Novi Dwi Cahyanti, S.Pd.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Menciptakan Kembali Teks Anekdot dengan Memerhatikan Struktur, dan Kebahasaan Baik Lisan maupun Tulis
Disusun Oleh:
Novi Dwi Cahyanti, S.Pd.
Novi Dwi Cahyanti, S.Pd.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Boyolangu Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X/I
Tahun Pelajaran : 2021/2022 Materi Pokok : Teks Anekdot
Alokasi Waktu : 2 x 30 menit (1 x pertemuan)
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. (Kompetensi Sikap Spiritual)
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. (Kompetensi Sikap Sosial)
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi 4.6 Menciptakan kembali teks
anekdot dengan
memerhatikan struktur, dan kebahasaan baik lisan maupun tulis
4.6.1 Merancang teks anekdot dengan
memerhatikan struktur dan kebahasaan secara tertulis.
4.6.2 Mengembangkan rancangan teks
anekdot dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan secara tertulis.
4.6.3 Menciptakan teks anekdot dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan secara tertulis.
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan model project based learning peserta didik mampu merancang, mengembangkan rancangan, dan menciptakan teks anekdot dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan secara tertulis dengan menjunjung nilai kerja sama, tanggung jawab, percaya diri, cermat, proaktif, kritis, dan kreatif.
Novi Dwi Cahyanti, S.Pd.
D. Materi Pembelajaran 1. Materi Faktual
Teks anekdot berjudul “Inspeksi Mendadak Walikota”
2. Materi Konseptual
a. Teks anekdot adalah cerita singkat dan lucu yang digunakan untuk
menyampaikan kritik melalui sindiran lucu terhadap kejadian yang menyangkut orang banyak atau perilaku tokoh penting.
b. Struktur teks anekdot a) abtraksi,
b) orientasi c) krisis d) reaksi e) koda.
c. Kaidah kebahasaan teks anekdot antara lain:
a) menggunakan kalimat yang menyatakan masa lalu;
b) menggunakan konjungsi waktu;
c) menggunakan kalimat retoris;
d) menggunakan kalimat interogatif;
e) menggunakan kata seru.
f) Menggunakan kalimat imperatif;
g) menggunakan kata kerja aksi 3. Materi Prosedural
Langkah-langkah menulis teks anekdot 4. Materi Metakognitif
Pemanfaatan teks anekdot dalam kegiatan menyampaikan kritikan di kehidupan sehari-hari
E. Pendekatan/Model/Metode Pembelajaran a. Pendekatan : Saintifik – TPACK
b. Metode : Diskusi, tanya jawab, dan penugasan c. Model :
1) Pertemuan pertama menggunakan Problem based learning 2) Pertemuan kedua menggunakan Project based learning
F. Media/Alat dan Bahan Pembelajaran 1. Alat
a. Laptop b. LCD c. Gawai 2. Media
a. LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) b. Buku Cetak
c. Power point dan google classroom
Novi Dwi Cahyanti, S.Pd.
G. Sumber Belajar
“Juliari Batubara Minta Penderitaannya Diakhiri, Komika Marshel Widianto Bereaksi”.
Seleb.tempo.co. 11 Agustus 2021. 2 Oktober 2021.
https://seleb.tempo.co/read/1493396/juliari-batubara-minta-penderitaannya- diakhiri-komika-marshel-widianto-bereaksi/full&view=ok
Kosasih, Engkos. 2016. Jenis-Jenis Teks. Bandung: Yrama Widya
“Minta Penderitaannya Diakhiri, Juliari Batubara: Bebaskan Saya dari Segala Dakwaan” . Pikiran Rakyat.com. 10 agustus 2021. 2 Oktober 2021. https://www.pikiran- rakyat.com/nasional/pr-012367506/minta-penderitaannya-diakhiri-juliari- batubara-bebaskan-saya-dari-segala-dakwaan
Saragih, Elza Leyli Lisnora dan Beslina Afriani Siagian. Pembelajaran Menulis Teks Anekdot Berbasis Kurikulum 2013. JURNAL Suluh Pendidikan FKIP-UHN.
Volume-2, Edisi-1, Maret 2015
Suherli, dkk.2016. Buku Pegangan Guru Bahasa Indonesia Kelas X Revisi 2016.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Suherli, dkk. 2016. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas X Revisi Tahun 2016.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Tribunnews. 2021, 9 Agustus. Ingin Dibebaskan dari Dakwaan Kasus Korupsi Bansos, Juliari:
Akhiri Penderitaan Kami. https://www.youtube.com/watch?v=bQio1b2ovjA Wulandari, Rini. 2020. “Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Anekdot Dengan
Menggunakan Model Pembelajaran Project Based Learning Pada Peserta Didik Kelas X Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) 2 SMK N 7 Purworejo Tahun Pelajaran 2020/2021”. Jurnal PBI UNES
H. Langkah-Langkah Pembelajaran Pertemuan I : (2 x 30 menit)
Kegiatan Unsur Inovatif Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu Pendahuluan PPK: Religius,
percaya diri dalam menjawab
pertanyaan.
1. Peserta didik menjawab salam pembuka, menyuarakan “jargon” bertujuan
menumbuhkan motivasi belajar dan bangga terhadap almamater, berdoa untuk memulai pembelajaran, dicek kehadirannya oleh pendidik, dan mengondisikan diri untuk siap belajar.
2. Peserta didik melakukan permainan “Pesan Berantai.” Permainan ini dilakukan untuk memberikan kritikan terhadap seseorang yang sering menebar “Hoaks” dengan cara menambahkan atau mengurangi informasi yang ada.
3. Peserta didik bersama pendidik mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan
pengalaman peserta didik saat memelajari ulasan sebelumnya.
4. Peserta didik memahami kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam pembelajaran.
5. Peserta didik termotivasi memahami hakikat
5 menit
Novi Dwi Cahyanti, S.Pd.
Kegiatan Unsur Inovatif Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu dan fungsi teks anekdot, serta kaitannya
dalam kehidupan kehidupan sehari-hari.
Inti
Teknologi TPACK
Literasi
Tanggung jawab
4C-Critical Thinking
Collaboration
4C-
Communicatio
Technology
Engineering
Science
Critical thinking and Problem Solving
4C-
Collaboration
PPK: Mandiri, kreatif
4C-
Collaboration
4C-
Pertanyaan Mendasar
1. Peserta didik mengamati sebuah informasi aktual yang ditayangkan pendidik mengenai hal-hal yang berkaitan dengan masalah sosial maupun politik melalui power point
2. Peserta didik mengajukan pertanyaan mendasar terkait yang harus dilakukan terhadap informasi yang sedang ditayangkan oleh pendidik
Mendesain Perencanaan Produk
3. Peserta didik bersama kelompoknya mengamati dan menentukan kritikan yang dapat diangkat menjadi sebuah teks anekdot, berdasarkan berita aktual yang sudah
ditampilkan
4. Peserta didik secara berkelompok berdiskusi merancang sebuah peta pikiran/peta konsep teks anekdot pada LKPD yang telah
disediakan pendidik untuk menstimulasi pemikiran peserta didik dalam kegiatan menulis teks anekdot
Menyusun Jadwal Pembuatan
5. Peserta didik menyusun jadwal penyelesaian proyek dengan memperhatikan batas waktu yang telah ditentukan bersama pendidik
Memonitoring Keaktifan dan Perkembangan Proyek
6. Peserta didik secara berkelompok
mengembangkan peta pikiran yang telah disusun menjadi sebuah teks yang utuh sesuai dengan struktur dan kebahasaan teks anekdot dan mendiskusikan masalah yang muncul selama penyelesaian proyek dengan pendidik
Menguj Hasil
7. Peserta didik membahas kelayakan proyek yang telah dibuat (melakukan penyuntingan dan editing) dan membuat laporan menulis teks anekdot untuk dipaparkan kepada orang
50 menit
Novi Dwi Cahyanti, S.Pd.
Kegiatan Unsur Inovatif Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu Communication
PPK: Mandiri, kreatif
4C-
Collaboration
4C-
Communication TPACK
lain
Evaluasi Pengalaman Belajar
8. Peserta didik mewakili kelompoknya memaparkan hasil karyanya
9. Peserta didik dalam kelompok yang lainnya menganalisis isi teks yang dibacakan dan mengevaluasi dengan memberikan pertanyaan, kritik, atau saran yang membangun
10. Peserta didik bersama pendidik
menyimpulkan hasil proyek tiap kelompok 11. Peserta didik mengumpulkan hasil karyanya
pada Google Classroom dan pendidik memberikan penilaian
Penutup PPK : tanggung jawab, disiplin, jujur, religius
1. Peserta didik membuat
rangkuman/simpulan pelajaran tentang hal- hal penting dalam pembelajaran.
2. Peserta didik dipandu guru merefleksi hasil pembelajaran mengenai menelaah struktur dan kebahasaan dari teks anekdot.
3. Peserta didik mencermati penjelasan guru terkait rencana tindak lanjut pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya yaitu menulis teks anekdot dengan memerhatikan unsur dan kebahasaannya.
4. Peserta didik dan pendidik berdoa mengakhiri kegiatan pembelajaran
5 menit
I. Penilaian Pembelajaran 1. Penilaian Sikap
1. Teknik : Nontes
2. Bentuk : Lembar Observasi 3. Instrumen Penilaian : Terlampir 2. Penilaian Pengetahuan
1. Teknik : Tes Tertulis 2. Bentuk : Uraian
3. Instrumen Penilaian : Terlampir 3. Penilaian Keterampilan
1. Teknik : Proyek
2. Bentuk : Produk Teks Anekdot 3. Instrumen Penilaian : Terlampir 4. Remedial
Pembelajaran remedial diberikan kepada peserta didik jika hasil capaian KD-nya belum tuntas dengan ketentuan sebagai berikut.
Novi Dwi Cahyanti, S.Pd.
a. Jika lebih dari 50% peserta didik tidak tuntas, maka remedial dilakukan dengan cara pembelajaran ulang tentang materi yang tidak tuntas, setelah itu diberikan soal remedial
b. Jika kurang dari 50% peserta didik yang tidak tuntas, maka remedial dilakukan dengan pembelajaran tutor sebaya, setelah itu diberikan soal remedial.
c. Peserta didik hanya dapat melakukan remedial sebanyak dua kali, jika setelah dua kali dilakukan remedial tetapi peserta didik masih belum tuntas, maka pendidik memberikan tugas kepada peserta didik disesuaikan dengan materi.
5. Pengayaan
Pengayaan dilakukan jika peserta didik yang capaian KD-nya sudah tuntas dengan ketentuan sebagai berikut.
a. Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai materi pembelajaran.
b. Peserta didik yang memiliki nilai maksimum diberikan materi melebihi cakupan KD sebagai materi tambahan.
Tulungagung, 6 Desember 2021 Guru Mata Pelajaran
Novi Dwi Cahyanti, S.Pd.
Novi Dwi Cahyanti, S.Pd.
BAHAN AJAR
Disusun Oleh:
Novi Dwi Cahyanti, S.Pd.
Novi Dwi Cahyanti, S.Pd.
Teks Anekdot
Gambar tersebut mengilustrasikan bahwa ada seorang pedagang di pasar mengumumumkan kenaikan harga barang kebutuhan pokok kepada orang-orang yang berada di sekitarnya. Seorang (PNS) mendengar pengumuman pedagang tersebut reaksinya santai dan sedikit menghina sambil berkata “PNS, naik gaji”. Ketika itu seseorang (bukan PNS) nyeletuk “Memangnya semua orang pegawai negeri?”. Dari ilustrasi gambar tersebut secara tidak langsung terdapat sindiran yang diucapkan orang (bukan PNS) kepada
seseorang (PNS) hendaknya jangan merendahkan derajat dan martabat orang lain. Pada dasarnya derajat manusia dihadapan Tuhan sama, baik seseorang yang bekerja sebagai PNS maupun yang tidak PNS. Berdasarkan ilustrasi gambar tersebut, pembelajaran kita masih pada pembahasaan teks anekdot, yaitu analisis struktur dan kebahasaan teks anekdot, menyusun rancangan teks anekdot, dan mengembangkan rancangan teks anekdot secara utuh baik lisan maupun tulisan.
Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan model project based learning peserta didik mampu merancang, mengembangkan rancangan, dan menciptakan teks anekdot dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan secara tertulis dengan menjunjung nilai kerja sama, tanggung jawab, percaya diri, cermat, proaktif, kritis, dan kreatif.
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi 4.6 Menciptakan kembali teks
anekdot dengan memerhatikan struktur, dan kebahasaan baik lisan maupun tulis
4.6.1 Merancang teks anekdot dengan
memerhatikan struktur dan kebahasaan secara tertulis.
4.6.2 Mengembangkan rancangan teks anekdot dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan secara tertulis.
4.6.3 Menciptakan teks anekdot dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan secara tertulis.
Novi Dwi Cahyanti, S.Pd.
1. Pengertian Teks Anekdot
Secara singkat, teks anekdot dapat diartikan sebagai cerita pendek yang bersifat lucu yang ditulis sebagai bentuk kritikan terhadap suatu fenomena di masyarakat.
Sedangkan menurut KBBI, anekdot didefinisikan sebagai cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya.
Teks anekdot merupakan suatu karangan atau cerita berdasarkan kejadian yang benar-benar terjadi di kehidupan nyata yang ditulis secara singkat dan mengandung unsur humor atau kelucuan di dalamnya. Meskipun mengandung unsur humor atau kelucuan yang bertujuan membangkitkan tawa pembaca, namun tujuan utama penulisan teks anekdot adalah untuk mengkritisi, menyindir, maupun mengungkapkan kebenaran dibalik suatu kejadian yang tengah terjadi di masyarakat. Teks anekdot tidak memiliki batasan topik. Penulis dibebaskan dalam memilih topik seperti politik, kesehatan, pendidikan, dan lain-lain. Biasanya, teks anekdot menampilkan tokoh penting atau terkenal didalamnya agar lebih menarik perhatian pembacanya.
Di dalam isi teks anekdot, tidak hanya memuat kisah-kisah humor saja, akan tetapi didalamnya juga berisikan hal hal seperti pesan moral, amanat bahkan ungkapan mengenai sesuatu yang sifatnya umum dan benar.
2. Struktur Teks Anekdot
a. Abstraksi
Menggambarkan isi teks secara umum agar pembaca dapat membayangkan.
b. Orientasi
Awal kejadian pada cerita atau juga bagian yang menjelaskan latar belakang mengapa peristiwa utama dalam cerita dapat terjadi
c. Krisis
Pokok masalah utama dengan warna unik juga tidak biasa d. Reaksi
Penyelasaian masalah yang timbul di bagian krisis dengan menggunakna cara- cara yang juga unik dan berbeda.
e. Koda
Bagian akhir dari cerita yang menjelaskan simpulan kejadian yang diceritakan
3. Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot
a. Menggunakan Kalimat Retoris
Kalimat retoris adalah kalimat pertanyaan yang tidak ditujukan untuk mendapatkan jawaban.
b. Menggunakan Kalimat Interogatif
Kalimat interogatif adalah kalimat pertanyaan yang ditujukan untuk mendapatkan jawaban
c. Menggunakan Kalimat Seru
Kalimat seru (kalimat interjeksi) adalah kalimat yang digunakan untuk memperkuat rasa hati seperti rasa kagum, sedih, heran, dan jijik,
d. Menggunakan Kalimat Imperatif
Novi Dwi Cahyanti, S.Pd.
Kalimat imperatif adalah kalimat yang terdiri atas kalimat perintah, permohonan, ajakan, larangan, dan pembiaran.
e. Menggunakan Konjungsi Waktu
Konjungsi waktu adalah konjungsi yang menyatakan keterangan waktu.
Konjungsi ini berfungsi menjelaskan waktu kejadian dalam anekdot. Konjungsi yang digunakan, antara lain sejak, semenjak, sedari, sewaktu, ketika, tatkala, selagi, seusai, setelah, sesudah, sebelum, hingga,dan sampai.
4. Pola Penyajian Teks Anekdot
Sebagai pemula, salah satu cara yang dapat digunakan untuk latihan menulis teksanekdot adalah dengan menceritakan kembali teks anekdot yang Anda dengar atau baca dengan menggunakan pola penyajian yang berbeda. Pola penyajian teks anekdot ada yang berupa dialog dan ada juga dalam bentuk narasi.
a. Contoh pola penyajian dalam bentuk dialog (percakapan dua orang atau lebih) dapat dilihat pada anekdot berikut:
Dosen yang juga Menjadi Pejabat
Di kantin sebuah universitas, Udin dan Tono dua orang mahasiswa sedang berbincang-bincang.
Tono : “Saya heran dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk, tidak pernah mau berdiri.”
Udin : “Ah, begitu saja diperhatikan sih Ton.”
Tono : “Ya, Udin tahu sebabnya.”
Udin : “Barangkali saja, beliau capek atau kakinya tidak kuat berdiri.”
Tono : “ Bukan itu sebabnya, Din. Sebab dia juga seorang pejabat.”
Udin : “Loh, apa hubungannya?”
Tono : “Ya. Kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain.”
Udin : “???”
b. Contoh pola penyajian dalam bentuk narasi dapat dilihat pada teks anekdot berikut:
Dosen yang juga Menjadi Pejabat
Di kantin sebuah universitas, Udin dan Tono dua orang mahasiswa sedang berbincang-bincang.
“Saya heran dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk, tidak pernah mau berdiri,” kata Tono kepada Udin. Seulas senyum tercipta di bibir Udin. Udin beranggapan, Tono menanyakan sesuatu yang tidak penting. Dan bagi Udin, itu terasa sangat konyol.
“Ah, begitu saja diperhatikan sih Ton.” Kata-kata itu terlontar begitu saja dari mulut Udin. Dia seolah-olah tak peduli.
“Ya, Udin tahu sebabnya.” Wajah Tono seketika berubah, dia terlihat sangat serius dengan pertanyaannya. Mendapati hal itu, Udin pun akhirnya menjawab dengan hati-hati.
“Barangkali saja, beliau capek atau kakinya tidak kuat berdiri Ton.”
“ Bukan itu sebabnya, Din. Sebab dia juga seorang pejabat.” Ungkap Tono.
“Loh, apa hubungannya?” Udin merasa aneh dengan jawaban Tono yang seperti itu.
“Ya. Kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain.” Jawab Tono yang langsung berdiri dan kemudian berlalu pergi meninggalkan Udin yang masih terlihat kebingungan.
Novi Dwi Cahyanti, S.Pd.
5. Langkah-langkah Menulis Teks Anekdot
Beberapa langkah yang harus diperhatikan dalam menyusun teks anekdot, diantaranya yaitu:
a. Menentukan tema b. Menentukan kritik c. Memasukkan unsur lucu d. Menentukan tokoh
e. Merinci peristiwa dalam alur anekdot yang meliputi abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda
f. Menentukan pola penyajian
g. Mengembangkan kerangka anekdot menjadi sebuah cerita yang utuh h. Melakukan penyuntingan
6. Contoh Analisis Teks Anekdot
Inspeksi Mendadak Wali Kota
ABSTRAKSI Setelah dilantik, seorang wali kota melakukan inspeksi mendadak ke sebuah rumah sakit jiwa di kotanya. Kunjungan wali kota yang sangat mendadak ini membuat para pengurus rumah sakit jiwa kebingungan dan mencoba membuat acara seadanya untuk menyambut wali kota.
ORIENTASI Seluruh dokter dan staf di RSJ berdiri, dan di situ juga beberapa pasien yang menurut pemeriksaan terakhir sudah hampir waras.
Wali kota kemudian menyalami seluruh staf, dan ketika sampai di barisan pasien, wali kota menyalami salah satu pasien sambil berkata, "Saya wali kota.
KRISIS Pasien itu tersenyum dan berkata, "Oh, bagus! Tidak apa-apa kok."
REAKSI Kemudian wali kota yang kebingungan dengan jawaban itu berkata, "Apa maksud Anda dengan tidak apa-apa?"
KODA Pasien itu menepuk bahu wali kota dan berkata dengan tenang, "Waktu saya baru masuk, saya juga ngaku gubernur. Lama-lama nanti sembuh kok sesudah dirawat di sini, yang sabar saja, Mas! "
Disadur dari: https://www.ketawa.com/2016/03/11505- inspeksi-mendadak-walikota.html, diunduh 8 September 2018
Unsur Kebahasaan Kalimat
Menggunakan Konjungsi waktu a. Setelah dilantik, seorang wali kota melakukan inspeksi mendadak ke sebuah rumah sakit jiwa di kotanya.
b. Kemudian wali kota yang kebingungan dengan jawaban itu berkata, "Apa maksud Anda dengan tidak apa-apa?"
Menggunakan Kalimat Interogatif "Apa maksud Anda dengan tidak apa-apa?"
Menggunakan Kalimat Seru "Oh, bagus! Tidak apa-apa kok."
Menggunakan Kalimat Imperatif Lama-lama nanti sembuh kok sesudah dirawat di sini, yang sabar saja, Mas!
Novi Dwi Cahyanti, S.Pd.
Lembar Kerja Peserta Didik
Disusun Oleh:
Novi Dwi Cahyanti, S.Pd.
Novi Dwi Cahyanti, S.Pd.
Lembar Kerja Peserta Dididk
Melalui kegiatan pembelajaran dengan model project based learning peserta didik mampu merancang, mengembangkan rancangan, dan menciptakan teks anekdot dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan secara tertulis dengan menjunjung nilai kerja sama, tanggung jawab, percaya diri, cermat, proaktif, kritis, dan kreatif.
Nama Anggota Kelompok:
1. ...
2. ...
3. ...
4. ...
5. ...
6. ...
7. ...
Kelas :
Petunjuk Belajar :
1. Simaklah video pembelajaran yang sudah disediakan!
(coba buka tautan berikut https://www.youtube.com/watch?v=bQio1b2ovjA) 2. Bacalah dengan saksama informasi pendukung yang sudah disediakan!
Kerjakan dengan cermat dan runtut!
3. Jika ada kesulitan dalam memahami soal-soal yang sudah disediakan, tanyakan kepada pendidik !
INFORMASI 1
Minta Penderitaannya Diakhiri
Juliari Batubara: Bebaskan Saya dari Segala Dakwaan
PIKIRAN RAKYAT - Mantan Menteri Sosial Juliari Batubara mengajukan permohonan saat melakukan sidang pembacaan pledoi secara daring pada Senin, 9 Agustus 2021.
Dalam sidang tersebut, Juliari meminta agar majelis hakim mau membebaskan dia dari segala dakwaan karena selama ini keluarganya sudah banyak menderita.
"Oleh karena itu, permohonan saya, permohonan istri saya, permohonan kedua anak saya yang masih kecil-kecil, serta permohonan keluarga besar saya kepada majelis hakim yang mulia, akhirilah penderitaan kami ini dengan membebaskan saya dari segala dakwaan,"
kata Juliari Batubara di gedung KPK, Senin, 9 Agustus 2021, yang dikutip dari Antara.
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
4.6 Menciptakan kembali teks anekdot dengan
memerhatikan struktur, dan kebahasaan baik lisan maupun tulis
4.6.1 Merancang teks anekdot dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan secara tertulis.
4.6.2 Mengembangkan rancangan teks
anekdot dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan secara tertulis.
4.6.3 Menciptakan teks anekdot dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan secara tertulis.
Tujuan Pembelajaran
Novi Dwi Cahyanti, S.Pd.
Pasalnya menurut Juliari, sejak terlibat dalam kasus korupsi Bansos, dia dan keluarganya menderita lahir batin karena cacian dan hinaan yang datang dari publik.
"Tidak hanya dipermalukan tapi juga dihujat untuk sesuatu yang mereka tidak mengerti.
Badai kebencian dan hujatan akan berakhir tergantung dengan putusan dari majelis hakim,"
ujar Juliari Batubara.
Juliari Batubara menuturkan bahwa vonis yang dijatuhkan majelis hakim akan sangat berdampak bagi keluarganya, terutama bagi anak-anaknya yang masih membutuhkan figur seorang ayah.
"Putusan majelis yang mulia akan teramat besar dampaknya bagi keluarga saya, terutama anak-anak saya yang masih di bawah umur dan masih sangat membutuhkan peran saya sebagai ayah mereka," tutur Juliari Batubara.
STIMULUS
Juliari Batubara Minta Penderitaannya Diakhiri, Komika Marshel Widianto Bereaksi
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Sosial Juliari Batubara meminta majelis hakim untuk mengakhiri penderitaannya dari dakwaan kasus korupsi bansos Covid-19. Hal ini
membuat komika Marshel Widianto ikut bereaksi.
Marshel Widianto menanggapi pemberitaan mengenai Juliari Batubara yang berhadap bebas dari perkara korupsi bansos ini. Ia menyampaikan pesan kepada Juliari Batubara untuk tidak hanya memikirkan diri sendiri tetapi juga korban masyarakat penerima bansos.
"Mohon maaf yang menderita bukan cuma bapak, rakyat juga. Cuma bedanya bapak menderita karena di dalam, kita menderita karena dipotong ceban (Rp 10 ribu)," kata Marshel dalam video yang diunggah di Instagram pada Selasa, 10 Agustus 2021.
Juliardi Batubara ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK pada Desember 2020 lalu dan menjadi tersangka korupsi bansos Covid-19. Juliardi diduga menarik fee sebanyak Rp 10 ribu dari setiap paket bansos yang disalurkan ke masyarakat di Jabodetabek.
"Emang sih cuma ceban tapi kalau dikumpulin dari ceban pertama ternyata nyampe loh pak jadi Rp 17 M, M-nya itu miliar loh pak bukan monyet," kata Marshel. "Rp 17 M kalau misalkan kita pakai buat beli paket bansos wuuuu kucing liar di jalanan juga dapat."
Marshel menyindir soal sarden yang biasanya didapatkan dari bansos yang menolak untuk dimasak. "Gara-gara dipotong ceban, sarden saya jadi ngelawan pak. Sarden saya pas waktu masuk ke dalam minyak wiiih dia bukannya mateng tapi malah berenang, berenangnya gaya bebas lagi pak," katanya. "Tapi ingat pak yang bebas sarden bukan bapak."
Tanggapan Marshel Widianto terhadap pernyataan Juliari Batubara ini mengundang banyak reaksi dari netizen. Sebagian dari mereka setuju dengan seluruh kalimat yang diutarakan Marshel. Namun tidak sedikit juga yang khawatir dengan Marshel karena membuat video ini. "Ngeri ngeri sedap..kritis kaya gini," tulis @abatashaja. "Fix kalau besok gak bkin snap lu mesti di cari sel," tulis @agum_gumadhe27. "Kawal marshel, jangan sampe tiba-tiba hilang," tulis @tikawidtika.
Novi Dwi Cahyanti, S.Pd.
1. Buatlah kerangka teks anekdot berdasarkan beberapa informasi di atas!
Nomor Aspek Isi
1 Tema 2 Kritik
3 Humor/Kelucuan 4 Tokoh
5 Struktur Abstraksi
Orientasi Krisis Reaksi Koda 6 Alur
7 Pola penyajian tak anekdot
2. Kembangkan kerangka teks anekdot yang sudah kalian buat dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan teks anekdot!
Novi Dwi Cahyanti, S.Pd.
Instrumen Penilaian
Disusun Oleh:
Novi Dwi Cahyanti, S.Pd.
Novi Dwi Cahyanti, S.Pd.
INSTRUMEN PENILAIAN
Melalui kegiatan pembelajaran dengan model project based learning peserta didik mampu merancang, mengembangkan rancangan, dan menciptakan teks anekdot dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan secara tertulis dengan menjunjung nilai kerja sama, tanggung jawab, percaya diri, cermat, proaktif, kritis, dan kreatif.
1. Penilaian Sikap
1. Teknik : Nontes
2. Bentuk : Lembar Observasi Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : X/Ganjil
Materi Pokok : Teks Anekdot No. Nama
Siswa
Disiplin Tanggung Jawab
Kerja sama
Cermat Kreatif Percaya Diri
Total
1 2 3 4 5
Kolom aspek penilaian sikap diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut:
4 : Sangat baik 3 : Baik
2 : Cukup 1 : Kurang
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
4.6 Menciptakan kembali teks anekdot dengan
memerhatikan struktur, dan kebahasaan baik lisan maupun tulis
4.6.1 Merancang teks anekdot dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan secara tertulis.
4.6.2 Mengembangkan rancangan teks
anekdot dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan secara tertulis.
4.6.3 Menciptakan teks anekdot dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan secara tertulis.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Novi Dwi Cahyanti, S.Pd.
2. Penilaian Keterampilan 1. Teknik : Proyek
2. Bentuk : Produk Teks Anekdot 3. Kisi-kisi :
Kompetensi Dasar
IPK Materi Indikator Bentuk
Soal
Nomor Soal 4.6
Menciptakan kembali teks anekdot dengan memerhatik an struktur, dan
kebahasaan baik lisan maupun tulis
4.6.1 Merancang teks anekdot dengan
memerhatikan struktur, dan kebahasaan baik lisan maupun tulis.
4.6.2 Mengembangk an rancangan teks anekdot dengan
memerhatikan struktur, dan kebahasaan baik lisan maupun tulis.
4.6.3 Menciptakan teks anekdot dengan
memerhatikan struktur, dan kebahasaan baik lisan maupun tulis.
Langkah- langkah menulis teks anekdot
Disajikan informasi aktual, peserta didik
menemukan sebuah tema, kemudia dikembangkan menjadi teks anekdot
Uraian 1-2
Novi Dwi Cahyanti, S.Pd.
4. Instrumen Penilaian
INFORMASI 1
Minta Penderitaannya Diakhiri, Juliari Batubara: Bebaskan Saya dari Segala Dakwaan
PIKIRAN RAKYAT - Mantan Menteri Sosial Juliari Batubara mengajukan permohonan saat melakukan sidang pembacaan pledoi secara daring pada Senin, 9 Agustus 2021.
Dalam sidang tersebut, Juliari meminta agar majelis hakim mau membebaskan dia dari segala dakwaan karena selama ini keluarganya sudah banyak menderita.
"Oleh karena itu, permohonan saya, permohonan istri saya, permohonan kedua anak saya yang masih kecil-kecil, serta permohonan keluarga besar saya kepada majelis hakim yang mulia, akhirilah penderitaan kami ini dengan membebaskan saya dari segala dakwaan," kata Juliari Batubara di gedung KPK, Senin, 9 Agustus 2021, yang dikutip dari Antara.
Pasalnya menurut Juliari, sejak terlibat dalam kasus korupsi Bansos, dia dan keluarganya menderita lahir batin karena cacian dan hinaan yang datang dari publik.
"Tidak hanya dipermalukan tapi juga dihujat untuk sesuatu yang mereka tidak mengerti. Badai kebencian dan hujatan akan berakhir tergantung dengan putusan dari majelis hakim," ujar Juliari Batubara.
Juliari Batubara menuturkan bahwa vonis yang dijatuhkan majelis hakim akan sangat berdampak bagi keluarganya, terutama bagi anak-anaknya yang masih membutuhkan figur seorang ayah.
"Putusan majelis yang mulia akan teramat besar dampaknya bagi keluarga saya, terutama anak-anak saya yang masih di bawah umur dan masih sangat membutuhkan peran saya sebagai ayah mereka," tutur Juliari Batubara.
INFORMASI 2
Juliari Batubara Minta Penderitaannya Diakhiri, Komika Marshel Widianto Bereaksi
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Sosial Juliari Batubara meminta majelis hakim untuk mengakhiri penderitaannya dari dakwaan kasus korupsi bansos Covid-19. Hal ini membuat komika Marshel Widianto ikut bereaksi.
Marshel Widianto menanggapi pemberitaan mengenai Juliari Batubara yang berhadap bebas dari perkara korupsi bansos ini. Ia menyampaikan pesan kepada Juliari Batubara untuk tidak hanya memikirkan diri sendiri tetapi juga korban masyarakat penerima bansos.
"Mohon maaf yang menderita bukan cuma bapak, rakyat juga. Cuma bedanya bapak menderita karena di dalam, kita menderita karena dipotong ceban (Rp 10 ribu)," kata Marshel dalam video yang diunggah di Instagram pada Selasa, 10 Agustus 2021.
Juliardi Batubara ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK pada Desember 2020 lalu dan menjadi tersangka korupsi bansos Covid-19. Juliardi diduga menarik fee sebanyak Rp 10 ribu dari setiap paket bansos yang disalurkan ke masyarakat di Jabodetabek.
"Emang sih cuma ceban tapi kalau dikumpulin dari ceban pertama ternyata nyampe loh pak jadi Rp 17 M, M-nya itu miliar loh pak bukan monyet," kata Marshel. "Rp 17 M kalau misalkan kita pakai buat beli paket bansos wuuuu kucing liar di jalanan juga dapat."
Marshel menyindir soal sarden yang biasanya didapatkan dari bansos yang menolak untuk dimasak. "Gara-gara dipotong ceban, sarden saya jadi ngelawan pak. Sarden saya pas waktu masuk ke dalam minyak wiiih dia bukannya mateng tapi malah berenang, berenangnya gaya bebas lagi pak," katanya. "Tapi ingat pak yang bebas sarden bukan bapak."
Tanggapan Marshel Widianto terhadap pernyataan Juliari Batubara ini mengundang banyak reaksi dari netizen.
Sebagian dari mereka setuju dengan seluruh kalimat yang diutarakan Marshel. Namun tidak sedikit juga yang khawatir dengan Marshel karena membuat video ini. "Ngeri ngeri sedap..kritis kaya gini," tulis @abatashaja. "Fix kalau besok gak bkin snap lu mesti di cari sel," tulis @agum_gumadhe27. "Kawal marshel, jangan sampe tiba -tiba hilang," tulis @tikawidtika.
1. Buatlah kerangka teks anekdot berdasarkan beberapa informasi di atas!
Nomor Aspek Isi
1 Tema
2 Kritik
3 Humor/Kelucuan
4 Tokoh
5 Struktur Abstraksi
Orientasi Krisis Reaksi Koda
6 Alur
7 Pola penyajian tak anekdot
2. Kembangkan kerangka teks anekdot yang sudah kalian buat dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan teks anekdot!
Novi Dwi Cahyanti, S.Pd.
5. Kunci Jawaban
(Jawaban melihat dan menyesuaikan kreativitas peserta didik)
6. Kriteria Penilaian
Aspek Kriteria Skor
Kualitas Isi a. Sangat baik : menguasai topik, tepat memilih kritik, kreatif membangun kelucuan
b. Cukup-Baik : menguasai topik, tepat memilih kritik, kurang kreatif membangun kelucuan
c. Sedang-Cukup: menguasai topik, kurang tepat
memilih kritik, kurang kreatif membangun kelucuan d. Sangat kurang: kurang menguasai topik, kurang
tepat memilih kritik, kurang kreatif membangun kelucuan
5
4
3
2
Organisasi Teks a. Sangat baik : penulisan teks anekdot mencakup struktur secara lengkap (abstraksi,orientasi, krisis,reaksi,koda)
b. Cukup-Baik : penulisan teks anekdot mencakup struktur cukup lengkap
c. Sedang-Cukup : penulisan teks anekdot mencakup struktur yang kurang lengkap.
d. Sangat Kurang : penulisan teks anekdot mencakup struktur yang tidak lengkap
5
4
3
2
Penggunaan Bahasa a. Sangat baik: konstruksi kompleks dan efektif;
terdapat hanya sedikit kesalahan penggunaan bahasa (urutan/fungsi kata, artikel, pronomina, preposisi)
b. Cukup-baik: konstruksi sederhana, tetapi efektif;
terdapat kesalahan kecil pada konstruksi kompleks;
terjadi sejumlah kesalahan penggunaan bahasa (fungsi/urutan kata, artikel, pronomina, preposisi), tetapi makna cukup jelas
c. Sedang-cukup: terjadi kesalahan serius dalam
konstruksi kalimat tunggal/kompleks (sering terjadi kesalahan pada kalimat negasi, urutan/fungsi kata, artikel, pronomina, kalimat fragmen, pelesapan;
makna membingungkan atau kabur
d. Sangat kurang: tidak menguasai tata kalimat;
terdapat banyak kesalahan; tidak komunikatif; tidak layak dinilai
5
4
3
2
Mekanik a. Sangat baik: menguasai aturan penulisan; terdapat sedikit kesalahan ejaan, tanda baca, dan penggunaan huruf kapital.
b. Cukup-baik: kadang-kadang terjadi kesalahan ejaan, tanda baca, dan penggunaan huruf kapital, tetapi
5
4
Novi Dwi Cahyanti, S.Pd.
tidak mengaburkan makna
c. Sedang-cukup: sering terjadi kesalahan ejaan, tanda baca, dan penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf; makna membingungkan atau kabur d. Sangat kurang: tidak menguasai aturan penulisan;
terdapat banyak kesalahan ejaan, tanda baca, dan penggunaan huruf kapital, tulisan tidak terbaca;
tidak layak dinila
3
2
Skor Maksimal 20
Perolehan Skor
Nilai = --- X Skor ideal = NA Skor Maksimal
Novi Dwi Cahyanti, S.Pd.
MEDIA PEMBELAJARAN
Novi Dwi Cahyanti, S.Pd.