• Tidak ada hasil yang ditemukan

RPP BAHASA INDONESIA KELAS VII

N/A
N/A
Novri Waldi

Academic year: 2023

Membagikan "RPP BAHASA INDONESIA KELAS VII"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Sekolah : SMP Negeri 32 Sijunjung Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : VII/II

Materi Pokok : Cerita Fabel/Legenda

Alokasi Waktu : 12 x 40 menit (4 kali pertemuan) A. Kompetensi Inti

KI-1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI-2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI-3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI-4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi 1 3.12 Menelaah struktur

dan kebahasaan fabel/legenda daerah setempat yang dibaca dan didengar.

3.12.1 Menelaah struktur cerita fabel.

3.12.2 Menemukan kata kerja pada cerita fabel.

3.12.3 Menemukan kata sandang pada cerita fabel.

3.12.4 Menemukan kata keterangan tempat dan waktu pada cerita fabel.

3.12.5 Menemukan kata hubung pada cerita fabel.

3.12.6 Menemukan kalimat langsung dan tidak langsung pada cerita fabel.

2 4.12 Memerankan isi fabel/legenda daerah setempat yang dibaca dan didengar.

4.12.1 Menentukan peristiwa-peristiwa dan dialog dari cerita fabel.

4.12.2 Menentukan tokoh dan penokohan dari cerita fabel.

4.12.3 Menentukan latar dari cerita fabel.

4.12.4 Menentukan alur cerita fabel.

4.12.5 Merancang pemeranan dari cerita fabel yang dibaca.

4.12.6 Memerankan isi cerita fabel dengan intonasi, gestur, dan aspek pemeranan lain yang sesuai.

Nilai Karakter 1. Tanggung jawab 2. Percaya diri

3. Berani 4. Santun C. Tujuan Pembelajaran

1. Pertemuan Pertama (KD 3.11 pertemuan 1 (3x 30 menit))

Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat menelaah struktur cerita fabel, yaitu orientasi, komplikasi, resolusi, dan koda dengan tepat.

2. Pertemuan Kedua (KD 3.11 (3 x 30 menit))

a. Melalui diskusi kelompok, peserta didik mampu menentukan kata kerja pada cerita fabel dengan tepat.

b. Melalui diskusi kelompok, peserta didik mampu menentukan kata hubung pada cerita fabel dengan tepat.

(2)

c. Melalui diskusi kelompok, peserta didik mampu menentukan kata keterangan pada cerita fabel dengan tepat.

d. Melalui diskusi kelompok, peserta didik mampu menentukan kata sandang pada cerita fabel dengan tepat.

e. Melalui diskusi kelompok, peserta didik mampu menemukan kalimat langsung dan tidak langsung pada fabel yang dibaca dengan tepat.

3. Pertemuan Ketiga (KD 4.11 ( 3 x 30 menit))

a. Dengan membaca dan mendiskusikan contoh cerita fabel peserta didik mampu menentukan peristiwa-peristiwa yang ada dalam cerita fabel dengan tepat.

b. Dengan membaca dan mendiskusikan contoh cerita fabel peserta didik mampu menentukan tokoh dan penokohan yang ada dalam cerita fabel dengan tepat.

c. Dengan membaca dan mendiskusikan contoh cerita fabel peserta didik mampu menentukan latar yang ada dalam teks cerita fabel dengan tepat.

d. Dengan membaca dan mendiskusikan contoh cerita fabel peserta didik mampu menentukan alur yang ada dalam teks cerita fabel dengan tepat.

e. Dengan membaca dan mendiskusikan contoh cerita fabel peserta didik mampu merancang pemeranan dari cerita fabel dengan tepat.

4. Pertemuan Keempat (KD 4.11 (3 x 30 menit))

Setelah latihan, peserta didik mampu memerankan isi fabel dengan intonasi, gestur, dan aspek pemeranan lain yang sesuai.

D. Materi Pembelajaran Materi Pembelajaran Reguler 1. Faktual

a. Contoh cerita fabel/legenda 2. Konseptual

a. Struktur cerita fabel

b. Kalimat langsung pada cerita fabel c. Kata kerja pada cerita fabel

d. Kata hubung pada cerita fabel e. Kata keterangan pada cerita fabel f. Kata sandang pada cerita fabel 3. Prosedur

a. Membaca cerita fabel

b. Mengindentifikasi struktur cerita fabel yang dibaca

c. Menentukan kalimat langsung pada cerita fabel yang dibaca d. Menentukan kata kerja pada cerita fabel yang dibaca

e. Menentukan kata hubung pada cerita fabel yang dibaca f. Menentukan kata keterangan pada cerita fabel yang dibaca g. Kata sandang pada cerita fabel yang dibaca

h. Menentukan peristiwa-peristiwa yang ditonton/dibaca

i. Menentukan tokoh dan watak tokoh yang ada dalam cerita fabel yang ditonton/dibaca j. Menentukan latar yang ada dalam cerita fabel yang ditonton/dibaca

k. Menentukan alur yang ada dalam cerita fabel yang ditonton/dibaca l. Merancang pemeran

m. Memerankan isi fabel dengan intonasi, gestur, dan aspek pemeranan lain yang sesuai.

4. Metakognitif

(3)

Dengan mempelajari ciri umum cerita fabel, peserta didik mampu memahami dan membandingkan apa yang diprediksi dalam cerita dengan kehidupan sehari-hari dan merefleksi prediksi dengan kenyataan dalam teks dengan kehidupan sehari-hari.

5. Materi Pembelajaran Pengayaan

Mengerjakan tugas menyimpulkan struktur teks cerita yang lain fabel pada lembar kerja yang disediakan.

6. Materi Pembelajaran Remedial

Mengerjakan tugas menentukan kalimat langsung dan tidak langsung, kata kerja, kata hubung, kata keterangan, dan kata sandang pada teks cerita fabel yang dibaca/didengar.

E. Pendekatan dan Model Pembelajaran 1. Pendekatan : Saintifik

2. Model Pembelajaran : Discovery Learning F. Media Pembelajaran

1. Media : Vidio dan contoh teks fabel/legenda 2. Alat : laptop dan LCD proyektor

G. Sumber Belajar

Harsiati, Titik at all. 2014. Buku siswa, Bahasa Indonesia Studi dan Pengajaran SMP/MTs Kelas VII (Edisi Revisi 2016). Jakarta: Kemdikbud.

Harsiati, Titik at all. 2014. Buku Guru, Bahasa Indonesia Studi dan Pengajaran SMP/MTs Kelas VII (Edisi Revisi 2016). Jakarta: Kemdikbud.

H. Langkah-langkah Pembelajaran a. Pertemuan Pertama

1) Kegiatan Pendahuluan (15 menit)

No. Kegiatan

1. Pendidik masuk ke kelas dengan mengucapkan salam dan menyapa peserta didik.

Selanjutnya, pendidik menyapa dan menanya kabar peserta didik dengan bahasa yang santun.

2. Pendidik mengkondisikan kelas ke dalam situasi belajar, diawali dengan berdoa bersama yang dipimpin oleh ketua kelas, kemudian pendidik memeriksa kehadiran peserta didik.

3. Peserta didik bersama pendidik membaca ayat suci Al-Quran.

4. Peserta didik melaksanakan kegiatan GLS, dilanjutkan dua orang peserta didik secara bergantian menyampaikan informasi tentang halaman buku yang dibacanya di depan kelas.

5. Peserta didik dan pendidik bertanya jawab tentang pembelajaran sebelumnya.

6. Pendidik menginformasikan Kompetensi Dasar, tujuan, manfaat, dan langkah- langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.

7. Pendidik menjelaskan secara garis besar materi pembelajaran yang akan dipelajari.

2) Kegiatan Inti (65 Menit)

No. Kegiatan

1. Pendidik membagikan cerita fabel yang berjudul “Katak yang Sombong”.

2. Pendidik membagikan format mengindentifikasi struktur cerita fabel.

3. Pendidik dibagi atas kelompok kecil yang terdiri atas dua orang perkelompok. 4C 4. Dengan penuh rasa tanggung jawab peserta didik mengidentifikasi struktur teks

cerita fabel berjudul “Katak yang Sombong”.

5. Peserta didik dan pendidik bertanya jawab tentang hasil indentifikasi struktur cerita fabel yang telah dikerjakan dengan santun. (HOTS)

6. Pendidik membagikan cerita fabel yang berjudul “Katak yang Sombong”.

(4)

7. Dengan penuh rasa tanggung jawab setiap kelompok mengidentifikasi struktur cerita fabel berjudul “Katak yang Sombong”.

8. Dengan penuh rasa percaya diri dua kelompok yang terpilih secara acak mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas.

9. Kelompok lain menanggapi hasil kerja temannya dengan bahasa yang santun. (4C) 10. Pendidik memberikan penguatan atas hasil kerja peserta didik.

3) Kegiatan Penutup (10 Menit)

No. Kegiatan

1. Peserta didik bersama pendidik menyimpulkan pembelajaran.

2. Bersama pendidik, peserta didik melakukan refleksi tentang pembelajaran yang baru selesai dilaksanakan.

3. Peserta didik melaksanakan postest.

4. Peserta didik menerima informasi tentang pembelajaran yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.

b. Pertemuan Kedua

1) Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)

No. Kegiatan

1. Pendidik masuk ke kelas dengan mengucapkan salam dan menyapa peserta didik.

Selanjutnya, pendidik menyapa dan menanya kabar peserta didik dengan bahasa yang santun.

2. Pendidik mengkondisikan kelas ke dalam situasi belajar, diawali dengan berdoa bersama yang dipimpin oleh ketua kelas, kemudian pendidik memeriksa kehadiran peserta didik.

3. Peserta didik bersama pendidik membaca ayat suci Al-Quran.

4. Peserta didik melaksanakan kegiatan GLS, dilanjutkan dua orang peserta didik secara bergantian menyampaikan informasi tentang halaman buku yang dibacanya di depan kelas.

5. Peserta didik dan pendidik bertanya jawab tentang pembelajaran sebelumnya.

6. Pendidik menginformasikan Kompetensi Dasar, tujuan, manfaat, dan langkah- langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.

7. Pendidik menjelaskan secara garis besar materi pembelajaran yang akan dipelajari.

2) Kegiatan Inti (65 Menit)

No. Kegiatan

1. Peserta didik membentuk kelompok yang terdiri atas dua orang perkelompok.

2. Pendidik menjelaskan format tugas yang akan diisi oleh peserta didik.

3. Peserta didik membaca teks cerita fabel yang berjudul “Semut dan Kepompong”.

4. Dengan penuh rasa tanggungjawab, peserta didik berdiskusi untuk menentukan kalimat langsung dan tidak langsung pada teks yang dibaca. HOTS

5. Dengan penuh rasa tanggungjawab, peserta didik berdiskusi untuk menentukan kata hubung pada teks yang dibaca. HOTS

6. Dengan penuh rasa tanggungjawab, peserta didik berdiskusi untuk menentukan kata keterangan pada teks yang dibaca. HOTS

7. Dengan penuh rasa tanggungjawab, peserta didik berdiskusi untuk menentukan kata sandang pada teks yang dibaca. HOTS

8. Dengan penuh percaya diri—secara acak—satu kelompok yang terpilih mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas secara bergiliran.

9. Dengan berani peserta didik lain mengomentari hasil diskusi temannya dengan Bahasa yang santun.

10. Pendidik memberikan penguatan atas hasil kerja peserta didik.

3) Kegiatan Penutup (10 Menit)

No. Kegiatan

1. Peserta didik bersama pendidik menyimpulkan pembelajaran.

2. Bersama pendidik, peserta didik melakukan refleksi tentang pembelajaran yang sudah dilaksanakan.

(5)

3. Peserta didik melaksanakan postest.

4. Peserta didik menerima informasi tentang pembelajaran yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.

c. Pertemuan Ketiga

1) Pendahuluan (15 Menit)

No. Kegiatan

1. Pendidik masuk ke kelas dengan mengucapkan salam dan menyapa peserta didik.

Selanjutnya, pendidik menyapa dan menanya kabar peserta didik dengan bahasa yang santun.

2. Pendidik mengkondisikan kelas ke dalam situasi belajar, diawali dengan berdoa bersama yang dipimpin oleh ketua kelas, kemudian pendidik memeriksa kehadiran peserta didik.

3. Peserta didik bersama pendidik membaca ayat suci Al-Quran.

4. Peserta didik melaksanakan kegiatan GLS, dilanjutkan dua orang peserta didik secara bergantian menyampaikan informasi tentang halaman buku yang dibacanya di depan kelas.

5. Peserta didik dan pendidik bertanya jawab tentang pembelajaran sebelumnya.

6. Pendidik menginformasikan Kompetensi Dasar, tujuan, manfaat, dan langkah- langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.

7. Pendidik menjelaskan secara garis besar materi pembelajaran yang akan dipelajari.

2) Kegiatan Inti (65 Menit)

No. Kegiatan

1. Peserta didik membaca yang berjudul “Semut dan Kepompong” sesuai dengan format yang bagikan sekaligus dijelaskan oleh pendidik dengan teliti.

2. Peserta didik membentuk kelompok yang terdiri atas dua orang perkelompok.

(kolaborasi) 4C

3. Secara bertanggung jawab, peserta didik mendiskusikan peristiwa-peristiwa yang ada dalam teks cerita fabel yang dibaca. HOTS

4. Secara bertanggung jawab, peserta didik berdiskusi untuk menentukan tokoh dan penokohan yang ada dalam teks cerita fabel yang dibaca. HOTS

5. Secara bertanggung jawab, peserta didik berdiskusi untuk menentukan latar yang ada dalam teks cerita fabel yang dibaca. HOTS

6. Secara bertanggung jawab, peserta didik berdiskusi untuk menentukan alur yang ada dalam teks cerita fabel yang dibaca. HOTS

7. Secara kolaboratif, peserta didik berdiskusi merancang pemeranan cerita fabel yang dibaca.

8. Dengan percaya diri, secara acak— kelompok yang terpilih mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.

9. Kelompok lain menanggapi presentasi kelompok yang tampil dengan santun.

10 Pendidik memberikan penguatan atas hasil kerja peserta didik.

3) Kegiatan Penutup (10 Menit)

No. Kegiatan

1. Peserta didik bersama pendidik menyimpulkan pembelajaran.

2. Bersama pendidik, peserta didik melakukan refleksi tentang pembelajaran yang sudah dilaksanakan.

3. Peserta didik menerima informasi tentang pembelajaran yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.

d. Pertemuan Keempat

1) Kegiatan Pendahuluan (15 menit)

No. Kegiatan

1. Pendidik masuk ke kelas dengan mengucapkan salam dan menyapa peserta didik.

Selanjutnya, pendidik menyapa dan menanya kabar peserta didik dengan bahasa yang santun.

2. Pendidik mengkondisikan kelas ke dalam situasi belajar, diawali dengan berdoa bersama yang dipimpin oleh ketua kelas, kemudian pendidik memeriksa kehadiran

(6)

peserta didik.

3. Peserta didik bersama pendidik membaca ayat suci Al-Quran.

4. Peserta didik melaksanakan kegiatan GLS, dilanjutkan dua orang peserta didik secara bergantian menyampaikan informasi tentang halaman buku yang dibacanya di depan kelas.

5. Peserta didik dan pendidik bertanya jawab tentang pembelajaran sebelumnya.

6. Pendidik menginformasikan Kompetensi Dasar, tujuan, manfaat, dan langkah- langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.

7. Pendidik menjelaskan secara garis besar materi pembelajaran yang akan dipelajari.

2) Kegiatan Inti (65 menit)

3) Kegiatan Penutup (10 menit)

No. Kegiatan

1. Peserta didik bersama pendidik menyimpulkan pembelajaran.

2. Bersama pendidik, peserta didik melakukan refleksi tentang pembelajaran yang sudah dilaksanakan.

3. Peserta didik menerima informasi tentang pembelajaran yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.

I. Penilaian

a. Teknik Penilaian

1) Teknik Penilaian : Jurnal Instrumen Penilaian

JURNAL PERKEMBANGAN SIKAP Nama Sekolah : SMPN 32 Sijunjung Kelas/Semester : VII/II

Tahun pelajaran : 2022/2023 No. Hari/tgl Nama

Peserta Didik

Catatan Perilaku

Butir Sikap

Keterangan Tanda Tangan Tindak Lanjut 1.

2.

b. Penilaian Pengetahuan

1) Teknik penilaian : tes tulis 2) Bentuk Instrumen : objektif

Kisi-Kisi Penilaian Tes Tertulis (objektif) Nama Sekolah : SMPN 32 Sijunjung Kelas/Semester : VII/II

No. Kegiatan

1. Pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk latihan memeran cerita fabel “Semut dan Kepompong” yang telah dirancang pada pertemuan sebelumnya.

2. Setiap kelompok memerankan cerita fabel “Semut dan Kepompong”. (Kolaborasi) 3. Secara bergantian, kelompok lain mengomentari penampilan dan memberi penilaian

terhadap penampilan temannya sesuai rubrik yang diberikan pendidik dengan santun.

4. Pendidik memberikan penguatan atas hasil kerja peserta didik.

(7)

Tahun pelajaran : 2022/2023

Pertemuan Pertama—Ketiga

Indikator pencapaian Bentuk Teknik Instrumen terlampir

Menentukan Pengertian fabel Objektif Tulis 1

Menentukan informasi fabel Objektif Tulis 2,3

Menentukan ciri-ciri fabel Objektif Tulis 4

Menentukan Struktur orientasi fabel Objektif Tulis 5 Menentukan Struktur komplikasi fabel Objektif Tulis 6

Menentukan Struktur resolusi fable Objektif Tulis 7

Menentukan Struktur koda fabel Objektif Tulis 8

Menemukan Kalimat langsung Objektif Tulis 9

Menemukan Kata kerja, kata sifat, kata penghubung, kata keterangan, kata sandang

Objektif Tulis 10, 11, 12, 13,14

Menemukan peristiwa dalam fabel Objektif Tulis 15

Menemukan alur dalam fabel Objektif Tulis 16

Menentukan latar dalam cerita fabel. Objektif Tulis 17, 18 Menemukan tokoh dan penokohan dalam fabel. Objektif Tulis 19, 20

Instrumen/Butir Soal

1. Teks cerita fabel merupakan teks cerita....

a. Binatang sebagai tokoh utama.

b. Kehidupan binatang yang diperankan oleh manusia.

c. Kehidupan manusia diperankan oleh binatang.

d. A dan C benar

Perhatikan cuplikan cerita di bawah ini untuk pertanyaan nomor 2—20!

Kura-Kura

Zaman dahulu kala hiduplah berbagai hewan di sebuah hutan. Di hutan itu, hiduplah kura-kura, burung belibis, semut, gajah, dan lainnya. Mereka hidup dengan damai dan tentram.

Kura-kura dan burung belibis berteman akrab. Mereka selalu bersama.

Suatu hari ada seekor kura-kura mengeluh kepada sahabatnya, yaitu dua ekor burung Belibis. Ia merasa jenuh dengan tempurungnya yang harus dibawa kemanapun ia pergi. Ia berkeinginan bisa terbang ke tempat yang jauh. Ia ingin mengembara seperti kedua sahabatnya. Kura-kura pun meminta kedua belibis itu untuk membawanya terbang. Ia merasa lelah dengan tempurungnya yang begitu berat.

Burung belibis menerima permintaan kura-kura. Namun, belibis memberikan syarat kepada kura-kura itu. “Hai sahabatku, kami bersedia membawamu terbang, tetapi tempurungmu itu memberatkan dirimu saat diangkat. Bersediakah kami meninggalkan rumahmu itu?” Kata Kura-kura pun meminta kedua belibis itu untuk membawanya terbang.

sahabat karibnya. “Baiklah, aku juga merasa keberatan dengan tempurung ini. Aku bersedia meninggalkannya, asalkan kalian menepati janji,” ujar Kura-Kura. Kura-kura pun meninggalkan tempurungnya. Ia membuangnya ke dalam sungai. Ia pun dibawa terbang oleh dua ekor burung belibis. Cakar kedua burung belibis itu memegang kedua tangan kura-kura.

Kura-kura itupun dibawa terbang oleh dua ekor burung belibis tersebut. Kura-kura sangat takjud dengan pemandangan dari atas awan. Ia sangat girang dan senang.

Suatu hari, datanglah badai besar ketika dua ekor belibis itu membawa terbang kura- kura. Dua ekor burung belibis itu tidak kuat menentang badai sehingga kura-kura itu jatuh ke tanah. Ia merasa kesakitan. Benturan yang sangat kuat mengakibatkan ia tidak mampu berjalan. Ia tergeletak tak berdaya. Sementara itu, dua ekor belibis itu pergi meninggalkannya sendirian.

Malam pun datang disertai dengan hujan lebat. Kura-kura itu kedinginan. Ia menyesal telah membuang tempurungnya. Jika tempurung itu masih melekat di punggungnya, ia tidak

(8)

akan kedinginan. Namun, semua itu sudah terjadi. Sang kura-kura sangat menyesali perbuatannya.

2. Apakah informasi yang terdapat pada teks cerita fabel tersebut....

a. Teks tersebut menceritakan kisah kura-kura tidak tahu diri.

b. Cerita itu terjadi di sebuah hutan pada zaman dahulu kala.

c. Seekor kura-kura yang cerdik.

d. Dua ekor burung belibis yang yang mengeluh pada sahabatnya.

3. Kenapa burung belibis meminta kura-kura untuk melepaskan tempurungnya....

a. Tempurung kura-kura memberatkannya ketika dibawa terbang.

b. Tempurung kura-kura merupakan simbol kelemahan dari kura-kura.

c. Tempurung kura-kura itu berat sehingga burung belibis keberatan untuk membawa terbang kura-kura.

d. Supaya hewan lain tidak tahu kalau kura-kura dibawa terbang oleh burung belibis.

4. Berdasarkan teks cerita fabel di atas, pernyataan yang tidak termasuk ciri teks fabel, yaitu....

a. tokoh utama binatang

b. ceritanya menarik namun tidak jelas c. cerita singkat dan bergerak cepat

d. gaya penceritaanya secara lisan dan tulisan

5. Paragraf pertama cuplikan teks cerita fabel tersebut merupakan struktur....

a. Orientasi b.Komplikasi c. Resolusi d.Koda

(9)

6. Bagian puncak masalah pada teks cerita fabel tersebut terdapat paragraf....

a. pertama b.Kedua c. Ketiga d.Keempat

7. Struktur resolusi pada teks cerita fabel tersebut terdapat pada paragraf....

a. Pertama b.Kedua c. Ketiga d.Keempat

8. Struktur koda pada bagian teks cerita fabel terdapat pada paragraf...

a. Pertama b. Kedua c. Ketiga

d. Tidak terdapat koda pada teks

9. Kalimat langsung pada teks cerita fabel terdapat pada kalimat...

a.“Baiklah, aku juga merasa keberatan dengan tempurung ini....”

b.Suatu hari, datanglah badai besar ketika dua ekor belibis itu membawa terbang kura- kura.

c. Kura-kura dan burung belibis berteman akrab.

d.Opsi B dan C benar

10. Berdasarkan teks cerita fabel tersebut, yang tidak termasuk kata kerja, yaitu....

a. Meninggalkan b.Menerima c. Meminta d.Sangat senang

11. Kata sifat pada teks cerita tersebut terdapat pada kalimat...

A. Kura-kura pun meminta kedua belibis itu untuk membawanya terbang.

B. Ia pun dibawa terbang oleh dua ekor burung belibis.

C. Ia pun dibawa terbang oleh dua ekor burung belibis.

D. Ia sangat girang dan senang.

12. Kata hubung pada teks cerita fabel tersebut terdapat pada kalimat....

a.Ia sangat girang dan senang.

b.Ia merasa kesakitan.

c. Kura-kura itu kedinginan.

d.Semua opsi salah.

13. Kata keterangan tempat pada teks cerita fabel tersebut terdapat pada kalimat....

A. Zaman dahulu kala hiduplah berbagai hewan di sebuah hutan.

B. Ia ingin mengembara seperti kedua sahabatnya.

C. Kura-kura pun meninggalkan tempurungnya.

D. Ia sangat girang dan senang.

14. Kata sang pada teks cerita fabel tersebut pada paragraf....

A. Pertama

B. Kedua C. Ketiga

D. Kelima

15. Peristiwa kura-kura melepaskan tempurungnya terdapat pada paragraf....

A. Pertama

B. Kedua C. Ketiga

D. Keempat 16. Cerita teks fabel tersebut beralur....

A. Alur maju

b. Alur mundur C. Alur campuran

D. Flashback 17. Latar tempat teks cerita fabel tersebut terdapat pada....

A. Kota B. Hutan

C. Rumah D. Pohon 18. Kapankah latar waktu cerita tersebut....

A. Pagi hari B. Dahulu kala

C. Malam hari D. A dan B benar 19. Siapakah tokoh cerita tersebut....

A. Dua ekor burung belibis dan kura-kura B. Gajah

C. Semut D. Angsa

20. Bagaimanakah watak kura-kura pada teks cerita fabel tersebut....

(10)

A. Baik

B. Suka mengeluh dan tidak bersyukur

C. Jahat D. Penyabar

Kunci Jawaban

1. d 6. d 11. d 16. a

2. b 7. d 12. a 17. b

3. c 8. d 13. a 18. d

4. b 9. a 14. d 19. a

5. a 10. d 15. c 20. b

Penilaian Keterampilan (Pertemuan Keempat)

Indikator pencapaian Bentuk Teknik Instrument terlampir Mampu memerankan fabel

dengan memerhatikan intonasi

Uraian Pengamatan Perankan fabel secara berkelompok dengan peran yang telah ditentukan!

mampu memerankan fabel dengan memerhatikan mimik

Uraian Pengamatan Mampu memerankan fabel

dengan memerhatikan gerak tubuh

Uraian Pengamatan

Mampu memerankan fabel sesuai dengan isi

Uraian Pengamatan Mampu memerankan fabel

sesuai dengan tokoh dan penokohan

Uraian Pengamatan

b. Pedoman dan Rubrik Penilaian

Pedoman dan Rubrik Penilaian untuk Tes Objektif

Tes ini berupa tes objektif yang tingkat kesukarannya sama. Jadi, setiap siswa yang menjawab benar memperoleh skor 1 dan yang menjawab salah memperoleh skor 0.

No Benar Salah Nama siswa

1 2 3 4 5

(11)

Nilai:

Pedoman dan Rubrik Penilaian Keterampilan

No Aspek yang Dinilai Deskriptor Penilaian Skor 1 Mampu memerankan

fabel dengan

memerhatikan intonasi

1. Peserta didik mampu memerankan fabel dengan intonasi sangat tepat 2. Peserta didik mampu memerankan

fabel dengan intonasi tepat

3. Peserta didik mampu memerankan fabel dengan intonasi kurang tepat 4. Peserta didik mampu memerankan

fabel dengan intonasi tidak tepat

20 15 10 5 2 Mampu memerankan

fabel dengan

memerhatikan mimik

1. Peserta didik mampu memerankan fabel dengan mimik sangat tepat 2. Peserta didik mampu memerankan

fabel dengan mimik tepat

3. Peserta didik mampu memerankan fabel dengan mimik kurang tepat 4. Peserta didik mampu memerankan

fabel dengan mimik tidak tepat

20 15 10 5 3 Mampu memerankan

fabel dengan

memerhatikan gerak tubuh

1. Peserta didik mampu memerankan fabel dengan gerak tubuh sangat tepat

2. Peserta didik mampu memerankan fabel dengan gerak tubuh tepat 3. Peserta didik mampu memerankan

fabel dengan gerak tubuh kurang tepat

4. Peserta didik mampu memerankan fabel dengan gerak tubuh tidak tepat

20

15 10

5

4 Mampu memerankan fabel sesuai dengan isi

1. Peserta didik mampu memerankan fabel dengan kesesuaian isi sangat tepat

2. Peserta didik mampu memerankan fabel dengan kesesuaian isi tepat 3. Peserta didik mampu memerankan

fabel dengan kesesuaian isi kurang tepat

4. Peserta didik mampu memerankan fabel dengan kesesuaian isi tidak tepat

20

15 10

5

5 Mampu memerankan fabel sesuai dengan tokoh dan penokohan

1. Peserta didik mampu memerankan tokoh dan penokohan fabel sangat tepat

2. Peserta didik mampu memerankan tokoh dan penokohan fabel tepat 3. Peserta didik mampu memerankan

tokoh dan penokohan fabel kurang tepat

4. Peserta didik mampu memerankan tokoh dan penokohan fabel tidak tepat

20

15 10

5

Jumlah 100

Mengetahui,

Kepala SMPN 32 Sijunjung

Solok Ambah, Januari 2023 Guru Mapel Bahasa Indonesia

(12)

WENTI YUSNA, M.Pd . NIP. 19780323 200604 2 020

NOVRI WALDI , S.Pd . NIP.19931103 202012 1 012

Lampiran 1

Katak yang Sombong Oleh Fauziati

Zaman dahulu kala, hiduplah sekompok katak di kolam yang indah. Mereka hidup bahagia dan saling menolong satu sama lainnya. Satu katak merupakan yang terkurus dari semua. Ia dapat melompat ke batu yang paling tinggi. Sementara itu, yang lainnya merupakan yang tercepat. Dia dapat menangkap lalat bahkan sebelum yang lain melihatnya. Ada satu kata yang paling besar di antara semuanya. Ia bernama Max. Setiap hari Max dapat memakan lebih dari selusin lalat dan serangga. Katak lain takut kepada karena ukuran yang besar.

Max menyukai perhatian. Ia bangga dengan tubuh besarnya dan seringkali mengejek katak yang lebih kurus darinya. “Kau dapat melompat ke batu yang lebih tinggi.

Itu artinya, kau dapat berlari lebih cepat daripada hewan yang lebih besar mengejarmu?

Bagus untukmu tapi aku tak butuh kalian itu. Tidak ada yang lebih besar dariku,” kata Max dengan sombongnya. “Apa kau berpikir tidak ada hewan yang lebih besar darimu”, ujar katak kurus itu. “Bagaimana kamu tahu, sedangkan tidak ada hewan lain yang lebih besar dariku di sini,” ujar Max dengan sombong. Karena kolam itu berada jauh di dalam hutan, tidak banyak hewan yang makan dan minum di situ. Oleh sebab itu, semua hewan yang ada di sana berpikir bahwa Maxlah yang paling besar. Max senang yang demikian.

“Beruntungnya aku menjadi yang terbesar,” ujar Max dengan angkuh.

Max memiliki empat ekor anak. Mereka selalu bermain dekat kolam dengan katak yang lainnya. “Hei, ayo pergi dan bermain di balik pohon itu. Ada banyak batu besar-besar di sana,” kata Sito anak sulungnya Max. “Ah, kata ibu, cukup bermain di pinggir kolam saja,” ujar Loli, anak katak lainnya. “Ayolah! Ayahku adalah yang terbesar di semua makhluk. Jangan khawatir. Kita akan memanggilnya jika ada masalah,” kata Sito dengan bangga. “Aku tidak mau. Ibu akan marah padaku. “Kamu jangan khawatir. Jika ibumu

(13)

marah, aku akan meminta ayahku untuk ngomong pada ibuku,” ajak Sito. “Ya udah. Aku ikut kalian”, kata Loli. Anak katak itu dengan girang berlari ke balik batu.

Loli dan keempat anak Max bermain dengan riang. Mereka melompot ke batu tertinggi satu demi satu. Meloncat ke dalam kolam dengan jibratan yang keras. Tiba-tiba tanahnya mulai bergoyang. “Oh tidak! Apa yang terjadi di sini? Kenapa tanahnya bergoyang,” ujat Sito dengan sangat cemas. ‘Kita seharusnya tidak meninggalkan kolam kita. Kita akan segera mati,” kata Loli dengan gemetar. Anak-anak katak itu merasa ketakutan saat melihat makhluk aneh berjalan mendekati mereka. Hewan itu sangat tinggi.

Perutnya bergoyang di setiap langkah. Suaranya begitu keras. Mereka cepat melompat ke bebatuan untuk segera pulang ke rumah. Saat mereka bergegas, Loli terpeleset dan jatuh ke dalam kolam. “Tunggu!” teriak Loli. “Ada apa dengan kalian di hutan ini? Siapa kalian sebenarnya? Aku belum pernah melihat kalian,” kata lembu itu. “Aku mohon makhluk besar jangan makan kami!” Kata Loli dengan wajah memelas. “Apa? Memakan?” Kenapa aku harus memakan kalian? Aku di sini hanya untuk minum saja”, ujar lembu itu sambil tertawa terbahak-bahak. “Itu artinya, kamu tidak akan memakan kami,” tanya Sito. “Aku tidak memakan katak.” Lalu, apa yang kau makan? Bagaimana kau bisa sebesar ini?”

Tanya Sito. “Ayahku makan banyak serangga dalam sehari, tetapi dia tidak sebesar kamu,”

tanya Sito. “Ayahmu? Aku lahir sebesar ini. Setiap hewan memiliki ukurannya sendiri,”

kata lembu itu. “Maksudmu, ada hewan lain yang lebih besar darimu,” tanya Loli. “Tentu saja,” jawab lembu. Setelah lama-lama berbincang dengan lembu, anak-anak katak itupun pulang.

Malam hari tiba. Anak-anak Max menceritakan kejadian siang tadi. “Ayah, dibalik pohon besar itu ternyata ada kolam. Tadi aku bertemu dengan seekor makhluk yang jauh lebih besar darimu di sana. Ia adalah seekor lembu. Bahkan, ia mengatakan ada makhluk yang jauh lebih besar darinya,” kata Sito menyakinkan Ayahnya. “Apa? Kau mengatakan tuan lembu itu jauh lebih besar dariku?” ujar Max dengan wajah mulai merah. “Ia juga mengatakan bahwa kau tidak bisa sebesar dirinya,” kata Sito. Max makin marah. “Apa? Ia sudah mengelabui dirimu, Nak. Tidak ada satupun makhluk yang lebih besar dariku, ujar Max. “Ia mungkin benar, Max. Aku sering mendengar cerita burung yang sering minum di sini. Katanya, di luar sana banyak hewan lain yang jauh lebih besar darimu,” ujar istri Max.

“Aku makhluk terbesar di planet ini. Itu faktanya. Tidak ada yang bisa menandingi aku,”

kata Max dengan wajah kesal. Kenapa kita tidak cari tahu kebenarannya. Anak-anak berkata bahwa, pada pagi hari, hewan besar itu pergi ke sana untuk minum,” ujar Dido temannya Max. “Tidak!” kata Max dengan sangat marah. Dalam hati Max berkata tidak akan ada yang akan menghormatinya. Dengan penuh amarah Max merengangkan punggungnya kemudian berdiri tegak. Ia pun menggembungkan perutnya sambil berkata,

“Katakan apa dia sebesar ini.” “Tidak, lebih besar, Ayah”, ujar Sito. Max semakin menggembungkan perutnya,”Apa dia sebesar ini”. “Tidak, lebih besar”, ujar Sito. “Sudah Max. Berhentilah menyakiti dirimu. Setiap makhluk itu memiliki keahlian yang berbeda.

Dengan tubuh yang besar, mungkin tuan lembu itu tidak bisa melompat seperti yang kita lakukan,” kata Dido. “Benar Max. Kau harus berhenti menyakiti dirimu, kata istri Max.

Akan tetapi, Max tidak akan menyerah. Ia tidak mendengar saran dari temannya. Ia hanya mendengar sebesar lembu yang ia inginkan. Max mengabaikan semuanya. Ia mengembungkan perutnya lebih besar lagi sambil berkata, “Apakah ia sebesar ini”. “Tidak, Ayah, lebih besar,” ujar Sito dengan pelan. Sekarang, punggung Max melengkung dan ia semakin mengembungkan perutnya sambil berkata, “Apa dia sebesar ini?” “Lebih besar,”

teriak Sito. Wajah Max berubah menjadi biru. Ia membungkuk. Matanya terbelalak keluar sambil berkata, “Apakah ia sebesar ini”. “Tidak, Ayah. Ia lebih besar,” ujar Sito dengan wajah ketakutan. Teman Max benar. Max kesakitan. Ia makin mengembungkan perutnya.

Perut Max pun meledak karena sudah mengembungkan dirinya di luar kemampuannya.

Anaknya menangis. Semuanya terlihat sedih.

Setiap makhluk memiliki jalan masing-masing. Jangan pernah menjadi diri orang lain. Setiap makhluk memiliki kelebihan dan kekurangannya.

Semut dan Kepompong Oleh Fauziati

Zaman dahulu kala, di sebuah hutan yang sangat lebat, tinggallah di sana bermacam-macam hewan (1). Mulai dari semut, gajah, harimau, badak, burung, dan masih banyak lagi (2). Pada suatu hari datanglah badai yang sangat dahsyat (3). Badai itu datang

(14)

seketika sehingga membuat panik seluruh hewan (4). Semua hewan lari ketakutan menghindari badai yang datang tersebut (5).

Keesokkann harinya, matahari datang dengan sangat hangat (6). Kicauan burung pun terdengar dengan merdu (7). Namun, apa yang terjadi, banyak pohon di hutan tersebut tumbang berserakkan sehingga hutan tersebut menjadi hutan berserakkan (8). Seekor kepompong sedang menagis dan bersedih, “Betapa sedihnya kita diterjang badai, tak ada tempat satupun yang aman untuk berlindung”, sedih sang kepompong meratapi keadaan (9). Di dalam tanah, muncullah seekor semut yang dengan sombongnya berkata, “Hai kepompong(10). Lihatlah aku (11). Aku terlindungi dari badai kemaren (12). Tidak seperti kau yang ada di atas tanah (13). Lihatlah tubuhmu (14). Kau hanya menumpang di pohon yang tumbang dan tidak bisa berlindung dari badai,” kata sang semut dengan sombongnya (15). Sang semut malah semakin sombong dan terus berkata demikian kepada semua hewan yang ada di hutan tersebut (16).

Suatu hari, sang semut berjalan di atas lumpur hidup (17). Sang semut tidak tahu kalau ia sedang berjalan di atas lumpur hidup yang bisa menelan dan menariknya ke dalam lumpur tersebut (18). “Tolong, tolong (19). Aku terjebak di lumpur hidup (20). Tolong- tolong,” teriak sang semut (21). Lalu, terdengar suara dari atas, “Kamu lagi sedang kesulitan ya semut (22).” Sang semut melihat ke atas untuk mencari sumber suara tadi (23). Ternyata suara tadi berasal dari seekor kupu-kupu yang sedang terbang di atas lumpur hidup itu (24). “Siapa kau,” tanya sang semut (25). “Aku adalah kepompong yang waktu itu kau hina,” jawab si kupu-kupu (26). Semut merasa amu sekali dan meminta bantuan kupu- kupu untuk menolong dia dari lumpur yang menghisapnya (27). “Tolong aku kupu-kupu (28). Aku minta maaf waktu itu aku sangat sombong sekali hanya karena aku bisa berlindung dari badai hanya karena aku bisa berlindung bawah tanah (29). Kupu-kupu pun akhirnya menolong semut (30). Semut pun selamat (31). Ia pun berjanji tidak akan lagi menghina semua makhluk ciptaan Tuhan yang ada di hutan tersebut (32).

Hikmah yang dapat kita tarik dari cerita tersebut, yaitu kita harus menyayang dan menghormati semua makhluk ciptaan Tuhan (33). Intinya, semua ciptaan Tuhan harus kita kasihi dan tidak boleh menghina makhluk lain (34).

Lampiran 2 Pertemuan ke-1

Format 1

Struktur Teks Cerita Fabel

No. Struktur Bukti

1. Orientasi 2. Komplikasi 3. Resolusi 4. Koda

Pertemuan ke-2

Format 2

Struktur Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Fabel

No Kaidah Kebahasaan Bukti

1. Kata Kerja

2. Kata Sandang

3. Kata Keterangan

4. Kata Hubung

5. Kalimat Langsung 6. Kalimat tidak Langsung

(15)

Pertemuan ke-3

Format 3

“Semut dan Kepompong”

No Tokoh Penokohan Latar Alur

Pertemuan ke-4

Rubrik Penilaian Bermain Peran

No Intonasi Mimik Gerak Tubuh Sudut

Pandang

Gaya Bahasa

Lampiran 3

TES OBJEKTIF A. Petunjuk Umum

1. Tulislah terlebih dahulu nama dan kelas Anda pada lembaran yang telah disediakan!

2. Baca dan pahamilah soal terlebih dahulu sebelum Anda mulai menulis!

3. Periksalah kembali lembar jawaban Anda sebelum dikumpulkan!

4. Waktu Anda untuk mengerjakan soal tersebut 60 menit dan manfaatkan waktu tersebut dengan baik!

B. Soal

1. Teks cerita fabel merupakan teks cerita....

a. Binatang sebagai tokoh utama.

b. Kehidupan binatang yang diperankan oleh manusia.

c. Kehidupan manusia diperankan oleh binatang.

d. A dan C benar

Perhatikan cuplikan cerita di bawah ini untuk pertanyaan nomor 2—20!

Kura-Kura

(16)

Zaman dahulu kala hiduplah berbagai hewan di sebuah hutan. Di hutan itu, hiduplah kura-kura, burung belibis, semut, gajah, dan lainnya. Mereka hidup dengan damai dan tentram. Kura-kura dan burung belibis berteman akrab. Mereka selalu bersama.

Suatu hari ada seekor kura-kura mengeluh kepada sahabatnya, yaitu dua ekor burung Belibis. Ia merasa jenuh dengan tempurungnya yang harus dibawa kemanapun ia pergi. Ia berkeinginan bisa terbang ke tempat yang jauh. Ia ingin mengembara seperti kedua sahabatnya. Kura-kura pun meminta kedua belibis itu untuk membawanya terbang. Ia merasa lelah dengan tempurungnya yang begitu berat.

Burung belibis menerima permintaan kura-kura. Namun, belibis memberikan syarat kepada kura-kura itu. “Hai sahabatku, kami bersedia membawamu terbang, tetapi tempurungmu itu memberatkan dirimu saat diangkat. Bersediakah kami meninggalkan rumahmu itu?” Kata Kura-kura pun meminta kedua belibis itu untuk membawanya terbang.

sahabat karibnya. “Baiklah, aku juga merasa keberatan dengan tempurung ini. Aku bersedia meninggalkannya, asalkan kalian menepati janji,” ujar Kura-Kura. Kura-kura pun meninggalkan tempurungnya. Ia membuangnya ke dalam sungai. Ia pun dibawa terbang oleh dua ekor burung belibis. Cakar kedua burung belibis itu memegang kedua tangan kura-kura. Kura-kura itupun dibawa terbang oleh dua ekor burung belibis tersebut. Kura- kura sangat takjud dengan pemandangan dari atas awan. Ia sangat girang dan senang.

Suatu hari, datanglah badai besar ketika dua ekor belibis itu membawa terbang kura-kura. Dua ekor burung belibis itu tidak kuat menentang badai sehingga kura-kura itu jatuh ke tanah. Ia merasa kesakitan. Benturan yang sangat kuat mengakibatkan ia tidak mampu berjalan. Ia tergeletak tak berdaya. Sementara itu, dua ekor belibis itu pergi meninggalkannya sendirian.

Malam pun datang disertai dengan hujan lebat. Kura-kura itu kedinginan. Ia menyesal telah membuang tempurungnya. Jika tempurung itu masih melekat di punggungnya, ia tidak akan kedinginan. Namun, semua itu sudah terjadi. Sang kura-kura sangat menyesali perbuatannya.

2. Apakah informasi yang terdapat pada teks cerita fabel tersebut....

a. Teks tersebut menceritakan kisah kura-kura tidak tahu diri.

b. Cerita itu terjadi di sebuah hutan pada zaman dahulu kala.

c. Seekor kura-kura yang cerdik.

d. Dua ekor burung belibis yang yang mengeluh pada sahabatnya.

3. Kenapa burung belibis meminta kura-kura untuk melepaskan tempurungnya....

a. Tempurung kura-kura memberatkannya ketika dibawa terbang.

b. Tempurung kura-kura merupakan simbol kelemahan dari kura-kura.

c. Tempurung kura-kura itu berat sehingga burung belibis keberatan untuk membawa terbang kura-kura.

d. Supaya hewan lain tidak tahu kalau kura-kura dibawa terbang oleh burung belibis.

4. Berdasarkan teks cerita fabel di atas, pernyataan yang tidak termasuk ciri teks fabel, yaitu....

a. tokoh utama binatang

b. ceritanya menarik namun tidak jelas c. cerita singkat dan bergerak cepat

d. gaya penceritaanya secara lisan dan tulisan

5. Paragraf pertama cuplikan teks cerita fabel tersebut merupakan struktur....

a. Orientasi b. Komplikasi c. Resolusi d. Koda

6. Bagian puncak masalah pada teks cerita fabel tersebut terdapat paragraf....

a. Pertama b. Kedua c. Ketiga d. Keempat

(17)

7. Struktur resolusi pada teks cerita fabel tersebut terdapat pada paragraf....

a. Kedua b. Ketiga c. Keempat d. Kelima

8. Struktur koda pada bagian teks cerita fabel terdapat pada paragraf...

a. Pertama b. Kedua c. Ketiga

d. Tidak terdapat koda pada teks

9. Kalimat langsung pada teks cerita fabel terdapat pada kalimat...

a. “Baiklah, aku juga merasa keberatan dengan tempurung ini....”

b. Suatu hari, datanglah badai besar ketika dua ekor belibis itu membawa terbang kura- kura.

c. Kura-kura dan burung belibis berteman akrab.

d. Opsi B dan C benar

10.Berdasarkan teks cerita fabel tersebut, yang tidak termasuk kata kerja, yaitu....

a. Meninggalkan b. Menerima

c. Meminta d. Sangat senang 11.Kata sifat pada teks cerita tersebut terdapat pada kalimat...

a. Kura-kura pun meminta kedua belibis itu untuk membawanya terbang.

b. Ia pun dibawa terbang oleh dua ekor burung belibis.

c. Ia pun dibawa terbang oleh dua ekor burung belibis.

d. Ia sangat girang dan senang.

12.Kata hubung pada teks cerita fabel tersebut terdapat pada kalimat....

a. Ia sangat girang dan senang.

b. Ia merasa kesakitan.

c. Kura-kura itu kedinginan.

d. Semua opsi salah.

13. Kata keterangan tempat pada teks cerita fabel tersebut terdapat pada kalimat....

a. Zaman dahulu kala hiduplah berbagai hewan di sebuah hutan.

b. Ia ingin mengembara seperti kedua sahabatnya.

c. Kura-kura pun meninggalkan tempurungnya.

d. Ia sangat girang dan senang.

14.Kata sang pada teks cerita fabel tersebut pada paragraf....

a. Pertama b. Kedua

c. Ketiga d. Kelima

15. Peristiwa kura-kura melepaskan tempurungnya terdapat pada paragraf....

a. Pertama b. Kedua

c. Ketiga d. Keempat 16.Cerita teks fabel tersebut beralur....

a. Alur maju

b. Alur mundur c. Alur campuran

d. Flashback 17.Latar tempat teks cerita fabel tersebut terdapat pada....

a. Kota

b. Hutan c. Rumah

d. Pohon 18.Kapankah latar waktu cerita tersebut....

a. Pagi hari b. Dahulu kala

c. Malam hari d. A dan B benar 19.Siapakah tokoh cerita tersebut....

a. Dua ekor burung belibis dan kura-kura b. Gajah

(18)

c. Semut d. Angsa

20. Bagaimanakah watak kura-kura pada teks cerita fabel tersebut....

a. Baik

b. Suka mengeluh dan tidak bersyukur

c. Jahat d. Penyabar

Selamat Bekerja!

Kunci Jawaban

1. d 6. d 11. d 16. a

2. b 7. d 12. a 17. b

3. c 8. d 13. a 18. d

4. b 9. a 14. d 19. a

5. a 10. d 15. c 20. b

Referensi

Dokumen terkait

3. Memahami struktur teks naratif adalah memberi dan meminta informasi terkait cerita fabel. Memahami unsur kebahasaan teks naratif dalam memberi dan meminta informasi