITB Alumni Homecoming) 14. Samitha Dewi Djajanti (wakil Tim ITB Alumni Homecoming)
II. ACARA / TOPIK BAHASAN 1. Persetujuan RENSTRA
2. Rencana ITB Alumni Homecoming 2015 3. Pemilihan Anggota Kehormatan tambahan
4. Persetujuan Revisi Peraturan MWA tentang Kode Etik Mahasiswa dan Sistem Perencanaan 5. Lain – Lain :
i. Masukan untuk pembentukan prodi Ilmu Ekonomi di ITB.
ii. Sharing mengenai hasil kunjungan Pak Rektor ke MIT.
III. MATERI YANG DIBAGIKAN a. Bahan yang dibagikan
- Peraturan tentang Kode Etik Mahasiswa versi Lama dan versi Baru.
b. Bahan tayangan.
- Presentasi Persiapan ITB Alumni Homecoming 2015 oleh Bu Putri
- Masukan untuk pembentukan prodi Ilmu Ekonomi di ITB oleh Pak Syafruddin
2 IV. PELAKSANAAN SIDANG
Sidang dibuka oleh Ketua MWA pada pada pukul 09.00, dihadiri oleh 13 orang peserta sidang yang terdiri atas anggota MWA dan Non Anggota MWA wakil dari Tim ITB Alumni Homecoming 2015. Pembahasan dimulai dari evaluasi draft Renstra, dilanjutkan dengan persiapan Alumni Homecoming. Agenda pemilihan Anggota Kehormatan tambahan, ditunda dan akan dibahas pada Sidang Pleno berikutnya. Terdapat beberapa masukan untuk Kode Etik Mahasiswa, Sistem Perencanaan, dan Pembentukan Program Studi Ilmu Ekonomi. Sidang diakhiri dengan Sharing dari Rektor mengenai hasil kunjungan ke MIT.
IV.1a. Persetujuan RENSTRA
MWA belum dapat menyetujui Renstra, karena terdapat beberapa masukan MWA yang belum dimasukkan kedalam Renstra.
Rektor akan melakukan pertemuan dengan mengundang wakil dari MWA, SA dan Tim Penyusun Renstra untuk mendapatkan masukan-masukan terhadap Renstra.
RKA mesti dikirim ke Kementrian pada awal Desember, dengan demikian RKA perlu disahkan MWA paling lambat 21 November. Dengan demikian Sidang Pleno MWA berikutnya adalah tanggal 21 November, dan sebelum disahkan oleh MWA, RKA maupun Renstra perlu mendapatkan pertimbangan dari SA paling lambat tgl 14 November.
Masukan terhadap Renstra :
Masalah Enterpreneur University.
- ITB tidak bisa instan untuk menjadi enterpreuner university. Tapi saat ini ITB sedang menuju enterpreuner university.
- Seluruh civitas akademika ITB harus mempunyai pola pikir, pola tindak yang memiliki upaya untuk menjadi enterpreuner.
- Dalam Renstra belum ada nuansa enterprising-nya, bagaimana mengelola kampus, inovasi, pengembangan teknologi ke arah cluster pengembangan industri, dll. Perlu ada perencanaan untuk penemuan / inovasi, paten, city planning, insentif untuk penemuan.
- Selain matra science dan teknologi, ITB sebaiknya memiliki matra bisnis, sehingga hasil- hasil research dapat menjadi bisnis yang menghasilkan uang bagi ITB.
Mengenai Prodi.
- Sebaiknya dalam Renstra perlu dimasukkan rencana pembentukan atau penutupan Prodi.
- Dalam Renstra sudah dimasukkan nama Prodi Ekonomi.
- Perlu ada panduan atau pijakan dalam Renstra, misalnya mengenai usulan pembentukan suatu prodi, penambahan jumlah mahasiswa dll.
Mengenai Anggaran
- Rencana anggaran perlu dituangkan dalam Renstra. Harus ada target capaian anggaran yang dihasilkan terlepas dari anggaran dari Negara.
- Rencana keuangan akan seperti apa? Harus ada estimasi penerimaan, sumber penerimaan menjadi target dan menjadi daya dukung, kalau perlu ada orang-orang yang bergerak untuk fundraising.
- Ada penghargaan kepada peneliti, pengajar, innovator, dll
- Bagaimana postur keuangan ITB antara teaching university dengan research university.
Dalam 5 tahun kedepan apakah akan bergeser, misalnya 70% untuk teaching, 20%
research, dan 10% untuk anggaran pengembangan enterpreuner university, atau mungkin 40 : 40 : 20.
Penelitian
- Kita memiliki 8 cluster Riset, namun jika semuanya akan diangkat, maka tidak akan menjadi fokus,selain SDM kita terbatas, dan uangnya juga terbatas.
3 - Terkait SBM, mengenai no.7 ini ada cluster Seni Rupa Desain Managemen. Mohon
ditambahkan bisnisnya, karena dalam SK ada bisnisnya.
- Banyak dibahas penelitian, namun infrastrukturnya belum baik. Perlu penyiapan peralatan yang dikaitkan dengan target yang ingin di capai disetiap program.
- Terkait dengan penelitian, disini hanya ada 8 cluster, belum ada penelitian dalam bidang pendidikan. Perlu ada riset mau kemana sistem pendidikan ini, apakah masih tetap teaching atau lecturing center atau student learning center, dll
- Renstra harus memfokuskan pada Teknologi. Jangan sampai kita berbicara secara internasional, namuan dalam ITB sendiri kita terseok-seok.
Mahasiswa
- Renstra belum membahas tentang apa yang ITB bisa lakukan untuk memproduksi lulusan yang nantinya akan berkontribusi ke negara.
- Dalam pembinaan karakter, kami sudah menerapkan 2 hal yaitu behavior dan attitude.
Awalnya orang taat karena takut hukum, tapi setelah behavior terbentuk, maka muncullah attitude karena adanya kesadaran. Kita kawal terus mahasiswa baru dan diberikan pembekalan dari berbagai pihak.
- Di MIT, mahasiswa yang baru masuk ke MIT hanya diberikan 2 pendidikan pembekalan yaitu masalah plagiarism dan safety.
Alumni
- Acara homecoming menjadikan alumni akan kembali pada almamater.
Isi Renstra
- Renstra belum bersifat kuantitatif.
- MWA sudah mengeluarkan SK tentang kebijakan umum, kebijakan akademik, kebijakan sarana prasarana, kebijakan keuangan, dan kebijakan Tri Dharma. Namun hal ini belum dijadikan sebagai pedoman oleh Renstra.
- Perlu diperhatikan penempatan mana bagian sasaran dan mana bagian program.
Peningkatan atmosfir akademik yang menghasilkan, bukan sasaran, namun lebih kearah program atau sub sasaran. Sasaran ITB misalnya adalah ingin menjadi pusat pengembangan science, pemandu perubahan, mampu menciptakan, berbagi, dan menerapkan ilmu pengetahuan seni dan enterpreuner university.
RENIP
RENIP ITB terlalu kualitatif, belum ada sesuatu yang bersifat kuantitatif yang bisa dipakai untuk mengukur apakah RENIP ini dapat dicapai atau tidak. Selain itu juga belum ada vektornya.
Perlu ada evaluasi bertahap terhadap pencapaian RENIP.
Lain-lain
- Renstra yang dibuat ini terlalu focus terhadap pengembangan diri internal.
- Yang kita pecahkan adalah masalah nasional / local, tetapi metoda yang dipakai adalah best practice international.
- Renstra yang dibuat bukan karya tulis tapi karya nyata yang akan dilakukan.
- Apa yang dikerjakan oleh Pak Rektor, sudah banyak, namun belum disampaikan dalam Renstra. The future itu asset, artinya kita harus meng-create masa depan yang ingin dibangun dan kita akan menuju kesana. Dengan the power of mindset, kalau sesuatunya clear, maka energi kita akan membawa pada apa yang kita inginkan.
IV.1b. Keputusan Sidang Mengenai Pembahasan Persetujuan RENSTRA
1. MWA belum dapat menyetujui Renstra, karena terdapat beberapa masukan yang perlu dimasukkan kedalam Renstra.
2. Rektor akan melakukan pertemuan dengan mengundang wakil dari MWA, SA dan Tim Penyusun Renstra untuk mendapatkan masukan-masukan terhadap Renstra.
4 3. RKA mesti dikirim ke Kementrian pada awal Desember, dengan demikian RKA perlu disahkan MWA paling lambat 21 November. Sebelum disahkan oleh MWA, RKA maupun Renstra perlu pertimbangan dari SA paling lambat tgl 14 November.
IV.2a. Rencana ITB Alumni Homecoming 2015
Tujuan utama dari homecoming adalah untuk mengingatkan kembali bahwa apapun yang dilakukan oleh ITB dan alumni itu tidak akan berhasil tanpa sinkronisasi dan kolaborasi.
Tahap Persiapan :
- Acara alumni homecoming merupakan acara yang besar, namun kurang gaungnya. Perlu dilakukan iklan/promosi di TV, koran, banner, dan beberapa media lainnya. Pak Marzuki akan membantu untuk publikasi di Indosiar dan SCTV. Kompas juga pemiliknya Dewan Sekolah SBM, jadi dapat membantu.
- Dari kelompok musik ITB, mengatakan kenapa UNPAR yang jadi pemain utama, kenapa ITB lebih berpihak pada tamu daripada keluarga sendiri? Ada koridor prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan bahwa homecoming itu dari alumni dan untuk alumni. Semua kegiatan harus berfokus dan bermuara pada ITB, kalau mau mencari orang untuk mengisi acara, maka cari alumni. ITB pasti punya the best nya.
Acara :
- Ada perubahan rundown acara tanggal 7 November pagi. Sebelum acara pembukaan oleh Rektor pada sore hari, akan ada acara di Fakultas dan Prodi mulai jam 10.00 pagi.
- Sebaiknya kalau acara join movement yang dimaksudkan sebagai fundraising, maka di letakkan di atas ITB grand plan in the commitment. Jangan di satukan dengan life time achievement karena menjadi sesuatu yang sangat berbeda.
- Acara Life time achievement itu adalah acara dimana ITB memberikan penghargaan kepada yang berjasa, salah satunya loket pendidikan dan juga satpam.
- Mengenai parkir sudah dilakukan koordinasi dengan K3L, Pak Rektor sudah setuju hari minggu ITB tidak ada car free day, area parkir dibuka semua.
- Hari Minggu, 8 Nov, ada acara car free day fun walking. Nanti akan ada pojok-pojok dimana pimpinan Rektor, pimpinan MWA dapat memberikan speech untuk masyarakat di sekitar Dago.
Fundraising / join movement
- Homecoming adalah forum yang mengingatkan alumni untuk membantu ITB, membantu pikiran dan membantu keuangan ITB.
- Esensi dari homecoming itu adalah rise fund, akan ada opportunity dalam kegiatan ini untuk mobilisasi dana dari luar juga dari sponsorship.
- Kegiatan fundraising disampaikan ke panitia secara elegan. Kita sampaikan sesuatu dengan format MIT, bahwa ITB akan memberikan service terhadap suatu program, setelah itu alumni memberikan support.
- Proposal untuk sponshorship, seperti Bank Mandiri, Telkom, Telkomsel, Pelindo, Antam, Pertamina, PDM, Bulog, Kompas, RCTI, Bahana, Pembinaan usaha Indonesia, BCA, Sinar Mas Land, Bank Jabar Banten sudah dikirimkan 2 minggu yang lalu melalui Pak Hiramsyah.
- Dengan promosi, bisa jadi banyak sponsorship, namun waktunya mepet, jadi kita posisikan homecoming sebagai kick off dari suatu rangkaian fundraising production.
- Pak Marzuki akan membantu menyampaikan proposal sponsorship ke perusahaan- perusahaan besar.
IV.2b Keputusan Sidang mengenai Rencana ITB Alumni Homecoming 2015
1. Perlu dilakukan iklan tentang alumni homecoming di TV, koran, banner, dan beberapa media lainnya. Panitia fokus untuk menyebarkan gaung kegiatan homecoming.
5 2. Pak Rektor akan menulis surat ke Pak Marzuki dengan menyertakan proposal sponshorship
homecoming.
3. Proposal yang telah dikirimkan ke Pak Hiramsyah akan di follow up oleh Pak Syafruddin.
4. Ketua MWA mengapresiasi semangat dan kontribusi dari semua member yang terlibat dalam kegiatan homecoming.
IV.3 Pemilihan Anggota Kehormatan tambahan
- Pembahasan mengenai Pemilihan Anggota Kehormatan ditunda, dan akan dilakukan pada pertemuan Pleno MWA berikutnya.
IV.4a. Persetujuan Revisi Peraturan MWA tentang Kode Etik Mahasiswa dan Sistem Perencanaan
1. Mengenai kode etik mahasiswa:
- Harus tegas membahas bagaimana behavior & attitude mahasiswa terhadap ITB, mahasiswa terhadap Dosen-nya, mahasiswa terhadap Karyawan, dan terhadap mahasiswa sendiri. Anna bisa langsung melakukan pengelompokkannya. Nanti pada pertemuan MWA mendatang, hasilnya dapat disampaikan termasuk masukan dari mahasiswa.
- Perlu dibahas pula tentang plagiat dan life style mahasiswa. Terdapat mahasiswa yang memakai kaos dan pakai sandal jepit.
2. Mengenai RENIP dan RENSTRA, mesti dilakukan evaluasi. Planning kita yang di masukan dalam sistem perencanaan adalah RENIP dievaluasi setiap 5 tahun dan Renstra dievaluasi setiap tahun.
IV.4b. Keputusan Sidang mengenai Persetujuan Revisi Peraturan MWA tentang Kode Etik Mahasiswa dan Sistem Perencanaan
1. Akan dilakukan revisi terhadap kode etik mahasiswa sesuai dengan masukan dari peserta sidang. Anna akan mengkonsolidasikan masukan-masukan hari ini, termasuk masukan mahasiswa
2. Planning kita dalam sistem perencanaan adalah RENIP akan dievaluasi setiap 5 tahun dan Renstra akan dievaluasi setiap tahun.
IV.5a. Pembahasan Lain-lain
1. Masukan untuk pembentukan prodi Ilmu Ekonomi di ITB
- Pembentukan Prodi Ilmu Ekonomi sangat dibutuhkan dan relevan dengan kebutuhan dan tuntutan kedepan. Hal ini dapat mempertajam issue efisiensi, produktifitas dan pengembangan inovasi.
- Nama Prodinya Ilmu Ekonomi bukan Prodi Ekonomi Pembangunan. Terkait Prodi Ekonomi Pembangunan, awalnya SBM dan SAPPK mengusulkan nama Program Ekonomi, namun setelah ada masukan dari Senat Akademik, maka namanya menjadi Prodi Ekonomi Pembangunan. Barangkali ini perlu dibicarakan kembali antara MWA dan SA.
- Peletakan Prodi Ilmu Ekonomi sebainya berada di SBM bukan SPAPPK. Dengan demikian SBM dapat diubah menjadi SBME atau SEBM.
- Persiapan pembentukan Prodi Ilmu Ekonomi harus dilakukan secara matang.
- Akan di buat satu diskusi khusus yang di fasilitasi Rektor terdiri dari MWA, Senat Akademik, Rektor, dan tim pengusul pembentukan Prodi Ilmu Ekonomi.
- Untuk membuat Prodi Ilmu Ekonomi yang excellent dan Unique ITB, perlu dilakukan benchmarking, misalnya ke MIT dan Cambridge.
6 2. Sharing mengenai hasil kunjungan Pak Rektor ke MIT.
- Telah dilakukan kunjungan ke MIT bersama Pak Bambang dan Pak Sri Widiyantoro, yang tujuannya ingin melakukan benchmarking terhadap beberapa hal.
- Kerjasama yang bisa dilakukan dengan MIT adalah mengirimkan mahasiswa S3 ITB untuk mengikuti program sandwich ke MIT, internship bagi mahasiswa S3 di lab-lab yang dimiliki MIT. Selain itu ada juga beasiswa, namun sangat ketat kompetisinya. Akan ada 3 mahasiswa post doctoral dari ITB yang diterima oleh MIT.
- Mengenai innovation center, ada 6 universitas di Amerika yang merasa beruntung dengan adanya paten. Mereka punya kolaborasi dengan industri, dimana setiap tahunnya selalu memberikan research project.
- Berdasarkan hasil inovasi dan industri, MIT punya unit yang namanya TLO ( Technology License office ), jadi mereka bekerja betu-betul dari produk inovasinya.
- Presiden asosiasi ikatan alumni MIT juga sharing mengenai platform Ikatan alumni dalam 3 kegiatan utama
1. Pertama dalam keprofesian, dibawahnya ada struktur yang mewadahi profesi, mereka ikut memajukannya termasuk dalam hal kurikulum.
2. Kedua adalah dalam hal bisnis. Sesama alumni MIT saling bantu jika ada bisnis bersama.
3. Yang ketiga adalah kegiatan sosial, yaitu dengan beasiswa, membantu almamater dll.
- Orang yang bantu mengurus ikatan alumni MIT ini ada sekitar 100 org lebih, mulai dari urusan website, informasi sampai ke urusan eksternal – internal. Budget nya sekitar 13 juta
$ per tahun untuk operasi ini.
- Untuk fundraising, MIT membolehkan alumninya untuk menyumbang tanpa batasan nilai.
1$ pun diterima. Mereka punya 3 segmentasi untuk alumni :
1. Alumni yang lulus 10 tahun kebawah, it is the future leader tetapi belum punya apa-apa untuk menyumbang almamater.
2. Lulusnya 10 – 25 tahun. Alumni ini yg sedang growing.
3. Alumni yang lulusnya diatas 25 tahun. Alumni ini yang nyumbang terbesar.
IV.5b. Keputusan Sidang mengenai Pembahasan Lain-lain
1. Akan di buat satu diskusi khusus yang di fasilitasi Rektor terdiri dari MWA, Senat Akademik, dan tim pengusul untuk membahas pembentukan Prodi Ilmu Ekonomi.
2. Hasil kunjungan ke MIT adalah ITB akan mengirimkan mahasiswa S3 untuk mengikuti program sandwich ke MIT, akan dilakukan internship bagi mahasiswa S3 di lab-lab yang dimiliki MIT, dan ada 3 mahasiswa post doctoral dari ITB yang akan diterima oleh MIT.
3. Terkait dengan ikatan alumni dan fundraising di MIT, ITB akan mencoba menerapkannya.
V. KEPUTUSAN SIDANG
V.1. Keputusan Sidang Mengenai Pembahasan Persetujuan RENSTRA
1. MWA belum dapat menyetujui Renstra, karena terdapat beberapa masukan yang perlu dimasukkan kedalam Renstra.
2. Rektor akan melakukan pertemuan dengan mengundang wakil dari MWA, SA dan Tim Penyusun Renstra untuk mendapatkan masukan terhadap Renstra.
3. RKA mesti dikirim ke Kementrian pada awal Desember, dengan demikian RKA perlu disahkan MWA paling lambat 21 November. Dengan demikian Sidang Pleno MWA berikutnya adalah
7 tanggal 21 November, dan sebelum disahkan oleh MWA, RKA maupun Renstra perlu mendapatkan pertimbangan dari SA paling lambat tgl 14 November.
V.2 Keputusan Sidang mengenai Rencana ITB Alumni Homecoming 2015
1. Perlu dilakukan iklan tentang alumni homecoming di TV, koran, banner, dan beberapa media lainnya. Panitia fokus untuk menyebarkan gaung kegiatan homecoming.
2. Terkait dengan pencarian sponsorship homecoming, Rektor akan menyampaikan surat ke Pak Marzuki dengan menyertakan proposal sponshorship untuk dikirimkan ke perusahaan- perusahaan besar.
3. Proposal yang telah dikirimkan ke Pak Hiramsyah akan di follow up oleh Pak Syafruddin.
4. Ketua MWA mengapresiasi semangat dan kontribusi dari semua member yang terlibat dalam kegiatan homecoming.
V.3 Pemilihan Anggota Kehormatan tambahan
- Pembahasan mengenai Pemilihan Anggota Kehormatan ditunda, dan akan dilakukan pada pertemuan Pleno MWA berikutnya.
V.4. Keputusan Sidang mengenai Persetujuan Revisi Peraturan MWA tentang Kode Etik Mahasiswa dan Sistem Perencanaan
1. Akan dilakukan revisi terhadap kode etik mahasiswa sesuai dengan masukan dari peserta sidang. Anna akan mengkonsolidasikan masukan-masukan hari ini, termasuk masukan mahasiswa
2. Planning kita dalam sistem perencanaan adalah RENIP akan dievaluasi setiap 5 tahun dan Renstra akan dievaluasi setiap tahun.
V.5. Keputusan Sidang mengenai Pembahasan Lain-lain
1. Akan di buat satu diskusi khusus yang di fasilitasi Rektor terdiri dari MWA, Senat Akademik, dan tim pengusul untuk membahas pembentukan Prodi Ilmu Ekonomi.
2. Hasil kunjungan ke MIT adalah ITB akan mengirimkan mahasiswa S3 untuk mengikuti program sandwich ke MIT, akan dilakukan internship bagi mahasiswa S3 di lab-lab yang dimiliki MIT, dan ada 3 mahasiswa post doctoral dari ITB yang akan diterima oleh MIT.
3. Terkait dengan ikatan alumni dan fundraising di MIT, ITB akan mencoba menerapkannya.
VI. RENCANA TINDAK LANJUT
1. Akan dilakukan penyempurnaan terhadap Draft Renstra ITB.
2. Rektor dengan mengundang wakil dari MWA, SA dan Tim Penyusun Renstra untuk mendapatkan masukan terhadap Renstra.
3. Sebelum dilakukan pengesahan oleh MWA, SA akan memberikan pertimbangan terhadap Renstra paling lambat tgl 14 November.
4. Panitia alumni homecoming akan fokus menyebarkan gaung kegiatan. Akan dilakukan promosi/iklan kegiatan homecoming di TV, koran, banner, dan beberapa media lainnya.
5. Terkait dengan pencarian sponsorship homecoming, Rektor akan menyampaikan surat ke Pak Marzuki dengan menyertakan proposal sponshorship untuk dikirimkan ke perusahaan- perusahaan besar.
6. Proposal sponsorship yang telah dikirimkan ke Pak Hiramsyah akan di follow up oleh Pak Syafruddin.
7. Akan dilakukan revisi terhadap kode etik mahasiswa sesuai dengan masukan dari peserta sidang.
8. RENIP akan dievaluasi setiap 5 tahun dan Renstra akan dievaluasi setiap tahun.
9. Akan di buat satu diskusi khusus yang di fasilitasi Rektor terdiri dari MWA, Senat Akademik, dan tim pengusul untuk membahas pembentukan Prodi Ilmu Ekonomi.
8 10. Beberapa kerjasama untuk program sandwich, internship dan pengiriman mahasiswa Post Doc
akan dilakukan dengan MIT.
VII. RENCANA PERTEMUAN BERIKUTNYA
1. Sidang selanjutnya akan dilakukan pada tanggal 21 November 2015
2. Agenda utamanya adalah persetujuan Renstra, RKA, Kode Etik Mahasiswa dan Sistem Perencanaan.
9
LAMPIRAN
(Pelaksanaan sidang secara rinci)
IV.1. Persetujuan RENSTRA
Bu Betti menjelaskan beberapa agenda yang akan dibahas dalam sidang :
Mengenai Renstra, MWA belum dapat menyetujuinya, karena terdapat beberapa masukan MWA yang belum dimasukkan kedalam Renstra, selain itu masih ada beberapa proses yang mesti dilakukan di Senat Akademik. Akan dijadwalkan pertemuan antar 3 Organ ITB untuk mendapatkan masukan-masukan Renstra.
ITB alumni homecoming 2015 adalah hari besar buat ITB, sudah sejauh mana persiapannya ?
Pemilihan anggota kehormatan merupakan agenda sidang pleno yang ketiga kalinya. Apakah hari ini akan dilakukan pemilihan atau ditunda lagi?
Akan dibahas mengenai kode etik mahasiswa.
Agenda lainnya adalah mengenai masukan terhadap pembentukan Prodi Ekonomi dan sharing Pak Rektor atas kunjungannya ke MIT.
Pak Syafruddin
Pemilihan anggota kehormatan, ditunda dulu. Sebaiknya fokus di brainstorming Renstra.
Dilanjutkan dengan masukan terhadap pembentukan Prodi Ekonomi.
Rektor
Dalam Statuta ada Pasal yang terkait dengan Renstra dan RKA, dimana keduanya disahkan oleh MWA, dan SA yang memberikan pertimbangan.
RKA mesti dikirim ke Kementrian pada awal Desember, dengan demikian RKA perlu disahkan MWA paling lambat 21 November. Dengan demikian Sidang Pleno MWA berikutnya adalah tanggal 21 November, dan sebelum disahkan oleh MWA, RKA maupun Renstra perlu mendapatkan pertimbangan dari SA paling lambat tgl 14 November.
Selasa Siang tgl 3 Nov, Rektor akan mengundang MWA dan SA untuk membahas Renstra.
Apakah dimungkinkan jika ada sidang MWA di luar siklus 1 bulanan, terkait dengan perlunya dilakukan pembahasan tentang Renstra segera mungkin.
Tim Rektorat sedang memfinalkan RKA. Mudah-mudahan minggu besok Renstra dan RKA sudah selesai dan segera dikirimkan ke MWA dan SA.
Jika SA akan memplenokan, apakah perlu surat dari MWA untuk meminta pertimbangan ke SA, atau langsung saja dianggap sebagai tembusan dari Rektor agar waktunya efektif.
Pak Syafruddin
Sebagai usulan, Rektor menulis surat langsung dalam satu head surat yang ditujukan kepada MWA dan SA, jangan bersifat tembusan.
Rektor
Surat undangan pertemuan akan dikirmkan ke MWA dan Senat Akademik.
Mohon bantuan, agar Pleno di SA tidak mesti 2 mingguan dulu. Saat jamannya Pak Intan, ada pleno yang tidak menunggu sampai 2 minggu, yaitu saat Statuta mau disahkan.
Pak Indratmo
Dalam hal-hal khusus memang bisa dilakukan. Namun tetap ada prosedur yang harus dilalui. Agar lebih cepat, sebaiknya dilakukan secara paralel. Berdasarkan pengalaman kemarin, diperlukan waktu sampai kurang lebih 1 bulan. Dari tim Adhoc, kemudian pembahasan dilanjutkan ke dalam
10 sidang BKSA, setelah itu ke tahap Pleno untuk selanjutnya memberikan pertimbangan ke MWA.
Yang dapat dilakukan adalah mempercepat pembahasan oleh Tm Adhoc.
Rektor
Kita harus submit RKA ke Kementrian awal Desember. Anggap saja pengesahan RKA tanggal 21 November. Berarti seminggu sebelum nya sudah ada persetujuan Renstra maupun pertimbangan RKA.
Bu Betti
Kalau begitu tanggal 21 November kita akan sidang Renstra dan RKA dalam sidang pleno MWA.
Pak Syafruddin
Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam Renstra yaitu masalah Enterpreneur University dan masalah Prodi.
Ada satu proses yang harus dielaborate lebih lanjut terutama dengan masalah enterpreuner university. Dimana seluruh civitas akademika ITB harus mempunyai pola pikir, pola tindak yang memilik upaya untuk menjadi enterpreuner. Masalah anggaran perlu dituangkan dalam Renstra.
Harus ada target capaian anggaran yang dihasilkan terlepas dari anggaran dari Negara.
Enterpreuner harus berkaitan dengan enterprise. Untuk 5 tahun ke depan, mengelola ITB bukan sekedar menjadi satu universitas negara tapi satu universitas yang bisa semakin mandiri. Perubahan itu harus dituangkan dalam anggaran. Dalam Renstra belum ada nuansa enterprising-nya, bagaimana mengelola kampus, bagaimana mengelola inovasi dan pengembangan teknologi ke arah cluster2 pengembangan industri, kemudian dalam enterprising bagaimana kita cooperative, bagaimana dikaitkan dengan pihak industri, dll. Semua itu harus ditargetkan. Semua yang bisa kita capai akan tercermin dalam anggaran.
Anggaran perlu di-state dalam Renstra.
Harus ada estimasi penerimaan, sumber penerimaan menjadi target dan menjadi daya dukung, kalau perlu ada orang2 yang bergerak untuk fundraising.
Mengenai Prodi, dalam Renstra sudah dimasukkan nama Prodi Ekonomi Pembangunan, sebaiknya menjadi Prodi Ekonomi, dan jangan ditempatkan di SAPPK.
Pak Rektor mengatakan bahwa 5 tahun kedepan, Prodi yang akan terbentuk kedepan selama pimpinan saya ada 1, apakah itu benar? Bagaimana dengan Prodi Ekonomi dll. Pak Rektor sudah menutup pernyataan ada prodi baru, apakah seperti itu? Kalau tidak, maka sebaiknya dalam Renstra perlu kita perkirakan masih ada beberapa prodi sehingga dapat mengantisipasi untuk 5 tahun ke depan.
Pak Marzuki
Jika dibandingkan dengan Orba, ada yang namanya GBHN dan Repelita. Repelita ini sudah bersifat kuantitatif. Saya belum melihat Renstra yang bersifat kuantitatif.
Perlu ada perencanaan untuk penemuan / inovasi, paten, city planning, insentif untuk penemuan.
Pak Rochim
Dalam milis, ada yang menyampaikan pertanyaan mengenai Renstra bahwa academic plan ditujukan untuk memecahkan masalah-masalah nasional dan pengakuannya secara international.
Mengapa penghargaan selalu diberikan untuk peneliti, mengapa tidak ada penghargaan ke Pengajar ? Semestinya pengajar yang baik perlu juga di hargai.
Ketika mereka mengatakan bahwa ITB harus melengkapi peralatan2 yang akan dilakukan untuk penelitian, penelitian yang akan ITB lengkapi itu fokusnya dimana? Penyiapan peralatan mestinya dikaitkan dengan target ITB yang ingin di capai disetiap program.
11 Pak Jann
Beberapa masukan yang telah disampaikan dalam Sidang Pleno sebelumnya, belum dimasukkan dalam Draft Renstra.
Di visi ada keyword bahwa ITB ingin menjadi lembaga pendidikan tinggi dan pusat pengembangan science, teknologi, dan seni yang unggul. Hal ini sebenarnya termasuk sasaran.
Bab Sasaran dalam Renstra belum tepat. Perlu diperhatikan penempatan mana bagian sasaran dan mana bagian program. Peningkatan atmosfir akademik yang menghasilkan, bukan sasaran, namun lebih kearah program atau sub sasaran. Sasaran ITB misalnya adalah ingin menjadi pusat pengembangan science, pemandu perubahan, mampu menciptakan, berbagi, dan menerapkan ilmu pengetahuan seni dan enterpreuner university.
Perlu dijabarkan 5 tahun kedepan, sampai level mana kita menjadi pemandu perubahan ? Ada komentar kalau orang science hanya memikirkan diri sendiri. Dalam Renstra tidak ada yang betul- betul memberikan manfaat kepada negara secara nasional.
Renstra yang dibuat ini terlalu focus terhadap pengembangan diri internal, padahal misi visi kita ingin berkontribusi kepada masyarakat, kepada ekonomi nasional.
Selain matra science dan teknologi, ITB sebaiknya memiliki matra bisnis, sehingga hasil-hasil research dapat menjadi bisnis yang menghasilkan uang bagi ITB.
Postur akademik ITB akan seperti apa, bagaimana arsiteknya. Kemarin dibahas rencana pembentukan Prodi Ekonomi, sebentar lagi ada isu akan masuk Prodi Sosial. Apakah kita akan memberi ruang Fakultas Social ITB. Ini memang bukan tugas tim tapi mestinya menjadi tugas Senat Akademik.
Pekerjaan academic plan seharusnya berdasarkan pada kebijakan akademik, norma-norma, serta bentuk/ruang akademik seperti apa yang akan di develop oleh ITB.
MWA sudah mengeluarkan SK tentang kebijakan umum, kebijakan akademik, kebijakan sarana prasarana, kebijakan keuangan, dan kebijakan Tri Dharma. Namun hal ini belum dijadikan sebagai pedoman oleh Renstra.
Terkait dengan penelitian, disini hanya ada 8 cluster, belum ada penelitian dalam bidang pendidikan. Perlu ada riset mau kemana sistem pendidikan ini, apakah masih tetap teaching atau lecturing center atau student learning center, dll
8 cluster penelitian ini apakah hanya mewadahi fakultas atau prioritas? Jika prioritas mungkin nanti ada konsekuensi anggaran nya seperti apa, dan non prioritas seperti apa?
Terkait SBM, mengenai no.7 ini ada cluster Seni Rupa Desain Managemen. Mohon ditambahkan bisnisnya, karena dalam SK ada bisnisnya.
Postur keuangan akan mengikuti postur akademik yang dikembangkan. Bagaimana postur keuangan ITB antara teaching university dengan research university. Dalam 5 tahun kedepan apakah akan bergeser, misalnya 70% untuk teaching, 20% research, dan 10% untuk anggaran pengembangan enterpreuner university, atau mungkin 40 : 40 : 20.
Pak Richard
Melalui Renstra, seharusnya kita sudah bisa meramalkan apa yang akan terjadi dalam 5 tahun kedepan.
Perlu ada panduan dalam Renstra, agar tidak membuat bingung kita. Misalnya mengenai usulan pembentukan suatu prodi, penambahan jumlah mahasiswa dll.
Apa yang akan terjadi jika semua materi bersifat online, dosen mengajar materi online, dan mahasiswa bisa baca sebelum dosen mengajar ? Apakah ITB sudah berpikir bahwa pendidikan formal dan informal akan sangat kabur. Kedepan, orang bisa pintar tanpa sekolah.
Kita banyak bicara penelitian, namun infrastrukturnya sangat buruk.
12 Anna
ITB ingin memproduksi lulusannya seperti apa? Mungkin di Renstra sudah banyak berbicara tentang apa yang mau disumbangkan ITB, tetapi belum tentang apa yang ITB bisa lakukan untuk memproduksi lulusan yang nanti akan berkontribusi ke negara.
Terkait dengan kondisi akademik di Program Studi, saya mendukung program mengenai pendidikan karakter, excellent in teaching disamping melihat kondisi mahasiswa sekarang adalah krisis integritas.
Saya berharap ITB bisa mengontrol bagaimana output mahasiswa yang dibentuk, tidak melulu memikirkan tentang fasilitas dsb.
Walau ada program ITB sebagai universitas yang world class, namun perlu ada keberpihakan ITB kepada mahasiswa yang ekonomi kurang mampu
Pak Indratmo
RENIP ITB terlalu kualitatif, belum ada sesuatu yang bersifat kuantitatif yang bisa dipakai untuk mengukur apakah RENIP ini dapat dicapai atau tidak. Selain itu juga belum ada vektornya. Apakah ITB dalam 10 tahun ini sudah sesuai dengan arah yang diterapkan dalam RENIP atau tidak ?
Saat ini telah dibuat suatu Tim untuk melakukan review terhadap RENIP. Review telah selesai dilakukan, jika diperlukan akan ada revisi.
Semestinya perlu ada evaluasi bertahap terhadap pencapaian RENIP.
Goal dalam PP tentang pendidikan tinggi itu ada 2, capaian akademik dan non akademik. Akademik nya terdiri atas penelitian, pendidikan, pengabdian masyarakat, dan yang non akademis meliputi masalah SDM, sarana prasarana, keuangan, kemahasiswaan, dll.
Rencana keuangan kita 2016 akan seperti apa?
Sesuai dengan yang disampaikan Pak Richard, perlu ada pijakan yg digunakan, misalnya jika akan menambah atau mengurangi mahasiswa itu dasarnya apa? Sementara usulan Prodi baru itu banyak sekali, pemerintah ingin ITB menerima mahasiswa banyak terus, padahal ini kontraproduktif dengan peningkatan kualitas.
Jadi yang diperlukan saat ini adalah review RENSTRA akademik plan untuk menuju visi misi yang ada di ITB, kira2 keberanian finansial kita seperti akan seperti apa, kalau mau mengangkat dosen, dosennya yang seperti apa, begitu juga dengan kemahasiswaan dsb.
Pak Jann mengatakan bahwa gap antara RENIP sama RENSTRA terlalu besar. Apakah ini sudah dilakukan penilaian terhadap RENIP yang menjadi pegangan?
Kita memiliki 8 cluster Riset, namun jika semuanya akan diangkat, maka tidak akan menjadi fokus, takut tidak akan menjadi apa-apa. SDM kita terbatas, uangnya juga terbatas.
Renstra harus memfokuskan pada Teknologi. Jangan sampai kita berbicara secara internasional, namuan dalam ITB sendiri kita terseok-seok.
Pak Rektor
Terima kasih atas semua masukan yang sangat positif untuk penyempurnaan Renstra dan RKA kedepannya.
Sudah mulai analog antara MIT dan ITB. MWA yang akan dapat menyiapkan fundraising dan Rektor dapat focus pada operational academicnya.
Saat ini ITB bukan menjadi enterpreneur university tapi ITB menuju enterpreuner university. ITB tidak bisa instan menjadi enterpreuner university. MIT untuk menjadi entrepreneur university juga tidak cukup jika 5 tahun.
Terkait Prodi Ekonomi Pembangunan, awalnya SBM dan SAPPK mengusulkan nama Program Ekonomi, namun setelah ada masukan dari Senat Akademik, maka namanya menjadi Prodi Ekonomi Pembangunan. Barangkali ini perlu dibicarakan kembali antara MWA dan SA.
Dalam rangka enterpreuner, sebetulnya dalam Renstra sudah masuk ada royalti (paten). Kita sudah mempunyai pedoman royalti, institusi dapat berapa dan pemegang paten dapat berapa? Di MIT, pedomannya 2/3 untuk institusi, 1/3 untuk yang bersangkutan. Pedoman royaltinya sudah ada di WRRIM.
13
Terkait 420 kabupaten, kita punya strategi Massive Open Online Course (MOOC). Hal ini karena tidak mungkin ITB membantu pemerintah dengan cara konvensional untuk pendidikan masal. Akan ada matakuliah yang disampaikan secara online sebagai kontribusi ITB untuk masyarakat. Kita tidak melupakan rakyat yang memerlukan pendidikan, tapi tetap tahu diri bahwa kapasitas yang dimiliki masih terbatas. Intinya adalah bagaimana mendriver kuliah online untuk mahasiswa yang tidak berkesempatan masuk ITB tetapi bisa dapat ilmu dari ITB, dan mereka tidak membayar. Ini merupakan misi yang sangat social.
Ada yang menarik antara kontroversi nasional dan internasional. Saat roadshow ke fakultas/sekolah, saya menggunakan benchmark Stanford dan MIT. Yang mereka pecahkan adalah masalah nasional / local, tetapi metoda yang dipakai adalah best practice international. Kita tetap focus pada ciri khas entrepreneur university.
Banyak yang telah dilakukan oleh teman-teman ITB, namun saking banyaknya jadi tidak sempat diekspos. Kita punya Pak Zainuddin Rahman, Pak Wenten, Pak Bagyo, dll. Orang-orang hebat yang ada di ITB jadi dianggap biasa. Ini sebetulnya ciri khas ITB yang humble. Banyak hal-hal yang besar jadi tidak dianggap hebat oleh kawan2, namun sekecil apapun akan kita hargai. Saya sudah minta pada Pak Miming, agar hal-hal tersebut di publish di koran, dan sudah ada networknya.
Di tempat Bu Ira, selalu memberikan penghargaan kepada Dosen yang terbaik, Peneliti terbaik, juga untuk para Innovator. Di FMIPA penghargaan telah diberikan kepada peneliti dan pengajar terbaik.
Renstra akan diselesaikan minggu ini. Mohon masukannya, nanti akan ada pertemuan yang dihadiri oleh wakil dari SA dan MWA.
Saya mohon ijin dalam Renstra tidak akan sempurna, karena Renstra yang dibuat bukan karya tulis tapi karya nyata. Kalau karya tulis apa yang kita pikirkan kita tulis, tapi karya nyata apa yang kita tuliskan apakah bisa dilakukan. Jadi kami banyak bicara yang accountable dari pada yang yang imaginable. Bapak dan Ibu boleh memberikan banyak masukan namun kami tetap akan memilihnya karena Renstra adalah sesuatu untuk kita lakukan bukan untuk kita tuliskan. Teman-teman Dekan sudah bekerja keras dengan masukan dari bottom up nya.
Cita-cita di awal tahun ada 100M, karena kita punya BPPTN sekitar 235M, 30% untuk penelitian plus 10% untuk inovasi, maka muncullah angka 100 M. Namun kenyataannya yang terjadi di pusat, dipotong, yang keluar sekitar 23-26M (?). Semoga Pak syaf dan MWA berhasil memperoleh fundraising.
Terimakasih apa yang disampaikan oleh Pak Richard, online learning merupakan bagian dari strategi kita untuk membantu pemerintah juga tanpa mengorbankan kapasitas kita.
Saya appreciate sekali atas masukan sangat penting dari Mba Anna. Mengenai krisis integritas, kita sudah punya aturan tertulis di peraturan akademik kemahasiswaan, kalau ada yang menyimpang akan kena sanksi dan ini sudah kita jalankan. Dalam pembinaan karakter, kami sudah menerapkan 2 hal yaitu behavior dan attitude. Awalnya orang taat karena takut hukum, tapi setelah behavior terbentuk, maka muncullah attitude karena adanya kesadaran. Kita kawal terus mahasiswa baru dan diberikan pembekalan dari berbagai pihak.
Di MIT, mahasiswa yang baru masuk ke MIT hanya diberikan 2 pendidikan pembekalan yaitu masalah plagiarism dan safety.
Saat ini ITB punya 20% mahasiswa yang mendapatkan beasiswa bidikmisi. 30% mahasiswa yang mampu bayar, 47% orang yang ekonominya kurang. Hal ini perlu disampaikan ke mahasiswa. Dan titip agar mahasiswa bidikmisi tidak minder dalam pergaulannya. Untuk SBM, waktu itu telah dikirimkan 20% mahasiswa bidikmisi dari 180 mahasiswa, agar jangan sampai terkesan bahwa SBM itu hanya mencari uang.
RENIP memang sudah saatnya di review. RENIP sudah 10 tahun, dimana konteks nya juga sudah banyak berubah. Semestinya Renstra dibuat berbasis RENIP. Namun karena keterbatasan waktu, Renstra dapat dibuat dulu berdasarkan RENIP yang ada.
Pak Mentri akan bertemu kita untuk memperjuangkan gimana supaya kita memiliki industri semikonduktor. Kita perlu investasi walk of fame minimum 20T. Kita coba rangkul dengan memanfaatkan Bandung Metropolisnya Pak Walikota. Kita diberi satu hektar untuk membangun metropolis / technopark di Gedebage. Ada teman di Bappenas akan support kita tahun depan. Ini
14 bagian dari enterpreuner university. Kita akan menuju ke sana, tidak bisa instan. 5 tahun tidak mungkin bisa instan seperti MIT dan Stanford, tapi arah itu akan kita letakan dalam 5 tahun ini.
Pak Jann
Masalah komunikasi keluar, kita punya anggota kehormatan yang bersedia bantu (Pak Edy).
Kegiatan alumni home coming sebaiknya muncul di TV. Ini bisa dibantu di SCTV dan Indosiar.
Kompas juga pemiliknya dewan sekolah SBM, dan sepertinya ini bisa bantu.
Apa yang dikerjakan oleh Pak Rektor, sudah banyak, namun belum disampaikan dalam Renstra. Kita punya keyakinan bahwa the future itu asset, artinya kita harus meng-create masa depan yang ingin dibangun seperti apa? Kita akan menuju kesana. Saya tetap ingin ada sesuatu yang clear sehingga semua orang jelas mengarah kesitu. Saya percaya dengan the power of mindset, kalau sesuatunya clear, maka energi kita akan membawa pada apa yang kita inginkan.
Pak Syaf
Pak Rektor saya mengusulkan ada rencana anggaran dalam Renstra, misalnya mau 100M pertahun.
Kalau tidak, maka tidak akan ada target, dan kita tidak bekerja.
Alumni yang sudah kembali ke almamater, dapat menjadi jinak, namun saat diluar sana maka mereka sangat kompetitif. Itulah ITB, jadi bukan humble. Munculnya gagasan alumni homecoming itu dari sini. Jika Rektor mengundang alumni, pasti alumni akan datang, Pak Rektor yang mampu merangkul Alumni. Jadi homecoming menjadikan alumni akan kembali pada almamater.
Pak Richard
ITB tambah lama tambah mundur kalau nggak berubah.
Pak Indratmo
Menambahkan apa yang disampaikan oleh Pak Syaf, alumni homecoming ini acara yang besar, namun kurang gaungnya. Semestinya kita pasang iklan di TV, di koran dan beberapa media.
IV.2a. Rencana ITB Alumni Homecoming 2015 Rektor
Tim homecoming ini akan melaporkan persiapan pelaksanaan untuk tanggal 7-8 November, hari Sabtu & Minggu.
Secara garis besar pada hari sabtu akan dimulai jam 3 sore sampai malam, lalu pada Minggunya mulai pagi sampai jam 2 siang.
Ada masukan dan usulan dari sejumlah alumni, sebelum jam 3 bisa dipersiapkan slot pertemuan alumni ke fakultas atau Prodi.
Ada masukan untuk Ibu Samitha dan Bu Putri, untuk menyampaikan publikasi di media TV dan Koran. Pak Marzuki akan menyanggupi membantu untuk publikasi di Indosiar dan SCTV.
Bu Putri :
2 minggu yang lalu, ada sosialisasi dengan para wakil alumni yang datang hampir 50 orang perwakilan dimana masing-masing punya vector sendiri. Pada pertemuan itu kita menyamakan persepsi, akhirnya sepakat bahwa tujuan utama dari homecoming untuk mengingatkan kembali bahwa apapun yang dilakukan oleh ITB dan alumni itu tidak akan berhasil tanpa sinkronisasi dan kolaborasi.
Ada perubahan rundown acara.
- Sabtu 7 November 2015 : Acara dimulai pukul 15.30, sambutan dari Rektor, kemudian silaturahmi , dilanjutkan dengan acara Memorabilia & Open Mic. Seluruh Audience dapat berinteraksi, berbagi cerita, tentang apa yang terjadi pada masa lalu, kenangan dan harapan dari masa lalu yang sudah dan belum tercapai. Malamya ada acara ITB Grandplan
15
& The Commitment. Ekspose perencanaan ITB Grandplan oleh Rektor. Dilanjutkan dengan Joint Movement & Lifetime Achievement, kemudian Entertainment.
- Minggu 8 November : dimulai pukul 07.00 sampai 14.00. Acaranya ada Fun Walk, ITB Grandplan Expose dan Alumni Family Gathering.
Pak Rochim
Ada beberapa pertanyaan dari rekan-rekan di WhatsApp Group:
- Untuk hari Sabtu, parkirnya dimana, dan siapa pemandu parkirnya ?
- Dari kelompok musik ITB, mengatakan kenapa UNPAR yang jadi pemain utama? Kita kan sudah ada Festival ITB, sudah ada macam-macam, kenapa ITB lebih berpihak pada tamu daripada keluarga sendiri?
- Kenapa kawan-kawan musisi ITB di tempatkan di luar acara utama?
Bu Putri
Untuk masalah parkir, sudah disediakan. Kami sudah berkoordinasi dengan K3L.
Mengenai musik, banyak alumni ITB yang ingin tampil, ada sekitar 20 band yang minta. Namun sesuai pesan Pak Rektor dan para wakil Rektor, panitia harus netral dan kami kesulitan memilihnya, maka kami tidak memberikan 1 slot pun untuk band ITB.
Masalah yang dari UNPAR, sebenarnya pertimbangan kami buka UNPAR nya, tapi lebih ke apakah talent nya sudah ke level nasional.
Pak Syafruddin
Mengapa nggak sekalian Purwacaraka yang di berikan tugas ?
Bu Betti
Saya mengerti ingin netral tapi kalau yang di katakan level nasional itu di pilih UNPAR, rasanya di ITB banyak sekali yang level nya sudah nasional, yang cantik juga banyak. Menurut saya kita harus lebih menghargai alumni ITB.
Bu Putri
Purwacaraka sudah kami kontak, sampai tadi pagi beliau mengatakan iya. Namun sampai siang ini belum jelas seperti apa, mudah-mudahan dengan ini kita bisa sampaikan ke beliau.
Bu Samitha
Pak Purwa tidak ingin tampil sendiri dan masih berhitung, karena Pak Purwa menyadari tidak mungkin membawa crew dari Jakarta, akhirnya dari Bandung, setelah itu belum ada kabar lagi .
Dari ITB, tetapi masing-masing ingin membawa namanya sendiri, kami sebenarnya khawatir yang mau di tampilkan yang mana?
Bu Betti
Grup band angkatan tidak usah ditampilkan, ambil saja Purwacaraka, agar semua orang tidak akan tanya lagi.
Pak Syafruddin
Ada koridor prinsip-prinsip yang harus kita letakkan
1. Koridor pertama, homecoming dari alumni dan untuk alumni ITB. Semua kegiatan harus berfokus dan bermuara pada ITB, kalau mau mencari orang untuk mengisi acara, maka cari alumni. ITB pasti punya the best nya.
16 2. Koridor kedua : Kenapa saya ikut masuk, bahwa untuk pelaksanaannya saya bantu.
Homecoming ini yang pertama kali diadakan, maka kita bisa isi dengan muatan tentang ITB, tapi kita tidak boleh sungkan-sungkan mengatakan bahwa homecoming adalah forum untuk mengingatkan alumni untuk membantu ITB, membantu pikiran dan membantu keuangan ITB. Kalau dibungkus-bungkus lagi susah, saya menyampaikan bahwa memang homecoming senang-senang tapi jangan lupa bantu ITB, jadi koridor yang namanya homecoming adalah kita semua balik pada almamater, kita bantu pikiran dan kembali pada bantuan dana.
3. Koridor ketiga : saya bantu untuk pelaksanaannya, supaya saya tidak salah dengan ITB, saya telah minta ada 1 EO. Company saya buat perjanjian dengan EO.Yang saya bayangkan adalah EO bekerja menyusun program dan melakukan suatu mobilisasi untuk kegiatan, misalnya buat proposal untuk fundraising.
Saya tanya apakah EO sudah jalan, minta dana kemana2. Saya punya teman-teman di Bank Mandiri. Saya cek ternyata belum ada proposal dari ITB. Homecoming kita kaya reunian, tapi koridor itu harus kita pegang, karena bisa sebagai momen yang tepat untuk fundraising yang dijalankan secara professional.
Rektor
Yang disampaikan Pak syaf memang betul. Salah satu sasaran kita mengenai fundraising itu saya sampaikan ke panitia secara elegan. Maksudnya dibungkus itu kita tidak mengatakan kita tidak butuh sesuatu, tapi kita katakan secara elegan. Tidak semua alumni punya persepsi yang sama terhadap apa yang kita katakan. Sehingga kita akan kemas, kita butuh sesuatu, kita cari public speaking yang hati-hati.
Kita sampaikan sesuatu dengan format MIT, bahwa ITB akan memberikan service apa-apa pada mereka, banyak service setelah itu silahkan alumni bisa memberikan support, jadi disini mungkin kalimat dibungkus, tapi kita akan carikan format kata-kata yang elegan di dalam forum itu karena setiap alumni beda karakter.
Tentang proposal, 14 perusahaan yang sudah dikirim, barangkali Bu Samitha punya catatan.
Pak Jann
Fundraising dibungkus dengan join movement dan life time achievement. Alumni memberikan sumbangan pada satpam, apakah hanya buat satpam? Ini bisa menghilangkan tujuan utama, jadi istilah join movement dan life time achievement dipisahkan.
Bu Betti
Ada bagusnya kalau join movement yang dimaksudkan sebagai fundraising di letakkan di atas ITB grand plan in the commitment. Jangan di satukan dengan life time achievement karena menjadi sesuatu yang sangat berbeda.
Bu Putri
Saya bisa paham kenapa fundraising-nya hilang. Dalam hal ini kami memilih kata-kata join movement. Sudah ada beberapa alumni yang menunggu waktunya Pak Rektor untuk mereka bisa sign up sumbangan, ingin nya pejabat yang menerima memakai foto-foto, kami mengusulkan itu dan akan kita rekam di hari yang sama, mudah-mudahan Pak Rektornya ada.
Ada alumni yang memberikan bantuan revitalisasi taman Aula Barat, ada yang menyerahkan pohon 1700 di Jatinangor, kemudian beasiswa. Demi tertibnya acara, kami mengatakan silahkan, kalau bisa jangan pas acaranya, ceremonial nya ada, kita akan video kan kemudian di tayangkan di acara join movement. Itu untuk menarik, kalau sudah ada yang berkontribusi.
Salah satu tugas kami adalah menyediakan layanan untuk alumni, apapun, untuk informasi kami ada database nya, untuk semua kegiatan dari alumni yang selama ini belum terdata kita akan
17 bangun database nya, kalau mau menyumbang dalam bentuk uang ini sudah ada portal nya , sudah ada kebutuhan yang sudah ada di fakultas mirip dengen e-commerce.
Arahnya kita adalah fundraising tapi dengan cara yang tidak langsung.
Life time achievement itu bukan alumni memberikan fundraising kepada para satpam tapi ITB memberikan penghargaan kepada yang berjasa salah satunya loket pendidikan dan juga satpam.
Mengenai parkir kami sudah berkoordinasi dengan K3L, Pak Rektor sudah setuju hari minggu ITB tidak ada car free day, area parkir dibuka semua.
Hari minggu salah satu yang penting yang bisa kami anggap menjadi branding adalah car free day fun walking, intinya masyarakat di sekitar Dago akan ada pojok-pojok dimana pimpinan Rektor, pimpinan MWA dapat memberikan speech.
Mulai Senin, banner akan dipasang disepanjang jl. Ganesha, dan ada lagi satu baligo yang di pojokan Borromeus.
Senin intensitas tayangan homecoming di megatron itu naik, mungkin sekitar 75%.
Terimakasih untuk Pak Marzuki, untuk publikasi di level nasionalnya.
Yang membedakan kegiatan ini dari yang lainnya ada pameran dan kegiatan dari alumni yang bisa disinkronisasi dan dikolaborasikan.
Pak Syafruddin
Sebetulnya esensi dari homecoming itu memang rise fund, akan ada opportunity dalam kegiatan ini tentang fundraising :
- Kita menggunakan momen ini untuk mobilisasi dana dari luar juga dari sponsorship. Kegiatan sponsorship masih kita lakukan. Kita mendapatkan kesempatan untuk rise fund dari alumni dan coorporate untuk bisa membiayai kegiatan ini. Panita tidak usah pusing memikirkan dana kegiatan pelaksanaan homecoming, tapi harus pusing memikirkan rise fund dari luar (misalnya Pertamina, Bank Mandiri). Dengan situasi sekarang, misalnya banner harus sudah ada sponsorship nya. Kita tinggal 1 minggu lagi opportunity sedikit terbuka. Dari sponsorship, rise fund bisa cukup besar.
- Rise fund berkaitan dengan alumni sendiri, kita menyewa EO untuk bisa menarik alumni dengan banyak cara untuk berkreasi menciptakan kegiatan. Ada beberapa kegiatan yang bisa menciptakan orang berkontribusi. Biasanya di kemas oleh EO, tidak bisa sama kita, karena kita punya banyak kegiatan yang lain, kemasan ini yang belum terlihat di sini.
- Masih ada waktu 1 minggu, apa yang harus kita kerjakan, misalnya mana proposal yang sudah dikerjakan, kegiatan melibatkan mahasiswa dan alumni. Intensitas harus ditingkatkan menjelang pelaksanaan.
Bu Betti
Memposisikan homecoming ini untuk membuat orang mempunyai sense of commercial terhadap ITB, begitu selesai homecoming pasukan fundrising jalan, fokus seminggu ini lebih ke arah di gaung acara homecoming agar terdengar, jadi setiap alumni tahu bahwa ada homecoming, sesudah itu apa grand plan nya?
Ada follow up, agar pemanasan itu jangan sampai kehilangan momentum, misalnya ada di website.
Sehingga mereka yang tidak hadir pun tahu apa grand plan nya ITB, sejalan dengan itu mulai mensosialisasikan proposal.
Dengan promosi, bisa jadi banyak sponsorship, namun waktunya mepet, bagaimana kalau kita posisikan homecoming sebagai kick off dari suatu rangkaian fundraising production.
Ada bedanya antara alumni perorangan atau alumni coorporate sebagai direktur. Kita sudah punya proposal untuk para owner ini. Di bawah owner adalah kelas menengah para direksi.
Pak Syafruddin
Kegiatan kita ini harus bisa di sponsori oleh company (bank atau apapun). Saya membayangkan ini harus dimobilisasi oleh konsultan. Masih ada waktu 1 minggu, jangan menyerah dulu, sponsorship
18 harus dikejar terus. Pak Miming CS harus kerja keras, kalau ada proposal saya bantu kirim ke dirutnya.
Seminggu ini kita kirim proposal termasuk sponsorship.
Bu Samitha
Sebetulnya proposal untuk sponshorship, seperti Bank Mandiri, Telkom, Pertamina, sudah dikirimkan 2 minggu yang lalu melalui Pak Hiramsyah. Namun kami agak khawatir untuk maju ke sana atau tidak.
Bu Betti
Proposal sponsorship yang sudah diserahkan ke Pak Hiramsyah itu yang kemana saja ? Bu Putri
Proposalnya : Bank mandiri usul ke Pak Budi G. Sadikin, Telkom, Telkomsel, Pelindo, Antam, Pertamina, PDM, Bulog, Kompas, RCTI, Bahana, Pembinaan usaha Indonesia, BCA, Sinar Mas Land, Bank Jabar Banten.
Pak Indratmo
Karena waktu sudah mulai habis, tinggal 1 minggu, maka yang penting adalah bagaimana upaya untuk memperbanyak alumni yang datang. Saya di Jakarta tidak melihat satupun banner yang menunjukkan ada nya homecoming alumni, beda saat waktu pemilihan calon ketua alumni, di setiap rest area tol itu ada info banner nya, sehingga semua orang mengetahuinya.
Pak Marzuki
Saya akan bantu sampaikan proposal dari ITB, bisa sampai sekitar 300 proposal, nanti 50 proposal akan dikirimkan ke perusahaan-perusahaan besar seperti MNC, SCTV, Summarecon dll.
IV.2b Keputusan Sidang mengenai Rencana ITB Alumni Homecoming 2015
1. Terkait dengan pencarian sponsorship homecoming, Rektor akan menyampaikan surat ke Pak Marzuki dengan menyertakan proposal sponshorship untuk dikirimkan ke perusahaan- perusahaan besar
2. Proposal yang telah dikirimkan ke Pak Hiramsyah tadi di follow up Pak Syafruddin.
3. Panitia fokus menyebarkan gaung kegiatan homecoming, saya bantu kirim banner nya untuk ke alumni.
4. Banner dikirim supaya langsung tayang, kalau bisa setiap 1 jam, supaya ada wartawan yang menginterview Pak Rektor.
IV.3 Pemilihan Anggota Kehormatan tambahan
Pembahasan mengenai Pemilihan Anggota Kehormatan ditunda, dan akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
IV.4. Persetujuan Revisi Peraturan MWA tentang Kode Etik Mahasiswa dan Sistem Perencanaan Pak Syafruddin
RENIP dan RENSTRA mesti di evaluasi. RENIP dievaluasi setiap 5 tahun dan Renstra dievaluasi setiap tahun. Planning kita, hal itu saja yang di masukan dalam system perencanaan.
Bu Betti
Iya setuju
19 Pak Syafruddin
Mengenai kode etik mahasiswa, harus tegas membahas bagaimana mahasiswa terhadap ITB, mahasiswa terhadap Dosen-nya, mahasiswa terhadap karyawan, dan terhadap mahasiswa sendiri.
Bu Betti
Iya masukan yang bagus, kode etik mahasiswa perlu dibuat spesifik.
Pak Syafruddin
Di pasal 49, kode etik bukan hanya untuk mahasiswa.
Pak Rektor dengan tepat sekali bicara tentang behavior & attitude, bagaimana behavior &attitude mahasiswa terhadap masyarakatnya, terhadap ITB sebagai institusi, terhadap dosen, dll. Hal ini yang harus kita tempuh, jadi tegas.
Mungkin Anna ditugaskan untuk menyusun konsepnya, di buat bloknya per bagian, mahasiswa dengan masyarakat, mahasiswa dengan ITB, mahasiswa dengan peserta didik, mahasiswa dengan karyawan, mahasiswa dengan mahasiswa.
Bu Betti
Kalau nggak salah berdasarkan statuta, usulnya mesti ke Rektorat, karena ada revisi.
Pak Syafruddin
Ini kan sudah ada di Rektor. Di forum MWA, kita tugaskan Anna untuk mengelompokkan hal tersebut. Tentang plagiat, behavior &attitude harus kita munculkan.
Lebih baik kita tegaskan bagaimana seorang mahasiswa terhadap masyarakat, perilaku nya apa, attitude terhadap masyarakat misalnya kebakaran asap, ini harus di tumbuh dan dikembangkan.
Bu Betti
Anna bisa langsung melakukan pengelompokkannya. Nanti pada pertemuan MWA mendatang, hasilnya dapat disampaikan termasuk masukan dari mahasiswa.
Pak Rochim
Yang penting juga adalah tentang life style. Di pasal 5 ayat 2, mahasiswa harus berpakaian rapih, bersih. Namun kenyataannya pake kaos dan pakai sandal jepit.
Bu Betti
Anna akan mengkonsolidasikan masukan-masukan hari ini, termasuk masukan mahasiswa.
IV.5. Pembahasan Lain-lain
Agenda yang dibahas adalah :
a. Masukan untuk pembentukan prodi Ilmu Ekonomi di ITB oleh Pak Syafruddin b. Sharing mengenai hasil kunjungan Pak Rektor ke MIT.
Pak Syafruddin
Akan di buat satu diskusi khusus yang di fasilitasi Rektor terdiri dari MWA, Senat Akademik, Rektor, dan tim pengusul.
Ilmu ekonomi yang kita buat itu sesuatu yang baru, jadi kalau kita mau buat sekalian yang bagus.
Kami mengatakan bukan Prodi Ekonomi Pembangunan, tapi Prodi Ilmu Ekonomi, karena dari 10 universitas itu 6 universitas tidak lagi bicara mengenai studi pembangunan.
Sebaiknya Prodi Ilmu Ekonomi diletakkan di SBM, setelah itu kita menentukan benchmarking ke Harvard, MIT atau Cambridge. Saya usulkan ada meeting sekali, yang difasilitasi oleh Rektor.
20 Bu Betti
Perlu duduk bersama antar 3 organ (Rektorat, MWA, Senat) untuk membahas Prodi yang sebetulnya sudah sangat strategic sehingga kita tidak ingin salah dalam memutuskan.
Pak Indratmo
Kami tunggu waktu pertemuannya.
Untuk longterm, ITB memang mesti punya Fakultas Ekonomi sendiri. Saya melihatnya sangat penting karena teknologi ini ujungnya2 ekonomi.
Rektor
Telah dilakukan kunjungan ke MIT bersama Pak Bambang dan Pak Sri Widiyantoro, tujuannya ingin melakukan benchmarking untuk beberapa hal. ITB menanyakan bentuk kerjasama yang bisa dilakukan dengan MIT. Mereka open, lalu kesepakatannya, kita diberikan kesempatan untuk mengirimkan mahasiswa S3 yang sandwich ke MIT. Mahasiswa S3 kita juga dapat internship ke lab2 yang mereka miliki. Ada juga beasiswa, namun sangat ketat kompetisinya. Kita sepakat akan ada 3 mahasiswa post doctoral yang diterima disana.
Mengenai innovation center, mereka mengatakan bahwa hanya ada 6 universitas di Amerika yang merasa untung dengan adanya paten. Mereka punya kolaborasi dengan industri, dimana setiap tahunnya selalu memberikan research project.
Berdasarkan hasil inovasi dan industri, mereka punya unit yang namanya TLO ( Technology License office ), jadi mereka bekerja betu-betul dari produk inovasinya.
Yang ke tiga bertemu dengan Ketua Lab Earth Science, yaitu Pembimbing Pak Ilik. Dari tempat Pak Ilik akan dikirimkan mahasiswa Post Doc.
Presiden asosiasi ikatan alumni MIT juga sharing mengenai platform Ikatan alumni dalam 3 kegiatan utama
1. Pertama dalam keprofesian, dibawahnya ada struktur yang mewadahi profesi, mereka ikut memajukannya termasuk dalam hal kurikulum.
2. Kedua adalah dalam hal bisnis. Sesama alumni MIT saling bantu jika ada bisnis bersama.
3. Yang ketiga adalah kegiatan sosial, yaitu dengan beasiswa, membantu almamater dll.
Orang yang bantu mengurus ikatan alumni MIT ini ada sekitar 100 org lebih, mulai dari urusan website, informasi sampai ke urusan eksternal – internal. Budget nya 13 juta $ per tahun untuk operasi ini.
Untuk fundraising, MIT juga melakukannya ke almamater dari alumni. MIT membolehkan alumninya untuk menyumbang tanpa batasan nilai. 1$ pun diterima. Mereka punya 3 segmentasi untuk alumni :
1. Alumni yang lulus 10 tahun kebawah, it is the future leader tetapi belum punya apa-apa untuk menyumbang almamater.
2. Lulusnya 10 – 25 tahun. Alumni ini yg sedang growing.
3. Alumni yang lulusnya diatas 25 tahun. Alumni ini yang nyumbang terbesar.
Periode untuk menjadi President alumni adalah 1 tahun. Kemudian selama 2 tahun akan menjadi anggota board advisor.
Ada beberapa pembicaraan dengan Pak Sutarja. Intinya siap kolaborasi dengan ITB, karena kita di fasililitasi lahan 1 ha untuk dibangun metropolis. Hal ini sudah dilaporkan ke presiden bulan lalu, karena Pak walikota minta ditemani ketemu Pak Jokowi tentang Bandung Metropolis.
Bu Betti
Agenda sidang sudah di bahas semua, meeting kita sangat produktif dan saya mengapresiasi semangat dan kontribusi dari semua member, kita sama-sama sukseskan homecoming.
MWA di harapkan hadir di acara homecoming, karena sebetulnya ini acara bersama Pak Rektor dengan MWA, acara semua organ ITB.