• Tidak ada hasil yang ditemukan

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 53/PHPU.D-VIII/2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 53/PHPU.D-VIII/2010"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

0

MAHKAMAH KONSTITUSI

REPUBLIK INDONESIA

---

RISALAH SIDANG

PERKARA NOMOR 53/PHPU.D-VIII/2010

PERIHAL

PERMOHONAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN

UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA

DAERAH

KABUPATEN KEBUMEN

ACARA

PEMERIKSAAN PERKARA

(I)

J A K A R T A

KAMIS, 24 JUNI 2010

(2)

1

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

--- RISALAH SIDANG

PERKARA NOMOR 53/PHPU.D-VIII/2010 PERIHAL

Permohonan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Kebumen

PEMOHON

H.M. Nashiruddin Al-Mansyur dan Probo Indarto

TERMOHON

KPU Kabupaten Kabupaten Kebumen

ACARA

Pemeriksaan Perkara (I)

Kamis, 24 Juni 2010 Pukul 14.05 –14.38 WIB

Ruang Sidang Panel Gedung Mahkamah Konstitusi RI, Jl. Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta Pusat

SUSUNAN PERSIDANGAN

1) Achmad Sodiki (Ketua)

2) Maria Farida Indrati (Anggota)

3) Harjono (Anggota)

(3)

2

Pihak yang Hadir:

Kuasa Hukum Pemohon:

- Reno Iskandarsyah - Dede Nurdin Sadat - Sri Setio Inanto - Wiajaya Suhendra - Asharyanto

- Narendra

Termohon (KPU Kabupaten Kabupaten Kebumen):

- Teguh Purnomo (Ketua KPUD Kab Kebumen) - Khusnul Khotimah (Anggota KUD Kab Kebumen) - Muhammad YUsuf (Anggota KUD Kab Kebumen)

(4)

3

1. KETUA: ACHMAD SODIKI

Mahkamah Konstitusi dalam rangka menyidangkan Perkara 53/PHPU.D-VIII/2010 dengan ini saya nyatakan dibuka dan terbuka untuk umum.

Assalamualaikum wr.wb.

Selamat siang dan salam sejahtera untuk kita semua. Saudara Pemohon, Saudara Termohon, siang ini sidang pertama dari permohonan Pemohon dan oleh sebab itu saya persilakan kepada Pemohon memperkenalkan diri terlebih dahulu siapa yang hadir pada siang ini.

2. KUASA HUKUM PEMOHON : RENO ISKANDARSYAH

Assalamualaikum wr.wb.

Selamat siang semuanya, kami sebagai Kuasa Hukum dari Bapak H. Nashiruddin Al-Mansyur dan H. Prabowo Indartono selaku peserta Pemilukada di Kebumen dengan Nomor urut 2. Dengan ini hendak mengajukan permohonan judicial review atas permohonan, pembatalan atas penetapan hasil perhitungan KPU Kebumen.

Kami dari kantor Iskandar’s and Partner, nama saya Reno Iskandarsyah, di samping kiri saya Dede Nurdin Sadat, di ujung adalah Saudara advokat samping kanan saya Saudara Zentoni, S.H. samping selanjutnya Saudara Sri Setio Inantoro, S.H., M.H. dan sampingnya Saudara Wijaya Suhendra, S.H.

Kami semua merupakan Kuasa Hukum dari pasangan nomor 2 Pilkada Kabupaten Kebumen, demikian.

Wassalamualaikum wr.wb.

3. KETUA: ACHMAD SODIKI

Dari Termohon, dipersilakan.

4. TERMOHON: TEGUH PURNOMO (KETUA KUD KAB. KEBUMEN)

Ya, Terima kasih. Assalamualaikum wr.wb.

SIDANG DI BUKA PUKUL 14.05 WIB

(5)

4 Bapak Majelis Hakim yang kami hormati. Kami dari KPU Kabupaten Kebumen, yang dalam hal ini diposisikan sebagai Termohon dalam perkara ini. Nama saya Teguh Purnomo selaku Ketua KPU, di samping kiri saya adalah Saudari Khusnul Khotimah, di samping kirinya lagi Saudara Yusuf, Kasubag Hukum di Sekretariat KPU Kabupaten Kebumen.

Demikian Majelis Hakim. Wassalamuallaikum wr.wb.

5. KETUA: ACHMAD SODIKI

Jadi, masing-masing sudah menerima surat atau copy permohonan dari atau salinan permohonan dari Pemohon. Tapi sebelum Saudara Pemohon memaparkan pokok-pokok permohonannya, apa ada perbaikan terlebih dahulu.

6. KUASA HUKUM PEMOHON : DEDE NURDIN SADAT

Ya, terima kasih, Yang Mulia.

Kami akan meminta arahan dulu dari Yang Mulia. Mungkin nanti kami akan mengajukan permohonan setelah itu eh, revisi permohonan setelah itu.

7. KETUA: ACHMAD SODIKI

Jadi, untuk sementara pemohonan yang sudah disampaikan itu nanti akan diperbaiki?

8. KUASA HUKUM PEMOHON : DEDE NURDIN SADAT

Akan diperbaiki, Majelis.

9. KETUA: ACHMAD SODIKI

Ya, tapi mungkin pokok-pokoknya saja. Kalau pokok-pokoknya kan bisa di apa? Dipaparkan apa saja, kalau saya catat di sini kira-kira ada 7 hal yang Saudara permasalahkan, ya?

Saya persilakan barangkali, saya persilakan barangkali pokoknya saja nanti perbaikannya bisa menyusul ya?

10. KUASA HUKUM PEMOHON : DEDE NURDIN SADAT

Terima kasih, Yang Mulia.

Kami sampaikan beberapa pokok permohonan dari kami sebagai Pemohon Perkara Nomor 53. Sebelumnya kami sampaikan tentang kedudukan hukum dan kepentingan hukum kami sebagai Pemohon yaitu adalah pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kebumen pada

(6)

5 Pemilukada Tahun 2010 kemarin, tepatnya pada putaran kedua yang dilaksanakan pada tanggal 11 Mei 2010.

Pemohon mengajukan permohoanan terkait dengan keberatan atas surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kebumen Nomor 270/24/KEP/2010 tetang Perolehan Suara Sah Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati dalam Pemilu Bupati dan Wakil Bupati Kebumen Putaran Kedua 2010 tertanggal 14 Juni 2010. Untuk hal ini, Pemohon telah mengajukan, telah mendaftarkan permohoanan pada tanggal 14 Juni, berarti sesuai dengan ketentuan yang ada tidak melewati masa 3 hari waktu yang disediakan.

Mengenai pokok-pokok permohonan yang kami sampaikan sebagai berikut. Bahwa dalam putaran kedua Pemilukada yang diikuti oleh Pemohon, ditetapkan oleh KPUD Kebumen hasilnya adalah menetapkan pasangan nomor urut 3 H. Buyar Winarso dan Juarni sebagai pasangan calon dengan perolehan suara sah sebanyak 272.779 atau dengan persentase 50,51%. Sedangkan Pemohon, jumlah perolehan suaranya adalah 263.380 atau presentase dengan 49,9%.

Bahwa sebelumnya, sebelum kami mengajukan permohonan juga kami dari Pihak Pemohon sebetulnya telah menyampaikan keberatan di rapat Pleno KPU dan akhirnya beberapa hal kami minta konfirmasi mengenai penetapan rekapitulasi surat suara tersebut, akan tetapi saya tidak ditanggapi dan kemudian kami mengajukan walk out dan kemudian diteruskan dengan mengajukan permohonan ini. Hal tersebut penting untuk disampaikan dan terkait juga telah menyampaikan permohonan berapa data sebagai hak kami sebagai peserta Pemilukada yang tidak dapat kami peroleh, kami sampaikan nanti dalam bukti-bukti.

Pokok-pokoknya mengenai pelanggaran-pelanggaran, terkait dengan Pemilukada yang telah terjadi yaitu, pertama adanya perbedaan jumlah DPT tetap pada Pemilukada Kabupaten Kebumen dengan jumlah rekapitulasi jumlah pemilih TPS dan surat suara pemilihan umum Bupati dan Wakil Bupati Kebumen di tingkat kabupaten di putaran kedua tersebut. Antara lain yaitu bahwa dalam jumlah rekapitulasi suara disebutkan DPT-nya adalah 973.723 pemilih, sedangkan yang dicantumkan dalam hasil pelaksanaan rekapitulasi dari penghitungan KPUD yaitu 974.766 pemilih, sehingga terdapat selisih jumlah pemilih sebesar 1.043 pemilih. Kedua hal tersebut kami anggap bertentangan dengan Pasal 36 Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 67 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Pemutahiran Data dan Daftar Pemilih dalam Pemilukada yang mengatur bahwa dalam hal terjadi Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah putaran kedua, tidak dilakukan pemutahiran dan penyusunan daftar pemilih.

Selanjutnya, terdapat temuan-temuan data-data DPT dengan ketersedian surat suara tidak singkron. Kami anggap ini bertentangan dan ketentuan perundang-undangan Pasal 75 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2005 tentang Pemilihan, Pengesahan, Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, juncto Pasal 26

(7)

6 ayat (1) huruf e Peraturan KPU Nomor 72 Tahun 2009 tentang Ketersediaan Surat Suara Cadangan Sebanyak 2,5% dari jumlah pemilih yang tercantum dalam DPT.

Ketiga, Ketua maupun petugas KPPS di TPS-TPS tertentu tidak memberikan salinan DPT kepada masing-masing Saksi yang hadir bertugas di TPS, kami lihat hal tersebut ada indikasi untuk melobi Saksi-Saksi untuk tidak melakukan kontrol terhadap pemilih yang menggunakan hak pilih apakah warga masyarakat yang datang di TPS merupakan pemilih terdaftar atau tidak dalam DPT.

Kemudian terdapatnya perbedaan walaupun selisih perolehan surat suara antara temuan tim Pemohon, berdasarkan pada bukti data C-1 dengan data-data yang dikeluarkan oleh KPU Kabupaten Kebumen dan selanjutnya ditemukannya beberapa pelanggaran praktik-praktik money politics pada saat hari sebelum pelaksanaan pemungutan suara atau pada saat sebelum melakukan pemungutan suara dikenal dengan serangan fajar, dan hal ini kami mendapat beberapa buktinya yang mungkin juga selain bukti tertulis juga akan hadirkan juga Saksi-Saksnya

Demikian mungkin pelanggaran-pelanggaran yang kami anggap juga dapat mempengaruhi suara dan merugikan pihak kami sebagai Pemohon, yang kami sampaikan.

Adapun hal-hal yang kami minta adalah sebagai berikut; 1. Mengabulkan permohonan Pemohon seluruhnya;

2. Menyatakan Pemohon memiliki kedudukan hukum atau legal standing untuk bertindak selaku Pemohon dalam pekara ini;

3. Menyatakan permohonan Pemohon diajukan masih dalam tenggang waktu yang ditentukan oleh Undang-Undang;

4. Menyatakan Termohon melakukan kekeliruan dan atau kesalahan dengan melakukan perhitungan surat suara yang tidak berdasarkan pada perhitungan model C-1;

5. Menyatakan Pemohon melanggar ketentuan Pasal 75 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2005 tentang Pemilihan, Pengesahan dan Pemberhentian kepala daerah dan Wakil Kepala Daerah juncto Pasal 26 ayat (1) huruf e Peraturan KPU Nomor 72 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Pemungutan Suara, dengan tidak menyiapkan kuota 2,5% surat suara cadangan, selanjutnya.

6. Menyatakan bahwa pasangan calon nomor urut 3 atau tim suksesnya telah melakukan politik uang yang menggakibatkan perolehan suara signifikan pada Pemilukada Kabupaten Kebumen, 6 Juni 2010. selanjutnya;

7. Menyatakan perolehan suara pasangan calon nomor urut 3 tidak sah sebagai akibat dari politik uang tersebut;

8. Menyatakan hasil Pemilukada di Kabupaten Kebumen yang telah diplenokan oleh KPU pada tanggal 14 Juni 2010 adalah cacat hukum; 9. Menyatakan hasil Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati di

Kabupati Kebumen yang telah diplenokan oleh KPU adalah cacat hukum;

(8)

7 10. Memerintahkan Termohon melakukan perhitungan ulang di 26

kecamatan Kabupaten Kebumen dengan berdasarkan model C-1, selanjutnya;

11. Memerintahkan kepada KPU Kabupaten Kebumen untuk melakukan pemilihan ulang dan/atau penghitungan ulang;

Demikian pokok-pokok dari permohonan kami dan beberapa hal yang kami minta dalam perkara permohonan ini.

Terima kasih Yang Mulia.

11. KETUA: ACHMAD SODIKI

Ya, baik jadi Saudara telah menyampaikan permohonan ini ya jadi nanti kalau saya tidak salah itu ada saya inventalisir ada beberapa item atau permohonan apa saja yang Saudara atau perselisihan apa saja yang Saudara kemukakan di sini.

1. Jumlah DPT dengan ketersediaan surat suara tidak sinkron, jumlahnya melebihi DPT ditambah 2,5% dari DPT.

2. Ketua maupun petugas KPPS tidak memberikan salinan DPT, benar itu ya?

3. Terdapat selisih perselisihan suara antara temuan Pemohon dengan C-1 KPU ya?

4. ditemukan banyak money politics pada hari sebelum Pemilu.

5. Terjadi perbedaan perolehan suara yang didasarkan pada perhitungan C-1 dan berita acara PPK dengan data Pemohon;

6. Pemohon tidak mendapatkan data dari Termohon baik berita acara rapat Pleno puteran kedua dan rekapitulasi penghitungan suara di tingkat Kabupaten;

7. Tingkat partisipasi pemilih sebanyak 63% ya?

Ini item-item yang Saudara kemukakan pada permohonan yang pertama.Mungkin nanti ada perbaikan saya tidak tahu ya, nanti setelah ada anunya saja nanti setelah ada saran-saran dari Majelis ya? Jadi item itu untuk menjadi pedoman kita, fokus kita untuk saling beragumentasi mana yang perlu dibuktikan di sini ya? Tapi saya ingin tanya satu saja dulu. Di dalam petitum Saudara ini, Saudara kok minta penghitungan ulang tapi juga minta di 26 kecamatan, tapi kok juga minta melakukan pemilihan umum ulang atau penghitungan ulang? Ini bagaimana? Apa ini nggak double nanti? Jadi petitum nomor 10 untuk melakukan penghitungan ulang, kalau sudah dihitung kan sudah selesai. Nggak perlu ada pemilihan umum ulang, kalau pemilihan umum ulang nanti jadi hitung ulang lagi nanti gitu, ini bagaimana ini? Jelasnya bagaimana ini?

12. KUASA HUKUM PEMOHON: DEDE NURDIN SADAT

Terima kasih Majelis.

Ini terkait dalil-dalil kita menggenai pelanggaran dan kesalahan yang terjadi. Ada indikasi pelanggaran terjadi itu bisa juga menyebabkan

(9)

8 terganggunya keabsahan Pemilukada kemarin. Makanya kami juga meminta untuk melakukan Pilkada ulang, adapun kalau itu tidak terbukti juga kami minta ada permasalahan perbedaan DPT dan segala macam, kami juga meminta penghitungan ulang, tetapi mungkin itu ada bias ketika kami sampaikan dalam satu poin, satu poin permohonan mungkin nanti kami secara teknis akan kami pisahkan, terima kasih Majelis.

13. KETUA: ACHMAD SODIKI

Ya, memang kalau logikanya kalau sudah dikabulkan penghitungan ulang kan tidak perlu pemilihan ulang karena kalau penghitungan ulang itu kan asumsinya ada penghitungan yang salah supaya diulang ya toh? Tapi kalau pemilihan ulang itu nanti juga harus ada penghitungan lagi, double toh? Ada penyelenggaraan Pemilu ada penghitungan lagi. Nah ini 2 ini Saudara pilih yang mana kan begitu? Saya kira kalau, penghitungan ulang itu lebih ringan itu mungkin barangkali 30 hari sudah selesai. Nanti hal-hal lain akan ditambahkan boleh Ibu.

Silakan Ibu.

14. HAKIM ANGGOTA: MARIA FARIDA INDRATI

Terima kasih Pak Ketua.

Ya saya melihat permohonan Anda ini sesuainya harus disesuaikan dengan format permohonan ke MK. Setelah ada identitas Pemohon kemudian kewenangan MK, legal standing, duduk perkaranya dan kemudian petitumnya apa? Sedangkan kalau Anda lihat di sini, ini Anda langsung apa identitas lalu kemudian duduk perkaranya apa, ini harus disesuaikan dan kemudian Anda tidak menjelaskan di sini perolehan Anda kira-kira berapa pastinya menurut Pemohon dan Termohon juga Pihak Terkait itu berapa?

Kemudian, di sini kalau Anda melihat behwa Keputusan KPU Nomor 270 yang Saudara yang Anda permasalahkan Putusan KPU ini kan tertanggal 14 Juni tentang perolehan suara sah pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati dalam pemilihan umum Kepala Daerah periode kedua atau putaran kedua. Maka mestinya dalam petitum Anda itu justru Anda meminta bahwa itu dinyatakan tidak sah, tetapi Anda justru mengatakan di sini pointers apa yang terjadi di sini ya menyatakan bahwa pasangan nomor urut 3 dan tim suksesnya telah melakukan politik uang yang mengakibatkan perolehan suara nomor urut 3 dan tim suksesnya telah melakukan politik uang yang mengakibatkan perolehan suara yang signifikan di dalam Pemilukada tanggal 6 Juni. Ini tidak perlu ini karena nanti dengan pemeriksaan Saksi dan Ahli yang, Saksi dan alat bukti yang Anda ajukan, akan terbukti atau tidak bahwa kemudian surat keputusan tentang penetapan calon itu kemudian menjadi tidak sesuai dengan keinginan Anda. Jadi di sini ini 6, 7, 8, 9 ini bisa di apa jadikan satu,

(10)

9 kemudian memohon untuk menetapkan surat Keputusan KPU tadi yang menyatakan ini yang tidak tepat.

Yang 10 dan 11 ini seperti Pak Ketua katakan bahwa kalau Anda sudah meminta pemilihan ulang tentunya tidak perlu yang nomor 10 dan yang ke-12 ini tidak menjadi kebiasaan di MK karena permohonan di MK sejak Anda mendaftarkan, mengajukan permohonan sampai putusan itu tidak dipunggut bayaran ya?

Yang 2 dan 3 juga kalau Anda sudah di sini karena Anda itu merupakan Kuasa Hukum dari peserta Pemilukada, calon berarti Anda sudah memiliki legal standing berarti tidak perlu dirumuskan di dalam petitum Anda ini. Karena waktu juga sudah ya. Saya rasa menurut saya cukup ya? Asalkan Anda nanti masih membuktikan alat bukti atau Saksi yang bisa mengemukakan apa yang Anda dalilkan di dalam permohonan ini ya?

Saya rasa begitu.

15. KETUA: ACHMAD SODIKI

Oke, saya persilakan Bapak Harjono.

16. HAKIM ANGGOTA: HARJONO

Terima kasih Pak Ketua.

Permohonan ini memang kesannya ya sangat tergesa-gesa, ini membuatnya. Sehingga Anda tidak bisa mengorganisasikan dalam suatu permohonan yang lebih baiknya. Saya kira kalau akan mengajukan permohonan sengketa Pemilukada harus dipahami dulu apa yang menjadi objek perselisihan di dalam sengketa Pemilukada? Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 15 itu pasti harus di baca, sudah pernah baca? Pasal 4-nya itu? “Objek perselisihan Pemilukada adalah hasil penghitungan suara yang ditetapkan oleh Termohon, yang mempengaruhi,” jadi yang menjadi fokus adalah apa yang sudah ditetapkan oleh Termohon di dalam menetapkan perolehan masing-masing calon itu dan itu pun dipermasalahkan kalau kemudian perolehan itu bisa mempenggaruhi seorang terpilih atau tidak. Karena ini hanya puteran kedua pasti itu memenuhi. Yang jadi masalahnya adalah, bagaimana Anda akan membuktikan perhitungan Termohon itu salah, lalu Anda juga akan membuktikan juga hitungan yang benar itu bagaimana menurut Anda, itu harus disampaikan ke sini.

Dalam beberapa Keputusan Mahkamah Konstitusi, kalau memutus persoalan penghitungan karena penghitungan salah ya maka bisa diperintahkan untuk dihitung kembali. Anda sebetulnya juga menyampaikan itu pada saat menyinggung masalah C-1, halaman 10 itu tadi, itu di angka 4 “menyatakan Termohon telah melakukan kekeliruan dan atau kesalahan dengan melakukan surat suara yang tidak berdasarkan pada penghitungan model C-1” ini juga tidak begini harus

(11)

10 dibuktikan nantinya, C-1 itu seharusnya bagaimana menghitungnya bagaimana, lalu juga di tingkat mana kekeliruan terjadi? Waktu di Plano masuk C-1, waktu C-1 masuk di PPK, PPK masuk di kecamatan itu harus dijelaskan. Karena C-1 nya banyak sekali kan. Kita akan cari seluruh C-1, Anda harus membuktikan karena Anda sudah punya perhitungan bahwa untuk C-1 mana saja, penghitungan itu keliru sehingga menyebabkan kerugian pada Pemohon.

Jadi apa yang disampaikan dalam halaman 104 itu perlu satu uraian. Di depan belum saya temukan dimana saja itu ditentukan penghitungannya yang salah itu, belum. Itu untuk kemungkinan mengabulkan tentang penghitunagan kembali. Itu juga di sini juga anda memohon dalam angka 10, ”memerintahkan Termohon untuk melakukan penghitungan ulang di 26 kecamatan Kabupaten Kebumen.” Ini saya kira ada hubungannya dengan yang pertama tadi. Yang saya sebut angka 4 tadi. Itu akan dilakukan penghitungan, kalau Anda bisa membuktikan penghitungan yang dari C-1 itu ada kesalahan. Cuma 26 kecamatan dimana saja? Anda tidak hanya bisa menyebut tetapi juga membuktikan baha 26 kecamatan ada persoalan dengan penghitungan yang dasarnya C-1. ya, kan? Itu harus di jelaskan juga.

Anda mengutik-ngutik juga soal tambahan 2,5% dari DPT untuk menyediakan kartu suara. Di halaman 7 itu disebutkan di situ. Kekurangannya ada 1.816, kalau perhitungan anda. Ini maknanya apa ini? Kalau kurang seperti itu 1.816 apa kemudian ada sejumlah 1.816 orang tidak bisa memilih, karena tidak kebagian kartu atau bagaimana? Hubungannya apa dengan perolehan suara Anda? Nanti dijelaskan, karena Anda menyebut ini. Arti bahwa ada 2,5% yang banyak kurangnya ketimbang samanya, yang kurang itu banyak yang lebih hanya 2. kelebihan 7, kelebihan 5, sedangkan yang lain kelebihan 15 tapi banyak yang kurang. Lalu data ini akan bercerita apa? Terhadap kasus ini. Satu contoh tadi ini apakah akan mengindikasi bahwa terjadi satu keadaan 1.816 orang gagal untuk menggunakan haknya karena dia kekurangan kartu suara. Apakah berarti akan seperti itu. Ini harus diberi makna semua.

Tingkat partisipasi Anda masalahkan apakah itu juga menjadi tanggung jawab dari Termohon, kalau partisipasi kurang itu disebabkan karena tidak diundang itu ada persoalan, tapi Anda mengingatkan pertisipasi kurang tetapi kenapa akan anda beri meaning apa itu? Barangkali orang-orangnya memang sudah ogah memilih karena dua-dua nggak ada pilihan nggak mau milih ya daripada itu tinggal di rumah saja. Termohon tidak bisa disalahkan begitu, tapi kalau kesalahan itu karena Termohon nggak beri undangan, itu jadi persoalan lain, ya?

Jadi banyak hal-hal yang harus Anda beri makna terhadap dalil-dalil Anda, karena semuanya ini nanti akan diperlakukan bukti di persidangan ini. Kalau tidak ada buktinya, ya tentu saja dipertimbangkan oleh hakim. Apalagi kalau bukti-bukti itu tidak berkaitan dengan

(12)

11 persoalan perolehan suara Pemohon yang menyebabkan Pemohon kalah dalam putaran kedua itu.

Saya kira itu hal-hal umum yang saya sampaikan agar supaya Anda menata kembali permohonan yang sudah diajukan ini.

Terima kasih Pak Ketua.

17. KETUA: ACHMAD SODIKI

Baik. Jadi farmat formal itu tolong diperhatikan, kalau dalam perbaikan, ya? Jadi ada format formalnya, jadi tidak langsung mempersoalkan perselisihan hasil penghitungannya. Jadi dicantumkan dalam perbaikan itu, ya?

Saudara Pemohon ini selisihnnya itu cukup besar ini, ya. 9.741 nah ini sudah harus dibuktikan nanti ini. Dan untuk itu tentiunya Saudara akan mengajukan tabel yang Saudara anggap benar, ya? Nah karena jumlah item-nya itu sudah sangat jelas di situ. Apakah Saudara akan membuktikan tentang proses Pemilukada yang tidak sesuai dengan ketentuan, yang masing-masing itu tentunya akan memerlukan dukungan pembuktian ya? Jadi mulai dari nomor 1, kemudian nomor 2 ketua maupun (suara tidak jelas) tidak memberikan salinan DPT pada Saksi di TPS, nah TPS mana?, TPS mana, Kecamatan mana, apakah itu menyeluruh, apa hanya kecamatan tertentu saja atau desa tertentu atau TPS-TPS tertentu? Harus jelas di situ.

Ada selisih suara antara temuan Anda mungkin tim sukses Anda dengan C-1 KPU dibanding. Nanti mana itu yang benar.

Ada money politic Dimana itu money politics di seluruh kecamatan atau kecamatan tertentu, atau desa tertentu atau kebetulan ada orang tahu memberikan uang pemberiannya itu secara terorganisir atau tidak? ya ini Saudara yang harus bisa mengajukan Saksi-Saksi yang menerima maupun yang memberikan itu, ya? Paling tidak yang menyaksikan yang peristiwa itu, ya?

Nah ini yang kelima terjadi perbedaan perolehan suara berdasarkan perhitungan C-1 dan berita di PPK. Ya memang ini kadang-kadang mulai dari TPS ke PPK ini mungkin berubah. Nah ini kita banding nanti. Ya, yang di TPS itu bagaimana rekapnya itu dan Saudara kelihatannya sudah juga mengemukakan data yang di sini, yang mungkin harus ditanggapi oleh Termohon.

Tidak mendapatkan data dari Termohon, baik berupa berita acara Pleno putaran kedua dan rekapitulasi penghitungan suara di kabupaten. Dimana tersebar merata daerah tertentu. Nanti andaikata dikabulkan tentunya yang kuat memberikan kesan yang demikian itu. Atau menjadi kesimpulan yang diberikan itu. Apakah seluruh, apa hanya sebagian dari kecamatan itu.

Cuma yang ketujuh ini tingkat partisipasinya ini yang apa itu masalah gitu loh? Kalau tingkat partisipasi itu kan keikusertaan secara kesadaran itu apa bisa dipersoalkan? Misalnya nyoblos atau tidak

(13)

12 menggunakan hak, saya untuk nyoblos itu peroalan Pemilu atau bukan? Nah dari situ nanti masing-masing itu punya bukti, di sana counter buktinya apa? Semakin jelas Saudara memasalahkan, semakin juga gampang membuktikannya benar atau tidak? Semakin juga jelas Saksinya yang akan ditunjuk untuk itu. Jadi bawa Saksi itu bukkan karena banyaknya tapi karena bisa membuktikan adanya kejadian itu bahwa itu benar. Jadi bukan model grudukan begitu. banyak-banyakan Saksi, di sini itu kualitasnya apa, ya. Ya ini arahan ini memudahkan Pemohon maupun Termohon ketika menyiapkan pembuktian-pembuktian itu, ya.

Nah untuk itu perbaikan itu Saudara diberikan kesempatan sampai besok. Tapi Pemohon tidak usah tanggapi dulu ya. Termohon nggak usah tanggapi dulu karena ini belum final. Kalau sudah final diperbaiki baru Saudara tanggapi, ya. Jumat 25 Juli Jam 16.00 perbaikan masuk dan kepada Termohon diminta ambil sendiri di Panitera. Diserahkan Panitera, ya?

Yang kedua daftar Saksi disampaikan. Kalau memang ada, ya. Daftar Saksi syukur-syukur kalau Saksi akan menyatakan apa Saksi B, jadi dengan demikian gampang mengelompokannya. Oh ini untuk item ini, untuk item ini, manggilnya gampang.

Kemudian kalau ada bukti surat ditandai dalam daftar invetarisir biasa itu P-1, P-2, P-3 demikian juga Termohon kalau punya bukti-bukti ditandai. Termohon 1, T-2, dan sebagainya.

Nah dengan demikian Saudara Termohon itu bisa menanggapi setelah menerima perbaikan yang akan diserahkan besok sore. Dan kemudian akan ada sidang lagi ini dicatat, 1 Juli 2010 jam 10.00 WIB siang. Kamis 1 Juli 2010 jam 10.00 WIB siang. Acaranya adalah jawaban tertulis dari Termohon dan kemudian pembuktian pemeriksaan Saksi-Saksi dan sebagainya. Dan untuk Saksi-Saksi-Saksi-Saksi itu tolong yang lengkap jangan di incrit , Pak masih kurang 1 masih dalam perjalanan, oh macet dan sebagainya. Nggak ada tempat di sini sudah, ini padat sekali ini acaranya, ya? Pilih yang betul-betul bisa mendukung argumentasi Saudara, ya. Bisa dipahami?

Ya, baik sekali. Ada yang ingin disampaikan? Nggak ada? Termohon, silakan Pak.

18. TERMOHON: TEGUH PURNOMO (KPUD KABUPATEN KEBUMEN)

Ya, terima kasih Majelis Hakim Yang Mulila.

Jadi saya kira apa yang disampaikan oleh Majelis Hakim merupakan tempat belajar bagi kami juga selaku penyelenggara Pemilukada. Yang perlu kami informasikan bahwa hari ini kami dibawa ke Mahkamah Konstitusi adalah Pemilukada 2010 ini adalah yang kedua kali Pak. Kemarin putaran pertama kami juga dibawa ke sini, terus Pemohon itu mencabut akhirnya selesai terus hari ini kami juga diuji juga

(14)

13 di sini dan kami sangat apresiatif terhadap Pemohon, jadi mereka tidak menggunakan cara-cara lain tetapi menggunakan jalur Mahkamah.

Namun demikian Bapak Majelis Hakim Yang Mulia, beberapa hari yang lalu kami sempat dikagetkan. Jadi saat mendaftar di Mahkamah Konstitusi ini Pemohon itu merasa dihadang-hadangi oleh sekelompok orang, Pak dan setelah itu mereka melakukan wawancara dengan media massa dan itu menjadi berita besar di Kabupaten Kebumen. Mungkin nanti bukti kliping akan kami sampaikan kepada Majelis Hakim, yang jelas, Bahwa kami mohon bahwa pengamanan di Mahkamah ini saya kira mungkin apakah harus ditingkatkan atau bagaimana karena kalau hal tersebut terjadi jangankan Pemohon, Termohon kami pun jangan-jangan terancam seperti itu. Oleh karena itu mungkin ini bisa ditelusur lebih jauh kira-kira motifnya apa dan kesempatan ini saya kira kami ucapakan terima kasih diberi kesempatan untuk menyampaikan dan saya kira ini tidak ada hubungannya langsung dengan permasalahan, tapi kami sangat menghargai Mahkamah ini dan saya kira ini tidak perlu terjadi pemberitaan seperti yang di Kabupaten Kebumen.

Terima kasih, Majelis.

19. KETUA: ACHMAD SODIKI

Terima kasih, atas laporannya.

Jadi kalau itu masih dalam kawasan Mahkamah itu saya kira itu menjadi kekuasaan Mahkamah ya? Tapi kalau sudah ada di stasiun gambir itu ya Mahkamah ndak bisa mengaman kan di sana, gimana ya? Kalau sudah masuk dalam yurisdiksi gedung Mahkamah ini saya kira ndak ada yang mau ngalang-ngalangi, itu dimana gitu loh? Kalau itu sudah jelas pun beritanya bisa saja membuat citra yang demikian itu ya.

Di Mahkamah yang sekarang yang di jaga ada 450 polisi setiap hari di sini, siapa yang mau menghalang-halangi masuk sini ya? Ini berita begitu itu mungkin malah bisa mendiskreditkan Mahkamah ya? Jadi laporan itu pun harus jelas, nanti sudah mau diusut ndak jelas yang lapor siapa, dimana terjadinya? Jam berapa ya? Ini harus jelas ya? Ini saya mengahargai laporan itu tapi laporan yang jelas yang bertanggung jawab melaporakan siapa? Tahu sendiri atau bagaimana atau katanya orang lain atau bagaimana? Ini harus jelas juga, ya? Saya menghargai laporan Saudara KPU, syukur-syukur itu tertulis jadi nanti yang lapor pun bisa diminta bertanggungjawab ini loh Pak saksinya yang ngalang-ngalangi ini dan sebagainya mungkin ada gambarnya di situ. Dengan demikian, lalu nanti Mahkamah melakukan suatu peningkatan pengamanan ya?

Saya harap ini tidak di blow up karena ini kan sesama Saudara pulangnya di Kebumen satu kota, ya sudah selesaikan secara berbudaya di sini tidak main kepung, ya? jadi bahwa kemudian ada riyak-riyak begitu dianggaplah bumbu-bumbu saja kan (suara tidak terdengar jelas) ya,

(15)

14 Saya kira ini cukup Pak ya.? Saya kira cukup mau ada lagi (…)

20. KUASA HUKUM PEMOHON : DEDE NURDIN SADAT

Ya, tambahan Majelis.

Yang pertama sedikit menyampaikan tadi masalah tadi kami kira juga tidak relevan untuk dibahas di sini dan mungkin ada koridornya di Undang-Undang Pers. Kalau betul ada di Undang-Undang Pers, di media seperti itu sampaikan saja dan kalau kami sangat menghargai forum Mahkamah Konstitusi yang sangat Mulia ini.

Kemudian untuk perbaikan-perbaikan akan kami sampaikan seperti yang disampaikan, memang ada keterbatasan kemarin dan ada beberapa dari berbagai hal kami sampaikan semaksimal mungkin besok tapi kami juga mungkin minta kesempatan kalau sebelum ada jawaban kalau ada yang kurang-kurang untuk disampaikan, tambahan-tambahan bukti atau tambahan bukti terutama.

Terima kasih.

21. KETUA: ACHMAD SODIKI

Oh, ya kalau bukti-bukti tertulis silakan saja, ya.? Tapi kalau Saksi jangan di incrit gitu loh di sini itu sudah di unjal besok lagi ndak bisa di sini begitu waktunya sudah ndak ada ya? Jadi pilih yang benar-benar bisa memberika satu. Ini kebebasan memang, tapi kebebasan kan ada batasnya yang mengingat kepentingan orang lain kan gitu toh ya. Jadi bukan kebebasan bukan sebebas-bebasnya ya? Mudah-mudahan ini berjalan dengan baik dan saya kira sidang sudah cukup.

Dengan demikian sidang saya nyatakan ditutup.

Jakarta, 24 Juni 2010

Kepala Biro Administrasi Perkara dan Persidangan

Kasianur Sidauruk

NIP. 19570122 198303 1 001

SIDANG DITUTUP PUKUL 14.38 WIB KETUK PALU 3X

Referensi

Dokumen terkait

Menimbang bahwa Mahkamah, dalam persidangan, telah mendengar 5 Saksi dari Pihak Terkait, antara lain, Slamet (Ketua Gapoktan “Tani Rahayu” Desa Beton, Kecamatan Menganti, Suyatno

Jadi setelah selesai semua pemeriksaan Saksi, baru kita akan mengesahkan bukti-bukti tertulis yang diajukan oleh Pemohon, Termohon maupun Pihak Terkait kalau ada?. Setelah itu

Syamsuri Adenan, dan Pasangan Calon Nomor Urut 5 (Pemohon) dengan saksi bernama Sukoco, S.H., (vide Bukti P-2 = Bukti T-1.A); [3.10.3] bahwa diberikan atau tidak

1 lagi Pak, saya minta di dalam kesempatan ini, kami mohon kepada Yang Mulia serta Bapak Kapolres Batang Hari kami mohon untuk dapat kami yang hadir beserta keluarga kami ini

undangan, permohonan Pemohon kepada Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi tentu bisa menjadikan alasan hukum sebab Mahkamah Konstitusi tidak saja memeriksa permohonan terhadap keberatan

Oleh karena itu, Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi Yang Mulia, kami mohon agar Turut Termohon KPU Provinsi Papua dan KPU daerah Kabupaten Yahukimo dapat juga

Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi Yang Mulia, dalam kesempatan yang berbahagia ini izinkan kami menyampaikan ringkasan dari permohonan yang kami ajukan ke Mahkamah Konstitusi

Yang Mulia Majelis Hakim Panel Mahkamah Konstitusi, berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Pemohon memohon kepada Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia untuk memutus