LAYANAN MODUL AJAR MERDEKA BELAJAR ATAU ( RPL ) RENCANA PELAKSANAN LAYANAN
Disusun Oleh :
ARIE NURZAMAN AZIZ, S.Psi NOVA RISDIAWAN, S.Sos
SMK MUHAMMADIYAH HAURGEULIS INDRAMAYU
2024
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) BIMBINGAN KLASIKAL
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
A Komponen Layanan Dasar
B Bidang Layanan Pribadi
C Topik/Tema Layanan Implementasi Iman dan Taqwa di kehidupan modern.
D Tugas Perkembangan Mencapai kesadaran diri sebagai remaja yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
E Fungsi Layanan Pemahaman
F Tujuan Umum Peserta didik/konseli mampu memahami tentang pentingnya iman dan taqwa pada Tuhan Yang Maha Esa serta dapat hidup taat, damai, rukun dan bertoleransi antar umat beragama.
G Tujuan Khusus 1. Peserta didik/konseli dapat memahami realitas di kalangan remaja
2. Peserta didik/konseli dapat memahami pengaruh iman dan taqwa di era globalisasi
3. Peserta didik/konseli dapat memahami cara mengimplementasi iman dan taqwa dalam kehidupan modern.
H Sasaran Layanan Kelas 10
I Materi Layanan 1. Realitas di kalangan remaja
2. Pengaruh iman dan taqwa di era globalisasi
J Waktu 1 kali pertemuan 60 menit
K Sumber Materi 1. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling bidang pribadi, Yogyakarta, Paramitra
2. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling untuk SMA-MA kelas 10, Yogyakarta, Paramitra Publishing
3. Prayitno.2015. Keluhuran Iqro’ untuk Kehidupan.
Padang: PT.Graha Cipta Media
4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta:
Paramitra
L Metode/Teknik Ceramah, curah pendapat, tanya jawab, serta problem based learning
M Media/Alat LCD, Laptop, Powerpoint N Pelaksanaan Tahap Awal/Pendahuluan
1. Membuka kelas dengan salam dan berdoa, kemudian menanyakan kabar peserta didik
2. Menyampaikan tujuan layanan sehubungan dengan materi
3. Menanyakan kesiapan kepada peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
4. Guru BK/Konselor memberikan penejelasan tentang topik yang akan dibicarakan
5. Membina hubungan baik dengan peserta didik di dalam kelas dengan memberikan apersepsi positif/ice breaking
Tahap Inti
1. Mengamati tayangan slide powerpoint (tulisan, gambar, video)
2. Melakukan Brainstorming/curah pendapat
3. Menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
4. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok 5. Memberi tugas (untuk diskusi kelompok) 6. Menjelaskan cara mengerjakan tugas
7. Mendiskusikan dengan kelompok masing-masing 8. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya
kemudian kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian sampai selesai
9. Mengevaluasi hasil diskusi peserta didik
10. Membuat catatan-catatan observasi selama proses layanan
Tahap Akhir/Penutup
1. Peserta didik dan Guru BK membuat suatu kesimpulan terkait dengan materi yang telah disampaikan
2. Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan kemanfaatan dan kebermaknaan kegiatan secara lisan
3. Guru BK memberi penguatan dan rencana tindak lanjut
4. Guru BK menutup kegiatan layanan dengan mengajak peserta didik bersyukur/berdoa dan mengakhiri dengan salam
O Evaluasi Evaluasi Proses
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di kertas yang sudah disiapkan
2. Mengamati sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan
3. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau bertanya
4. Mengamati cara peserta didik dalam memberikan penjelasan terhadap pertanyaan guru BK
Evaluasi Hasil
1. Evaluasi tentang suasana pertemuan dengan instrument: menyenangkan/ kurang menyenangkan/
tidak menyenangkan
2. Evaluasi terhadap topik yang dibahas: sangat penting/ kurang penting/ tidak penting
3. Evaluasi terhadap cara Guru BK dalam menyampaikan materi: mudah dipahami/ tidak mudah/ sulit dipahami
4. Evaluasi terhadap kegiatan yang diikuti: menarik/
kurang menarik/ tidak menarik untuk diikuti Lampiran:
1. Uraian materi
2. Lembar kerja peserta didik 3. Instrumen penilaian
Mengetahui: Indramayu, Januari 2024
Kepala Sekolah Guru BK
Aseff Saefuddin, ST Arie Nurzaman Aziz, S.Psi NBM. 113 2 736
Lampiran 1. Uraian Materi
IMPLEMENTASI IMAN DAN TAQWA DALAM KEHIDUPAN MODERN a. Realitas di Kalangan Remaja
Banyak masalah yang sangat memprihatinkan dalam berbagai bidang di Indonesia. Banyak pemuda atau remaja membuat kelompok- kelompok eksklusif yang mengatasnamakan agama yang kadang melakukan cara-cara melawan hukum, membuat ketegangan antar kelompok agama sehingga kerukunan dimasyarakat dan kerukunan antar agama menjadi terganggu.
Dalam bidang politik banyak partai yang mengatasnamakan agama tapi anggota parlemennya tidak sesuai dengan nilai-nilai agama, karena pragmatis dan oportunis. Hanya berteriak-teriak berbasis agama tapi hasilnya kosong. Contohnya : Melakukan kerusuhan di tempat umum dan ibadah dengan main hakim sendiri atau kelompok, bentrok antar remaja berbasis agama, bentrok antar parpol berbasis agama.
Dalam bidang sosial muncul beragam karakter remaja yang negatif seperti:
Jiwa feodal artinya hanya bergantung dan menurut apa kata pimpinan dengan prinsip “asal dia aman”. Contohnya : Seorang pembantu rumah tangga yang hanya diam ketika mendapat pelecehan seksual dari majikannya, hanya karena takut dipecat.
Artistik yang eksotik artinya pengembangan nilai-nilai budaya lebih mengarah pada budaya westernisasi bangsa barat.
Contohnya : Kasus video porno para artis yang baru-baru ini menggemparkan masyarakat.
Takut berbeda pendapat artinya mayoritas pemuda kurang memiliki pendirian yang teguh dan keyakinan pada kepercayaan yang mereka yakini. Contohnya : Hanya diam ketika dalam forum diskusi pendapatnya tidak sesuai dengan keputusan akhir. • Pelanggaran norma-norma contohnya penyalahgunaan narkoba, obat-obat terlarang, kasus kriminalitas dan tidak terorisme yang sedang buming
Mengutamakan hasil daripada proses artinya tidak perduli halal ataupun haram langkah yang mereka tempuh asalkan mereka mendapat yang nmereka inginkan. Contohnya kasus korupsi Gayus yang menjadikan pegawai negeri golongan IIIA seorang milyader.
• Budaya barat teknik timur, semakin berkembang dalam diri pemuda. Mereka cenderung mengikuti arus globalisasi tanpa adanya pemikiran maju. Akhirnya yang mereka mendapat etik budaya barat tapi tetap berteknik timur. Contohnya : mayoritas pemudi atau remaja putri banyak memakai pakaian yang mini dan gaya hidup hedonis tapi tidak mampu menemukan temuan baru yang bermanfaat.
Dalam bidang ekonomi adopsi sistem kapitalisme banyak melahirkan koruptor-koruptor kelas kakap yang menganggap dirinya merupakan pusat kepemimpinan.
Hal ini memunculkan pemikiran untuk merovolusi dan mere- orientasi karakter dan pandangan hidup pemuda atau remaja. Pertanyaan besar yang muncul di kalangan muslim saat ini bagaimana peranan iman dan taqwa dalam menyesuaikan diri dengan tantangan kehidupan namun tetap mempertahankan jati diri sebagai bangsa timur.
b. Pengaruh Iman dan Taqwa di Era Globalisasi
Pengaruh iman dan taqwa dalam mengontrol kehidupan manusia, terutama dalam menghadapi arus globalisasi dapat diimplementasikan antara lain :
1. Iman dan taqwa melenyapkankan kepercayaan benda Orang yang beriman hanya percaya pada kekuasaan Allah. Jika Allah hendak memberikan pertolongan, maka tidak ada satu kekuatan yang dapat menghalanginya. Sebaliknya, jika Allah hendak menimpakan bencana, maka tidak ada satu kekuatan pun yang dapat mencegahnya. Kepercayaan yang
demikian menghilangkan sifat mendewakan manusia yang sedang berkuasa,
2. Iman dan taqwa menanamkan semangat berani membela yang benar
Mayoritas orang tidak berani mengemukakan pendapat mereka tentang kebenaran, karena takut menghadapi resiko. Orang yang beriman yakin sepenuhnya bahwa dirinya akan selalu mendapat perlindungan dari Allah jika mereka tidak menyimpang dari aturan yang telah ditetapkan. Hal ini akan menumbuhkan sikap berani mengemukakan pendapat tidak hanya diam dan ikut melaksanakan keputusan padahal keputusan tersebut tidak sesuai dengan hati nuraninya.
3. Iman dan taqwa menanamkan sikap percaya pada kemampuan diri sendiri
Mayoritas orang memandang kebutuhan ekonomi adalah hal yang utama dalam hidupnya, mereka rela menjual segala yang mereka punya tanpa berusaha terlebih dahulu memanfaatkan potensi mereka untuk sebuah usaha kemandirian. Realitas sekarang, banyak orang (pemuda atau remaja) yang bersikap instan, yang ingin sukses atau hasilnya tetapi tidak ingin melakukan prosesnya. Implementasi keimanan ini jika teramalkan akan mengikis sikap mengutamakan hasil daripada proses, sehingga tindak kecurangan, kecurangan seperti korupsi dapat teratasi secara perlahan.
4. Iman dan taqwa memberikan ketenangan jiwa
Seringkali orang dilanda keresahan dan duka cita, serta digoncang oleh keraguan dan kebimbangan. Orang yang beriman hatinya tentram, mempunyai keseimbangan, dan jiwanya tenang karena Allah telah menjajikan pada umat bahwa setiap kebaikan yang mereka tanam pasti akan menuai hasil yang baik. Dengan ketentraman hati, pemikiran akan semakin jernih dan dapat menciptakan inovasi-inovasi baru yang dapat mengembangkan kegiatan kewirausahaan generasi muda.
5. Iman dan taqwa melahirkan sikap ikhlas dan konsekuen Keimanan dan ketaqwaan membuat seseorang selalu berbuat ikhlas , tanpa pamrih kecuali keridhaan Allah. Orang yang mendengarkan kata hatinya akan melaksanakan berdasarkan moral dan bertanggungjawab terhadap konsekuensi yang harus diterimanya. Hal ini mendorong sikap saling bekerjasama antar umat agama, sehingga dalam menghadapi arus globalisasi tercipta keseimbangan sosial ekonomi masyarakat. Pada akhirnya arus globalisasi akan membawa manfaat perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi yang merata pada tiap individu.
6. Iman dan taqwa memberikan keberuntungan
Orang yang beriman selalu berjalan pada arah yang benar, karena Allah membimbing dan mengarahkan pada tujuan hidup
yang hakiki. Dengan demikian orang yang beriman adalah orang yang beruntung dalam hidupnya. Hal ini akan menanamkan sikap optimis pemuda dalam menghadapi arus globalisasi, mereka akan yakin dengan berbekal iman dan taqwa dan mengembangkan potensi membangun life skill, memperluas wawasan dan menumbuhkan identitas rasional yang mereka miliki, mereka tidak akan tertinggal dengan kemajuan zaman
Lampiran 2. Instrumen Penilaian
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Berilah contoh perilaku dalam kehidupan sehari-hari yang didasari oleh keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa?
2. Berilah contoh manfaat keimanan dan ketaqwaan bagi a. Diri pribadi kita c. Bangsa dan negara.
b. Masyarakat
3. Sebutkan kegiataan-kegiatan yang berhubungan dengan pembinaan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa di dalam lingkungan sekitar Anda ?
4. Berilah contoh perilaku yang menjadi ciri orang yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dalam
a. Hubungan dengan sesama manusia!
b. Hubungan dengan guru-guru!
c. Hubungan dengan alam sekitar!
5. Melalui media massa yang ada atau peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitar Anda, perhatikan perilaku manusia yang tidak dilandasi iman dan taqwa! Buatlah catatan dan contoh-contohnya!
B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)
Berilah tanda cek (√) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah tanda cek (√) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda.
NO PERNYATAAN SETUJU TIDAK
SETUJU 1. Saya merasa senang menerima materi
layanan BK tentang Implementasi Iman dan Taqwa pada kehidupan modern
2. Setelah menerima materi layanan BK tentang Implementasi Iman dan Taqwa pada kehidupan modern saya menyadari bahwa saya sering lupa beribadah pada Tuhan YME kehidupan 3. Setelah menerima materi layanan BK tentang Implementasi Iman dan Taqwa pada kehidupan modern, timbul kesadaran saya untuk selalu beriman dan bertaqwa dalam kehidupan
4. Materi layanan BK tentang Implementasi Iman dan Taqwa pada kehidupan modern, menyadarkan saya akan pentingnya iman dan taqwa pada kehidupan modern saat ini
C. KETRAMPILAN (ACTION)
Setelah menerima materi layanan BK tentang Implementasi Iman dan taqwa pada kehidupan modern, melakukan kegiatan diskusi :
Diskusikan bersama teman Anda secara berkelompok! tiap kelompok terdiri atas 4-6 siswa. buatlah laporan dan kesimpulan dari hasil diskusi tersebut kepada guru Anda. “ Dalam kehidupan di lingkungan sekolah, kita bergaul dengan sesama teman, guru-guru, dan alam sekitar, misalnya memelihara tanaman, dan gedung sekolah. sebagai manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, bagaimana cara kita menjaga hal-hal tersebut?
INSTRUMEN PENILAIAN
PROSES
(Mengacu Pada Laporan Pelaksanaan)
NO PROSES YANG DINILAI HASIL PENGAMATAN KET
YA TIDAK
A. Terlaksananya program
1. Program layanan terlaksana sesuai dengan RPL
2. Waktu pelaksanaan sesuai dengan RPL 3. Metode yang digunakan variatif dan menarik
4. Menggunakan media layanan BK 5. RPL minimal terdiri dari Tujuan, Materi Layanan, Kegiatan, Sumber, Bahan dan Alat, Penilaian
B. Perolehan peserta didik pasca layanan 1. Peserta didik memperoleh pemahaman baru
2. Peserta didik mempunyai perasaan positif
3. Peserta didik berkurang masalahnya
4. Peserta didik terentaskan masalahannya
5. Berkembangnya PTSDL (Alat Ungkap Masalah Belajar)
C. Perhatian peserta didik
1. Peserta didik antusias mengikuti materi layanan BK
2. Peserta didik aktif bertanya 3. Peserta didik aktif menjawab
4. Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan konselor
5. Peserta didik hadir semua D. Kesesuaian program
1. Program disusun sesuai dengan kebutuhan peserta didik
2. Materi layanan sesuaikebutuhan peserta didik
3. Materi layanan sesuai tugas perkembangan peserta didik
4. Materi layanan mengacu pada sumber yang jelas
5. Program dilaksanakan sesuai waktu yang telah ditentukan
Mengetahui: Indramayu, Januari 2024
Kepala Sekolah Guru BK
Aseff Saefuddin, ST Arie Nurzaman Aziz, S.Psi NBM. 113 2 736
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) BIMBINGAN KLASIKAL
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
A Komponen Layanan Dasar
B Bidang Layanan Sosial
C Topik/Tema Layanan Mental Health, Apa itu?
D Tugas Perkembangan Mencapai kesadaran diri tentang pentingnya menjaga kesehatan mental
E Fungsi Layanan Pemahaman dan Penerapan
F Tujuan Umum Peserta didik/konseli mampu memahami tentang petingnya menjaga kesehatan mental
G Tujuan Khusus 1. Peserta didik/konseli dapat memahami apa yang dimaksud Kesehatan mental
2. Peserta didik/konseli dapat memahami jenis-jenis penyakit mental
3. Peserta didik/konseli dapat memahami tanda atau gejala penyakit mental (mental disorder)
H Sasaran Layanan Kelas 11
I Materi Layanan 1. Memahami apa itu Kesehatan mental
2. Mengenal macam-macam Kesehatan mental
3. Belajar untuk lebih peduli terhadap Kesehatan mental 4. Implementasi pentingnya menjaga kesehatan mentalkita
J Waktu 1 kali pertemuan 45 menit
K Sumber Materi 1. Triyono, Mastur. 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling bidang pribadi, Yogyakarta, Paramitra
2. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling untuk SMA-MA kelas 10, Yogyakarta, Paramitra Publishing
3. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011. Permainan (games) dalam Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta:
Paramitra
L Metode/Teknik Ceramah, curah pendapat, tanya jawab, serta problem based learning
M Media/Alat LCD, Laptop, Powerpoint N Pelaksanaan Tahap Awal/Pendahuluan
1. Membuka kelas dengan salam dan berdoa, kemudian menanyakan kabar peserta didik
2. Menyampaikan tujuan layanan sehubungan dengan materi
3. Menanyakan kesiapan kepada peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
4. Guru BK memberikan penejelasan tentang topik yang akan dibicarakan
5. Membina hubungan baik dengan peserta didik di dalam kelas dengan memberikan apersepsi positif/ice breaking
Tahap Inti
1. Mengamati tayangan slide powerpoint (tulisan, gambar, video)
2. Melakukan Brainstorming/curah pendapat
3. Guru BK memantik peserta didik/konseli dengan pertanyaan mengenai kondisi Kesehatan mental 4. Menayangkan media slide powerpoint yang
berhubungan dengan materi kesehatan mental
5. Peserta didik/konseli memperhatikan penjelasan materi yang diberikan, serta Guru BK mengajak peserta didik/konseli berdialog secara interaktif tentang contoh penerapannya
Tahap Akhir/Penutup
1. Guru BK mengajak peserta didik/konseli melakukan refleksi atas kegiatan yang telah dilakukan
2. Guru BK mengajak peserta didik/konseli agar selalu memiliki pikiran dan jiwa yang sehat dan menjaganya dari hal-hal negatif yang dapat memengaruhi kesehatan mental
3. Guru BK menutup kegiatan layanan dengan mengajak peserta didik bersyukur/berdoa dan mengakhiri dengan salam
O Evaluasi Evaluasi Proses
1. Mengamati sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan
2. Memperhatikan proses layanan serta melakukan refleksi dari kegiatan layanan klasikal dengan menggunakan lembar observasi
3. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau bertanya
Evaluasi Hasil
1. Evaluasi tentang suasana pertemuan dengan
instrumen: menyenangkan/kurang
menyenangkan/tidak menyenangkan
2. Evaluasi terhadap topik yang dibahas: sangat penting/kurang penting/tidak penting
3. Evaluasi terhadap cara Guru BK dalam menyampaikan materi: mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami
4. Evaluasi terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak menarik untuk diikuti
Lampiran:
1. Uraian materi
2. Lembar kerja peserta didik 3. Instrumen penilaian
Mengetahui: Indramayu, Januari 2024
Kepala Sekolah Guru BK
Aseff Saefuddin, ST Arie Nurzaman Aziz, S.Psi NBM. 113 2 736
Lampiran 1. Uraian Materi
KESEHATAN MENTAL
a. Pengertian Kesehatan Mental
Kesehatan mental adalah kondisi dimana seseorang memiliki kesejahteraan yang terlihat dari dirinya yang mampu menyadari potensinya sendiri, memiliki kemampuan untuk mengatasi tekanan hidup dan normal di setiap situasi dalam kehidupan, mampu bekerja secara produktif dan menghasilkan, serta mampu memberikan kontribusi kepada komunitasnya.
Menurut Federasi Kesehatan Mental Dunia (World Federation for Mental Health) menjelaskan pengertian dari kesehatan mental sebagai kondisi yang memungkinkan adanya perkembangan yang baik secara fisik, intelektual dan emosional, sepanjang hal itu sesuai dengan keadaan orang lain.
Kesehatan mental yang baik memiliki kondisi batin yang berada dalam keadaan tentram, tenang dan positif, sehingga hal tersebut membuat seseorang untuk menikmati kehidupan sehari-hari dan menghargai orang lain di sekitar. Namun ketika sebaliknya ketika memiliki gangguan kesehatan mental maka akan menimbulkan dampak seperti: emosi selalu tinggi dan cepat marah dan mengalami sakit yang tidak dapat dijelaskan.
Kesehatan mental dipengaruhi oleh peristiwa dalam kehidupan yang meninggalkan dampak yang besar pada kepribadian dan perilaku seseorang.
Peristiwa-peristiwa tersebut dapat berupa kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan anak, atau stress berat jangka panjang. Jika kesehatan mental
terganggu, maka timbul gangguan mental atau penyakit mental. Gangguan mental dapat mengubah cara seseorang dalam menangani stres, berhubungan dengan orang lain, membuat piliha, dan memicu hasrat untuk menyakiti diri sendiri.
b. Jenis-jenis penyakit mental
Terdapat banyak jenis gangguan mental yang mempunyai ciri serta metode pengobatan yang berbeda. Beberapa di antaranya hanya memerlukan terapi percakapan saja, dan beberapa di antaranya memerlukan konsumsi obat berkala hingga terapi berkepanjangan. Tiap jenis gangguan mental sendiri mempunyai berbagai macam faktor penyebabnya, baik karena trauma masa lalu hingga warisan genetik. Untuk mengenalnya lebih jauh, simak berbagai jenis gangguan yang sering terjadi sebagai berikut.
1. Gangguan Kecemasan
Gangguan kecemasan umum atau anxiety adalah perasaan khawatir atau cemas yang tidak terkendali dan berlebihan akan banyak hal. Ada berbagai tanda-tandanya, mulai dari keringat berlebihan, jantung berdebar lebih kencang, dan sulit bernapas.
Kondisi ini bisa menimpa siapapun, tetapi lebih sering pada orang dewasa yang sudah berusia 30 tahun ke atas. Mayoritas pengidapnya sulit mengutarakan alasan mengapa dirinya merasa khawatir atau cemas yang berlebihan. Apabila tidak segera mendapat penanganan, gangguan kesehatan mental ini lambat laun membuat pengidapnya menarik diri dari segala bentuk pergaulan sosial dan aktivitas sehari-hari.
Faktor yang dapat mempengaruhi gangguan kecemasan :
1) Aktivitas berlebihan pada area otak yang terlibat dalam pengaturan emosi dan perilaku.
2) Faktor genetik, riwayat keluarga juga dapat meningkatkan risiko gangguan.
3) Pernah menggunakan obat-obatan terlarang atau mengonsumsi minuman keras.
4) Memiliki riwayat mengalami kejadian traumatis atau menimbulkan stres, seperti kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) atau penganiayaan anak.
5) Mengalami kondisi sakit dalam jangka panjang, seperti artritis.
6) Pernah mengalami trauma, misalnya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) serta perundungan (bullying).
7) Memiliki riwayat kecanduan alkohol atau narkoba.
2. Gangguan Mood
Gangguan mood adalah masalah mental yang memengaruhi keadaan emosi seseorang. Pengidapnya bisa sangat bahagia dan sedih dalam waktu bersamaan. Seseorang baru bisa didiagnosis mengalami gangguan mood apabila mengalami gejala selama beberapa minggu.
Faktor yang dapat mempengaruhi gangguan mood :
1) Gangguan suasana hati bisa diturunkan secara genetik.
Seseorang yang punya riwayat keluarga depresi atau gangguan bipolar lebih berisiko untuk mengembangkan gangguan mood.
2) Ketidakseimbangan zat kimia otak yang memengaruhi suasana hati.
3) Stres yang berkepanjangan dapat mengganggu keseimbangan emosi dan memengaruhi kesehatan mental.
4) Pengalaman traumatis semasa kecil, seperti pelecehan fisik, seksual, kehilangan orang tua atau kekerasan dalam rumah tangga.
5) Insomnia atau tidur terlalu banyak bisa memengaruhi kesehatan mental dan memperburuk gejala mood disorder.
6) Perubahan hormon dalam tubuh, seperti yang terjadi selama kehamilan, menopause, atau gangguan tiroid, dapat mempengaruhi suasana hati.
7) Penyalahgunaan zat seperti alkohol, obat terlarang, atau obat-obatan tertentu juga dapat memicu mood disorder atau memperburuk kondisi yang sudah ada.
8) Mengidap penyakit kronis, seperti gangguan tiroid, penyakit jantung, atau gangguan neurologis, bisa memicu depresi yang berkaitan dengan mood disorder.
3. Skizofrenia
Skizofrenia adalah gangguan kejiwaan kronis ketika pengidapnya mengalami halusinasi, delusi, kekacauan dalam berpikir, dan perubahan sikap. Umumnya, pengidap gangguan kesehatan mental ini menunjukkan gejala psikosis, yaitu kesulitan membedakan antara kenyataan dengan pikiran pada diri sendiri.
Inilah yang membuat banyak orang beranggapan bahwa skizofrenia mirip dengan psikosis. Padahal, keduanya ternyata berbeda.
Mudahnya, psikosis hanya salah satu gejala dari beberapa jenis gangguan mental, termasuk skizofrenia.
Faktor yang dapat mempengaruhi gangguan skizofrenia :
1) Faktor Genetik atau Riwayat keluarga menjadi salah satu faktor yang bisa meningkatkan risiko skizofrenia. Resiko skizofrenia menjadi lebih tinggi pada orang yang memiliki anggota keluarga dengan penyakit sama. Bahkan, risiko penyakit ini dapat mencapai 40 persen jika orang tua memiliki riwayat penyakit skizofrenia.
2) Faktor Lingkungan juga bisa meningkatkan risiko penyakit ini. Orang yang mengalami stres berkepanjangan disebut berisiko mengembangkan skizofrenia. Selain itu, pengalaman traumatis di masa lalu ternyata juga bisa meningkatkan risiko penyakit ini. Maka dari itu, lingkungan
hidup yang sehat sebenarnya sangat penting untuk menjaga kondisi kesehatan mental seseorang.
3) Ketidakseimbangan Zat Kimia atau kadar hormon di otak juga bisa menjadi penyebab kondisi ini. Umumnya, risiko penyakit menjadi lebih tinggi akibat ada ketidakseimbangan kadar dopamin dan serotonin. Keduanya adalah zat kimia yang berfungsi mengirimkan sinyal antar sel otak.
4) Komplikasi Kehamilan, skizofrenia ternyata juga bisa menyerang bayi, kondisi ini muncul dan berkembang sejak janin. Penyakit ini bisa terjadi karena masalah kesehatan selama masa kehamilan. Di antaranya seperti kekurangan asupan nutrisi, terpapar virus atau racun, mengidap diabetes, preeklamsia, serta perdarahan pada masa kehamilan. Penyakit ini juga bisa muncul akibat komplikasi pada saat persalinan.
4. Kontrol Impuls
Gangguan kontrol impuls adalah istilah yang menggambarkan ketidakmampuan seseorang untuk menghindari atau berhenti melakukan hal-hal yang mungkin berbahaya bagi dirinya sendiri atau orang lain.
Orang dengan gangguan kontrol impuls kerap merasakan kecemasan atau membangun ketegangan sebelum melakukan suatu tindakan. Terkadang pengidapnya juga menemukan kelegaan dalam perilaku tertentu.
Meskipun mengetahui betapa berbahayanya tindakan atau perilaku
tersebut, orang dengan gangguan kontrol impuls cenderung tetap bertindak bahkan merasa lega setelah melakukannya.
Faktor yang dapat mempengaruhi gangguan kontrol impuls : 1) Laki-laki. Dibanding perempuan, laki-laki lebih rentan
mengalami gangguan kontrol impuls. Hal ini diduga karena laki-laki lebih sulit mengekspresikan rasa stres, karena stigma bahwa laki-laki tidak boleh cengeng, atau hal lainnya.
2) Faktor genetik. Memiliki keluarga dengan riwayat kondisi serupa.
3) Penyalahgunaan obat dan alkohol.
4) Pernah mengalami trauma, pelecehan, atau pengabaian di masa lalu, seperti masa kecil.
5) Sering mengalami kekerasan atau perilaku agresif di masa kecil.
6) Adanya ketidakseimbangan zat kimia tertentu di otak. Hal ini juga dapat berkontribusi terhadap gangguan kontrol impuls, pada beberapa individu.
7) Mengidap masalah kesehatan mental lain, seperti depresi atau obsessive compulsive disorder (OCD).
5. Obsessive-Compulsive Disorder (OCD)
Obsessive Compulsive Disorder atau disingkat OCD adalah bentuk masalah kesehatan mental yang membuat pengidapnya mempunyai pemikiran dan dorongan yang tidak bisa dikontrol yang sifatnya berulang
(obsesi) serta munculnya perilaku (paksaan) kompulsif. Contoh perilaku kompulsif misalnya mencuci tangan hingga berulang kali setelah melakukan kontak langsung terhadap sesuatu yang menurutnya tidak bersih. Pemikiran dan perilaku tersebut tidak mampu dikendalikan oleh pengidap. Meski pengidap bisa jadi tidak memiliki pikiran maupun keinginan untuk melakukan hal tersebut, ia seperti tidak berdaya untuk menghentikannya. Artinya, OCD bisa memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan pengidapnya.
Faktor yang mempengaruhi OCD :
1) Biologi. OCD mungkin merupakan akibat dari perubahan kimia alami tubuh atau fungi otak.
2) Genetika. Kemungkin OCD memiliki komponen genetik.
Namun gen spesifik belum dapat diidentifikasi.
3) Dipelajari. Ketakutan obsesif dan perilaku kompulsif dapat dipelajari dari pengamatan secara bertahap dan dipelajari dari waktu ke waktu. Seseorang yang OCD mungkin tanda disadari mengamati dan mempelajari perilaku kompulsif dari anggota keluarganya.
4) Riwayat keluarga. Orang yang memiliki anggota keluarga dengan gangguan OCD, maka ia juga dapat memilikinya.
Hal ini terjadi karena pengaruh genetika.
5) Gangguan di otak. Beberapa orang dengan OCD memiliki area dengan aktivitas sangat di otaknya. Selain itu, bisa juga karena rendahnya tingkat zat kimia (serotonin) di otak.
6) Pengalaman hidup. OCD lebih mungkin terjadi pada orang yang memiliki pengalaman hidup yang tidak menyenangkan. Misalnya, diintimidasi, dilecehkan, atau diabaikan. Selain itu, OCD dapat mulai terjadi setelah mengalami peristiwa penting dalam hidup, seperti melahirkan atau berkabung.
7) Kepribadian. Orang yang rapi, teliti, metodis dengan standar pribadi yang tinggi lebih mungkin mengembangkan OCD. Selain itu, gangguan ini juga umum berkembang pada orang yang memiliki kecemasan atau memiliki rasa tanggung jawab yang sangat kuat terhadap diri sendiri dan orang lain.
8) Memiliki gangguan kesehatan mental lainnya. OCD mungkin juga berkaitan dengan gangguan kesehatan mental lainnya. Seperti, gangguan kecemasan, depresi, penyalahgunaan zat, atau gangguan tic.
9) Lingkungan. Faktor lingkungan mungkin salah satu yang berpengaruh pada munculnya OCD pada seseorang.
Kondisi ini akan lebih rentan pada seseorang yang tinggal di lingkungan yang tidak mendukung perkembangan psikis semasa kecil. Misalnya, anak sering diejek atau diremehkan
karena kekurangan yang dimilikinya. Kondisi ini bisa memicu perasaan untuk melakukan hal yang sempurna.
6. Gangguan Kepribadian
Gangguan kepribadian adalah keadaan saat seseorang menunjukkan perilaku dan cara berpikir yang tidak sehat. Kondisi dengan istilah medis personality disorder ini akan menunjukkan sikap dan tindakan yang berbeda dari apa yang masyarakat anggap sebagai hal yang normal. Hal ini akan membuat pengidapnya mengalami keterbatasan yang cukup signifikan dalam pekerjaan, sosialisasi dengan orang lain, hingga hubungan dengan lawan jenis. Selain itu, pengidap juga biasanya memiliki keterampilan dalam menyelesaikan masalah yang buruk.
Faktor yang mempengaruhi gangguan kepribadian :
1) Genetik. Jika ada riwayat gangguan kepribadian dalam keluarga, risiko kemungkinan akan meningkat.
2) Lingkungan. Pengalaman masa kanak-kanak yang buruk atau traumatis, seperti kekerasan fisik atau seksual, pengabaian, atau perpisahan orang tua, bisa mengembangkan gangguan kepribadian. Lingkungan yang tidak stabil atau tidak mendukung juga dapat berkontribusi.
3) Gangguan neurobiologis
Beberapa gangguan kepribadian, seperti gangguan kepribadian antisosial, terkait dengan perubahan neurobiologis dalam otak yang dapat memengaruhi
pengendalian impuls, empati, dan keputusan. Contoh- contoh gangguan neurobiologis yang dapat berdampak pada kepribadian, yaitu gangguan neurodegeneratif, gangguan neuropsikiatrik, cedera otak dan gangguan neurodevelopmental.
4) Kurangnya keterampilan mengatur emosi. Beberapa gangguan kepribadian mungkin berkaitan dengan kesulitan dalam mengelola emosi. Individu dengan gangguan ini mungkin memiliki masalah mengenali, mengatasi, atau mengungkapkan emosi mereka dengan cara yang sehat.
5) Tidak mampu membangun hubungan sosial. Interaksi sosial yang tidak adekuat atau mengalami isolasi sosial bisa mengembangkan gangguan kepribadian. Hubungan yang tidak sehat atau beracun dalam keluarga atau teman-teman juga dapat memainkan peran.
6) Stres kronis. Mengalami stres kronis atau trauma berulang dapat merusak perkembangan kepribadian yang sehat, terutama jika orang tersebut tidak memiliki koping yang efektif. Stres kronis berisiko mengembangkan beberapa gangguan mental dan emosional, seperti gangguan kecemasan, depresi, atau gangguan stres pasca-trauma (PTSD). Dalam beberapa kasus, gejala gangguan tersebut mungkin dapat memengaruhi cara seseorang berinteraksi
dengan dunia sekitarnya, termasuk bagaimana mereka memproses emosi dan berhubungan dengan orang lain. Ini mungkin memberikan kesan perubahan dalam kepribadian, tetapi bukanlah gangguan kepribadian yang sebenarnya.
7) Faktor sosial dan budaya. Beberapa faktor sosial dan budaya dapat berperan dalam perkembangan gangguan kepribadian. Norma budaya dan tekanan sosial dapat mempengaruhi cara individu berperilaku dan berinteraksi.
7. Sindrom Tourette
Sindrom Tourette adalah gangguan neurologis yang mempengaruhi otak dan saraf. Sindrom ini biasanya berkembang pada anak usia dini. Ini sering membaik saat dewasa. Sindrom ini menyebabkan seseorang membuat gerakan atau suara tiba-tiba yang disebut tics.
Tics adalah gerakan yang tidak disengaja, jadi seseorang tidak dapat mengontrol atau mencegahnya. Tics motorik ditandai dengan gerakan tubuh, seperti mengangkat bahu. Tics vokal ditandai dengan suara, seperti membersihkan tenggorokan. Tics motorik cenderung berkembang sebelum tics vokal.
Faktor yang mempengaruhi sindrom Tourette :
1) Riwayat Keluarga. Memiliki riwayat keluarga sindrom Tourette atau gangguan tic lainnya dapat meningkatkan risiko mengembangkan sindrom Tourette.
2) Jenis Kelamin. Laki-laki sekitar tiga sampai empat kali lebih mungkin dibandingkan 29tress29an untuk mengembangkan sindrom Tourette.
8. Psikosomatis
Psikosomatis adalah kondisi yang menggambarkan saat munculnya penyakit fisik yang diduga disebabkan atau diperparah oleh kondisi mental. Beberapa gangguan kecemasan tersebut meliputi 29tress dan kecemasan.
Secara etimologi, psikosomatis terdiri dari dua kata, yaitu pikiran (psyche) dan tubuh (soma). Jadi, secara harfiah psikosomatis adalah penyakit yang melibatkan pikiran dan tubuh. Memang dalam banyak kasus penyakit, kondisi mental yang kurang baik juga memengaruhi tubuh seseorang hingga memicu penyakit atau memperparah penyakit yang sudah ada.
Jika dilihat dari sisi psikologi, psikosomatis atau penyakit fungsional adalah kondisi yang menyebabkan pengidapnya merasa sakit dan mengalami gangguan fungsi tubuh. Namun, saat dilakukan pemeriksaan fisik maupun pemeriksaan penunjang lain, tidak ada keanehan yang terjadi dalam tubuh.
Faktor yang mempengaruhi psikosomatis :
1) Faktor sosial dan ekonomi. Kepuasan dalam pekerjaan, kesukaran ekonomi, pekerjaan yang tidak tentu, pekerjaan
yang terburu-buru, kualitas pelayanan yang tidak memuaskan.
2) Faktor perkawinan atau keluarga. Kepuasan dalam pernikahan seperti perselisihan, perceraian dan kekecewaan dalam hubungan seksual, anak-anak yang nakal dan menyusahkan. Kondisi dimana keluarga dapat menimbulkan stres yang dapat membuat tubuh menjadi tertekan serta dapat menyebabkan atau bahkan memperburuk secara langsung kondisi saat sakit.
3) Faktor Kesehatan. Kesehatan juga dapat menjadi faktor penyebab terjadinya gangguan psikosomatis seperti adanya kerusakan akibat dari berbagai macam hal seperti penggunaan obat, benturan, penyakit-penyakit yang menahun, pernah masuk rumah sakit, pernah dioperasi, adiksi terhadap obat-obatan, tembakau, maupun efek dam ekses dari pembedahan.
4) Faktor psikologis
Pengaruh psikologis menyebabkan muncul maupun memperparah penyakit-penyakit fisik yang disebabkan oleh stressor, terutama muncul dari sikap maladaptif. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Selye, mengemukakan bahwa faktor- faktor psikologis tertentu dalam kepribadian seseorang dapat menyebabkan seorang menjadi jarang sakit,
atau jika berada dalam tekanan dia mampu menghadapinya (Wiramihardja, 2015). Stres psikologis seperti keadaan jiwa waktu dioperasi, waktu penyakit berat, status didalam keluarga dan stres yang timbul juga dapat mempengaruhi berkembangnya gangguan psikosomatis maupun memperparah penyakit- penyakit fisik yang dialami oleh individu.
9. Factitious
Factitious disorder atau gangguan buatan merupakan masalah mental serius saat seseorang menipu orang lain. Ini dilakukan dengan berpura-pura sakit atau melukai diri sendiri untuk mencari perhatian.
Gejalanya berkisar dari ringan hingga berat. Contoh kasusnya, pelaku bisa membuat indikasi medis terkait dengan prosedur operasi yang harus dijalani. Tujuannya untuk meyakinkan orang lain.
Factitious disorder merupakan gangguan yang sulit diidentifikasi dan diobati. Salah satu penyebabnya adalah pengalaman hidup yang penuh dengan tekanan. Dengan pengobatan yang tepat, tingkat keparahan gejala bisa menurun.
Faktor yang mempengaruhi Factitious :
1) Trauma masa kecil, seperti pelecehan emosional, fisik atau seksual.
2) Penyakit serius selama masa kanak-kanak.
3) Kehilangan orang yang dicintai.
4) Merasa diabaikan oleh orang terdekat, 5) Merasa rendah diri.
6) Memiliki gangguan kepribadian.
7) Depresi.
10. Depresi
Depresi adalah gangguan perasaan atau mood yang disertai komponen psikologi berupa sedih, susah, tidak ada harapan dan putus asa disertai komponen biologis atau somatik misalnya anoreksia, konstipasi dan keringat dingin. Depresi dikatakan normal apabila terjadi dalam situasi tertentu, bersifat ringan dan dalam waktu yang singkat. Bila depresi tersebut terjadi di luar kewajaran dan berlanjut maka depresi tersebut dianggap abnormal.
Faktor yang mempengaruhi depresi :
1) kekecewaan yang bersumber dari adanya tekanan,kelelahan fisik, atau alasan lainnya.
2) kurangnya harga diri. yang cenderung dilebih-lebihkan menjadi ekstrim.
3) perbandingan yang tidak adil.
4) Dua perasaan yang bertentangan
5) Penolakan atau terbatasnya hubungan dengan teman sebaya.
6) tujuan-tujuan yang tidak tercapai.
c. Gejala penyakit mental (mental disorder)
Gejala dan tanda gangguan mental tergantung pada jenis gangguan jiwa yang dialami. Penderita bisa mengalami gangguan pada emosi, pola pikir, dan perilaku. Beberapa contoh gejala dan ciri-ciri gangguan mental adalah:
Waham atau delusi, yaitu meyakini sesuatu yang tidak nyata atau tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya
Halusinasi, yaitu sensasi ketika seseorang melihat, mendengar, atau merasakan sesuatu yang sebenarnya tidak nyata
Suasana hati yang berubah-ubah dalam periode-periode tertentu
Perasaan sedih yang berlangsung hingga berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan
Perasaan cemas atau takut yang berlebihan dan terus menerus, sampai mengganggu aktivitas sehari-hari
Gangguan makan, misalnya merasa takut berat badan bertambah, cenderung memuntahkan makanan, atau makan dalam jumlah banyak
Perubahan pada pola tidur, seperti mudah mengantuk dan tertidur, sulit tidur, serta gangguan pernapasan dan kaki gelisah saat tidur
Kecanduan nikotin atau alkohol, serta penyalahgunaan NAPZA
Marah berlebihan sampai mengamuk dan melakukan tindak kekerasan
Perilaku yang tidak wajar, seperti teriak-teriak tidak jelas, berbicara dan tertawa sendiri, serta keluar rumah dalam kondisi telanjang.
Persoalan tersebut dapat diselesaikan dengan beberapa cara; a) Tetap aktif Olah raga teratur dan menjaga kebersihan serta penampilan diri dapat
membantu mempunyai perasaan positif, b) Melibatkan diri dalam kelompok, c) Ikut dalam kegiatan atau klub, bertemu teman secara teratur dalam suasana menyenangkan serta suportif, mempunyai sahabat tempat saling bercerita, ikut kursus-kursus, atau mempelajari hal baru, d) Menerima diri sendiri. Kita semua unik dan berbeda satu sama lain, tidak ada manusia sempurna. Semua orang mempunyai kelemahan seperti halnya kelebihan. Terimalah serta cintai diri sendiri secara wajar.
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai mental disorder.
Secara lebih sederhana mental disorder atau kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar. Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami mental disorder atau kekalutan mental adalah :nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, dan nyeri pada lambung serta nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah. Adapun bentukbentuk mental disorder adalah psikopat, schizophrenia dan psikosa fungsional. Disamping mental disorder, maka jasmani yang sehat antara ain ditandai dengan ciri-ciri; memiliki energy, stamina atau daya tahan, kuat bekerja, dan badan selalu merasa sehat nyaman.
Solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi mental disorder diantaranya adalah:Tetap aktif Olahraga teratur dan menjaga kebersihan serta penampilan diri dapat membantu mempunyai perasaan positif, melibatkan diri dalam kelompok, Ikut dalam kegiatan atau klub, bertemu teman secara teratur dalam
suasana menyenangkan serta suportif, mempunyai sahabat tempat saling bercerita, ikut kursuskursus, atau mempelajari hal baru, menerima diri sendiri, relaksasi, menghindari alkohol dan narkoba, makan secara sehat dan teratur, mendekatkan diri pada Tuhan, kenali gejala kesehatan mental yang terganggu, mencari bantuandisamping itu dapat dilakukan dengan terapi agama. Bila seseorang sakit secara fisik, maka akan berkonsultasi pada dokter.
Lampiran 2. Instrumen Penilaian
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Jelaskan apa yang dimaksud kesehatan mental?
2. Berilah contoh jenis-jenis penyakit mental?
3. Bagaimana cara menjaga kesehatan mental?
4. Sebutkan dan jelaskan gejala serta ciri-ciri penyakit mental?
B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)
Berilah tanda cek (√) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah tanda cek (√) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda.
NO PERNYATAAN SETUJU TIDAK
SETUJU 1. Saya merasa senang menerima materi
layanan BK tentang Implementasi mental health
2. Setelah menerima materi layanan BK tentang Kesehatan mental, saya
menyadari tentang pentingnya menjaga kesehatan mental dengan baik serta membuat saya lebih peduli terhadap
diri sendiri
3. Setelah menerima materi layanan BK tentang kesehatan mental, timbul kesadaran saya untuk senantiasa mencintai diri sendiri
4. Materi layanan BK tentang kesehatan mental, menyadarkan saya akan pentingnya menjaga kesehatan mental di era globalisasi saat ini
INSTRUMEN PENILAIAN
PROSES
(Mengacu Pada Laporan Pelaksanaan)
NO PROSES YANG DINILAI HASIL PENGAMATAN KET
YA TIDAK
A. Terlaksananya program
1. Program layanan terlaksana sesuai dengan RPL
2. Waktu pelaksanaan sesuai dengan RPL 3. Metode yang digunakan variatif dan menarik
4. Menggunakan media layanan BK 5. RPL minimal terdiri dari Tujuan, Materi Layanan, Kegiatan, Sumber, Bahan dan Alat, Penilaian
B. Perolehan peserta didik pasca layanan 1. Peserta didik memperoleh pemahaman baru
2. Peserta didik mempunyai perasaan positif
3. Peserta didik berkurang masalahnya 4. Peserta didik terentaskan masalahannya
5. Berkembangnya PTSDL (Alat Ungkap Masalah Belajar)
C. Perhatian peserta didik
1. Peserta didik antusias mengikuti materi layanan BK
2. Peserta didik aktif bertanya 3. Peserta didik aktif menjawab
4. Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan konselor
5. Peserta didik hadir semua D. Kesesuaian program
1. Program disusun sesuai dengan kebutuhan peserta didik
2. Materi layanan sesuai kebutuhan peserta didik
3. Materi layanan sesuai tugas perkembangan peserta didik
4. Materi layanan mengacu pada sumber yang jelas
5. Program dilaksanakan sesuai waktu yang telah ditentukan
Mengetahui: Indramayu, Januari 2024
Kepala Sekolah Guru BK
Aseff Saefuddin, ST Arie Nurzaman Aziz, S.Psi NBM. 113 2 736
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) BIMBINGAN KLASIKAL
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
A Komponen Layanan Dasar
B Bidang Layanan Karir
C Topik/Tema Layanan Kiat Sukses Memasuki Dunia Kerja
D Tujuan Umum Peserta didik/konseli dapat memahami persiapan sebelum memasuki dunia kerja serta mampu membuat surat lamaran kerja dan cv yang baik serta sukses psikotes dan wawancara
E Fungsi Layanan Pemahaman
F Tujuan Umum Peserta didik/konseli mampu memahami tentang pentingnya iman dan taqwa pada Tuhan Yang Maha Esa serta dapat hidup taat, damai, rukun dan bertoleransi antar umat beragama.
G Tujuan Khusus 1. Peserta didik/konseli memahami proses menuju dunia kerja
2. Peserta didik/konseli dapat memahami persiapan sebelum masuk dunia kerja
3. Peserta didik/konseli dapat memahami teknik membuat surat lamaran kerja
4. Peserta didik/konseli dapat membuat CV (Curriculum vitae)
5. Peserta didik/konseli dapat memahami kiat sukses psikotes dan wawancara kerja
H Sasaran Layanan Kelas 12
I Materi Layanan 1. Proses menuju dunia kerja
2. Persiapan sebelum masuk dunia kerja 3. Teknik membuat surat lamaran kerja
4. Membuat CV (Curriculum Vitea) yang baik 5. Kiat sukses psikotes dan wawancara kerja
J Waktu 1 kali pertemuan 60 menit
K Sumber Materi 1. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling bidang pribadi, Yogyakarta, Paramitra
2. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling untuk SMA-MA kelas 10, Yogyakarta, Paramitra Publishing
3. Prayitno.2015. Keluhuran Iqro’ untuk Kehidupan.
Padang: PT.Graha Cipta Media
4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta:
Paramitra
L Metode/Teknik Ceramah, curah pendapat, tanya jawab, serta problem based learning
M Media/Alat LCD, Laptop, Powerpoint N Pelaksanaan Tahap Awal/Pendahuluan
1. Membuka kelas dengan salam dan berdoa, kemudian menanyakan kabar peserta didik
2. Menyampaikan tujuan layanan sehubungan dengan materi
3. Menanyakan kesiapan kepada peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
4. Guru BK/Konselor memberikan penejelasan tentang topik yang akan dibicarakan
5. Membina hubungan baik dengan peserta didik di dalam kelas dengan memberikan apersepsi positif/ice breaking
Tahap Inti
6. Melakukan Brainstorming/curah pendapat
7. Menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
8. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok 9. Memberi tugas (untuk diskusi kelompok) 10. Menjelaskan cara mengerjakan tugas
11. Mendiskusikan dengan kelompok masing-masing 12. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya
kemudian kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian sampai selesai
13. Mengevaluasi hasil diskusi peserta didik
14. Membuat catatan-catatan observasi selama proses layanan
Tahap Akhir/Penutup
1. Peserta didik dan Guru BK membuat suatu kesimpulan terkait dengan materi yang telah disampaikan
2. Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan kemanfaatan dan kebermaknaan kegiatan secara lisan
3. Guru BK memberi penguatan dan rencana tindak lanjut
4. Guru BK menutup kegiatan layanan dengan mengajak peserta didik bersyukur/berdoa dan mengakhiri
dengan salam
O Evaluasi Evaluasi Proses
5. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di kertas yang sudah disiapkan
6. Mengamati sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan
7. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau bertanya
8. Mengamati cara peserta didik dalam memberikan penjelasan terhadap pertanyaan guru BK
Evaluasi Hasil
1. Evaluasi tentang suasana pertemuan dengan instrument: menyenangkan/ kurang menyenangkan/
tidak menyenangkan
2. Evaluasi terhadap topik yang dibahas: sangat penting/ kurang penting/ tidak penting
3. Evaluasi terhadap cara Guru BK dalam menyampaikan materi: mudah dipahami/ tidak mudah/ sulit dipahami
4. Evaluasi terhadap kegiatan yang diikuti: menarik/
kurang menarik/ tidak menarik untuk diikuti
Mengetahui: Indramayu, Januari 2024
Kepala Sekolah Guru BK
Aseff Saefuddin, ST Arie Nurzaman Aziz, S.Psi NBM. 113 2 736
a. Proses Menuju Dunia Kerja
Proses menuju dunia kerja saat ini tidak mudah, banyak pesaing dan persyaratan yang diminta oleh perusahaan terhadap calon tenaga kerja.
Mendapatkan pekerjaan menjadi mudah apabila calon tenaga kerja memiliki kompetensi atau kualifikasi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Ada 2 faktor yang menyebabkan sulitnya untuk mendapatkan pekerjaan, yaitu :
1. Faktor Internal
Faktor ini berasal dari dalam diri calon tenaga kerja. kadang kala kelemahan ini tidak disadari. Adapun bentuknya sebagai berikut ;
Sikap dan Mentalitas (Attitude)
Menghadapi kesulitan dalam mencari pekerjaan menyebabkan timbulnya sikap dan mental keluh kesah. Keluh kesah ini sering muncul lewat ucapan, misalnya saya malas menyiapkan persyaratan lamaran, saya sudah lelah, saya ingin dapat pekerjaan yang gajinya besar pekerjaan mudah, saya sudah frustrasi, saya tidak mau lagi melamar pekerjaan, dan lain-lainnya.
Keahlian Kerja (Skill)
Selain soal sikap dan mentalitas, masalah yang muncul adalah keahlian kerja. Keahlian kerja merupakan pengetahuan khusus yang berguna untuk menyelesaikan berbagai persoalan di tempat kerja.
Kalau Anda mengandalkan kemampuan teori yang diperoleh dari bangku sekolah, itu jauh dari memadai. Dalam dunia kerja dituntut penguasaan teori dan praktik.
2. Faktor Eksternal
Faktor ekternal merupakan faktor yang berada dari lingkungan. terdapat cukup banyak faktor ekternal, diantaranya ;
Kondisi ekonomi makro dan mikro
Kesenjangan antara ketersediaan lapangan kerja dengan jumlah tenaga kerja, jauh lebih banyak dibandingkan dengan lapangan kerja.
Perusahaan pencari kerja menetapkan persyaratan yang relatif tinggi untuk karyawannya.
Ketidakcocokan spesifikasi keahlian, antara permintaan dunia kerja dengan lulusan lembaga pendidikan.
Adanya budaya Korupsi, Kolusi, Nepotisme (KKN) yang belum sepenuhnya bersih dalam birokrasi swasta maupun pemerintah dalam hal perekrutan tenaga kerja baru.
Kompetisi antarpelamar pekerjaan yang tidak sehat.
Kurangnya kepedulian pihak pemilik perusahaan dan industri untuk membantu para pencari kerja.
b. Persiapan Sebelum Masuk Dunia Kerja
Prinsip Dasar dalam Penempatan Tenaga Kerja Beberapa hal sebagai prinsip dasar dalam penempatan tenaga kerja, baik di dalam maupun di luar negeri yang harus diketahui, khususnya bagi pencari kerja adalah sebagai berikut ;
1) Setiap tenaga kerja mempunyai hak dan kesempatan yang sama untuk memilih, mendapatkan, atau pindah pekerjaan dan memperoleh penghasilan yang layak di dalam atau di luar negeri.
2) Penempatan bagi tenaga kerja dilaksanakan berdasarkan azas terb uka, bebas, objektif, serta adil, serta setara tanpa diskriminasi.
3) Penempatan tenaga kerja terdiri atas ; Penempatan tenaga kerja di dalam negeri; dan Penempatan tenaga kerja di luar negeri.
4) Pemberi kerja yang memerlukan tenaga kerja dapat merekrut sendiri tenaga kerja yang dibutuhkan atau melalui pelaksana penempatan tenaga kerja.
5) Penempatan tenaga kerja oleh pelaksana dilakukan dengan memberikan pelayanan penempatan tenaga kerja.
6) Pelayanan penempatan tenaga kerja bersifat terpadu dalam satu sistem penempatan tenaga kerja yang meliputi unsur-unsur :
a. Pencari kerja
b. Lowongan pekerjaan c. Informasi pasar kerja d. Mekanisme antarkerja
e. Kelembagaan penempatan tenaga kerja.
7) Pelaksana penempatan tenaga kerja terdiri atas : Instansi pemerintah yang bertanggung jawab di bidang ketenaga-kerjaan dan Lembaga swasta berbadan hukum.
8) Setiap pencari kerja berhak memperoleh pelayanan yang sama untuk memperoleh pekerjaan yang meliputi pemberian informasi, bimbingan dan penyuluhan jabatan, pelatihan untuk penempatan serta tindak lanjut penempatan.
9) Pencari kerja yang memerlukan pelayanan penempatan tenaga kerja harus mendaftarkan diri secara langsung ke pelaksana (dinas yang membidangi ketenagakerjaan) dengan membawa persyaratan:
a. Fotokopi ijazah yang dimiliki b. Fotokopi sertifikat yang dimiliki c. Pasfoto ukuran 3 x 4
d. Kartu Tanda Penduduk yang masih berlaku
10) Pencari kerja yang telah mendaftar memperoleh tanda bukti pendaftaran dari pelaksana dengan menggunakan formulir AKI atau dikenal dengan istilah KARTU KUNING dan masa berlaku 2 tahun , namun setiap 6 bulan harus diperpanjang.
11) Setiap pencari kerja mempunyai kesempatan yang sama untuk mengisi lowongan pekerjaan.
12) Untuk mengisi lowongan pekerjaan harus memenuhi kualifikasi persyaratan jabatan yang dibutuhkan.
c. Mencari Sumber Informasi Lowongan Pekerjaan
Lowongan pekerjaan adalah pekerjaan atau jabatan yang belum ada orang yang melaksanakan atau belum cukup jumlah orang yang melaksanakan, hal ini terjadi karena adanya perluasan usaha, perubahan teknik berproduksi atau
karena ada tenaga kerja yang karena sesuatu hal berhenti dari pekerjaannya, sehingga harus diisi dengan tenaga kerja baru. Mencari informasi lowongan pekerjaan saat sekarang tidak terlalu sulit, beberapa sarana seperti media cetak, elektronik bahkan papan bursa kerja maupun sistem bursa kerja online sangat membantu para pencari kerja yang ingin mendapatkan informasi lowongan pekerjaan.
Ada beberapa hal tentang cara mendapatkan sumber informasi lowongan pekerjaan, misalnya :
1) Memanfaatkan Lembaga Bursa Kerja
Pencari Kerja untuk dapat memanfaatkan Lembaga Bursa Kerja maka sebaiknya mengetahui tentang lembaga bursa kerja, yang terdiri dari :
a. Bursa Kerja Pemerintah yang berada di kantor-kantor pemerintah yang membidangi ketenagakerjaan. Bursa Kerja Swasta yang diselenggarakan oleh swasta dan mendapatkan ijin pendirian dari pemerintah.
b. Bursa Kerja Khusus, yang dibentuk oleh lembaga pendidikan (satuan pendidikan SMA/SMK, Perguruan Tinggi) atau Lembaga Pelatihan Kerja yang khusus melayani alumninya.
2) Aktif dan Selektif
Banyak cara perusahaan atau industri menyampaikan informasi lowongan kerja, diantaranya;
a. Media Massa
Media massa merupakan sumber lowongan pekerjaan yang paling banyak dimanfaatkan pencari kerja. Di media ini biasanya perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja memasang pengumuman dalam bentuk iklan. Jenisnya antara lain ; koran, majalah, tabloid, radio dan televisi.
b. Internet
Sekarang ini penggunaan internet sudah memasyarakat. Internet pun sudah diperkenalkan di setiap sekolah. Perlu diketahui bahwa Anda dapat memperoleh banyak informasi pekerjaan melalui internet.
Bahkan melalui internet Anda dapat melamar sebuah pekerjaan atau menawarkan diri Anda kepada para pencari kerja.
d. Kriteria Lowongan yang Benar
Lowongan pekerjaan yang benar, kiranya sulit untuk dipahami, mengingat hampir semua informasi lowongan pekerjaan baik melalui media cetak atau media lainnya hampir sama. Berbagai ungkapan menarik ditampilkan agar pencari kerja tertarik untuk mengetahui dan memenuhi apa yang di informasikan. Namun demikian ada beberapa hal yang perlu dijadikan pertimbangan dalam mendapatkan informasi lowongan pekerjaan sehingga perlu ditindaklanjuti. Informasi lowongan kerja itu sekurang-kurangnya memuat :
1) Identitas Perusahaan
Suatu perusahaan yang benar-benar membutuhkan tenaga kerja biasanya mencantumkan secara jelas identitas perusahaannya.
2) Jumlah jabatan
Dalam informasi pekerjaan secara jelas disebutkan jumlah jabatan yang dibutuhkan.
3) Jumlah tenaga kerja yang diperlukan pada setiap jabatan
Dengan jabatan yang belum terisi, sehinga perusahaan telah menentukan berapa jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk memenuhi jabatan yang belum terisi.
4) Syarat Jabatan
5) Umumnya, setiap jabatan memerlukan kualifikasi atau persyaratan tersendiri agar perusahaan tersebut dapat menempatkan tenaga kerja sesuai dengan kualifikasi jabatan.
6) Batas waktu pemenuhan lowongan
Batas waktu pemenuhan lowongan pada umumnya jelas dengan menyebutkan tanggal, bulan dan tahun sehingga diketahui bahwa lowongan kerja itu masih berlaku atau sudah lewat.
7) Alamat pemberi kerja
8) Dengan terbukanya lowongan pekerjaan yang betul-betul perusahaan tersebut membutuhkan, maka perusahaan tersebut secara jelas mencantumkan alamat perusahaan.
e. Teknik Membuat Surat Lamaran Kerja
Siapapun yang akan memasuki dunia kerja pada suatu perusahaan atau organisasi harus membuat surat lamaran kerja ( Job application letter ) terlebih dahulu. Surat lamaran kerja merupakan gerbang pertama yang harus dilalui oleh seseorang ketika memasuki dunia kerja. Daya tarik diawali dari bentuk dan cara surat lamaran kerja, isi surat lamaran kerja, serta penulisan resume atau CV (Curriculum vitae) yang dibuat.
1. Surat Lamaran Kerja
Pengertian surat lamaran kerja (job application latter) adalah surat resmi yang ditulis oleh pelamar baik melalui media kertas atau elektronik untuk memperkenalkan dirinya serta kompetensi yang dimiliki, dengan harapan agar perusahaan atau organisasi dapat menerimanya sebagai karyawan. Surat lamaran kerja pada dasarnya bukanlah surat yang berdiri sendiri, melainkan dilengkapi dengan sejumlah lampiran, seperti
1) Kartu Tanda Penduduk (KTP) 2) Resume (daftar riwayat hidup) 3) Surat Keterangan Catatan Kepolisian 4) Surat keterangan kesehatan
5) Kartu kuning dari Dinas Tenaga Kerja 6) Pas foto tertentu.
7) Lampiran-lampiran, seperti; Ijazah, Sertifikat, Referensi pengalaman kerja.
2. Jenis-jenis Surat Lamaran
Sebelum memahami teknis dalam pembuatan surat lamaran kerja, Anda harus mengetahui terlebih dahulu informasi yang dijadikan dasar Anda membuat surat lamaran kerja. Ada beberapa macam dasar pengajuan surat lamaran kerja, yaitu :
1) Surat lamaran berdasarkan iklan lowongan pekerjaan baik media cetak atau elektronik.
2) Surat lamaran berdasarkan inisiatif sendiri yang dikirimkan langsung ke kantor atau perusahaan.
3) Surat lamaran berdasarkan informasi dari teman, kenalan, radio, atau televisi.
4) Surat lamaran melalui kantor penempatan tenaga kerja atau bursa kerja.
5) Surat berdasarkan tempat kursus, sektretariat akademik atau lembaga manajemen.
6) Surat lamaran dari pengumuman yang digantungkan pada toko atau kantor yang bersangkutan.
3. Pembuatan Surat Lamaran Kerja
Untuk membuat surat lamaran kerja yang baik Anda harus mengetahui tentang teknis dalam pembuatan surat lamaran termasuk bagian-bagian yang penting dalam surat lamaran kerja agar surat dapat runtut atau berkesinambungan. Surat lamaran kerja dibuat tidak panjang dan bertele-tele karena akan membuat jenuh orang yang membacanya.
Dalam penulisan surat lamaran kerja yang baik, ada beberapa hal teknis yang perlu dipersiapkan terlebih dahulu, diantaranya :
1) Menyiapkan Kertas HVS atau Folio Bergaris
Gunakan saja jenis kertas yang standar dan ukuran yang standard, sebaiknya kerta HVS Kuarto atau A4 dengan ketebalan standar 70 gram (maks 80 gr).
2) Amplop
Gunakan amplop berukuran standar dengan warna yang serasi dengan kertas surat.
3) Siapkan Persyaratannya.
Perhatikan lagi butir-butir persyaratan dalam iklan lowongan kerj 4) Siapkan Dokumen Pendukung
Jangan lupa, sertakan juga dokumen-dokumen pendukung yang dapat menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan yang Anda tuju. Hal yang perlu diperhatikan pada waktu membuat surat lamaran kerja adalah sebagai berikut :
1) Lamaran dibuat sesingkat mungkin 2) Bentuk surat harus rapi
3) Materi / isi / pengorganisasian surat lamaran
Secara umum, pengorganisasian penulisan surat lamaran kerja memiliki beberapa bagian, yaitu salam pembuka alinea pembuka, alinea pertengahan, alinea penutup, salam penutup.
Berikut ini penjelasan dari masing-masing paragraf : 1) Salam pembuka
Dengan hormat,
Assalamu’alaikum wr. wb.
2) Alinea Pembuka
Untuk menarik perhatian pembaca, pada paragraf pembuka perlu dicantumkan salah satu dari beberapa hal berikut ini : rangkuman, nama pemberi informasi, sumber publikasi
a. Berdasarkan iklan Tuan pada harian Kedaulatan Rakyat tanggal b. Saya memperoleh informasi dari seorang rekan saya Bapak Iskandar c. Saya adalah lulusan SMA tahun 2008 dan saya
bermaksud mengajukan lamaran untuk lowongan seperti yang ada dalam iklan Bapak
3) Alinea Pertengahan
Dalam paragraf pertengahan ini pelamar perlu menjelaskan hal-hal berikut:
pendidikan, pengalaman kerja, sikap, minat, aktifitas dan kualitas.
a. Saya adalah lulusan SMA, saya pernah bekerja sebagai staf Administrasi di….
b. Saya adalah lulusan SMA, memiliki sikap percaya diri, pernah mengikuti oranisasi….
4) Alinea Penutup
Paragraf terakhir (penutup) surat lamaran kerja umumnya berisi suatu harapan akan tindakan (action).
a. Saya sangat menantikan jawaban dari Bapak
b. Atas perhatian Bapak pada surat lamaran ini, saya ucapkan ...
c. Saya sangat senang untuk bertemu dengan Bapak pada waktu ...
5) Salam penutup
Salam penutup ini mengakhiri isi surat, yaitu ; Wassalamu’alaikum wr. wb.
Hormat kami
4. Buat Surat Lamaran Melalui Internet
Dengan perkembangan teknologi, melamar pekerjaan pun juga semakin mudah. Salah satu hasil teknologi yang dapat dipergunakan yaitu teknologi internet. Mengirim surat lamaran kerja melalui e-mail sekarang bukan hal yang tabu.
Ada dua cara mengirim surat lamaran melalui e-mail yaitu dengan attachment atau menggunakan kotak pesan tersedia. Namun, akan lebih baik apabila Anda mengirimkan resume melalui attachment dalam bentuk PDF (Portable Document Format). Data dalam bentuk pdf tidak akan berubah saat dikirim. Hal ini berbeda apabila Anda mengirimkan data dalam bentuk lain, misalnya word document. Ada kemungkinan data berubah atau rusak saat dikirim.
5. Contoh Surat Lamaran Kerja
a. Surat lamaran kerja berdasarkan Inisiatif Sendiri
Lampiran : 5 (lima) lembar 18 Juli
2023 Hal : Lamaran Kerja Kepada Yth
Bapak Pimpinan PT. Astra Honda Motor
Kawasan Industri MM 2100, Jl. Kalimantan No. 1 Blok AA, Kec. Cikarang Bar., Kabupaten Bekasi, Jawa Barat 17530
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Hafid Nurhadiyanto
Tempat, tanggal lahir : Indramayu, 22 November 2006
Pendidikan : SMK MUHAMMADIYAH HAURGEULIS
Jurusan : Teknik Kendaraan Ringan
Alamat rumah : Desa Sukahati, Kecamatan Haurgeulis
Dengan ini mengajukan lamaran kerja sekiranya pada perusahaan Bapak terdapat lowongan pekerjaan yang sesuai dengan pendidikan saya.
Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini saya lampirkan foto kopi Ijazah terakhir, foto kopi Sertifikat Kursus/Pelatihan, Daftar Riwayat Hidup, Keterangan Kesehatan serta Pas Foto.
Saya berkeinginan untuk maju dan sanggup bekerja keras, serta yakin akan dapat bekerjasama di perusahan yang bapak pimpin. Jawaban dan kebijaksanan Bapak saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Hafid Nurhadiyanto
b. Surat lamaran kerja berdasarkan Informasi Resmi
Lampiran : Satu berkas 18 Juli 2023
Hal : Lamaran Kerja Kepada Yth
Kepala Personalia, R.S. PARAMEDIKA Jl. Basuki Rahmat no. 111
Cirebon
Berdasarkan informasi resmi dari Bapak melalui Bursa Kerja Khusus SMK Muhhamadiyah Haurgeukis pada tanggal 13 Juli 2023, tentang lowongan kerja pada
R.S. PARAMEDIKA, dengan hormat saya mengajukan lamaran kerja untuk bidang Assisten Perawat.
Usia saya 19 tahun, lulusan SMK Muhammadiyah, Jurusan/Kelompok Peminatan “Assisten Keperawatan & Caregiver tahun 2022 saya memiliki persyaratan yang ditetapkan dan juga telah memiliki sertifikat kursus/pelatihan.
Selanjutnya saya sanggup bekerja keras dan berusaha untuk menguasai bidang pekerjaan dalam waktu singkat.
Adapun berkas kelengkapan surat lamaran sebagaimana yang telah Bapak tetapkan saya lampirkan bersama surat ini.
Atas perhatian dan kebijaksanaan Bapak, saya ucapkan terima kasih.
Hormat Saya,
Ratna Fadilah